Anda di halaman 1dari 22

KARYA ILMIAH

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MAKANAN KALENG

Disusun Oleh :

1. ALAN PIDIE RIYASA PUTRA

2. FIKRI ADITYA IRAWAN

SMAN 2 Tanah Putih


Kabupaten Rokan Hilir
Provinsi Riau
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, tak lupa juga shalawat
beriring salam kita haturkan kepada baginda kita nabi Muhammad SAW, sehingga
kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Dampak Positif dan
negatif Makanan Kaleng” dengan yang diharapkan.

Dengan maksud penyelesaian karya tulis ini agar memenuhi tugas bahasa
Indonesia. Terima kasih kami tidak haturkan kepada yang terhormat Ibu Susmi Juita,
S.Sos selaku pembimbing materi pembuatan karya tulis tersebut, dan tak lupa untuk
semua pihak yang mendukung didalam penyusunan karya tulis ini.

Harapan kami pun semoga karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi si
pembaca untuk menambah wawasan baru atau pengetahuan tentang judul karya
ilmiah yang disebutkan diatas.

Kami menyadari karya tulis ini masih banyak kekurangan yang mungkin tidak
disadari dan dengan keterbatasan yang kami miliki. Kritik dan saran dari pembaca
akan diterima dengan tangan terbuka demi perbaikan dan kesempurnaan karya tulis
ini.

Ujung Tanjung, 2 Juni 2022

Penulis

i2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...........................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................................2
Tujuan 2
Manfaat 3

BAB II KAJIAN TEORI


ManfaatMakanan Kaleng...........................................................................................4
Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Makanan Kaleng..........................................5
Kandungan dari Makanan Kaleng.............................................................................7
Dampak Positif dan Negatif Makanan Kalengterhadap kesehatan............................8
Cara mengurangi Makanan Kaleng...........................................................................11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Metode dan Teknik Penelitian....................................................................14

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan...............................................................................................16

BAB V PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................18
Saran 18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19

ii2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dan industri saat ini masyarakat

membuat segala sesuatunya menjadi instandan praktis, termasuk makanan.

Banyak makanan dikemas dalam kaleng yang bertujuan untuk

memperpanjangumur makanan tersebut. Namun, makanan dalam kaleng tersebut

dapat menyerap logam dari wadahnya. Makanan yang umumnya dikemas

dalam kaleng adalah daging olahan dan buah –buahan. Bahan dasar dari

kemasan kaleng untuk makanan ialah logam berat, salah satu logam yang sering

digunakan adalah timbal (Pb)(Darmono, 1995).

Menurut hasil penelitian dari TheNational Food Processors

Associationmengungkapkan bahwa penggunaanlogam berat seperti Pb sebagai

bahan dasar dari kaleng yang dipakai untuk mengemas makan dapat

menjadi sumber bahan kontaminan pada makanan dan minuman kaleng.

Namun semakin lama interaksi antara logam pelapis kaleng dengan

makanannya kemungkinan kadar Pb akan semakin besar (Dewi, 2012).

Pemerintah telah menetapkan ketentuan ambang batas normal dari Pbpada

makanan kalenguntuk olahan daging. Batas normal untuk kandungan Pbdalam

makanan adalah1,0 mg/kg(SNI 2009).Batas ini tentunya harus dipatuhi

olehsemua produsen makanan kaleng. Untuk pemeriksaan kadar Pbsalah

1
satunya menggunakan metode serapan atom karena memiliki sensitivitasnya

yang tinggi terhadap logam berat salah satunya Pb. Selain itu juga

pemeriksaannya mudah dan harganya tidak terlalu mahal (Willar, 1998.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah

ini adalah:

1. Manfaat Makanan Kaleng

2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Makanan Kaleng

3. Kandungan dari Makanan Kaleng

4. Dampak Positif dan Negatif Makanan Kaleng terhadap kesehatan

5. Cara mengurangi Makanan Kaleng

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

1) Untuk mengetahui manfaat makanan kaleng

2) Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis makanan kaleng

3) Untuk mengetahui kandungan makanan kaleng

4) Untuk mengetahui dampak dari makanan kaleng

5) Untuk mengetahui Cara mengurangi makanan kaleng

2
1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

1) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang makanan kaleng

2) Masyarakat dapat mengetahui kandungan berbahaya dalam makanan kaleng

3) Mengetahui dampak dari makanan kaleng

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Manfaat Makanan Kaleng

Makanan kaleng memang memudahkan Anda, Anda hanya perlu sedikit waktu

untuk memanaskannya dan kemudian Anda bisa langsung memakannya. Cepat,

instan, mudah, dan rasanya tidak kalah enak, ini merupakan keuntungan yang

ditawarkan oleh makanan kaleng. Dengan berbagai keuntungannya ini, tidak

heran jika banyak orang mulai mengonsumsi makanan kaleng dan

menjadikannya sebagai pilihan dalam menu makanan mereka.

Selain mudah, praktis, instan, dan rasanya enak, makanan kaleng juga

mempunyai sisi positif lainnya, yaitu:

Makanan kaleng tidak kurang zat gizi.Tidak selamanya makanan kaleng

mengandung zat gizi yang lebih sedikit dibandingkan dengan makanan segar atau

makanan beku. Faktanya, makanan kaleng juga mengandung zat gizi yang

hampir sama dengan makanan segar. Protein, karbohidrat, lemak, serta vitamin

dan mineral yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K, masih

terkandung dalam makanan kaleng.

Berdasarkan penelitian, zat gizi dalam makanan masih tetap utuh setelah

makanan tersebut dimasukkan dalam kaleng, walaupun jumlahnya agak

berkurang sedikit.

4
Beberapa zat gizi yang tidak tahan panas mungkin juga ada yang rusak, seperti

vitamin larut air, misalnya untuk vitamin C dan vitamin B. Vitamin jenis ini

sangat sensitif terhadap panas dan udara, sehingga vitamin dapat hilang setelah

melalui proses pemanasan, pemasakan, dan penyimpanan.

Jangan khawatir, beberapa jenis makanan dalam kaleng juga dapat memiliki

kadar zat gizi yang lebih tinggi daripada makanan biasa.

Misalnya, tomat dan jagung memiliki antioksidan yang lebih tinggi setelah

melalui proses pemanasan, sehingga tomat dan jagung kalengan mungkin

memiliki antioksidan yang lebih tinggi daripada biasanya.

2.2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Makanan Kaleng

Berbagai jenis makanan kaleng yang dengan mudah didapatkan saat ini

merupakan perkembangan teknologi yang bergerak di bidang kuliner yang

bertujuan untuk kemudahan hidup bagi manusia.

Makanan kalengan memang amat disukai karena kepraktisan dalam

pengolahannya. Terlebih lagi kemudahan untuk menumaknnya merupakan nilai

plus yang membuat makanan kaleng ini telah banyak diproduksi untuk berbagai

bahan makanan. Mulai dari sayuran, buah sampai produk daging tidak luput

untuk dikalengkan.

Jenis makanan kaleng yang banyak beredar di pasaran memang beragam jenisnya

dan merupakan makanan yang banyak dikonsumsi. Makanan yang dikemas

dalam kaleng memang lebih tahan lama dibanding jenis makanan yang sama

5
namun, tidak dikalengkan. Beberapa jenis makanan kaleng tersebut adalah

sebagai berikut :

• Daging dan ikan kalengan – Pasti kita sangat kenal dengan kornet sapi, ayam

ataupun ikan kalengan sarden dan juga tuna. sumber protein hewani banyak

dikalengkan agar tahan lama.

Hasil laut seperti ikan-ikanan ini bisa sangat melimpah suatu waktu namun, bisa

juga hasilnya sedikit di waktu lain. Dengan mengawetkannya dalam kemasan

kaleng, tidak perlu cemas akan kekurangan kebutuhan ikan ini. Ikan yang

dikalengkan ini biasanya juga sudah dimasak jadi hanya perlu

menghangatkannya dan bisa menambahkan bahan pelengkap sesuai selera.

• Sayuran kaleng – Jenis makanan polong-polongan yang berbentuk biji-bijian

ini banyak dikemas dalam bentuk kalengan. Sayuran merupakan sumber vitamin

dan juga mineral yang sangat dibutuhkan untuk aktifitas keseharian tubuh.

Menyediakan kacang-kacang kalengan di rumah di nilai lebih praktis oleh

sebagian orang yang tingkat kesibukannya tinggi.

• Makanan kaleng olahan – Saus tomat, sambal masak dan pasta merupakan

makanan kaleng olahan yang berasal dari tomat. Makanan kaleng ini juga sangat

enak untuk menjadi teman lauk utama.

6
2.3 Kandungan dari Makanan Kaleng

Nutrisi Pada Jenis Makanan Kaleng


Jenis makanan kaleng memang banyak berasal dari makanan alami yang

kemudian diawetkan yang kemudian dikalengkan. Jenis makanan alami seperti

buah-buahan mengandung banyak vitamin seperti pada khasiat buah jeruk, jika

buah ini dikalengkan apakah nutrinya tetap sama seperti buah yang tidak

dikalengkan? bukankah makanan kalengan mengandung bahan pengawet?

Banyak yang mempertanyakan tentang nutrisi makanan kalengan ini, karena

kondisi makanannya yang telah diawetkan. Proses pengawetan makanan kaleng

ini terutama pada jenis daging-dagingan adalah dengan mematikan bakteri

pembusuk makanan dengan berbagai enzim karena proses itulah ada nutrisi yang

hilang dalam pemrosesannya.

Pada jenis sayuran juga dilakukan proses pengeringan untuk mematikan mikroba

pembusuknya, ini juga menghilangkan kandungan gizinya saat pemanasan pada

suhu tinggi.

Kekhawatiran untuk hal ini sudah diantisipasi oleh para produsen makanan

kaleng ini dengan memasukan berbagai nutrisi tambahan untuk mengawetkan

dan sekaligus menggantikan nutrisi yang hilang. Vitamin C dan antioksidan yang

diberikan akan mencegah makanan kaleng agar tidak tengik sekaligus

memberikan nutrisi pada makana kaleng tersebut. Jadi jangan cemas jika anda

sering mengkonsumsi berbagai jenis makanan kaleng ini namun, tetap perlu

diingat agar mengkombinasikannya dengan berbagai jenis makanan segar.

7
2.4 Dampak Positif dan Negative Makanan Kaleng

1) Dampak Positif.

a. Menghemat waktu penyajian

b. Kaleng menjaga makanan dari kontaminasi organisme penyebab

penyakit

c. Makanan kaleng tidak kekurangan zat gizi

d. Beberapa kelebihan makanan kaleng dibandingkan makanan dengan

kemasan lainnya adalah:

e. Makanan di dalam kaleng terhindar dari paparan serangga, mikroba, dan

bahan-bahan asing lainnya. Hal ini membuat makanan dalam kaleng

tetap terjaga cita-rasanya.

f. Perubahan kadar air dapat terjaga dengan baik.

g. Menjaga bahan pangan dari penyerapan oksigen, bau-bauan, gas-gas

lain, dan partikel radioaktif yang ada di atmosfer.

h. Makanan kaleng tetap memiliki gizi seperti makanan umumnya.

Misalnya mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral

yang dapat larut pada lemak.

i. Kadar gizi yang ada di dalam makanan kaleng lebih tinggi dibandingkan

makanan biasa. Terutama jagung dan tomat yang mempunyai

antioksidan lebih tinggi setelah proses pemanasan.

8
2) Dampak Negatif

Makanan kaleng memang memudahkan kita dan memiliki banyak

keuntungan. Apalagi jika kita dalam perjalanan jauh, makanan kaleng

paling praktis untuk dibawa dan mudah untuk dinikmati. Namun, di balik

sisi positifnya tersebut, makanan kaleng juga mempunyai sisi negatif.

Makanan kaleng ditambahkan garam dan gula

Garam, gula, dan pengawet biasanya ditambahkan pada beberapa makanan

kaleng. Bagi Anda yang sehat mungkin hal ini tidak menjadi masalah bila

dimakan dalam batas yang wajar. Namun, bagi Anda yang menderita penyakit

tekanan darah tinggi maupun penyakit jantung, makanan kaleng dapat

memperburuk kondisi kesehatan Anda karena makanan ini umumnya memiliki

kandungan garam yang tinggi.

Garam dalam bentuk natrium pada makanan kaleng biasanya terdapat dalam

kadar yang tinggi karena juga berfungsi untuk menjaga kualitas makanan kaleng.

Terlalu banyak mengonsumsi garam atau natrium dapat menyebabkan tekanan

darah Anda naik dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh Anda terganggu.

Kandungan gula yang tinggi pada makanan kaleng juga mempunyai dampak

berbahaya karena kelebihan gula berhubungan dengan peningkatan risiko

penyakit, seperti diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung. Bagi Anda yang

memiliki penyakit tersebut sebaiknya batasi bahkan jika bisa hindari makan

makanan kaleng, makan makanan segar lebih baik bagi Anda.

9
Sebelum Anda membeli makanan kaleng, ada baiknya Anda melihat informasi

nilai gizi yang ada. Perhatikan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya,

berapa jumlah natrium, kalori, lemak, dan zat gizi lain yang terkandung di

dalamnya.

Makanan kaleng mengandung BPA

BPA atau Bisphenol-A merupakan bahan kimia yang terkandung dalam kemasan

makanan, termasuk dalam kaleng. Penelitian menunjukkan bahwa BPA dalam

makanan kaleng dapat berpindah dari lapisan kaleng ke makanan. BPA yang

masuk ke dalam tubuh berhubungan dengan masalah kesehatan, seperti penyakit

jantung dan diabetes mellitus tipe 2, serta juga dapat menyebabkan kelainan

fungsi seksual pada pria.

Penelitian yang dipublikasikan oleh Environmental Research menunjukkan

bahwa mengonsumsi makanan kaleng berhubungan dengan tingginya konsentrasi

BPA dalam urin, semakin banyak mengonsumsi makanan kaleng, semakin tinggi

juga kadar BPA yang ditemukan dalam urin. Namun, kadar BPA yang ditemukan

dalam makanan kaleng berbeda-beda jumlahnya.

Karena dampak yang ditimbulkan BPA pada kesehatan sangat berbahaya, bahkan

Food and Drug Administration Amerika Serikat sudah melarang penggunaan

BPA untuk kemasan yang bersentuhan dengan makanan, tetapi penggunaan

kemasan makanan yang mengandung BPA masih ditemukan.

10
Makanan kaleng berisiko mengandung bakteri berbahaya

Walaupun jarang, tetapi makanan kaleng yang tidak melalui proses dengan baik

dapat mengandung bakteri berbahaya yang dikenal dengan nama Clostridium

botulinum. Mengonsumsi makanan kaleng yang mengandung bakteri ini dapat

menyebabkan penyakit yang bernama botulisme, di mana penyakit ini dapat

menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian jika tidak diobati. Untuk

menghindarinya, penting agar Anda memeriksa kondisi kaleng sebelum

membelinya, jangan membeli makanan kaleng yang sudah rusak, contohnya

kaleng menggembung, penyok, retak, atau bocor.

2.5 Cara Mengurangi Makanan Kaleng

Seberapa sering Anda makan makanan kaleng setiap minggu? Seberapa sering

Anda memasak sendiri di rumah? Apakah lemari es Anda dipenuhi dengan

makanan kalengan dan makanan beku? Hal itu merupakan tanda-tanda Anda

kecanduan akan makanan kaleng.

Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi makanan kaleng

 Lebih rajin masak di rumah

Salah satu cara termudah untuk mengurangi konsumsi akan makanan cepat

saji adalah dengan rajin memasak di rumah. Setelah Anda benar-benar

melakukannya dengan rajin, maka secara ajaib Anda akan terbebas dari

kecanduan akan makanan cepat saji.

11
 Batasi anggaran makan kalengan

Makan makanan kaleng dengan frekuensi yang sering, secara langsung akan

berpengaruh terhadap kondisi keuangan Anda. Oleh karena itu batasi

anggaran Anda untuk makan makan kalengan maka secara otomatis hal ini

akan menyebabkan konsumsi makanan kaleng berkurang.

 Sediakan camilan sehat

Saat muncul keinginan untuk mengonsumsi makanan kaleng, Anda dapat

menggantinya dengan camilan sehat. Dan cara termudah adalah dengan

mengonsumsi buah-buahan.

 Berhenti menyimpan persediaan makanan kaleng di rumah

Apabila Anda masih menyimpan persediaan makanan kaleng di rumah,

maka Anda tidak mampu menghentikan kecanduan Anda.

 Tetapkan tujuan sehat

Salah satu ide bagus untuk menghentikan kecanduan akan makanan kaleng

adalah dengan menentukan tujuan bahwa Anda ingin mempunyai hidup yang

lebih sehat. Dengan ditanamkannya kesadaran ini, maka akan lebih mudah

bagi Anda untuk menghentikan kecanduan akan makanan kaleng.

Menghentikan kecanduan akan makanan kaleng bukan hal yang sulit asalkan

Anda benar-benar mempunyai komitmen pada diri sendiri untuk

12
menghentikannya. Selain itu tanamkan pada diri Anda bahwa Anda ingin

mempunyai pola hidup yang lebih sehat.

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian dan Teknik Penelitian

Untuk memberi informasi yang lebih akurat dalam karya ilmiah, saya

menggunakan metode Kunatitatif Non Eksperimen. Dalam pembahasan ini saya

hanya mengambil 2 metode yaitu deskriptif, dan Kajian kepustakaan internet.

Berikut penjelasannya:

1) Desktiptif

Makanan kaleng merupakan salah satu jenis makanan cepat saji yang saat ini

sangat banyak diminati di kalangan masyarakat. Dahulu makanan kaleng

hanya berisi ikan yang disebut sarden tetapi lama-kelamaan makanan kaleng

juga beragam jenisnya, dari sayuran, buah-buahan , hingga minuman sudah

berbentuk kaleng.

Selain makanan yang cepat saji, ,makanan kaleng juga justru akan

mempermudah kita dari segala hal. Sekarang ini banyak makanan yang di

kemas di dalam kaleng. Selain praktis, makanan kaleng juga memperpanjang

umur makanan tersebut. Makanan dalam kaleng tersebut banyak menyerap

logam karet. Pada dasarnya logam yang terbuat pada kaleng ialah logam berat.

Menurut para gizi ( ahli gizi) mengungkapkan bahwa penggunaan logam berat

sebagai bahan dasar dari logam kaleng yang di pakai untuk mengemas

14
makanan dapat menjadi sumber bahan kontaminan pada makanan dan

minuman keleng.

2) Kajian pustaka

Dilakukan dengan mencari literatur di internet dan buku buku panduan. Studi

Pustaka, Dalam metode ini, ialah membaca buku-buku dan juga tulisan yang

berhubungan erta dengan penulisan karya ilmiah dan juga yang berkaitan erat

dalam masalah dampak positif dan negative makanan kaleng.

15
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengertian makanan kaleng

Makanan kaleng adalah produk olahan pangan yang sudah diawetkan agar tahan

lama. Di dalam bukunya yang sangat terkenal, Thermobacteriology in Food

Processing, Prof. Dr. C.R. Stumbo mengatakan bahwa makanan yang

dikalengkan secara hermitis (penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat

ditembus oleh udara, air, mikrobia atau bahan asing lain) merupakan produk

teknologi pengawetan yang sudah lama dikenal.

Teknologinya ditemukan Nicholas Appert, sekitar 200 tahun lalu lewat riset

pengalengan buah-buahan, sayuran dan daging dengan pemanasan (sterilisasi

komersial). Atas karyanya yang luar biasa itu -fenomena pemanasan saat itu

menjadi perdebatan ilmuwan tingkat dunia- Appert memperoleh hadiah 12.000

Franc dari pemerintah Prancis.

Dengan pengolahan yang aseptik, makanan kaleng memiliki daya simpan (shelf

life) yang lama, sekalipun tidak menggunakan bahan pengawet. Tetapi, seperti

sifat makanan pada umumnya, makanan kaleng tetap mengalami penurunan mutu

seiring dengan lamanya penyimpanan.

Daya simpan diberi batasan sebagai kisaran waktu sejak selesai pengolahan di

pabrik sampai konsumen menerima produk tersebut dalam kondisi mutu yang

baik.

16
Penurunan mutu makanan kaleng bergantung pada sifat bahan, suhu sterilisasi

dan kondisi udara dalam head space-nya. Semakin lama disimpan, semakin

rendah daya simpannya (shelf life loss). Kemunduran daya simpan ini disebut

kadaluwarsa. Bila menggunakan bahan baku yang baik, proses pemanasan

sempurna dan bahan pengemas yang tidak berbahaya, maka daya simpan

makanan kaleng dapat mencapai tiga tahun.

Makanan kaleng biasanya tidak menuntut kondisi penyimpanan tertentu, dalam

arti dapat disimpan pada suhu kamar dan di segala tempat. Namun, penyimpanan

pada suhu rendah dan kering dapat memperpanjang masa simpan. Di sisi lain

penyimpanan pada tempat yang lembab dan basah dapat melahirkan proses

pengkaratan yang tidak diinginkan.

17
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu makanan kaleng memiliki dampak

positif dan negatif. Dampak negatif akan terjadi bila makanan kaleng yang

dikonsumsi melampaui batas. Selain itu, cara masak juga memengaruhi baik

buruknya makanan kaleng terhadap kesehatan tubuh. Disamping dampak tak

menyenangkan yang ia miliki, makanan kaleng juga memberi dampak positif

seperti yang telah dibahas.

5.2 Saran

Setidaknya kita dapat menganalisa dan memilih makanan dengan tepat,

himbauan WHO atas daftar makanan di atas bukan berarti kita dilarang

mengkonsumsinya, paling tidak pola hidup sehat juga didukung oleh pola

makanan sehat dapat menyeimbangkan keduanya.

Dan Hindari makanan yang berbau makanan kaleng. Jangan pedulikan

gengsi tapi kesehatan. Jika akan bepergian makan dahulu di rumah agar

tidak ada keinginan untuk mencoba makanan ala barat itu, atau kalau perlu

bawa bekal dari rumah. Selain kesehatan terjaga , kita juga bias menghemat

uang untuk hari esok.

18
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.scribd.com/document/354417182/Berbagai-Jenis-Makanan-

Kaleng

 https://taufiqtau.blogspot.com/2019/01/positif-dan-negatif-makanan-

kaleng.html

 https://www.honestdocs.id/ini-kelebihan-dan-kekurangan-makanan-kaleng

 https://www.merdeka.com/sehat/5-cara-mudah-menghentikan-kecanduan-

akan-makanan-cepat-saji.html

 https://www.kompasiana.com/karinaauliaputri/5dfb24add541df6d9a190973/d

ampak-makanan-kaleng-bagi-tubuh

 http://healthpromtions.blogspot.com/2011/06/bahaya-makanan-kaleng-bagi-

kesehatan.html

Observasi

19

Anda mungkin juga menyukai