Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan teknologi dan industri saat ini
masyarakat membuat segala sesuatunya menjadi instandan praktis,
termasuk makanan. Banyak makanan dikemas dalam kaleng yang
bertujuan untuk memperpanjang umur makanan tersebut. Namun, makanan
dalam kaleng tersebut dapat menyerap logam dari wadahnya. Makanan
yang umumnya dikemas dalam kaleng adalah daging olahan dan buah –
buahan. Bahan dasar dari kemasan kaleng untuk makanan ialah logam
berat, salah satu logam yang sering digunakan adalah timbal (Pb) (Darmono,
1995).
Menurut hasil penelitian dari The National Food Processors
Association mengungkapkan bahwa penggunaan logam berat seperti Pb
sebagai bahan dasar dari kaleng yang dipakai untuk mengemas makan
dapat menjadi sumber bahan kontaminan pada makanan dan minuman
kaleng. Namun semakin lama interaksi antara logam pelapis kaleng
dengan makanannya kemungkinan kadar Pb akan semakin besar (Dewi,
2012).
Pemerintah telah menetapkan ketentuan ambang batas normal dari
Pbpada makanan kalenguntuk olahan daging. Batas normal untuk
kandungan Pbdalam makanan adalah1,0 mg/kg(SNI 2009).Batas ini
tentunya harus dipatuhi olehsemua produsen makanan kaleng. Untuk
pemeriksaan kadar Pbsalah satunya menggunakan metode serapan atom
karena memiliki sensitivitasnya yang tinggi terhadap logam berat salah
satunya Pb. Selain itu juga pemeriksaannya mudah dan harganya tidak
terlalu mahal (Willar, 1998.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Manfaat Makanan Kaleng
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Makanan Kaleng
3. Kandungan dari Makanan Kaleng
4. Dampak Positif dan Negatif Makanan Kaleng terhadap kesehatan
5. Cara mengurangi Makanan Kaleng

1.3  Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui manfaat makanan kaleng
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis makanan kaleng
3. Untuk mengetahui kandungan makanan kaleng
4. Untuk mengetahui dampak dari makanan kaleng
5. Untuk mengetahui Cara mengurangi makanan kaleng

1.4  Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang makanan kaleng
2. Masyarakat dapat mengetahui kandungan berbahaya dalam makanan
kaleng
3. Mengetahui dampak dari makanan kaleng

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Makanan Kaleng


Makanan kaleng adalah produk olahan pangan yang sudah diawetkan
agar tahan lama. Di dalam bukunya yang sangat terkenal,
Thermobacteriology in Food Processing, Prof. Dr. C.R. Stumbo mengatakan
bahwa makanan yang dikalengkan secara hermitis (penutupannya sangat
rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, mikrobia atau bahan
asing lain) merupakan produk teknologi pengawetan yang sudah lama
dikenal. Teknologinya ditemukan Nicholas Appert, sekitar 200 tahun lalu
lewat riset pengalengan buah-buahan, sayuran dan daging dengan pemanasan
(sterilisasi komersial). Atas karyanya yang luar biasa itu -fenomena
pemanasan saat itu menjadi perdebatan ilmuwan tingkat dunia- Appert
memperoleh hadiah 12.000 Franc dari pemerintah Prancis.
Dengan pengolahan yang aseptik, makanan kaleng memiliki daya
simpan (shelf life) yang lama, sekalipun tidak menggunakan bahan pengawet.
Tetapi, seperti sifat makanan pada umumnya, makanan kaleng tetap
mengalami penurunan mutu seiring dengan lamanya penyimpanan.
Daya simpan diberi batasan sebagai kisaran waktu sejak selesai pengolahan di
pabrik sampai konsumen menerima produk tersebut dalam kondisi mutu yang
baik. Penurunan mutu makanan kaleng bergantung pada sifat bahan, suhu
sterilisasi dan kondisi udara dalam head space-nya. Semakin lama disimpan,
semakin rendah daya simpannya (shelf life loss). Kemunduran daya simpan
ini disebut kadaluwarsa. Bila menggunakan bahan baku yang baik, proses
pemanasan sempurna dan bahan pengemas yang tidak berbahaya, maka daya
simpan makanan kaleng dapat mencapai tiga tahun.
Makanan kaleng biasanya tidak menuntut kondisi penyimpanan
tertentu, dalam arti dapat disimpan pada suhu kamar dan di segala tempat.
Namun, penyimpanan pada suhu rendah dan kering dapat memperpanjang

3
masa simpan. Di sisi lain penyimpanan pada tempat yang lembab dan basah
dapat melahirkan proses pengkaratan yang tidak diinginkan.

2.2 Manfaat Makanan Kaleng


Makanan kaleng memang memudahkan Anda, Anda hanya perlu
sedikit waktu untuk memanaskannya dan kemudian Anda bisa langsung
memakannya. Cepat, instan, mudah, dan rasanya tidak kalah enak, ini
merupakan keuntungan yang ditawarkan oleh makanan kaleng. Dengan
berbagai keuntungannya ini, tidak heran jika banyak orang mulai
mengonsumsi makanan kaleng dan menjadikannya sebagai pilihan dalam
menu makanan mereka.
Selain mudah, praktis, instan, dan rasanya enak, makanan kaleng juga
mempunyai sisi positif lainnya, yaitu:
Makanan kaleng tidak kurang zat gizi.Tidak selamanya makanan kaleng
mengandung zat gizi yang lebih sedikit dibandingkan dengan makanan segar
atau makanan beku. Faktanya, makanan kaleng juga mengandung zat gizi
yang hampir sama dengan makanan segar. Protein, karbohidrat, lemak, serta
vitamin dan mineral yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K,
masih terkandung dalam makanan kaleng.
Berdasarkan penelitian, zat gizi dalam makanan masih tetap utuh
setelah makanan tersebut dimasukkan dalam kaleng, walaupun jumlahnya
agak berkurang sedikit. Beberapa zat gizi yang tidak tahan panas mungkin
juga ada yang rusak, seperti vitamin larut air, misalnya untuk vitamin C dan
vitamin B. Vitamin jenis ini sangat sensitif terhadap panas dan udara,
sehingga vitamin dapat hilang setelah melalui proses pemanasan, pemasakan,
dan penyimpanan.
Jangan khawatir, beberapa jenis makanan dalam kaleng juga dapat
memiliki kadar zat gizi yang lebih tinggi daripada makanan biasa.
Misalnya, tomat dan jagung memiliki antioksidan yang lebih tinggi setelah
melalui proses pemanasan, sehingga tomat dan jagung kalengan mungkin
memiliki antioksidan yang lebih tinggi daripada biasanya.

4
2.3 Jenis-Jenis Makanan Kaleng
Berbagai jenis makanan kaleng yang dengan mudah didapatkan saat
ini merupakan perkembangan teknologi yang bergerak di bidang kuliner yang
bertujuan untuk kemudahan hidup bagi manusia. Makanan kalengan memang
amat disukai karena kepraktisan dalam pengolahannya. Terlebih lagi
kemudahan untuk menumaknnya merupakan nilai plus yang membuat
makanan kaleng ini telah banyak diproduksi untuk berbagai bahan makanan.
Mulai dari sayuran, buah sampai produk daging tidak luput untuk
dikalengkan.
Jenis makanan kaleng yang banyak beredar di pasaran memang
beragam jenisnya dan merupakan makanan yang banyak dikonsumsi.
Makanan yang dikemas dalam kaleng memang lebih tahan lama dibanding
jenis makanan yang sama namun, tidak dikalengkan. Beberapa jenis makanan
kaleng tersebut adalah sebagai berikut :
1. Daging dan ikan kalengan – Pasti kita sangat kenal dengan kornet sapi,
ayam ataupun ikan kalengan sarden dan juga tuna. sumber protein hewani
banyak dikalengkan agar tahan lama.
Hasil laut seperti ikan-ikanan ini bisa sangat melimpah suatu waktu
namun, bisa juga hasilnya sedikit di waktu lain. Dengan mengawetkannya
dalam kemasan kaleng, tidak perlu cemas akan kekurangan kebutuhan ikan
ini. Ikan yang dikalengkan ini biasanya juga sudah dimasak jadi hanya
perlu menghangatkannya dan bisa menambahkan bahan pelengkap sesuai
selera.
2. Sayuran kaleng – Jenis makanan polong-polongan yang berbentuk biji-
bijian ini banyak dikemas dalam bentuk kalengan. Sayuran merupakan
sumber vitamin dan juga mineral yang sangat dibutuhkan untuk aktifitas
keseharian tubuh. Menyediakan kacang-kacang kalengan di rumah di nilai
lebih praktis oleh sebagian orang yang tingkat kesibukannya tinggi.
3. Makanan kaleng olahan – Saus tomat, sambal masak dan pasta merupakan
makanan kaleng olahan yang berasal dari tomat. Makanan kaleng ini juga
sangat enak untuk menjadi teman lauk utama.

5
2.4 Kandungan dari Makanan Kaleng
Nutrisi Pada Jenis Makanan Kaleng
Jenis makanan kaleng memang banyak berasal dari makanan alami
yang kemudian diawetkan yang kemudian dikalengkan. Jenis makanan alami
seperti buah-buahan mengandung banyak vitamin seperti pada khasiat buah
jeruk, jika buah ini dikalengkan apakah nutrinya tetap sama seperti buah yang
tidak dikalengkan? bukankah makanan kalengan mengandung bahan
pengawet?
Banyak yang mempertanyakan tentang nutrisi makanan kalengan ini,
karena kondisi makanannya yang telah diawetkan. Proses pengawetan
makanan kaleng ini terutama pada jenis daging-dagingan adalah dengan
mematikan bakteri pembusuk makanan dengan berbagai enzim karena proses
itulah ada nutrisi yang hilang dalam pemrosesannya.
Pada jenis sayuran juga dilakukan proses pengeringan untuk mematikan
mikroba pembusuknya, ini juga menghilangkan kandungan gizinya saat
pemanasan pada suhu tinggi.
Kekhawatiran untuk hal ini sudah diantisipasi oleh para produsen makanan
kaleng ini dengan memasukan berbagai nutrisi tambahan untuk mengawetkan
dan sekaligus menggantikan nutrisi yang hilang. Vitamin C dan antioksidan
yang diberikan akan mencegah makanan kaleng agar tidak tengik sekaligus
memberikan nutrisi pada makana kaleng tersebut. Jadi jangan cemas jika anda
sering mengkonsumsi berbagai jenis makanan kaleng ini namun, tetap perlu
diingat agar mengkombinasikannya dengan berbagai jenis makanan segar.

2.5 Dampak Positif dan Negative Makanan Kaleng


1) Dampak Positif.
a. Menghemat waktu penyajian
b. Kaleng menjaga makanan dari kontaminasi organisme penyebab
penyakit
c. Makanan kaleng tidak kekurangan zat gizi

6
d. Beberapa kelebihan makanan kaleng dibandingkan makanan dengan
kemasan lainnya adalah:
e. Makanan di dalam kaleng terhindar dari paparan serangga, mikroba,
dan bahan-bahan asing lainnya. Hal ini membuat makanan dalam
kaleng tetap terjaga cita-rasanya.
f. Perubahan kadar air dapat terjaga dengan baik.
g. Menjaga bahan pangan dari penyerapan oksigen, bau-bauan, gas-gas
lain, dan partikel radioaktif yang ada di atmosfer.
h. Makanan kaleng tetap memiliki gizi seperti makanan umumnya.
Misalnya mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan
mineral yang dapat larut pada lemak.
i. Kadar gizi yang ada di dalam makanan kaleng lebih tinggi
dibandingkan makanan biasa. Terutama jagung dan tomat yang
mempunyai antioksidan lebih tinggi setelah proses pemanasan.

2) Dampak Negatif
Makanan kaleng memang memudahkan kita dan memiliki banyak
keuntungan. Apalagi jika kita dalam perjalanan jauh, makanan kaleng
paling praktis untuk dibawa dan mudah untuk dinikmati. Namun, di
balik sisi positifnya tersebut, makanan kaleng juga mempunyai sisi
negatif.
1. Makanan kaleng ditambahkan garam dan gula
Garam, gula, dan pengawet biasanya ditambahkan pada beberapa
makanan kaleng. Bagi Anda yang sehat mungkin hal ini tidak menjadi
masalah bila dimakan dalam batas yang wajar. Namun, bagi Anda
yang menderita penyakit tekanan darah tinggi maupun penyakit
jantung, makanan kaleng dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda
karena makanan ini umumnya memiliki kandungan garam yang
tinggi. Garam dalam bentuk natrium pada makanan kaleng biasanya
terdapat dalam kadar yang tinggi karena juga berfungsi untuk menjaga
kualitas makanan kaleng. Terlalu banyak mengonsumsi garam atau

7
natrium dapat menyebabkan tekanan darah Anda naik dan
keseimbangan elektrolit dalam tubuh Anda terganggu. Kandungan
gula yang tinggi pada makanan kaleng juga mempunyai dampak
berbahaya karena kelebihan gula berhubungan dengan peningkatan
risiko penyakit, seperti diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung.
Bagi Anda yang memiliki penyakit tersebut sebaiknya batasi bahkan
jika bisa hindari makan makanan kaleng, makan makanan segar lebih
baik bagi Anda. Sebelum Anda membeli makanan kaleng, ada
baiknya Anda melihat informasi nilai gizi yang ada. Perhatikan bahan-
bahan yang terkandung di dalamnya, berapa jumlah natrium, kalori,
lemak, dan zat gizi lain yang terkandung di dalamnya.
2. Makanan kaleng mengandung BPA
BPA atau Bisphenol-A merupakan bahan kimia yang terkandung
dalam kemasan makanan, termasuk dalam kaleng. Penelitian
menunjukkan bahwa BPA dalam makanan kaleng dapat berpindah
dari lapisan kaleng ke makanan. BPA yang masuk ke dalam tubuh
berhubungan dengan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan
diabetes mellitus tipe 2, serta juga dapat menyebabkan kelainan fungsi
seksual pada pria.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Environmental Research
menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaleng berhubungan
dengan tingginya konsentrasi BPA dalam urin, semakin banyak
mengonsumsi makanan kaleng, semakin tinggi juga kadar BPA yang
ditemukan dalam urin. Namun, kadar BPA yang ditemukan dalam
makanan kaleng berbeda-beda jumlahnya.
Karena dampak yang ditimbulkan BPA pada kesehatan sangat
berbahaya, bahkan Food and Drug Administration Amerika Serikat
sudah melarang penggunaan BPA untuk kemasan yang bersentuhan
dengan makanan, tetapi penggunaan kemasan makanan yang
mengandung BPA masih ditemukan.

8
3. Makanan kaleng berisiko mengandung bakteri berbahaya
Walaupun jarang, tetapi makanan kaleng yang tidak melalui proses
dengan baik dapat mengandung bakteri berbahaya yang dikenal
dengan nama Clostridium botulinum. Mengonsumsi makanan kaleng
yang mengandung bakteri ini dapat menyebabkan penyakit yang
bernama botulisme, di mana penyakit ini dapat menyebabkan
kelumpuhan dan bahkan kematian jika tidak diobati. Untuk
menghindarinya, penting agar Anda memeriksa kondisi kaleng
sebelum membelinya, jangan membeli makanan kaleng yang sudah
rusak, contohnya kaleng menggembung, penyok, retak, atau bocor.

2.6 Cara Mengurangi Makanan Kaleng


Seberapa sering Anda makan makanan kaleng setiap minggu? Seberapa
sering Anda memasak sendiri di rumah? Apakah lemari es Anda dipenuhi
dengan makanan kalengan dan makanan beku? Hal itu merupakan tanda-
tanda Anda kecanduan akan makanan kaleng.
Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi makanan
kaleng
1. Lebih rajin masak di rumah
Salah satu cara termudah untuk mengurangi konsumsi akan makanan
cepat saji adalah dengan rajin memasak di rumah. Setelah Anda benar-
benar melakukannya dengan rajin, maka secara ajaib Anda akan terbebas
dari kecanduan akan makanan cepat saji.
2. Batasi anggaran makan kalengan
Makan makanan kaleng dengan frekuensi yang sering, secara langsung
akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan Anda. Oleh karena itu
batasi anggaran Anda untuk makan makan kalengan maka secara
otomatis hal ini akan menyebabkan konsumsi makanan kaleng
berkurang.

9
3. Sediakan camilan sehat
Saat muncul keinginan untuk mengonsumsi makanan kaleng, Anda dapat
menggantinya dengan camilan sehat. Dan cara termudah adalah dengan
mengonsumsi buah-buahan.
4. Berhenti menyimpan persediaan makanan kaleng di rumah
Apabila Anda masih menyimpan persediaan makanan kaleng di rumah,
maka Anda tidak mampu menghentikan kecanduan Anda.
5. Tetapkan tujuan sehat
Salah satu ide bagus untuk menghentikan kecanduan akan makanan
kaleng adalah dengan menentukan tujuan bahwa Anda ingin mempunyai
hidup yang lebih sehat. Dengan ditanamkannya kesadaran ini, maka akan
lebih mudah bagi Anda untuk menghentikan kecanduan akan makanan
kaleng.
Menghentikan kecanduan akan makanan kaleng bukan hal yang sulit
asalkan Anda benar-benar mempunyai komitmen pada diri sendiri untuk
menghentikannya. Selain itu tanamkan pada diri Anda bahwa Anda ingin
mempunyai pola hidup yang lebih sehat.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu makanan kaleng memiliki
dampak positif dan negatif. Dampak negatif akan terjadi bila makanan kaleng
yang dikonsumsi melampaui batas. Selain itu, cara masak juga memengaruhi
baik buruknya makanan kaleng terhadap kesehatan tubuh. Disamping dampak
tak menyenangkan yang ia miliki, makanan kaleng juga memberi dampak
positif seperti yang telah dibahas.

3.2 Saran
Setidaknya kita dapat menganalisa dan memilih makanan dengan
tepat, himbauan WHO atas daftar makanan di atas bukan berarti kita dilarang
mengkonsumsinya, paling tidak pola hidup sehat juga didukung oleh pola
makanan sehat dapat menyeimbangkan keduanya.
Dan Hindari makanan yang berbau makanan kaleng. Jangan pedulikan gengsi
tapi kesehatan. Jika akan bepergian makan dahulu di rumah agar tidak ada
keinginan untuk mencoba makanan ala barat itu, atau kalau perlu bawa bekal
dari rumah. Selain kesehatan terjaga , kita juga bias menghemat uang untuk
hari esok.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/354417182/Berbagai-Jenis-Makanan-
Kaleng
https://taufiqtau.blogspot.com/2019/01/positif-dan-negatif-makanan-
kaleng.html
https://www.honestdocs.id/ini-kelebihan-dan-kekurangan-makanan-kaleng
https://www.merdeka.com/sehat/5-cara-mudah-menghentikan-kecanduan-
akan-makanan-cepat-saji.html
https://www.kompasiana.com/karinaauliaputri/5dfb24add541df6d9a190973/
dampak-makanan-kaleng-bagi-tubuh
http://healthpromtions.blogspot.com/2011/06/bahaya-makanan-kaleng-bagi-
kesehatan.html

12
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL....................................................................................................
KATA
PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………...ii
ABSTRAK................................................................................................................
...iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................
1.4 Manfaat...............................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI


2.1 ManfaatMakanan Kaleng............................................................................
2.2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Makanan Kaleng...........................
2.3 Kandungan dari Makanan Kaleng...............................................................
2.4 Dampak Positif dan Negatif Makanan Kalengterhadap kesehatan............
2.5 Cara mengurangi Makanan Kaleng..............................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Metode dan Teknik Penelitian........................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan...................................................................................................

13
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................................
5.2 Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai