Anda di halaman 1dari 11

BIROKRASI

PRESENTED BY: AZIZON NURZA


1 Maret 2022
KONSEP MAX WEBER

Max Weber menciptakan model tipe ideal birokrasi yang


menjelaskan bahwa suatu birokrasi atau administrasi
mempunyai suatu bentuk yang pasti dimana semua
fungsi dijalankan dalam cara-cara yang rasional
TIPE IDEAL BIROKRASI
Pertama, individu pejabat secara personal bebas, akan tetapi
dibatasi oleh jabatannya manakala ia menjalankan tugas-tugas
atau kepentingan individual dalam jabatannya. Pejabat tidak
bebas menggunakan jabatannya untuk keperluan dan
kepentingan pribadinya termasuk keluarganya.
TIPE IDEAL BIROKRASI
Kedua, jabatan-jabatan itu disusun dalam tingkatan hierarki dari
atas ke bawah dan ke samping. Konsekuensinya ada jabatan
atasan dan bawahan, dan ada pula yang menyandang kekuasaan
lebih besar dan ada yang lebih kecil. Ketiga, tugas dan fungsi
masing-masing jabatan dalam hiearki itu
TIPE IDEAL BIROKRASI
Ketiga, tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam
hiearki itu secara spesifik berbeda satu sama lainnya.

Keempat, setiap pejabat mempunyai kontrak jabatan


yang harus dijalankan. Uraian tugas (job description)
masing-masing pejabat merupakan domain yang menjadi
wewenang dan tanggung jawab yang harus dijalankan
sesuai dengan kontrak.
TIPE IDEAL BIROKRASI
Kelima, setiap pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi
profesionalitasnya, idealnya hal tersebut dilakukan
melalui ujian yang kompetitif.

Keenam, setiap pejabat mempunyai gaji termasuk hak


untuk menerima pensiun sesuai dengan tingkatan
hierarki jabatan yang disandangnya. Setiap pejabat bisa
memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan
jabatannya sesuai dengan keinginannya dan kontraknya
bisa diakhiri dalam keadaan tertentu.
TIPE IDEAL BIROKRASI

Ketujuh, terdapat struktur pengembangan karier yang


jelas dengan promosi berdasarkan senioritas dan merit
sesuai dengan pertimbangan yang obyektif.

Kedelapan, setiap pejabat sama sekali tidak dibenarkan


menjalankan jabatannya dan resources instansinya
untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
TIPE IDEAL BIROKRASI
Kesembilan, setiap pejabat berada di bawah
pengendalian dan pengawasan suatu sistem yang
dijalankan secara disiplin.
Tiga Otoritas Sumber Legitimasi Bagi Pemerintahan
Otoritas Tradisional, Mengklaim legitimasi dalam basis keaslian dan kekuasaan mengontrol
yang diwarisi dari masa lampau dan masih dianggap ada atau berlaku sampai sekarang. Hal
tersebut akan menciptakan hubungan pribadi secara intesif di antara atasan dan bawahan.

Otoritas kharismatik. Sifatnya sangat personal memperoleh otoritasnya dari kualitas pribadi
yang dibawa sejak lahir, yang mampu menimbulkan kesetiaan dari para pengikutnya. Dalam
kharismatik tidak dikenal adanya aturan hierarki dan formalitas, kecuali adanya keinginan
dasar akan kesetiaan pengikut terhadap pemimpin kharismatik.

Otoritas legal rasional. Kebutuhan terhadap organisasi sosial yang berdasarkan stabilitas
tetapi memberikan kesempatan adanya perubahan.
Teori Motivasi Abraham Maslow (Hierarki Kebutuhan)
Menurut Abraham Maslow, perilaku manusia sangat dipengaruhi
oleh motivasi. Hal ini menyebabkan Maslow menganjurkan sebuah
teori motivasi dengan tujuan untuk mengarahkan perilaku manusia
agar bisa diarahkan untuk mencapai tujuan.

Maslow mengatakan bahwa motivasi menyebabkan perilaku yang


diarahkan pada tujuan. Melalui motivasi, manusia bisa diarahkan
untuk kebutuhan tertentu. Bagi seorang pimpinan organisasi perlu
mengetahui kebutuhan dari bawahannya. Maslow merumuskan
sebuah teori yang kemudian disebut dengan teori hierarki
kebutuhan atau The Need Hierarchy Model”
Teori Motivasi Abraham Maslow (Hierarki Kebutuhan)

Anda mungkin juga menyukai