NO. RM :
TANGGAL :
TANGGAL PENGKAJIAN :
NAMA PENGKAJI :
A. IDENTITAS
Istri Suami
Nama :NY. HASMIATI :TN. TEGUH
Umur :27 Tahun : 30 Tahun
Agama : Islam :Islam
Suku/Bangsa : Mamuju : Mandar
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan :IRT : Petani
Alamat : Bambu : Bambu
B. ANAMNESA
1. Keluhan Utama
Ibu merasakan sakit-sakit pada pinggang yang menjalar hingga ke perut dan
keluar lendir bercampur darah
8. Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Jantung : Tidak ada
Tekanan darah tinggi : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Diabetes mellitus : Tidak ada
Anemia berat : Tidak ada
Penyakit hubungan seksual : Tidak ada
Campak : Tidak ada
Malaria : Tidak ada
Gangguan mental : Tidak ada
Operasi : Tidak pernah
Lain-lain : Tidak ada
9. .Perilaku Kesehatan
Penggunaan alkohol /obat-obatan sejenisnya : Tidak pernah
Obat-obatan / konsumsi jamu : Tidak pernah
Merokok / makan sirih : Tidak pernah
Pencucian vagina : Tidak pernah
C. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan umum
1). Keadaan umum : Baik
2). Kesadaran : Compos mentis
3). Keadaan emosional : Labil
2. Tanda-tanda vital
1). TD : 110 / 70 mm Hg
2). R : 24 kali / menit
3). N : 83 kali / menit
4). S : 36,5 0 C
3. Ukuran antropometri
1). TB : 151 cm
2). BB sebelum hamil : 48 kg, / setelah hamil : 57 kg
3). LILA : 29 cm
4. Pemeriksaan fisik
1). Kepala
Rambut : Bersih dan tidak rontok
Kulit kepala : Bersih
2). Muka
Tidak ada oedema dan cloasma gravidarum
3). Mata
Kelopak mata : Tidak ada oedema
Konjungtiva : Bersih
Sklera : Putih (anikterik)
4). Hidung
Simetris : Ya
Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
Polip : Tidak ada
5). Mulut dan gusi
Lidah : Bersih
Gigi dan geraham : Tidak ada caries
Gusi : Tidak pucat
6). Leheer
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : Tidak ada
Vena jungularis : Tidak ada bendungan
7). Dada
Jantung : Normal, bunyi lup lup
Paru-paru : Tidak ada ronchi dan wheezing
8). Payudara
Simetris : Ya
Pembesaran : Ada
Putting susu : Menonjol
Pengeluaran : Ada, colostrum
Rasa nyeri : Ada
Kemerahan : Tidak ad
9). Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Konsistensi : Keras
Linea : Nigra
Kandung kemih : Penuh
Pembesaran lien dan liver : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
1o). Punggung dan pinggang
Posisi tulang punggung dan pinggul : Normal
Nyeri ketuk : Tidak ada
11). Ekstremitas
Oedema : Tidak ada
Kekakuan otot dan sendi : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Refleks : (+) kanan dan kiri
5. Pemeriksaan Kebidan
1). Palpasi Abdomen
Leopold I : TFU 3 jari dibawah PX. Bagian fundus teraba satu bagian
besar, lunak dan tidak melenting
Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba satu bagian besar, rata dan
memanjang (punggung)
Leopold III : Pada bagian terbawah janin teraba satu bagian bulat, keras,
melenting dan sukat digerakkan
Leopold IV : Divergen (Kepala sudah masuk PAP)
Mc Donald : 35 cm
Fetus
Letak : Memanjang
Presentasi : Kepala
Penurunan : 4/5
Pergerakan : Aktik
Observasi His
His : Cukup kuat
Frekuensi : 2 kali / 10 menit
Lamanya : 30 – 40 detik
Taksiran berat janin
TFU : 34 cm
LP : 98 cm
TFU (34) x LP (98) = 3,333
2). AuskultasI
DJJ terdengar teratur disebelah kiri perut ibu
Frekuensi : 146 x / menit
Punctum maxm : 2 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu
3). Anogenital (inspeksi).
Perineum
Luka perut : Tidak ada
Vulva vagina
Warna : Merah muda
Luka : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Pengeluaran pervaginam : Lendir bercampur darah
Kelenjar bartholini
Pembengkakan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Anus : Tidak ada haemorrhoid
4). Pemeriksaan Dalam
Indikasi dilakukan pemeriksaan dalam Untuk mengetahui apakah pasien sudah
inpartu atau belum,, Pada Pukul Oleh Bidan
Dinding vagina : Tidak ada sistokel dan rektokel
Porsio
Arah : Searah jalan lahir
Konsistensi : Lunak
Pembukaan : 3 cm
Ketuban : Positif
Presentasi : Kepala
Penunjuk : Belum jelas
Posisi : Belum jelas
Penurunan : Hodge II
5). Pemeriksaan panggul : Tidak dilakukan
6). Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan
IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN
Diagnosa ibu : Ibu G2 P1 Ao hamil 37 minggu 3 hari inpartu kala I fase laten, Ibu
mengatakan ini kehamilan keduanya dan pernah melahirkan sebanyak 1
kali. Ibu merasakan sakit-sakit yang menjalar dari pinggang ke perut
bagian bawah sejak pukul 03.00 WIB, Ibu mengatakn keluar lendir
bercampur darah sejak pukul 03.00 WIB
HPHT :
TP : 22 juli 2022
Dinding vagina : Tidak ada sistokel dan rektokel
Porsio : Arah : Searah jalan lahir
Konsistensi : Lunak
Pembukaan : 3 cm
Pendataran : 40 %
Ketuban : Positif
Presentasi : Kepala
Penunjuk : Belum jelas
Posisi : Belum jelas
Penurunan : Hodge II
His frekuensi : 2 kali / 10 menit
Lamanya : 30 – 40 detik
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
PERENCANAAN
1. Hadirkan orang terdekat ibu
Rasionalisasi : Dengan menghadirkan orang terdekat akan membantu ibu untuk
dapat memberikan dorongan moril sehingga ibu akan berkurang
kecemasannya dan ketakutannya dalam menghadapi persalinan
2. Berikan penjelasan mengenai keadaan yang dilaminya
Rasionalisasi : Dengan menjelaskan mengenai keadaannya saat ini adalah normal
sehingga diharapkan ibu paham sehingga akan membantunya
untuk mengurangi kecemasan dan ketakutannya dalam
menghadapi persalinan
3. Pantau kemajuan persalinan Ibu yaitu his, kontraksi uterus, nadi, pembukaan serviks,
penurunan bagian terbawah janin, tekanan darah, temperature tubuh, produksi urin,
aseton, dan protein Ibu
Rasionalisasi : Dengan memantau keadaan Ibu maka dapat diketahui
kemajuan persalinannya untuk menentukan keputusan
klinik yang akan diambil
PELAKSANAAN
1. Menghadirkan orang terdekat ibu, terutama suami ataupun keluarganya
2. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang kemajuan persalinannya dan memberikan
dukungan pada ibu agar ia tidak takut dalam menghadapi persalinannya
3. Memantau DJJ, kontraksi uterus, dan nadi setiap ½ jam. Pembukaan, penurunan,
tekanan darah, dan temperature tubuh setiap 4 jam. Produksi urin, aseton, dan protein
setiap 2-4 jam.
4. Memberikan ibu makanan dan minuman yang cukup
5. Menganjurkan ibu untuk mengatur posisi senyaman mungkin terutama berbaring
kekiri
6. Menjaga kebersihan tubuh ibu terutama disekitar bagian vagina
7. Menganjurkan ibu untuk berkemih
8. Memberikan sentuhan atau massage pada bagian punggung ataupun panggul ibu
9. Membimbing ibu untuk mengatur nafas dengan benar
10. Menempatkan ibu diruang bersalin yang bersih dan tetutup
EVALUASI
Tanggal : 08 juli 2022
Waktu : 08:00 WIB
SUBJEKTIF
Ibu mengeluh mulesnya semakin sering
OBJEKTIF
1). Keadaan umum : Baik
2). Kesadaran : Compos mentil
3). Keadaan emosonal : Labil
4). TTV :
TD : 110 / 70 mm Hg
R : 26 x / menit
N : 85 x / menit
T : 36,50
Leopold I : TFU 2 jari dibawah PX. Pada fundus teraba satu bagian besar agak
lunak dan tidak melenting
Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba satu bagian besar, rata, memanjang
(punggung), Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil
janin (ekstremitas)
Leopold III : pada bagian terbawah janin teraba satu bagian bulat, keras, melenting
dan sukar digerakkan
Leopold IV : Divergen
5). Pemeriksaan dalam :
Atas indikasi : Unuk menilai kemajuan persalinan
Pukul :
Oleh : Bidan, Tidak ada tumor, varises, benjolan maupun
siskotel dan rektokelo
: Searah jalan lahir
Konsistensi porsio : Lunak
Pendataran : 60 %
Pembukaan : 5 cm
Ketuban : (+)
Presentasi : Kepala
Penunjuk : UUK
Posisi : UUK depan
Penurunan : H III
Molase : Tidak ada
DJJ : 148 x / menit
Punctum maximum : 2 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu
His : 3 x / 10 menit Lamanya 40-45 detik
ASSESMENT
Diagnosa ibu : Ibu G2 P1Ao hamil 37 minggu 3 hari inpartu kala I fase aktif
Diagnosa janin : Janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala
Masalah : Ibu cemas menghadapi persalinannya
Kebutuhan : - Penjelasan tentang keadaan ibu dan janin
- Hadirkan orang terdekat ibu
PLANNING
1. Memberikan penjelasan pada ibu tentang keaadan ibu dan janinnya bahwa keadaan
janinnya baik
Ibu mengerti akan penjelasannya dan terlihat lebih tenang
2. Memberikan penjelasan pada ibu tentang proses persalinan yang akan dihadapinya
sehingga ibu lebih siap dan tenang dalam menghadapi proses presalinannya
Ibu nampak lebih tenang
8. Menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan, seperti partus set, heating set, alat
reseusitasi, pakaian bayi dan Ibu, cairan dekontaminasi, dan peralatan lainnya
Peralatan telah siap dan telah disusun secara ergonomis
KALA II (12: 05 WIB)
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan rasa sakit terus menerus, ingin buang air besar, dan merasa ingin
mengedan
Ibu mengatakan ia lemas
OBJEKTIF
1). Keadaan Umum : Baik
2). Kesadaran : Compos mentis
3). Keadaan emosional : Labil (sedikit cemas)
4). TTV : TD : 110 / 70 mm Hg
R : 27 x / menit
N : 91 x / menit
T : 35,8 0 C
5). His (+) , frekuensi : 4 x / 10 menit Lamanya 45-49 detik
6). DJJ (+) frekuensi : 146 x / menit
7). Adanya dorongan meneran, valua membuka, pirenium menonjol, anus mengembang
8). Pemeriksaan dalam
Atas indikasi : Untuk menilai kemajuan persalinan
Pukul :
Oleh : Bidan, Tidak ada tumor, varises, benjolan maupun siskotel
dan rektokel
Konsistensi porsio : Tidak teraba lagi
Pendataran : > 80 %
Pembukaan : Lengkap (10 cm)
Ketuban : (-) pecah secara spontan pukul 12: 03
Presentasi : Kepala
Penunjuk : UUK
Posisi : UUK depan
Penurunan : Hodge IV
ASSESMENT
Diagnosa ibu : Ibu G2 P1 Ao hamil 37 minggu 3 hari inpartu kala II fase aktif
Diagnosa janin : Janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala
Masalah : Ibu merasa lemas untuk mengedan, Ibu merasa cemas dan gelisah
menghadapi persalinannya
Kebutuhan : - Berikan infus
Pimpin persalinan dengan baik dan benar
PLANNING
1. Memposisikan ibu miring kekiri untuk mencegah terjadinya hipoksia janin
Ibu dalam posisi miring kiri namun sesekali terlentan
2. Ibu diberikan infus glukosa dengan kecepatan 30 tetes / menit
3. Melakukan pertolongan persalinansesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
(APN) :
a. Saat kepala janin terlihat di vulua dengan diameter 5 – 6 cm, memasang
handuk bersih untuk membersihkan janin pada perut ibu dan 1/3 bagian
dibawah bokong ibu
b. Penolong membuka partus setdan memakai sarung tangan
c. Saat subocciput tampak dibagian simfisis, tangan kanan melindungi
perinium dengan dialas lipatan tangan kiri menahan pundak kepala agar tidak
terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir
d. Mengusap kasa atau kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir
dan darah
e. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
f. Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran faksi luar
g. Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala janin, arahkan kebawah untuk melahirkan bahu depan.
Ternyata bahu bayi tidak dapat dilahirkan.
Kepala bayi telah lahir namun bahu belum lahir
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan lelah dan tidak kuat untuk mengedan lagi
OBJEKTIF
Kepala sudah lahir namun bahu belum juga lahir
ASSESMENT
Diagnosa : Ibu P2A0 kala II dengan distosia bahu
Masalah : Bahu belum dapat dilahirkan
Kebutuhan : Teknik pertolongan persalinan distosia bahu
PLANNING
a. Melakukan anestesi lokal dan episiotomy
Memberitahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan yaitu penyuntikan
untuk dilakukan episiotomi dan bantu ibu utnutk tetap rileks
Memberi suntikan lidokain 1 % pada perineum, dengan cara meletakkan jari
telunjuk dan jari tengah dari tangan kiri antara kepala bayi dan perinium.
Masukkan jarum secara subkutan, mulai dari komisura posterion, menelusuri
sepanjang perinium yang akan dilakukan episiotomi. Aspirasi untuk
memastikan ujung jari tidak memasuki pembuluh darah, tarik jarum perlahan
sambil menyuntikkan 5 – 10 ml likodan 1 %.
Tekan tempat infiltrasi agar anestesi menyebar. Tunggu selama 1 – 2 menit
sebelum melakukan episiotomy
Melakukan episiotomi yaitu pasang gunting episiotomi dengan tangan kanan,
sedangkan jari tengah dan jari telunjuk dari tangan kiri melindungi kepala
janin dan perineum, searah dengan sayatan.
Tunggu puncak His kemudian selipkan gunting dalam keadaan terbuka
diantara jari telunjuk dan jari tengah.
Guntuing perineum dengan posisi mediolateral kiri, taruh gunting kelarutan
klorin untuk direndam.
b. Lakukan manuver Mc. Robert yaitu dengan meminta ibu untuk melipat kedua
pahanya sehingga kedua lutut berada sedekat mungkin dengan dada. Lahirkan bahu
depan dengan menarik kepala curam kearah bawah. Kemudian Meminta bantuan
orang lain untuk melakukan penekanan pada suprapubis (diatas simfisis). Kemudian
tarik keatas sehingga bahu belakang dapat dilahirkan.
c. Lakukan sangga susur untuk melahirkan seluruh tubuh bayi.
d. Lakukan penilaian kepada bayi baru lahir secara cepat dengan tiga pertanyaan, yaitu :
apakah bayi menangis spontan, apakah warna kulit bayi kemerahan, dan apakah tonus
otot bayi baik.
e. Segera keringkan bayi dan bungkus dengan kain bersih dan kering untuk mencegah
terjadinya hiportemi.
f. Lakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat dengan cara memasang klem pertama
dengan jarak 2 – 3 cm dari pusat dan klem kedua dengan jarak 2 – 3 cm dari klem
pertama. Kemudian potong tali pusat diantara dua klem dengan tangan kiri
melindungi perut bayi.
g. Berikan bayi kepada ibunya untuk disusui
h. Periksa kelengkapan tubuh bayi pakah terdapat cacat atau tidak
Seluruh tubuh bayi telah dilahirkan
KALA III ( 12:17 WIB)
SUBJEKTIF
1). Ibu mengatakan masih merasa lemas setelah melahirkan
2). Ibu mengatakan perutnya masih terasa mual
OBJEKTIF
1). Keadaan Umum : Baik
2). Kesadaran : Compos mentis
3). Keadaan emosional : Stabil
4). TTV : TD : 110 / 70 mm Hg
R : 25 x / menit
N : 86 x / menit
T : 36,1 C
5). Keadaan Uterus :
TFU : 1 jari diatas pusat
Kontraksi : Baik
Kandung kemih : Baik
Plasenta belum lahir
Pendarahan kala II : ± 50 cc
6). Bayi lahir spontan pukul 12:13 WIB dengan jenis kelamin laki-laki, BB 3800 gr, PB 52
cm dan anus (+)Bayi tidak langsung menangis :
Warna kulit bayi kemerahan
Pergerakan bayi kurang aktif
APGAR score 6/9
Bayi mengalami asfiksia sedang
ASSESMENT
Diagnosa ibu : Ibu P2Ao kala III
Masalah : Mules pada perut ibu
Kebutuhan : Penjelasan tentang keluhan yang dialami ibu bahwa hal ini adalah
normal dan pertanda baik karena uterus sedang berkontraksi
PLANNING
1. Memberikan penjelasan pada ibu bahwa proses persalinannya sudah memasuki kala
pengeluaran plasenta dan keadaan saat ini adalah normal karena uterus sedang
berkontraksi untuk kembali pada keadaan semula
Ibu mengerti akan penjelasan yang diberikannya
3. Memberikan suntikan oksitosin 10 unit 1 M di paha kanan atas ibu bagian luar
setelah sebelumnya melakuka aspirasi terlebih dahulu
Oksitosin telah disuntikkan
6. Memasase fundus ibu dan mengajari ibu cara memasase perut ibu sehingga dapat
merangsang kontraksi uterus dan mengurangi pendarahan post partum
Teraba keras pada bagian uterus Ibu
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan merasa nyeri pada perineumnya
OBJEKTIF
1). Keadaan Umum : Baik
2). Kesadaran : Compos mentis
3). Keadaan emosional : Stabil
4). TTV : TD : 110 / 70 mm Hg
R : 23 x / menit
N : 80 x / menit
12 T : 36,5 0 C
5). Keadaan Uterus
TFU : 3 jari diatas pusat
Kontraksi : Baik
Kandung kemih : Kosong
Pendarahan kala IV : + 150 cc
6). Keadaan perineum : Ruptur derajat II dan dilakukan heating sebanyak 4 jahitan
ASSESMENT
Diagnosa ibu : Ibu G2 P1 Ao dalam kala IV
Masalah : Luka perineum belum dijahit
Kebutuhan :
Penjelasan pada ibu tentang hasil pelaksanaan
Heating perineum
Istirahat dan nutrisi
Pengawasan kala IV
PLANNING
1. Memberikan penjelasan pada ibu tentang kondisi saat ini bahwa ibu telah melahirkan
dengan normal walaupun ada sedikit hambatannya, saat melahirkan bahu bayinya
tetapi dapat dilalui dengan lancar, ibu dan bayi selamat tetapi ibu masih harus terus
istirahat berbaring ± 2 jam setelah melahirkan.
2. Melakukan penjahitan pada daerah vagina dan perineum yamg mengalami laserasi
mengunakan teknik jelujur.
3. Mengikat tali pusat bayi dengan pengikat tali pusat yang steril dan setelah itu tidak
dibungkus oleh apapun.
6. Membersihkan tubuh ibu dari lendir dan darah menggunakan air bersih, terutama
daerah perut, vulua dan vagina, lalu memakaikan baju dan kain bersih untuk
menggantikan pakaian ibu yang terkontaminasi darah, lendir, dan cairan ketuba
8. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya untuk membantu kontraksi uterus dan
menimbulkan ikatan batin antara ibu dan bayinya.
9. Memberikan ibu nutrisi dan cairan sebagai pengganti tenaga ibu yang terkuras selama
proses persalinan.
10. \Menjelaskan ibu untuk melakukan mobilisasi dini untuk mencegah trombopletitis
pada ibu, sekurang-kurangnya 2 jam postpartum.