Anda di halaman 1dari 3

Pemantapan Materi Ujian Sekolah Praktik IPA

Larutan Asam, Basa dan Garam


Terdapat berbagai macam larutan yang sering kita temui dalam kehidupan sehari hari. Berdasarkan pH Larutan
tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu larutan asam, basa atau garam. pH adalah derajat
asam-basa suatu larutan. Berikut adalah penjelasan perbedaan karakteristik larutan asam, basa dan garam:
1. Larutan asam
Ciri-ciri dari larutan asam antara lain adalah:
a) Rasanya masam (tidak boleh dicoba kecuali dalam makanan).
b) Dapat menimbulkan korosi.
c) Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
d) Memiliki nilai pH dibawah 7 (<7)
e) Contoh larutan asam yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah: asam
askorbat (vitamin C) yang banyak ditemukan pada buah misalnya jeruk dan tomat, air aki (asam
sulfat), cuka dapur, asam lambung (HCl) dll.
2. Larutan basa
Ciri-ciri dari larutan basa antara lain adalah:
a) Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicoba).
b) Terasa licin di kulit.
c) Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
d) Memiliki nilai pH diatas 7 (>7)
e) Contoh larutan basa yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya sabun mandi, sabun
cuci, sampo, pasta gigi, obat mag, dan pupuk.
3. Larutan garam
Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa untuk menghasilkan
senyawa netral atau dikenal dengan reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi ini akan dihasilkan garam
dan air. Reaksi netralisasi menghasilkan air dan garam yang memiliki pH netral (memliki pH ±7). Berikut
adalah salah satu contoh reaksi netralisasi asam dan basa:

HCl + NaOH → NaCl + H2O


Asam + Basa → Garam + Air
Contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk pengobatan bagi
penderita sakit mag. Di mana sakit mag (kondisi kadar asam lambung yang tinggi) maka obat mag adalah
senyawa yang bersifat basa (kandungannya magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida).
Contoh lainnya adalah pengobatan akibat sengatan serangga, perlindungan terhadap kerusakan gigi, dan
pengolahan tanah pertanian.
Indikator Asam-Basa
Larutan asam dan larutan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu cara untuk membedakan asam atau basa
dapat menggunakan indikator. Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang dapat menunjukkan
perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa. Indikator asam-basa dapa dibedakan menjadi
indikator alami dan indikator buatan.
1. Indikator alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. Tumbuhan yang termasuk
indikator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa contoh
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis
merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu.
Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan asam dan dalam larutan basa
akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah mengandung suatu zat indikator, yaitu antosianin. Zat
ini berwarna merah pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa
kuat. Ekstrak bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam
larutan asam. Jika diteteskan dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau.
2. Indikator buatan
a. Kertas lakmus
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas lakmus. Ada
dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Warna kertas lakmus biru akan
menjadi merah dalam larutan asam. Warna kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan
basa. Pengujian larutan menggunakan kertas lakmus dapat dilakukan dengan mencelupkan kertas
lakmu merah/ biru kedalam larutan yang akan diuji. Perhatikan perubahan warna kertas lakmus
pada gambar di bawah ini.

b. Indikator universal
Indikator universal adalah indikator pH berisi larutan dari
beberapa senyawa yang menunjukkan beberapa perubahan
warna yang halus pada rentang pH antara 1-14 untuk
menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan. Cara kerja uji
larutan dengan menggunakan indikator universal adalah sebagai
berikut:
✓ Menyiapkan larutan yang akan diukur pH nya
✓ Mencelupkan kertas indikator pH universal kedalam larutan tersebut
✓ Mencocokan perubahan warna yang terjadi pada kertas indikator pH universal dengan skala pH
yang ada pada tempat kertas indikator pH universal

Uji Asam-Basa Larutan


Bagaimana melakukan uji larutan asam-basa dengan menggunakan kedua indikator di atas?
Ananda bisa mengikuti tahapan di bawah ini!
1. Siapkan beberapa larutan yang akan diuji pH nya.
2. Tuangkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia.
3. Ambil sampel dari masing-masing larutan yang akan diuji.
4. Uji larutan dengan kertas lakmus atau indikator pH universal. (tahapan penggunaan dijelaskan pada
materi di atas)
5. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi pada indikator yang digunakan.

Alat untuk Uji Asam-Basa Larutan


Untuk membantu Ananda mengenali alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum uji asam-basa larutan
pada tabel di bawah ini!

No Nama Alat Gambar Alat Fungsi


1. Beaker Glass/ Tempat larutan
gelas kimia

Sumber: https://goalkes-images.s3-ap-southeast-
1.amazonaws.com/
2. erlenmeyer Tempat larutan

Sumber: https://cf.shopee.co.id/
3. Plat tetes Tempat larutan
sampel dengan
jumlah yang sedikit

Sumber:
https://s3.bukalapak.com/img/3344604956/large/data.png
4. Pipet Mengambil dan
memindahkan
larutan.

Sumber: https://images.tokopedia.net/

5. Cawan petri Tempat pembiakan


bakteri atau untuk
sampel larutan
tertentu.

Sumber: https://ae01.alicdn.com/

Anda mungkin juga menyukai