Anda di halaman 1dari 82

STIE BINA KARYA

JURUSAN MANAJEMEN

PROGRAM STRATA I

TEBING TINGGI

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP


DAYA SAING TOKO ROTI MAJESTYK KOTA TEBING TINGGI
( Studi Kasus pada pelanggan toko roti Majestyk kota Tebing Tinggi)

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH:

DESI SUKMA SARI

17110053

MANAJEMEN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN

PENDIDIKAN PADA PROGRAM STRATA I MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA KARYA

TEBING TINGGI

2021

1
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini banyak sekali pelaku usaha baru yang sedang memulai bisnisnya. Hal ini

menjadikan persaingan dunia usaha semakin ketat. Persaingan memaksa para pelaku usaha

untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Untuk menghadapi lingkungan

persaingan ini, setiap pelaku usaha dituntut harus mampu mengoptimalkan penjualan melalui

kualitas maupun inovasi terhadap produk guna meningkatkan daya saing produknya di pasar,

serta mampu menjalankan serangkaian strategi pemasaran yang efektif dan selalu

mengembangkan strategi pemasaran tersebut secara terus-menerus serta berkelanjutan.

Menurut Elfahmi & Jatmika (2017:447) menyatakan bahwa suatu industri dapat

dikatakan memiliki daya saing jika memiliki tingkat produktifitas faktor secara keseluruhan

sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing pesaingnya. Saat ini ada banyak pelaku

bisnis yang membuka usaha kuliner salah satunya olahan roti. Ini menjadi salah satu pesaing

bagi toko-toko roti yang sudah lebih dulu ada di kota Tebing Tinggi yang bahkan sudah

banyak dikenal masyarakat umum. Banyaknya olahan-olahan roti kekinian membuat banyak

peminat yang ingin menjalankan usaha ini. Semakin ketatnya persaingan yang ada, terutama

persaingan yang berasal dari usaha yang sejenis, membuat pelaku usaha semakin dituntut

agar bergerak cepat dalam hal menarik konsumen. Sehingga pelaku usaha perlu menganalisa

faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing demi meningkatkan penjualannya. Perusahaan

harus mampu mempertahankan bahkan meningkatkan pelanggannya untuk tetap melakukan

pembelian ulang di tempatnya.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil studi pada “Toko Roti Majestyk”. Saat ini

di Tebing Tinggi ada banyak sekali jenis usaha pesaing dengan produk yang sejenis.

Contohnya toko roti. Di tengah banyaknya usaha yang dengan produk sejenis ini, setiap
3

perusahaan harus berusaha agar usahanya tetap bertahan bahkan dapat terus berkembang.

Toko roti majestyk adalah salah satu toko roti yang sudah lama berada di kota Tebing Tinggi,

dan namanya banyak dikenal masyarakat. Toko roti majestyk ini adalah toko yang

menjajakan beraneka ragam roti dan kue serta cemilan.

Tidak hanya menjajakan kue jadi, Majestyk juga menerima pesanan kue sesuai

selera dan keinginan pelanggannya. Kualitas dan harga yang di pasarkan oleh toko roti ini

sangat baik. Kue yang di jajakan juga selalu baru. Hal ini yang menjadikan toko roti majestyk

memiliki keunggulan bersaing tersendiri terhadap toko roti lainnya. Hal ini juga membuat

toko roti majestyk diminati banyak konsumen serta menjadi pilihan yang tepat bagi

konsumennya dibandingkan dengan toko roti lainnya. Toko roti Majestyk berlokasi di jalan

M.H Thamrin, Pasar Baru, Kota Tebing Tinggi.

Daya saing merupakan konsep perbandingan kemampuan dan kinerja perusahaan

dalam menjual serta memasok barang atau jasa yang diberikan dalam pasar. Daya saing

ditentukan oleh keunggulan bersaing suatu perusahaan dan sangat bergantung pada tingkat

sumber daya relative yang dimilikinya atau biasa disebut keunggulan kompetitif. Keunggulan

kompetitif ini bisa berasal dari kualitas produk, harga,promosi maupun orientasi pasar. Di

kota Tebing Tinggi ada beberapa toko roti selain Majestyk yang memiliki nama yang sudah

besar, dalam artian sudah banyak dikenal masyarakat baik di dalam maupun dari sekitar kota

Tebing Tinggi. Toko roti inilah yang menjadi pesaing bagi toko roti Majestyk. Beberapa

diantaranya yaitu toko roti Aroma, toko roti Gembira dan toko roti Muraya.

Kualitas produk adalah suatu kondisi fisik, sifat dan fungsi produk, baik itu produk

barang atau produk layanan jasa, berdasarkan tingkat mutu yang disesuaikan dengan

durabilitas, relibilitas, serta mudahnya penggunaan, kesesuaian, perbaikan serta komponen

lainnya yang dibuat untuk memenuhi kepuasan dan juga kebutuhan pelanggan. Produk-

produk yang dijual oleh toko roti Majestyk memiliki kualitas yang baik, sehingga tidak
4

sedikit peminat dari toko roti ini. Roti dan kue yang dijajakan selalu baru. Setiap pagi toko

roti majestyk selalu memproduksi roti-roti baru. Inilah yang menjadikan kualitasnya terjaga

dengan baik.

Orientasi pasar merupakan pandangan, perspektif atau budaya yang terlihat dari

proses serta aktivitas perusahaan untuk menciptakan nilai tertinggi bagi kebutuhan dan

keinginan pelanggan sebagai inti dari proses pemasaran, yaitu fokus pada kepuasan

pelanggan demi meningkatkan keunggulan daya saing. Berdasarkan orientasi pasar, sejauh ini

toko roti Majestyk selalu menyediakan produk-produk yang sesuai dengan keinginan

konsumen. Selain itu juga toko roti majestyk mengikuti perkembangan produk roti kekinian.

Seperti salah satu contohnya kue bolu klepon.

Melihat latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk menganalisis

faktor kualitas produk dan orientasi pasar, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Saing Roti Majestyk

Kota Tebing Tinggi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang

ada sebagai berikut :

1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap tingkat daya saing toko roti majestyk ?

2. Apakah orientasi pasar berpengaruh terhadap tingkat daya saing toko roti majestyk ?

3. Apakah kualitas produk dan orientasi pasar berpengaruh secara simultan terhadap

daya saing toko roti majestyk?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap tingkat daya saing

toko roti majestyk


5

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap tingkat daya saing

toko roti majestyk

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk dan orientasi pasar secara

simultan terhadap tingkat daya saing toko roti majestyk

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui penerapan ilmu yang sudah dipelajari di bangku kuliah dengan

kenyataan yang terjadi di lapangan terkhusus dalam ilmu manajemen pemasaran.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar tetap konsisten dalam hal kualitas dan

selalu memperhatikan orientasi pasar, dimana hal ini penting untuk kelangsungan

usaha.

c. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya

dan menindaklanjuti dengan penelitian yang baru yang berkaitan dengan tema daya

saing.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan salah satu referensi yang membantu

peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dengan penelitian terdahulu peneliti bisa

menemukan ide baru untuk mengembangkan proses penelitiannya. Penelitian

terdahulu juga digunakan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian yang akan

dilaksanakan.

Berikut ini beberapa jurnal yang digunakan penulis sebagai bahan referensi dalam

melakukan penelitian :

Tabel 2.1
Penelitian terdahulu mengenai Daya Saing

Nama Peneliti
Variabel Yang Alat Analisis dan Hasil
No Dan Tahun Judul Penelitian
Diteliti Penelitian
Penelitian

1. Rulyanti susi Analisis faktor- Variable X : Alat Analisis :


wardhani dan faktor yang Modal kerja, Penelitian Kuantitatif
yulia agustina memengaruhi Kemasan
(2012) daya saing pada produk, Hasil Penelitian :
sentra industry Network Hasil penelitian
makanan khas Pengembangan menunjukkan dari lima
Bangka di kota usaha, variable yang dianalisis

6
7

pangkalpinang Sumber daya hanya empat variable


manusia yang memenuhi syarat
Variabel Y : yaitu modal kerja,
Daya saing kemasan produk,
network dan
pengembangan usaha
2. Iqbal arraniri Analisis Variable X : Alat Analisis :
(2019) pengaruh Orientasi pasar, Eksplanatory Research
orientasi pasar Kualitas layanan
terhadap Variable Y : Hasil Penelitian :
keunggulan Keunggulan Dari hasil penelitian
bersaing melalui bersaing dapat disimpulkan
kualitas layanan pengaruh orientasi pasar
sebagai variable terhadap keunggulan
intervening bersaing memiliki
pengarush positif dan
signifikan, sedangkan
kualitas layanan
berpengaruh positih tapi
tidak signifikan
3. Meita sondang Faktor faktor Variabel X : Alat Analisis :
dan cadusa yang Kualitas produk, Penelitian Kuantitatif
fredella (2021) mempengaruhi Harga
keputusan Variabel Y : Hasil Penelitian :
konsumen Keputusan Hasil memperlihatkan
membeli roti di membeli nilai korelasi sebesar
sangatta 0,891 dan koefisisen
determinasi sebesar
0,794. Nilai tersebut
menggambarkan bahwa
hubungan variable
8

kualitas produk (X1),


harga (X2) secara
bersama-sama
berpengaruh cukup kuat
terhadap keputusan
konsumen membeli roti
Mamintanan si Sangatta.
4. Muhammad Strategi Variabel X : Alat Analisis :
hendra meningkatkan Kualitas produk, Kualitatif
saputra, siti daya saing untuk pelayanan,
rosyafah dan menciptakan harga, lokasi Hasil Penelitian :
anggreini R. keunggulan Dari penelitian diperoleh
(2018) pasar Variabel Y: hasil yang dibagi atas
Daya saing dua aspek lingkungan
yaitu internal dan
eksternal. Dari
lingkungan internal
terdiri dari aspek
keuangan, sumber daya
manusia, kegiatan
operasional dan
pemasaran. Sedangkan
dari lingkungan eksternal
terdiri dari aspek pasar,
aspek competitor atau
pesaing, aspek pemasok
dan aspek pemerintah.
5 Rai safitri, Strategi Variabel X : Alat Analisis :
agung peningkatan Faktor internal Deskriptif Kualitatif dan
suryawan daya saing usaha (kekuatan dan Kuantitatif
wiranatha dan produksi roti kelemahan), Hasil Penelitian :
9

I wayan gede pada skala Faktor eksternal Hasil penelitian


sedana yoga rumah tangga (peluang dan menunjukkan bahwa
(2017) ancaman) Rosana Bakery memiliki
7 kekuatan, 6 kelemahan,
Variabel Y : 5 peluang serta 5
Peningkatan ancaman. Strategi yang
daya saing digunakan Rosana
Bakery adalah strategi
tumbuh dan membangun
(grow and build) yang
terdiri dari strategi
intensif (penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan
pengembangan produk)
atau integrative (integrasi
ke belakang,
integrasidepan dan
integrasi horizontal).
Sumber : dibuat oleh penulis tahun 2021

B. TEORI YANG DIGUNAKAN

1. Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Suatu perusahaan akan berhasil apabila di dalam bisnisnya terdapat

kegiatan pemasaran, dimana perusahaan memperhatikan keinginan dan

kebutuhan pelanggan saat ini serta memberikan kepuasan terhadap

pelanggan, yang kemudian diharapkan dapat menjadi nilai positif

terhadap nama perusahaan. Kegiatan pemasaran dilakukan agar

perusahaan dapat berkembang dan mendapatkan keuntungan yang


10

sesuai dengan harapan pihak perusahaan. Dalam hal ini berarti

pemasaran menjadi strategi yang dapat menentukan keberlangsungan

suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan tidak melakukan kegiatan

pemasaran, maka ada kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak di

kenal masyarakat dan tidak mendapatkan pelanggan.

(P. & A. G. Kotler, 2012), mengatakan bahwa pemasaran adalah suatu

proses menciptakan nilai bagi pelanggan yang kemudian membangun

hubungan pelanggan yang kuat menangkap nilai dari pelanggan

sebagai imbalan.

Menurut (Stanton, 2013) pemasaran merupakan system dari kegiatan

bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan produk yang sapat memuaskan

keinginan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Menurut (Sudaryono, 2016) pemasaran yaitu proses bisnin yang

berusaha menyelaraskan antara sumber daya manusia, financial dan

fisik organisasi dengan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan

produk yang telah ditawarkan oleh perusahaan.

Dari beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli diatas, dapat di

simpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan yang dimana memiliki

tujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang kemudian diharapkan

dapat membangun hubungan antara pelanggan dengan perusahaan.


11

b. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran memberi penjelasan bahwa perusahaan harus

mampu menarik pelanggan dengan produk yang ditawarkan yang

berfokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan. Konsep pemasaran

adalah sebuah filsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi

kelangsungan hidup perusahaan (Sunyoto, 2014:222). Jika pelanggan

puas, maka pelanggan akan datang kembali membeli produk yang

dipasarkan oleh suatru perusahaan tersebut. Ini bisa menjadi syarat

untuk keberlangsungan hiduop perusahaan.

Adapun konsep dari pemasaran yaitu :

1) Kebutuhan.

Kebutuhan merupakan konsep yang paling mendasar dalam

pemasara, ini karena dengan adanya kebutuhan maka akan terjadi

proses pemasaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat.

2) Keinginan

Keinginan merupakan suatu bentuk kebutuhan manusia yang

dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual. Keinginan

seseorang tidak terbatas namun sumber daya yang dimiliki untuk

pemenuhan keinginan memiliki batas.

3) Permintaan
12

Permintaan merupakan bagian dari keinginan dimana keinginan

tersebut didukung oleh daya belinya. Keinginan manusia akan

menjadi tuntutan jika didukung oleh daya beli. Oleh karena itu,

permintaan yaitu kebutuhan atau keinginan manusia yang di

dukung oleh daya beli.

4) Produk

Produk yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan oleh perusahaan

kepada pasar baik berupa barang ataupun jasa untuk mendapatkan

perhatian, digunakan maupun di konsumsi oleh konsumen dengan

tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Dalam hal ini perusahaan harus tau produk seperti apa yang sedang

diinginkan oleh konsumen saat ini.

5) Pertukaran

Pertukaran yang dimaksud yaitu mencakup perolehan produk yang

diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai

gantinya. Pertukaran juga bisa berarti sebagai pertukaran manfaat

produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen.

6) Transaksi

Transaksi berhubungan dengan nilai tukar yang diberikan oleh

konsumen kepada perusahaan atas produk barang atau jasa yang

telah disepakati antara konsumen dan perusahaan di waktu dan

tempat perjanjian pertukaran.

7) Pasar
13

Pasar merupakan seperangkat pembeli nyata dan pembeli potensial

suatu produk.

c. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah bagian penting dari kegiatan pemasaran

perusahaan, dimana manajemen pemasaran bertugas untuk

menganalisis strategi yang digunakan dalam proses pemasaran suatu

perusahaan. Dengan adanya manajemen pemasaran menjadikan

perusahaan dapat mencapai target yang diinginkan dalam penjualan

produknya.

(Assauri, 2013)menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu

kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun dam

memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna

mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

Adapun fungsi dari manajemen pemasaran yaitu :

1) Analisis pasar

Guna mengetahui apa yang saat ini dibutuhkan oleh konsumen,

perusahaan perlu melakukan analisis pasar. Analisis sendiri juga

digunakan untuk mengetahui peluang dan menghindari ancaman

yang ada.

2) Segmentasi pasar

Segmentasi pasar merupakan kegiatan dimana perusahaan

membagi kelompok yang sesuai dengan sasaran produk. Dengan


14

dilakukannya segmentasi pasar, maka kegiatan pemasaran dapat

lebih terarah dan sumber daya di bidang pemasaran dapat

digunakan lebih efektif dan efisien.

3) Menetapkan pasar sasaran

Pasar sasaran sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan usia,

pendapatan konsumen, jenis kelamin, bahkan letak geografis.

4) Penempatan pasar

Dalam kondisi ini perusahaan yang baru harus mampu melakukan

identifikasi posisi pesaing yang ada sebelum menentukan

penempatannya sendiri.

5) Perencanaan pemasaran

Ada empat tahapan yang harus dilaksanakan dalam melakukan

perencanaan pemasaran yaitu :

 Membuat misi perusahaan

 Mempelajari serta mengevaluasi unit-unit bisnis strategis

perusahaan.

 Mencari tau arena bisnis yang akan dijalankan.

2. Daya Saing

a. Pengertian daya saing


15

Semakin kesini semakin banyak usaha baru dengan produk yang sama

bermunculan, ini membuat setiap pemilik usaha sejenis harus

memikirkan cara yang efektif demi memenangkan persaingan dalam

usahanya. Untuk memenangkan persaingan perusahaan harus memiliki

strategi persaingan yang berbeda dengan strategi yang dilakukan oleh

pesaingnya. Dengan strategi yang tepat bukan tidak mungkin bagi

perusahaan untuk menjual produk dengan harga yang lebih tinggi

namun konsumen tetap dapat memilih perusahaan kita.

Elfahmi & Jatmika (2017:447) menyatakan bahwa suatu industry dapat

dikatakan memiliki daya saing jika memiliki tingkat produktivitas

faktor secara keseluruhan sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan

pesaing asingnya. Sedangkan pendapat lain dikemukakan oleh

Vojtovic (2017:37) yang mengatakan bahwa peningkatan daya saing

dapat meliputi transfer inovasi dan teknologi baru, pertumbuhan

produktivitas tenaga kerja, pengenalan pendekatan inovatif untuk

produksi, pertumbuhan nilai tambah dan investasi pada penelitian dan

pengembangan.

Suatu perusahaan dikatakan memiliki daya saing apabila ia mampu

memberi nilai lebih terhadap produknya dibandingkan dengan

perusahaan kompetitornya dan nilai tersebut dapat memberi manfaat

kepada para konsumen serta dapat menarik perhatian konsumen.

Tinggi rendahnya daya saing suatu perusahaan tergantung pada faktor-

faktor yang mempengaruhinya. Perusahaan harus bisa menciptakan


16

hal-hal baru yang inovatif demi mempertahankan daya saingnya,

karena di waktu lain ada kemungkinan munculnya perusahaan baru

yang lebih kompeten. Bisa saja perusahan tersebut akan mengalami

penurunan.

Adapun pentingnya daya saing yaitu : (1) Daya saing mendorong

produktivitas dan meningkatkan kemampuan mandiri,

(2) Meningkatkan kapasitas ekonomi, baik dalam konteks regional

ekonomi maupun kuantisas pelaku ekonomi sehingga pertumbuhan

ekonomi pun meningkat, (3) Kepercayaan bahwa mekanisme pasar

lebih menciptakan efisiensi.

Untuk menciptakan daya saing yang unggul perusahaan harus

membandingkan produk yang ada dengan produk para pesaingnya dan

menciptakan perbedaan antara produknya dengan produk pesaing.

Kelemahan dan kekuatan para pesaing juga mempengaruhi kepuasan

konsumen dan merupakan peluang untuk memperoleh keunggulan

bersaing.

b. Faktor- Faktor yang mempengaruhi daya saing suatu perusahaan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi daya saing menurut

(Anatan, 2007)yaitu :

1) Lokasi

Lokasi menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam

menjalankan suatu usaha. Lokasi yang strategis akan memudahkan

para konsumen datang untuk membeli. Semakin dekat jarak


17

penjual dengan masyarakat, maka konsumen akan semakin mudah

menjangkau si penjual, sedangkan jika semakin jauh lokasi penjual

maka konsumen semakin enggan untuk membeli produk di tempat

tersebut. Hal ini dikarenakan pemikiran konsumen akan biaya

transportasi dari tempat ia tinggal menuju ke penjual.

2) Harga

Faktor harga berpengrauh pada keputusan pembelian dari

konsumen. Kebanyakan konsumen lebih memilih suatu produk

yang lebih murah dibandingkan tempat lain.

3) Pelayanan

Baik atau buruknya pelayanan yang diberikan oleh suatu usaha

dapat menjadi penilaian bagi konsumen untuk datang kembali atau

tidak untuk membeli produk si penjual.

4) Mutu atau kualitas

Kualitas yang diberikan oleh suatu perusahaan akan menjadi

keyakinan bagi konsumennya.

5) Promosi

Promosi merupakan aktivitas perusahaan dalam menyebarkan

informasi mengenai perusahaan yang diharapkan dapat

mempengaruhi konsumen sehingga membeli dan loyal terhadap

produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

c. Strategi meningkatkan daya saing


18

Setiap pelaku bisnis harus memiliki strategi dalam mempertahankan

serta meningkatkan kemampuan daya singnya agar perusahaannya

dapat menjadi perusahaan nomor satu atas produk yang dihasilkannya.

Menurut Ni Putu & Ni Ketut (2017) keunggulan bersaing merupakan

nilai pada sebuah perusahaan dari hasil penerapan strateginya sehingga

perusahaan tersebut memiliki nilai lebih dibanding dengan pesaingnya.

Strategi yang dimaksud yaitu :

1) Mencari kekuatan dengan segmen yang baru

Setiap perusahaan pasti memiliki segmen yang sudah

ditentukannnya sebagai target dalam pemasaran produknya.

Apabila segmen tersebut sudah tercapai, perusahaan bisa mencoba

menemukan segmen yang baru untuk memperoleh keuntungan

yang lebih besar.

2) Senantiasa menomorsatukan kebutuhan konsumen

Dalam hal ini perusahaan diharapkan mampu membangun

hubungan baik dengan konsumen. Kepuasan pelanggan akan

perusahaan menjadikan perusahaan mampu memenangkan dunia

persaingan usaha. Jika kebutuhan konsumen terpenuhi, maka

konsumen dengan senang hati akan kembali lagi pada perusahaan

tersebut.

3) Menjadikan perusahaan berbeda dengan perusahaan yang memiliki

produk sejenis
19

Banyaknya kompetitor dalam dunia usaha menuntut sang pelaku

bisnis harus mampu menciptakan inovasi bagi perusahaannya yang

dapat membedakan serta menjadi ciri khasnya dibandingkan

dengan perusahaan lain yang memiliki produk sejenis. Misalnya

pada toko roti di Tebing Tinggi disediakan tempat untuk pelanggan

makan di tempat serta disediakan produk minuman baik untuk di

take away ataupun untuk para pelanggan yang makan ditempat.

3. Kualitas Produk

a. Pengertian kualitas produk

Kualitas merupakan suatu keunggulan yang yang dimiliki oleh sebuah

produk. Kualitas suatu produk bisa terbentuk berdasarkan bahan

pembuatan, proses pembuatan, daya tahan, serta penggunaan dari

produk tersebut. Menurut ( A. Kotler, 2014)makna kualitas produk

ialah “the ability of a product to perform its functions, it includes the

product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation

and refair, and other value attributes”. Artinya yaitu kemampuan

sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, ini termasuk

keseluruhan durabilitas,reliabilitas, ketepatan, kemudahan

pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Kualitas produk merupakan salah satu faktor penting yang menjadi

bahan pertimbangan seorang konsumen untuk membeli sebuah

produk. Konsumen lebih suka membeli produk yang memiliki kualitas

yang baik meskipun harga yang diberikan mahal, karena dengan


20

mendapatkan produk dengan kualitas yang baik maka konsumen akan

merasa puas dan senang bterhadap produk yang di beli.

(Bailia dkk, 2014) menyatakan bahwa kualitas produk ialah

keseluruhan gabungan karakteristik produk yang dihasilkan dari

pemasaran, rekayasa, produksi dan pemeliharaan yang menjadikan

suatu produk dapat digunakan dan memenuhi harapan konsumen.

Suatu produk dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik apabila

produk tersebut dihasilkan melalui proses pengerjaan yang baik pula,

serta produk tersebut mampu memenuhi standar yang dipersyaratkan

oleh konsumen.

Dari dua teori diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk

menjadi faktor penentu bagi pelanggan dalam membeli suatu produk,

dimana produk tersebut mampu memberi kepuasan kepada pelanggan

yang berhubungan dengan harapan pelanggan tersebut terhadap

kualitas produk yang ia rasakan.

b. Indikator-Indikator Kualitas Produk

Berikut indicator-indikator kualitas produk menurut Kotler dan Keller

(2014:8-10), yaitu:

1. Performance quality (kualitas kinerja)

Kualitas kinerja merupakan suatu hasil dari sebuah pekerjaan yang

dilakukan dimana hasil tersebut diukur melalui efektifitas dan

efisiensi pekrjaan yang sudah dilakukan oleh sumber daya manusia


21

atau sumber daya lainnya dalam mencapai sasaran perusahaan

dengan baik.

2. Form(bentuk)

Bentuk yang dihasilkan untuk suatu produk meliputi ukuran,

keunikan bentuk produk, serta struktur fisik produk tersebut.

3. Durability (ketahanan)

Untuk produk makanan terutama kue basah di perlukan bahan-

bahan yang benar-benar memiliki kjetahanan yang baik agar tidak

cepat basi ataupun berjamur.

4. Feature (fitur)

Fitur produk merupakan suatu unsur yang menjadikan nilai bagi

suatu produk. Dalam produk roti misalnya yaitu fitur kemasan roti,

ataupun fitur teknologi pembuatan roti itu sendiri.

5. Reliability (keandalan)

Reliability atau keandalan adalah probabilitas bahwa produk akan

bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu

tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka

produk tersebut dapat diandalkan.

6. Design (desain)
22

Design produk menjadi daya tarik yang dapat memikat orang untuk

membeli produk yang kita tawarkan. Design ini meliputi bentuk

produk, rasa, warna produk, warna kemasan maupun bentuk

kemasan produk tersebut. Misalnya pada produk kue terdapat

design bentuk kuke menyerupai bentuk animasi kartun.

7. Repairability (kemudahan perbaikan)

Repairability berarti tingkat kemudahan perbaikan pada produk

ketika p[roduk tersebut gagal atau tidak berfungsi.

8. Style (gaya)

Berkaitan dengan penampilan dan rasa dari produk yang

ditawarkan.

9. Kesan kualitas (perceived quality)

Merupakan hasil hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan

secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa

konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk

yang bersangkutan.

c. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kualitas Produk

Menurut (Assauri, 2012)faktor-faktor yang memengaruhi kualitas

produk yaitu :

a. Fungsi suatu produk

Yaitu apa kegunaan dari produk tersebut.


23

b. Wujud luar

Wujud yang dimaksud bukan hanya bentuk dari produknya namun

juga warna dan kemasannya.

c. Biaya produk bersangkutan

Biaya untuk memperoleh suatu barang, misalnya harga barang

serta biaya untuk barang itu sampai kepada pembeli.

4. Orientasi Pasar

a. Pengertian Orientasi Pasar

Orientasi pasar adalah suatu strategi yang dilakukan oleh suatu

perusahaan yang berfokus untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen melalui produknya. Orientasi pasar penting mengingat

meningkatnya persaingan dunia usaha dan perubahan atas kebutuhan

pelanggan dimana perusahaan menyadari mereka harus selalu dekat

dengan pasarnya. Kebutuhan dan keinginan pelanggan menentukan

bagaimana perusahaan mengembangkan, memproduksi,

mempromosikan dan menjual produk.

Menurut Firmansyah, (2019:122) orientasi pasar adalah sebuah

ukuran perilaku dan aktivitas yang mencerminkan sebuah

implementasi konsep pemasaran. Orientasi pasar menggambarkan

bagaimana kreasi suatu perusahaan atau organisasi bisnis menanggapi

apa yang menjadi kebutuhan pelanggan dan apa yang dibutuhkan

pelanggan untuk saat ini ataupun di masa yang akan datang sesuai

dengan perkembangan suatu produk atau jasa yang ditawarkan.


24

Sedangkan menurut Hapsari et al, (2020:11) orientasi pasar

merupakan suatu kebutuhan dan keinginan konsumen serta

merupakan dasar untuk menciptakan nilai barang dan jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan.

Untuk mengetahui apa kebutuhan dan keinginan pelanggan maka

perusahaan melakukan riset pasar dan segmentasi pasar. Melalui riset

pasar perusahaan dapat pula mengidentifikasi persaingan pasar.

Ketika perusahaan berhasil memberikan kepuasan kepada pelanggan,

maka perusahaan menciptakan nilai pelanggan yang sama atau lebih

tinggi daripada harga. Dalam hal memuaskan pelanggan, perusahaan

harus mengembangkan produk secara menguntungkan dan lebih baik

daripada produk pesaing.

b. Indikator Orientasi Pasar

Menurut Narver dan Slater (Simintiras, 2011)bahwa orientasi pasar

terdiri dari tiga indikator, yaitu :

1) Orientasi pelanggan

Orientasi pelanggan adalah kemampuan perusahaan untuk

memahami para pelanggannya.

2) Orientasi pesaing

Orientasi pesaing adalah kemampuan perusahaan dalam

memonitori para pesaingnya.

3) Informasi pasar
25

Informasi pasar yaitu kemampuan perusahaan dalam menyediakan

informasi mengenai produk yang dihasilkan.

c. Keunggulan dan Kelemahan Orientasi Pasar

1) Keunggulan orientasi pasar

Terdapat empat keunggulan dari suatu orientasi pasar yaitu :

 Kepuasan pelanggan. Banyaknya produk yang tersedia

membuat orang memiliki lebih banyak pilihan untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka

 Tingkat penerimaan yang lebih tinggi. Perusahaan menjual

apa yang diinginkan konsumen alih-alih menjual sebanyak

mungkin produk yang mungkin sebenarnya tidak ingin

konsumen beli.setelah sebelumnya dilakukan riset dan

dikembangkannya bauran pemasaran, maka kegagalan produk

di pasar jauh berkurang karena perusahaan menyesuaikan

produk mereka dengan harapan dan permintaan pelanggan.

 Loyalitas pelanggan. Dengan terwujudnya rasa puas dari para

pelanggan maka terciptalah loyalitas dari pelanggan tersebut.

Untuk menghasilkan loyalitas yang lebih tinggi, maka

perusahaan harus melakukan strategi yang lebih baik daripada

pesaing.

 Lebih banyak ide. Riset pasar memungkinkan perusahaan

untuk mengumpulkan umpan balik dari konsumen. Hal ini


26

berguna untuk meningkatkan kualitas produk yang ada saat ini

atau dalam mengembangkan produk baru berikutnya.

2) Kelemahan orientasi pasar

Ada dua hal yang menjaadi kelemahan dari orientasi pasar yaitu :

 Lebih kompleks. Di sini perusahaan harus mempertimbangkan

aspek yang lebih luas untuk menghasilkan keuntungan, mulai

dari kebutuhan pasar, operasi bisnis hingga peta persaingan.

 Harus fleksibel. Di sini perusahaan harus mampu beradaptasi

dengan perubahan selera pelanggan dan dinamika persaingan.

Jika gagal maka perusahaan bisa kehilangan penjualan dan

tidak dapt mengamankan keuntungan dalam jangka panjang.

C. Kerangka konseptual

Kerangka konseptual menjadi alur pemikiran dalam penelitian yang berkaitan

dengan teopri-teori atau konsep yang mendukung dalam penelitian yang

digunakan untuk pedoman dalam menyusun sistematis penelitian. Kerangka

konseptual memberikan gambaran teori apa yang digunakan oleh penulis dalam

penelitiannya. Berdasarkan penelitian ini penulis menggambarkan kerangka

konseptual seperti berikut.

Kualitas produk

(X1)
Daya Saing

(Y)
Orientasi pasar

(X2)
27

Gambar 1.1
Kerangka Konseptual
Penjelasan hubungan yang terdapat dalam kerangka konseptual ini dapat

dijelaskan oleh variabel yang akan diteliti, yatu :

1. Kualitas Produk

Menurut ( A. Kotler, 2014)makna kualitas produk ialah “the ability of a

product to perform its functions, it includes the product’s overall durability,

reliability, precision, ease of operation and refair, and other value attributes”.

Artinya yaitu kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, ini

termasuk keseluruhan durabilitas,reliabilitas, ketepatan, kemudahan

pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

2. Orientasi Pasar

Menurut ( P. Kotler, 2012)menyatakan bahwa orientasi pasar adalah suatu

tanggapan atau respon atas perubahan pasar. Yang dimaksud dari tanggapan

atau respon ini ialah bagaimana kreasi suatu perusahaan atau organisasi bisnis

menanggapi apa yang menjadi kebutuhan pelanggan dan apa yang dibutuhkan

pelanggan untuk saat ini ataupun di masa yang akan datang sesuai dengan

perkembangan suatu produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Daya Saing

Menurut Porter dalam Putri (2012:14) daya saing diartikan sebagai

kemampuan usaha suatu perusahaaan dalam industry untuk menghadapi

berbagai lingkungan yang dihadapi.


28

D. Hipotesis Penelitian

Setelah dijelaskannya latar belakang di atas, dan penulis sudah

menentukan variable yang dirasa mempengaruhi judul penelitian, penulis

menemukan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Kualitas produk berpengaruh terhadap Daya Saing Toko Roti Majestyk Kota

Tebing Tinggi.

2. Orientasi pasar berpengaruh terhadap Daya Saing Toko Roti Majestyk Kota

Tebing Tinggi.

3. Kualitas produk dan orientasi pasar berpengaruh secara simultan terhadap

Daya Saing Toko Roti Majestyk Kota Tebing Tinggi.


29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut

(Sujarweni, 2014) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitiaan yang

menghasilkan peneuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi

(pengukuran). Penelitian kuantitatif ialah metode penelitian yang berlandaskan

atas filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, mengumpulkan data menggunakan instrument penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

B. Sifat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian yang bersifat

replikasi. Menurut Sugiono (2012) replikasi adalah suatu penelitian pengulangan

dari penelitian terdahulu yang serupa namun dengan objek, variabel dan periode

yang berbeda. Penelitian ini merupakan replikasi dari (Hendra Saputra &

Rosyafah (2018) dengan judul “Strategi Meningkatkan Daya Saing Untuk

Menciptakan Keunggulan Pasar”. Yang membedakan penelitian ini adalah pada

variabel penelitian yaitu kualitas produk, pelayanan, harga dan lokasi. Sedangkan

peneliti menggunakan variabel kualitas produk dan orientasi pasar.


30

C. Lokasi dan Periode Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Toko Roti Majestyk Jl. M.H. Thamrin, Ps.

Baru, Kec. Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi.

2. Periode penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2021 sampai dengan

selesai.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penulis atau peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2012). Untuk ini yang menjadi populasi penelitian penulis

adalah pelanggan-pelanggan Toko Roti Majestyk Jl. M.H. Thamrin, Ps.

Baru, Kec. Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi yang berjumlah rata-

rata 140 orang per hari.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila popilasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana,

tenaga dan waktu maka penelitian dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi (Sugiyono, 2015b).


31

Untuk penelitian ini penentuan jumlah sampel menggunakan metode acak

dengan menggunakan rumus slovin, yaitu :

N
n= 2
1+ N ( e)

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = jumlah sampel

e = persentase tingkat kesalahan

140
n= 2 = 103,70 di bulatkan menjadi 104
1+140(0,05)

Jadi, peneliti akan mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 104 orang

sebagai sampel.

3. Teknik Sampling

Sugiyono (2015:81) mengemukakan bahwa teknik sampling adalah

merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang

akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampilng.

Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

probability sampling dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2018:80).

Pengambilan sampel dari populasi penelitian ini dilakukan dengan teknik

probability sampling.Probability sampling adalah teknik pengambilan


32

sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2014). Menurut

Sugiyono (2018:81) terdapat empat jenis dari probability sampling yaitu :

simple random sampling, proportionate stratified random sampling,

disproportionate stratified random sampling dan cluster random

sampling. Dalam penarikan sampel untuk penelitian ini, peneliti

menggunakan jenis simple random sampling, dimana pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada di dalam populasi.

E. Sumber Data

Dalam mengumpulkan sumber data, peneliti melakukan pengumpulan sumber

data dalam bentuk data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Menurut (Sugiyono, 2017b)data primer adalah suber data yang langsung

memberikan data pada pengumpul data.artinya sumber data penelitian

diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara,

jajak pendapat dari individu atau sekelompok orang maupun hasil

observasi dari suatu objek, kejadian atau hasil pengujian (benda).

Sumber data primer ini diperoleh secara langsung, dimana peneliti

membuat beberapa pertanyaan untuk kemudia dijawab secara langsung

oleh para informan.


33

2. Data sekunder

Menurut (Sugiyono, 2018) data sekunder merupakan sumber data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen.

Data sekunder dapat pula di peroleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara seperti jurnal, buku, publikasi pemerintah, dan sumber

lain yang mendukung.

F. Defenisi Operasional Variable Penelitian

Defenisi operasional adalah bagaimana peneliti akan menjelaskan tentang

variabel yang akan diteliti. Definisi operasional dapat menentukan, mengukur atau

menilai suatu variable yang akan digunakan untuk penelitian.

Definisi operasional yang digunakan untuk penelitian ini diuraikan menjadi

indikator empiris, yaitu :

Tabel 3.1

Definisi operasional variable dan indicator

No. Variable Definisi Operasional Indikator Ukuran

1. Daya Saing Menurut Porter dalam Berikut Skala

(Y) Putri (2012:14) daya indikator daya Likert

saing diartikan sebagai saing menurut

kemampuan usaha suatu (Anatan, 2007)

perusahaan dalam 1) Lokasi

industry untuk
34

menghadapi berbagai 2) Harga

lingkungan yang dihadapi 3) Pelayanan

4) Mutu

5) Promosi

2. Kualitas Menurut (& A. Kotler, Berikut Skala

Produk 2014)makna kualitas indicator- Likert

(X1) produk ialah “ the ability indikator

of a product to perform kualitas produk

its functions, it includes di kemukakan

the product’s overall oleh (K. Kotler,

durability, reliability, 2012):

precision, ease of 1) Ketahanan

operation and refair, and 2) Desain

other value attributes”. 3) Kualitas

kesesuaian

3. Orientasi Menurut (P. Kotler, 2012) Menurut Skala

Pasar menyatakan bahwa (Simintiras, Likert

(X2) orientasi pasar adalah 2011)bahwa

suatu tanggapan atau orientasi pasar

respon atas perubahan terdiri dari tiga

pasar indikator,

yaitu :
35

1) Orientasi

Pelanggan

2) Orientasi

Pesaing

3) Informasi

Pasar

G. Teknik pengumpulan data

Menurut (Sugiyono, 2015) teknik pengumpulan data data adalah cara ilmiah

untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan,

dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisispasi masalah “.

Berdasarkan teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif dapat dilakukan

dengan cara :

1. Wawancara

Menurut (Sugiyono, 2017b) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melaksanakan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan apabila peneliti juga

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah dari

responden tersebut sedikit.

2. Observasi
36

Menurut (Widoyoko, 2014)observasi merupakan pengamatan danb pencatatan

secara sistematis terhadap unsure-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada

objek penelitian.

3. Kuesioner

Menurut (Sugiyono, 2016)kuesioner ialah teknik pengumpulan data dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.

4. Studi pustaka

Studi pustaka merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghimpun

informasi yang relevan dengan masalah yang menjadi objek suatu penelitian.

Studi pustaka ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berasal dari

buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu dan sumber lain yang relevan dengan

materi yang akan digunakan dalam penelitian.

Proses pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert.

Menurut (Sugiyono, 2017), skala likert merupakan skala yang yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah

ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai

variable penelitian. Peneliti membuat lima alternative jawaban kepada

responden dengan menggunakan skala likert 1-5 demi mendukung keperluan

analisis kuantitatif penelitian yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
37

Tabel 3.2
Instrument skala likert

No. Pertanyaan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju 4

3. Kurang Setuju 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

H. Teknik analisis data

1. Uji Instrument Penelitian

Peneliti akan menggunakan data primer yaitu sebagai berikut

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuisioner.Sebuah instrument atau kuisioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada instrument atau kuisioner mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali, 2018)Dan

dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

1) Jika rhitung positif, serta rhitung > rtabel, maka hal ini berarti bahwa butir

atau item pertanyaan tersebut valid.

2) Jika rhitung negatif, dan rhitung< rtabel maka hal ini berarti bahwa butir

atau item pertanyaan tersebut tidak valid.

Rumus uji validitas adalah sebagai berikut:


38

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
√¿ ¿ ¿

Keterangan:
X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Banyaknya responden
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

a) Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan

tersebut dinyatakan valid.

b) Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan

tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas menurut (Ghozali, 2016)Reliabilitas sebenarnya

adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indicator

dari variable atau konstruk. Dalam penelitian ini dalam menguji

reliabilitas masing-masing instrument penulis menggunakan uji

statistic Cronbach Alpha.Rumus ini digunakan untuk mencari nilai

Alpha Cronbach yang skornya antara 1 dan 0. Rumus uji realiabilitas

adalah sebagai berikut:


39

[ ( )
]
2
S 1−∑ S
2

( R=α ) =R= [ ]
N
N −1 s
2
i

Keterangan:

α = Koefisien reabilitas Alpha Cronbach


S2 = Varians skor keseluruhan
∑ S 2i = Jumlah varians masing-masing item

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan uji prasyarat yang dilakukan sebelum

melakukan analisis lebih lanjut terhadap data yang telah dikumpulkan.

a. Uji Normalitas

(Danang Sunyoto, 2016)menjelaskan bahwa selain uji asumsi

klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji asumsi klasik

yang lain adalah uji normalitas, di mana akan menguji data variabel

bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi

yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak

normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data

variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati

normal atau normal sama sekali. Uji ini dilakukan melalui analisis

uji histogram, uji normal Probability Plot, uji Chi Square,

Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Uji

normalitas data dilakukan dengan menggunakan Test Normality

Kolmogorov-Smirnov. Menurut (Santoso, 2012)dasar pengambilan


40

keputusan dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic

Significanted), yaitu:

1) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari modeL regresi

adalah normal.

2) Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi

adalah tidak normal.

Rumus uji Normalitas adalah sebagai berikut:

s−0
Zskew=
√ 6 /N
K −0
Zkurt=

√ 24
N

Keterangan:

S = Nilai Skewness
N = Jumlah Sensus
K = Nilai Kurtosis

b. Uji Multikolinearitas

(Danang Sunyoto, 2016)menjelaskan bahwa uji asumsi klasik jenis

ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua

atau lebih variabel bebas atau independen variabel (X1,X2) dimana

akan diukur keeratan hubungan antar variabel bebas tersebut

melalui besaran koefisien korelasi (r). Multikolinearitas dapat

dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Jika

ada tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10% maka
41

dikatakan tidak ada multikolinearitas. Rumus uji multikolinearitas

adalah sebagai berikut:

1
VIF=
TOL

Keterangan:

VIF = Variance inflation factor

TOL = Nilai tolerance

c. Uji Heteroskedastisitas

(Danang Sunyoto, 2016)menjelaskan bahwa dalam persamaan

regresi beranda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varian

dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain.

Jika residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi

homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda

disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika

tidak terjadi heteroskedastisitas. Rumus uji heteroskedastisitas

adalah sebagai berikut:

r 11 = ( )(
k
k−1
1
∑ Si
St )
Keterangan:

r11 =Koefisien reabilitas

∑Si = Jumlah varian skor tiap-tiap item

St = Varians total

K = Jumlah item
42

3. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka

peneliti akan menggunakan analisis regresi linear berganda (multiple

regression). Analisis regresi digunakan untuk menganalisis pengaruh

antara variabel independen yaitu Usia, Pekerjaan dan Pendapatan

terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian. Rumus

matematis dari regresi linear berganda yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Daya Saing (variabel dependen)


X1 = Kualitas Produk(variabel independen)
X2 = Orientasi Pasar (variabel independen)
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel Kualitas Produk
b2 = Koefisien regeresi variabel Orientasi Pasar
e = Eror

4. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut (Ghozali, 2013), koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai R2 adalah antara nol (0) dan satu (1).

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas


43

(independent variable) dalam menjelaskan variasi variabel terikat

(dependent variable) sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel bebas (independent variable) memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel terikat (dependent variable). Kelemahan mendasar R2 adalah

bias terhadap jumlah variabel bebas (independent variable) yang

dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan variabel bebas

(independent variable) maka nilai R2 pasti meningkat tidak peduli

apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat (dependent variable) atau tidak. Oleh karena itu,

banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2

(Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi mana model regresi

terbaik. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka Adjusted R2 = R2 = 1.

Sedangkan jika nilai R2 = 0, maka Adjusted R2 = (1 – k)/(n – k). Jika k

> 1, maka Adjusted R2 akan bernilai negatif. Rumus koefisien

determinasi (R2), (Sugiyono, 2010):

R2=¿

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah pengamatan
∑X = Jumlah dari pengamatan nilai X
∑Y = Jumlah dari pengamatan nilai Y
44

5. Pengujian Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Menurut (Ghozali, 2016)Uji t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t adalah

pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dasar

pengambilan keputusannya yaitu:

1) Apabila thitung > ttabel yaitu variabel bebas (independent variable)

secara sepihak atau individual mempengaruhi variabel terikat

(dependent variable), maka Ha diterima.

2) Apabila thitung < ttabel yaitu variabel bebas (independent variable)

secara sepihak atau individual mempengaruhi variabel terikat

(dependent variable), maka Ha ditolak.

Dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%)

Rumus uji t adalah sebagai berikut:

t=
√r n−2
√1−r 2
Keterangan:

t = Nilai uji t

r = Koefisien korelasi

r2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah responden
45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1.Sejarah Berdirinya Perusahaan

Roti Majestyk pertama kali didirikan oleh Ibu Farida pada tanggal 1 Juli

1976, di Medan, Sumatera Utara. Ibu Farida memulai usaha ini didasaei

oleh kemampuan dan kesukaan beliau untuk membuat berbagai jenis roti

dan kue, yang akhirnya dikembangkan dan dilakukan penjualan terhadap

produk-produk buatannya. Setelah dilakukan penjualan, ternyata

masyarakat sangat menyukai roti dan kue tersebut. Selain loezat dan

sehat, roti Majestyk juga cocok untuk dipasarkan keberbagai kalangan

masyarakat, baik kalangan atas, menengah, maupun bawah. Seiring

berjalannya waktu, berkembanglah cabang-cabang toko Majestyk baru ,

dan saat ini telah dibuka kurang lebing 50 toko di seluruh daerah di

Indonesia. Sedangkan untuk di sekitar kota medan sendiri ada 33 cabang

toko roti Majestyk yang telah di buka termasuk pula di kota Tebing

Tinggi.

Di Tebing Tinggi toko roti Majestyk dibangun di Jl. M.H Thamrin, Ps. Baru,

Kec. Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Untuk

cabang Tebing Tinggi dijalankan dan diawasi oleh Branch Manager atau
46

manager cabangnya. Ini artinya pemilik tidak menjalankan kegiatan

secara langsung di cabang melainkan melalui manager cabang.

2. Logo Perusahaan

Gambar 4.1

Logo Toko Roti Majestyk

Sumber : Toko Roti Majestyk

3. Visi Misi Perusahaan

Adapun visi misi usaha toko roti Majestyk:

1) Mencari keuntungan

2) Merekrut tenaga kerja atau membuka lowongan pekerjaan bagi

masyarakat yang putus sekolah atau ingin bekerja

3) Membantu program pemerintah dalam bidang kuliner

4) Meningkatkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)

4. Struktur Organisasi

Branch Manager

Personal Assisten Kasir


47

Gambar 4.2

Gambar Struktur Organisasi Usaha Dagang Roti Majestyk

Keterangan struktur organisasi toko roti Majestyk :

1) Branch Manager sebagai pengurus cabang yang bertugas mengatur,

mengawasi, memberi perintah serta bertanggung jawab atas segala kegiatan

pada usaha roti Majestyk baik dari proses pembuatannya, pengepakannya, dan

keuangan dari usaha terssebut.

2) Kasir, bertugas melayani konsumen saat proses transaksi, memberikan informasi

yang dibutuhkan oleh konsumen, memeriksa dan mencatat data penjualan,

memeriksa stok barang yang akan di pasarkan, dan menghitung hasil

pemasukan penjualanan.

3) Personal Assistant, bertugas membantu serta menggantikan sementara

pekerjaan manager apabila manager usaha roti kacang jika sedang berhalangan.

4) Karyawan atau Pekerja, bertugas mulai dari pembuatan produk roti maupun kue

sampai dengan pengemasan.


48

B. Deskripsi KarakteristikResponden

Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan terhadap 140 orang responden yaitu

pelanggan dari toko roti Majestyk yang pernah melakukan pembelian minimal dua

kali Diperoleh gambaran karakteristik responden berdasarkan jeniskelamin, usia,

pekerjaan, pendidikan terakhir, status dan pendapatan rata-rata per bulan.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

padaTabel4.1 berikut:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JenisKelamin Jumlah Persentase(%)


Laki-laki 27 26%
Perempuan 77 74%
Total 104 100
Sumber:Dataprimerdiolah (2022)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 104 responden dominasi oleh

perempuan, dengan perolehan persentase sebesar 74%. Sedangkan

responden laki-laki memiliki jumlah persentase sebesar 27%. Pada

penelitian ini dapat diketahui,bahwa perempuan lebih dominan dalam

melakukan pembelian di toko roti Majestyk karena dirasa lebih praktis dan

mudah. Oleh karena itu, baik laki-laki maupun perempuan pernah atau

sedang menggunakan layanan Traveloka.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2
49

berikut:

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase(%)


<19Tahun 5 4,8%
20– 30 Tahun 91 87,5%
31– 40 Tahun 6 5,7%
41– 50 Tahun 2 1,9%
Total 104 100
Sumber:Dataprimerdiolah(2022)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini

berusia 20-30 tahun dengan persentase sebesar 87,5%, kemudian usia 31-

40 tahun dengan persentase sebesar 5,7%. Pada usia 20-40 merupakan

usia paling produktif untuk bekerja. Sedangkan usia >41 tahun memiliki

persentase sebesar 1,9%. Hal inidikarenakan rata-rata usia tersebut sudah

tidak sering mengakses internet sepertikelompok umur lainnya.

Sedangkan yang berusia <19 tahun memiliki persentasesebesar 4,8%,

karena pada umumnya merupakan pelajar yang belum memiliki

pendapatan tetap sehingga daya beli masih rendah.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Data karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada

Tabel 4.3 berikut:


50

Tabel4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase(%)


Pegawai Swasta 22 21,1%
Pegawai Negeri 4 3,9%
Wiraswasta 23 22,1%
Mahasiswa 33 31,8%

Lainnya 22 21,1%

Total 104 100


Sumber:Dataprimerdiolah (2022)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden penelitian

ini adalah mahasiswa dengan persentase sebesar 31,8%, responden yang

bekerja sebagai wiraswasta sebesar 22,1%, kemudian dari pegawai swasta

sebesar 21.1% dan pegawai negeri sebesar 3,9%. Sedangkan untuk profesi

lainnya memiliki jumlah yang sama dengan pegawai swasta yaitu 21,1%.

Dapat diketahui bahwa mahasiswa menjadi mayoritas responden yang

melakukan pembelian produk pada toko roti Majstyk. Selain itu, kalangan

anak muda merupakan kalangan yang gemar berbelanja baik produk

makanan maupun produk lainnya. Untuk toko roti sendiri anak muda

sering melakukan pembelian untut kue ulang tahun. Sedangkan pegawai

negeri memiliki persentasete rendah dapat dikarenakan jadwal kerja yang

padat sehingga waktu yang dimiliki terbatas untuk melakukan pembelian

di toko roti Majestyk.


51

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Data karakteristik responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada

Tabel 4.4 berikut:

Tabel4.4
Karakteristik Responen Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Jumlah Persentase(%)


<Rp 500.000 26 25%
Rp500.000 – Rp 2.000.000 53 51%
Rp2.000.000– Rp5.000.000 20 19,2%
>Rp5.000.000 5 4,8%
Total 104 100
Sumber:Dataprimerdiolah (2022)

Tabel 4.4 menujukkan bahwa mayoritas responden memiliki pendapatan

Rp 500.000- Rp 2.000.000 dengan persentase sebesar 51%, kemudian

responden dengan pendapatan kurang dari Rp500.000 memiliki

persentase sebesar 25%. Untuk pendapatan Rp 2.000.000- Rp 5.000.000

sebesar 19,2% dan yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 5.000.000

sebesar 4,8%. 02.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Data karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat

dilihat pada Tabel 4.5 berikut:


52

Tabel4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir

FrekuensiPembelian Jumlah Persentase(%)


SD 0 0%
SMP 4 3,9%
SMA 51 49%
S1 Sederajat 49 47,1%
Total 104 100
Sumber:Dataprimerdiolah (2022)

Tabel 4.5menunjukkanjumlah frekuensi pembelian responden dimanalebih

dari 6 kali memiliki persentase tertinggi sebesar 48,5%. Kemudian

frekuensipembelian 3 -5 kali sebesar 26% dan frekuensi pembelian 2 kali

sebesar 25,5%.Dapat diketahui bahwa mayoritas responden sudah pernah

melakukan pembelianberulang pada Traveloka, berarti responden sudah

menganggap bahwa melakukanpembeliantiketpesawat danhotel

melaluiTravelokalebih mudah dan berguna.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Data karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat

dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Status
53

Frekuensi Pembelian Jumlah Persentase(%)


Sudah Menikah 20 19%
Belum Menikah 84 81%
Total 104 100
Sumber:Dataprimerdiolah (2022)

Tabel 4.6 menunjukkan jumlah frekuensi pembelian responden dimana

responden yang belum menikah memiliki persentase tertinggi sebesar 81%.

Kemudian frekuensi pembelian bagi responden yang sudah menikah sebesar

19%. Dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang belum menikah

lebih sering atau lebih banyak melakukan pembelian berulang pada toko roti

Majestyk.

C. Deskripsi Jawaban Responden

Deskripsi distribusi item ini digunakan untuk mengetahui frekuensi danvariasi

jawaban responden terhadap item-item pernyataan yang diajukan

dalamkuesioner.Jawaban-jawabantersebutselengkapnyadijelaskansebagaiberikut:

1. Distribusi Frekuensi Daya Saing

Distribusi frekuensi dari jawaban responden mengenai pernyataan Daya

Saing dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel4.6
DistribusiJawabanItemDaya Saing

1 2 3 4 5
Item Mean
F % F % F % F % F %
1 1 1.0 1 1.0 16 15.4 58 55.8 28 26.9 4.038
54

2 - - 4 3.8 17 16.3 62 59.6 21 20.2 3.942

3 - - 2 1.9 15 14.4 72 69.2 15 14.4 3.952

4 - - - - 25 24.0 65 62.5 14 13.5 3.895

5 1 1.0 4 3.8 24 23.1 61 58.7 14 13.5 3.809

MeanY 3.927

Sumber:DataPrimer diolah(2022)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan

hasilbahwa dari 140 respondenyang menjawab sangat setuju sebanyak

28orangdenganpersentase(26.9%),58orangmenjawabsetuju(20,2%),16orangme

njawab netral (15,4%), 1orang yang menjawab tidak setuju (1,0%) dan 1 orang

yang menjawab sangat tidak setuju(1,0%).Selainitu,diperolehrata-

rataskoruntukitem1sebesar 4,067 yang berarti menunjukkan responden

cenderung berpendapat setujudan sangat setuju bahwa melakukan pembelian

roti di took roti Majestyk .

Padapernyataan(2)menunjukkanhasilbahwadari140respondensebanyak 21

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (20,2%), 62

orangmenjawabsetuju(59,6%),17orangmenjawabnetral(16,3%),4 orang yang

menjawab tidak setuju (3,8) dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Rata-rata

skoruntukitem2yaitusebesar3,961yangberartimenunjukkanrespondencenderung

sangat setuju dan setuju bahwa melakukan pembelian roti di took roti
55

MAjestyk.

Padapernyataaan(3)menujukkanhasilbahwadari140respondensebanyak 15

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (14,4%), 72 orangmenjawab

setuju (69,2%), 15orang menjawab netral (14,4%), 2 orang menjawabtidak

setuju (1,9%) dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju. Rata-

rataskoruntukitem3sebesar3,961sehinggadapatdiketahuibahwarespondencender

ungsetujudansangatsetujubahwaTravelokaakanmeningkatkanproduktivitas.

Pernyataan (4) menunjukkan hasil bahwa dari 140 responden sebanyak

14orangmenjawabsangatsetujudenganpersentase(13,5%),65orangmenjawabset

uju (62,5%), 25 orang menjawab netral (24,0%) dan tidak ada responden

yangmenjawab tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Rata- rata skor untuk

item 4sebesar 3,894sehingga dapat diketahui bahwa responden cenderung

setuju dansangat setuju bahwa Traveloka dapat meningkatkan efektivitas dalam

pemesananpenerbangandan hotel.

Pernyataan (5) menunjukkan hasil bahwadari 140 responden sebanyak14 orang

menjawab sangat setuju dengan persentase (13,5%), 79 orang menjawabsetuju

(39,5%), 14 orang menjawab netral (7%), 1 orang menjawab tidak

setuju(0,5%) dan tidak adayang menjawab sangattidak setuju. Rata-rata

skoruntukitem 5 sebesar 4,45 sehingga dapat diketahui bahwa responden

cenderung sangatsetuju dan setuju bahwa layanan Traveloka memperlancar

proses pembelian tiketpesawatdan hotel.

Darikeseluruhanitem-itempernyataanmengenaivariabeldaya saing yang tersaji

pada Tabel 4.6, rata-rata skor jawaban responden adalahsebesar4,358.


56

Halinimenunjukkan bahwa mayoritas responden setuju

dengantiapitempernyataanpersepsikegunaan1-

5.DarihasildapatdilihatbahwarespondenmenganggapbahwasaatmenggunakanTr

avelokamemperolehkegunaanatau manfaat.

2. DistribusiFrekuensiKualitas Produk

Distribusi frekuensi dari jawaban responden mengenai pernyataan Kualitas

Produk dijelaskanpadatabel dibawahini:

Tabel4.7
DistribusiJawabanItemKualitas Produk

1 2 3 4 5
Item Mean
F % F% F % F % F %
3.857
1 - - 3.8 21 20.2 62 59.6 17 16.3

2 2 1.9 5.8 21 20.2 62 59.6 13 12.5 3.733

3 - - 6.7 23 22.1 60 57.7 14 13.5 3.771

MeanX1 3.787
Sumber:DataPrimer diolah(2022)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan

hasilbahwadari200respondenyangmenjawabsangatsetujusebanyak83orangde

nganpersentase(41,5%),90orangmenjawabsetuju(45%),22orangmenjawabne

tral (11%), 3 orang menjawab tidak setuju (1,5%) dan 2 orang menjawab

sangattidak setuju (1%). Selain itu, diperoleh rata-rata skor untuk item 1

sebesar
57

4,25yangberartimenunjukkanrespondencenderungberpendapatsetujudansang

at

setujubahwatidakmengalamikesulitandalammengakseswebsitemaupunapli

kasiTraveloka.

Padapernyataan(2)menunjukkanhasilbahwadari200respondensebanyak 95

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (47,5%), 93

orangmenjawab setuju (46,5%), 9 orang menjawab netral (4,5%), 3 orang

menjawabtidak setuju (1,5%) dan tidak ada responden yang menjawab

sangat tidak setuju.Rata-

rataskoruntukitem2yaitusebesar4,40yangberartimenunjukkanresponden

cenderung sangat setuju dan setuju bahwa dapat belajar dengan

cepatmenggunakanwebsitemaupun aplikasi Traveloka.

Padapernyataaan(3)menujukkanhasilbahwadari200respondensebanyak 98

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (49%), 82 orangmenjawab

setuju (41%), 15 orang menjawab netral (7,5%), 4 orang menjawabtidak

setuju (2%) dan hanya 1 orang yang menjawab sangat tidak setuju

(0,5%).Rata-

rataskoruntukitem3sebesar4,36sehinggadapatdiketahuibahwaresponden

cenderung sangat setuju dan setuju bahwa mudah mendapatkan

tiketpesawatdan hotel di Traveloka sesuai keinginan.

Pernyataan(4) menunjukkan hasil bahwa dari200 responden sebanyak102

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (52%), 72 orang

menjawabsetuju (36%), 23 orang menjawab netral (11,5%), hanya 1 orang


58

yang menjawabtidak setuju (0,5%) dan tidak ada responden yang menjawab

sangat tidak setuju.Rata-

rataskoruntukitem4sebesar4,40sehinggadapatdiketahuibahwaresponden

cenderung sangat setuju dan setuju bahwa semakin sering

mengakseswebsitemaupunaplikasiTravelokaakanmembuatsemakinmahirdal

ampenggunaan.Darikeseluruhanitem-

itempernyataanmengenaivariabelpersepsikemudahan yang tersaji pada

Tabel 4.7, rata-rata skor jawaban responden adalahsebesar 4,352.

Halinimenunjukkan bahwa mayoritas responden

setujudengantiapitempernyataanpersepsikemudahan1-

4.DarihasildapatdilihatbahwarespondenmenganggapbahwamenggunakanTra

velokamempermudahdalampencariantiket pesawat dan hotel.

3. DistribusiFrekuensiOrientasi Pasar

Distribusi frekuensi dari jawaban responden mengenai pernyataan Orientasi

PasardijelaskanpadaTabel dibawah ini:

Tabel4.8
DistribusiJawabanItemOrientasi Pasar

1 2 3 4 5
Item Mean
F % F % F % F % F %

1 1 1.0 4 3.8 20 19.2 60 57.7 19 18.3 3.857

2 1 1.0 4 3.8 19 18.3 61 58.7 19 18.3 3.876

3 1 1.0 4 3.8 20 19.2 63 60.6 16 15.4 3.847

MeanX2 3.860

Sumber:DataPrimer diolah(2022)
59

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan

hasilbahwadari200respondenyangmenjawabsangatsetujusebanyak85orangde

ngan persentase (42,5%), 92 orang menjawab setuju (46%), 23 orang

menjawabnetral (11,5%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak

setuju maupunsangat tidak setuju. Selain itu, diperoleh rata-rata skor untuk

item 1 sebesar

4,31yangberartimenunjukkanrespondencenderungberpendapatsetujudansang

atsetujubahwamerasapuasdenganlayananyangtersediadiwebsitemaupunaplik

asiTraveloka.

Padapernyataan(2)menunjukkanhasilbahwadari200respondensebanyak 93

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (46,5%), 81

orangmenjawab setuju (40,5%), 24 orang menjawab netral (12%), 1 orang

menjawabtidak setuju (1,5%) dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju

(1,5%). Rata-

rataskoruntukitem2yaitusebesar4,32yangberartimenunjukkanrespondencend

erung sangat setuju dan setuju bahwatelah melakukan pembelian ulang

padaTraveloka.

Padapernyataaan(3)menujukkanhasilbahwadari200respondensebanyak 93

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (46,5%), 77

orangmenjawab setuju (38,5%), 25 orang menjawab netral (12,5%), 4 orang

menjawabtidak setuju (2%) dan hanya 1 orang yang menjawab sangat tidak

setuju (0,5%).Rata-

rataskoruntukitem3sebesar4,29sehinggadapatdiketahuibahwaresponden
60

cenderung sangat setuju dan setuju bahwa akan melakukan

pembelianulangpadaTraveloka.

Dari keseluruhan item-item pernyataan mengenai variabel niat

pembelianulang yang tersaji pada Tabel 4.8, rata-rata skor jawaban

responden adalah sebesar4,306. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden setuju dengan tiap itempernyataan niat pembelian ulang 1-3. Dari

hasil dapat dilihat bahwa respondenpuas dengan pelayanan Traveloka

sehingga bersedia untuk melakukan pembelianulangpadawaktu mendatang.

D. Analisis Data

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Pengujian validitas menggunakan  SPSS versi 25.00 dengan kriteria

berdasarkan nilai r hitung sebagai berikut:

1)  Jika r hitung > r tabel atau – r hitung < - r tabel maka pernyataan

dinyatakan valid.

2) Jika r hitung< r tabel atau – r hitung > - r tabel maka pernyataan

dinyatakan tidak valid.

Pengujian ini dilakukan pada 30 orang responden, maka df = 30-2 = 28,

dengan α = 5% maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0.3610 (Ghozali,


61

2016:463), selanjutnya nilai r hitung akan dibandingkan dengan nilai r tabel

seperti dalam tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas

Daya Saing

Pernyataan rhitung rtabel Validitas

1 0,779 0.3610 Valid

2 0,822 0.3610 Valid

3 0,861 0.3610 Valid

4 0,766 0.3610 Valid

5 0,747 0.3610 Valid

Kualitas Produk

Pernyataan rhitung rtabel Validitas

1 0,867 0.3610 Valid

2 0,940 0.3610 Valid

3 0,875 0.3610 Valid

Orientasi Pasar

Pernyataan rhitung rtabel Validitas


62

1 0,832 0.3610 Valid

2 0,951 0.3610 Valid

3 0,903 0.3610 Valid

Sumber : Data diolah dari lampiran 3 (2022)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa seluruh poin pernyataan baik Daya Saing,

Kualitas Produk maupun Orientasi Pasar memiliki nilai r hitung yang lebih

besar dibandingkan niai r tabel, hingga dapat disimpulkan jika seluruh

pernyataan masing-masing variabel dinyatakan valid.

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas  adalah indeks  yang menunjukkan sejauh  mana  suatu  alat

pengukur  dapat  dipercaya atau  dapat  diandalkan.  Menurut Sugiyono

(2013:64) Sebuah faktor dinyatakan reliabel/handal jika CronbachAlpha

lebih besar dari 0,6. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS

25.00 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Konstanta Reliabilitas

Daya Saing 0,802 0,6 Reliabel


63

Kualitas
0,861 0,6 Reliabel
Produk

Orientasi Pasar 0,862 0,6 Reliabel

Sumber : Data diolah dari lampiran 3 (2022)

Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha, semua variabel

penelitian adalah reliabel/handal karena CronbachAlpha lebih besar dari

0,6, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat pengukuran dalam

penelitian ini telah memenuhi uji reliabilitas (reliable dan dapat dipakai

sebagai alat ukur).

2. Uji Asumsi Klasik

Adapun pengujian terhadap asumsi klasik dengan program SPSS 25,00

yang dilakukan pada penelitian ini meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2016:154). Pengujian normalitas data dapat dilakukan

dengan mengunakan dua metode, grafik dan statistik. Uji normalitas

metode grafik dengan menggunakan normal probability plot,

sedangkan uji normalitas metode statistik menggunakan uji one

sampleKolmogorov Smirnov Test.


64

Uji normalitas menggunakan metode grafik dapat dilihat dalam

gambar berikut :

Gambar 4.1 Normal P Plot

Data yang berdistribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal

dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal, jika

distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154).

Adapun hasil pengujiannya menggunakan SPSS 25.00 sebagai berikut :

Tabel 4.13 Uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
65

N 104

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.40745355

Most Extreme Differences Absolute .158

Positive .101

Negative -.158

Test Statistic .158

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .029d

99% Confidence Interval Lower Bound .000

Upper Bound .071

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. Based on 104 sampled tables with starting seed 2000000.

Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Dari output dalam tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Monte

Carlo Sig.) seluruh variabel sebesar .029d Jika signifikansi lebih dari 0,05,

maka nilai residual tersebut telah normal, sehingga dapat disimpulkan jika

seluruh variabel berdistribusi normal.


66

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model

regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas

dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation

factor (VIF). Adapun perhitungan nilai tolerance atau VIF dengan program

SPSS 25.00 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

KUALITAS PRODUK .326 3.069

ORIENTASI PASAR .326 3.069

a. Dependent Variable: DAYA SAING

Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari Kualitas

Produk sebesar 0,326, Orientasi Pasar sebesar 0,326 di mana semuanya

lebih besar dari 0,10 sedangkan nilai VIF dari Kualitas Produk sebesar

3,069, Orientasi Pasar sebesar 3,069 di mana semuanya lebih kecil dari 10.
67

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance

semua variabel bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF semua variabel

bebas juga lebih kecil dari 10 sehingga tidak terjadi gejala korelasi pada

variabel bebas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya gejala

multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Salah satu

cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah

dengan Uji Glejser, dalam uji glejser, apabila variabel independen

signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen maka

ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila variabel

independen tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel

dependen maka tidak ada indikasi heteroskedastisitas. Hal tersebut

diamati dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%

(Ghozali, 2016;138).

Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 25.00 menunjukkan hasil

dalam tabel berikut :

Tabel 4.15 Hasil Uji Glejser


68

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.415 .527 4.585 .000

KUALITAS PRODUK -.032 .077 -.069 -.412 .681

ORIENTASI PASAR -.085 .074 -.194 -1.151 .252

a. Dependent Variable: ABS_RES

Hasil uji glejser menunjukkan nilai sifnifikan Variabel Kualitas Produk (X1)

sebesar 0,681 dan variabel (X2) sebesar 0,252

3. Pengujian Regresi Linier Berganda

Pengujian regresi linear berganda menjelaskan besarnya peranan Kualitas

Produk dan Orientasi Pasar terhadap Daya Saing. Analisis data dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan SPSS 25.00 for windows. Analisis masing-masing variabel

dijelaskan dalam uraian berikut :

Tabel 4.16. Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) B0 5.397 .835


69

KUALITAS PRODUK B1 .402 .121 .287

ORIENTASI PASAR B2 .834 .118 .615

a. Dependent Variable: DAYA SAING

Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Berdasarkan hasil tersebut maka persamaan regresi linier berganda yang

mempunyai formulasi : Y = a + b1X1 + b2X2 + ɛ, sehingga diperoleh

persamaan : Y = 5,397+ 0,402X1 + 0,834X2.

Deskripsi dari persamaan regresi linear berganda di atas adalah sebagai

berikut :

a. Nilai konstanta (a) sebesar 5,397menunjukkan besarnya Daya Saing jika

Kualitas Produk dan Orientasi Pasar sama dengan nol.

b. Nilai koefisien regresi Kualitas Produk (b 1) sebesar 0,402 menunjukkan

besarnya peranan Kualitas Produk terhadap Daya Saing dengan asumsi

Orientasi Pasar konstan. Artinya apabila faktor Kualitas Produk meningkat

1 satuan nilai, maka diprediksi Daya Saing meningkat sebesar ...... satuan

nilai dengan asumsi Orientasi Pasar konstan.

c. Nilai koefisien regresi Orientasi Pasar (b2) sebesar 0,834 menunjukkan

besarnya peranan Orientasi Pasar terhadap Daya Saing dengan asumsi

Kualitas Produk konstan. Artinya apabila faktor Orientasi Pasar meningkat

1 satuan nilai, maka diprediksi Daya Saing meningkat sebesar ...... satuan

nilai dengan asumsi Kualitas Produk konstan.


70

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi

variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai koefisien

determinasi maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan

variabel terikat. Jika determinasi (R 2) semakin besar (mendekati 1), maka

dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel X adalah besar terhadap Daya

Saing.

Nilai yang dipergunakan dalam melihat koefisien determinasi dalam

penelitian ini adalah pada kolom adjusted R square. Hal tersebut

dikarenakan nilai adjusted R square tidak rentan pada penambahan

variabel bebas. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.11

berikut :

Tabel 4.17. Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Change Statistics

R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F


Model R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change

1 .867a .752 .747 1.42132 .752 153.081 2 101 .000

a. Predictors: (Constant), ORIENTASI PASAR, KUALITAS PRODUK

b. Dependent Variable: DAYA SAING

Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)


71

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui besarnya nilai adjusted R square

sebesar 0,747 atau 74,7%. Hal ini menunjukkan jika Kualitas Produk dan Orientasi

Pasardapat menjelaskan Daya Saing sebesar 74,7% , sisanya sebesar 25,3%

(100% - 74,7%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

E. Pengujian Hipotesis

1. Uji t (Parsial)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini

menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini, uji hipotesis parsial dilakukan pada setiap variabel

indepenen seperti pada Tabel 4.18 berikut ini :

Tabel 4.18. Uji Parsial (t)

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 5.397 .835 6.460 .000

KUALITAS PRODUK .402 .121 .287 3.311 .001

ORIENTASI PASAR .834 .118 .615 7.089 .000

a. Dependent Variable: DAYA SAING

Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)


72

a. Uji Hipotesis Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Daya Saing

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan sebagai

berikut :

Kriteria Pengambilan Keputusan :

1) Tolakhipotesisjika thitung< ttabel atau -thitung>- ttabel atau nilai Sig. > 0,05

2) Terimahipotesisjika thitung ≥ ttabel atau -thitung≤- ttabel atau Sig. < 0,05

Dari tabel 4.12 diperoleh nilai thitung sebesar 3.311 Dengan α = 5%, ttabel (5%;

n-k = 138) diperoleh nilai ttabel sebesar 1,97730 Dari uraian tersebut dapat

diketahui bahwa thitung (3.311) > ttabel (1,977), demikian pula dengan nilai

signifikansinya sebesar 0,001< 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis

pertama diterima, artinya Kualitas Produk berpengaruh terhadap Daya

Saing. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh ........

b. Uji Hipotesis Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Daya Saing

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan sebagai

berikut :

Kriteria Pengambilan Keputusan :

1) Tolakhipotesisjika thitung< ttabel atau -thitung>- ttabel atau nilai Sig. > 0,05

2) Terima hipotesisjika thitung ≥ ttabel atau -thitung≤- ttabel atau Sig. < 0,05
73

Dari tabel 4.18 diperoleh nilai thitung sebesar ..... Dengan α = 5%, ttabel (5%; n-k

= .....) diperoleh nilai t tabel sebesar ..... Dari uraian tersebut dapat diketahui

bahwa thitung (......) > ttabel (........), dan nilai signifikansinya sebesar 0,.... < 0,05

maka dapat disimpulkan hipotesis kedua diterima, artinya Orientasi Pasar

berpengaruh terhadap Daya Saing. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh ...

2. Uji F (Simultan)

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Hasi uji F dapat dilihat dalam tabel 4.19 berikut :

Tabel 4.19. Hasil Uji Simultan (F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 618.494 2 309.247 153.081 .000b

Residual 204.035 101 2.020

Total 822.529 103

a. Dependent Variable: DAYA SAING

b. Predictors: (Constant), ORIENTASI PASAR, KUALITAS PRODUK

Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)


74

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan sebagai

berikut :

Kriteria Pengambilan Keputusan :

a) Hipotesis diterima jika nilai F hitung> F tabelatau Sig. < 0,05.

b) Hipotesis ditolak jika nilai F hitung< F tabelatau Sig. > 0,05.

dari tabel 4.13 diperoleh nilai F hitung sebesar 153.081 Dengan α = 5%, dk

pembilang : k, dk penyebut : n-k-1=140-2-1=137(5%; .....; .....) diperoleh

nilai Ftabel sebesar 3,06 Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa F hitung

(153.081)> Ftabel (3,06), dan nilai signifikansi sebesar 0,.000b. < 0,05 maka

dapat disimpulkan hipotesis ketiga diterima, artinya Kualitas Produk dan

Orientasi Pasar berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap

Daya Saing.

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka

tahapanselanjutnya adalah penjelasan hubungan antara variabel pada

penelitian ini yangkemudian dikaitkan dengan perilaku konsumen,

penelitian-penelitian

sebelumnyadanilmumanajemensehinggadapatmendukungpernyataanyangs

udahadasebelumnya. Penjelasanhasilnyasebagai berikut:

1. PengaruhX1terhadapY

Berdasarkanhasilanalisisterhadaphipotesis1dapatdiketahuibahwavariabel(
75

X1)…..

2. PengaruhX2terhadapY

Berdasarkanhasilanalisisterhadaphipotesis2dapatdiketahuibahwavariabel

(X2)…..

G. ImplikasiHasilPenelitian

Implikasi penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu implikasi

praktisdan teoritis. Implikasi teoritis berhubungan dengan pengembangan

hasil penelitianbagi peneliti berikutnya terkait persepsi kegunaan, persepsi

kemudahan, sikap

danniatpembelianulang.Implikasipraktismemberikankontribusilangsungba

gi………yangdidasarkanpadahasil penelitian.

1. ImplikasiTeoritis

Berdasarkan hasil penelitian maka implikasi teoritis dalam penelitian

iniadalahsebagai berikut:

a. Penelitian ini memberikan tambahan referensi hasil studi terkait …...

b. …………...

2. ImplikasiPraktis

Hasildaripenelitianinimemilikibeberapaimplikasibagiperusahaan……,yait

u:

a. Perusahaan …… untuk kedepannya harus dapat

mempertimbangkan………..
76

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi perusahaan

untuk……...

c. ………….

d. Hasildaripenelitianinimenunjukkanbahwa……………...
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini mencoba untuk menjawab tujuan penelitian yaitu untuk

mengetaui pengaruh kualitas produk dan orientasi pasar terhadap daya

saing toko roti Majestyk kota Tebing Tinggi. Hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan dua variable

independen dan satu variable dependen menunjukkan bahwa:

1. Hipotesis pertama diterima, artinya kualitas produk berpengaruh terhadap

daya saing dalam pemasaran roti Majestyk.

2. Hipotesis kedua diterima, artinya variabel orientasi pasar berpengaruh

terhadap variabel daya saing pada pemasaran roti Majestyk.

3. Hipotesis ketiga diterima, artinya kualitas produk dan orientasi pasar

berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel daya saing

pada pemasaran roti Majestyk.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran atau

masukan sebagai berikut :

1. Perusahaan disarankan dapat meningkatkan kepusasan pelanggan dengan

pelayanan yang lebih baik sehingga perusahaan dapat melakukan

peningkatan yang lebih pesat.

77
78

2. Dari hasil penelitian menujukkan bahwa Kualitas produk berpengaruh

terhadap pemasaran roti kacang.

3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan mengembangkan penelitian ini

dengan menggunakan variabel lain guna mengembangkan penelitian

variable yang dapat mempengaruhi pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Anatan, L. & L. E. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam bisnis

Modern. . Alfabeta. Bandung.

Arraniri, I. (2019). Analisis Pengaruh Orientasi Pasar terhadap Keunggulan


79

Bersaing Melalui Kualitas Layanan Sebagai Variabel Intervening.

Indonesian Journal of Strategic Management, 2(1).

https://doi.org/10.25134/ijsm.v2i1.1856

Assauri, S. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grapindo.

Assauri, S. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Bailia dkk. (2014). Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Lokasi terhadap

Kepuasan Konsumen pada Warung-Warung Makan Lamongan di Kota

Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA. Vol.2 No.3,

Hal. 1768- 1780.

Danang Sunyoto. (2016). . Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika

Aditama Anggota Ikapi.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23

(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Hendra Saputra, M., & Rosyafah, S. (n.d.). STRATEGI MENINGKATKAN

DAYA SAING UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN PASAR (Pada


80

Toko Bahan kue Berkis Sidoarjo). In Jurnal Manajemen Branchmarck (Vol.

4, Issue 1).

Kotler, & A. (2014). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Proses

Keputusan Pembelian.

Kotler, K. (2012). Marketing Management. Person Education.

Kotler, P. (2012). Manajemen Pemasaran Edisi 13, Bahasa Indonesia Jilid 1 dan 3

Cetakan. Jakarta: Rajawali.

Kotler, P. & A. G. (2012). Prinsip- Prinsip Pemasaran Edisi 12 . Erlangga.

Made Rai Safitri, N., Suryawan Wiranatha, A., Wayan Gede Sedana Yoga, I.,

Jurusan Teknologi Industri Pertanian, M., Teknologi Pertanian Unud, F., &

Teknologi Industri Pertanian, D. (2017). STRATEGI PENINGKATAN DAYA

SAING USAHA PRODUKSI ROTI PADA SKALA RUMAH TANGGA (Studi

Kasus Rosana Bakery Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Kabupaten

Tabanan, Bali) (Vol. 5, Issue 3).

Politeknik, J. A., Samarinda, N., Ekonomi, S., Halaman, B., Riski, M. S., &

Fredella, C. (n.d.). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI ROTI DI SANGATTA.

Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. . Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Simintiras, A. (2011). Becoming a Market Oriented Organization: Preparing for a


81

New Era. Carilec CEOS’s Conference.

Stanton, W. J. (2013). Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa oleh Buchari Alma. Jilid

Satu. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga.

Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi. Yogyakarta:

ANDI.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015a). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). . Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015b). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

PT Alfabet.

Sugiyono. (2017a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung : Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2017b). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung : Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.


82

Sujarweni, V. W. (2014). Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah

Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Susi, R., Fakultas, W., Universitas, E., Belitung, B., Agustina, Y., & Ekonomi, F.

(n.d.). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI DAYA

SAING PADA SENTRA INDUSTRI MAKANAN KHAS BANGKA DI KOTA

PANGKALPINANG. www.bappenas.go.id/get-file-server/node/2010

Widoyoko, E. P. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai