Makalah Kaburator

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

MANAJEMEN PERAWATAN
TENTANG
ANALISA SISTEM KARBURATOR MOTOR BENSIN
Oleh :
NAMA : RONI SAPUTRA
NO BP : 1301011025
KELAS : 3 A Maintenance
DOSEN : Bapak Ichlas Nur ST.MT

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
POLITEKNIK NEGERI PADANG

JURUSAN TEKNIK MESIN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami  panjatkan ke hadirat  Allah Subhanahu Wata’ala, karena


dengan karunianya kami  dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk Pelaksanaan tugas dari dosen
pembimbing dengan judul mata kuliah Manajemen Perawatan.
Naskah ini berisi beberapa informasi tentang bagaimana cara
mengembangkan Alat-alat otomotif dan juga tata cara perawatannya. Agar dalam
pembelajaran lebih menyenangkan dan membuat sumber daya mahasiswa
berkembang lebih baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan naskah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

Padang, 5 Januari 2016


Penulis

Roni saputra
BP: 1301011025

DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Tujuan

BAB II. TEORI DASAR SISTEM KARBURATOR MOTOR BENSIN


II.1 Pengertian Karburator
II.2 Komponen-Komponen Karburator

BAB III. TROUBLESHOOTING KARBURATOR


III.1 Jenis-Jenis Kerusakan Karburator
III.2 Tata Cara Perbaikan Karburator

BAB IV. PERAWATAN KARBURATOR

BAB V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar
untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam
mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk
balap mobil stok. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah
menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas
sepeda motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan
murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan
injeksi bahan bakar.
Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan
dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria
bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa.
Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama
kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896
Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan
bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan
merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan
hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan,
mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua
silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil
mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun
1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang
otomotif
Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin
sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada
mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan
bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk
mencapai efisiensi bahan bakar.
Pada setiap saat beroperasinya, karburator harus mampu:
 Mengatur besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar
 Menyalurkan bahan bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan
aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio bahan
bakar/udara tetap terjaga.
 Mencampur airan udara dan bahan bakar dengan rata dan sempurna
Hal diatas bakal mudah dilakukan jika saja bensin dan udara adalah
fluida ideal; tapi kenyataannya, dengan sifat alami mereka, yaitu adanya
viskositas, gaya gesek fluida, inersia fluida, dan sebagainya karbrator menjadi
sangat kompleks dalam mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga karburator
harus tetap mampu memproduksi campuran bensin/udara yang tepat dalam
kondisi apapun, karena karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan
udara, putaran mesin, dan gaya sentrifugal yang sangat beragam. Karburator
harus mampu beroperasi dalam keadaan:
 Start mesin dalam keadaan dingin
 Start dalam keadaan panas
 Langsam atau berjalan pada putaran rendah
 Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas
 Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh
 Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu
yang lama
Karburator modern juga harus mampu menekan jumlah emisi kendaraan
Karburator pada dasarnya merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya,
dalam pipa ini udara bergerak menuju intake mainfold menuju kedalam
mesin/ruang bakar. Pipa ini berbentuk venturi, yaitu dari satu ujung
permukaannya lebar lalu menyempit dibagian tengah kemudian melebar lagi
di ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara meningkat
ketika melewati bagian yang sempit.
Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup
udara berbentuk kupu-kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas),
yaitu semacam cakram yang dapat berputar untuk menutup dan membuka
pergerakan aliran udara sehingga dapat mengatur banyaknya campuran
udara/bahan bakar yang masuk dalam ruang bakar. Banyaknya campuran
udara/bahan bakar inilah yang menentukan besar tenaga dan/atau kecepatan
gerak mesin. Pedal gas, atau pada sepeda motor, grip gas dihubungkan
langsung dengan katup ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi bergerak,
keberadaan katup ini tidak ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran
udara/bahan bakar adalah ukuran venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah.
Pedal atau grip gas dihubungkan dengan piston yang mengatur celah sempit
dalam venturi
Bahan bakar disemburkan kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil
yang terdapat dalam ruang sempit dalam venturi. Tekanan rendah dari udara
yang bergerak dalam venturi menarik bahan bakar dari mangkuk karburator
sehingga bahan bakar ini tersembur dan ikut aliran udara. Saluran-saluran ini
disebut jet.

B. Rumusan Masalah
1. Dapat mengetahui sistem Karburator
2. Dapat mengetahui cara Kerja Karburator
3. Dapat mengetahui komponen Karburator
4. Dapat mengetahui cara Servis Karburator
5. Dapat mengetahui cara Pemeliharaan Karburator

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui sistem Karburator
2. Dapat mengetahui cara Kerja Karburator
3. Dapat mengetahui komponen Karburator
4. Dapat mengetahui cara Servis Karburator
5. Dapat mengetahui cara Pemeliharaan Karburator
BAB II
TEORI DASAR SISTEM KARBURATOR MOTOR BENSIN

II.1 Pengertian Karburator

Karburator merupakan bagian yang penting pada sepeda motor.


Hampir semua sepeda motor menggunakan karburator karena umumnya
sepeda motor menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Karena itu
karburator yang baik harus mampu membuat gas yang sempurna dan
sesuai dengan kebutuhan mesin pada setiap tingkat penggunaan dan
kecepatan putaran mesin. Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna
dibutuhkan perbanbingan bensin dan udara dalam percampuran gas,
menurut teoritis adalah 1:15. Artinya 1 gram bensin harus dicampur
dengan 15 gram udara. Apabila perbandingan campurannya lebih dari 1:15
maka biasanya dikatakan campuran miskin contoh 1:18. Apabila
perbandingan campuran kurang dari 1:15 maka dikatakan campuran kaya
contoh 1:12. Didalam praktek pada umumnya digunakan campuran kaya,
ini untuk mendapatkan daya mesin yang lebih besar (boros mesin). Dan
dengan sebaliknya apabila menghendaki bahan bakar yang ekonomis maka
bisa digunakan campuran miskin. Untuk campuran miskin ini biasa
digunakan pada mesin 4 tak karena gerakan motor ini tak secepat kerja
motor 2 tak.
6. Fungsi Karburator
Salah satu alat yang berperan penting pada sepeda motor adalah
karburator. Karburator berfungsi mencampur bahan bakar dengan udara
dalam ukuran yang tepat (sesuai kebutuhan) untuk kemudian disalurkan ke
dalam ruang pembakaran (silinder) dalam bentuk kabut. Kebersihan dan
penyetelan yang tepat pada karburator sangat berpengaruh pada kinerja
mesin secara keseluruhan. Karburator yang tidak berfungsi dengan baik
dapat mempengaruhi suplai bahan bakar, dan bila itu terjadi maka
pembakaran menjadi tidak sempurna, akibatnya sepeda motor kurang
bertenaga bahkan bisa mogok. Selain itu, pembakaran yang tidak
sempurna dapat mengakibatkan mesin cepat panas dan knalpot
mengeluarkan asap yang tidak normal sehingga mengakibatkan terjadinya
polusi udara.
7. Prinsip Kerja Karburator

Karburator adalah komponen penting kendaraan, baik sepeda


motor maupun mobil yang berbahan bakar bensin (mesin Otto). Berfungsi
untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum masuk ruang bakar
pada Internal Combustion Engine. Meskipun sekarang sudah mulai
tergantikan oleh sistem Injeksi yang lebih efisien, namun karburator masih
dipilih karena dinilai lebih ekonomis harganya (murah) dan lebih mudah
dalam hal maintenance. Tidak seperti sistem injeksi yang harus pergi ke
bengkel resmi untuk menservisnya, karena sistem injeksi lebih banyak
dikontrol oleh perangkat elektronik yang harganya juga mahal. Namun,
tahukah kita sebenarnya bagaimana karburator bisa bekerja, sehingga
kendaraan kita bisa digunakan sehari-hari?
Karburator bekerja menggunakan prinsip Bernoulli. Semakin cepat
aliran udara melewati karburator, tekanan statisnya akan menurun,
sebaliknya tekanan dinamis akan meningkat.Tarikan handle gas pada
sepeda motor atau pedal gas pada mobil hanya berfungsi untuk mengatur
bukaan throttle. Besar-kecilnya bukaan throttle inilah yang mengendalikan
jumlah aliran udara yang bisa masuk ke ruang bakar melewati karburator.
Aliran udara yang melewati karburator ini membuat tekanan statis
menurun, sehingga bahan bakar bisa naik dari mangkuk karburator dan
tercampur dengan udara hingga akhirnya masuk ke dalam ruang bakar.
Sebelum masuk ke ruang bakar, campuran udara dengan bahan bakar
melewati intake manifold yang berfungsi untuk menyalurkan kabut (udara
+ bahan bakar) agar bisa sampai di ruang bakar. Di ruang bakar inilah
akhirnya energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar dikonvesikan
menjadi energi gerak piston.

II.2 Bagian-Bagian Karburator


Komponen – Komponen Dari Karburator, Dan Fungsi Dari Masing –
Masing Komponen Karburator

a.         Ruang Bahan Bakar.


Semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu
stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh
pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan
jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang
bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka
seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan
bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum pelampung akan
menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang maka
pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan
bakar dari tangki.

b.         Choke valve


Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar,
terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan
campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke)
yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve
ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan “memaksa”
bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran
menjadi kaya.

c.         Piston Valve (Thorttle Valve).


Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi,
tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan
bakar yang masuk kedalam silinder engine.
Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
•       merubah putaran engine.
•       Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi
untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main
jet).
Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat
digunakan untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari
saluran utama.

d.        Main Jet.


Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang
sesuai pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi.
Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin
tinggi posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena
bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan
jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang
bahan bakar.

e.         Slow Jet.


Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder
engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini
pison valve dalam keadaan menutup rapat.

f.          Piston Valve Screw.


Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston
valve (gas) pada saat engine putaran langsam.

g.         Pilot Screw.


Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk
ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine
putaran langsam.

h.         Pompa Akselerasi.


Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat
engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke
putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat
piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar
akan berkurang.
BAB III
TROUBLESHOOTING KARBURATOR

1. Motor tidak mau langsam (stasioner)


- Periksa dan bersihkan pilot jet, dikhawatirkan tersumbat oleh kotoran.
- Periksa posisi piston atau katup cuk (choke), dikhwatirkan cuk tidak berfungsi
dengan baik.
- Periksa sambungan karburator, dikhwatirkan ada udara palsu yang menyelinap
masuk.
- Periksa selang vakum karburator, dikhwatirkan selang retak.

2. Motor tidak mau hidup


- Periksa selang bahan bakar, dikhwatirkan selang terjepit atau tersumbat kotoran.
- Periksa kinerja cuk
- Periksa selang vakum karburator, dikhawatirkan terjepit.
- Bersihkan mangkuk penampung bahan bakar, di khawatirkan di timbuni kotoran
atau air.
- Pelampung karburator bocor

3. Karburator banjir atau bahan bakar meluap


- Needle valve atau jarum pelampung rusak atau aus.
- Pegas jarum pelampung patah.
- Permukaan bahan bakar pada mangkok penampung terlalu tinggi.
- Needle valve terganjal kotoran.
- Pelampung tidak bekerja dengan semestinya atau tersangkut.

4. Timbul masalah pada saat motor dikendarai


- Pilot Jet atau main Jet tersumbat kotoran.
- Needle Jet tersumbat kotoran.
- Skep oblak (aus).
- Saringan bahan bakar kotor.
- Saluran ventilasi karburator tersumbat.
5. Motor terlalu banyak menghasilkan asap hitam

Artinya, asupan bahan bakar ke lubang venturi terlalu berlebih dari takaran
seharusnya. Sebaliknya udara yang masuk terlalu sedikit.

Untuk mengatasinya, lakukan beberapa langkah. Pertama, putar sekrup


setelan udara keluar atau ke arah melepas. Hal itu dimaksudkan untuk
memperbanyak udara di venturi. Kedua, ganti pilot jet ke nomor yang
lebih kecil. Ketiga, ganti jarum skep (throttle) dengan jarum yang
berukuran lebih besar.

6. Mesin mengambang atau putaran mesin (RPM) lemah

Sering terjadi, saat pengendara motor telah menarik tuas gas hingga
seperempat dari ukuran seharusnya putaran mesin ternyata ogah-ogahan
beranjak naik. Sehingga, motor seperti sulit untuk dijalankan.

Kondisi seperti itu bisa terjadi karena bahan bakar yang masuk ke lubang
venture karburator tidak sebanyak dari takaran yang dirancang oleh para
ahli di pabrikan. Sebaliknya asupan udara yang lebih banyak. “Istilah
bengkel, karburator terlalu kering,” terang Sutjiadi.

Cara untuk mengatasi masalah ini ada dua langkah yang harus ditempuh.
Pertama, gunakan jarum skep (throttle) yang berukuran lebih kecil. Hal itu
dimaksudkan agar campuran udara dan bahan bakar lebih banyak.

Kedua, putar skep setelan udara ke arah jarum jam atau mengencanginya
sehingga udara yang masuk ke venture akan ditekan kuat ke arah ruang
bakar. “Campuran udara dan bahan bakar yang telah seimbang dan
didorong dengan kuat, akan menjadikan proses pembakaran lebih
sempurna,” terang Sutjiadi.

7. Kecepatan motor sulit bertambah dan tenaga mesin datar

Bila menemui kondisi seperti itu, berarti campuran udara dan bahan bakar
di karburator terlalu banyak atau melebihi takaran yang semestinya.
Biasanya para mekanik menyebutnya banjir.

Cara untuk mengatasinya, lepas karburator dan setel jarum pencampuran


udara dan bahan bakar. Agar pencampuran udara dan bahan bakar
sempurna gunakan main jet berukuran kecil. Jangan lupa lepas busi dan
bersihkan bagian kepalanya. Bila perlu setel jarak antara pemantik busi
dengan sumbu agar proses pengapian sempurna.

8. Tarikan lemah

Kondisi ini persis seperti masalah nomor satu, yaitu campuran bahan bakar
dan udara yang tidak sempurna seperti ukuran ideal yang ditetapkan oleh
ahli dari pabrikan. Untuk mengatasinya, cukup mengganti main jet dengan
ukuran yang lebih besar.
“Itu terjadi karena asupan bahan bakar tidak sesuai dengan standar atau
istilahnya kering
BAB IV
PERAWATAN KARBURATOR

IV.1 Servis Karburator

Pada motor, karburator adalah suatu tempat dimana udara dan bahan bakar
di campurkan untuk menghasilkan gas yang nantinya akan dimasukkan keruang
bakar untuk di bakar dan menghasilkan tenaga.
Karburator ini juga memiliki bagian- baigan diantaranya adalah
pelampung , mainjet skrup udara dan bensin throtlevale, pegas pengembali dll.
Karburator apabila tidak dibersihkan secara berkala juga berakibat kurang
baik bagi motor karena dapat mengganggu suplai gas yang dihasilkan juga
berakibat pada borosnya bensin,
Alat yang dibutuhkan :
-          Kunci pas / ring
-          Obeng kembang dan gepeng
-          Tang
-          Wadah untuk tempat komponen – komponen karburator
-          Sikat
Langkah Pertama :
         Matikan keran bensin dan lepas keran dari karburator dengan obeng.
         Lepas tebeng motor
         Lepas sambungan filter udara ke karburator dengan obeng lalu lepas juga
sambungan yang keleher angsa (intake manifold) dengan kunci ring / pas tadi.
         Lepas karburator dan bawa ke nampan tadi
         Lepas semua komponen karburator, bak bensin karburator terlebih dahulu lalu
disusul dengan melepas pelampung dan mainjet.
         Lalu bersihkan tiap komponen dengan sikat tadi, usahakan juga semprot dengan
kompresor
         Setelah itu pasang kembali karburator seperti semula sesuai tempatnya.
Langkah Kedua menyetel karburator :
-          Putar ke kanan setelan angin sampai mentok kemudian putar balik ke kiri untuk
motor bebek 1,4 – 1,5 putaran dan untuk motor sport sampai 2,5 putaran.
-          Setel gas untuk putaran 3000 – 5000 rpm lalu hidupkan mesin.
-          Kemudian setel baud angin sampai posisi suara mesin tertinggi atau suara knalpot
tidak nembak walau sekecil apapun kira kira antara 1,4 – 1,6 putaran untuk motor
bebek, untuk motor sport dari 2,4 – 2,6 putaran.
-          Jika sudah ketemu suara mesin tertinggi maka turunkan setelan baud gas hingga
posisi idle atau tidak mudah mati (900 -1100 rpm). Lalu cek sekali dua kali untuk
di gas.
-          Setelah posisi idle mesin tidak mati, maka motor sudah dalam kondisi baik.
-          Jangan lupa memasang tebeng motor kembali.

IV.2 Tata Cara Perawatan Karburator

Karburator vakum alias Karburator vakum (Constant Velocity) sudah jadi


standar motor keluaran terbaru. Bisa dilihat pada Yamaha Mio, Honda Vario,
Kawasaki Kaze ZX130, Suzuki Thunder, Suzuki Satria F-150. Teknologinya
sudah mengikuti teknologi karburator mobil, pertimbangannya pasti soal
konsumsi bahan bakar yang irit plus buka-tutup gas yang halus.
Tapi, kinerja karburator vakum bisa terganggu kalau salah perawatan, cara
merawatnya berbeda dengan karburator konvensional. Misalnya tidak disarankan
buka boks filter udara. Memang awalnya tarikan terasa lebih cepat, tapi kelamaan
debu bisa menghambat gerakan skep. Skep di karburator vakum beda karena
bahannya dari resin dilapis teflon. Bandingkan dengan skep yang umum dengan
bahan logam berlapis krom. Gara-gara kena debu, skep jadi macet dan lama
kelamaan lapisan teflon tergores, hasilnya motor susah langsam/nggak stabil.
Bagian lain yang tak kalah sensitif adalah karet karburator vakum.
Posisinya ada di atas karbu dan ditutup lempengan besi. Waktu servis nggak perlu
dibuka karena kalau sampai salah rakit sehingga karet terjepit maka dapat
mengakibatkan kebocoran sehingga putaran mesin jadi ngaco. Karet vakum juga
nggak boleh kena bensin. Bisa melar atau paling parah tidak bisa digunakan lagi.
Harganya mahal Bro.
Buat yang biasa korek karburator konvensional dengan reamer atau
memperbesar diameter venturi. Hal ini jangan dilakukan pada karburator vakum,
resikonya skep bisa oblak yang bisa berakibat mesin susah hidup.
Karburator CV bekerja dengan tekanan udara dari crankcase dan intake.
Jadi perhatikan kondisi selang vakum yang menuju karbu. Seumpama retak atau
sobek, langsung ganti baru karena mesin bakal susah hidup. Kondisi karet
pemegang karbu dan intake manifold tidak boleh ada kebocoran karena berimbas
skep bakal susah naik. Termasuk klep masuk yang tak lagi rapat pun bisa bikin
daya isap ke karbu vakum jadi melorot.
BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada


dasarnya karburator dasar prinsip kerjanya adalah mengtur aliran udara dan
pemasukan bahan bakar menuju intake manifold. kerugian karburator antara lain :
a. Karburator belum mampu meminimalkan kerugian pemakaian bahan bakar
yang ditimbulkan oleh perbandingan udara dan bahan bakar yang tidak ideal.
b. Karburator belum mampu meminimalkan emisi gas buang yang berlebihan
danmengurangi penggunaan tenaga yang tidak optimal. Hal tersebut
disebabkan oleh pembakaran yang kurang sempurna.
c. Karburator belum mampu meminimalkan kerusakan mesin
jangka pendek maupun jangka panjang.
d. Karburator memang sangat penting dalam kendaraan bermotor, karena
karburator dapat mengatur akselerasi kecepatan kendaraan pada berbagai
tingkat beban dan kecepatan, kemudian dapat memudahkan mesin untuk
hidup, dan juga memberikan tenaga yang besar pada mesin kendaraan dan
juga bekerja dengan ekonomis.
e. Fungsi kerja pada karburator ialah pada waktu zuiger bergerak dari TMA ke
TMB didalam langkah hisap, maka pada ruangan silinder terjadi pembesaran
ruangan sehingga menimbulkan kehampaan pada ruang bakar atau ruang
silinder
f. Cara kerja pada karburator adalah ketika mesin dalam keadaan hidup
(langsam), bensin dari float camber ( tampungan bensin) masuk ke dalam
lubang kecil pada jet stationer (spoeyer langsam), masuknya bensin kedalam
spoeyer ini diakibatkan karena perbedaan tekanan udara antara tekanan udara
pada float chamber dengan tekanan udara pada venturi.

V.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang


Sistem Karburator karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita
akan mudah memahami tentang karburator.
DAFTAR PUSTAKA

http://aannurafifi.blogdetik.com/2012/12/12/cara-perawatan-karburator/
Sumber : lativvital.blogspot.com

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/komponen-komponen-dari-
karburator-dan.html

http://otomotif-jogjaevol.blogspot.com/p/karburator-karburation.html

Anda mungkin juga menyukai