Stunting telah menjadi ancaman permasalahan gizi dunia yang perlu segera ditangani.
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah anak balita pendek terbesar dibandingkan
dengan negara Malaysia, Thailand, serta Vietnam. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan
untuk mengatasi ancaman tersebut dengan mengajarkan cara mengelola bayi usia di bawah dua
yang memiliki permasalahan gizi yaitu Balita yang stunting. RSUD – Lewoleba melakukan
pendampingan ini dengan tujuan merubah perilaku masyarakat sebagai penyebab dasar stunting.
dengan advokasi, diskusi, demonstrasi, dan praktek. Rencananya Pada tahap akhir dilakukan
kajian analisis perubahan berdasarkan indikator keberhasilan mengenai status gizi, pola makan,
Beberapa kegiatan yang dilakukan akan di lakukan pada saat pendampingan antara lain
pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, pemeriksaan oleh tim dokter, menyiapkan ,
pendampingan masak, menyuapkan makanan kepada balita dampingan, memotong kuku Balita
Dengan pendampingan ini didapatkan hasil adanya perubahan rutinitas ke Posyandu yang
lebih baik, adanya perubahan pola makan Balita sebelum dan sesudah pendampingan menjadi
lebih baik. Selain itu juga adanya perubahan higiene/kebersihan Balita yang lebih baik, adanya
sedikit penurunan jumlah ayah yang merokok, dan adanya perubahan status gizi Balita sebelum
Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan dengan
Kesimpulan dalam kegiatan ini yaitu pendampingan pada keluarga berisiko stunting
meningkatkan kesiapan anggota keluarga untuk mencegah resiko stunting. Kegiatan ini
merupakan salah satu solusi unggulan yang menyentuh secara langsung masyarakat