Askep Presus Kel. 4B
Askep Presus Kel. 4B
Disusun Oleh :
1. Dwi Adiyanto
2. Ach. Frizal
3. Bangkit Yuda
4. Erina Setya A
5. Dewi Rinjani
6. Ratnasari
1
A. DEFINISI
Demam berdarah dengue/ dengue haemorrhagic fever adalah penyakit
infeksi yang disebabkan virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri
otot dan/ nyeri sendi yang disertai leucopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan ditesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma
yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau
penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock
syndrome) adal demem berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/ syok
Klasifikasi menurut World Health Organization
Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi
perarahan adalah uji tourniquet positif
Derajat II Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan/ perdarahan lain
Derajat III Ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lembut, tekanan nadi menurun (≤ 20 mmHg) atau hipotensi
disertai kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah
Derajat IV Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat
diukur
B. ETIOLOGI
Penyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan
nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dn Aedes Aegepty )
2
D. PATHWAYS
E. Virus
Dengue
F. Viremia
E.
G. Hepatomeg I. Depresi
H. Hiperther
ali
mi Sum – sum tulang Permeabilitas
kapiler
Manifestasi
- Anoreksia meningkat
perdarahan
- Muntah
J. Kehilangan
plasma
K. Perubahan Resti Kekurangan
Nutrisi kurang Volume cairan L. Hipovole
dari kebutuhan mia
M. Efusi pleura
Resiko syok Resiko tjd N. Asites
hipovolemia perdarahan Hemokonsntrasi
O. S Perubahan perfusi
yok
jaringan perifer
P. Kema
tian
3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. G DENGAN DEMAM BERDARAH
DENGUE DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Pasien : An. G Nama Ayah/ Ibu : Ny. L
Usia : 9 Tahun Usia Ayah/ Ibu : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Islam
Anak ke 3 dari 3 bersaudara Alamat : Kembaran
Tanggal Masuk : 17 Desember Suku Bangsa : Jawa
2016
Tanggal Pengkajian : 18 Desember Pendidikan : SD
2016
Diagnosa Medis : DHF Pekerjaan : IRT
4
Postnatal : keluarga menyatakan pada saat setelah pasien lahir, tidak
ditemukan masalah kesehatan yang berarti, orang tua mengimunisasi
lengkap pasien.
3 Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Penyakit masa kanak-kanak : pilek dan batuk
Pernah dirawat di Rumah Sakit : belum pernah
Obat-obatan yang digunakan : tidak ada
Tindakan operasi : belum pernah
Alergi : tidak ada
Kecelakaan : belum pernah
Imunisasi : lengkap
C. RIWAYAT KELUARGA
keterangan :
= laki
= perempuan
= pasien
= tinggal satu rumah
= garis keturunan
= garis pernikahan
= Pasien
D. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : orang tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik
5
3. Hubungan dengan teman sebaya : baik
4. Pembawaan secara umum : pendiam
E. KEBUTUHAN DASAR
1. Nutrisi
Sebelum sakit : 3 kali sehari, jenis makanan nasi, lauk pauk, sayur,
buah-buahan (makanan seimbang).
Setelah sakit : Program diet dari rumah sakit TKTP (Tinggi kalori
tinggi protein). Intake makanan : 3 x sehari, makanan dihabiskan ¼
porsi, terjadi penurunan nafsu makan. Intake cairan : ± 1000 cc/ hari,
jenis air putih dan pasien merasa haus terus.
2. Eliminasi
Eliminasi Buang Air Kecil
Frekuensi sebelum masuk rumah sakit ± 4-6 kali sehari, warna kuning
normal volume ± 1800 cc/ hari. Sekarang produksi urine menurun,
warna urine normal, volume urine ±1000 cc/ hari.
Eliminasi Buang Air Besar
Sebelum masuk rumah sakit frekuensi 1 x sehari, selama dirawat
belum pernah sekali BAB selama 4 hari pasien karena malas untuk
BAB.
3. Istirahat tidur
Sebelum sakit : tidur 10 jam yaitu dimulai pkl 21.00 – 06.00 (9 jam)
dan tidur siang ± 2 jam, pasien tidak mengalami gangguan tidur
Setelah sakit : tidur malam 5-7 jam, siang ± 1 jam. Sering terbangun
pada malam hari tetapi mudah tertidur kembali.
4. Aktifitas
Sebelum sakit : pasien bersekolah, aktif dalam kegiatan TPQ
Setelah sakit : pasien hanya bisa tiduran, sekolah tidak masuk karena
kebetulan sedang liburan sekolah dan kegiatan TPQ ijin tidak masuk
dikarenakan sakit.
6
F. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pertumbuhan fisik
BB 30 Kg TB 135 cm tidak mengalami gangguan fisik yang berarti, anak
pendiam tetapi tidak pemalu apabila diajak berinteraksi dengan perawat.
2. Perkembangan motorik kasar
Pasien mengatakan kalau di rumah biasa bermain sepak bola, dimana
kegiatan ini sangat baik untuk melatih keterampilan menggunakan otot
kaki. Anak juga belajar mengenal adanya aturan main, sportivitas,
kompetisi dan kerja sama dalam sebuah tim.
3. Perkembangan motorik halus
Pasien mengatakan bahwa apabila ada waktu luang, pasien lebih senang
menggambar dengan berbagai media.
4. Perkembangan bahasa
Pasien mengatakan sehari-hari menggunakan bahasa jawa dikarenakan
teman sebaya berkomunikasi menggunakan bahasa, akan tetapi apabila
disekolah bahasa pengantar menggunakan bahasa nasional atau bahasa
Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perkembangan bahasa
sudah cukup baik dan bervariasi.
5. Perkembangan sosial
Pasien mengatakan bahwa senang bermain secara berkelompok dengan
jenis kelamin yang sama. Dimana dalam permainan secara berkelompok
atau bersosialisasi cenderung keterampilan dan intelektual makin
berkembang,
6. Perkembangan kognitif
Pasien sebagai anak sekolah kelas III dapat mulai mengerti tentang urut-
urutan, perbandingan dan proses dan mengintegrasikan pikiran-pikiran
kedalam rencana keseluruhan agar dapat mengatasi situasi yang bertambah
kompleks.
7
G. PEMERIKSAN FISIK
1. Keadaan Umum dan Tanda - Tanda Vital
a. Keadaan umum : pasien terlihat baik, dan kooperatif dengan perawat,
kesadaran compos menthis,
b. TB : 135 cm, BB : 30 Kg,
c. Suhu: 38,3 oC,
d. Nadi: 138 kali/menit,
e. Tekanan Darah: 90/60 mmHg.
f. Respirasi: 03 kali/ menit,
2. Sistem Pernafasan (Breathing)
a. Frekuensi pernafasan, kedalaman dan kesimetrisan :
Pola nafas : apnea, takipnea : teratur
Retraksi : tidak ada
Pernafasan cuping hidung : tidak ada
Posisi yang nyaman : tidur dan duduk
b. Hasil auskultasi toraks
Bunyi nafas : vesikuler
Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang : tidak ada
c. Hasil pemeriksaan toraks :
Bentuk dada : simetris
3. Sistem Kardiovaskuler (Blood)
Inspeksi: uji tourniquet positif
Perkusi: dullness/redup
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, takikardi, akral hangat, N: 120 x/ menit
Auskultasi : irama jantung reguler, TD: 90/60 mmHg
4. Sistem Persyarafan (Brain)
Tingkat kesadaran compos mentis, GCS: 15 (E4M6V5), bentuk kepala
mesochepal, ukuran pupil 3 mm, bentuk bulat, warna hitam, reaksi positif
terhadap cahaya. Tidak mengalami kejang terdapat refleks patellla, pasien
mengeluh pusing, tidak terdapat fraktur cervikal. Tidak ada keluhan pada
sistem persyarafan.
8
5. Sistem perkemihan (Bladder)
Warna urine normal, tidak ada distensi kandung kemih, dan tidak terdapat
nyeri tekan pada area kandung kemih. Produksi urine menurun yaitu 1000
cc/hari, Intake cairan: oral: ± 500 ml/hari parenteral 1000 ml/ hari. Tidak
terdapat acites, pola berkemih lancar, genitalia bersih.
6. Sistem pencernaan (Bowel)
Inspeksi: mukosa mulut kering, tidak terdapat pembesaran tonsil, nyeri
tekan pada area epigastrik, tidak terdapat luka bekas operasi. Tidak
terpasang drain, anorexia, mual, muntah, dan merasa sakit saat menelan.
Auskultasi: gerakan peristaltik usus ± 18 kali/menit.
Palpasi: terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas. Tidak terdapat
pembesaran tonsil pada tenggorokan. Pasien belum BAB. Diet lunak porsi
makan habis seperempat porsi.
Perkusi : timpani.
7. Sistem muskuloskeletal dan integumen (bone)
Pergerakan bebas, tidak terdapat kelainan pada ekstremitas dan tulang
belakang. Tidak terdapat fraktur, tidak terpasang traksi/spalk/gips. Tidak
terdapat dekubitus. Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering. Kekuatan
5 5
otot =
5 5
8. Sistem hematologi
Warna kulit sawo matang, terdapat ptechea, tidak terdapat perdarahan dari
membran mukoas atau dari luka suntikan/ fungsi vena. Tidak terdapat
pembesaran hati dan limpa.
9. Sistem endokrin
Tidak ada keluhan poliuria, polifagia dan polidipsi.
9
E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Parameter Nilai normal Hasil Satuan
Trombosit (sel-sel x 109/ L) 181.000-521.000 108.000 /Ul
Hematokrit 33-45 42 %
Leukosit (sel-sel x 109/ L) 4500-13500 3670 U/L
F. PENGOBATAN
Tanggal 18 Desember 2016
Oral : Injeksi :
PCT tab 250 mg Cefriaxone : 1 x 1 gr
Domperidon 3 x1 tab Ranitidine : ½ ampul
Paracetamol : jika panas
Parenteral :
Infuse RL 20 tpm
10
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH
1. Hipertermia (00007)
2. Kekurangan volume cairan (00027)
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh (00002)
11
RENCANA KEPERAWATAN
Keterangan :
IR : hasil saat ini
ER : Harapan
1 : keluhan ekstrim
2 : keluhan berat
3 : keluhan sedang
4 : keluhan ringan
5 : tidak ada keluhan
2. Kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Pertahankan catatan intake
cairan b/d gangguan … x 24 jam, diharapkan kekurangan volume dan output yang akurat
mekanisme regulasi cairan teratasi, dengan kriteria hasil : 2. Monitor status hidrasi
Indikator IR ER (kelembaban membrane
Mempertahankan urine output mukosa, nadi adekuat,
sesuai dengan usia dan BB tekanan darah dalam batas
TD, Suhu, Nadi dalam batas normal)
normal 3. Kolaborasikan pemberian
12
Tidak ada tanda dehidrasi, cairan parenteral
elastisitas turgor kulit baik, 4. Dorong masukan oral
membrane mukosa lembab, 5. Kolaborasi dengan dokter
tidak ada rasa haus yang atur kemungkinan tranfusi
berlebihan
Keterangan :
IR : hasil saat ini
ER : Harapan
1 : keluhan ekstrim
2 : keluhan berat
3 : keluhan sedang
4 : keluhan ringan
5 : tidak ada keluhan
3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi kurang dari … x 24 jam, diharapkan ketidakseimbangan 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
kebutuhan tubuh b/d nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi, untuk menentukan jumlah
Ketidakmampuan dengan kriteria hasil : kalori dan energy yang
untuk menelan/ Indikator IR ER dibutuhkan pasien
mencerna makanan IMT dalam batas yang 3. Berikan informasi tentang
(mual muntah) diharapkan kebutuhan nutrisi
Menunjukkan peningkatan 4. Kaji kemampuan pasien
fungsi pengecapan dari menelan untuk mendapatkan nutrisi
Keterangan : normal
2 : keluhan berat
3 : keluhan sedang
4 : keluhan ringan
5 : tidak ada keluhan
13
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
14
minum air putih atau jus - RR :27x/m
jambu merah - Pasien dan keluarga
kooperatif
- Pasien terlihat minum air
mineral
- Keluarga bergegas membeli
jus jambu merah
3. Ketidakseimbang Pkl 09.00 wib - mengkajii adanya alergi S: pasien mengatakan masih
an nutrisi kurang makanan lemas
dari kebutuhan Pkl 10.00 wib - Memonitor IMT dalam O:
tubuh b/d batas normal - Pasien mengungkapkan
Ketidakmampua Pkl 11.00 wib - Memonitor mual dan secara verbal tidak alergi
n untuk menelan/ muntah monitor kalori dan terhadap makanan
mencerna intake nutris - Pasien terlihat mual
makanan (mual Pkl 14.00 wib - Mengkolaborasikan dengan - Pasien dan keluarga
muntah) ahli gizi untuk menentukan menjawab pertanyaan
jumlah kalori dan energy terkait pengertian, tanda
yang dibutuhkan pasien dan gejala, pencegahan
Pkl 16.00 wib - Memberikan informasi dan pengobatan penyakit
tentang kebutuhan nutrisi - IMT = 19,17 (normal)
HARI KE- 2
NO. DX Hari/Tgl/ Jam IMPLEMENTASI RESPON PARAF
1. Hipertermia Senin - Mengukur vital sign S : pasien mengatakan mendingan
b/d penyakit 19/12/2016 O:
(infeksi virus Pkl 08.00 wib - RR : 25x/menit
dengue) Pkl 09.00 wib - Meningkatkan sirkulasi - Suhu : 37,7 oC
udara seperti membuka - Nadi : 120 x/m
jendela tempat tidur - TD : 100/70 mmHg
Pkl 10.00 wib - Melakukan kompres hangat - IWL = 635 cc
dan menyelimuti pasien - Ventilasi ruangan terbuka
15
oksigenasi jaringan
Pkl 20.00 wib - Monitor suhu dan
pernafasan
2. Kekurangan Pkl 09.00 wib - Mempertahankan catatan S : Klien mengatakan rasa haus
volume cairan intake dan output yang agak berkurang
b/d gangguan akurat O:
mekanisme Pkl 10.00 wib - Memonitor status hidrasi - Pasien berkeringat
regulasi (kelembaban membrane - mukosa mulut kering
mukosa, nadi adekuat, - turgor kulit sedang
tekanan darah dalam batas - IWL: 635
normal) - BC:1303-1735 = -432 cc
Pkl 11.00 wib - Menganjurkan pemberian - Nadi 120 x/menit,
cairan oral, seperti banyak - TD :100/70 mmHg
minum air putih atau jus - RR :25x/m
jambu merah - Pasien dan keluarga
kooperatif
- Pasien terlihat minum air
mineral the hangat dan jus
jambu biji
3. Pkl 09.00 wib - mengkajii adanya alergi S: pasien mengatakan masih
Ketidakseimbang makanan lemas
an nutrisi kurang Pkl 10.00 wib - Memonitor IMT dalam O:
dari kebutuhan batas normal - Pasien mengungkapkan
tubuh b/d Pkl 11.00 wib - Memonitor mual dan secara verbal tidak alergi
Ketidakmampua muntah monitor kalori dan terhadap makanan
n untuk menelan/ intake nutris - Mual berkurang
mencerna Pkl 14.00 wib - Mengkolaborasikan dengan - Pasien dan keluarga
makanan (mual ahli gizi untuk menentukan menjawab pertanyaan
muntah) jumlah kalori dan energy terkait pengertian, tanda
yang dibutuhkan pasien dan gejala, pencegahan
Pkl 16.00 wib - Memberikan informasi dan pengobatan penyakit
tentang kebutuhan nutrisi - IMT = 19,17 (normal)
HARI KE -3
NO. DX Hari/Tgl/ Jam IMPLEMENTASI RESPON PARAF
1. Hipertermia Minggu - Mengukur vital sign S : pasien mengatakan mendingan
b/d penyakit 18/12/2016 O:
(infeksi virus Pkl 08.00 wib - RR : 22x/menit
Pkl 09.00 wib - Meningkatkan sirkulasi - Suhu : 36,9 oC
16
dengue) udara seperti membuka - Nadi : 120 x/m
jendela tempat tidur - TD : 110/70 mmHg
Pkl 10.00 wib - Melakukan kompres hangat - IWL = 635 cc
dan menyelimuti pasien - Ventilasi ruangan terbuka
Pkl 10.10 wib - Memberikan antipiretik oral lebar
(paracetamol 5 ml) - Terpasang kompres hangat
17
makanan (mual ahli gizi untuk menentukan - Pasien dan keluarga
muntah) jumlah kalori dan energy menjawab pertanyaan
yang dibutuhkan pasien terkait pengertian, tanda
Pkl 16.00 wib - Memberikan informasi dan gejala, pencegahan
tentang kebutuhan nutrisi dan pengobatan penyakit
- IMT = 19,17 (normal)
EVALUASI KEPERAWATAN
A:
Indikator IR ER
Suhu kulit dalam rentang yang 3 4
diharapkan
Suhu tubuh dalam batas normal 3 4
Nadi dan pernapasan dalam 3 4
rentang yang diharapkan
Perubahan warna kulit tidak ada 3 4
18
- Mengajarkan keluarga agar Monitor suhu
sesering mungkin
- Memotivasi keluarga agar memoonitor warna dan
suhu kulit
- Monitor vital sign
- Memotivasi keluarga agar melakukan kompres
hangat bila panas kembali atau control kepoli
anak
2. Kekurangan volume S : Klien mengatakan sudah tidak merasa haus
cairan b/d gangguan O:
mekanisme regulasi - Pasien tampak rileks, mukosa lembab
- turgor kulit baik
- IWL: 635
- BC:1303-1735 = -432 cc
- Nadi 120 x/menit,
- TD :110/70 mmHg
- RR :22x/m
- Pasien dan keluarga kooperatif, Pasien terlihat
sering minum air mineral dan minum jus jambu
biji.
A:
Indikator IR ER
Mempertahankan urine output 3 4
sesuai dengan usia dan BB
TD, Suhu, Nadi dalam batas 3 4
normal
Tidak ada tanda dehidrasi, 3 4
elastisitas turgor kulit baik,
membrane mukosa lembab,
tidak ada rasa haus yang
berlebihan
19
nutrisi kurang dari sedikit lemas
kebutuhan tubuh b/d O:
Ketidakmampuan - Pasien mengungkapkan secara verbal tidak
untuk menelan atau alergi terhadap makanan
mencerna makanan - Pasien tidak mual
(mual muntah) - Pasien dan keluarga menjawab pertanyaan
terkait pengertian, tanda dan gejala,
pencegahan dan pengobatan penyakit
- Indeks Massa Tubuh = 19,17 (normal)
A:
Indikator IR ER
IMT dalam batas yang 3 4
diharapkan
Menunjukkan peningkatan 3 5
fungsi pengecapan dari menelan
Tidak terjadi penurunan berat 3 5
badan yang berarti
20