e. Riwayat Kehamilan:
Ibu pasien mengandung pasien saat berusia 25 tahun. Selama
masa kehamilan, ibu pasien pernah sakit pinggang dan
diberikan obat antinyeri lewat anus, sakit gigi cukup lama dan
diobati dengan obat antinyeri puyer dari warung. Riwayat
konsumsi obat-obatan lain seperti obat antitiroid, jamu,
maupun alkohol saat hamil disangkal. Sejak usia kehamilan 3
bulan, ibu pasien rutin memeriksakan kandungannya ke bidan
tiap 1 bulan, rutin minum vitamin penambah darah dan asam
folat. Riwayat foto rontgen atau terpapar radiasi lainnya selama
hamil disangkal.
f. Riwayat Kelahiran:
Pasien lahir spontan, dibantu oleh bidan. Saat lahir, pasien
tidak langsung menangis, tampak biru, namun tidak tampak
kuning. Berat lahir 2700 gram, panjang lahir 49 cm, tetapi ibu
pasien lupa ukuran lingkar kepala pasien.
g. Riwayat Imunisasi:
Pasien telah mendapatkan imunisasi lengkap antara lain
Hepatitis B sebanyak 2 kali, BCG sebanyak 1 kali, Polio
sebanyak 3 kali, DTP sebanyak 3 kali, dan Campak sebanyak
2 kali.
h. Riwayat Nutrisi
Pasien mendapatkan hanya mendapatkan ASI pada usia 1 hari.
ASI kemudian tidak diteruskan karena pasien selalu
mengeluarkan ASI tersebut setelah diisap, sehingga ibu pasien
memberikan susu formula SGM sejak bayi berusia 2 hari
hingga 2 tahun. MP-ASI dimulai saat berusia 7 bulan.
Riwayat nutrisi saat ini:
Sarapan pagi : Nasi + telur goreng (terkadang
pakai tahu) Makan siang : Nasi +
Ikan/Ayam/Daging (kadang dengan sayur)
Makan malam : Nasi + Ikan/Ayam/Daging
(tanpa sayur) + Susu Pasien jarang
mengonsumsi buah-buahan dan malas makan
sayur.
j. Riwayat Pubertas
Belum terdapat pertumbuhan payudara, menstruasi maupun
tumbuhnya rambut di kemaluan pada pasien.
3. Pemeriksaan Penunjang:
a. Pemeriksaan Laboratorium:
Darah Perifer (27 Januari 2021):
Hb 12,2 g/dl; leukosit 6.000 /µL; trombosit
239.000/mm3; Diff.count 0/1/0/85/12/2
Analisa Gas Darah (27 Januari 2021):
pH 7,38; pCO2: 32 mmHg; pO2: 23 mmHg; HCO3: 18,9 mmHg; BE: -
5,5;
SaO2: 89%; Na: 126; K: 4,1; GDS 148 mg/dL.
Imunoserologi :
27 April 2021
fT4 15,14 µmol/L(9-20); TSH 2,48 ulU/ml (0,35-4,94)
8 Februari 2021
fT4 4,97 µmol/L(12-22); TSH 0,82 ulU/ml (0,27-4,2)
4. Diagnosis :
- Hipotiroid kongenital
- Stunting
- Delayed development
- Riwayat Failure to Thrive
- Dry skin
- Paten Foramen Ovale, Efusi perikardial ringan
Kasus B Pasien laki-laki berusia 45 tahun datang untuk memeriksakan dirinya ke UGD
RSUD AA dengan keluhan lemas yang dirasakan pada keempat ekstremitas. Lemas
tersebut sudah dirasakan sejak dua minggu yang lalu dan terjadi secara terus menerus
sepanjang hari dan semakin lama semakin memberat, hingga mengganggu aktivitasnya
sehari-hari. Lemas dirasakan lebih berat pada tungkai bawahnya, sehingga pasien tidak
dapat berjalan. Keluhan lemasnya tersebut tidak membaik setelah pasien beristirahat.
Pasien juga mengatakan sebelum terjadinya lemas pasien sempat mengeluhkan nafsu
makan yang menurun. Pasien juga mengeluh sulit tidur yang dialami pasien sejak dua
bulan yang lalu. Pasien memiliki riwayat adanya benjolan di lehernya, benjolan tersebut
sudah muncul sejak sepuluh tahun yang lalu dan sejak dua bulan yang lalu benjolan
tersebut mengecil. Pasien juga mengeluhkan adanya penurunan berat badan yang cukup
drastis dalam dua bulan terakhir, yaitu menurun dari 58 kg menjadi 34 kg. Pasien
mengataknafsu makan dan minum juga menurun yang dirasakan sejak dua bulan yang
lalu.
Buang air besar dikatakan meningkat, namun buang air kecil masih normal. Pasien
memiliki Riwayat hipertiroid sejak sepuluh tahun yang lalu dan telah diberikan PTU dan
propanolol. Namun sejak dua bulan terakhir pasien tidak meminum obatnya dan beralih
ke pengobatan herbal. Pasien tidak merokok maupun minum minuman beralkohol. Dari
pemeriksaan fisik pasien didapatkan kompos mentis, dengan tekanan darah 120/75
mmHg, Nadi 10 x/menit, Respirasi 22x/menit, Suhu Axila 36,80C, dan VAS 0. BMI
pasien didapatkan 13,28 kg/m2.
Pada pemeriksaan status general pasien didapatkan pada konjungtiva tidak tampak
anemis, dan ikterus juga tidak ditemukan. Namun ditemukan eksopthalmus pada kedua
mata. Pada pemeriksaan THT tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan leher
didapatkan adanya benjolan pada leher kanan dan kiri, dengan ukuran 10 x 6 cm,
konsistensi kenyaL, terfiksir, tidak terdapat nyerti tekan. Pada auskultasi leher
didapatkan bruit (+). Pada pemeriksaan thorax dan abdomen tidak ditemukan adanya
kelainan. Sementara itu pada pemeriksaan ekstremitas teraba hangat. Pada pemeriksaan
motorik ekstremitas atas dan bawah didapatkan tenaga 3/2, tonus flaksid/flaksid, trofik
normal, dan reflek fisiologis +/+, pemeriksaan sensoris didapatkan perasa raba, tekan,
suhu serta proprioseptik masih dalam batas normal. Tidak ditemukan adanya reflek
patologis.
Pada pemeriksaan laboratorium darah lengkap ditemukan WBC 5,35x10 3/μ, RBC
4,36.x10 6/μL, HGB 12,30 g/dL, HCT 40,4 %, platelet 179 103/μL Sementara itu pada
pemeriksaan kimia darah tidak ditemukan adanya kelainan. Nilai SGOT yaitu 27,00
U/L, SGPT 34.00 u/L, BUN 18.40 mg/dL, Kreatinin 1.05mg/dL. Pada pemeriksaan
Fungsi tiroid didapatkan FT4 >7,77 ng/dL dan TSH senilai <0,005 µIU/mL. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan Irama Sinus 95 x/menit, Axis normal, Gelombang P
normal, PR interval normal, Kompleks QRS normal, ST-T changes (-) dengan kesan
EKG Normal. Pada pemeriksaan USG Tiroid, ditemukan adanya pembesaran diffuse
dari kelenjar tiroid sesuai dengan gambaran penyakit Grave’s. Pasien kemudian
didiagnosis dengan hipertiroid e.c. Grave’s disease dan diterapi dengan , PTU 3x 200
mg dan Propanolol 2x 20 mg pasien juga disarankan untuk menjalani operasi
tiroidektomi, namun pasien menolak. Pasien juga mengeluhkan mual muntah selama
pemberian terapi.
INSTRUKSI
1. Artikan semua istilah yang ada di dalam kasus
2. Selesaikan kasus di atas dengan metoda SOAP