Anda di halaman 1dari 13

4.

AIRFIELD LIGHTING SYSTEM / AFL

Aeronautical light merupakan salah satu alat navigasi udara, diperlukan untuk
membantu navigasi pesawat dalam bentuk bantuan signal, lampu, warna dan
tanda tanda yang digunakan sebagai petunjuk visual bagi pilot.
Organisasi yang berhubungan dengan AFL dan merupakan acuan bagi beberapa
Negara untuk menerbitkan standar pengadaan dan pemasangan adalah :

International Civil Aviation Organization.


Internet: http://www.icao.org/

Konstitusi ICAO dibentuk pada suatu konferensi di Chicago


pada bulan November dan Desember 1944. Salah Satu
Aktivitas ICAO adalah menetapkan standarisasi international
dan merekomendasikan terhadap procedures yang
mencakup bidang teknik ilmu penerbangan. Bidang
tersebut antara lain adalah tentang perijinan personil,
peraturan tentang keudaraan, meteorologi penerbangan,
tabel penerbangan, unit pengukuran, operasi pesawat
terbang, kelaikan terbang, telekomunikasi dan navigasi
penerbangan, jasa lalu lintas udara, pencarian dan
pertolongan, penyelidikan kecelakaan pesawat terbang,
lapangan terbang, jasa informasi penerbangan, kebisingan,
keamanan dan pengangkutan barang berbahaya.

Federal Aviation Administration


Internet: http://www.faa.gov/

FAA merupakan ketentuan dasar dari Pemerintah Amerika


tentang ilmu penerbangan dimana tanggung jawab
utamanya untuk keselamatan penerbangan sipil. FAA
mula-mula adalah berupa Federasi Agen Penerbangan di
bentuk pada tahun 1958. Nama saat ini ditetapkan tahun
1967 setelah FAA menjadi suatu komponen di Department
Transportasi.

Fungsi utama dari FAA adalah :


a. Membuat peraturan ilmu penerbangan sipil untuk
mempromosikan keselamatan dan memenuhi
kebutuhan pertahanan nasional;
b. Melakukan pengembangan terhadap ilmu penerbangan
sipil, mencakup teknologi ilmu penerbangan baru;

SKP/Fellyus/MEI-06
4/1
c. Mengembangkan terhadap operasi suatu sistem
pengaturan lalu lintas udara dan navigasi untuk
pesawat terbang militer dan sipil;
d. Melakukan riset dan pengembangan berkenaan dengan
sistem ruang udara nasional dan penerbangan sipil;
e. Mengembangkan dan menerapkan program
implementasi pengendalian kebisingan pesawat terbang
dan efeknya terhadap lingkungan;
f. Mengaturlah transportasi ruang penerbangan komersil.

International Electrotechnical Commission


Internet: http://www.iec.ch/

Komisi Pengawas Elektroteknis Internasional (IEC) adalah


organisasi global terkemuka yang menyiapkan dan
menerbitkan standard internasional untuk semua peralatan
listrik dan elektronik terutama yang berhubungan dengan
teknologi.
Merupakan basis untuk standardisasi nasional dan acuan
terhadap draft untuk kontrak terhadap penawaran
internasional.

Dampaknya terhadap organisasi nasional adalah : me m b e r i k a n t a m b a h a n


kebutuhan kepada organisasi penerbangan nasional tentang
ilmu penerbangan dan sasarannya adalah menyiapkan hukum
nasional serta mempertahankan minat nasional mengenai
pasar penerbangan.

Tabel 1. Klasifikasi aeronautical light

1. Airway lighting Aeronautical becon, Land mark beacon.


a. Landing & take - Approach light APH, VASI/
off lighting. PAPI, LIL, RTI
Aeronautical
and Approach
Lights guidance light.
2. Airfield lighting
REH, RTH, run
- Runway light way centerline
light, touch
down zone light
b. Taxiway light. Taxiway edge light, taxiway center
line llight, taxing guidance system.

SKP/Fellyus/MEI-06
4/2
c. Others. - Instruction and Wind direction
signal lamps. indicator lights.
- Position indi-
Aerodrome bea-
cation lighting.
con.
- Other.
Apron flood
lights.
3. Obstruction Hazard beacon, Obtruction lights.
lighting

Selanjutnya airfield lighting system yang lazim disebut


sebagai fasilitas alat bantu pendaratan visual berfungsi
memandu pilot pada saat take off, landing dan taxing
pesawat terbang dalam kondisi cuaca buruk (low visibility)
dan pada malam hari.

LANDING & TAKE OFF LIGHTING


1. APPROACH LIGHT : APH, PAPI, LIL, RTI

2. RUNWAY LIGHT : REH, RTH, R/W CL,


TOUCH DOWN ZONE LIGHT

TAXIWAY LIGHT
TAXI EDGE LIGHT, TAXI CENTER LINE
LIGHT, TAXING GUIDANCE SYSTEM

OTHER
SIGNAL, AERODROME BEACON APRON
FLOOD LIGHT

Alat bantu pendaratan visual tersebut dapat dikelompokan


dalam 5 bagian yaitu ; ditinjau dari segi konstruksi peralatan,
pancaran signal/cahaya, intensitas cahaya yang dipancarkan,
warna cahaya yang dipancarkan dan fungsi/penempatan
peralatan.

SKP/Fellyus/MEI-06
4/3
a. Dari segi konstruksi peralatan alat bantu pendaratan visual
terdiri dari elevated dan inset light.
b. Dari segi pancaran signal/cahaya alat bantu pendaratan
visual terdiri dari uni directional, bidirectional dan omni
directional.
c. Dari segi pancaran intensitas cahaya yang dipancarkan alat
bantu pendaratan visual terdiri dari low, medium and high
intensity.
d. Dari segi warna pancaran cahaya yang dipancarkan alat
bantu pendaratan visual terdiri dari white, blue, red,
yellow, dan green light.
e. Dari segi fungsi / penempatan peralatan alat bantu
pendaratan visual terdiri dari approach light, runway light,
taxiway dan apron light, obtruction light, dan auxiliary/
signal area. Disamping itu fungsi/penempatan peralatan
dibedakan pula berdasarkan non precision dan precision
(CAT I, CAT II, dan CAT III).

Dari cara beroperasinya, peralatan airfield lighting secara


umum dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu :
a. Peralatan yang beroperasi dengan sumber arus tetap
(dalam arti intensitas pancarannya dapat diatur.)
b. Peralatan yang beroperasi dengan tegangan.

Penempatan/pemasangan AFL juga ditentukan dengan arah


landasan / landing direction.
Landing direction adalah arah atau posisi dari landasan pacu
yang dibuat berdasarkan evaluasi medan bebas hambatan dan
data pergerakan angin. Setelah ditetapkan arah landasan
ditentukan dari koordinat yang dibentuknya, seperti contoh
gambar dibawah ini.
Bila didapat nilai koordinat landasan 252° misalnya maka,
nilai tersebut dibulatkan (252° dibulatkan menjadi 25, disebut
two-five) sehingga arah baliknya adalah 07.
Jika ada 2 landasan yang dioperasikan paralel / run way
parallel untuk membedakan antara landasan satu dengan
lainnya dibedakan dengan memberikan huruf pada dibelakang
koordinat yang telah ditentukan seperti huruf R artinya kanan
dan L artinya kiri (dilihat dari arah pesawat).

SKP/Fellyus/MEI-06
4/4
Konfigurasi dari Runway dan Taxiway lighting pada CAT I :
Threshold lights
Runway end lights
Runway edge lights
Taxiway edge lights
PAPI lights
optional:
• Taxiway centre line lights
• Stopbar lights
• aircraft stand manoeuvring guidance lights

Konfigurasi dari Runway dan Taxiway lighting pada CAT II :


Runway centre line lights
Touchdown zone lights
Red side row lights
optional:

SKP/Fellyus/MEI-06
4/5
• additional stopbars
• more taxiway centre line lights

Konfigurasi dari Runway dan Taxiway lighting pada CAT III :


Tidak ada tambahan lampu, tetapi jarak antara lampu lebih
kecil dari formasi CAT II

Konfigurasi dari Approach lighting pada CAT II / III :


Approach light untuk CAT II/III panjang 900m, dengan
jarak barretts 30 m, dua crossbars pada 300 m and 150 m
plus Red Side Row lights dari 30 m s/d 270 m dari
threshold.
Sequence flash lights (see Annex 14 chapter 5.3.4.17,18, 34, 35)
Calvert type pada CAT II/III digunakan untuk keperluan
military.

SKP/Fellyus/MEI-06
4/6
Konfigurasi dari Approach lighting pada CAT II / III

Konfigurasi dari Approach lighting Calvert type


pada CAT II/III digunakan untuk keperluan military

SKP/Fellyus/MEI-06
4/7
Lighting Systems
layout to Categories of approach path and runway lighting

ICAO Standards
Category Minimum visual range of Decision height (H)
lights on runway (RVR) (Cloud ceiling)

The category of precision approach runway


CAT I ³ 550 m ³ 60 m
lighting is determined by the prevailing visibility
CAT II ³ 350 m ³ 30 m
conditions. For each of the different categories, CAT III A < 30 m
or ³ 200m No decision height
the ICAO has worked out standard AGL layouts.
CAT III B < 15 m
or ³ 50 m No decision height

CAT III C No RVR No decision height

Categories of approach path and runway lighting Threshold (page 10)


Lighting Systems Category Remarks
CAT I CAT II CAT III
Runway end
Approach (ALPA-ATA) (page 10) (page12)
Runway edge (page 12)
Approach lighting l l l -
(CALVERT or ALPA/
ATA system) Sequenced flash lights
Touch-down zone ( page 13 ) Runway centre line
Side row barrette lighting - l l For CAT II / III
with 150 m crossbar

Sequenced flash lighting ¡ ¡ ¡ Sequenced flash lighting optional. 300m - bar 150m - bar Wind direction indicator
In Cat II/III installations, may be PAPI Stop bar (page 30)
switched off in the zone between (page 10) Runway guard lights (page 14)
the theshold and the 300 m bar. Runway threshold (page12) Taxiway guidance signs
identification (page14)
Precision approach l ¡ ¡ In CAT II/III installations the visual lights (RTIL) Taxiw
Path indicator (PAPI) approach slope indicator may be ay ce
Taxiway guidance signs ntreli
swithed off. ne (p
age 1
(page14) Taxiw 4) Runway guard lights
Threshold lighting l l l With additional wing bars ay ed (page12)
Runway guard lights (page ge
and RTIL lights, as required 14)
(page12)
Runway edge lighting l l l -

Runway centre line ¡ l l Optional in CAT I installations. Docking system (page 26)
lighting

Runway end lighting l l l -

Touchdown zone lighting - l l For CAT II / II


Aerodrome beacon (page 30)
Taxiway edge lighting l ¡ ¡ Also recommended for curves in Obstruction lights and Hazard beacons (page 30)
CAT II / III

Taxiway centre line ¡ l l in the case of complex taxiway


lighting systems and high traffic volumes,
recommended also for CAT I.

Stop bars ¡ l l Also recommended for CAT I

Runway guard lights l l l CAT I only when dense traffic

Signs l l l -

- not required l required ¡ optional


A B C D

9 9 9 15

PAPI system
Rangkaian power supply PAPI
Adjusment angle
Cast hole
min. depth 100
m

Direction of
threshold

Adjustment pemasangan

Anda mungkin juga menyukai