Anda di halaman 1dari 7

Hal : JAWABAN DAN GUGATAN REKONPENSI

Kepada Yth.
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
Nomor : 337/Pdt.G/2022/PA. WT
di,-
Pengadilan Agama Wates

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Dengan hormat,
Bertanda tangan di bawah ini, kami :

MUHAMMAD ULINNUHA, AM, SHI., MH., CM., SHEL.


BAGUS SETIAWAN., SH.
ZAENAL ABIDIN, SH.
DITYO PRAMONO, SH.
SODIKIN, SH.

Advokat dan Konsultan Hukum


Rumah Advokat dan Konsultan Hukum MU & Partners
Jalan Wates – Purworejo Km. 1 Triharjo, Wates, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta
Telp. [0274] 77 222 56/WA. 081246296234

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama klien kami :

Nama : SARINEM BINTI KARTOWINADI


Tempat, tanggal lahir : Kulon Progo, 28 Februari 1991
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Pekerjaan : Wiraswasta
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dusun Pandowan RT 03 RW 01, Kelurahan Kedundang,
Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo D.I.
Yogyakarta.

Bahwa berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 22 Juli 2022, kami


sebagaima kuasa hukum dari klien akan memberikan jawaban atas
permohonan cerai talak yang diajukan oleh PEMOHON sebagaimana dalam
register perkara Nomor : 377/Pdt.G/2022/PA. Wt tertanggal 15 Juli 2022
sebagai berikut :
Halaman 1 dari 7
DALAM KONPENSI :

1. Bahwa TERMOHON secara tegas menolak semua dalil-dalil permohonan


cerai talak yang diajukan oleh PEMOHON sebagaimana termuat di dalam
permohonan cerai talak register Perkara Nomor : 377/Pdt.G/20222/PA.
Wt tertanggal 15 Juli 2022;

2. Bahwa untuk dalil permohonan cerai talak point 1-4 TERMOHON tidak
akan menanggapinya karena adalah sebuah kebenaran;

3. Bahwa untuk point 5 dan 6 TERMOHON akan menanggapinya dengan


statemen yang jelas bahwasannya dalil-dalil yang disampaikan oleh
PEMOHON adalah mengada-ada dan tidak sesuai dengan fakta yang
sebenarnya, bahwa selama ini TERMOHON sebagai istri masih selalu
hormat dan patuh kepada PEMOHON dan betapa kaget hati TERMOHON
yang mana selama ini PEMOHON tidak pernah mengeluh tentang
pelayanan PEMOHON namun tiba-tiba TERMOHON menerima panggilan
sidang di pengadilan;

4. Bahwa TERMOHON masih sangat sayang dan masih sangat menginginkan


keutuhan rumah tangga PEMOHON dan TERMOHON selama ini
TERMOHON masih selalu melayani PEMOHON dengan baik bahkan
sesekali bila PEMOHON meminta berhubungan suami istri, TERMOHON
masih selalu melayani PEMOHON;

5. Bahwa dalil PEMOHON yang menyatakan TERMOHON membentak-bentak


orangtua PEMOHON adalah dalil yang sangat menyakiti hati TERMOHON,
sebagai menantu, TERMOHON selalu berusaha berbakti,menghormati
serta merawat orangtua PEMOHON yang sudah TERMOHON anggap
orangtua sendiri, sehingga tidak mungkin TERMOHON tega membentak-
bentak orangtua PEMOHON;

6. Bahwa perlu TERMOHON jelaskan fakta yang sebenarnya terjadi dalam


rumah tangga PEMOHON dan TERMOHON, yang mana sejatinya
PEMOHON telah menjalin hubungan dengan wanita idaman lain
bernama…………. Yang hal ini juga telah PEMOHON akui;

Halaman 2 dari 7
7. Bahwa karena itu PEMOHON pernah mengungkapkan keinginanya untuk
menikah lagi dengan wanita bernama …….. , namun keinginan
PEMOHON tersebut TERMOHON tidak menyetujuinya mengingat saat ini
PEMOHON telah memasuki masa pensiun dan sudah tidak produktif lagi;

8. bahkan sampai masalah perekomonian rumah tangga, TERMOHON


sebagai seorang istri mencoba selalu untuk menerima dan sangat
menghargai berapapun pemberian dari PEMOHON yang apabila
dikalkulasi sekitar sebesar Rp 200.000,-sampai dengan
500.000,-/minggu namun lebih sering tidak mesti setiap minggunya
diberi oleh PEMOHON untuk memenuhi kebutuhan rumah sehari-sehari
yang karena itu TERMOHON turut membantu PEMOHON mencari nafkah
dengan bekerja sebagai bentuk bakti isteri terhadap keluarga dimana
penghasilan PEMOHON dari bekerja tersebut untuk membantu memenuhi
kebutuhan hidup berumah tangga, namun begitu TERMOHON lakukan itu
dengan ikhlas dan tidak sama sekali keberatan dan sama sekali tidak
mempermasalahkan hal itu. Jadi tidak benar bahwa dalam rumah tangga
PEMOHON dan TERMOHON sering cek-cok karena masalah ekonomi,
karena TERMOHON juga sepenuhnya menyadari bahwa dalam berumah
tangga mestilah saling membantu satu sama lain dan saling bisa
memahami kekurangan dan kelebihan yang satu terhadap yang lain,
dengan keadaan seperti itu pada faktanya rumah tangga PEMOHON dan
TERMOHON berjalan baik-baik ;

9. Bahwa untuk point 7 akan TERMOHON tanggapi adalah sebuah dalil yang
tidak sebenarnya dari PEMOHON karena TERMOHON sebagai seorang istri
tidak pernah menolak ajakan PEMOHON untuk melakukan hubungan
suami istri dan selalu berupaya memberikan yang terbaik, hanya saja
pada saat-saat TERMOHON merasa lelah karena juga bekerja berdagang,
mungkin yang menjadikan PEMOHON kurang dapat menerima;

10. Bahwa untuk point 8 akan TERMOHON tanggapi sebagai berikut, selama
hidup berumah tangga dengan PEMOHON, TERMOHON sangat bersabar
dengan PEMOHON. TERMOHON tidak pernah menuntut apa-apa, meski
pemberian nafkah dari PEMOHON tidak rutin saat itu, dari penghasilan
TERMOHON sebagai seorang Buruh Bangunan dan pengepul usaha jual
beli kelapa. Bahwa apa yang dikatakan PEMOHON lebih mementingkan
kedua anak TERMOHON dari perkawaninan sebelumya daripada
Halaman 3 dari 7
PEMOHON adalah tidak benar dan kurang sesuai, karena orang tua
bagaimanapun berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya
dan inipun sejak dari awal pernikahan PEMOHON sudah berkomitmen dan
bersama-sama membesarkan anak-anak dari TERMOHON;

11. Bahwa selama tinggal bersama dan tidak ada permasalahan rumah
tangga, secara tiba-tiba PEMOHON pergi dari rumah orang tua
TERMOHON tanpa sepengetahuan TERMOHON karena pada saat itu masih
bekerja. Jika PEMOHON mendalilkan bahwa TERMOHON tidak bersedia
memenuhi kewajiban layaknya sebagai isteri melayani kebutuhan batin
PEMOHON sebagai suami adalah hal yang sangat mengada-ada dan
sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada dimana sebelum
TERMOHON dan PEMOHON berpisah ranjang, TERMOHON selau tidur
bersama dan manakala PEMOHON sudah berada di kamar, TERMOHON
berusaha mengetuk pintu kamar tidur dan bahkan sampai menawarkan
diri untuk memenuhi nafkah batin PEMOHON akan tetapi justru
PEMOHON yang selalu menolak.

12. Bahwa TERMOHON sampai saat ini sebenarnya masih berusaha untuk
berkomunikasi dengan PEMOHON dan bersikap biasa saja seolah tidak
ada masalah perceraian dengan selalu berupaya bersikap lebih baik lagi
untuk memperbaiki hubungan dengan PEMOHON;

13. Bahwa semenjak kepergian PEMOHON dari rumah tempat tinggal bersama
di Krembangan pada saat pertama pengajuan permohonan cerai talak
sampai dengan pengajuan permohonan cerai talak yang kedua ini,
PEMOHON sebagai seorang istri sama sekali tidak memberikan
kewajibannya terhadap TERMOHON yang masih secara sah istri dari
PEMOHON, oleh karenanya jika untuk yang kedua kalinya ini PEMOHON
tetap bersikeras untuk bercerai dengan TERMOHON dan telah
mengajukan permohonan cerai talak ini ke Pengadilan Agama Wates,
maka TERMOHON bermohon hak untuk mendapatkan kewajiban dari
suami yang menceraikan istrinya secara hukum atas :
a. Nafkah Iddah
b. Mut’ah
c. Nafkah madziyah (terhutang)

Halaman 4 dari 7
DALAM REKONPENSI :

1. Bahwa apa yang tertuang dalam KONPENSI mohon kiranya dapat secara
mutandis mutandis termuat dalam Gugatan Rekonpensi ini;

2. Bahwa TERMOHON untuk selanjutnya mohon disebut sebagai


PENGGUGAT REKONPENSI dan TERMOHON disebut sebagai TERGUGAT
REKONPENSI;

3. Bahwa PENGGUGAT REKONPENSI mengajukan gugatan ini semata-mata


untuk melindungi hak-hak PENGGUGAT REKONPENSI atas kewajiban
TERGUGAT REKONPENSI yang berkeinginan untuk menceraikan
PENGGUGAT REKONPENSI sebagai istri;

4. Bahwa segala tuntutan dari PENGGUGAT REKONPENSI sebagaimana


tersebut diatas, dapatlah diurai secara lengkap yaitu :

a. Nafkah Iddah Rp1.500.000 X 3 bulan = Rp4.500.000,- (tiga juta


rupiah);
b. Mut’ah berupa uang tunai sebesar Rp25.000.000,- (dua puluh lima
juta rupiah) dan emas 24 karat seberat 10 gram;
c. Nafkah madziyah (terutang) pada saat PEMOHON pergi meninggal
TERMOHON tanpa memberikan nafkah lahir dan batin sejak 2018
hingga 2021 yakni Rp1.500.000 x 36 bulan = 54.000.000,00 (lima
puluh empat juta rupiah);
Yang harus ditunaikan oleh TERGUGAT REKONPENSI sebelum
mengucapkan ikrar talak.

Berdasarkan hal-hal dan pertimbangan di atas, TERMOHON/PENGGUGAT


REKONPENSI mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Wates
Pemeriksa Perkara No. 470/Pdt.G/2021/PA.Wt berkenan menjatuhkan
putusan yang amarnya berbunyi :

PRIMAIR :

DALAM KONPENSI

Halaman 5 dari 7
1. Menolak permohonan PEMOHON;
2. Menerima Jawaban TERMOHON untuk seluruhnya;

DALAM REKONPENSI

1. Mengabulkan gugatan Rekonpensi dari PENGGUGAT REKONPENSI untuk


seluruhnya;

2. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar :

a. Nafkah Iddah Rp1.500,000 X 3 bulan = Rp4.500.000,- (empat juta


lima ratus ribu rupiah);
b. Mut’ah berupa uang tunai sebesar Rp25.000.000,- (dua puluh lima
juta rupiah) dan emas 24 karat seberat 10 gram;
c. Nafkah madziyah (terhutang) PEMOHON kepada TERMOHON sejak
2018 hingga 2021 dengan total sebesar RP.54.000.000,-(lima
puluh empat juta rupiah)
Yang keseluruhannya tersebut harus diberikan oleh TERGUGAT
REKONPENSI kepada PENGGUGAT REKONPENSI, sebelum mengucapkan
ikrar talak.

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

Menghukum PEMOHON/TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar seluruh


biaya yang timbul dalam perkara ini.

SUBSIDAIR :

Apabila yang Mulia Majelis Hakim Pemeriksa Perkara mempunyai


pertimbangan lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Demikian jawaban dan gugatan Rekonpensi ini kami sampaikan, atas


terkabulnya jawaban dan gugatan rekonpensi ini, TERMOHON/PENGGUGAT
REKONPENSI mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.


Halaman 6 dari 7
Wates, 21 September 2021
Hormat kami,
KUASA HUKUM TERMOHON/PENGGUGAT REKONPENSI

MUHAMMAD ULINNUHA, AM, SHI., MH., CM., SHEL.

TITO PRAYOGI, SHI., SH., MH.

ZAENAL ABIDIN, SH.

DITYO PRAMONO, SH.

Halaman 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai