MENULAR (HIPERTENSI )
1. MAISUN SYA’BANI
2. MUHAMMAD ZAINUDDIN
3. NABTU FULAN HIDWALAFIFA
4. NININING ATMAWATI
5. NURUL AZMI
6. RAEHAN DIANA SOPIA
7. SITI RABIHATUN ADAWIYAH
8. USWATUN HASANAH
9. YAYAN GUSMAN
10. ZALZALI
11. ZULFI JIHAD
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kcapai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang
dimiliki penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti,
tetapi masih dirasakan banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan saran yang membangun agar Makalah ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman,
serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil
hikmah dari Judul ASKEP PADA KELUARGA DENGAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR (HIPERTNSI )sebagai tambahan dalam menambah referensi yang
telahada.
penyusun
10
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan pola makan dan pola hidup seseorang yang tidak teratur. Usaha
kebutuhan saja tidak melihat dari segi kualitas maupun kwantitas makanan,
bahkan mungkin saja makanan tersebut sudah terkontaminasi oleh kuman atau
mengandung kadar alkohol tinggi dan merokok yang dianggap sebagai hal
yang biasa dan tidak pernah terpikirkan pengaruh negatif terhadap kesehatan
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg sampai lebih dari
140 mmHg atau aliran tekanan darah diastolik 90 mmHg sampai lebih dari 90
mmHg pada individu. Mekanisme hipertensi tidak dapat dijelaskan dengan satu
sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama
perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
11
ginjal dan otak berkaitan dengan derajat keparahan hipertensi salah satunya
( Gray, 2010).
jantung, stroke dan penyakit ginjal yang mana pada tahun 2016 penyakit
jantung iskemik dan stroke menjadi dua penyebab kematian utama di dunia
minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa
minum obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat (59,8%),
menggunakan terapi lain (12,5%), lupa minum obat (11,5%), tidak mampu beli
obat (8,1%), terdapat efek samping obat (4,5%), dan obat hipertensi tidak
hipertensi setiap tahunnya dan merupakan sebuah bahaya untuk semua orang
yang harus segera diatasi. Kerusakan organ target akibat komplikasi Hipertensi
endapan kolesterol pada pembuluh nadi, makan buah-buahan dan sayuran segar
amat bermanfaat, tidak merokok dan tidak minum alkohol karena diketahui
rokok dan alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, latihan relaksasi atau
hidup yang positif, memberi kesempatan tubuh untuk istirahat dan bersantai
membagi tugas yang kita tidak bisa selesaikan dengan sendiri dapat
13
(Ridwan, 2009).
B. Rumusan Masalah
hipertensi “
C. TujuanPenulis
keluarga.
14
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat
tinggal dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan
Keluarga Adalah Kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
2. Tipe Keluarga
a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah,
ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
15
3. Struktur Keluarga
a. Patrineal
garis ayah.
b. Matrilineal
garis ibu.
c. Matrilokal
sedarah istri.
d. Patrilokal
sedarah suami.
16
e. Keluarga Kawin
sebagai berikut:
bulan/child bearing)
keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua kakek dan nenek
pasangan.
17
c. Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun)
d. Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13 tahun).
ditinggalkan anak.
dengan anak-anak.
5. Fungsi Keluarga
sebagai berikut :
a. Fungsi Afektif
lain.
b. Fungsi Biologis
c. Fungsi Psikologis
d. Fungsi Sosialisasi
untuk belajar.
e. Fungsi Ekonomi
f. Fungsi Pendidikan
yang lain dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
perubahannya.
Keluarga.
lingkungan rumah.
manfaatnya.
Keluarga.
22
dijangkau keluarga
a. Sebagai pendidik
f. Sebagai fasilitator
g. Sebagai peneliti
fungsional yang saling berhubungan dan tergantung satu dengan yang lain
1. Pengertian
gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak,
penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan otot jantung.
(Darmojo, 2009).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg sampai lebih dari
140 mmHg atau aliran tekanan darah diastolik 90 mmHg sampai lebih dari 90
Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan
kerusakan organ terutama jantung, ginjal dan otak berkaitan dengan derajat
pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh, terletak dalam rongga thraks pada
kiri. Basis jantung mengarah ke atas, batang nadi paru, pembuluh balik atas
endokardium.
endotel yang melapisi bagian dalam jantung dan menutupi katup jantung.
1) Katup Jantung
mitral memiliki dua buah daun katup dan terletak antara atrium
sewaktu diastoleventrikel.
antara kedua atrium, kecuali pada masa janin, dan tidak terjadi
2) Ruangan Jantung
a) Atrium Kanan
(3) Antara vena kava dan atrium jantung dipisahkan oleh lipatan
katup atau pipa otot yang rudimeter. Oleh sebab itu, bila
b) Ventrikel Kanan
pulmonalis.
29
(3) Tebal dinding ventrikel kanan hanya 1/3 dari tebal dinding
ventrikel kiri.
c) Atrium Kiri
(2) Antara vena pulmonalis dan atrium kiri tak ada katup sejati,
paru.
d) Ventrikel Kiri
kiri.
3) Pembuluh Darah
a) Arteri
lebih kecil.
b) Arteriola
terdapat sfingterprekapiler.
c) Kapiler
Dinding pembuluh darah kapiler sangat tipis terdiri atas satu lapis
d) Venula
e) Vena
b. Fisiologi
sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini
yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh
hidup organisme, di dukung oleh metablisme setiap sel dalam tubuh dan
dekstra dan sinistra untuk paru-paru kanan dan kiri yang banyak
merupakan pembuluh darah arteri yang besar yang keluar dari jantung
2) Arkus aorta, yaitu bagian aorta yang melengkung arah kekiri , di depan
arteri brakia sefalika atau arteri anomonia, arteri subklavia sinistra dan
a) Aorta torakalis
b) Aorta abdominalis.
atrium dekstra dekat vena kava yang disebut nodus sino atrial.
membuat bunyi lebih keras tetapi bila arus darah cepat atau kaku
periode :
ventrikel dekstra.
3. Etiologi
Dikutip dari Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, adapun klasifikasi
a. Berdasarkan penyebab
hipertensi.
2) Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu
mengandung janin.
tetapi ada juga yang mengatakan disebabkan faktor krturunan, dan lain
sebagainya.
4. Klasifikasi
adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau diatas 160/90 mmHg
perbedaan usia dan jenis kelamin, diajukan oleh kaplan sebagai berikut :
a. Pria, usia < 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada
c. Pada wanita tekanan darah diatas atau sama dengan 160/95 mmHg
dinyatakan hipertensi
tekanan sitolik > dari 2 kali tekanan diastolik dikurangi 15 mmHg tanpa diikuti
oleh peninggian tekanan diastolik, atau tekanan sistolik lebih dari 2 kali
et al 1991).
berikut.
bila dijumpai pada masa abdolesen atau dewasa muda, hal imi lebih banyak
Hipertensi sist.
Hipertensi sist.
<85 TD Normal terisolasi
Terisolasi
borderline
tahun. Dikatakan hipertensi apabila pada dua kali kunjungan yang berbeda
menetap diatas 140 mmHg. Pengukuran yang pertama kali belum dapat
a. Pathofisiologi
terletak dipusat vasomotor pada medula diotak. dari pusat vasomotor ini
dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia sympati di toraks dan
pada titik ini, neuron pre ganglion melepaskan asetilkolin, yang akan
41
bisa terjadi.
b. Clinical Pathway
Perubahan struktur
Retensi Na
Edema Intoleransi aktivitas
pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus optikus). Keterlibatan
umum yang di timbulkan akibat Hipertensi tidak sama pada setiap orang,
bahkan terkadang timbul tanpa gejala. secara umum gejala yang di kelukan
1. Sakit kepala
5. Telinga berdering
6. Mual muntah
7. Pemeriksaan Penunjang
antara lain :
oleh hipertensi.
anemia.
hipertensi).
hipertensi.
dan hipertensi.
(penyebab).
terjadinya hipertensi.
8. Penatalaksanaan
sistolik di bawah 140 mmHg dan tekanan diastolik di bawah 90 mmHg dan
mengontrol faktor resiko. Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya
a. Pengaturan Diet
coroner.
c. Olahraga
1) Terapi oksigen
2) Pemantauan hemodinamik
3) Pemantauan jantung
4) Obat-obatan:
9. Komplikasi
otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak
aliran darah ke unit fungsional ginjal, yaitu nefron akan terganggu dan
e. Kejang dapat terjadi pada wanita preeklamasi. Bayi yang lahir mungkin
memiliki berat lahir kecil masa kehamilan akibat perfusi plasenta yang
yang diberikan bukan semata-mata bersifat rutin yang hanya berdasarkan atas
adanya proses perawatan ini memberikan arah bagi tenaga perawatan sehingga
serta mutu pelayanan perawatan dapat ditingkatkan. Proses keperawatan adalah suatu
pendekatan atau cara yang teratur, terarah dan sistematis dalam mengidentifikasikan
menilai daya guna dalam memecahkan masalah yang telah diindetifikasi sebelumnya.
Secara terperinci proses perawatan terdiri dari 5 langkah yaitu pengkajian, penentuan
langkah saling berkaitan dan berkesinambungan satu dengan yang lain (Nursalam,
2008).
(Padila, 2012).
53
1. Pengkajian
a. Wawancara
sebagainya.
b. Observasi
c. Studi Dokumentasi
54
d. Pemeriksaan Fisik
a. Data Umum
1) Identitas
keluarga yang sakit, umur, alamat dan nomer telpon jika ada,
yang terdiri atas nama atau inisial, jenis kelamin, tanggal lahir atau
Genogram:
55
2) Tipe keluarga
keyakinan beragamanya.
kesehatan.
lebih luas lagi. Apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
Riwayat kelurga besar dari pihak suami dan istri juga dibutuhkan.
berpotensi menurun kepada anak cucu. Jika hal ini dapat dideteksi
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah.
masyarakat.
4) Pembuangan sampah
pantai.
6) Kandang
59
kambing, kuda,unggas).
bermasalah)
dan dicampur air mentah, tidak dimasak, dan air siap saji atau air
data ini.
main interkasi juga bisa di gunakan untuk melacak jejak dari mana
mungkin terjadi.
masyarakat setempat.
e. Struktur Keluarga
berintraksi.
dengan norma atau nilai yang dianut, seberapa penting nilai atau
f. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisai
3) Fungsi reproduksi
4) Fungsi ekonomi
Patokan dari stresor dari koping keluarga ini adalah 6 bulan. Stresor
yang dialami keluarga tetapi bisa ditangani dalam jangka waktu kurang
i. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum :
2) Kesadaran :
4) System Raespirasi
64
seperti tong)
dalam)
pernapasan klien
Tujuannya :
(3) Perkusi
65
berdiri.
5) Sistem Cardiovascular
a) Inspeksi
midklavikula.
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
sternum
67
6) Sistem persarafan
c) Pemeriksaan bibir
lainnya
d) Pemeriksaan mata
(1) Konjungtiva
(2) Sklera
dan lainnya.
(3) Kornea
(4) Funduskopi
kontak mata.
7) Sistem Perkemihan
8) Sistem Pencernaan
pola makan setelah sakit. Kaji penurunan turgor kulit, kulit kering
9) Sistem Muskuloskeletal
berikut :
berdebar
hari)
j. Harapan Keluarga
2. Diagnosa keperawatan
atau mencegah masalah kesehatan klien yang ada pada tanggung jawabnya
(Nursalam, 2008).
mayor.
a. Analisa Data
pengetahuan (Somantri,2009).
b. Penerapan Proiritas
kemudian diolah dan pada akhirnya skala proiritas ini akan membantu
keluarga.
sejahtera.
Potensi ini juga mengacu pada tingkatan yaitu tinggi, cukup, dan
sebagai berikut:
74
skor
x bobot
Angka Tertinggi
Skoring :
penangana.
3. Perncanaan Keperawatan
arti ganda)
secara ilmiah)
Tabel : 2.7 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Salah Satu Anggota
menyatakan Hipertensi
pemahaman tentang 4. Diskusikan dengan keluarga
penyakitkondisi, dan tentang keputusan untuk
program pengobatan. merawat anggota kelaurga
- Klien dan keluarga sakit
mampu melaksanakan 5. Diskusikan dengan keluarga
prosedur yang cara merawat anggota
dijelaskan secara benar. keluarga yang sakit.
- Klien dan keluarga 6. Jelaskan makanan yang harus
79
4. Tindakan Keperawatan
(Nursalam, 2008).
5. Evaluasi Keperawatan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
bahwa pola makan dengan pemilihan makanan yang kurang tepat sangat
berpengaruh terhadap penyakit hipertensi yang terjadi. Pola makan yang dapat
mengandung tinggi natrium dan tinggi lemak Selain pola makan, stress juga
naik. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka dapat mengakibatkan
hipertensi.
B.SARAN
pola makan menjadi lebih baik, seperti mengkonsumsi makanan seimbang, rutin
mengkonsumsi buah dan sayur dan minum air putih sesuai kebutuhan dalam
sehari. Selain pola makan, hal yang dapat dilakukan adalah mengendalikan pikiran
agar dapat terhindar dari stress. Salah satu yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan pikiran adalah selalu berpikir positif dan rutin melakukan yoga
DAFTAR PUSTAKA
Achjar, KomangAyuHenny.(2010). AplikasiPraktisAsuhanKeperawatan
.KeluargaCetakan 1. Jakarta: SagungSeto
Arum, Yuniar Tri Gesela, (2019). Hipertensi pada Penduduk Usia Produktif (15-
64 Tahun) dikutip dari http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia (jumat
06-02-20 pukul 16:00 WITA).
Masjoer, Arif. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-5,Jakarta : 227-
229.
Sudiharto, (2007).AsuhanKeperawatanKeluargaDenganPendekatanKeperawatan
Transcultural, Jakarta EGC.