Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIFIAS PEMBELAJARAN HYBRID

LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN SISWA/SISWI

SMAK 2 PENABUR SELAMA PANDEMI

OLEH:

FLORENCE, MAYDIANA, BERTRAND & STEVENBENN

BIDANG ILMU SOSIAL

SMAK 2 BPK PENABUR JAKARTA PUSAT

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan

Berkat-Nya Kami bisa menyelesaikan proposal yang berjudul "Pembelajaran Hybrid

Learning Siswa/siswi Smak 2 BPK Penabur".

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Iga yang sudah membimbing

kami dari awal hingga akhir untuk mencapai hasil yang terbaik dan juga kami

berterima kasih kepada anggota kelompok 4 yang sudah mau bekerja sama dalam

mengerjakan karya ilmiah ini dengan baik.

Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan penjelasan secara menyeluruh

mengenai hybrid learning dan juga memberikan wawasan mengenai permasalahan

maupun proses dari metode pembelajaran ini sendiri.

Kami menyadari ada kekurangan pada proposal ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik

senantiasa diharapkan demi perbaikan karya ilmiah kami untuk kedepannya. Kami

juga berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang

keefektifan ataupun permasalahan dalam metode pembelajaran Hybrid Learning.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar belakang 4
1.2 Batasan Istilah yang digunakan pada penelitian 5
1.3 Rumusan Masalah 6
1.4 Tujuan Penelitian 6
1.5 Manfaat Penelitian 7
1.5.1 Bagi Peneliti 7
1.5.2. Bagi Pihak Sekolah 7
1.5.3. Bagi Siswa/Siswi 7
BAB II 8
KAJIAN PUSTAKA 8
2.1 Penelitian Terdahulu 8
2.2 Kajian Teori 9
2.2.1 Hybrid Learning 9
2.2.2 zoom fatigue 10
2.2.3 Aturan Pembelajaran Hybrid Learning Siswa Smak 2 BPK Penabur Jakarta 10
2.3 Kerangka Berpikir 12
2.4 Pengajuan Hipotesis 12
DAFTAR PUSTAKA 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di masa pandemi ini seluruh pembelajaran secara terpaksa harus dilakukan secara

terbatas agar pembelajaran dapat tetap berlangsung dengan aman dan diharapkan

dengan diadakannya hybrid learning ini para siswa/siswi dapat berkontribusi dengan

baik walau masih berada di keadaan pandemi.

Tentunya dalam perubahan ini pasti muncul efek-efek samping dari kegiatan-kegiatan

online dan kenyataannya, banyak guru-guru yang sulit menghubungi murid dalam hal

pengumpulan tugas dan juga banyak murid yang tidak konsentrasi saat pembelajaran

seperti saat guru bertanya di dalam kelas siswa yang ikut menjawab terhitung sangat

sedikit atau bahkan tidak ada yang merespon. Hal ini tentunya merugikan baik guru

dan juga siswa. Di satu sisi guru akan merasa kurang dihargai dan di satu sisi murid

akan kesulitan dalam memahami materi pembelajaran yang diajarkan.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut diduga siswa mengalami zoom fatigue, dapat

diketahui zoom fatigue ini terjadi jika kita melakukan zoom dalam jangka waktu yang

lama. Sekarang ini sekolah sudah memberlakukan untuk menghindari zoom fatigue

ini. Oleh karena itu kelompok kami mengusung topik mengenai pembelajaran hybrid

learning ini, apakah dengan adanya hybrid learning ini pembelajaran dapat lebih

efektif atau tidak.

4
1.2 Batasan Istilah yang digunakan pada penelitian

1.2.1 Zoom Fatigue : situasi yang menggambarkan kelelahan, kekhawatiran,

dan kejenuhan yang dirasakan akibat penggunaan platform komunikasi virtual yang

berlebihan Zoom.

1.2.2 Hybrid learning : pembelajaran yang menggabungkan berbagai

pendekatan dalam pembelajaran yakni pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran

jarak jauh.

1.2.3 Zoom : aplikasi komunikasi menggunakan video dan dapat

digunakan dalam berbagai perangkat baik seluler maupun desktop

1.2.4 Online : perangkat elektronik yang terhubung ke jaringan

internet

1.3 Rumusan Masalah

Inti permasalahan yang akan kami cari disini yaitu:

1.3.1 Bagaimana keterlibatan siswa selama pembelajaran hybrid learning ini

berlangsung

1.3.2 Apakah Pembelajaran Hybrid ini efektif dalam membantu siswa semakin aktif

di kelas.

1.3.3 Apakah nantinya pembelajaran dengan metode hybrid learning ini akan tetap

berlangsung bahkan setelah pandemi.

5
1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian kami adalah sebagai berikut

1.4.1 Mengetahui perubahan-perubahan yang akan dialami siswa SMAK 2 Penabur

selama pembelajaran hybrid learning ini berlangsung.

1.4.2 Mengetahui seberapa efektif Pembelajaran Hybrid dalam membantu siswa agar

semakin aktif di dalam kelas.

1.4.3 Mengetahui berapa lama atau sampai kapan seharusnya pembelajaran hybrid

learning ini berlangsung

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang telah kami kerjakan terutama dari pihak-pihak tertentu yaitu:

1.5.1 Bagi Peneliti

Peneliti lain yang akan meneliti mengenai pembelajaran Hybrid Learning ini dapat

menjadikan penelitian kami sebagai referensi dan mengembangkan isi penelitian kami

ke penelitian yang lebih lanjut.

1.5.2. Bagi Pihak Sekolah

Para guru atau pengurus sekolah dapat menjadikan laporan kami untuk mengambil

keputusan sekolah kedepannya terutama, Para pengurus sekolah dapat melihat

progress selama hybrid learning ini apakah pantas untuk dilanjutkan atau tidak.

1.5.3. Bagi Siswa/Siswi

Para Siswa SMAK 2 Bpk Penabur atau sekolah lain dapat menjadikan laporan kami

sebagai referensi untuk pembuatan karya ilmiah mereka selanjutnya.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

2.1.1 Verawati Desprayoga . 2019. Solusi pembelajaran 4.0 hybrid learning . Hasil

penelitian memberikan informasi kepada pendidik mengenai bagaimana

mengaplikasikan pembelajaran yang sesuai dengan gaya dan preferensi sesuai

kebutuhan belajar peserta didik, pembelajaran blended learning merupakan pilihan

terbaik untuk meningkatkan efektivitas waktu, biaya dan daya tarik. menawar

kesempatan belajar untuk menjadi baik secara bersama dan terpisah

2.1.2 T. Ramdhani dkk. 2020. Pengaruh model pembelajaran Hybrid learning

berbantuan schoology untuk meningkatkan belajar matematika siswa 11 SMAN 2

Singaraja. Hasil penelitian memperlihatkan Pada karya ilmiah terlihat adanya

peningkatan rata rata nilai prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan

bantuan aplikasi schoology.

2.2.2 Nikmatul Khoiroh. 2017. Pengaruh model pembelajaran hybrid learning dan

motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Gumukmas. Hasil

menyatakan Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Hybrid

learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran langsung, Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran hybrid learning lebih tinggi dibandingkan dengan

model pembelajaran langsung dan Terdapat interaksi antara pembelajaran hybrid

learning dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.

7
2.2 Kajian Teori

2.2.1 Hybrid Learning

Istilah hybrid dalam bahasa Indonesia adalah hibrida, hibrida berasal dari bidang ilmu

biologi untuk menyebutkan sebuah turunan atau generasi baru hasil persilangan atau

perkawinan antara dua jenis yang berbeda jenisnya dari hewan atau tumbuhan

(www.kbbi.kemendikbud.go.id) kamus Oxford yang mengatakan bahwa “Hybrid in

biology, the offspring of two plants or animals of different species or varieties, such

as a mule” Pengertian kedua kata hybrid yang bersifat lebih umum adalah “a thing

made by combining two different elements; a mixture”. Berdasarkan beberapa

penjelasan tersebut dapat dipahami kembali bahwa arti kata hybrid adalah gabungan

dari dua komponen yang berbeda untuk menjadi sebuah produk baru. Menurut

O‟Byrne dan Pytash (2015:137), hybrid learning adalah penggabungan antar tatap

muka dengan interaksi yang diperantarai komputer berbasis daring. Hybrid learning

adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan inovasi dan kemajuan teknologi

melalui sistem pembelajaran yang dapat dilakukan secara daring dengan interaksi dan

partisipasi dari model pembelajaran normal seperti tatap muka. Pembelajaran daring

dapat diakses siswa dengan bentuk aplikasi sebagai sumber belajar mandiri. Aplikasi

tergolong perangkat lunak yang terkoneksi dengan internet dan digunakan secara

interaktif dengan sistem daring. Sistem Hybrid dalam pembelajaran merupakan

kombinasi antara instruktsi langsung dan pembelajaran digital yang fleksible dan

interaktif dengan sistem daring yang didukung koneksi internet sehingga dapat

memberikan pengalaman belajar yang optimal bagi siswa (Kaye thorne(2003:36).

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan Aplikasi atau media gadget memungkinkan

penggunaan sumber belajar online, terutama yang berbasis website, tanpa

meninggalkan kegiatan tatap muka.

8
2.2.2 zoom fatigue

Zoom sendiri adalah merupakan aplikasi yang menyediakan layanan konferensi jarak

jauh dengan menggabungkan konferensi video,pertemuan online, obrolan, hingga

kolaborasi seluler. Fatigue/ Kelelahan adalah perpaduan dari wujud penurunan fungsi

mental dan fisik yang menghasilkan berkurangnya semangat kerja sehingga

mengakibatkan efektifitas dan efisiensi kerja menurun (Saito, 1999). Menurut

Kroemer 1997, Kelelahan kerja merupakan gejala yang ditandai adanya perasaan

lelah dan kita akan merasa segan dan aktifitas akan melemah serta ketidakseimbangan

pada kondisi tubuh. Kelelahan mempengaruhi kapasitas fisik, mental, dan tingkat

emosional seseorang, dimana dapat mengakibatkan kurangnya kewaspadaan, yang

ditandai dengan kemunduran reaksi pada sesuatu dan berkurangnya kemampuan

motorik (Australian safety and Compensation Council, 2006). Jadi Zoom Fatigue

adalah kelelahan akibat terlalu banyak melakukan pertemuan melalui aplikasi

konferensi video Zoom. Zoom fatigue ini biasa disebabkan karena otot mata yang

lelah dalam menatap layar seharian, Kondisi psikologis yang kurang mendukung,

Kurangnya rasa percaya diri dan tekanan dari lingkugan sekitar. Dikarenakan adanya

zoom fatigue ini Pembelajaran menggunakan metode hybrid learning adalah salah

satu solusi yang paling efektif agar para siswa tidak mengalami zoom fatigue dan

keaktifan mereka dalam belajar semakin dapat meningkat

2.2.3 Aturan Pembelajaran Hybrid Learning Siswa Smak 2 BPK Penabur Jakarta

Berdasarkan angket yang berlaku, Pembelajaran hybrid Learning di Smak 2 Penabur

memiliki kapasitas 50% pada setiap ruangan. Pembelajaran dilakukan dengan prokes

yang ketat dan juga dengan persetujuan orang tua setiap siswa. Pembelajaran

dilakukan satu hari dalam seminggu selama 5 jam , siswa wajib dijemput dan diantar

9
oleh orang tua / Kendaraan Pribadi. Setiap siswa yang ingin masuk ke sekolah wajib

mengisi surat pernyataan dan mengisi form Satgas yang telah disediakan dari

sekolah. Setiap kelas juga sudah difasilitasi layar monitor touch screen yang sudah

terhubung dengan zoom dan juga kamera untuk merekam suasana kelas, Sehingga

pelajar yang berada di rumah dapat melihat situasi kelas.

2.3 Kerangka Berpikir

10
2.4 Pengajuan Hipotesis

1. Pembelajaran Hybrid Learning jauh lebih efektif dibanding pembelajaran


Jarak jauh
2. Pembelajaran Hybrid Learning dapat menstimulasi semangat siswa dalam
belajar disekolah
3. Pembelajaran Hybrid Learning masih dapat diterapkan bahkan setelah
Pandemi selesai
4. Pembelajaran Hybrid Learning diberlakukan untuk menghindari zoom fatigue

DAFTAR PUSTAKA

1. Desprayoga,Verawati . 2019. Solusi pembelajaran 4.0 hybrid learning .

Palembang

2. Khoiroh, Nikmatul. 2017. Pengaruh model pembelajaran hybrid learning dan

motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Gumukmas.

Yogyakarta

3. T. Ramdhani dkk. 2020. Pengaruh model pembelajaran Hybrid learning

berbantuan schoology untuk meningkatkan belajar matematika siswa 11 SMAN 2

Singaraja. Bali.

4. Ariani, Diah Nova. 2009. Tinjauan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

kelelahan seseorang. Universitas Indonesia

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai