NATURALISASI
DISUSUN OLEH :
Kelompok 8
Alhamdulilllah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya,
makalah ini dapat kami selesaikan. Salawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW,
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat dalam
diskusi kelompok pada mata kuliah Filsafat Ilmu di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
(UINSU) dan atas dasar itulah maka kami mengharapkan semoga makalah ini bisa
Mengingat isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya tujuan
dalam menghadapi dan memecahkan masalah, baik masalah individu ataupun masalah
kelompok.
Mudah-mudahan makalah ini besar manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya
bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesuksesan dalam belajar.
Penulis
i
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 12
B. Saran .......................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang ciri-cirinya adalah: memiliki nama,
wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya
yang sama dan solidaritas tertentu. Bangsa juga merupakan doktrin etika dan filsafat, dan
Ernest Renan (Perancis) = Bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal yang
terjadi dari 2 hal, yaitu rakyat yang harus hidup bersama-sama menjalankan
satu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus mempunyai kemauan atau
Jerman), atau State (Inggris). Kata Staat atau State pun berasal dari bahasa Latin, yaitu
status atau statum yang berarti “menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri,
dan menempatkan”. Kata status juga diartikan sebagai tegak dan tetap. Menurut KBBI
(1996:685) dinyatakan bahwa Negara adalah: (1) organissi disuatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; 92) kelompok social
yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik
dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak
1
b. G.W.F Hegel = Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis
atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dsb yang mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai warga dari Negara itu. Tetapi seperti kita ketahui tidak
sedikit pula yang bukan merupakan warga Negara bisa tinggal di suatu Negara lain yang
bukan merupakan Negaranya. Suatu Negara pasti mempunyai suatu undang-undang atau
siapa saja kah yang bisa dianggap sebagai warga Negara. Di Indonesia juga salah satu
Undang-undang Nomor 62 Tahun 1958. Ada beberapa cara bagi Warga Negara Asing
19)
Bagi Warga Negara Asing yang kawin secara sah dengan Warga
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI melalui Kepala Kantor
2
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di mana pemohon
penyerahan surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI kurang
ditujukan bagi pesepakbola asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara
yang telah menikah dengan Eva Siregar. Namun demikian perlu diteliti lebih
detil apakah Christian Gonzalez sudah mengantongi Kartu Izin Tinggal Tetap
sebagai bukti formal bahwa yang bersangkutan telah 5 (lima) tahun berturut-
c. Karena telah berjasa bagi negara RI atau dengan alasan kepentingan negara
(Pasal 20)
Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengetahui faktor apa sajakah yang
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan makalah ini, yaitu:
3
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Naturalisasi Biasa dan Istimewa
Naturalisasi Biasa
2. Lahir di wilayah RI / bertempat tinggal yang paling akhir min. 5 thn berturut-turut atau 10
6. Bersedia membayar kepada kas negara uang sejumlah Rp.500 sampai 10.000 bergantung
kehilangan kewarganegaraan RI
Naturalisasi Istimewa
Naturalisasi ini dapat diberikan bagi mereka (warga asing) yang telah berjasa kepada
negara RI dengan penyataan sendiri (permohonan) untuk menjadi WNI, atau dapat diminta oleh
negara RI.
Naturalisasi istimewa di negara RI dapat diberikan kepada warga negara asing yang
5
1. Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum
2. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun telah secara sah sebagai anak oleh WNA
3. Perkawinan WNI dengan WNA, baik sah maupun tidak sah dan diakui orang tuanya yang
kewarganegaraan orang tuanya tidak jelas berakibat anak berkewarganegaraan ganda hingga
4. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada
undangan.
6. Warga asing yang telah berjasa kepada negara RI dengan pernyataan sendiri (permohonan)
untuk menjadi warga negara RI, atau dapat di minta oleh negara RI, kemudian mereka
mengucapkan janji setia dan sumpah (tidak perlu memenuhi semua syarat sebagaimana
dalam naturalisasi biasa). Cara ini diberikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR.
B. Hilangnya Kewarganegaraan
bekerjanya hukum kewarganegaraan negara pasangannya tersebut. Bagi mereka ini, jika ingin
tetap berkewarganegaraan Indonesia, dapat mengajukan pernyataan tertulis kepada Pejabat atau
6
2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar
kewarganegaraan.
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu oleh presiden.
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan hanya dapat dijabat oleh WNI.
6. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya
9. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas
negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk
tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal
yang bersangkutan
kewarganegaraan bagi suami atau istri WNI dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki WNA kehilangan kewarganegaraannya, jika
7
2. Laki-laki WNI yang kawin dengan perempuan WNA kehilangan kewarganegaran RI, jika
PASAL 25
sendirinya berlaku terhadap anaknya yang mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya
sampai dengan anak tersebut berusia 18(delapan belas) tahun atau sudah kawin.
lain bagi seorang ibu yang putus perkawinannya, tidak dengan sendirinya berlaku terhadap
anaknya sampai dengan anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin.
1. Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.” Pasal ini juga memperlihatkan kepada kita adanya kepedulian
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Pasal ini memencarkan persamaan akan
keadilan sosial dan kerakyatan. Ini berarti hak asasi ekonomi warga negara dijamin dan
diatur pelaksanaanya.
8
3. Persamaan dalam hal kemerdekaan berserikat dan berkumpul (politik).
Pasal 28 E ayat (3) menetapkan warga negara dan setiap orang untuk berserikat,
Indonesia bersifat demokratis dan memberi kebebasan yang bertanggung jawab bagi
setiap warga negaranya untuk melaksanakan hak dan kewajibannya dalam bidang
politik.
Dalam Bab X A tentang hak asai manusia dijelaskan secara tertulis bahwa negara
memberikan dan mengakui persamaan setiap warga negara dalam menjalankan HAM.
Mekanisme pelaksanaan HAM secara jelas ditetapkan melalui pasal 28 A sampai dengan
pasal 28 J.
Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
agamanya dan kepercayaannya itu.” Berdasar pasal ini tersurat jelas bahwa begara
menjamin persamaan setiap penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan keinginannya.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME dijalankan tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara”. Lebih lanjut, pasal 30 UUD 1945 memuat ketentuan
pertahanan dan keamanan negara. Kedua pasal tersebut secara jelas dapat kita ketahui
bahwa negara memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara yang ingin
membela Indonesia.
Pasal 31 dan 32 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan
kedudukan yang sama dalam masalah pendidikan dan kebudayaan. Kedua pasal ini
9
menunjukan bahwa begitu konsen dan peduli terhadap pendidikan dan kebudayaan warga
negara Indonesia. Setiap warga negara mendapat porsi yang sama dalam kedua masalah ini.
Persamaan kedudukan warga negara dalam perekonomian dan kesejahteraan diatur dalam
Bab XIV pasal 33 dan 34. pasal 33 mengatur masalah perekonomian nasional yang
diselenggarakan berdasar atas asas kekeluargaan dengan prinsip demokrasi ekonomi untuk
kesejahteraan sosial dan jaminan sosial diman fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara (pasal 1) dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak (pasal 3).
Dan Bernegara
3. UUD 1945
Makna persamaan
diskriminasi.
3. Warga Negara adalah sama kedudukanya, hak dan kewajibannya. Setiap individu
mendapat perlakuan yang sama dari negara. Ketentuan ini secara tegas termuat dalam
konstitusi tertinggi kita, yaitu UUD 1945 Bab X sampai Bab XIV pasal 27 sampai pasal
34.
10
D. Sikap dalam Melaksanakan Prinsip Kebersamaan dan Persamaan
Prinsip yang dapat kita tanamkan dalam diri untuk mendukung upaya menghormati
persamaan kedudukan warga negara. Upaya yang dapat dilakukan tidak akan sia-sia dan pasti
mendatangkan manfaat. Prinsip-prinsip tersebut dapat kita wujudkan dalam beberapa sikap
sebagai berikut.
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia akan makin sesuai dengan prinsip
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Naturalisasi Adalah suatu perbuatan hukum yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh
atau bisa mengacu pada hukum yang berlaku di Indonesia, yaitu Pasal 23 UU RI No. 12
tahun 2006 tentang kewarganegaraan. Sedangkan pasal 26 UU RI No.12 tahun 2006, juga
mengatur kehilangan kewarganegaraan bagi suami atau istri WNI. Menghargai Persamaan
Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras, Agama, Gender, Golongan, Budaya
dan Suku. Sebagaimana kita ketahui, semboyan bangsa Indonesia adalah Bhineka Tunggal
Ika. Perbedaan yang ada hendaknya tidak dianggap sebagai ancaman tetapi lebih merupakan
anugerah. Untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan diantara semua komponen bangsa,
maka perbedaan itu harus disikapi sedemikian rupa sehingga terjalin keserasian hidup.
B. Saran
2. Pemerintah harus terbuka dan membuka ruang kepada masyarakat berperan serta dalam
Negara.
4. Dan saran bagi pembaca agar dapat saling menghormati dan menghargai sesama
warganegara Indonesia supaya tercipta sauasana damai dan tentram dalam kehidupan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Budiono Kusumohamidjojo, 1999 Ketertiban Yang Adil : Problematik Filsafat Hukum, (Jakarta :
Grasindo,),
Achmad Ali, , 2002Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis), (Jakarta, :
Gunung Agung)
13