Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

GOLONGAN II ANGKATAN VIII


TERCIPTANYA PELAYANAN TAMU DENGAN MEDIA INFORMASI TAMU
UNTUK BERKUNJUNG DIKEDIAMAN GUBERNUR

Di susun oleh
NAMA : KRISTIANTO ADI PUTRA
NDH : 14
NIP : 198909302020111001
JABATAN : PENGATMINISTRASI UMUM
INSTANSI : SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
MENTOR : NOAK KAMER, S.IP
COACH : HASBULLAH.A.Md

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KAJIAN


MANAJEMEN PEMERINTAHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA 2021
BEKERJA SAMA
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VIII
PUSAT PELATIHHAN DAN PENGGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN
PEMERINTAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2021

NAMA : KRISTIANTO ADIPUTRA


NIP : 198909302020111001
INSTANSI : SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
JABATAN : ADMINISTRASI UMUM
NDH : 14

“TERCIPTANYA PELAYANAN TAMU DENGAN MEDIA INFORMASI TAMU UNTUK


BERKUNJUNG DI KEDIAMAN GUBERNUR“

Di setujui untuk disampaikan pelaksanaan aktualisasi pelatihan dasar CPNS golongan II


angkatan VIII pusat pelatihan dan penggembanggan dan kajian pemerinttah lembaga
administrasi Negara tahhun 2021.

Manokwari, 13 november 2021

KRISTIANTO ADIPUTRA
NIP: 198909302020111001

MENYETUJUI
COACH MENTOR

HASBUIIAH. M NOAK KAMER S.IP


NIP: 197302182006041002 NIP: 196411521990031012

ii
LEMBAR PENGGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VIII
PUSAT PELATIHAN DAM PENGGEMBBANGAN DAN KAITAN MANAJEMEN
PEMERINTAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2021

NAMA : KRISTIANTO ADIPUTRA


NIP : 1989093020201111001
NDH : 14
JABATAN : PENGATMINISTRASI UMUM
INSTANSI : SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
JUDUL RANCANGAN :TERCIPTANYA PELAYANAN TAMU DENGAN MEDIA
INFORMASI TAMU UNTUK BERKUNJUNG DIKEDIAMAN
GUBERNNUR
TELAH DISEMINARKAN DAN DISEMPURNAKAN BERDASARKAN MASUKAN
DARI PENGUJI ,COACH DAN MENTOR PADA TANGGAL 13 NOVEMBER 2021

MENGGETAHUI
MENTOR COACH

NOAK KAMER S.IP HASBULLAH.M


NIP: 196411251990031012 NIP:197302182006041002

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatnya,
penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Mininmnya kesadaran
anggota SATPOL pp dalam membuang sampah di pos penjagaan provnsi papua barat”.
Laporan aktualisasi ini di rancang dan di susun untuk memenuhi penyelesaian
pelatihan Dasar CPNS Angkatan VIII yang di selengarakan mulai tanggal 19 oktober
2021 – 14 desember 2021, dengan tahap klasikal pada tanggal 19 oktober-20oktober 2021
bertempat di BPSDM Provinsi Papua Barat. Laporan ini selesai dengan baik tidak
terlepas dari dukungan banyak pihak.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kepala bidang Trantip Noak Kamer, S.IP, sekaligus menjadi mentor penulis pada
kegiatan aktualisasi ini.
2. Coach Hasbullah, A.Md. yang telah membimbing penulis dalam penulisan laporan baik
rancangan hingga implementasi hasil aktualisasi;
3. Orang tua dan istri sebagai penyemangat yang selalu ada di saat apapun
4. Rekan-rekan LATSAR Angkatan VIII yang selalu menyemangati dalam proses
pengerjaan laporan
5. Personel Satpol PP Provinsi Papua Barat
6. Panitia dari BPSDM Provinsi Papua Barat
7. Seluruh widia suara yang telah memberikan materi aneka selama penulisan mengikuti
pelatihan dasar( Latsar) CPNS 2021 angkatan VIII
Semoga Tuhan yang Maha Esa membalas budi baik semua yang penulis telah
sebutkan di atas mau pun yang sempat di tulis. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi
ini, penulis banyak mendapatkan hambatan dan tantangan, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penyusun rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan partisipasi aktif dari semua pihak
berupa sarana dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan tulisan ini.
Harapan penulis kiranya rancangan aktualisasi ini dapat member manfaat.

Manokwari, 13 November 2021

KRISTIANTO ADI PUTRA


NIP. 198909302020111001

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Tujuan Aktualisasi...................................................................................................... 2
C. Manfaat Aktualisasi.................................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup............................................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI................................................................ 3
A. Sejarah Organisasi...................................................................................................... 3
B. Struktur OrganisasI.................................................................................................... 4
C. Visi dan Misi SATPOL PP.......................................................................................... 4
D. Tugas dan Fungsi SATPOL PP.................................................................................. 4
E. Gambaran Mata Pelatihan......................................................................................... 5
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................................12
A. Manajemen ASN..........................................................................................................12
B. Whole of Government (WoG) WoG (Whole of Government) .................................12
C. Pelayanan Publik.........................................................................................................13
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................................17
A. Penetapan Isu...............................................................................................................17
1. Identifikasi Isu........................................................................................................17
2. Analisis Dampak.....................................................................................................17
B. RancanganAktualisasi.................................................................................................17
BAB V GAMBARAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI.............31
A. Kegiatan I Mencari Referensi Media Informasi Tamu Melalui Internet................31
B. Membuat Media Informasi Tamu Berupa: Papan Wajib Lapor.............................34
C. Membuat Buku Agenda Tamu Berkunjung..............................................................37
D. Melakukan Pemasangan Media Informasi Berupa Tata Tertib Cara Berkunjung
Di Kediaman Gubernur..............................................................................................40
BAB VI PENUTUP............................................................................................................45
A. KESIMPULAN............................................................................................................45
B. SARAN.........................................................................................................................45

v
DAFTAR PUTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
CPNS.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan
II :Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar CPNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
wajib setia dan taat kepada pancasila, undang-undang dasar Negara republik Indonesia dan
pemerintah yang sah serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Berdasarkan peraturan kepala lembaga administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018
calon pegawai negeri sipil (CPNS) wajib mengikuti pelatihan dasar (LATSAR) yang di
laksanakan guna memberikan pengetahuan untuk pembentukan wawasan kebangsaan,
kepribadian, dan etika pegawai negeri sipil, pengetahuan dasar tentang system
penyelengaraan pemerintah negara, bidang tugas dan budaya organisasinya supaya mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Selain itu calon pegawai
negeri sipil juga di tuntut untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guna membangun
bangsa dan negara.
Pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil merupakan pelatihan terintegrasi yang di
berikan kepada CPNS selama kurun waktu tertantu masa percobaan. Dalam pelatihan ini
peserta pelatihan dibekali dengan berbagaima tapelatihan di antaranya yaitu kurikulum
pembentukan karakter PNS dan kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas. Salah
satu agenda pembelajaran dari kurikulum pembentukan karakter PNS yaitu agenda habituasi.
Agenda pembelajaran ini di berikan untuk memfasilitasi peserta melakukan proses aktualisasi
substansi di tempat kerja melelui kompetensi yang telah di peroleh melalui berbagaima tahap
pelatihan yang telah di pelajari.
Peraturan baru tentang ASN yang terdapat dalam UU no.5 Tahun 2014 secara pasti
menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut sebagai birokrat merujuk pada sebuah propesi
pelayanan bublik. Oleh sebabitu ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di
pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) yang di laksanakan pada instansi
tempat kerja.
Untuk memperoleh pelayanan yang bersifat prefentif, promotif, kuratif, mau pun
rehabilitative maka perlu di terapkan berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu:
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika publik
4. Komitmen mutu
5. Anti korupsi
B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN sebagai berikut:
1. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dalam setiap
pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan diri sebagai seorang ASN.
2. Mengerti dan memehami tentang nilai-nilai profesi aparatur
3. Memperoleh pengalamannya tatentang penerapan nilai dasar ANEKA dalam dalam
bentuk sikap, prilaku, disiplin, dan kedudukan sebagai anggota ASN.
4. Meningkatkan mutu kinerja tugas pokok dan fungsi pada subbagian teknis.
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang di peroleh dari kegiatan aktualisasi adalah mewujudkan ASN yang
professional, yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat
dan menerapkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti
korupsi.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan rancangan aktualisasi dan habituasi di laksanakan di unit
kerja Badan Satuan Polisi Pamong Praja( SATPOL PP) Provinsi Papua Barat.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Organisasi.
Polisi Pamong Praja didirikan di Yogyakarta pada tanggal 3 Maret 1950 moto Praja
Wibawa, untuk mewadahi sebagian ketugasan pemerintah daerah. Sebenarnya ketugasan ini
telah dilaksanakan pemerintah sejak zaman kolonial. Sebelum menjadi Satuan Polisi Pamong
Praja setelah proklamasi kemerdekaan di mana diawali dengan kondisi yang tidak stabil dan
mengancam NKRI, dibentuklah Detasemen Polisi sebagai Penjaga Keamanan Kapanewon di
Yogjakarta sesuai dengan Surat Perintah Jawatan Praja di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk
menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat. Dalam Pasal 148 UU 32/2004 disebutkan,
Polisi Pamong Praja adalah perangkat pemerintah daerah dengan tugas pokok menegakkan
perda, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat sebagai
pelaksanaan tugas desentralisasi.
Badan Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Provinsi Papua Barat beralamat di
Jl. Abraham O. Ataruri, Manokwari, Papua Barat. Susunan Organisasi Badan Satuan Polisi
Pamong Praja (SATPOL PP) Provinsi Papua Barat terdiri dari:
1. Kepala satuan
2. Secretariat terdiri dari:
a. Sub. Bagian penyusun program dan Anggaran
b. Sub. Bagian keuangan
c. Sub Bagian Tata usaha
3. Bidang Penegakan Peraturan Daerah terdiri dari :
a. Seksi Pembina, Pengawasan, dan Penyuluhan
b. Seksi Penyidik dan Penindak
4. Bidang Sumber Daya Aparatur terdiri dari :
a. SeksiPelatihan Dasar
b. Seksiteknis Fungsional
5. Bidang Pemadam Kebaran terdiri dari :
a. Seksi Pelatihan Dasar
b. Seksi teknis Fungsional
6. Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari :
a. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat
b. Seksi Pembinaan Potensi Masyarakat

3
B. Struktur Organisasi

C. Visi dan Misi SATPOL PP


Visi Satpol PP Provinsi Papua Barat antaralain : “Menjadikan Satpol PP Provinsi Papua
Barat sebagai institusi yang professional dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum
serta penegakan PERDA guna mendukung terwujudnya pembangunan Provinsi Papua Barat
sebagai Provinsi yang maju, mandiri, bermartabat, dan lestari.”
Sedangkan misi dari Satpol PP Provinsi Papua Barat yaitu:
1. Meningkatkan tersedianya sarana dan prasarana administrasi perkantoran yang
mendukung manajemen pelayanan SATPOL PP.
2. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia SATPOL PP yang lebih berkualitas
profesional dan tangguh secara kelembagaan.
3. Menciptakan ketentraman dan ketertiban umum serta tegaknya pelaksanaan peraturan
daerah di Provinsi Papua Barat.
D. Tugas dan Fungsi SATPOL PP

4
Tugas dan Fungsi SATPOL PP Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, SATPOL PP mempunyai fungsi :
1. Penyusunan program ketentraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat,
menegakan Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur;
2. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman, ketertiban umum
dan perlindungan masyarakat
3. Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur dan Keputusan
Gubernur
4. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat serta Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan
Gubernur dan Keputusan Gubernur dengan aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparat penegak hukum;
5. Pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati Peraturan Daerah,
Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur;
6. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pembinaan dan
pengawasan dibidang SATPOL PP;
7. Pelaksanaan urusan kerumah tanggan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat-
menyurat dan pelaporan
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
E. Gambaran Mata Pelatihan
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
 Aspek-Aspek Akuntabilitas:
a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)

5
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu /kelompok/
institusi dengan negara dan masyarakat.
b) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam konteks ini, setiap individu /kelompok /
institusi dituntut untuk bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi
untuk mencapai hasil yang maksimal.
c) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan
kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai
oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan
proses yang telah dilakukan.
d) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab, dan tanggung
jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan
atau sanksi.
e) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
a) Untuk menyediakan control demokratis (perandemokrasi); dengan membangun suatu
sistem yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas (termasuk masyarakat,
pihak swasta, legislatif, yudikatif dan di lingkungan pemerintah itu sendiri baik di
tingkat kementrian, lembaga maupun daerah);
b) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
c) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)
 Nilai –nilai dasar akuntabilitas
a) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan
lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang
lain (lead by example).
b) Transparansi

6
Tujuan dari adanya transparansi adalah
 Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal
dan eksternal;
 Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi
dalam pengambilan keputusan;
 Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;
 Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan
c) Integritas
Adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan 8 mematuhi
semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang
berlaku. Dengan adanya integritasi nstitusi, dapat memberikan kepercayaan kepada
publik dan/atau stakeholders.
d) Tanggung jawab
(Responsibilitas) Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan
kewajiban bagi setiapi ndividu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas
keputusan yang telah dibuat.
e) Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Ketidak adilan harus dihindari karena
dapat menghancurkan kredibilitasorganisasi yang mengakibatkan kinerja menjadi
tidak optimal.
f) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidakakan lahir
darihal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, sertaharapan dan kapasitas.
h) Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan mempertahankan
akuntabilitas. Individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung
jawabnya, merekaharusmemilikigambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan yang diharapkan. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan,
prosedur, sumberdaya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan

7
kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota
organisasi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara sekaligus menghormati bangsa lain. Selain itu, nasionalisme berarti pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang disadarkan pada
butir-butir nilai Pancasila. Diharapkan ASN mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada
setiap kebijakan yang diambil serta dijiwai semangat bhineka tunggal ika sebagairuhnya.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satufungsi ASN adalah menjalankan
kebijakan publik. Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk
menciptakan pelayanan yang prima. Implementasi nilai nasionalismedi harapkan tergambar
dari penerapan nilai luhur pancasila dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN yang meliputi :
a. Sila Pertama : (Ketuhanan Yang Maha Esa)
a) Percaya dan takwakepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
b) Saling menghormati, menghargai kebebasan beragama dan bekerjasama antar
pemeluk agama.
c) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
b. Sila kedua : (kemanusiaan yang adil dan beradap )
a) Berani membela kebenaran dan keadilan
b) Mengakui persamaan hak dan persamaan kewajiban
c) Tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain
c. Sila ketiga : (persatuan Indonesia)
a) Menempatkan kesatuan, persatuan dan kepentingan bangsa dan negara atas
kepentingan pribadi dan golongan
b) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, cinta tanah air dan bangsa
sebagai bangsa Indonesia
c) Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa yang bhineka tunggal ika
d. Sila keempat : (kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan)
a) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak
memaksakankehendakkepada orang lain.

8
b) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
Bersama
c) Musyawarah untuk mencapai mufakatmeliputi semangat kekeluargaan
e. Sila kelima: (keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan gotong royong
b) Bersikap adil
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak-hak orang lain
d) Suka memberi pertolongan kepada orang lain
e) Suka member pertolongan kepada orang lain
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik /buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik yang
tercantum dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideology Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan Tindakan dan kinerjanya kepada publik
h. Kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur dan tanggap
j. Kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan Kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis
o. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesa
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika
suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang

9
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok professional tertentu. Berdasarkan
undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barangmilik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalah gunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang
lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN
4. Komitmen Mutu
Ada tiga karakteristik utama dalam menjamin mutu yang baik yaitu efektivitas,
efisien dan inovasi. Efisiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme
yang keluar alur. Untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat
memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,
tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi untuk beradaptasi
dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu antara lain oleh
pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya
hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, serta
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses inovasi dapat terjadi secara perlahan
(bersifatevolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifatrevolusioner). Hal ini

10
bergantung pada kecepatan proses berpikir, ketersediaansaranapendukung, kelancaran proses
implementasi, dan keberanianuntukmengungkapkaninovasitersebut.
Mutu merupakansuatukondisidinamisberkaitandenganproduk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan yang sesuaiataubahkanmelebihiharapankonsumen. Mutu menjadi salah
satualat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi
kualitas pelayan, yaitu:
a. Tangibles, meliputi fasilitas fisik, pegawai, dan sarana komunikasi;
b. Reliability,yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan
memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
c. Responsiveness, yaitu keinginan untuk member pelayanan cepat tanggap;
d. Assurance, mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya;
e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan
perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi menguntungkan diri
sendiri maupun orang lain. Nilai dasar anti korupsi adalah:
a. Jujur salah satusifat yang sangat penting bagi kehidupan seseorang, tanpa sifat jujur
sesorang tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya
b. Peduli artinya memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
c. Mandiri ialah melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain
d. Disiplin berarti mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
e. Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
f. Kerja keras seseorang akan menjauhkan dari tindakan korupsi
g. Sederhana artinya Kesederhanaan dalam diri perlu dikembangkan sejak dini
h. Berani artinyat idak takut untuk melakukan sesuatu yang benar
i. Adil artinya tidak membeda-bedakan B. Nilai – Nilai Dasar Kedudukan dan Peran AS.

11
BAB. III
NILAI – NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
A. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah
pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik KKN. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan
sistem merit. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asalusul, jenis kelamin, status pernikahan,
umur, atau kondisi kecacatan.
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan 14
perjanjian kerja (PPPK). PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
ttertentu yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan pemerintah dan
ketentuan perundang undangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangankarier; polakarier; promosi; mutasi;
penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian;
jaminanpensiun dan jaminanharitua.
B. Whole of Government (WoG) WoG (Whole of Government)
WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan
integrative fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang
sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat
antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Salah
satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-Government. E-government
adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang diselenggaraka nsecara terintegrasi
dan interaktif berbasi steknologi IT, agar hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku
bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif.
Dalam memanfaatkan pendekatan WoGini, terdapat beberapa prasyara tuntuk
menerapkan WoG yang baik yaitu antara lain:

12
1. Budaya dan filosofi
Menghubungkan dan adaptasi nilai-nilai WoG kedalam budaya yang dianut
sebelumnya merupakan keharusan agar tidakterjadi culture shock dalam dinamika
organisasi. Berbagai informasi serta manajemen pengetahuan kerjasama juga menjadi
prasyarat dalam penerapanWoG, dan tentunya kerjasama dan hubungan yang efektif top
down dan bottom up dalam membentuk filosofi organisasi atau koordinasi yang baik.
2. Cara baru
Hal ini terkait bagaimana penyelenggaraan keemimpinan yang berbagi antara satu
sector dengan sector lainnya. WoG juga menyaratkan adanya keahlian atau expertise yang
melekat pada SDM yang terlibat didalamnya. Proses yang dilakukan oleh timWoG juga
secara fleksibel, mengikuti perubahan yang mungkin terjadi, serta adanya sumber daya
kooperatif.
3. Akuntabilitas dan insentif
Outcome daripelaporan yang dibagi antar sektor, fleksibilitas serta bagaimana reward
dan pengakuan menjadi bagian dari manajemen horizontal. Collegate approach yaitu
melalui pendekatan kolegal dimana tiap sekto rmempunyai kesataran dalam
pengambilan kebijakan. Serta melaksanakan proses konsultasi dan pelibatan masyarakat
di dalamnya.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor
yang terkait dengan pelayanan publik. Berdasarkan pola yang diterapkan ,setidaknya ada
5 (Lima) macam pola pelayanan publik yang dapat diimplementasikan yaitu :
a. Pola pelayanan tehnik fungsional
b. Pola pelayanan satu atap
c. Pola pelayanan satu pintu
d. Pola pelayanan terpusat
e. Pola pelayanan elektronik
C. Pelayanan Publik
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan adminis trative
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsure penting dalam
pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan kepuasan
yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

13
Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service”. Pelayanan pada
hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, Karena itu proses pelayanan berlangsung secara
rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat.
Adapun tujuan dari pelayanan publik adalah sebagai berikut:
1. Terwujudny abatasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban,
dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;
2. Terwujudnya system penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-
asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
3. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; dan
4. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hokum bagi masyarakat dalam penyelenggaraa
npelayanan publik.
 Indikator Nilai-nilai Dasar
Berdasarkan nilai-nilai dasar yang telah diuraikan diatas maka pada bagian ini akan
dijabarkan indikator nilai dasar sebagai berikut:
Tabel 3.1 Indikator Nilai- nilai Dasar
NNO NINILAI DASAR INDIKATOR
AAKUNTABILITAS Kepemimpinan
Transparansi
Integrasi
Tanggungjawab
Keadilan
Kepercayaan
Keseimbangan
Kejelasan
Konstensi
NNASIONALISME Religios (patuh kepada ajaran agama)
Hormat- menghormati
Kerjasama
Tidak memaksakan
Jujur
Amanah (dapat di percaya)
Adil

14
Persamaan derajat
Tidak dikriminatif
Mencintai sesame manusia
Tanggang rasa
Membela kebenaran
Persatuan
Rela berkorban
Cinta tanah air
Memelihara ketertiban
Disiplin
Musyawarah
Kekeluargaan
Menghormat ikeputusan
Tanggung jawab
Kepentingan Bersama
Gotong royong
Sosial
Tidak mengunakan hak yang bukan miliknya
Hidup sederhana
Kerjakeras
Menghargai karya orang lain
ETIKA PUBLIK Jujur
Bersikap terbuka
Bersikap tulus
Bersikap sopan santun
Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia
Bersikap hormat
Bertanggung jawab
Berlaku adil
KKOMITMEN MUTU Efektif
Efisien
Iniovatif

15
Mutu
Adaptif
Responsif
Perbaikan berkelanjutan
AaANTI KORUPSI Jujur
Peduli
Mandiri
Disiplin
Tanggun gjawab
Kerjakeras
Sederhana
Berani
Adil

16
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu
1. Identifikasi Isu
Isu merupakan masalah yang dikedepankan dan penting untuk segera ditanggapi
dalam suatu organisasi. Isu merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar
organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan dampak negatif
terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Dalam menemukan isu dan permasalahan
yang terjadi di lembaga/instansi, peserta dituntut untuk mendapatkan dukungan teoritik dari
mata pelatihan yang telah diperoleh peserta pada materi diklat agenda kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI, yang memiliki keterkaitan baik secara langsung atau tidak langsung
dengan aktivitas peserta ditempat kerja. Melalui orientasi dalam pelaksanaan tugas selama
kurang lebih 1 (Satu) bulan di Wilayah Kerja Satpol PP Provinsi Papua Barat.
2. Analisis Dampak
Rendahnya pengetahuan tentang media informasi yang ada di kediaman gubernur
provinsi papua barat.
B. Rancangan Aktualisasi
Pemecahan Isu dari “Belum adanya media informasi untuk dikediaman gubernur
provinsi papua barat” yaitu dapat di lakukan dengan kegiatan pemecahan isu sebagai
berikut :
1. Mencari referensi tamu melalui internet
2. Membuat media informasi tamu berupa papan wajib lapor
3. Membuat buku agenda tamu
4. Melakukan pemasangan media informasi berupa tata tertib cara berkunjung di
kediaman gubernur

17
Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : satuan polisi pamong praja


Isu yang diangkat :B elu m ad an ya med ia inf o rma s iu ntu k dikediaman gubernur
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan media informasi untuk tamu
Tujuan gagasan pemecahan Isu : Terciptanya pelayanan tamu dengan media informasi tamu untuk berkunjung kediaman gubernur

KETERKAITAN KONSTRIBUSI PENGUATAN


NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT HASIL
SUBSTANSIMATA TERHADAP NILAI –NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Mencari referensi visi ‘’profesional’’
media informasi
tamu melalui terterwujudnya
internet pamong praja
yang professional
Kekegiatan
dan berwibawa perpertemuan
dinilai
misi:
professional
1 .Melakukan konsulasi Bu Akauntabilitas meningkatkan karkarena
dengan mentor tentangMabuku catatan masukan
-ke-kejelasan Dildilaakukan
profesionalisme
Isu yang diangkat dari pimpinan
Etika publik sebagai aparatdendengan baik dan
-so-sopan pemerintah Memenerima
-be-rsikap hormat daerah
masukan yang
Nanasionalisme
-m-muusyawarah
baibaik agar
Pelpelyanan

18
2.Menentukan media Catatan petunjuk Akakuntabilitas kekedeepannya
informasi tamu berupa -trt-ransparan membaik
hasil kegiatan
gambar/kalimatdan -bersikap hormat
tatatertib dari internet
--
Dokumentasi foto danEtietika public
3.Mencetak media informasi
berupa gambar/kalimat dukungan rekan -sssopan
dan tata tertib cara -soNasionalisme
berkunjung kerja -m—musyawarah

KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN AGENDA 3


1. Manajemen ASN : sebelum akan melakukan semua kegiatan, terlebih dahulu saya akan melakukan pertemuuan dengan pimpinan bidang
yang sekaligus menjadi mentor saya, karna didlam manajemen ASN ada tahapan jenjang karir, dan saya sadar saya masih mempunyai
pimpinan untuk berkoordinasi.
KETERKAITAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN AGENDA 2
1. saya akan melakukan konsultasi dengan mentor ( kabid trantrib)dengan menggunakan bahasa yang santun,sopan,horma,( etika
publik ) terbuka terkait isu yang diangkaat, melakukan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan saling menghargai
pendapat ( nasionalisme ). Serta jelas dan transparan ( akuntabilitas).

2. Saya akan menentukan media informasi tamu berupa gambar atau kalimat dan tata tertib dari internet dengan konsep yang jelas dan
transparan ( akuntabilitas ) serta mandiri ( anti korupsi ).

19
3. saya akan mencetak media informasi dan tata tertib cara berkunjung dengan inovasi baru yang menarik sehingga tamu yang
berkunjung lebih memahami tata cara berkunjung ( akuntabiliitas ).

Deskripsi Kolom 6

- Visi pemerintah papua barat yaitu menuju papua baratt yang aman,sejahtera, dan bermanfaat
- Misi yang terkait yaitu misi yang ketiga yaitu penggelolaan lingkungan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
mendukung nilai Organisasi

- saya memiliki tekad yang kuat untuk melakukan apa yyang telah saya rencanakan dan konsiten terhadap pelaksanaan tugas ( komitmen )
- melakukan musyawarah dengan pimpinan dan anggota satpol pp dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas ( profesional )

22 Memembuat media Visi Profesional


2 terampil handal dan
Informasi tamu
Camencatat cara Akauntabilitas terwujudnya sangat
1. Konsultasi dengan
berupa :papan pamong praja bertanggung
Mentor tentang Media pembuatan -kkejelasan yang jawab dalam
wajib lapor, informasi tamu dalam
Eeetika publik professional dan menjalankan
berkunjung kediaman
berwibawa
gubernur -so-sopan kegiatan
-b-bersikap hormat misi
-te-terbuka
meningkatkan
profesiionalisme
sebagai aparat
pemerintah

20
daerah

21
2. Menyiapkan bahan dan Catatan petunjuk
Etika public
perlatan yang dibutuhkan dan masukan
-sopan
Akuntabilitas
-kejelasan
-tanggug jawab
3. Membuat media Tetersesedianya alat Akauntabilitas
informasi dari papan dan bahan -tatanggung jawab
-kekejelasan

KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN AGENDA 3


Pelayan publik : sebelum melakukan kegiatan, saya mencari bahan yang berkualitas agar bisa bertahan lama demi terwujudnya pelayanan yang
baik bagi masyarakat.
KETERKAITAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN AGENDA 2
1. Saat berkonsultasi dengan kepala bidang trantrib, saya akan bercerita dengan penuh kejelasan ( akuntabilitas ) dan bersikap sopan
dan menggedepankan sikap hormat ( etika publik ).

2. Saya akan menyiapkan bahan dan peralatan yang jelas dan transparan ( akuntabilitas ) serta mandiri ( anti korupsi )
3. Saya akan membuat media informasi dari papan berupa tamu wajib lapor dengan jelas ( akuntabilitas ), agar tamu yang berkunjung lebih
bersikap sopan ( etika publik ).
22
Deskripsi Kolom 6

- visi pemerintah papua barat yaitu menuju papua barat yang aman, sejahtera, dan bermanfaat
- misi yang terkait yaitu penggelolaan lingkungan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan
Deskripsi Kolom 7

mendukung nilai Organisasi

- menunjukkan sikap yang konsisten dalam pelaksanaan tugas ( integritas )


- bertanggung jawab dalam melakukan setiap kegiatan ( profesional )

3 Visi Disiplin
Memembuat buku sikap yang selalu taat
agenda tamu pada aturan norma
berkunjung dan prinsip prinsip
Terwujudnya
pamong praja tertentu
sertamenggikuti
yang professional
jadwal dan system
dan berwibawa kerja yang tersusun
dan terencana
1. Menyiapkan buku Memendapat Nanasionalisme Misi dengan baik
agenda tamu dukungan -m-musyawarah
-p Akuntabilitas
-tr-transparan meningkatkan
-kekejelasan profesionalisme
23
sebagai aparat
pemerintah
daerah

24
2. Membuat format bukuTersedianya alat Akauntabilitas
agenda tamu dan bahan -tatanggung jawab

3. Menempatkan buku Tersedianya Akakuntabilitas


tamu pada POS Jaga tempat -tatanggung jawab
pemasangat -kekejelasan

KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN AGENDA 3

pelayan publik : dalam membuat buku agenda tamu berkunjung saya berharap dapat membantu masyarakat yang akan bertamu dengn
bapak gubernur.

KETERKAITAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN AGENDA 2

1. Sebelum membuat buku agenda tamu saya akan menyiapkan bahan terlebih dahulu secara terbuka,sopan ( etika publik ).. agar lebih
efektf terhadap pelayanan ( komitmen mutu ) yang transparan serta lebih bertanggung jawab. ( nasionalisme ).
2. Saya akan membuat format buku agenda tamu secara efektif ( ekomitmen mutu ) dan penuh tanggung jawab ( etika publik ).
3. Setelah selesai membuat format buku agenda tamu, Saya akan menempatkan buku agenda tamu secara transparan ( akuntabilitas )
agar anggota satpol pp bisa mengunakannya secara tanggung jawab ( etika publik ).

Deskripsi Kolom 6

25
- visi pemerintah paua barat adalah menuju papua barat yangg aman , sejahtera dan bermanfaat.
- misi yang terkait yaitu penggelolaan lingkungan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Deskripsi Kolom 7

mendukung nilai Organisasi

- saya memiiki tekat yang mantap untuk melakukan apa yang telah saya rencanakan dan konsisten terhadap pelaksanaan tugas ( komitmen )
- bertanggung jawab saat melakuukann setiap pekerjaan ( profesional )

4.4 Melakukan Pemasangan Visi integritas


Media informasi
berupa tata tertib terwujudnya
cara berkunjung di pamong praja selalu konsisten dalam
kediaman gubernur
yang perkataan dan
professional dan perbuatan
berwibawa
Komitmen
misi
Keteguhan hati memiliki
meningkatkan tekat yang mantap
profesionalisme dan melakukan atau
sebagai aparat mewujudkan
pemerintah visi,misi nilai dan
daerah makna kerja

26
1. Menentukan lokasi Catatan masukan
Etietikaa publik
pemasangan media -so-sopan
dari ajudan
informasi di pos -te-terbuka
penjagaan --b-bersikap

2. Melakukan koordinasi Diberi ijin dan


Etietika publik
dengan rekan kerja foto
dalam hal pemasangan
media informasi tata cara dokumentasi
berkunjug
-s-sopan

3. Memasang Tersedianya alat dan


media Akauntabilitas
informasi pada lokasi bahan -tatanggung jawab
yang telah di tentukan
4. Melaporkan pemasangan
media informasi kepada
mentor dengan bukti foto
kegiatan

27
KETERKAITANKEGIATANDENGANSUBSTANSIMATAPELATIHANAGENDA3
Pelayan publik : dengan melakukan pemasangan media informasi di kediaman gubernur, saya berharap dapat membantu masyaraakat dalam
berkunjung di kediaman gubernur.
KETERKAITAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN AGENDA 2
1. Ketika menentukan lokasi pemasangan media informasii saya terlebih dahulu berkonsultasi dengan rekan kerja secara sopan dan
penuh tanggung jawab (etika publik) .
2. Saya akan melakukaan koordinasi dengan rekan kerja dalam hal pemasangaan media informasi secara transparan ( akuntabilitas ) dan
saling kerja sama ( nasionalisme)..
3. Saya akan memasang media informasi pada lokasii yang telah ditentukan secara tanggung jawab ( akuntabilitas ) agar tamu yang
berkunjung bersikap sopan ( etika publik )

Deskripsi Kolom 6
- Visi pemerintah papua barat yaitu menuju papua barat yang aman, sejahtera, dan bermanfaat
- Misi yang terkait yaitu penggelolaan lingkungan sumber daya alam yang berkaitan dan berkelanjutan
Deskripsi Kolom 7
Mendukung nilai organiisasii

- Menunnjukan sikap yang konsisten dalam pelaksanaan tugas ( integritas )


- Bertanggung jawab dalam melakukan setiap pekerjaan ( profesional )

28
JADWAL RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Jadwal Kegiatan
Bulan Bulan
No Kegiatan
Minggu
Minggu Ke
Ke
2 3 4 1 2
1 Mencari referensi media informasi tamu
melalui internet

2 Membuat media informasi tamu berupa : papan


wajib lapor, papan petunjuk ruangan

3 Membuat buku agenda tamu berkunjung

4 Melakukanpemasangan media informasi di


kediaman gubernur

29
MATRIKS NILAI-NILAI DASAR ASN
KEGIATAN KEGIATAN
KEGIATAN 1 KEGIATAN II III IV
Total
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI TOTA Nilai
L dasar
I III IV V I II III IV I II III I II III IV V

Jujur 2 6

Akuntabilitas Tanggung jawab 4

Musyawarah 1 5

Kerja keras 2
Nasionalisme
Bertanggung jawab 2

Sopan santun 4 4

Etika Publik

Cermat dan teliti 1 2


Efektif 1
Komitmen
Mutu
Kerja keras 2 2

Anti Korupsi

28
MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI

KEGIAT KEGIAT
Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai KEGIATA KEGIAT
AN AN TOTAL
NI AN II
Organisasi III IV

VISI Terwujudnya pamong praja yang professional 2


dan berwibawa
Meningkatkan profesionalisme sebagai aparat 3
pemerintah daerah

MISI

Komitmen 3

Profesionalisme 4
TATA
NILAI Disiplin 1

Integritas 4

29
MATRIKS KEDUDUKAN DAN
PERAN ASN

Matriks Habituasi Kedudukan dan


Peran ASN

Keterkaitan Dengan KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN


TOTAL
Kedudukan Dan Peran ASN I II III IV

Manajemen ASN 1

0
Pelayanan Publik

4
Whole of Government(WOG)

30
BAB V
GAMBARAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari empat kegiaan yaitu:
 Mencari referensi media informasi tamu melalui internet
 Membuat media informasi tamu berupa: papan wajib lapor
 Membuat buku agenda tamu berkunjung
 Melakukan pemasangan media informasi di kediaman gubernur
A. Kegiatan I Mencari Referensi Media Informasi Tamu Melalui Internet
Sebelum mencari referensi media informasi tamu melalui internet saya berkonsultasi
terlebih dahulu dengan mentor untuk mendapat persetujuan dan arahan dari mentor,hal ini
merupakan bentuk dari kerja sama untuk mencapai tujuan bersama (wlohe of govermen).
Kemudian saya melaksanakan tugas saya untuk mencari referensi media informasi tamu
melalui internet.dalam kegiatan mencari referensi saya bersikap integritas dan mncari dengan
teliti guna memperoleh hasil yg baik untuk menunjang kegiatan yg akan saya lakuan
(Manajemen ASN ).
1. Tahap 1 melakukan konsultasi dengan mentor tentang isu yang di angkat (Jumat, 19
November 2021)
Sebelum saya menemui kepala bidang (mentor) saya telah menyiapkan diri terlebih
dahulu dengan berpakaian rapi (etika publik) dan menyiapkan draft rancangan aktualisasi,
setelah itu saya mengetuk pintu dan memberi salam. Ketika sudah di persilahkan msuk oleh
mentor, saya kemudian masuk dan berjabat tangan dengan santun (etika publik) sayakemudan
mengkonsultasikan rancangan aktualisasi saya.dalam melakukan konsultasi saya melakukan
komunikasi dengan mentor mengunakan bahasa yang santun (etika publik), berbicara dengan
jujur dan jelas (akuntabilitas). saya juga telah meminta saran, masukan, dan pendapat serta
persetujuan untuk melakukan habituasi (musyawarah) dari mentor mengenai rencana kegiatan
saya, yaitu mencari referensi media informasi tau melalui internet.setelah selesai konsultasi
saya berpamitandengan rasa hormat. Kegiatan konsultasi ini dilakukan dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai bahasa pemersatu bangsa. Hal ini menunjukan bahwa
penulis penerapka nilai nasionalisme dengan indikator musyawarah.

31
Gambar 5.1 Konsultasi Dengan Mentor
Analisis Dampak
a. (Nasionalisme) pada tahapan ini terdapat penerapan nilai nasionalisme yaitu indikator
musyawarah, dimana penulis menyampaikan hasil rancangan aktualisasi kemudian
mentor menaggapi dan memberi arahan, masukan dan memberi persetujuan kepada
penulis untuk melakukan kegiatan aktualisasi. Sebaliknya jika tidak menerapkan nilai ini
maka mentor tidak akan menaggapi, memberi arahan, masukan, dan member persetujun
kepada penulis untuk melaukan kegiatan aktualisasi ini.
b. (Etika publik) pada tahapan ini terdapat penerapan nilai Etika publik dengan indikator
rapi dan santun, dimana penulis datang berkonsultasi dan dalam berkomunikasi dengan
mentor penulis mengunakan bahasa yang sopan dan santun serta berpakaian rapi.
Perilaku sopan menunjukan penghargaan bagi mentor/ lawan berbicara guna memperoleh
komunikasi yang baik, sebaliknya jika tersebut tidak di terapkan maka tidak akan terjalin
komunikasi yang baik dengan mentor. Hal ini menghambat jalannya proses aktualisai.
c. (Akuntabilitas) pada tahapan ini terdapat nilai akuntabilitas dengan indikator jujur dan
jelas, dimana saat berkonsultasi penulis berbicara dengan jujur kepada mentor. dengan
jujur dengan mentor megenai rancangan aktualisai yang di konsultasikan maka masukan,
arahan yang di dapat darimentor sesuai yang penulis butuhkan, sebaliknya jika penulis
tidak berkata jujur maka arahan dan masukan yang di dapat dari mentor tidak maksimal
dan akan menhambat jalannya proses aktualisasi.
2. Tahap 2 Menentukan Media Informasi Tamu Berupa Gambar/Kalimat Dan Tata Tertib Dari
Internet (Sabtu, 20 November 2021)

32
Setelah mendapat arahan dan persetujuan dari mentor saya kemudian langsung segera
menentukan media informasi tamu berupa gambar/kalimat dan tata tertib dari internet.
Disini saya mencari referensi dengan mengunakan laptop dan dengan mengunakan waktu
yang efektif (komitmen mutu).

Gambar 5.2 Menentukan Media Informasi Dari Internet


Analisis Dampak
a. (Komitmen mutu) pada tahapan ini terdapat penerapan komitmen mutu dengan indikator
efektif. Dimana dalam mencari referensi penulis mengunakan waktu yang efektif,
dampak dari pengunaan waktu yang efektif yaitu rancangan aktualisasi dapat
terselesaikan dengan cepat sebaliknya jika tidak menerapkan nilai ini maka akan
menghambat selesainya laporan aktualisasi karena pengunaan waktu yang tidak efektif.
3. Tahap 3 Mencetak Media Iformasi Berupa Gambar/ Kalimat Tata Tertib Cara Berkunjung
(Senin, 21 November 2021)
Setelah menentukan media informasi tamu berupa gambar/kalimat dan tata tertib dari
internet, selanjutnya saya segera mencetak media informasi tersebut.saya melakukan tugas
saya yaitu mencetak mencetak media informasi dengan kerja keras (anti korupsi). Dalam
melaksanakan tugas saya mengerjakan dengan cermat dan teliti serta memperhatikan kualitas
mutu (komitmen Mutu).

33
Gambar 5.3 Mencetak Media Informasi Berupa Kalimat Tata Tertib Cara Berkunjung
Analisis Dampak
a. (Anti korupsi) pada tahapan ini terdapat penerapan anti korupsi dengan indikator kerja
keras. Dimana, penulis mencetak media informasi dengan kerja keras dan tidak asal.
Dampak apabila nilai tersebut di terapkan maka media unformasi dapat tersedia tepat
waktu dan tidak asal jadi, begitu sebaliknya jika nilai tersebut tidak di terapkan maka
media informasi tidak tersedia tepat waktu dan asal jadi. Hal ini akan memberikan efek
kurang baik dan pelaksanaan aktualisasi karena media informasi tidak di cetak secara
maksimal.
b. (Komitmen mutu) pada tahapan ini terdapat penerapan komiten mutu dengan idikator
cermat dan teliti, dimana penulis mengerjakan/mencetak media infomasi dengan cermat
dan dengan penuh ketelitian, dampak apabila nilai tersebut di terapkan maka akan
mendapatkan hasil yang baik danmaksimal,sebaliknya jika tidak di terapkan maka hasil
yang di peroleh tidak maksimal dan kurang baik.
B. Membuat Media Informasi Tamu Berupa: Papan Wajib Lapor
setelah selesai kegiatan mencari referensi media informasi melalui internat, selanjutnya saya
melanjutkan kegiatan kedua yaitu membuat media informasi tamu yang berupa papan wajib
lapor. Sebelum membuat papan wajib lapor, saya terlebih dahulu berkonsultasi dengan mentor
untuk mendapatkan arahan dari mentor, kemudian saya mulai membuat media informasi berupa
papan wajib lapor. Hal ini merupakan salah satu bentuk dari kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama (whole of government).

34
1. Tahap 1 Konsultasi Dengan Mentor Tentang Media Informasi Tamu Dalam Berkunjung
Kekediaman Gubernur (Selasa, 22 November 2021)
Sebelum saya bertemu dengan mentor saya telah menyiapkan diri terlebih dahulu dengan
berpakaian rapi (etika publik), setelah itu saya mengetuk pintu dan memberi salam. Ketika
sudah di persilahkan msuk oleh mentor, saya kemudian masuk dan berjabat tangan dengan
santun (etika publik. saya kemudan mengkonsultasikan media informasi berupa papan wajib
lapor dan petunjuk ruangan. saya.dalam melakukan konsultasi saya melakukan komunikasi
dengan mentor mengunakan bahasa yang santun(etika publik), dan berbicara dengan jujur
dan jelas(Akuntabilitas)

Gambar 5.4 Konsultasi Dengan Mentor


Analisis Dampak
a. (Etika publik) pada tahapan ini terdapat penerapan nilai Etika publik dengan indikator
rapi dan santun, dimana penulis datang berkonsultasi dan dalam perkomunikasi dengan
mentor penulis mengunakan bahasa yang sopan dan santun serta berpakaian rapi.
Perilaku sopan menunjukan penghargaan bagi mentor/ lawan berbicara guna memperoleh
komunikasi yang baik, sebaliknya jika tersebut tidak di terapkan maka tidak akan terjalin
komunikasi yang baik dengan mentor. Hal ini menghambat jalannya proses aktualisai.
b. (Akuntabilitas) pada tahapan ini terdapat nilai akuntabilitas dengan indikator jujur dan
jelas, dimana saat berkonsultasi penulis menyampaikan kegiatan yaitu membuat media
informasi yang berupa papan wajib lapor dan papan petunjuk ruangan dan pada saat
berkonsultasi penulis berbicara dengan jujur kepada mentor. dengan jujur dengan mentor

35
megenai rancangan aktualisai yang di konsultasikan maka masukan, arahan yang di dapat
dari mentor sesuai yang penulis butuhkan, sebaliknya jika penulis tidak berkata jujur
maka arahan dan masukan yang di dapat dari mentor tidak maksimal dan akan
menhambat jalannya proses aktualisasi.
2. Tahap 2 Menyiapkan Bahan Dan Peralatan Yang Dibutuhkan (Selasa, 22 November 2021)
Setelah mendapat arahan dari mentor saya kemudian langsung menyiapkan alat dan
bakan yang dibutuhkan untuk membuat papan wajib lapor dan papan petunjuk ruangan.
Bahan-bahan yang di gunakan yaitu: kayu/papan, gergaji, pilox, sekap. Saya menyiapkan
bahan dan alat-alat yang di butuhkan dengan penuh rasa tanggung jawab (akuntabilitas).

Gambar 5.5 Menyiapkan Bahan Dan Peralatan


Analisis Dampak
a. (Akuntabilitas) pada tahapan ini terdapat penerapan akuntabilitas dengan indikator
tanggung jawab. Saya menyiapkan bahan-bahan yang di perlukan yaitu kayu/papan,
sekap geraji dan pilox dengan penuh rasa bertanggung jawab dan menyiapkan semua alat
dan bahan yang di perlukan. Dampak dari nilai tersebut di terapkan yaitu akan
mempermudah dalam proses pembuatan papan wajib lapor dan petunjuk ruangan karena
bahan –bahan dan alat yang di butuhkan sudah lenglap. Sebaliknya jika nilai tersebut
tidak diterapkan maka akan menghambat proses jalannya pembuatan papan wajib lapor
dan petunjuk ruangan karna bahan dan alat yag di butuhkan tidak tersedia secara lengkap.
3. Tahap 3 Membuat Media Informasi Dari Papan Berupa Tamu Wajib Lapor (Selasa, 22
November 2021)

36
Selelah menyiapkan bahan dan peralatan, tahapan selanjutnya saya membuat media
informasi berupa papan wajib lapor . Dalam membuat media informsi saya melakukannya
dengan penuh kerja keras (anti korupsi), saya juga mengerjakannya dengan penuh rasa
tanggung jawab (akuntabilitas) agar mendapatkan hasil yang baik.

Gambar 5.6 Membuat Media Informasi Berupa Papan Wajib Lapor


Analisis Dampak
b. (Anti korupsi) pada tahapan ini terdapat penerapan anti korupsi dengan indikator kerja
keras. Dimana penulis membuat media informasi tamu berupa papan wajib lapor .
Dampak dari menerapan nilai tersebut yaitu maka papan wajib lapor dapat terselesaikan
dengan tepat waktu dengan hasil yang baik, sebaliknya jika tidak diterapkan maka bisa
jadi hasil papan wajib lapor tidak terselesaikan dengan baik dengan hasil yang kurang
baik.
c. (Akuntabilitas) pada tahapan ini terdapat penerapan akuntabilitas dengan indikator
tanggung jawab. Dimana penulis membuat media informasi tamu dengan penuh tanggung
jawab . dampak dari nilai tersebut di terapkan yaitu di peroleh papan wajib lapor dan
papan petunjuk ruangan yang baik dan sesuai,sebaliknya jika tidak di terapkan nilai
tersebut maka hasil yang di peroleh kurang baik dan tidak sesuai.
C. Membuat Buku Agenda Tamu Berkunjung
Setelah membuatmedia informasi berupa papan wajib lapor dan papan petunjuk ruangan
selanjutnya saya membuat buku agenda tamu untuk berkunjung. Sebelum membuat buku agenda
tamu berkunjung , saya terlebih dahulu berkonsultasi dengan mentor untuk mendapatkan arahan
dari beliau, kemudian saya mulai membuat media informasi berupa bk agenda tamu berkunjung.

37
Hal ini merupakan salah satu bentuk dari kerja sama untuk mencapai tujuan bersama (whole of
government).
1. Tahap 1 Menyiapkan Buku Agenda Tamu (Rabu 23 November 2021)
Sebelum membuat buku agenda tamu terlebih dahulu saya menyiapkan buku untuk
membuat buku agenda tamu,kannya dengan penuh Saya menyiapkan dengan penuh rasa
tanggung jawab (akuntabilitas).

Gambar 5.7 Menyiapkan Buku Agenda Tamu


Analilis Dampak
a. (Akuntabilitas) pada tahapan ini terdapat penerapan akuntabilitas dengan indikator
tanggung jawab. Dimana penulis menyiapkan buku dengan rasa tanggung jawab.
Dampak dari nilai tersebut diterapkan yaitu buku agenda tamu dapat segera di buat
karena buku sudah disiapkan. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak di terapkan maka buku
agenda tidak dapat segera di buat karenabuku belum tersedia.
2. Tahap 2 Membuat Format Buku Agenda Tamu (Rabu, 23 November 2021)
Seteah menyiapkan buku lalu saya segera mengerjakan langkah seanjutnya yaitu
membuat buku agenda tamu. Saya membuat buku agenda tamu dengan kerja keras
(nasionalisme) dan tidak asal buat.

38
Gambar 5.8 Membuat Buku Format Agenda Tamu
Analisis Dampak
b. (Nasionalisme) pada tahapan ini diterapkan nilai nasionalisme dengan indikator kerja
keras, dimana penulis membuat fotmat buku agenda tamu dengan teliti dan tidak asal di
buat. Dampak dari nilai tersebut di terapkan yaitu buku agenda tamu yang di hasilkan jadi
lebih jelas dan tepat karna di buat dngan teliti dan tidak asal. Sebaliknya jika nilai tesebut
tidak diterapkan maka buku agenda tamu yang di peroleh kurang jelas dan tepat karena
dalam pembuatan kurang teliti dan asal-asalan.
3. Tahap 3 Menempatkan Buku Tamu Pada Pos Jaga (Kamis, 24 November 2021)
Setelah buku agenda tamu di buat maka langkah selanjutnya yaitu menempatkannya pada
pos jaga. Dalam meletakan buku agenga tamu tidak dengan memaksakan kehendak saya,
tetapi hasil berdiskusi dan musyawarah (nasionalisme) dengan mentor saat konsultasi. Saya
telah melakuan tanggung jawab (akuntabilitas) yaitu telah menyelesaikan tugas saya dalam
pembuatan buku agenda tamu.

39
Gambar 5.9 Menempatkan Buku Tamu Pada Pos Jaga
Analisis Dampak
a. (Nasionalisme) pada tahapan ini terdapat penerapan nilai nasionalisme yaitu indikator
musyawarah, dimana penulis menyampaikan hasil rancangan aktualisasi. Dampak dari
nilaiini di terapkan yaitu mentor menaggapi dan memberi arahan, masukan dan memberi
persetujuan kepada penulis untuk melakukan kegiatan aktualisasi. Sebaliknya jika tidak
menerapkan nilai ini maka mentor tidak akan menaggapi, memberi arahan, masukan, dan
member persetujun kepada penulis untuk melaukan kegiatan aktualisasi ini.
b. (Akuntabilitas) pada tahapan ini terdapat penerapan nilai akuntabilitas dengan indikator
tanggung jawab. Dimana penulis dengan penuh tanggung jawab menyelesaikan tugas.
Dampak dari diterapkannya nilai ini yaitu tugas dapat terselesaikan dengan baik.
Sebaliknya jika tidak di laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab makam tugas
tidak terselesaikan dengan baik karena di kerjakan dengan asal.
D. Melakukan Pemasangan Media Informasi Berupa Tata Tertib Cara Berkunjung Di
Kediaman Gubernur
Setelah selesai membuat media informasi, saya lalu melanjutkan tahap keempat yaitu
pemasangan media informasi berupa tata tertib cara berkunjung dikediaman gubernur. Sebelum
pemasangan media informasi , saya terlebih menentukan lokasi yang tepat untuk pemasangan
media informasi. Kemudian saya berkonsultasi dengan rekan kerja saya dalam pemasangan media
informasi. Hal ini merupakan salah satu bentuk dari kerja sama untuk mencapai tujuan bersama

40
(whole of government). Kemudian saya melakukan pemasangan pada lokasi yang di tentukan
setelah itu saya kembali mengonsultasikan kepada mentor dengan bukti foto dokumentasi (whole
of government).
1. Tahap 1 Menentukan Lokasi Pemasangan Media Informasi Di Kediaman Gubernur (Jumat,25
November 2021)
Sebelum melakukan pemasangan media informasi, terlebih dahulu saya menentukan
lokasi yang untuk pemasangan media informasi dikediaman gubernur. Saya melakukan
dengan penuh rasa tanggung jawab(nasionalisme) untuk menemukan lokasi yang tepat.

Gambar 5.10 Menentukan Lokasi Pemasangan Media Informasi


Analisis Dampak
a. (Nasionalisme) pada tahapan ini terdapat penerapan nasionalisme dengan indikator
tanggung jawab, dimana penulis melakukan penentuan lokasi dengan bertanggung jawab
dan tidak asal. Dampak dari di terapkannya nilai tersebut yaitu memperoleh tempat yang
tepat dalam pemasangan media informasi. Sebaliknya jika tidak di terapkan nilai tersebut
penulis tidak memperoleh tempat yag tepat danstrategis untuk pemasangan media
informasi.
2. Tahap 2 Melakukan Koordinasi Dengan Danpos Dalam Hal Pemasangan Media Informasi
Petunjuk Arah Ruangan (Jumat, 25 November 2021)
Setelah menentukan lokasi yag tepat, langkah selanjutnya yaitu saya berkoordinasi
denganrekan kerja dalam hal pemasangan media informasi dan petunjuk ruangan. Saya

41
melakukan koordinasi dengan sopan dan santun (etika publik) dengan bahasa Indonesia yang
baik.

Gambar 5.11 Melakukan Koordinasi Dengan Rekan Kerja Dalam Hal Pemaangan Media
Informasi
Analisis Dampak
a. (Etika publik) pada tahapan ini terdapat penerapan etika publik dengan indikator sopan
dan santun. Dimana penulis dalam berkoordinasi dengan rekan kerja dengan sopan dan
santun. Dampak di terapkan nilai tersebut yaitu terdapat komunikasi yang baik,
sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka tidak akan terjalin komunikasi yag
baik dan pada akhirnya menghambat proses aktualisasi tersebut.
3. Tahap 3 Memasang Media Informasi Pada Lokasi Yang Telah Di Tentukan (Jumat, 25
November 2021)
Setelah melakukan koordinasi dengan rekan kerja dalam hal pemasangan media
informasi dan petunjuk arah ruangan, saya lalu melanjutkan tahapan selanjutnya yaitu
memasang media informasi tersebut. Dalam memasang media informasi saya melakukan
dengan penuh rasa tanggung jawab (nasionalisme). Pada tahapan ini saya juga tidak lupa
untuk melakukan dokumentasi/foto kegiatan.

42
Gambar 5.12 Memasang Media Informasi
Analisis Dampak
a. (Nasionalisme) pada tahapan ini terdapat penerapan nasionalisme dengan indikator
tanggung jawab. Dimana penulis memasang media informasi dengan penuh rasa
tanggung jawab. Dampak dari penerapan nilai ini yaitu dapat memperoleh hasilyang
maksimal , sebaliknya jika nilai ini tidak di laksanakan maka hasil dari kegiata aktualisasi
ini tidak maksimal.
4. Tahap 4 Melaporkan Pemasangan Media Informasi Kepada Mentor Dengan Bukti Foto
Kegiatan.
Setelah melakukan pemasagan media informasi, saya lalu melanjutkan tahapan
berikutnya dengan melaporkan kasil kegiatan tersebut dengan bukti foto-foto dokumentasi.
Pada saat bertemu dengan mentor saya bersikap sopan dan santun(etika publik), Saya juga
bertutur kata dengan bahasa yang baik.

43
Gambar 5.13 Melaporkan peemasangan media informasi kepada mentor
Analisis dampak
a. Etika publik pada tahapan ini terdapat penerapan etika publik dengan indikator sopan dan
santun. Dampak dari nilai ini di terapkan yaitu memperoleh komunikasi yang baik
dengan mentor, sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka tidak terjalin
komunikasi yang baik antara penulis dan mentor.

44
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
ASN (Aparatur sipil Negara) merupakan suatu profesi yang dalam profesi kerjanya
seseorang di tuntut secara profisional sehinga menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas.
Profesi sebagai petugas satpol PP di provinsi papua barat perlu di tanamkan dalam UU ASN No 5
Tahun 2014, pasal 10 yaitu menjadi pelayan publik. Melalui kegiatan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. (ANEKA)
telah meningkatkan kinerja peserta diklat dalam menjalankan tugas dan fungsi instansi tempat
kerja seorang penugas profesional dan memiliki integritas yang tinggi.
B. SARAN
Kepada setiap ASN sangat di harapkan untuk mempunyai karakteristik yang di dasari
dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA). Agar memberi pengaruh yang positif dalam menjalankan tugas dan fungsinya
sehari-hari sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja masing-masing yang akan
berdampak pada perubahan yang lebih baik terutama di dinas Satpol PP Provinsi Papua Barat,
untuk menjadi lebih baik dalam mengoptimalkan kualitas dan mutu kepada masyarakat.

45

Anda mungkin juga menyukai