Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan Jiwa

pada Anak Usia Sekolah


dan Remaja Secara Teoritis
Khalisha Alifia 1911312039
Kesehatan Jiwa
Kesehatan jiwa bagi manusia berarti terwujudnya
keharmonisan fungsi jiwa dan sanggup menghadapi problem,
merasa bahagia dan mampu diri. Orang yang sehat jiwa berarti
mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan diri sendiri,
orang lain, masyarakat, dan lingkungan. Manusia terdiri dari bio,
psiko, sosial, dan spiritual yang saling berinteraksi satu dengan
yang lain dan saling mempengaruhi.
Konsep Sehat Jiwa Anak Usia Sekolah
Kesehatan jiwa mencakup disetiap perkembangan individu di mulai sejak dalam
kandungan kemudian dilanjutkan ke tahap selanjutnya dimulai dari bayi (0-18
bulan), masa Toddler (1,5-3 tahun), anak-anak awal atau pra sekolah (3-6 tahun),
usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-18 tahun), dewasa muda (18-35 tahun),
dewasa tengah (35-65 tahun), sehingga dewasa akhir (>65 tahun) (Wong, D.L,
2009).
Masa usia sekolah sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari
usia enam hingga kira-kira usia duabelas tahun. Karakteristik utama usia sekolah
adalah mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi
dan bidang, diantaranya perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam
kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik
(Untario, 2004).
Ciri-ciri Perkembangan Anak Usia Sekolah
a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan
b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis
c. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung
Konsep Sehat Jiwa Anak Usia Remaja
Remaja adalah adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan
dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia
akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun (Keliat, 2014).
Masa Remaja (adolescence) ditandai adanya kecenderunga Identity Confusion.
Sebagai persiapan ke arah kedewasaan didukung pula oleh kemampuan yang
dimilikinya dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri
yang khas dari dirinya.
Masalah kesehatan jiwa pada remaja perlu menjadi perhatian utama dalam setiap
upaya peningkatan sumber daya manusia, dimana remaja merupakan generasi yang
perlu disiapkan untuk aset kekuatan bangsa. Kejadian gangguan kesehatan jiwa pada
anak dan remaja cenderung meningkat sejalan dengan permasalahan kehidupan yang
semakin kompleks (Hamid, 2009).
Ciri-ciri Perkembangan Anak Usia Sekolah
a. Perkembangan Biologis
b. Perkembangan Psikososial
c. Perkembangan Kognitig
d. Perkembangan Moral
e. Perkembangan Spiritual
Askep Sehat Jiwa pada
Anak Usia Sekolah
Pengkajian
Pengkajian Fokus pada keluarga

1. Identitas : nama KK, alamat, pekerjaan


2. Riwayat dan tahap perkembangan
3. Lingkungan : rumah, lingkungan, sistem sosial
4. Struktur keluarga : komunikasi, peran anggota
5. Penyebab masalah keluarga dan koping
6. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

Pengkajian Fokus pada Anak Usia Sekolah

1. Bagaimana karakteristik teman bermain ?


2. Berapa lama anak menghabiskan waktunya di sekolah ?
3. Bagaimana stimulasi terhadap tum-bang anak dan ada kah sarana yang dimiliki?
4. Bagaimana temperamen anak saat ini ?
5. Bagaimana pola anak jika menginginkan suatu barang?
6. Bagaimana pola orangtua menghadapi permintaan anak ?
7. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini ?
Karakteristik Normal Usia Sekolah
Karakteristik perilaku normal pada anak usia Sekolah, antara lain:
1. Mampu menyelesaikan tugas dari sekolah/rumah
2. Mempunyai rasa bersaing misal ingin lebih pandai dari teman, meraih juara
pertama
3. Terlibat dalam kegiatan kelompok
4. Mulai mengerti nilai mata uang dan satuannya
5. Mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sederhana misal merapikan
tempat tidur, menyapu, dll
6. Memiliki hobi tertentu, misal naik sepeda, membaca buku cerita,
menggambar
7. Memliliki teman akrab untuk bermain 8. Tidak ada tanda bekas luka
penganiayaa

Diagnosa
Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah (Readiness for enhanced
organized school age)
Intervensi
- Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
- Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus
- Mengembangkan keterampilan berbahasa
- Mengembangkan keterampilan adaptasi psikososial
- Pembentukan identitas dan peran sesuai jenis kelamin
- Mengembangkan kecerdasan
- Mengembangkan nilai-nilai moral
- Meningkatkan peran serta keluarga dengan meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan
Implementasi
1. Pemenuhan Kebutuhan Fisik yang Optimal
- Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
- Ajarkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
- Kaji pemberian vitamin dan imunisasi ulang (booster)
- Ajarkan kebersihan diri
2. Mengembangkan Keterampilan Motorik Kasar dan Halus
- Kaji kemampuan motorik kasar dan halus anak
- Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejar- kejaran,
papan seluncur, sepak bola, dll) Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan
motorik halus (menggambar, menulis, mewarnai, menyusun balok, dll)
- Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak
3. Mengembangkan Keterampilan Bahasa
- Kaji keterampilan bahasa yang disukai anak
- Berikan kesempatan anak bicara dan bercerita
- Sering mengajak anak berkomunikasi d) Ajari anak belajar membaca
- Belajar bernyanyi
Implementasi
4. Mengembangkan Keterampilan Adaptasi Psikososial

- Kaji keterampilan adaptasi psikososial anak


- Berikan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya
- Berikan dorongan dan kesempatan untuk perkembangan
- Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa

5. Membentuk Identitas Peran sesuai Jenis Kelamin

- Kaji identitas dan peran sesuai dengan jenis kelamin


- Ajari mengenal bagian-bagian tubuh
- Ajari mengenal jenis kelamin sendiri dan membedakan jenis kelamin anak lain
- Berikan pakaian dan mainan yang sesuai dengan jenis kelamin

Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui respons
pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan untuk mengetahui apakah
tindakan dapat dilanjutkan, direvisi atau dihentikan.
Askep Sehat Jiwa pada
Anak Usia Remaja
Pengkajian
Menurut Abdul (2013) Pengumpulan data tentag status kesehatan remaja meliputi observasi dan
interprestasi pola perilaku, yang mencakup informasi sebagai berikut

a. Identitas pasien
b. Keluhan utama/alasan masuk
c. Fisik (antropometri)
d. Pertumbuhan dan perkembangan
e. Keadaan biofisik (peyakit,kecelakaan)
f. Keadaan emosi (status mental, termasuk proses berfikir)
g. pikiran tentang bunuh diri atau membunuh orang lain)
h. Latar belakang sosial budaya, ekonomi, agama
i. Penampilan kegiatan kehidupan sehari hari(rumah, sekolah)
j. Pola penyelesaian masalah (pertahan egoseperti denial,acting out, menarik diri)
k. Pola interaksi (keluarga, teman sebaya)
l. Persepsi remaja tentang dan atau kepuassan terhadap kesehatannya
m. Tujuan kesehatan remaja
n. Lingkungan (fisik, emosi, ekologi)
Karakteristik Normal Usia Remaja
Karakteristik normal pada seorang remaja bersifat aktif, memiliki
cita-cita, mampu berinteraksi dengan lingkunganya. Hal ini sesuai
dengan kesiapan peningkatan perkembangan usia remaja dimana tahap
perkembangan anak usia 12-18 tahun dan anak remaja sudah bisa
menilai diri sendiri , menyukai dirinya, sudah bisa mengambil keputusan
dan menyelesaikan masalah dengan meminta bantuan orang lain yang
menurutnya mampu (Keliat, 2011).

Diagnosa
Kesiapan peningkatan perkembangan remaja (Readiness for
enhanced organized adolescence)
Intervensi
Rencana tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial remaja
bertujuan agar remaja mampu menyebutkan ciri ciri perkembangan psikososial
remaja yang normal dan menyimpang, remaja mampu menjelaskan cara
mencapai perkembangan psikososial yang normal, remaja mampu membuat
rencana kegiatan dan melaksanakan rencana kegiatan sesuai dengan jadwal yang
sudah dibuat untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal.

Intervensi yang diberikan kepada remaja adalah menstimulasi


perkembangan psikososial remaja bersama keluarga. Pertumbuhan dan
perkembangan yang menandai masa remaja ini diikuti oleh perubahan emosi dan
intelektual dan pemikiran sebab akibat dari konkrit ke abstrak, remaja
menghadapi situasi dimana mereka bukan lagi anak namun belum lagi dewasa.
Implementasi
a. Aspek Perkembangan Fisik
Bagaimana perilaku untuk mencapai pertumbuhan fisik yang normal seperti menjaga kesehatan tubuh,
olahraga yang teratur, memiliki pola hidup yang sehat, pola makan yang sehat dan bergizi.
b. Aspek Aerkembangan Kognitif
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk dapat menstimulasi remaja dengan
mengajak remaja berfikir sebab akibat, memberikan penalaran, mengambil keputusan, mengemukan ide,
memiliki pola fikir masa depan, dan berfikir secara logis.
c. Aspek Perkembangan Bahasa
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk dapat menstimulasi remaja dengan
meningkatkan keterampilan berbahasa dengan menggunakan kata kata yang lebih variatif.
d. Aspek Perkembangan Psikososial
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk memberikan stimulus kepada remaja
dengan memberikan penghargaan, meningkatkan kepercayaan diri, menganjurkan untuk berkontribusi
pada hal positif, tidak mementingkan diri sendiri dan meningkatkan rasa kepeduliannya.
e. Aspek Perkembangan Emosional
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk dapat memberikan stimulus kepada
remaja dengan cara menstimulasi remaja untuk dapat mengenali perasaannya, mengungkapkan perasaan
senang, sedih, cemas, takut, marah dan emosional lainnya
Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus untuk
mengetahui respons pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan dapat dilanjutkan, direvisi atau
dihentikan. Evaluasi untuk melihat bagaimana perkembangan yang dilakukan
oleh perawat. Hasil evaluasi yaitu keluarga mau membina hubungan saling
percaya dengan perawat, keluarga mampu mengenal karakteristik
perkembangan remaja yang normal, remaja yang mengalami perilaku
penyimpangan dalam perkembangannya dan bagaimana pola asuh orang tua
dalam perkembangan remaja.

Anda mungkin juga menyukai