Anda di halaman 1dari 2

Jl.

Dangdanggula 8 Bandung
Telp. 081 1234567 1
inovaphotoschool@gmail.com

M.742010.003.01

Menentukan Elemen Pencahayaan (2)


Mengoperasikan komponen pencahayaan.
Mengatur pencahayaan sesuai kebutuhan.

Mengukur cahaya dengan light meter dan mengatur elemen


pencahayaan pada kamera

Pendahuluan

Pencahayaan diartikan sebagai eksposur (exposure). Pencahayaan adalah jumlah cahaya yang masuk ke
dalam kamera untuk menghasilkan sebuah gambar/foto. Penggunaan kamera digital dimana seorang
fotografer dapat melihat langsung hasil jepretannya kadang membuat fotografer lupa untuk tetap
presisi dalam mengukur cahaya.

Posisi Kamera
Dalam banyak kasus, walau nampaknya remeh, namun dapat berakibat fatal. Ada banyak fotografer
pemula yang melakukan pengukuran menggunakan ligtmeter pada display pada punggung kamera
Namun yang harus diperhatikan adalah ke arah mana kamera ini mengarah. Pengukuran cahaya hanya
akurat pada saat kamera diarahkan pada apa yang akan menjadi foto.
Ada 2 cara yang biasanya dilakukan dalam membidik menggunakan kamera, dengan melihat pada
jendela bidik atau dengan menggunakan live view.
1. Menggunakan jendela bidik : Cara ini merupakan satu-satunya cara membidik pada era film.
Pada penggunaan kamera SLR (bukan DSLR) fotografer terbiasa melakukan pengukuran sambil
melihat pada jendela bidik. Dengan melihat pada jendela bidik, seluruh perhatian tertuju pada
apa yang akan difoto , suasana yang terang atau gelap sekitar fotografer juga tidak mengganggu
karena jendela bidik memiliki pelindung khusus (eye piece) sehingga cahaya dari sekitar jendela
bidik tidak mengganggu penglihatan.
2. Mengunakan Live View : Cara ini lahir pada era digital, khususnya diawali pada penggunaan
kamera pada telepon selular dan kamera digital poket. Cara ini nyaman karena ukuran display

Pembekalan Guru-guru SMK, Inova Photoschool : Pencahayaan 1


yang besar. Namun penggunaan Live View dapat terganggu apabila suasana pemotretan amat
terang sehingga sulit membidik. Penggunaan live view pada kamera DSLR atau mirrorless namun
dilakukan secara handheld (tanpa tripod) membutuhkan cara memegang yang baik agar kamera
tidak goyang.
Dalam kaitannya dengan pengukuran cahaya, fotografer harus dapat melakukan pengukuran cahaya
dengan tepat apapun pilihan cara bidiknya.

Selain cara melihat, fotografer harus senantiasa mengetahui posisi pilihan elemen pencahayaan
saat melakukan pengukuran cahaya. Hal ini untuk menjamin tepatnya pengaturan pencahayaan
pada foto yang diinginkan. Misalnya, pada pemotretan diluar ruang pada kondisi cerah, namun
pengaturan ternyata belum berubah sejak digunakan pada malam hari dengan ISO 3200,
pengaturan ulang harus dilakukan agar ISO dapat diturunkan hingga ISO 100 atau 200.
Demikian juga pada apa yang harus dirubah pengaturannya, apakah pengaturan diafragma ? atau
ISO ? atau kecepatan rana?.

Beberapa tips pengaturan elemen pencahayaan (tanpa menggunakan lampu kilat dan tanpa tripod):
1. Kecepatan rana pada penggunaan kamera dengan lensa kit atau dengan lensa lain yang berat
dan ukurannya kurang lebih sama, maka dapat digunakan kecepatan rana 1/60 detik. Lebih
besar/berat maka digunakan rumus 1/panjang titik fokus lensa
2. Untuk ISO diatur dengan perkiraan kondisi sehingga diperoleh kecepatan rana seperti diatas,
pada pemotretan dalam ruang disarankan ISO 800 – ISO 1600 dapat dinaikkan sesuai kebutuhan
dengan mempertimbangkan efek butiran pada gambar. Untuk luar ruang dengan cuaca cerah
dapat menggunakan ISO 100 – ISO 800 sesuai dengan kecepatan rana yang didapat.
3. Bukaan diafragma disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila menggunakan lensa lebar dengan
mengabaikan ruang tajam dapat mengatur bukaan diafragma hingga maksimal, misalnya hingga
1.8, 2.8, 3.5 atau 5.6 .

Untuk pemotretan dengan tripod


Dapat dilakukan pemotretan hingga ISO terendah (untuk butiran palinmg halus) dengan bukaan
diafragma terkecil dan kecepatan rana yang sangat lambat.

Inova Photo School


Dapatkan aplikasi kami di

Pembekalan Guru-guru SMK, Inova Photoschool : Pencahayaan 2

Anda mungkin juga menyukai