Anda di halaman 1dari 16

JENJANG KARIR PERAWAT MANAJER

DI RUMAH SAKIT

OLEH
HIMPUNAN PERAWAT INDONESIA MANAJER PUSAT
DRAFT SISTEM JENJANG KARIR PERAWAT MANAJER INDONESIA

A. Pengantar

Profesi keperawatan di Indonesia terus berkembang, baik pada aspek pelayanan, institusi
pendidikan keperawatan maupun organisasi profesi keperawatan. Perkembangan profesi
keperawatan dipengaruhi oleh perubahan kondisi kesehatan masyarakat, IPTEK di bidang
kesehatan, kebijakan – kebijakan di bidang kesehatan atau sektor terkait baik nasional
maupun Internasional. Perubahan – perubahan ini merupakan tantangan bagi profesi
keperawatan terutama bagi perawat manajer sebagai perawat yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan pelayanan / asuhan keperawatan difasilitasi pelayanan kesehatan,
institusi pendidikan tinggi keperawatan maupun kantor-kantor urusan kesehatan.
Kemampuan dan kemauan perawat manajer mengelola perubahan – perubahan dibidang
keperawatan dengan baik merupakan ISU PENTING dalam perkembangan profesi
keperawatan.

Perawat manajer adalah perawat yang berperan melaksanakan fungsi manajemen dalam
pelayanan / asuhan keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan unit – unit praktik
keperawatan, sehingga pelayanan/ asuhan keperawatan dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien. Perawat merupakan pemimpin, pengarah, pembaharuan dalam manajemen
pelayanan keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Perawat manajer merupakan “key
person“ = orang kunci bersama seluruh sumber daya manusia perawat menjalankan
pelayanan/ asuhan keperawatan sehingga terpenuhi kebutuhan klien, individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

Gambaran perawat manajer saat ini sangat bervariasi, belum terstandarisasi mulai dari
kedudukan, peran, fungsi, tugas, serta kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat
manajer. Rekruitmen perawat manajer belum spesifik lebih mempergunakan peraturan
yang umum, sistem penugasan, pengembangan serta penghargaan belum diatur.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas dan pentingnya kedudukan, peran serta fungsi perawat
manajer, maka Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI) – PPNI mengembangkan
Jenjang Karir Perawat Manajer, kompetensi dan sistem Pendidikan Berkelanjutan (CPD)“.

1
Diharapkan dengan disepakatinya jenjang karir perawat manajer akan membantu
mengembangkan kinerja sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik akhirnya
pelayanan di rumah sakit dapat mewujudkan kontribusi mencapai pelayanan kesehatan
berkualitas.

B. Tujuan :

Sistem jenjang karir perawat manajer ini bertujuan :


1. Menjelaskan skema jenjang karir perawat manajer di rumah sakit sesuai skema karir
perawat Indonesia
2. Menjabarkan kompetensi perawat manajer tingkat bawah (lower manager), menengah
(middle manager) dan atas (top manager)
3. Menjelaskan skema sertifikasi perawat manajer sebagai jaminan perawat manajer
mempunyai kompetensi yang diakui
4. Menjelaskan program pengembangan professional berkelanjutan perawat manajer,
untuk mempertahankan dan mengembangkan kompetensinya mencapai karir

C. Sistem Jenjang Karir Perawat Indonesia

Konsep jenjang karir perawat telah dikembangkan sejak tahun 2006 oleh PPNI selanjutnya
bersama Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Kementerian Kesehatan RI disusun
menjadi pedoman jenjang karir perawat professional

Sistem jenjang karir perawat digambarkan pada skema diatas. Terdapat 4 (empat) area
karir perawat yaitu : perawat klinik, manajer, pendidik dan peneliti. Setiap area karir
terdapat 5 tingkat (level) yaitu : level 1 s/d 5, tingkatan ini mempergunakan konsep banner
yaitu dimulai dari novice, hingga provicienci

D. Jenjang Karir Perawat Manajer di RS

Jenjang karir perawat manajer merupakan bagian dari sistem jenjang karir perawat,
menggambarkan arah perkembangan profesi perawat manajer yang digambarkan dengan
tingkat/level dan kompetensinya. Karir perawat manajer memiliki 5 tingkatan yaitu
Perawat Manajer (PM) I (Satu), PM II, PM III, PM IV, dan PM V.

2
Lima tingkatan ini identik dengan Manajer bawah (lower manager), manager menengah
(middle manager) dan manajer atas (top manager). Manajer bawah disepakati sebagai
perawat manajer yang berperan sebagai “Kepala Unit Ruang Rawat/ Kepala Ruangan“,
Middle manager adalah perawat manajer yang berperan sebagai kepala seksi koordinator
pelayanan pada area tertentu, sedangkan top manager adalah perawat manajer yang
berperan sebagai Kepala Bidang / Direktur pelayanan keperawatan di suatu rumah sakit.
Penerapan jenjang karir perawat manajer di fasilitas pelayanan kesehatan RS dapat dilihat
pada bagan berikut.

LEVEL POSISI / JABATAN / PERAN


PERAWAT
NO
MANAJER RS TIPE A RS TIPE B RS TIPE C RS TIPE D
(PM )
Dir.
Keperawatan/
1 PM V - - -
Wadir.
Keperawatan

2 PM IV Kabid Kabid - -

3 PM III Kasie - Ka. Kom Kasie - Ka. Kom Kabid Kabid


4 PM II Manajer Area Manajer Area Kasie RS Kasie RS
Kepala Ruang
5 PM I Kepala Ruang Kepala Ruang Kepala Ruang

3
E. Kompetensi Perawat Manajer di RS

Kompetensi adalah integrasi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlihatkan


dalam bentuk kinerja sesuai standar ditetapkan oleh industri. Kompetensi diperlukan
untuk melaksanakan praktik dengan aman sesuai peran dan tatanannya (rangkuman dari
beberapa pengertian kompetensi). Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, perawat manajer
harus menguasai kompetensi-kompetensi dipersyaratkan. Untuk memudahkan dalam
merumuskan kompetensi-kompetensinya, maka level/tingkatan perawat manajer
dikelompokkan menjadi 3 (tiga tingkatan) yaitu manajer atas (top manager), manajer
menengah (middle manager), dan manajer bawah (lower manager).

Skema kompetensi perawat manajer mempergunakan kerangka kerja yang dianjurkan oleh
ICN (International Council of Nurses) yaitu : praktik etis, legal, peka budaya, manajemen
dan pemberian pelayanan askep serta pengembangan professional dan personal.

Berbagai pendekatan dipergunakan untuk mengembangkan kompetensi perawat manajer.


Pendekatan RMCS yaitu standar yang dikembangkan berdasarkan pada tugas atau
pekerjaan yang dibutuhkan dari suatu bidang pekerjaan, dalam hal ini manajemen
pelayanan-asuhan sesuai dengan jenis dan sektornya yaitu keperawatan dan dirumuskan
ke dalam unit kompetensi.

F. SKEMA SERTIFIKASI PERAWAT MANAJER

Skema sertifikasi merupakan bagian dari kredensialing perawat manajer untuk menjamin
kompetensi yang dimiliki, diimplementasikan dan dikembangkan sesuai jenjang karirnya.
Sertifikasi juga merupakan pengakuan bagi seorang perawat manajer sesuai levelnya.
1. Ruang Lingkup Skema Sertifikasi
Pada tahap awal, lingkup skema sertifikasi perawat manajer dibatasi untuk perawat
manajer di fasilitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Lingkup sertifikasi :
a. Sertifikasi melalui pemberian ijazah pendidikan formal diperoleh setelah lulus
mengikuti Program Magister Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan yang
diselenggarakan di beberapa fakultas Ilmu Keperawatan (dikembangkan oleh
kolegium keperawatan).

4
b. Sertifikasi pemberian sertifikat kompetensi pendidikan nonformal (pelatihan)
menjadi tanggung jawab PPNI melalui HPMI. Untuk memenuhi standar pelayanan di
RS, maka sertifikat kompetensi akan dirancang berstandar Nasional juga
mengadaptasi standar Internasional.
c. Sertifikasi setiap tingkat manajer sesuai jenjang karir perawat dilakukan di RS
maupun diluar RS (disepakati)

2. Tujuan Sertifikasi
Sertifikasi perawat manajer mempuyai tujuan :
a. Memberikan jaminan bahwa perawat manajer dapat melaksanakan tugas dengan
baik dan benar
b. Memberi pengarahan kepada setiap perawat manajer sesuai kompetensi yang
dimiliki
c. Sebagai dasar proses rekruitmen, seleksi dan penempatan perawat manajer di RS
d. Sebagai dasar pengembangan kompetensi dan program pelatihan manajemen
pelayanan asuhan keperawatan
e. Memberi peluang pemasaran perawat manajer

3. Pengelolaan Kompetensi Perawat Manajer


Kompetensi – kompetensi perawat manajer perlu dikelola sehingga dapat mendukung
perawat manajer dalam melaksanakan tugas manajemen pelayanan - asuhan
keperawatan.

Kompetensi dikemas dalam 2 (dua) bentuk yaitu


a. Kompetensi paket, kompetensi – kompetensi di kluster berdasarkan tingkatan
jenjang karir perawat manajer yaitu :
Paket Kompetensi PM I : Manajer Bawah / lower manager
Paket Kompetensi PM II, III : Manajer Menengah / middle manager
Paket Kompetensi PM IV dan V : Manajer Atas / top manager
Setiap paket kompetensi mencakup beberapa unit kompetensi, selanjutnya setiap
kompetensi (Unit Kompetensi) di deskripsikan mempergunakan komponen/struktur
kompetensi mencakup judul, unit kompetensi deskripsi, elemen, kriteria unjuk kerja,
batasan variabel dan kompetensi inti. Contoh : manajemen strategic, pembiayaan
keperawatan RS, dll

5
b. Kompetensi tunggal, kompetensi manajerial yang advance / lanjut, komplek dan inti
bagi perawat manajer. Kompetensi tunggal merupakan kompetensi advanced/lanjut
terpilih yang diperlukan untuk melaksanakan tugas sebagai perawat manajer,
contoh : pelaksanaan supervisi klinik, penilaian kinerja perawat, menyusun rencana
strategik dll.

4. Proses Sertifikasi Perawat Manajer di RS


Proses sertifikasi merupakan tahapan untuk memperoleh sertifikat kompetensi sebagai
perawat manajer. Sesuai dengan lingkup sertifikasi maka proses sertifikasi sbb:
a. Melalui jalur pendidikan formal, yaitu : Program Pendidikan Magister Kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan ( sudah ada sistemnya )
b. Melalui jalur pendidikan nonformal, yaitu: Pelatihan , mempergunakan kebijakan
PPNI yang di implementasi oleh HPMI. Adapun prosesnya adalah :
1) Perawat manajer/ calon mengajukan permohonan mengikuti pelatihan sesuai
dengan kompetensi
2) Mengikuti pelatihan
3) Asesmen kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat kompetensi

c. Melalui penilaian kinerja berbasis kompetensi di tempat bekerja (RS)


1) Mengajukan permohonan asesmen kompetensi
2) Melakukan pra konsutasi
3) Mengikuti asesmen kompetensi
4) Menerima keputusan asesmen kompetensi
5) Mengajukan banding ( jika diperlukan )
6) Direkomendasikan memperoleh sertifikat kompetensi

G. PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN PERAWAT MANAJER (P2BPM)

Perawat manajer harus terus berkambang agar dapat menghadapi tantangan, perubahan
pelayanan kesehatan dan kebijakan – kebijakan terkini. Program pengembangan
professional berkelanjutan bagi perawat manajer disusun mempergunakan pedoman P2KB
PPNI dan kesepakatan jenjang karir perawat manajer.

6
1. Filosofi
“ Keperawatan sebagai profesi terus berkembang, sehingga anggota profesi termasuk
perawat manajer harus belajar seumur hidup sebagai perwujudan nilai - etika profesinya
dan bertanggung jawab terhadap ilmu yang dimiliki”
“ Perawat Manajer sebagai model bertanggung jawab membangun “Budaya Belajar dan
terus berkembang “ mengawal penerapan ilmu keperawatan”
“ Perawat Manajer Kompeten “ merupakan komitmen, tekad dan janji kami kepada
masyarakat

2. Program Pengembangan Professional Berkelanjutan Perawat Manajer


a. Perawat Manajer Bawah / PM I ( Kepala Ruangan )
1) Manajemen Unit Ruang Rawat / Bangsal dan fungsi-fungsinya
2) MBO dan Implementasi
3) Supervisi Klinik
4) Penugasan Kerja Perawat
5) Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan
6) Manajemen Konflik
7) interprofesional tim

b. Perawat Manajer Menengah / PM II dan PM II ( Koordinator / Kasie )


1) MBO (Management by Objective) dan implementasinya
2) Manajemen Konflik
3) Manajemen Risiko
4) Supervisi manajerial
5) Penilaian kinerja perawat
6) Manajemen mutu
7) Fungsi ketenagaan
8) Jenjang karir perawat dan asesmen kompetensi perawat/asesor

c. Perawat Manajer Atas, PM IV dan V ( Direktur/Wadir/Kabid Keperawatan )


1) Manajemen pelayanan keperawatan RS dan fungsinya
2) Perencanaan strategis pelayanan keperawatan RS
3) Sistem pembiayaan pelayanan keperawatan RS
4) SP2KP – PMK
5) Kepemimpinan Keperawatan
6) Perubahan dan Inovasi pelayanan keperawatan

7
7) Jenjang karir perawat dan asesmen kompetensi/asesor
8) Fungsi ketenagaan perawat
9) Penelitian bidang manajer keperawatan

8
DAFTAR KOMPETENSI PERAWAT MANAJER
Bawah Tengah Atas
KOMPETENSI
( lower ) ( middle ) ( top )
A Praktik etis legal dan peka budaya
1 Mengintegrasikan Kode Etik Perawat Indonesia ( PPNI 2010 dan
nilai – nilai professional yang tinggi dalam aktivitas tugas sehari – V V V
hari
2 Membuat keputusan – keputusan manajemen pelayanan / asuhan
V V V
keperawatan sesuai dengan nilai – nilai dan prinsip etik
3 Menyakinkan kepada seluruh staf keperawatan agar selama
praktik menerapkan prinsip etik, melindungi otonomi, martabat V V V
dan hak – hak pasien
4 Mampu menyelesaikan masalah – masalah manajemen secara etis V V V
5 Mengembangkan penelitian keperawatan, lingkup isu – isu etik
V V V
dalam pelayanan keperawatan
6 Memahami kebijakan, peraturan – peraturan pemerintah di
V V V
bidang kesehatan dan praktik professional keperawatan
7 Dapat mengembangkan standar prosedur – prosedur
pelayanan/asuhan keperawatan sebagai turunan dari kebijakan, V V V
peraturan pemerintah
8 Membuat rekomendasi terhadap praktik – praktik illegal, tidak
_ V V
kompeten atau tidak sesuai standar

B Manajermen dan pemberian asuhan keperawatan


B1 Pemberian asuhan keperawatan
 Menguasai asuhan keperawatan sesuai level klinik ( PK )/
V V V
tanggung jawab
 Mampu bertanggung jawab terhadap seluruh pelayanan/
asuhan keperawatan V V V

 Dapat menfasilitasi informasi yang tepat bagi pasien dan


V V V
keluarganya
 Menjamin implementasi keselamatan pasien pada pelayanan/
V V V
asuhan keperawatan
 Menjamin penerapan proses keperawatan dan
dokumentasinya sesuai metode pemberian asiuhan V V V
keperawatan

9
Bawah Tengah Atas
KOMPETENSI
( lower ) ( middle ) ( top )
B2 Melaksanakan fungsi perencanaan pelayanan/asuhan
keperawatan
 Mampu membuat perencanaan pelayan/asuhan keperawatan
V V V
sesuai area tanggung jawabnya
 Menciptakan visi keperawatan sejalan dengan visi RS _ V V
 Mengkaji kondisi internal dan eksternal RS untuk
mengidentifikasi kekuatan, keselamatan, peluang dan _ V V
tantangan organisasi RS
 Mengidentifikasi sumber – sumber ( man, money, material,
_ V V
machine, marketing ) yang diperlukan pelayanan keperawatan
 Dapat melakukan advokasi, organisasi dan lobby agar
perencanaan pelayanan keperawatan menjadi bagian _ _ V
perencanaan RS

B3 Melakukan fungsi pengorganisasian pelayanan/asuhan


keperawatan
 Menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan sesuai
V _ _
sumber yang ada
 Memberikan tugas kepada staf berdasarkan jabatan dan
V V V
kualifikasinya
 Membangun kerja tim dan kolaborasi dengan sesame
V V V
perawat, tenaga kesehatan lain, pasien dan keluarganya
 Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas
V V V
pelayanan/askep
 Menetapkan kebijakan penjadualan yang adil, seimbang
berdasarkan formasi ketenagaan serta kualifikasi/level _ _ V
perawat
 Mengembangkan partnership dalam pelayanan keperawatan V V V
 Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman sesuai
V V V
standar
 Melakukan komunikasi efektif timbale balik atas ke bawah
V V V
dalam pelaksanaan tugas pelayanan/asuhan keperawatn
 Merancang unit ruang rawat, sesuai jumlah dan jenis
V _ _
penyakit serta tingkat ketergantungan pasien
 Mengalokasikan penggunaan sumber – sumber sesuai
V V V
kebutuhan pasien

10
Bawah Tengah Atas
KOMPETENSI
( lower ) ( middle ) ( top )
B4 Melakukan fungsi pengarahan dalam pelayanan/asuhan
keperawatan
 Membengun komitmen bersama dengan seluruh staf akan
selalu melaksanakan praktik keperawatan terbaik dan V V V
professional
 Mendesimunasikan seluruh kebijakan standar prosedur RS
V V _
kepada seluruh staf
 Memotifasi staf melakukan klarifikasi nilai – nilai melalui
_ V V
mendengar yang aktif dan member umpan balik
 Mendorong staf untuk selalu meningkatkan kinerja dalam
V V _
memberikan pelayanan/asuhan keperawatan
 Memberi bimbingan kepada perawat baru dalam
V _ _
melaksanakan tugas
 Menungkatkan keyakinan diri ( Self-Efficacy ) staf dalam
V V V
melaksanakan tugas
 Memperlihatkan kemampuan yang tepat dalam
melaksanakan manajemen pelayanan/asuhan keperawatan V V V
sesuai level manajer
 Menjadi model peran dalam melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan
 Melakukan modifikasi perilaku staf agar produktif dalam
_ V V
melaksanakan tugas
 Memiliki “professional power” dalam memberikan
pengarahan kepada staf

B5 Melakukan fungsi ketenagaan perawat dalam pelayanan/asuhan


keperawatan di RS ( rekrutmen, seleksi, orentasi/magang,
penugasan rotasi & mutasi , terminasi
 Memahami seluruh kebijakan dan peraturan terkait
_ V V
ketenagaan perawat di RS
 Merencanakan kebutuhan perawat di RS _ _ V
 Merencanakan kebutuhan perawat di unit ruang rawat
V _ _
sesuai profil pasien di RS
 Menerapkan sistem seleksi perawat di RS _ _ V

11
Bawah Tengah Atas
KOMPETENSI
( lower ) ( middle ) ( top )
 Mengelola program magang bagi perawat baru di RS _ V V
 Mengelola “ Shoch Realyta “ yang di alami oleh perawat baru V _ _
 Mengelola program preseptorship V _ _
 Mengelola supervisi klinik V _ _
 Mengelola supervise manajemen _ V V
 Mengelola pemberian penghargaan ( Reward ) dan
V _ _
hukuman/risiko ( punishment ) sesuai kinerja yang dicapai
 Mengelola perawat di unit ruang rawat V _ _
 Melakukan asesmen kompetensi perawat sesuai level
_ V V
pengelolaan / kualifikasinya
 Mengelola program pengembangan staf ( pendidikan formal
_ V V
dan informal ) sesuai kualifikasi
 Mengelola perencanaan karir perawat sesuai pelatihannya _ V V
 Menfasilitasi staf melaksanakan tugas mencapai tujuan
V V V
organisasi
 Mengelola sumber daya manusia perawat di RS secara efektif
_ _ V
dan efesien
 Mempergunakan berbagai cara untuk memotivasi staf
V V V
melaksanakan tugasnya
 Mengelola rotasi perawat dengan benar sesuai karir perawat _ _ V
 Mengelola mutasi perawat dengan benar sesuai karir
_ _ V
perawat
 Mengelola pelaksanaan terminasi perawat dengan benar
sesuai haknya

B6 Melaksanakan fungsi monitoring evaluasi dan pengawasan


pelayanan/asuhan keperawatan di RS
 Mampu menjadi pengawas pelayanan/asuhan keperawatan
 Mempergunakan proses pengawasan dan evaluasi untuk
meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan
produktivitas yan/askep
 Melakukan monitoring – evaluasi pelayanan/asuhan
keperawatan
 Mempergunakan hasil monw untuk perencanaan dan
perbaikan yan/askep

12
Bawah Tengah Atas
KOMPETENSI
( lower ) ( middle ) ( top )
 Melakukan analisa kritis masalah – masalah organisasi _ _ V
 Aktiv dalam sistem / program pengawasan mutu pelayanan /
_ V V
askep / yan kesehatan RS
 Mempergunakan capaian programpengawasan mutu sebagai
indicator kinerja staf , penghargaan pelatihan, dan disiplin
staf
 Mempergunakan monitoring sebagai salah satu metode
evaluasi tujuan organisasi
 Melakukan evaluasi mutu asuhan keperawatan ( klinik )
mempergunakan standar yang ditetapkan
 Mengelola manajemen Risiko dalam pelayanan / asuhan
keperawatan

B7 Kepemimpinan
 Mampu memimpin V V V
 Mampu menjadi model peran sebagai manajer di unit ruang
_ V V
rawat
 Mampu menjadi model peran bagi staf dalam menerima
V V -
tanggung jawab asuhan keperawatan
 Mampu menjadi peran model sebagai perawat, memiliki
V V V
sikap dan perilaku baik
 Mampu mengelola konflik di ruangan V _ _
 Mampu menjadi model peran dalam pelayanan keperawatan
_ V V
dan membangun peraturan RS
 Mampu membuat keputusan dengan tepat dan benar V V V
 Mampu menyelesaikan masalah dengan benar dan tepat V V V
 Melakukan inovasi sebagain agen pembaharuan
 Melayani sebagai model peran, mentor professional untuk
pemimpin perawat masa depan
 Mempberikan penampilan fisik yang meyakinkan
 Mampu mempergunakan hasil – hasil penelitian lingkup
manajemen keperawatan
 Memilih jenis kepemimpinan yang tepat sesuai situasi

13
Bawah Tengah Atas
KOMPETENSI
( lower ) ( middle ) ( top )
C Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional
 Selalu mempertahankan pengetahuan terkini yang
mendukung pekerjaan
 Memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
 Menguasai komputer
 Memiliki motivasi tinggi melakukan penelitian
 Memperlihatkan nilai – nilai belajar seumur hidup
 Meningkatkan kemampuan untuk dapat berkompetensi
global dalam pelayanan / asuhan keperawatan
 Aktiv dan bertanggung jawab ikut dalam organisasi profesi

14
SKEMA JENJANG KARIR PERAWAT MANAJER

PM V

PM IV TOP MGR
 PM IV
PM III TOP MGR  S2 MGT
 PM III  S3 Kep
PM II MIDDLE MGR  S2 MGT  Sertifikat
 PM II  S3 Kep. 3 th manajemen
PM I MIDDLE MGR  Ners 9 thn  Sertifikat advance pelayanan
 PM I  S2 MGT 4 th manajemen keperawatan RS
LOWER MGR  Ners 6 thn atau  Sertifikat manajer (dipilih)  ...................
 PK II  S2 Manajemen pelayanan  ..................  ....................
 Ners keperawatan keperawatan RS  ...................  ....................
 Sertifikat  Sertifikat  Sertifikat  ....................  ....................
manajemen unit Managemen Leardership  ....................  ....................
ruang rawat Pelayanan  ...................  ....................  ....................
 Sertifikat Keperawatan  ....................  ....................  ....................
kompetensi  Sertifikat  ....................  ....................  ....................
kepala ruangan Leardership  ....................  ....................  ....................
 Sertifikat  ...................  ....................  ....................  ....................
Leadership  ....................  ....................  ....................  .....................
 ....................  ....................  ....................  ....................  ....................
 ....................  ....................  ....................  ......................  ....................
 ....................  ....................  ....................
 ....................  ....................
 ....................
 .................... 15

 ....................

Anda mungkin juga menyukai