Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Lokasi Pengambilan Data

Dikelurahan berombong pada tanggal 23 April 2022 di kelurahan

Berombong Rw 6 Rt

2. Pengkajian

a. Identitas pasien

Dari pengkajian pada tanggal 19-20 April 2022 pada kasus ini di

peroleh dengan cara melakukan observasi langsung pemeriksaan

fisik. Dari data pengkajian di temukan pasien bernama Tn ”D”

umur 36 tahun, pendidikan SMP, pekerjaan berdagan, agama islam,

suku Makassar dengan alamat kaccia barombong RT 06/RW 06

Kecamatan Barombong Makassar.

b. Riwayat pengkajian sekarang

Ketika dilakukan pengkajian pasien mengatakan sering merasa

lemas, mulut terasa kering, rasa haus meningkat, glokosa darahnya

tinggi. serta kadang merasa pusing, Tn “D” mengatakan jarang

memeriksa kadar glukosa darahnya di puskesmas terdekat dan

keluarga klien mengatakan polah makan klien tidak terjaga.


Observasi, Konjungtifa pasien tampak anemis, klien tampak lelah,

bibir nampak kering, tingkat kesedaran composmentri, turgor kulit

kering dan Tekanan darah 160/80mmHg, Nadi: 86, S: 36,5, P

22X/menit, kadar gula darah 280 mg/dl

3. Diagnosa Keperawatan

Dari data tersebut disimpulkan diagnosa keperawatan ketidakstabilan

kadar glukosa darah berhubugan dengan torelansi glukosa darah.

dengan ditandai dengan data subjektif dan objektif.

a. Data subjektif:

Kliean mengatakan lemas, mulut terasa kering, rasa haus

meningkat glukosa darahnya tinggi

b. Data objektif: konjungtifa tampak anemis, pasien tampak lemah,

tingkat kesedaran compasmentris tekanan darah: 120/90mmHg,

N:80x/m, S:36 C, P:22x/m dan Kadar gluosa darah: (280) mg/dl

4. Intervensi keperawatan

Setelah dilakukan analisa data maka intervensi dan rencana tindak an

yang akan dilakukan pada klien sebegai berikut. Dengan diagnosa

keperawatan ketidak stabilan kadar glukosa darah berhungan dengan

gangguan toleransi yang dilakukan adalah setelah dilakukan tindakan

pada Tn “D” diharap kadar darah glukosa membaik dengan kriterial

hasil: lelah menurun, murut kering menurun, rasa haus menurun dan

kadar glukosa dalam darah membaik.


5. Intervensi atau rencana keperawatan yang dilakukan adalah:

a. Monitor kadar glukosa darah

b. observasi tanda tanda vital

c. Berikan asupan cairan

d. Monitor tanda dan gejala hiperglikimia

e. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secera mandiri

f. Anjurkan diet dan olaraga

6. Implementasi keperawatan

Setelah melakukan analisis data serta merencanakan tindakan keperawatan

maka implementasi yang dilakukan sebagai berikut:

a. Hari pertama tanggal 22 maret 2022

1. Pukul 10: 00 wita, monitoring kadar glukosa darah

Hasil: kadar glukosa darah 280 mg/dl

2. Pukul 10 :5 wita observasi tanda tanda vital

Hasil: tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36C,

pernapasa 22x/menit

3. Pukul 10:10 wita, memberikan asupan cairan

Hasil: klien dianjurkan untuk minum air

4. Pukul 10: 15 wita, memonitoring tanda dan gejala hiperglikimia

Hasil: klien tampak lemas


5. Pukul 10:30 wita, menganjurkan monitor kadar glukosa darah

Hasil: klien mengerti dan mengatakan akan membeli alat monitor

kadar glukosa darah

6. Pukul 10:40 wita, menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan

olaraga

Hasil: klien tampak mengerti dan patuh terhadap diet

b. hari ke dua yang dilakukan hari rabu tangal 23 maret 2022

1. Pukul 10 :5 wita observasi tanda tanda vital

Hasil: tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36C,

pernapasa 22x/menit

2. Pukul 10:10 wita, memberikan asupan cairan

Hasil: klien dianjurkan untuk minum air

3. Pukul 10:15 wita, memonitoring tanda dan gejala hiperglikimia

Hasil: klien dianjurkan untuk minum air sebenyak 7-8 gelas per

hari

4. Pukul 10:30 wita, menganjurkan monitor kadar glukosa darah

Hasil: klien mengerti dan mengatakan akan membeli alat monitor

kadar glukosa darah

5. Pukul 10:30 wita, menganjurkan monitor kadar glukosa darah

Hasil: klien mengerti dan mengatakan akan membeli alat monitor

kadar glukosa darah

6. Pukul 10:40 wita, menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan

olaraga
Hasil: klien tampak mengerti dan patuh terhadap diet

c. Hari ketiga pada hari kamis 24 maret 2022

1. Pukul 10 :5 wita observasi tanda tanda vital

Hasil: tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36C

pernapasa 22x/menit

2. Pukul 10:10 wita, memberikan asupan cairan

Hasil: klien mengakatan sudah minum air 7-8 gelas per hari

3. Pukul 10:15 wita, memonitoring tanda dan gejala hiperglikimia

Hasil: klien sudah bisa menjaga pola makan yang baik

4. Pukul 10:30 wita, menganjurkan monitor kadar glukosa darah

Hasil: klien sudah membeli alat pemeriksaan kadar glukosa darah

5. Pukul 10:40 wita, menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan

olaraga

Hasil: klien tampak mengerti dan patuh terhadap diet

6. Ajarkan kepada keluarga klien untuk memeriksa klien ke

puskesmas atau rumah sakit terdekat

Hasil: keluarga klien menerima anjuran yang diberikan dan telah

memeriksa ke Puskesmas
7. Evaluasi Keperawatan

Setelah melakukan penelitian analisa data, rencana keperawatan dan

melakukan tindakan keperawatan evaluasi yang diharapkan dari

implementasi keperawatan adalah sebagai berikut:

a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn ”D”

hari selasa 22 maret 2022 jam 10.00 wita degan menggukan

mode SOA:

Data Subjektif: Kliean mengatakan lemas, mulut terasa kering, dan rasa

haus meningkat

Data Objekti: konjungtiva tampak anemis, pasien tampak lemah, tingkat

kesedaran compasmentris tekanan darah: 120/90mmHg, N:80x/m, S:36

C, P:22x/m Kadar gluosa darah: (280) mg/dl

Assesmen: masalah ketidastabilan glokusa darah belum teratasi

Plenning: lanjutkan intervensi,

a. Monitor kadar glukosa darah

b. observasi tanda tanda vital

c. Berikan asupan cairan

d. Monitor tanda dan gejala hiperglikimia

e. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secera mandiri

f. Anjurkan diet dan olaraga


b. Setelah dilakukan tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn “D”

dilakukan rabu 23 maret 2022 jam 10.30 wita dengan menggunakan

metode SOAP:

Data subjektif: Kliean mengatakan lemas, mulut terasa kering, rasa haus

mulai terkontrol

Data objektif: konjungtiva tampak anemis, pasien tampak lemah,

tingkat kesedaran compasmentris tekanan darah: 130/80mmHg,

N:90x/menit, S:36,5 C, P:21x/menit Kadar gluosa darah: (150) mg/dl

Assesmen: masalah belum teratasi

Plenning: lanjutkan intervensi,

a. Monitor kadar glukosa darah

b. observasi tanda tanda vital

c. Berikan asupan cairan

d. Monitor tanda dan gejala hiperglikimia

e. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secera mandiri

f. Anjurkan diet dan olaraga

c. Setelah dilakukan tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn “D”

dilakukan rabu 23 maret 2022 jam 10.30 wita dengan menggunakan metode

SOAP:

Data subjektif: klien mengatakan mulut terasa kering, rasa haus

sudah teratasi
Data objektif: torgor kulit konjungtiva tampak anemis, pasien tampak lemah,

sudah teratasi, tingkat kesedaran compasmentris tekanan darah: 120/80mmHg,

N:70x/menit, S:36 C, P:20x/menit Kadar gluosa darah: (130) mg/dl

Assesmen: masalah teratasi

Planning: pertahankan intervensi

8. Dari hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah Oleh Rahaja, M. (2018) Asuhan

keperawatan pada klien dengan masalah Diabetes Melitus dengan masalah

keperawatan ketikstabilan kadar glukosa dalam darah di Rumah Sakit TK III

DR, Soetarto yogyakartarta Tahun (2020) dan Oleh Muhtia Varena Tahun 2021

asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Melitus dengan masalah keperawatan

ketidakstabilan kadar glukosa darah kabupaten pasuruan (Doctoral dissertation,

Politenik kesehatan kerta Cendikia). Teryata tidak ada perbedaan dari hasil

evaluasi yang saya dapatkan pada pasien terlihat kadar glukosa darah sudah

menurun 130 mg/dl kadar glukosa darah menurun 130 mg/dl). Teryata

dipenelitian yang saya bandingkan hal ini dapat terjadi disebabkan karena

pemberian makanan dan minum yang baik dan cukup, sehingga kemampuan

mengatur polah makan berubah dan kembali normal, dan juga saya

mengobservasi cairan masuk, dan makanan secara teratur sampai terpenuhinya

kadar glukosa darah sudan menurun 130 mg/dl.


B. Pembahasan

1. Pengkajian

Pengkajian adalah merupakan suatu langkah awal dalam proses

keperawatan yang mana dilakukan dengan melakukan pengumpulkan

data secara lengkap dengan tujuan terpecahyanya masalah keselamatan

klien serta dapat di simpulkan tindakan selajutnya

tentang individu, keluarga dan kelompok (Carpenito& Moyet, 2020).

Dari hasil pengkajian yang di dapatkan klien terdapat kesenjagan

dimana didapatkan Data subjektif klien megatakan : Kliean mengatakan

lemas, mulut terasa kering, rasa haus, sudah teratasi.

Data objektif : konjungtiva tampak anemis, pasien tampak lemah, teratasi,

tingkat kesedaran compasmentris, tekanan darah: 120/90mmHg,

N:80x/m, S:36 C, P:22x/m Kadar gluosa darah: (280) mg/dl.

2. Diangnosa keperawatan

Yang diangkat pada Tn “D” dan Tn “S” Diabetes Melitus yang dialami

klien tidak ada perbedaan yaitu dengan masalah Ketidakstabilan glukosa

darah hal ini ketidakstabilan glukosa darah sesuai dengan teori.

3. Perencanaan Keperawatan

Rencanan keperawatan pada Tn “D” di lakukan sembayak 6 kali dan Tn

“S” dilakukan sebanyak 12 kali rencana namun dari kedua pasien

dimana pembanding semuanya sama namun terdapat intervensi

kalaborasi karna peneliti elakukan berdasarkan interveni yang

disesuaikan berdasarkan teori.


4. Emplementasi keperawatan

Implementasi pada Tn “D” dan Tn “S” dilakukan sebanyak 3 kali

semuanya terlaksana namaun berbeda pelaksanaan karna

implementasi yang diberikan pada Tn “S” yang banyak dibandikan

Tn “D’ yang sedikit hal ini sesuai degan teori dalam melakukan

tindakan.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan selama 3 hari pada pasien Tn “D” dan Tn “S”

memberikan hasil yang sama dimana masalah keperawatan

ketidakstabilan kadar glukosa darah gula darah teratasi. klien

mengakatan sudah minm air 7-8 gelas per hari


BAB V

KESEMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan data yang didapatkan dari pengkajian,

tindakan keperawatan, sampai pada evaluasi disimpulkan bahwa:

Diagnosa keperawatan pada klien diabetes melitus Tn “D” yaitu

ketidakstabilan

kadar glukosa darah berhubungan dengan toleransi glukosa darah

Penderita diabetes melitus Tn” D ” mengalami ketidakstabilan glukosa darah

Kliean mengatakan lemas, mulut terasa kering, dan rasa haus meningkat

Dari implementasi keperawatan yang dilakukan selama tiga hari, dengan

mengajurkan klien pemberian makanan dan minum yang baik dan cukup, sehingga

kemampuan mengatur polah makan berubah dan kembali normal, monitor kadar

glukosa darah, observasi tanda tanda vital, berikan asupan cairan, monitor tanda

dan gejala hiperglikimia, Anjurkan monitor kadar glukosa darah secera mandiri,

Anjurkan diet dan olaraga, diperoleh hasil keadaan klien mulut kering terasa,

rasa haus mulai terkontro konjungtiva tampak anemis, pasien tampak lemah,

tingkat kesedaran compasmentris tekanan darah: 120/80mmHg, N:70x/menit,

S:36 C, P:20x/menit Kadar gluosa darah: (140 ) mg/dl. Di evaluasi kembali

perkembangan klien kesehatan klien didapat ketidakstabilan kadar glukosa

darah berhubungan dengan intoleransi glukosa darah teratasi


B. Saran

Berdasarkan manfaat studi kasus maka penulis menuliskan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat menjadi sumber bacaan dan

juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang

keperawatan dan ilmu pengetahuan lainnya.

2. Diharapkan dapat menajdi sumber pengetahuan bagi penulis untuk

melakukan studi kasus serta menambah pengetahuan tentang “asuhan

keperawatan pada keluarga dengan penyakit gastritis

3. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang

telah berkualitas, professional, trampil, inovatif, dan bermutuh serta

mampu memberikan asuhan keperawatan secara berdasarkan kode

etik perawat

4. Bagi Responden

Diharapkan Tn”D” tetap menjaga kesehatan dengan mematuhi

larangan yang diberikan dan keluarga agar tetap menjaga dan

membantu klien dalam penanganan pada penyakit yang dialami klien

dan keluarga juga bisa membawa ke pelayanan terdekat sehingga bisa

memeriksa dirinya untuk bagaimana tindak lanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai