KASUS MTBS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan Anak

Di susun :

Zahirah Rahmadian Budiman

P17320320045

TINGKAT 2A

PRODI KEPERAWATAN BOGOR

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
BOGOR
2022
KASUS
Anak AR usia 36 bulan, perempuan dan dibawa ibu nya ke poliklinik
mtbs karena anak mengalami demam sejak 5 hari. saat di kaji anak
tampak lemah, sehu 38.5C, uji Touniquet negative, berat badan 9 kg
dan tinggi badan 86 cm
1. Jelaskan Klasifikasi penyakit menurut bagan mtbs ?
Jawab : menurut bagan mtbs umur 2 bulan sampai 5 tahun,
sesuai data gejala anak AR demam sejak 5 hari maka masuk
kepada klasifikasi demam untuk demam berdarah dengue
karena (jika :demam atau riwayat demam 2-7 hari), dan terlihat
dari data gejal yang lain yaitu suhu anak AR adalah 38,5 serta
uji touniqet negative maka masuk di klasifikasi mungkin DBD
2. Jelaskan dan uraikan secara rinci dan jelas Tindakan yang harus
dilaksanakan ?
Jawab : tindakan dan pengobatan yang harus dilaksanakan
sesuai dengan klasifikasi mungkin DBD untuk anak AR
adalah :
 Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
(>38,5 derajat celcius), tidak boleh dari golongan
salisilat dan ibuprofen
 Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit dan cairan lain
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 1 kali
 Berikan juga konseling kepada ibu untuk memberikan
lebih banyak minum : oralit dan cairan
3. Tentukan status nutrisi dengan pengukuran.
Jawab : sesuai dengan grafik BB/TB Anak perempuan 2-5
tahun di dapati dengan data anak AR dengan berat badan 9kg
dan tinggi badan 86cm maka hasil grafiknya adalah -3 SD
sampai <-2 SD : kurus, dengan ketentuan gejala -3 SD sampai
– 2 SD di dapati klasifikasi status gizi Anak AR adalah Gizi
Kurang
4. Jelaskan dan uraikan secara rinci dan jelas Tindakan yang harus
dilaksanakan terkait sattus nutrisi anak?
Jawab : sesuai dengan data grafik yang didapat klasifikasi anak
AR dengan nilai -3 SD sampai <-2 SD : kurus adalah gizi
kurang dan tindakan yang harus dilaksanankan terkait status
nutrisi anak AR adalah :
 Lakukan penilaian pemberian makan pada anak dan
nasihati sesuai “anjuran makan untuk sehat maupun anak
sakit”, bila ada masalah pemberian makan, kunjungan
ulang 7 hari
 RUJUK untuk penilaian kemungkinan adanya penyakit
penyerta(infeksi TB dll)
 Kunjungan 30 hari