Anda di halaman 1dari 2

Yang akan Menjelaskan penelitian saya yang berjudul

STATIN SEBAGAI PENCEGAHAN PRIMER POST-STROKE EPILEPSY:


A META-ANALYSIS
Pendahuluan
Kerusakan saraf akibat stroke memengaruhi integritas neurovaskuler dan keseimbangan kadar elektrolit sehingga
memicu kejang.
guideline dari American dan European Stroke Organisation, pasien dengan post-stroke seizure
(PSS) dapat diberikan obat-obatan ASM Namun tidak untuk mencegah PSE
Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat efek statin sebagai profilaksis PSE dengan
parameter yang berbeda. sehingga studi ini bertujuan untuk melihat apakah insiden PSE ini
menurun pada sampel yang mengonsumsi statin dan yang tidak.
Untuk metode, kami melakukan seleksi dan skrining
menggunakan metode PRISMA di PubMed, EMBASE, Cochrane Controlled Trial Register dari
awal database hingga bulan Maret 2022
dengan kriteria inklusi (a) studi statin pada pasien stroke baik (TIA), (ICH) maupun iskemi
terhadap kejadian PSE dalam kurun waktu studi; (b) data penelitian yang memiliki Hazards
Ratios (HRs) nya dengan confidence interval (CIs) 95 (c) memiliki format publikasi yang
lengkap; dan (d) berbahasa inggris.
Dan ekslusi: (a) Riwayat epilepsi sebelum stroke; (b) Adanya penyakit lain yang memicu
epilepsi (autoimun, neoplasma, drugs, intoksikasi); (c) duplikasi; (d) bukan studi asli
eksperimental

Kemudian dilakukan pengkajian Kualitas Data menggunakan Newcastle-Ottawa Scale


(NOS) untuk studi kohort
Selanjutnya dianalisis menggunakan metode mantel haenzel pada software RevMan 5.4
dengan menghitung Risk Ratio (RR) dengan confidence interval (CI) 95%.

Dari hasil pencarian dan seleksi didapatkan 7 data dengan karakteristik sbb
Seluruh penelitian menggunakan desain studi kohort. Dengan rerata usia pasien 57.4-74
tahun dan waktu follow-up antara 12 hingga 31,7 bulan. 5 studi berfokus stroke iskemi, 1 artikel
ICH, dan 1 iskemi, ICH, maupun TIA. Jenis statin hidrofilik maupun lipofilik.

Dari tujuh riset ini didapatkan 413 px menjadi PSE dari 9884 px yg konsumsi statin, dan
2616/41506 pada kelompok yang tidak menggunakan statin. Dari analisis data tersebut,
menyatakan bahwa penggunaan statin secara signifikan menurunkan risiko terjadinya PSE (RR
0.65; 95% CI:0.58-0.72; I2 89%; p<0.00001)
Diskusi
Statin adalah obat golongan (HMG-CoA) reduktase untuk pengelolaan hiperkolesterolemia dan
penyakit aterosklerotik yang memiliki efek neuroprotektan dan antiepileptogenik20
Melalui :
1. efek antagonis Ca2+ pada gerbang voltase untuk mencegah eksitasi
2. menurunkan eksaserbasi toksisitas glutamatergic
3. anti-inflamasi,
4. meningkatkan integritas sawar otak
Pada studi ini, hasil analisis menunjukkan risk ratio efek statin terhadap penurunan PSE tidak
terlalu tinggi. Hal ini dapat disebabkan:
1. perbedaan dosis obat yang digunakan.
2. Durasi pemakaian
3. Interaksi dengan obat lain
4. Jenis statin yang dipakai
5. Tipe stroke
6. Dan faktor lain seperti: usia, gender, obesitas, penyakit kronis lain, dan
life style

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan statin secara signifikan dapat menurunkan kejadian
PSE. Namun dengan evidence base yang masih rendah, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
menginvestigasi efek statin sebagai pencegahan primer PSE.

Anda mungkin juga menyukai