Anda di halaman 1dari 16

Token Ekonomi

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Modifikasi Perilaku


Dosen Pengampu:
Citra Ayu Kumala Sari, M.Psi

Disusun oleh :
1. Nala Rohmatal Aza (12308193151)
2. Tamiatul Umayah (12308193152)
3. Miranti Dewi (12308193154)
4. Fitri Ani Fadzila (12308193155)
5. Kharisma Mutiara Sani (12308193156)
6. Zulfiana Azizatun Nisa (12308193157)
7. Ivan Prasetianto (12308193158)

JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM KELAS 5-D


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH
UIN SATU TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami sampaikan


kepada Allah SWT, karena atas segala kenikmatan dan kekuatan-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Modifikasi Perilaku. Sholawat serta salam
semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Keberhasilan penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan
dari beberapa pihak, untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Tulungagung yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menempuh pendidikan di institut ini.
2. Bapak Dr. Ahmad Rizqon Khamami, Lc.,MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin,
Adab, dan Dakwah yang telah memberi kesempatan untuk menempuh belajar dan
pengalaman.
3. Ibu Hj. Uswah Wardiana, M.Si, selaku Ketua Jurusan Psikologi Islam, yang selalu
memberi semangat dan motivasi kepada kami.
4. Ibu Citra Ayu Kumala Sari,M.Psi. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Modifikasi Perilaku
5. Seluruh civitas akademika IAIN Tulungagung yang telah ikut andil memberikan
fasilitas dalam kelancaran penulisan makalah ini.
6. Teman-teman yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca
sangat kami harapkan. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi semua pihak dan
menambah wawasan bagi kami maupun pembaca. Amin.

Tulungagung, 28 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

C. Tujuan Pembahasan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Pengertian Token Ekonomi ............................................................................... 3

B. Prinsip-Prinsip Token Ekonomi ........................................................................ 4

C. Prosedur dan ContohToken Ekonomi ............................................................... 4

D. Aturan Implementasi dalam Token Ekonomi ................................................... 8

E. Kelebihan dan Kelemahan Token Ekonomi ................................................... 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku adalah cerminan dari kepribadian seseorang. Perilaku tidak lain
adalah suatu fungsi dan interaksi antara individu dengan lingkungannya. Perilaku
merupakan hal penting dimana banyak hal yang dapat di pengaruhi, misalnya saja
tujuan hidup dari individu itu sendiri. Dalam ruang lingkup psikologi, perilaku
seseorang dapat di ubah sesuai dengan hal yang di inginkan.

Modifikasi perilaku merupakan salah satu jenis intervensi klinis dimana perilaku
yang dianggap bagus pada individu dapat di tingkatkan serta perilaku yang
dianggap kurang baik dapat di tekan. Banyak metode dalam intervensi Modifikasi
Perilaku yang dapat di gunakan. Salah satu metode yang sering di gunakan adalah
metode token ekonomi. Bagaimana sebenarnya metode ini sehingga banyak di
gunakan

B. Rumusan Masalah
Rumusan yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian Token Ekonomi?
2. Bagaimana Prinsip-Prinsip Token Ekonomi ?
3. Bagaimana Prosedur Token Ekonomi ?
4. Bagaimana Aturan Implementasi dalam Token Ekonomi?
5. Bagaimana Kelemahan dan Kelebihan dalam Token Ekonomi?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan pada makalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Token Ekonomi.
2. Untuk mengetahui dan memahami Prinsip-Prinsip Token Ekonomi.
3. Untuk mengetahui dan memahami Prosedur Token Ekonomi.
4. Untuk mengetahui dan memahami Aturan Implementasi dalam Token Ekonomi.

1
5. Untuk mengetahui dan memahami Kelemahan dan Kelebihan dalam Token
Ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Token Ekonomi


Token Ekonomi merupakan suatu wujud modifikasi perilaku yang dirancang
untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak
diinginkan dengan pemakaian token(tanda-tanda). Individu menerima token dengan
cepat setelah mempertunjukkan perilaku yang diinginkan. Token itu dikumpulkan
dan dipertukarkan dengan suatu obyek atau kehormatan yang penuh arti. Istilah
program token ekonomi merujuk pada sembarang sistem ketika seseorang dibayar
atas tindakan positifnya dan didenda jika melakukan tindakan negatif. Pembayaran
dapat dilakukan dalam bentuk koin atau poin, yang digunakan untuk membeli
imbalan boleh berupa barang atau hak istimewa (Edward 2006: 160).
Token ekonomi merupakan suatu prosedur dimana beberapa token(kupon),
(misal kepingan poker, atau stiker) diberikan ketika muncul perilaku yang
dikehendaki dandapat ditukar dengan benda-benda atau aktivitas yang diinginkan
(Davidson, 2010). Secara singkatnya Token Ekonomi merupakan sebuah system
reinforcement untuk perilaku yang dikelola dan diubah, seseorang mesti dihadiahi
atau diberikan penguatan untuk meningkatkan atau mengurangi perilaku yang
diinginkan.
Martin dan Pear (2015: 675) menjelaskan bahwa “token economy adalah
sebuah program behavioral, individu dapat memperoleh token untuk beragam
perilaku yang diinginkan dan dapat menukarkan penanda atau token tersebut demi
memperoleh penguat pendukung”. Token atau tanda khusus diberikan sebagai
penghargaan atas perilaku yang diubah, baik memunculkan perilaku yang
diinginkan, maupun menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan. Token
economy sebagai salah satu teknik modifikasi perilaku, dalam pelaksanaannya
didasarkan pada pendekatan perilaku yang menggunakan penguatan positif. Erford
(2016: 395) menyatakan bahwa “token economy adalah suatu bentuk reinforcement
positif yang dalam prosesnya seorang siswa menerima suatu token ketika mereka

3
memperlihatkan perilaku yang diinginkan”. Token yang diterima diakumulasikan
dalam jumlah tertentu, untuk kemudian ditukarkan dengan penguat (hadiah).

B. Prinsip-Prinsip Token Ekonomi


Token ekonomi merupakan prosedur untuk meningkatkan, mengajar,
mengurangi, dan memelihara berbagai perilaku. Token ekonomi dicadangkan untuk
menangani perilaku-perilaku yang tidak mempan dengan program lain. Salah satu
prinsip yang harus diperhatikan oleh pengembang adalah berkaitan dengan token
atau kepingan itu sendiri. Kazdin (Purwanto, 2012) menjelaskan bahwa meski jenis
dan ukuran dari token berbeda-beda tapi karakteristik harus dimiliki oleh semua
kepingan yaitu dapat dilihat jelas, dapat diraba dan dapat dihitung.
Selain berhubungan dengan tokennya, Walker (Purwanto, 2012)
menjelaskan bahwa dalam token ekonomi terdapat beberapa elemen pokok. Elemen
tersebut adalah:
1. Lingkungan dapat dikontrol.
2. Sasaran perilaku harus spesifik.
3. Tujuan dapat terukur.
4. Bentuk benda yang di jadikan token harus jelas.
5. Kepingan sebagai hadiah dengan kualitas yang baik dan benar-benar di
inginkan agar makna hadiah dapat terpenuhi.
6. Sesuai dengan perilaku yang di inginkan
7. Kepingan memiliki makna sebagai pengukuh

C. Prosedur dan Contoh Token Ekonomi.


Langkah-langkah Implementasi Token Economi :
1. Menentukan Perilaku Target
Semakin homogen individu kelompok yang akan dikenai token
economy, maka akan semakin mudah menstandardisasikan aturan-aturan
yang berlaku dalam token economi.

4
Contoh : Meningkatkan Kedisiplinan pada anak usia dini.
- Pada minggu pertama penerapan token ekonomi, sepertiga siswa
TK Pertiwi mau antre ketika mencuci tangan, tidak berebut
mainan dengan temannya, dan tidak bercanda serta berbicara
ketika berdoa.
- Pada minggu kedua penerapan token ekonomi, setengah dari
seluruh siswa TK Pertiwi mau antre ketika mencuci tangan, tidak
berebut mainan dengan temannya, dan tidak bercanda serta
berbicara ketika berdoa.
- Pada minggu ketiga penerapan token ekonomi, ¾ dari seluruh
siswa TK Pertiwi mau antre ketika mencuci tangan, tidak berebut
mainan dengan temannya, dan tidak bercanda serta berbicara
ketika berdoa.
- Pada minggu ke empat penerapan token ekonomi, seluruh siswa
TK Pertiwi mau antre ketika mencuci tangan, tidak berebut
mainan dengan temannya, dan tidak bercanda serta berbicara
ketika berdoa.
2. Mencari Garis Basal
Yakni memperoleh data sebelum melakukan penanganan, biasanya
melalui pengamatan selama dua minggu terhadap perilaku target. Sesudah
program dimulai, kita bisa membandingkan data dengan data yang diperoleh
saat menentukan garis basal, sehingga dapat menentukan efektivitas
program. Contoh : Dalam menentukan garis basal perilaku, ditentukan
dengan cara melihat kebiasaan disiplin siswa TK Pertiwi selama 2 minggu
sebelum dilakukannya program token ekonomi. Selanjutnya dibandingkan
dengan tiga bulan setelah diperlakukannya program token ekonomi. Lalu
dianalisis apakah penerapan metode token ekonomi dapat meningkatkan
kedisiplinan siswa.

5
3. Memilih Back up Reinforcer
Perlu diperhatikan bagaimana karakteristik peserta program dan apa
saja barang yang dibutuhkan. Barang yang menjadi pengukuh pendukung
haruslah barang yang dapat digunakan. Perlu diperhatikan pula tempat
penyimpanan, dan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program.
Contoh : Pada minggu pertama dan ke dua: siswa yang dapat
mengumpulkan 50 stiker dapat ditukarkan dengan tumbler (tempat minum).
siswa yang dapat mengumpulkan 40 stiker dapat ditukarkan dengan kotak
pensil dan krayon. siswa yang dapat mengumpulkan 35 stiker dapat
ditukarkan dengan buku berhitung dan mewarnai.
4. Memilih Tipe Token Yang Akan Digunakan
Secara umum, tipe token harus menarik, ringan, mudah dipindahkan,
tahan lama, mudah dipegang, dan tidak mudah dipalsukan. Beberapa contoh
yaitu stiker, keping logam, koin, check-mark, poin, poker chip, stempel yang
dicap di buku, tanda bintang, kartu, dll. Contoh : Token yang diberikan
kepada kelompok eksperimen disesuaikan denga usia mereka, karena subjek
disini merupakan anak usia dini maka token yang sesuai untuk anak usia
dini ini berupa striker berlogo TK Pertiwi dengan stempel sekolah. Stiker
dapat menarik perhatian anak untuk bisa mereka miliki, karena stiker
bersifat ringan, tahan lama, mudah dipegang dan tentunya tidak dapat
dipalsukan.
5. Mengidentifikasi Sumber-sumber Yang Bisa Membantu
Beberapa sumber yang bisa membantu adalah staf, relawan,
mahasiswa, residen, orang yang akan dikenai token itu sendiri. Contoh : Staf
yang dipilih adalah pengajar di TK Pertiwi untuk mengawasi dan
memberikan token selama satu bulan program token ekonomi yang
diberikan kepada siswa TK Pertiwi.

6
6. Memilih Lokasi Yang Tepat.
Token dapat diberikan dimana saja, asal diberikan setelah perilaku
target muncul. Contoh : Lokasi pelaksanaan modifikasi perilaku dengan
metode token ekonomi yaitu di TK Pertiwi
7. Menyiapkan Manual / pedoman Token Ekonomi Pada Klien Dan Staf.
Contoh : Token diberikan tiap kali siswa TK Pertiwi ketika melakukan
kegiatan pada tiap harinya sebagai berikut:

No. Kegiatan Jumlah token

1. Berbaris ketika masuk kelas 1 buah stiker

2. Berdoa 1 buah stiker


3. Mengerjakan tugas 2 buah stiker
4. Membereskan mainan 2 buah stiker
5. Mengantre saat mencuci tangan 2 buah stiker
6. Mengantre saat bersalaman dengan 2 buah stiker
guru

Ada suatu prosedur spesifik dalam penerapan program token economy

1. Perlu diperhatikan bagaimana cara penyimpanan data, kertas data yang akan
digunakan, siapa dan bagaimana data itu akan dicatat.
2. Siapa yang akan memberikan pengukuh atau agen pengukuh (reinforcing
agent), dan untuk perilaku apa.
3. Menentukan jumlah token yang bisa didapat pada setiap perilaku. Pemebrian
token dapat mulai dikurangi bila perilaku target telah terbetuk.
4. Menyusun prosedur dan menentukan jumlah token untuk memperoleh back
up reinforcer. Pada awal program, frekuensi penyediaan pengukuh
pendukung harus cukup tinggi, lalu berkurang secara bertahap.

7
5. Berhati-hati terhadap kemungkinan munculnya hukuman.Ada kemungkinan
hukuman bersyarat (possible punishment contingencies). Klien membayar
dengan token bila ia melakukan tindakan kontraproduktif.
6. Memastikan bahwa tugas yang harus dilakukan staf sudah jelas, dan
pemberian pengukuh pada staf.
7. Membuat rencana untuk menghadapi kemungkinan masalah yang akan
timbul. Masalah yang biasa timbul antara lain, kebingungan, kekurangan
staf, peserta merusak token, dan lain-lain.

D. Aturan Implementasi dalam Token Ekonomi.


Aturan dalam token economy dalam menerapkan teknik token economy
perlunya memperhatikan aturan yang ada agar dalam pelaksanaannya dapat
berjalan dengan baik. Purwanta (2015: 158-165) mengemukakan beberapa aturan
dan pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan teknik token
economy agar efektif antara lain sebagai berikut:
1. Hindari penundaan, pemberian token dilakukan seketika setelah perilaku
sasaran muncul.
2. Berikan token secara konsisten, pemberian token yang terus menerus
(continuous) dan konsisten akan mempercepat peningkatan perilaku sasaran.
3. Memperhitungkan pengukuh dengan harga kepingan. Perlu
dipertimbangkan banyaknya kepingan yang akan diterima cukup untuk
ditukar dengan barang yang diinginkan.
4. Persyaratan hendaknya jelas, aturan yang diterapkan harus jelas dan mudah
diikuti.
5. Pilih pengukuh (hadiah) yang macam dan kualitasnya memadai. Bila berupa
benda, pengukuh tersebut harus ringan, menarik, mudah dibawa atau
disimpan.
6. Kelancaran pengadaan pengukuh idaman.

8
7. Pemasaran pengukuh idaman, perlu memperhitungkan hukum penawaran
dan permintaan. Pengukuh yang banyak peminatnya berharga lebih tinggi
dari yang tidak banyak peminatnya.
8. Jodohkan pemberian kepingan dengan pengukuh sosial positif. Pemasangan
kepingan dengan pengukuh sosial positif dapat mendidik keterampilan sosial
siswa maupun guru.
9. Perhitungkan efeknya terhadap orang lain. Program token economy
seyogianya melibatkan satu kelompok agar tidak ada rasa iri karena
perlakuan yang istimewa.
10. Perlu persetujuan berbagai pihak, agar tidak mengganggu pelaksanaan
program yang menyertainya.
11. Perlu kerjasama subjek, dalam pelaksanaan teknik token economy makin
jelas aturan main, makin setuju subjek pada program yang akan
dilaksanakan, maka akan semakin lancar program dan semakin efektif hasil
yang diperoleh.
12. Perlu latihan bagi pelaksana. Program token economy sering membutuhkan
bantuan dalam pelaksanaannya, maka pelaksana perlu mendapatkan latihan-
latihan dan pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan token
economy.
13. Perlu pencatatan, selain untuk pertanggungjawaban, juga untuk mendeteksi
keberhasilan program.
14. Kombinasi dengan prosedur lain. Program token economy dapat
dikombinasikan dengan program lain seperti denda dan penyisihan.
15. Follow-up dan penundaan pengukuhan. Apabila token economy sudah
berhasil meningkatkan perilaku, sedangkan pengukuhan sosial belum dapat
menggantikan program kepingan, maka perlu adanya penundaan pemberian
kepingan.

9
E. Kelemahan dan Kelebihan Token Ekonomi.
1. Beberapa kelebihan menggunakan Token Ekonomi:
a. Token dapat digunakan untuk memperkuat perilaku target segera setelah
terjadi.
b. Token ekonomi sangat terstruktur sehingga target perilaku yang
diinginkan lebih sering diperkuat secara konsisten.
c. Pengkodisian token digeneralisasikan sebagai penguat karena mereka
dipasangkan dengan berbagai reinforcers yang lain, akibatnya token
berfungsi sebagai reinforcers meskipun ada operasi spesifik tertentu
yang mungkin ada untuuk klien setiap saat.
d. Token dapat dikuantifikasi dengan mudah sehingga perilaku yang
berbeda dapat diterima.
e. Perilaku-perilaku yang ditunjukkan individu dapat dihargai dengan
segera.
f. Besarnya reward adalah sama nilainya untuk semua individu dalam
suatu kelompok.
g. Pengggunaan hukuman (respon cost) lebih sedikit resikonya
dibandingkan bentuk-bentuk hukuman yang lain.
h. Individu dapat belajar ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan
dengan masa depan.
2. Beberapa Kelemahan menggunakan Token Economi
Selain mempunyai kelebihan, token economi juga mempunyai beberapa
kekurangan, yaitu:
a. Kurangnya pembentukan motivasi intrinsik, karena token merupakan
dorongan dari luar diri.
b. Dibutuhkan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh pendukung.
c. Adanya beberapa hambatan dari orang yang memberikan dan menerima
token.

10
Sedangkan menurut Miltenberger (2003: 486) kekurangan token
economy melibatkan dalam usaha dan waktu dalam mengorganisir serta
pelaksanaan program dan harga pembelian pengukuh pendukung. Pelatihan
staf dan manajemen juga dapat merupakan masalah ketika token economy
mempunyai komponen kompleks atau ketika menyelenggarakan dalam skala
besar.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan diatas, kekurangan


token economy adalah:

a. Membutuhkan waktu yang cukup lama.


b. Kurangnya pembentukan motivasi intrinsik, karena token merupakan
dorongan dari luar diri.
c. Dibutuhkan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh
pendukung.
d. Manajemen yang tidak mendukung akan menghambat jalannya
program.
e. Staff yang tidak terlatih akan memunculkan perilaku negatif jika
perilaku positif atau perilaku yang diharapkan tidak diberikan
penguatan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Token economy merupakan salah satu teknik modifikasi perilaku dengan cara
pemberian token atau kepingan untuk menguatkan perilaku positif.
2. Prosedur dalam Token Ekonomi diantaranya yaitu: Menentukan Perilaku Target,
Mencari Garis Basal,Memilih Back up Reinforcer,Memilih Tipe Token Yang
Akan Digunakan,Mengidentifikasi Sumber-sumber Yang Bisa Membantu,
Memilih Lokasi Yang Tepat, Menyiapkan Manual / pedoman Token Economy
Pada Klien Dan Staf.
3. Kekurangan menggunakan token ekonomi, yaitu: Kurangnya pembentukan
motivasi intrinsik, karena token merupakan dorongan dari luar diri, Dibutuhkan
dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh pendukung.
4. Kelebihan menggunakan token ekonomi,yaitu : Token dapat digunakan untuk
memperkuat perilaku target segera setelah terjadi, Token ekonomi sangat
terstruktur sehingga target perilaku yang diinginkan lebih sering diperkuat secara
konsisten, Token dapat dikuantifikasi dengan mudah sehingga perilaku yang
berbeda dapat diterima.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penyusun akan lebih fokus dan rinci dalam menjelaskan tentang makalah
diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu, diperlukan kritik atau saran terhadap penulisan ataupun materi
yang dapat dikirim melalui alamat email mutiarakharisma15@gmail.com dan sangat
diperlukan agar penyusun bisa memperbaiki kesalahan dalam penyusunan makalah
ini. Semoga kedepannya kita dapat menyusun makalah yang lebih baik untuk
pembaca

12
DAFTAR PUSTAKA

Martin, G & Pear, J. 1996. Behavior Modification : What It Is and How To Do It. New
Jersey. Prentice Hall International, Inc.
Nurmawati, E. 2013. Penerapan metode modifikasi perilaku Token Economy untuk
mengurangi Conduct Disorder. Procedia Studi Kasus dan Intervensi Psikolog. Vol 1
(1), 31-35.
Purwanta, E. 2012. Modifikasi Perilaku. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

13

Anda mungkin juga menyukai