01. Sudah Mampu Namun Belum Juga Menikah | Bulughul Maram – Kitab Nikah
Oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc.
Hadits 997
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu’ Anhu berkata, “ Rasulullah ﷺbersabda pada
kami, “Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kamu telah mampu berkeluarga
hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memilihara
kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat
mengendalikanmu’.” (Muttafaqun “Alaihi) Shahih: Al-Bukhari (1905). Muslim.
Nikah, (1400). At-Tirmidzi (1080), Ibnu Majah (1845). Ahmad (4013) Lihat Al-Irwa’
(1781)
Pengertian Nikah :
1. Adanya akad
2. Untuk menghalalkan hubungan laki-laki dan perempuan
3. Untuk menjalin kasih sayang
4. Untuk mendapatkan keturunan lewat jalan syar’i.
Hukum Menikah
Hadist 998
Dari Anas bin Malik Radhiallahu’ Anhu Bahwa Nabi ﷺsetelah memuji Allha dan
menyanjung-Nya bersabda, “Tetapi aku shalat, tidur, berpuasa, berbuka, dan menikahi
perempuan. Barangsiapa membenci sunnahku, ia tidak termasuk ummatku.”
(Muttafqun “Alaihi) Shahih: Bukhari (5063). Muslim, Nikah, (1404). An-Nasa’i
(3217). Al-Baihaqi (7/77). Ahmad (13122). Lihat: Al-Irwa’ (1782)
Ada 3 kondisi :
1. Membujang karena tidak ingin sama sekali unuk menikah karena fitrahnya, sakit,
atau karena tidak mampu memberikan nafkah, maka di-makruh-kan menikah
2. Membujang karena terlalu sibuk dengan ibadah termasuk juga menuntut ilmu,
karena jika menikah dapat membuatnya lalai dari hal itu, walau dari segi sisi
finansial mampu (lebih baik tidak menikah, karena ada maslahatnya yang lebih
besar) seperti halnya Imam Nawawi dan Ibnu Taimiyah
3. Membujang dalam keadaan mampu menikah secara finansial, dan tidak
disibukkan dengan ibadah mamupun menuntut ilmu, maka kondisi ini lebih baik
untuk menikah.
Faedah Hadits
1. Menujukkan keutamaan menikah
2. Siapa yang meninggalkan menikah, tujuannya ibadah saja, tidak termasuk
petunjuk Nabi ﷺ
3. Kita diperintahkan tidak memperulit dalam ibadah, padahal Nabi ﷺmengatakan
agama Islam itu mudah (Jangan melakukan bid’ah)
4. Meneladani ajaran Nabi ﷺitu lebih baik dari pada banyak beramal (dituntut yang
bagus amalnya, bukan banyak amalnya).