Anda di halaman 1dari 5

Kepada Yth.

Direktur RS Islam Surabaya


Di tempat

TELAAH STAF

Perihal : Laporan Out House Training

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, Sholawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Semoga Bapak
selalu dalam keadaan sehat wal’afiat. Amin.

Bersama ini kami sampaikan hasil seminar yang dilakukan pada :

1. Hari / Tanggal : Kamis - Jumat / 08 – 09 Desember 2021

2. Tempat penyelenggaraan : Hotel dafam Pacific Caesar

Jl. Ir Soekarno-Hatta , Surabaya

3. Topik / Judul : Implementasi Manajemen Resiko Komprehensif di Fasyankes

4. Komunitas Peserta / Jumlah : 40 orang

5. Penyelenggara / Lembaga : PERSI JATIM

6. Pembicara / Narasumber :

7. Rangkuman
A. Manajemen Resiko
1. Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi identifikasi,
analisis, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi, pemantauan, dan pelaporan
Risiko, termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola Risiko dan
potensinya. (PMK 25 thn 2019).
a. Manajemen Risiko adalah Kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi untuk
mengurangi risiko cedera dan kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit,
pengunjung dan organisasinya sendiri (The Joint Commission on Accreditation of
Healthcare Organizations / JCAHO).

b. Manajemen Risiko adalah Kegiatan meminimalkan bahaya terhadap pasien,


menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan, pasien dan pengunjung
(ASHRM)
2. Sebab vs Risiko vs Akibat
a. Sebab adalah fakta / masalah yang sudah terjadi, / sedang terjadi tapi bukan
risiko karena bukan ketidakpastian.
b. Risiko adalah ketidakpastian yang mungkin terjadi dan mungkin saja tidak
terjadi
c. Akibat adalah alasan mengapa itu berdampak penting terhadap tujuan.
B. Manajemen Resiko Terintegrasi

Proses identifikasi, analisis, evaluasi dan pengelolaan semua Risiko yang potensial dan
diterapkan terhadap semua unit / bagian / program / kegiatan mulai dari penyusunan
rencana strategis, penyusunan dan pelaksanaan program dan anggaran,
pertanggungjawaban dan monitoring dan evaluasi serta pelaporan. (PMK 25 thn
2019)

1. Selera Risiko
Sejumlah resiko yang dipilih oleh Organisasi untuk mencapai tujuannya berdasarkan
peluang yang ada.
 Tingkat Risiko yang bersedia diambil instansi dalam upayanya mewujudkan tujuan
dan sasaran yang dikehendakinya. (PMK 25 2019)
 Retensi adalah keputusan untuk menerima dan menyerap suatu Risiko. (PMK 25
2019)
 Dua faktor utama untuk menentukan selera risiko :
- Dampak kerugian yang mungkin terjadi untuk mencapai tujuan organisasi.
Misalnya: kerugian finansial, rusaknya reputasi.
- Budaya / kecenderungan organisasi terhadap resiko
2. Retensi Risiko

Retensi adalah keputusan untuk menerima dan menyerap suatu Risiko(PMK


25 2019) dengan kriteria

 Paling banyak memiliki tingkat konsekuensi pada level yang telah


ditetapkan untuk diretensi sesuai dengan toleransi dan Selera Risiko unit
kerja yang telah ditetapkan;

 Terdapat perlindungan hukum yang memadai mencakup regulasi dan /


atau kontrak / perjanjian; dan

 Unit Pemilik Risiko terkait dapat memastikan dengan tingkat keyakinan


di atas 80% bahwa tidak akan terjad kegagalan pada Pegawai, proses,
dan system yang ada
3. Toleransi Resiko

 Sejumlah dampak risiko yang berani diambil oleh organisasi untuk mencapai
tujuan.
 Jumlah risiko maksimum yang dapat di terima / ditoleransi organisasi untuk
mencapai tujuannya.
 Setelah Risiko ditoleransi, maka Risiko akan diterima dan
4. Risiko inheren dan sisa risiko

 Saat menilai risiko, penting untuk menentukan apakah menilai risiko inherent,
risiko residual atau keduanya.
 Risiko inheren : risiko yang ada di fasyankes tanpa dilakukan respon /
tindakan untuk mengubah kemungkinan atau dampak risiko tersebut.

 Risiko residual / Sisa risiko : risiko yang tersisa setelah manajemen merespons /
menindaklanjuti risiko tersebut (ERM COSO)

Surabaya, 13 Jumadil’Ula 1442


24 Desember 2021

Anies Muthoharoh
Peserta pelatihan,

Anda mungkin juga menyukai