Anda di halaman 1dari 44

10/3/20

TATA KELOLA MUTU (TKM) DI PUSKESMAS

PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS

1
10/3/20

PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS

TATA HUBUNGAN KERJA DALAM


CONTOH PENYELENGGARAAN MUTU DI PUSKESMAS

TATA HUBUNGAN KERJA DALAM


UPAYA PENINGKATAN MUTU

TATA HUBUNGAN KERJA DALAM


PENERAPAN KESELAMATAN
PASIEN

TATA HUBUNGAN KERJA DALAM


PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

TUGAS PJ/TIM MUTU PUSKESMAS

PJ/Tim Mutu bertugas membantu Kepala Puskesmas


dalam pelaksanaan dan evaluasi peningkatan mutu,
keselamatan pasien, dan manajemen resiko di Puskesmas

2
10/3/20

01 FUNGSI PJ/TIM MUTU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENINGKATAN MUTU DI PUSKESMAS

Membantu dan melakukan koordinasi dengan Pj pelayanan


dalam memilih prioritas perbaikan, pengukuran mutu/
indikator mutu dan menindaklanjuti hasil capaian indikator

Melakukan analisis capaian, validasi, dan pelaporan data Memberikan masukan dan pertimbangan
indikator prioritas Puskesmas, INM, indikator seluruh unit kepada kepala Puskesmas terkait aspek mutu
pelayanan di Puskesmas

Memfasilitasi penyusunan profil indikator Mengusulkan pelatihan peningkatan


mutu dan formulir untuk pengumpulan data mutu layanan dan manajemen data

Melakukan kompilasi data dan Mendukung implementasi budaya


informasi mutu pelayanan mutu di Puskesmas

Melakukan koordinasi pemilihan prioritas Melakukan pengkajian standar


program mutu (unit ke tk Puskesmas) mutu pelayanan di Puskesmas
terhadap pelayanan

Menyusun program kerja terkait dengan pengawasan


dan penerapan program mutu pelayanan

FUNGSI PJ/ TIM MUTU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENINGKATKAN


02 KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS

Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisis


insiden termasuk melakukan Root Cause Analysis Memberikan masukan dan pertimbangan kepada
(RCA), dan memberikan solusi untuk meningkatkan kepala Puskesmas dalam rangka pengambilan
keselamatan pasien kebijakan Keselamatan Pasien

Mungusulkan pelatihan Mengirim laporan Insiden secara


keselamatan pasien kontinu melalui e-reporting sesuai
dengan ketentan peraturan
Melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, perundang-undangan
pemantauan dan penilaian tentang
penerapan program keselamatan pasien
Membuat laporan kegiatan
kepada kepala Puskesmas

Menyusun pedoman dan program kerja


terkait dengan keselamatan pasien

3
10/3/20

FUNGSI PJ/TIM MUTU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS


03 MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS

Melakukan pemantauan terhadap kegiatan


Membuat daftar risiko Puskesmas yang direncanakan terkait daftar risiko

Menyusun Failure Mode Effect


Melakukan pendampingan
Analysis (FMEA);
penyusunan daftar risiko unit
kerja
Menyusun rancangan laporan
pelaksanaan program
Melakukan koordinasi dengan manajemen risiko
komite dan unit kerja lainnya yang
terkait mengenai program
manajemen risiko Mengusulkan pelatihan
manajemen risiko
Menyusun pedoman dan program
kerja manajemen risiko Puskesmas

PEMANTAUAN MUTU DI PUSKEMAS

PERBAIKAN MUTU SECARA


BERKESINAMBUNGAN

PENGUKURAN
INDIKATOR MUTU

PELAPORAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN

4
10/3/20

INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM)


PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

LATAR BELAKANG
?
K

P2

PA
ES

IZ

P
I

N
EH

D
AT

EM
A
N

I
IB
U

01 AKI TERTINGGI DI KAWASAN


ASIA TENGGARA 03 PENYAKIT MENULAR
02 MALNUTRISI 04 PENYAKIT TIDAK MENULAR
10

5
10/3/20

PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS

MENGUKUR
ADMEN KEBERHASILAN
PERLU UKURAN & MEMPERBAIKI
KEBERHASILAN PELAYANAN
KESEHATAN

UKM UKP, LAB &


FARMASI
TINGKAT PUSKESMAS

TINGKAT KABUPATEN/KOTA
TINGKAT PROVINSI
TINGKAT NASIONAL

11

INDIKATOR NASIONAL MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Tolok ukur yang digunakan untuk mengevaluasi secara nasional mutu


pelayanan kesehatan dengan menggunakan standar penilaian yang
telah ditentukan sebelumnya

TUJUAN :
1. Untuk menilai apakah upaya yang telah dilakukan dapat meningkatkan keluaran pelayanan
kesehatan;
2. Memberikan umpan balik kepada fasyankes, kepentingan transparansi public dalam rangka
peningkatan mutu Puskesmas
3. Untuk pembelajaran menggunakan praktik terbaik yang diperoleh melalui proses kaji banding.

Bahan pertimbangan Dinas Kab/Kota dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan


pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan mutu pelayanan di
fasilitas pelayanan kesehatan

12

6
10/3/20

INDIKATOR NASIONAL MUTU


TERUKUR TERBUKA

SEDERHANA TERJANGKAU

HIGH PROBLEM RISK,


HIGH COST, HIGH
VOLUME DAN
AKUNTABEL
PROBLEM PRONE

BERTAHAP
MENGGAMBARKAN 7
DIMENSI MUTU

13

TAHAPAN PENGUKURAN INDIKATOR

1 2 3 4

PENETAPAN PENGUMPULAN VALIDASI PENCATATAN DAN


INDIKATOR DATA PELAPORAN

14

7
10/3/20

PROFIL INDIKATOR
ITEM URAIAN
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan
diukur
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan diukur
Dimensi Mutu meliputi efektif (effective), keselamatan pasien (safe),
berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu
(timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi
(Integrated)
Tujuan hasil yang ingin dicapai
DO Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam
melakukan pengukuran indikator untuk menghindari
kerancuan
Tipe Indikator Struktur, Proses, Output, Outcome
Satuan Pengukuran Satuan atau dasar yang digunakan
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi
atau sampel yang memiliki karakteristik Tertentu
Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sample

Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai

15

PROFIL INDIKATOR
ITEM URAIAN
Kriteria Inklusi, Eksklusi
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Dasar pemilihan diukur
Desain Pengumpulan Data Retrospektif , survei harian

Sumber Data Data Primer, data Sekunder


Besar Sampel Menyesuaikan kaidah statistik
Frekuensi Pengumpulan Kekerapan pengumpulan data
Data
Periode Waktu Pelaporan Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data
Data
Periode Analisa Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis

Penyajian Data Cara menampilkan data


Instrumen Pengambilan Data Tools yang digunakan

Penanggung Jawab Petugas di unit

16

8
10/3/20

INDIKATOR NASIONAL MUTU DI PUSKESMAS

KEPATUHAN ANGKA KEBERHASILAN


PENGGUNAAN ALAT PENGOBATAN PASIEN TB
SEMUA KASUS SENSITIF OBAT
PELINDUNG DIRI (SO)

KEPUASAN PENGGUNA IBU HAMIL YANG


LAYANAN MENDAPATKAN
PELAYANAN ANC SESUAI
STANDAR

KEPATUHAN KEPATUHAN
KEBERSIHAN TANGAN IDENTIFIKASI PENGGUNA
LAYANAN

17

ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA


KASUS SENSITIF OBAT (SO)

TUJUAN
LATAR BELAKANG
Angka keberhasilan Untuk mengetahui jumlah
pengobatan pasien TB keberhasilan pengobatan
semua kasus minimal pasien TB semua kasus
90% dengan sensitif obat dan mengurangi
memperhatikan upaya angka penularan penyakit TB
penurunan angka putus
berobat, gagal,
meninggal dan pasien
tidak dilakukan evaluasi

18

9
10/3/20

ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA


KASUS SENSITIF OBAT (SO)

Pengobatan lengkap: pasien TB yang telah menyelesaikan pengobatan secara


lengkap dimana pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan
hasilnya (-) dan diakhir pengobatan tidak ada bukti hasil pemeriksaan
bakteriologis (tdk dilakukan pemeriksaan bakteriologis di akhir pengobatan)

Sembuh: pasien TB dengan hasil pemeriksaan bakteriologis (+) pada


awal pengobatan yg hasil pemeriksaan pada akhir pengobatan
dalam periodesasi pengobatan TB menjadi negatif

Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan TB dilihat


berdasarkan alur pengobatan sejak dinyatakan (+) bdasarkan
pemeriksaan bakteriologis sd pasien dinyatakan sembuh dan
pengobatan lengkap

TB SO adalah penderita TB yang berdasarkan hasil pemeriksaan uji


kepekaan atau tes cepat mikroskopis menunjukkan hasil masih
sensitif terhadap OAT lini 1

19

ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA


KASUS SENSITIF OBAT (SO)
UPAYA PENINGKATAN MUTU KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB
PENCATATAN REKAM
MEDIS SECARA
PEMANTAUAN LENGKAP DAN
KEMAJUAN BENAR DI SETIAP
PELAKSANAAN KIE TB PENGOBATAN TAHAPAN
PEMBERIAN
KEPADA PASIEN TB DAN TERMASUK PENGOBATAN TB (+)
REGIMEN DAN
KELUARGA, PENANGANAN EFEK
DOSIS OBAT YANG
PEMBUATAN SAMPING OBAT
TEPAT
PEMERIKSAAN DAHAK KESEPAKATAN PASIEN
YG TEPAT DAN BENAR DLM MENJALANKAN
DAN HASILNYA PENGOBATAN TB
TERDOKUMENTASI TERMASUK 5
(TB.06, TB.05, & TB .04 PENUNJUKAN PMO
4
Add
3 Text
2
1

20

10
10/3/20

ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA


KASUS SENSITIF OBAT (SO)
TARGET: 90%

KRITERIA INKLUSI:
1. PASIEN TB RO
2. PASIEN TB PINDAHAN YG TIDAK DILENGKAPI
SUMBER DATA
DENGAN TB 09 & HASIL PENGOBATAN TB 01, TB 03, TB 04, TB 06, TB 09
PASIEN PINDAHAN DG TB 10 DAN TB 10
3. PASIEN TB DENGAN HASIL POSITIF PADA
BULAN KE 5 ATAU BULAN KE 6

KRITERIA EKSLUSI:
TIDAK ADA
SAMPEL: BESAR SAMPEL=BESAR POPULASI
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA:
BULANAN 5
PERIODE PELAPORAN: BULANAN,
DESAIN PENGUMPULA: TRIWULAN, TAHUNAN
RETROSPEKTIF
PERIODE ANALISA : BULANAN, TRIWULAN,
TAHUNAN

21

IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC


SESUAI STANDAR

LATAR BELAKANG
TUJUAN
Jika ibu hamil
mendapatkan Penurunan angka
pelayanan ANC sesuai kematian ibu di Indonesia
standar, maka risiko
pada kehamilan dapat
sejak awal diketahui
dan dilakukan tata
laksana, sehingga
faktor risiko dapat
dikurangi agar tidak
terjadi komplikasi

22

11
10/3/20

IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR

TARGET 100%

Waktu pemeriksaan 10T mengikuti daftar pemeriksaan ANC


sesuai dengan ketentuan yang berlaku

STANDAR
Kuantitas : kunjungan 4 kali selama periode kehamilan.
Kualitas : 10T

Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar adalah ibu
hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai dengan
standar kuantitas dan standar kualitas selama periode kehamilan di
wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan

23

IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR

DESAIN SUMBER INSTRUMEN


PENGUMPULAN DATA PENGUMPULAN
DATA DATA
KOHORT IBU, KARTU
RETROSPEKTIF DATA SEKUNDER
IBU DAN PWS KIA,
REGISTER KIA

FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA
BULANAN BULANAN

KRITERIA INKLUSI : Seluruh ibu hamil bersalin di wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan
KRITERIA EKSKLUSI :
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1.
2. Ibu hamil yang pindah domisili.
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa kehamilan.
4. Ibu hamil pindahan yang tdaik memliki catatan rwayat kehamilan lengkap.
5. Ibu hamil yang meninggal sebelum masa persalinan

24

12
10/3/20

KEPATUHAN IDENTIFIKASI PENGGUNA LAYANAN

LATAR BELAKANG TUJUAN

Ketepatan identifikasi
Meningkatkan kepatuhan
menjadi sangat penting
pemberi layanan dalam
untuk menjamin
melaksanakan identifikasi
keselamatan Pengguna
pengguna layanan pada
Layanan selama proses
proses pelayanan
pelayanan dan
mencegah insiden
keselamatan pengguna
layanan

25

KEPATUHAN IDENTIFIKASI PENGGUNA LAYANAN

TARGET 100% PELUANG


ü PENDAFTARAN
ü SEBELUM TINDAKAN
ü PENYERAHAN HASIL LAB
ü PENYERAHAN OBAT

Pengguna layanan adalah pasien, keluarga, sasaran,


kelompok masyarakat dan lintas sektor

Identifikasi pengguna layanan secara benar adalah proses mencocokan


identitas pengguna layanan dengan menggunakan minimal dua dari tiga
identitas yang tidak pernah berubah. Misalnya nama, tanggal lahir,
nomor rekam medik, NIK sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas

26

13
10/3/20

KEPATUHAN IDENTIFIKASI PENGGUNA LAYANAN

DESAIN SUMBER INSTRUMEN


PENGUMPULAN DATA PENGUMPULAN
DATA DATA
CONCURRENT DATA PRIMER
FORMULIR
(SURVEI HARIAN)
OBSERVASI

FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA
HARIAN BULANAN

KRITERIA INKLUSI : SEMUA PENGGUNA LAYANAN YANG MENDAPATKAN PELAYANAN DI PUSKESMAS


KRITERIA EKSLUSI : TIDAK ADA

27

KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

LATAR BELAKANG TUJUAN

Puskesmas harus Mengukur kepatuhan


memperhatikan pemberi layanan kesehatan
kepatuhan seluruh sebagai dasar untuk
pemberi pelayanan memperbaiki dan
dalam melakukan cuci meningkatkan kepatuhan
tangan sesuai dengan agar dapat menjamin
ketentuan WHO keselamatan pasien dengan
cara mengurangi risiko
infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan

28

14
10/3/20

KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN


TARGET ≥ 85% INDIKASI
ü Sebelum kontak dengan pasien
ü Sesudah Kontak dengan pasien
ü Sebelum melakukan Prosedur aseptik
ü Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
ü Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien

Kebersihan tangan dilakukan dengan 5 indikasi (Five moments) menurut


WHO dan 5 indikasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan terkait
kebersihan tangan & 6 Langkah menurut WHO

Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan


air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak kotor

1. Pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit dalam satu periode pengamatan


2. Peluang adalah indikasi kebersihan tangan dalam 15 menit periode pengamatan

29

KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

DESAIN SUMBER INSTRUMEN


PENGUMPULAN DATA PENGUMPULAN
DATA DATA
CONCURRENT HASIL FORMULIR KEPATUHAN
(SURVEI HARIAN) OBSERVASI KEBERSIHAN TANGAN

FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA

HARIAN TRIWULAN

KRITERIA INKLUSI :
Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga
penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang
kontak erat dengan pasien/spesimen yang akan di observasi
KRITERIA EKSLUSI : TIDAK ADA

30

15
10/3/20

KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN

LATAR BELAKANG TUJUAN

Untuk mengukur tingkat


Puskesmas harus kepuasan pengguna layanan
memperhatikan Puskesmas sebagai dasar
kepatuhan seluruh peningkatan mutu
pemberi pelayanan penyelenggaraan pelayanan
dalam melakukan cuci Puskesmas
tangan sesuai dengan
ketentuan WHO

31

KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN


TARGET > 76%
Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat dilaksanakan
secara periodik oleh pemberi layanan secara minimal 1
tahun sekali

Kepuasan pengguna layanan adalah hasil pendapat dan penilaian


masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan kepada
aparatur penyelenggara pelayanan publik di bandingkan dengan
harapan terhadap pelayanan.

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah kegiatan pengukuran secara


komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan
yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik.

32

16
10/3/20

KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN

DESAIN SUMBER INSTRUMEN


PENGUMPULAN DATA PENGUMPULAN
DATA DATA

DATA PRIMER KUESIONER SURVEI


SURVEI HARIAN KEPUASAN PENGGUNA
LAYANAN

FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA

MINIMAL 1 THN MINIMAL 1 THN

KRITERIA INKLUSI : SEMUA PENERIMA PELAYANAN PUSKESMAS BAIK UKM MAUPUN UKP.
KRITERIA EKSLUSI : TIDAK ADA

33

KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN

SATUAN PENGUKURAN
JENIS INDIKATOR
Outcome INDEKS

NUMERATOR/PEMBILANG
DENOMINATOR/PENYEBUT
SESUAI PERMENPAN 14/2017
SESUAI PERMENPAN 14/2017

34

17
10/3/20

KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN


TABEL SAMPEL MORGAN DAN KREJCIE (PERMENPAN RB NO 14/2017)

35

KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

LATAR BELAKANG
TUJUAN
Mengukur kepatuhan
Puskesmas harus petugas Puskesmas dalam
memperhatikan menggunakan APD.
kepatuhan pemberi Menjamin keselamatan
pelayanan dalam petugas dan pengguna
menggunakan APD layanan dengan cara
sesuai prosedur. mengurangi risiko infeksi

36

18
10/3/20

KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

TARGET 100%
Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan
terhadap petugas dalam menggunakan APD saat melakukan prosedur
pelayanan kesehatan

Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan


dalam menggunakan APD sesuai standar dan indikasi

Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit
.

37

KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

DESAIN SUMBER INSTRUMEN


PENGUMPULAN DATA PENGUMPULAN
DATA DATA

DATA PRIMER MLL FORMULIR OBSERVASI


SURVEI HARIAN OBSERVASI

FREKUENSI PERIODE
PENGUMPULAN PELAPORAN
DATA DATA

HARIAN BULANAN

KRITERIA INKLUSI : SEMUA PETUGAS YANG TERINDIKASI HARUS MENGGUNAKAN APD


KRITERIA EKSLUSI : TIDAK ADA

38

19
10/3/20

TAMPILAN DASHBOARD DI APLIKASI INM

39

TAMPILAN DASHBOARD DI APLIKASI INM

TAMPILAN
RIWAYAT
AWAL PENGINPUTAN

40

20
10/3/20

APLIKASI INM
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SO

TAMPILAN DALAM BENTUK CHART


HASIL REKAPITULASI

41

APLIKASI INM
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SO

TAMPILAN DEPAN
RIWAYAT PENGINPUTAN

42

21
10/3/20

APLIKASI INM
PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR

TAMPILAN DEPAN

HASIL DALAM RUMUS

43

APLIKASI INM
PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR

TAMPILAN DALAM BENTUK CHART

44

22
10/3/20

APLIKASI INM
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
TAMPILAN
TAMPILAN PENGINPUTAN
AWALPENGINPUTAN

45

APLIKASI INM
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD

TAMPILAN DALAM BENTUK CHART

TAMPILAN REKAPITULASI

46

23
10/3/20

APLIKASI INM
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD

47

UPAYA MEMANTAU MUTU SELAMA


AKB MELALUI BIMTEK MUTU

48

24
10/3/20

TANTANGAN BARU SISTEM KESEHATAN

PANDEMIC COVID 19
PELAYANAN PASIEN COVID
• Tingginya jumlah kasus Covid 19
• Keterbatasan Sarana dan PELAYANAN NON COVID
Prasarana (termasuk APD)
PEMANFAATAN TEHNOLOGI INFORMASI
• Tingginya kejadian penularan C-19 DAN TELEMEDICINE
pada Nakes
• Tertundanya pelayanan essensial PPI

K3

49

TANTANGAN BARU SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

• Penetapan WHO Kejadian Pandemik Virus Corona GARDA DEPAN, BELAKANG DAN
(11 Maret 2020) DITENGAH
• Penetapan Pemerintah sebagai Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat (Keppres no11/ 2020, 31
Maret 2020
FASYANKES
• Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19)Sebagai Bencana Nasional
(13 April 2020) TANTANGAN & DAMPAK

MEMOTONG RANTAI
PENULARAN

PENUNDAAN PERSIAPAN & PENYELENGGARAAN PEMBINAAN,


MONITORING & EVALUASI
AKREDITASI PROTOKOL KESEHATAN ??

50

25
10/3/20

TUJUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU PUSKESMAS

• Menyediakan acuan yang terstandar bagi


Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Fasyankes dan pemangku kepentingan lain,
dalam melakukan pemantauan dan evaluasi
mutu pelayanan fasyankes di era pandemic
COVID-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru.
• Membantu fasyankes untuk tetap
mempertahankan dan melakukan
peningkatan mutu di era AKB

51

TUJUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU PUSKESMAS

Mendapatkan informasi umum


tentang Fasyankes dan perizinannya

Mengevaluasi budaya keselamatan dan


peningkatan mutu di fasyankes

Mendapatkan data dan analisa capaian kepatuhan


terhadap Indikator Mutu Pelayanan Fasyankes

Mengevaluasi kepatuhan pelayanan fasyankes di era


Adaptasi Kebiasaan Baru

52

26
10/3/20

MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI

v Dilakukan dengan melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas


Kesehatan Kab/Kota
v Dilakukan secara berkala menggunakan Instrumen yang sudah
disiapkan.
v Instrumen berisi :
• Informasi umum
• Komponen Pelayanan dan Manajemen
• Komponen kesiapan fasyankes menghadapi pandemic
• Pencapaian indikator nasional mutu pelayanan
v Hasil Pemantauan dan Evaluasi diberikan kepada fasyankes untuk
menjadi dasar upaya peningkatan mutu di fasyankes

53

INSTRUMEN MONEV MUTU DI ERA AKB


LATAR BELAKANG
DRAFT INSTRUMEN MONEV
ADMEN MUTU PUSKESMAS DI ERA
PANDEMI

PERUMUSAN INSTRUMEN
Mutu UKP, MONEV MUTU DI ERA AKB
Puskemas ?? Pelayanan
Puskesmas LAB,
Farmasi

• Mengumpulkan berbagai refrensi


• Pertemuan dengan para pakar,
UKM LP
• Pertemuan dengan Dinkes
Propinsi, Dinkes Kab.Kota,
Puskesmas

54

27
10/3/20

INSTRUMEN MONEV MUTU PUSKESMAS DI ERA PANDEMI COVID-19

TERDIRI DARI
DATA UMUM PUSKESMAS:
• Organisasi manajamen PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
• Lokasi
• Bangunan dan fasilitas
• Prasarana
• Peralatan
• Jenis SDM MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

ADMEN
Kepemimpinan dan Manajemen
Puskesmas INDIKATOR NASIONAL MUTU

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Penyelenggaraan UKM berorientasi ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB)
pada Upaya Promotf & Preventfi

Upaya Kesehatan Perseorangan, Inovasi Pelayanan di Adaptasi


Labortaorium dan Pelayanan Farmasi Kebiasaan Baru (AKB)

55

I. DATA UMUM
SECARA UMUM TERBAGI ATAS DUA BAGIAN BESAR
1. IDENTITAS PUSKESMAS
2. INFORMASI UMUM, TERDIRI DARI:

01 ORGANISASI MANAJEMEN 07 SUMBER DAYA MANUSIA

02 LOKASI PUSKESMAS 08 JENIS SUMBER DAYA


MANUSIA

03 BANGUNAN PUSKESMAS & 09 PENGGUNAAN ASPAK


FASILITAS LINGKUNGAN
PEMANTAUAN PUSKESMAS YANG
04 PRASARANA PUSKESMAS 10 MEMBERIKAN PELAYANAN
SESUAI STANDAR
05 PERALATAN PUSKESMAS

PERMENKES 43 TAHUN 2019 TENTANG PUSKESMAS

56

28
10/3/20

ADMINITRASI DAN MANAJEMEN

PERENCANAAN PUSAT PENGORGANISASIAN/


KESEHATAN MASYARAKAT /PENGGERAKAN DAN
(PUSKESMAS) PELAKSANAAN:
ü 1 KRITERIA ü 1 KRITERIA
ü 4 URAIAN ü 6 URAIAN
KEPEMIMPINAN &
MANAJEMEN
PUSKESMAS

PENGAWASAN PENGENDALIAN
DAN PENILAIAN
ü 1 KRITERIA
ü 2 URAIAN

57

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

Perencanaan Pelayanan UKM PERGERAKAN DAN PELAKSANAAN


dilaksanakan secara terpadu PELAYANAN UKM:
ü 2 KRITERIA ü 5 KRITERIA
ü 6 URAIAN ü 18 URAIAN

PENYELENGGARAAN UKM
YANG BERORIENTASI PADA
UPAYA PROMOTIF &
PREVENTIF

PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN


PENILAIAN KINERJA PELAYANAN
UKM:
ü 1 KRITERIA
ü 7 URAIAN

58

29
10/3/20

SURVEILANS

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


COVID-19
ü I KRITERIA
ü 8 URAIAN

Terkait upaya surveilans kesehatan masyarakat dalam


pencegahan dan pengendalian covid 19 di wilayah
kerja puskesmas secara berkala dan
berkesinambungan sesuai dengan standar yang
sudah ditetapkan, secara umum terdiri dari
ALLPPT Layout 1. Penetapan Tim
Clean Text Slide for your Presentation 2. Regulasi terkait (SK-SOP_
3. Pelaksanaan
4. Monev
5. KIE

59

UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN, LABORATORIM DAN


FARMASI

A B C D E F

PENERIMAAN PELAYANAN DI PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN


PASIEN RUANG KEGAWATDARURATAN LABORATORIUM FARMASI RUJUKAN
PEMERIKSAAN
1 KRITERIA 1 KRITERIA 1 KRITERIA
6 URAIAN 5 URAIAN 1 KRITERIA 1 KRITERIA 1 KRITERIA
6 URAIAN 6 URAIAN 6 URAIAN 6 URAIAN

60

30
10/3/20

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

ü I KRITERIA
ü 6 URAIAN

Upaya dalam rangka mendukung pencapaian


program Program Prioritas Nasional (PPN) meliputi :
• Upaya penurunan AKI, AKN
• Upaya penurunan stunting
• Peningkatan mutu dan cakupan imunisasi
ALLPPT Layout • Penanggulangan TB
Clean Text Slide for your Presentation • Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor
risikonya

61

MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI


7 STANDAR PENINGKATAN MUTU
5 URAIAN 3 STANDAR
14 URAIAN

Add Text
KESELAMATAN PASIEN
7 STANDAR
21 URAIAN MANAJEMEN RISIKO
1 STANDAR
4 URAIAN

62

31
10/3/20

ADAPTASI KEBIASAAN BARU

UPAYA PUSKESMAS DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PELAYANAN KEPADA


MASYARAKAT DI ERA PANDEMIC COVID-19:
4 KRITERIA
16 URAIAN

SECARA UMUM DI BAB INI BERISIKAN


ü KESIAPAN (PERENCANAAN)
ü PENGELOLAAN SDM
ü SISTEM YANG DIBANGUN UNTUK MENEKAN TRANSMISI
ü UPAYA DISENFIKSI

63

INOVASI PELAYANAN DI ERA AKB

INOVASI PELAYANAN DI

01 ADAPTASI
BARU (AKB):
KEBIASAAN

ü 2 KRITERIA
ü 7 URAIAN

MELIPUTI UPAYA YANG


DILAKUKAN
PUSKESMAS
OLEH
DALAM 02
MENGHADAPI
PANDEMIC COVID 19
DAN AKB AGAR
PELAYANAN TETAP
BERMUTU

64

32
10/3/20

UPAYA MENJAGA MUTU SECARA


BERKESINAMBUNGAN (CQI)
MELALUI PDC/SA DI PUSKESMAS

65

KONSEP PDCA/PDSA
Effective
People
centred
Safe
Menurut WHO “
Handbook NATIONAL
QUALITY POLICY &
Eefficient
STRATEGY”
Timely
TAHUN 2018

ed
Equit e g rat
a ble Int

66

33
10/3/20

DIMENSI MUTU

1. FOKUS PADA PASIEN (PERSON CENTERED)


Pelayanan kesehatan berfokus pada pasien artinya memberikan pelayanan yang
menghormati dan merespon keinginan pasien, kebutuhan pasien, nilai-nilai dan memastikan
nillai – nilai tersebut dihormati dalam proses pelayanan. Pelayanan kesehatan juga berusaha
meningkatkan aksepbilitas masyarakat (1.1.1.. & 4.1.1.)

2. KESELAMATAN (SAFE) -à Bab 9


Meningkatkan keselamatan melalui penerapan prinsip manajemen resiko dan menghindari
cedera pada pasien akibat pelayanan yang diberikan. Dalam memberikan pelayanan
kesehatan keselamatan menjadi hal yang penting, baik untuk pasien maupun petugas
kesehatan. Mengurangi risiko cedera, infeksi, atau bahaya lain terkait pelayanan kesehatan
dapat dilakukan dengan melibatkan petugas kesehatan dan pasien.

Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for
the 21st Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:

67

DIMENSI MUTU

3. Efektivitas (Effectiveness)à PEDOMAN DAN SOP


Kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari efektivitas yang menyangkut norma pelayanan
kesehatan dan petunjuk klinis sesuai standar yang ada. Pelayanan kesehatan berupaya
meningkatkan efektivitas seperti melalui penyusunan pedoman klinis dan petunjuk klinis (clinical
guideline and clinical pathway). Pelayanan diberikan kepada pasien yang memerlukan dan tidak
diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan berdasarkan bukti ilmiah

4. Efisiensi (Efficiency) : OPTIMALISASI SD (SPATU+DI+WAKTU)


Dimensi yang penting dari kualitas pelayanan kesehatan adalah efisiensi kerja. Efisiensi ini yang
akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan pada
umumnya terbatas. Pelayanan yang efisien pada umumnya akan memberikan perhatian yang
optimal pada pasien dan masyarakat. Petugas kesehatan akan memberikan pelayanan yang
terbaik dengan sumber daya yang dimiliki. Pelayanan kesehatan berusaha meningkatkan efisiensi
misalnya Program Pencegahan Fraud dan menghindari tindakan dan upaya yang tidak diperlukan.

Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for
the 21st Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:

68

34
10/3/20

DIMENSI MUTU

5. Adil (Equitable) à Bab I, VII


Dalam memberikan pelayanan kesehatan, Mutu pelayanan kesehatan harus sama tanpa membedakan
individu, gender, agama, etnis, lokasi geografis, dll. Pemberi layanan kesehatan berupaya meningkatkan
pemerataan jumlah dan penyebaran fasilitas serta SDM kesehatan sehingga masyarakat dapat menerima
pelayanan dengan kualitas yang sama.

6. Tepat waktu (Timely) à Bab I, IV, VII, VIII


Mengurangi waktu tunggu dan penundaan pelayanan yang membahayakan pasien dan pemberi layanan.

7. Integrasi
Ada integrasi dan komunikasi efektif seluruh provider dalam menajamin adanya pelayanan
yang baik bagi pasien/customer

Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New
Health System for the 21st Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu
layanan kesehatan ada 6, yaitu:

69

MUTU PELAYANAN KESEHATAN

mutu

SISTEM MANAJEMEN SISTEM


MUTU PELAYANAN
Sistem
Manajemen

70

35
10/3/20

MUTU PELAYANAN KESEHATAN

VARIASI MASALAH
PROSES MUTU

71

A P

C D

P PENINGKATAN KUALITAS SECARA TERUS


C MENERUS & BERKESINAMBUNGAN
P MELALUI SIKLUS PDCA/PDSA
D
A P A
C
P D
C D
C A
P D
Siklus PDCA/PDSA ibarat mesin yang terus
A bergerak untuk mencapai tujuan perbaikan
D
dan peningkatan mutu dengan berupaya
mencapai indikator-indikator mutu secara
bertahap dan terus menerus
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
3/2/2018 7216
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 10/3/20

72

36
10/3/20

MUTU PELAYANAN KESEHATA


1. IDENTIFIKASI HASIL PENYELENGGARAAN UPAYA 1. LAKSANAKAN UPAYA PENYELESAIAN
PUSKESMAS, UMPAN BALIK PELANGGAN MASALAH, LAKUKAN TRIAL/UJI COBA
2. DESKRIPSIKAN PROSES PENYELENGGARAAN
PELAYANAN YG BERJALAN SAAT INI 2. MELAKUKAN RENCANA YANG TELAH
3. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK DITETAPKAN SEBELUMNYA SESEGERA
MENENTUKAN GAP MASALAH MUNGKIN.
4. ANALISIS AKAR MASALAH
3. MEMANTAU PROSES
5.
6.
IDENTIFIKASI PELUANG PENINGKATAN MUTU
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH .
PLAN DO PELAKSANAANNYA
7. MEMBAUT RENCANA SOLUSI
PERMASALAHAN/PERBAIKAN KUALITAS

ACTIO
N STUDY
• APABILA UPAYA YANG DILAKSANAKAN
DINYATAKAN BERHASIL/SUKSES, MAKA
• MEMPELAJARI PERBAIKAN KUALITAS
STANDARISASIKAN PERUBAHAN TERSEBUT,
SELANJUTNYA UPAYAKAN LANGKAH-LANGKAH PELAJARI EFEK PERUBAHAN YG TERJADI
PERBAIKAN/PENINGKATAN MUTU SERATA TERHADAP KONDISI YANG ADA,
TERUS MENERUS BERKESINAMBUNGAN. BILA SELANJUTNYA KUMPULKAN DATA BARU
DINYATAKAN KURANG BERHASIL, HARUS DAN BANDINGKAN DENGAN DATA
DICARI JALAN LAIN DENGAN MELAKUKAN SEBELUMNYA, KEMUDIAN LIHAT EFEK
IDENTIFIKASI ULANG ATAS MASALAH ATAUPUN PERUBAHAN, DAN ATAS PERBAIKAN
UPAYA YANG DILAKSANAKAN
YANG DIPEROLEH DIREPLIKASIKAN

73

KONSEP DASAR PENGGUNAAN SIKLUS PDCA/PDSA DALAM UPAYA


PENINGKATAN MUTU
SMART
5W2H
PLAN :
Penggunaan kata MEMBUAT
DO :
MELAKSANAKAN
kerja ; Misal RENCANA PERBAIKAN MUTU
PERBAIKAN MUTU Apa masalah yg mendesak ut
Specific Menurunkan , What
diselesaikan ?
mengilangkan,
meningkatkan
ACTION :
STANDARISASI STUDY :
MEMPLAJARI HASIL
Where Dimana akan diselesaikan ?
HASIL PERBAIKAN
Menggunakan MUTU PERBAIKAN MUTU

indikator
Measurable keberhasilan When Kapan dilaksanakan
(TERUKUR)

Harus dapat Who Siapa yang bertanggungjawab


Achievable
dicapai
MENYATAKAN AKAR PENYEBAB MASALAH MUTU
Harus terkait Why Mengapa dilakukan ?
Relevant dgn dengan visi-misi
Visi-misi dan tujuan
organisasi MENYATAKAN MASALAH MUTU YANG ADA Bagaimana cara melakukan
How
perbaikan mutu
Time Bound/ Menetapkan batas
Timely waktu pencapaian MEMAHAMI KEBUTUHAN PERBAIKAN MUTU
(menyadari /potensi masalah mutu) How Berapa biaya ? Berapa manfaat yang
Much diperoleh
MASALAH MUTU

74

37
10/3/20

PENDEKATAN USE PDC/CA DALAM “TOPS” UNTUK


PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS YANG BERMUTU

75

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA


Tim peningkatan mutu Puskesmas Polman melakukan diskusi (brainstorming)
PLAN dengan Kepala Puskesmas Polman, Kepala Poli Gigi, Kepala Perawatan Balai
pengobatan, bidan KIA, petugas obat, petugas pendaftaran, perawatan BP, petugas
LANGKAH PERTAMA : laboratorium, dan juru imunisasi mengenai permasalahan yang ada di Puskesmas
IDENTIFIKASI HASIL PENYELENGGARAAN UPAYA dalam proses pelayanan kesehatan. Dari hasil diskusi diketahui informasi beberapa
PUSKESMAS & MASUKAN /UMPAN BALIK masalah pelayanan kesehatan yang ada, yaitu:
PELANGGAN

Nilai Makna Nilai Makna


1. Pasien menumpuk di loket pendaftaran, Farmasi, dan ruang
1 Sangat tidak penting 6 Cukup penting
pemeriksaan
2 Tidak Penting 7 Penting
2. Jumlah kunjungan yang cukup banyak sedangkan ruang tunggu kurang
3 Kurang penting 8 Penting sekali
memadai
4 Tidak begitu penting 9 Sangat penting
3. Lamanya waktu tunggu pasien di Farmasi dalam pengambilan obat
5 Agak penting 10 Sangat penting sekali
4. Di bagian laboratorium tidak ada ruang tunggu untuk pasien yang
mengantri mendapat pelayanan laboratorium
5. Lamanya waktu tunggu pasien mulai dari pendaftaran sampai pasien
mendapat obat yaitu sekitar dua jam
Nomor Pendapat petugas kesehatan JML
masalah A B C D E F G H I J
Masalah 1 7 5 8 7 8 6 6 7 7 8 69
Masalah 2 6 6 5 8 7 5 4 4 3 6 54
Untuk memiliki masalah pelayanan yang dianggap paling
Masalah 3 7 8 6 8 7 8 9 8 7 8 76 penting untuk segera diperbaiki, dilakukan proses
Masalah 4 5 6 7 5 4 5 7 7 6 8 60 pemberian nilai terhadap masalah yang ada oleh petugas
Masalah 5 7 4 5 7 8 7 5 8 6 8 65
kesehatan.

76

38
10/3/20

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA

Setiap anggota FKTP membuat gambaran tentang proses


PLAN yang selama ini dilakukan dalam memberikan pelayanan
LANGKAH KEDUA : kepada pasien. Masing-masing bagian di FKTP
DESKRIPSIKAN PROSES PENYELENGGARAAN menggambarkan proses yang mereka lakukan dalam bentuk
PELAYANAN YG BERJALAN SAAT INI flowchart kegiatan pelayanan kesehatan mulai dari input –
proses – output. Kadang selama ini kita melakukan
pekerjaan tanpa standar/ketentuan alur yang jelas, sehingga
ketika flowchart dibuat kita menyadari bahwa kita bisa
meningkatkan atau bahkan mengubah proses yang selama
ini berjalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan.

77

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA

Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di


PLAN Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu
LANGKAH KETIGA : tunggu pasien di Farmasi” sebagai
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK
MENENTUKAN GAP MASALAH

78

39
10/3/20

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA

PLAN
LANGKAH KEEMPAT :
FOKUS PADA PELUANG PENINGKATAN MUTU

Petugas kesehatan di Puskesmas POLMAN


memilih masalah prioritas untuk diperbaiki
sebagai upaya peningkatan mutu, yaitu :

“MENURUNKAN LAMA WAKTU


TUNGGU DI FARMASI dari 30
MENIT MENJADI 20 MENIT DI
PUSKESMAS POLMAN”

79

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA

PLAN LANGKAH KELIMA :


ANALISIS AKAR MASALAH

Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu tunggu
pasien di Farmasi” sebagai masalah yang dianggap prioritas untuk diperbaiki.

Dari permasalahan waktu tunggu pasien di Farmasi Puskesmas POLMAN, dilakukan penelusuran akar
penyebab masalah. Hal ini dilakukan dengan metode Fishborne Diagram atau yang juga dikenal dengan
Diagram Ishikawa.

80

40
10/3/20

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA

PLAN SETELAH DIKETAHUI AKAR PERMASALAHAN PENYEBAB LAMANYA


WAKTU TUNGGU PASIEN DI FARMASI PUSKESMAS POLMAN, TIM
LANGKAH KEENAM: PENINGKATAN MUTU SELANJUTNYA MENCARI BEBERAPA SOLUSI
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN SEBAGAI RENCANA PERBAIKAN MASALAH, YAITU:
MASALAH

KLASIFIKASI MANFFAT YG
MASALAH RENCANA PERBAIKAN PIC WAKTU BIAYA
DIPEROLEH
PENYEBAB
Kurangnya pengetahuan Memberikan pelatihan kepada
MANUSIA
petugas Farmasi petugas tentang pengelolaan obat
Tidak ada SOP Pembuatan dan sosialisasi SOP
METODE
Susunan obat tidak teratur Penyusunan ulang tata kelola obat
Pemisahan loket penerimaan resep
Loket hanya satu
dan penyerahan obat
Mengganti kaca loket menjadi
Kaca loket tidak transparan
SARANA transparan
Tidak tersedia nomor urut Pemberian nomor urut pasien
Kemasan obat tidak
Pengadaan etiket dan label obat
lengkap

81

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA


SETELAH MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN, TIM PENINGKATAN
DO (PELAKSANAAN) MUTU PUSKESMAS MEMBUAT PETA PELAKSANAAN PILOT
PROJECT (UJI COBA) UNTUK DIIMPLEMENTASIKAN DI
LANGKAH KETUJUH:
MEMETAKAN PILOT PROJECT (UJI COBA)
PUSKESMAS. PEMETAAN UJI COBA INI DILAKUKAN DENGAN
MENENTUKAN BENTUK PERBAIKAN, ESTIMASI BIAYA, WAKTU
PELAKSANAAN, DAN NAMA PENANGGUNG JAWAB

Rencana perbaikan WAKTU & TEMPAT BIAYA PENANGGUNG JAWAB


Memberikan pelatihan kepada petugas tentang 4 Januari 2018 di Puskesmas Rp.120.000,- dr. Yulianita
pengelolaan obat
27 Desember 2004 – 4 Feb Rp.100.000,- drg. Nani Wahyuning
Pembuatan dan sosialisasi SOP 2018 di Puskesmas
Penyusunan ulang tata kelola obat 5 Januari 2018 di Puskesmas Rp.0,- Marta
Pemisahan loket penerimaan resep dan 27 Desember 2017 Rp. 150.000,- Novi
penyerahan obat
Mengganti kaca loket menjadi transparan 27 Desember 2017 Rp.300.000,- Susi
Pemberian nomor urut pasien 27 Desember 2017 Rp. 200.000,- Misnani
Pengadaan etiket dan label obat 27 Desember 2017 Rp.56.000,- Marta

82

41
10/3/20

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA

PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROJECT(UJI COBA) SELAMA


KURANG LEBIH 3 BULAN (JANUARI 2020 – MARET 2020)
DO (PELAKSANAAN)
LANGKAH DELEPAN
IMPLEMENTASI PILOT PROJECT (UJI COBA) 1. LAKUKAN PENGUKURAN DAN PEMANTUAN SELAMA
IMPLEMENTASI UJI COBA.
2. LAKUKAN DETEKSI SETIAP PENYIMPANGAN
3. LAKUKAN DOKUMENTASI & VERIFIKASI SETIAP TINDAKAN

%
Kebutuhan Baseline Kinerja selama
TAHAP PROSES Peningkatan Kesimpulan
pelanggan Kinerja Awal Uji Coba
Kinerja
I

83

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA

CHECK (EVALUASI HASIL)


LANGKAH KESEMBILAN:
EVALUASI HASIL

Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah


dilakukan uji coba selama kurang lebih 3 bulan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
1. Tidak lagi terjadi penumpukan pasien di depan loket Farmasi baik untuk
pemberian resep maupun pengambilan obat
2. Petugas sudah lebih mudah mencari obat sehingga pelayanan lebih cepat
3. Proses pelayanan obat sudah berjalan sesuai SOP dimana alur resep berjalan
satu arah First In First Out (FIFO)

84

42
10/3/20

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA


CHECK (EVALUASI HASIL)
LANGKAH KESEPULUH:
BUAT KESIMPULAN

Dari pemantauan tim perbaikan mutu Puskesmas diketahui bahwa ternyata pelayanan obat di Farmasi
dengan menggunakan metode satu arah menjadi faktor paling dominan dalam perbaikan mengurangi
waktu tunggu pasien di Farmasi. Dimana pasien yang pertama kali datang memberikan resep obat ke
Farmasi adalah pasien yang lebih dahulu dilayani dan menerima obat sehingga penumpukan pasien
dapat dihindari

85

CONTOH IMPLEMENTASI KONSEP PDC/SA


ACT (AKSI)
LANGKAH KESEBELAS : STANDARISASI PERUBAHAN
Aksi artinya melakukan evaluasi total terhadap tujuan dan proses serta menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah
kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera melakukan action untuk memperbaikinya. Tahap aksi ini sangat penting artinya
sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya. Di tahap ini kita melakukan apa yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan
positif dalam proses keseharian pelayanan pasien sampai pada akhirnya kita bisa melakukan peningkatan dan/atau perbaikan dalam pelayanan
kesehatan.

Setelah uji coba dilakukan, buat standarisasi perubahan dengan cara:


• Gambarkan proses baru dalam flowchart yang jelas dan mudah dipahami
• Diskusikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proses standarisasi untuk mempertimbangkan bagian lain yang mungkin akan mendapat
dampak positif dari perubahan yang akan dilakukan
• Modifikasi standar, prosedur, kebijakan, capaian/target, untuk menggambarkan proses perubahan
• Diskusikan dengan semua staf FKTP tentang rencana perubahan
• Berikan penjelasan dan pelatihan kepada staf sesuai kebutuhan untuk melakukan perubahan di FKTP
• Bangun rencana untuk mendukung orang-orang agar mau berubah, mulai dari fasilitas dan lingkungan kerja di FKTP
• Dokumentasikan setiap tahap proses perubahan sehingga dapat dijadikan lesson kearn untuk senior manager atau FKTP lain

MISALNYA DALAM CONTOH KASUS DI ATAS, HASIL IMPLEMENTASI YANG ADA DAPAT DIAJUKAN UNTUK MEMBUAT SK KEPALA
PUSKESMAS SEHINGGA MENJADI LANDASAN PETUGAS PUSKESMAS UNTUK BERANI MENGAMBIL TINDAKAN TERHADAP
PELAYANAN KEPADA PASIEN.

86

43
10/3/20

87

87

44

Anda mungkin juga menyukai