Anda di halaman 1dari 240

BUKTI YANG YANG DIMINTAK DALAM PENILAIAN AKREDITASI PER BAB

Kriteria.1.1.1. Elemen Penilaian SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA BLM


EP 1. 1.   Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan
disediakan berdasarkan prioritas yang disediakan. RUK yang disusun
terdapat analisis kebutuhan masyarakat
sebagai dasar penetapan jenis-jenis
pelayanan. Hasil analisis kebutuhan
masyarakat sebagai dasar penetapan
jenis-jenis pelayanan,

EP 2 2.   Tersedia informasi tentang jenis pelayanan Brosur, flyer. Brosur, flyer. tentang
dan jadwal pelayanan. jenis pelayanan dan jadwal
pelayanan. Observasi poster, web,
papan pengumuman, MMC.
EP 3 3.   Ada upaya untuk menjalin komunikasi SK, Panduan, SOP komunikasi dengan
dengan masyarakat. masyarakat.
EP 4 4.   Ada Informasi tentang kebutuhan dan
harapan masyarakat yang dikumpulkan
melalui survei atau kegiatan lainnya.
EP 5 5.   Ada perencanaan Puskesmas yang disusun
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan sektor
terkait yang bersifat komprehensif, meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Ep 6 6. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab,


dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan
antara kebutuhan dan harapan masyarakat
dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok
Puskesmas

Kriteria 1.1.2.
EP 1. 1. Pengguna pelayanan diikutsertakan secara
aktif untuk memberikan umpan balik tentang
mutu, kinerja pelayanan dan kepuasan
terhadap pelayanan Puskesmas
EP 2 2. Ada proses identifikasi terhadap tanggapan SK komunikasi dengan masyarakat Panduan, SOP komunikasi dengan
masyarakat tentang mutu pelayanan untuk mendapat umpan balik dari masyarakat untuk mendapat umpan
masyarakat (lihat pada 1.1.1). balik dari masyarakat

EP 3 3. Ada upaya menanggapi harapan


masyarakat terhadap mutu pelayanan dalam
rangka memberikan kepuasan bagi pengguna
pelayanan.

Kriteria 1.1.3.
EP 1 1. Peluang pengembangan dalam
penyelenggaraan upaya Puskesmas dan
pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi untuk
perbaikan

EP 2 2. Didorong adanya inovasi dalam


pengembangan pelayanan, dan diupayakan
pemenuhan kebutuhan sumber daya
EP 3 3. Mekanisme kerja dan teknologi diterapkan
dalam pelayanan untuk memperbaiki mutu
pelayanan dalam rangka memberikan
kepuasan kepada pengguna pelayanan.

Kriteria 1.1.4.
EP 1 1. Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Rencana lima tahunan (kalau BLUD:
disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan rencana strategi bisnis) RUK
Puskesmas, melalui analisis kebutuhan Puskesmas (kalau BLUD: Rencana
masyarakat. Bisnis Anggaran)

EP 2 2. Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) RPK Puskesmas lengkap dengan


Puskesmas sesuai dengan anggaran yang rencana anggaran
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk tahun berjalan.
EP 3 3. Penyusunan RUK dan RPK dilakukan
secara lintas program dan lintas sektoral.
EP 4 4. RUK dan RPK merupakan rencana
terintegrasi dari berbagai Upaya Puskesmas.
EP 5 5. Ada kesesuaian antara Rencana Renstra, RUK, RPK. Ada kesesuaian
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan Rencana Renstra, RUK, RPK
Usulan kegiatan (RUK) dan Rencana Lima
Tahunan Puskesmas.

Kriteria 1.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme monitoring yang dilakukan SK, Panduan, SOP monitoring kinerja.
oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggung Bukti-bukti pelaksanaan monitoring
kinerja sesuai dengan panduan dan SOP
jawab Upaya Puskesmas untuk menjamin yang disusun: misalnya rapat, lokmin
bahwa pelaksana melaksanakan kegiatan bulanan, supervisi, audit internal, dsb
sesuai dengan perencanaan operasional.

EP 2 2. Ada indikator yang digunakan untuk SK Kepala Puskesmas tentang


monitoring dan menilai proses pelaksanaan penetapan indikator prioritas untuk
dan pencapaian hasil pelayanan. monitoring dan menilai kinerja. Bukti
pelaksanaan monitoring menggunakan
indikator yang ditetapkan
EP 3 3. Ada mekanisme untuk melaksanakan SK Kepala Puskesmas tentang
monitoring penyelenggaraan pelayanan dan penetapan indikator prioritas untuk
tindaklanjutnya baik oleh Pimpinan monitoring dan menilai kinerja. bukti
Puskesmas maupun Penanggung jawab Upaya pelaksanaan monitoring dan tindak
Puskesmas. lanjutnya baik oleh kepala puskesmas
maupun para penanggung jawab
EP 4 4. Ada mekanisme untuk melakukan revisi Kebijakan (SK) untuk melakukan revisi
terhadap perencanaan operasional jika rencana operasional, misalnya melalui
lokakarya mini
diperlukan berdasarkan hasil monitoring
pencapaian kegiatan dan bila ada perubahan
kebijakan pemerintah.

Kriteria 1.2.1
EP 1 1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan sesuai SK Kepala Puskesmas ttg jenis
dengan Peraturan Perundangan dan Pedoman pelayanan yang disediakan oleh
dari Kementerian Kesehatan untuk memenuhi Puskesmas
kebutuhan dan harapan masyarakat

EP 2 2. Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis


pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas
dan memanfaatkan jenis-jenis pelayanan yang
disediakan tersebut.

Kriteria 1.2.2.
EP 1 1. Masyarakat dan pihak terkait baik lintas
program maupun lintas sektoral mendapat
informasi yang memadai tentang tujuan,
sasaran, tugas pokok, fungsi dan kegiatan
Puskesmas

EP 2 2. Ada penyampaian informasi dan sosialisasi


yang jelas dan tepat berkaitan dengan
program kesehatan dan pelayanan yang
disediakan oleh Puskesmas kepada
masyarakat dan pihak terkait.

Kriteria 1.2.3.
EP 1 1. Puskesmas mudah dijangkau oleh
pengguna pelayanan

EP 2 2. Proses penyelenggaraan pelayanan


memberi kemudahan bagi pelanggan untuk
memperoleh pelayanan
EP 3 3. Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang
ditentukan.
EP 4 4. Teknologi dan mekanisme kerja dalam
penyelenggaraan pelayanan memudahkan
akses terhadap masyarakat.
Ep 5 5. Ada strategi komunikasi untuk
memfasilitasi kemudahan akses masyarakat
terhadap pelayanan.
Ep 6 6. Tersedia akses komunikasi dengan
pengelola dan pelaksana untuk membantu
pengguna pelayanan dalam memperoleh
pelayanan sesuai kebutuhan spesifik
pengguna pelayanan.

Kriteria 1.2.4.
EP 1 1. Ada kejelasan jadwal pelaksanaan kegiatan Jadwal pelaksanaan kegiatan
Puskesmas. Puskesmas
EP 2 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati
bersama.

EP 3 3. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal


dan rencana yang disusun

Kriteria 1.2.5.
EP 1 1. Ada koordinasi dan integrasi dalam SK, panduan , dan SOP koordinasi.
penyelenggaraan pelayanan dan Upaya
Puskesmas dengan pihak terkait, sehingga
terjadi efisiensi dan menjamin
keberlangsungan pelayanan.
EP 2 2. Mekanisme kerja, prosedur dan Pedoman/panduan tata naskah.
pelaksanaan kegiatan didokumentasikan.
EP 3 3. Dilakukan kajian terhadap masalah- SK, panduan , dan SOP koordinasi (lihat
masalah spesifik yang ada dalam proses EP 1).
penyelenggaraan pelayanan dan Upaya
Puskesmas, untuk kemudian dilakukan
koreksi dan pencegahan agar tidak terulang
kembali

EP 4 4. Dilakukan kajian terhadap masalah-


masalah yang potensial terjadi dalam proses
penyelenggaraan pelayanan dan dilakukan
upaya pencegahan.

EP 5 5. Penyelenggara pelayanan secara konsisten


mengupayakan agar pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan tertib dan akurat agar
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.

EP 6 6. Informasi yang akurat dan konsisten


diberikan kepada pengguna pelayanan dan
pihak terkait.
EP 7 7. Dilakukan perbaikan proses alur kerja
untuk meningkatkan efesiensi agar dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna
pelayanan
EP 8 8. Ada kemudahan bagi pelaksana pelayanan
untuk memperoleh bantuan konsultatif jika
membutuhkan
EP 9 9. Ada mekanisme yang mendukung
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan
EP 10 10. Ada kejelasan prosedur, kejelasan tertib Kebijakan(SK) tentang kewajiban SOP tentang penyelenggaraan
administrasi, dan dukungan tehnologi menjalankan tertib administrasi dalam program, SOP tentang
penyelenggaraan pelayanan dan penyelenggaraan pelayanan, SOP
sehingga pelaksanaan pelayanan minimal dari administrasi manajemen,ketersediaan tentang tertib administrasi (misalnya
kesalahan, tidak terjadi penyimpangan tertib administrasi surat menyurat,
maupun keterlambatan. tertib adminstrasi keuangan, tertib
adminstrasi kepegawaian, tertib
administrasi logistic). lakukan observasi
selama kegiatan survei bagaimana
pelaksanaan prosedur, dan ketertiban
dilakukan, dan bila ada dukungan
tehnologi yang digunakan oleh
puskesmas

EP 11 11. Pelaksana kegiatan mendapat dukungan


dari pimpinan Puskesmas

Kriteria 1.2.6.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas untuk menerima SK, panduan. SOP komunikasi dengan
keluhan dan umpan balik dari pengguna masyarakat mekanisme yang jelas untuk
menerima keluhan dan umpan balik dari
pelayanan, maupun pihak terkait tentang pengguna pelayanan, maupun pihak
pelayanan dan penyelenggaraan Upaya terkait (lihat 1.1.1 EP 3 dan 1.1.2).
Puskesmas.

EP 2 2. Keluhan dan umpan balik direspons,


diidentifikasi, dianalisa, dan ditindaklanjuti
EP 3 3. Ada tindak lanjut sebagai tanggapan
terhadap keluhan dan umpan balik.
EP 4 4. Ada evaluasi terhadap tindak lanjut
keluhan/umpan balik.

Kriteria 1.3.1.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk melakukan penilaian
kinerja yang dilakukan oleh Pimpinan
Puskesmas dan Pelanggung jawab Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
puskesmas
EP 2 2. Penilaian kinerja difokuskan untuk
meningkatkan kinerja pelaksanaan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas
EP 3 3. Ada indikator yang jelas untuk melakukan
penilaian kinerja
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan Rencana lima tahunan, RUK, dan RPK
cakupan Upaya Puskesmas untuk mencapai dengan pentahapan pencapaian
indikator dalam mengukur kinerja Puskesmas indicator kinerja yang jelas. surveior
sesuai dengan target yang ditetapkan oleh mengambil sampel kegiatan yang ada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam perencanaan dicocokan dengan
target-target SPM dari Dinas Kesehatan

EP 5 5. Monitoring dan Penilaian Kinerja


dilakukan secara periodik untuk mengetahui
kemajuan dan hasil pelaksanaan
penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas

Kriteria 1.3.2.
EP 1 1. Hasil penilaian kinerja Puskesmas
dianalisis dan diumpan balikkan pada pihak
terkait

EP 2 2. Hasil analisis data kinerja dibandingkan


dengan acuan standar atau jika dimungkinkan
dilakukan juga kajibanding
(benchmarking)dengan Puskesmas lain
EP 3 3. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk
memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan
Puskesmas
EP 4 4. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk
perencanaan periode berikutnya

EP 5 5. Hasil penilaian kinerja dan tindak lanjutnya


dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
REDITASI PER BAB

BUKTI/HASIL ADA BLM


bukti pertemuan oleh tim perencanaan untuk
membahas analisis kebutuhan masyarakat
yang digunakan untuk dasar menetapkan
prioritas dan menyusun rencana
(RUK/Renstra)

Bukti-bukti pelaksanaan komunikasi timbal balik


dengan masyarakat

Hasil-hasil identifikasi kebutuhan dan harapan


masyarakaat yang dikumpulkan melalui
kegiatan survei dan/atau kegiatan lain
Rencana Lima Tahunan, RUK dan RPK. Hasil
analisis kebutuhan masyarakat. Bukti lokmin
penyusunan RUK dan RPK dengan kehadiran
lintas program dan lintas sektor

Notulen rapat penyusunan perencanaan


Puskesmas terdapat agenda paparan ka
puskesmas ttg visi, misi, fungsi dan tupoksi
puskesmas, dan paparan hasil analisis
kebutuhan masyarakat sebagai dasar dalam
penyusunan RUK dan RPK

Bukti-bukti adanya umpan balik masyarakat


(survey, pertemuan, kotak saran, keluhan, dsb)

Hasil identifikasi dan analisis umpan balik


masyarakat

Dokumen bukti respons terhadap umpan balik


masyarakat, dan pemanfaatan umpan balik
pelanggan untuk perencanaan

Bukti pelaksanaan pertemuan pada tingkat


puskesmas maupun unit pelayanan/UKM
membahas permasalahan dan proses tindak lanjut
(sesuai siklus PDCA) Hasil identifikasi peluang
perbaikan dan tindak lanjutnya

Notulen rapat pada waktu kepala


puskesmas/penanggung jawab UKM/UKP
memberi pengarahan kepada anak buah
Hasil-hasil perbaikan inovatif dapat berupa
perubahan mekanisme kerja dan/atau
penggunaan tehnologi untuk perbaikan
mutu/kinerja pelayanan

Bukti pertemuan lokmin perencanaan yang


melibatkan lintas program dan lintas sektor
Cocokan apakah RUK dan RPK berisi program
kegiatan baik UKM maupun UKP

Bukti pelaksanaan monitoring menggunakan


indikator yang ditetapkan
Bukti-bukti adanya pemberitahuan/sosialisasi
jenis pelayanan kepada masyarakat/pelanggan.
Wawancara pada pasien/sasaran tentang jenis-
jenis pelayanan yang ada di puskesmas

Rekam bukti pemberian informasi lintas


program dan lintas sektor tentang tujuan,
sasaran, tugas pokok, fungsi, dan kegiatan
puskesmas. wawancara dengan staf puskesmas
dan lintas sektor untuk mengetahui
pemahaman mereka ttg tujuan, sasaran,
tupoksi dan kegiatan puskesmas

Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap


penyampaian informasi kepada masyarakat,
sasaran program, lintas program, lintas sector.
wawancara pada pasien/sasaran program
tentang kejelasan dan ketepatan informasi
yang diberikan oleh puskesmas sesuai dengan
kebutuhan pasien/sasaran program

Hasil evaluasi tentang akses terhadap petugas


yang melayani program, dan akses terhadap
Puskesmas
wawancara pada pasien/sasaran program apakah
prosedur pelayanan mudah dan tidak berbelit

Bukti evaluasi ketepatan pelayanan terhadap


jadual dan tindak lanjutnya
 Bukti tindak lanjut dalam bentuk perbaikan
mekanisme kerja atau penggunaan tehnologi

Bukti pelaksanaan komunikasi dengan


masyarakat untuk memfasilitasi kemudahan
akses
Bukti adanya media komunikasi yang
disediakan dan rekam bukti adanya
komunikasi masyarakat/pengguna pelayanan
dengan pengelola dan/atau pelaksana

 Bukti upaya menyepakati jadual baik dalam


pertemuan maupun pemberiahuan misalnya lewat
telpon atau surat menyurat. Wawancara
bagaimana proses menyepakati jadual pelayanan
baik UKM maupun UKP

Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan


apakah sesuai dengan jadwal. Observasi
Mengambil sampel jadual pelaksanaan
program UKM dan bukti pelaksanaannya

Bukti pelaksanaan koordinasi melalui


minilokakarya lintas sector dan lintas
program, dan mekanisme lain sesuai dengan
SOP yang ada

Bukti pendokumentasian prosedur dan


pencatatan kegiatan
Bukti pelaksanaan kajian masalah dan tindak
lanjutnya (bukti pelaksanaan upaya perbaikan
yang berkesinambungan dengan siklus PDCA)

Hasil kajian dan tindak lanjut thd masalah-


masalah yang potensial terjadi dalam
penyelenggaran pelayanan (bukti pembahasan
masalah potensial, dan bukti proses
penyusunan register risiko)

Bukti pelaksanaan kegiatan monitoring


pelaksanaan kegiatan dan pelayanan
Puskesmas, serta tindak lanjutnya. (lihat 1.1.5
EP 1)

 Bukti pemberian informasi kepada


masyarakat kegiatan program dan pelayanan
Puskesmas. Hasil evaluasi pemberian
informasi apakah sesuai kebutuhan dan
konsisten. (lihat 1.2.2 EP 2)
Bukti-bukti perbaikan alur kerja dalam
pelaksanaan program dan pelayanan
Puskesmas (melalui proses PDCA)

Bukti pelaksanaan konsultasi pelaksana dengan


penanggung jawab

Bukti pelaksanaan koordinasi

cocokan hasil wawancara dengan bukti-bukti yang


ada dalam pelaksanaan

bukti adanya umpan balik masyarakat yang


disampaikan

Hasil analisis dan rencana tindak lanjut


keluhan dan umpan balik (lihat 1.1.2)
Bukti tindak lanjut terhadap keluhan dan
umpan balik (lihat 1.1.2)
Bukti evaluasi thd tindak lanjut
keluhan/umpan balik (lihat 1.1.2)

Bukti pelaksanaan penilaian kinerja Bukti


pelaksanaan perbaikan berdasarkan evaluasi
kinerja

Bukti tindak lanjut penilaian dalam bentuk


perbaikan kinerja

 Bukti pengumpulan data indicator kinerja

Bukti pelaksanaan monitoring dan penilaian


kinerja, hasil dan tindak lanjutnya

Hasil penilaian kinerja dan bukti distribusi


hasil penilaian kinerja pada pihak-pihak
terkait, misalnya distribusi notulen rapat
lokakarya mini, distribusi hasil Penilain
Kinerja Puskesmas (PKP), distribusi hasil
RTM, distribusi hasil audit internal, dsb

Hasil pembandingkan data kinerja terhadap


standar dan kajibanding dengan Puskesmas
lain, serta tindak lanjutnya

Bukti tindak lanjut penilaian kinerja dalam


bentuk upaya perbaikian kinerja

Surveior melakukan pengecekan apakah RUK


memuat data dan analisis penilaian kinerja,
sebagai dasar penyusunan rencana

Laporan penilaian kinerja dan tindak lanjut


kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
pemanfaatan data penilaian kinerja untuk
perencanaan
BUKTI YANG YANG D

KRITERIA 2.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Dilakukan analisis terhadap pendirian
Puskesmas yang mempertimbangkan tata
ruang daerah dan rasio jumlah penduduk dan
ketersediaan pelayanan kesehatan
EP 2 2. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan
tata ruang daerah
EP 3 3. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan
rasio jumlah penduduk dan ketersediaan
pelayanan kesehatan
EP 4 4. Puskesmas memiliki perizinan yang
berlaku

KRITERIA 2.1.2.
EP 1 1. Puskesmas diselenggarakan di atas
bangunan yang permanen.
EP 2 2. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat
tinggal atau unit kerja yang lain.

EP 3 3. Bangunan Puskesmas memenuhi


persyaratan lingkungan yang sehat.

KRITERIA 2.1.3.
EP 1 1. Ketersediaan memenuhi persyaratan
minimal dan kebutuhan pelayanan

EP 2 2. Tata ruang memperhatikan akses,


keamanan, dan kenyamanan.

EP 3 3. Pengaturan ruang mengakomodasi


kepentingan orang dengan disabilitas, anak-
anak, dan orang usia lanjut
KRITERIA 2.1.4.
EP 1 1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai
kebutuhan

EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal


terhadap prasarana Puskesmas

EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap


pemeliharaan prasarana Puskesmas
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi
prasarana Puskesmas yang ada
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring

KRITERIA 2.1.5.
EP 1 1. Tersedia peralatan medis dan non medis
sesuai jenis pelayanan yang disediakan

EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal


terhadap peralatan medis dan non medis

EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap


pemeliharaan peralatan medis dan non medis

EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi


peralatan medis dan non medis
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring
EP 6 6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis
dan non medis yang perlu dikalibrasi
EP 7 7. Peralatan medis dan non medis yang
memerlukan izin memiliki izin yang berlaku

KRITERIA 2.2.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas adalah tenaga
kesehatan
EP 2 2. Ada kejelasan persyaratan Kepala
Puskesmas

EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas Kepala


Puskesmas
EP 4 4. Terdapat bukti pemenuhan persyaratan
penanggung jawab sesuai dengan yang
ditetapkan.

KRITERIA 2.2.2.
EP 1 1. Dilakukan analisis kebutuhan tenaga
sesuai dengan kebutuhan dan pelayanan yang
disediakan
EP 2 2. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk
tiap-tiap jenis tenaga yang dibutuhkan

EP 3 3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan


kebutuhan tenaga sesuai dengan yang
dipersyaratkan

EP 4 4. Ada kejelasan uraian tugas untuk setiap


tenaga yang bekerja di Puskesmas

EP 5 5. Persyaratan perizinan untuk tenaga medis,


keperawatan, dan tenaga kesehatan yang lain
dipenuhi

KRITERIA 2.3.1.
EP 1 1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota

EP 2 2. Pimpinan Puskesmas menetapkan


Penanggung jawab Program/Upaya
Puskesmas
EP 3 3. Ditetapkan alur komunikasi dan
koordinasi pada posisi-posisi yang ada pada
struktur

KRITERIA 2.3.2.
EP 1 1. Ada uraian tugas, tanggung jawab dan
kewenangan yang berkait dengan struktur
organisasi Puskesmas

EP 2 2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab


Upaya Puskesmas, dan karyawan memahami
tugas, tanggung jawab dan peran dalam
penyelenggaraan Program/Upaya Puskesmas.

EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan


uraian tugas

KRITERIA 2.3.3.
EP 1 1. Dilakukan kajian terhadap struktur
organisasi Puskesmas secara periodik

EP 2 2. Hasil kajian ditindaklanjuti dengan


perubahan/ penyempurnaan struktur

KRITERIA 2.3.4.
EP 1 1. Ada kejelasan persyaratan/standar
kompetensi sebagai Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, dan
Pelaksana Kegiatan.

EP 2 2. Ada rencana pengembangan pengelola


Puskesmas dan karyawan sesuai dengan
standar kompetensi.
EP 3 3. Ada pola ketenagaan Puskesmas yang
disusun berdasarkan kebutuhan
EP 4 4. Ada pemeliharaan catatan/ dokumen
sesuai dengan kompetensi, pendidikan,
pelatihan, keterampilan dan pengalaman
EP 5 5. Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil
pengembangan pengelola dan pelaksana
pelayanan
EP 6 6. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan
terhadap pengelola dan pelaksana pelayanan

KRITERIA 2.3.5.
EP 1 1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana kegiatan yang baru
untuk mengikuti orientasi dan pelatihan.

EP 2 2. Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi


karyawan baru baik Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas,
maupun Pelaksana kegiatan dan tersedia
kurikulum pelatihan orientasi.

EP 3 3. Ada kesempatan bagi Pimpinan


Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan
untuk mengikuti seminar atau kesempatan
untuk meninjau pelaksanaan di tempat lain.

KRITERIA 2.3.6.
EP 1 1. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata
nilai Puskesmas yang menjadi acuan dalam
penyelenggaraan pelayanan, Upaya/Kegiatan
Puskesmas

EP 2 2. Ada mekanisme untuk


mengkomunikasikan tata nilai dan tujuan
Puskesmas kepada pelaksana pelayanan, dan
masyarakat

EP 3 3. Ada mekanisme untuk meninjau ulang tata


nilai dan tujuan, serta menjamin bahwa tata
nilai dan tujuan relevan dengan kebutuhan
dan harapan pengguna pelayanan

EP 4 4. Ada mekanisme untuk menilai apakah


kinerja Puskesmas sejalan dengan visi, misi,
tujuan dan tata nilai Puskesmas.

KRITERIA 2.3.7.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas bahwa
Pimpinan Puskesmas mengarahkan dan
mendukung Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan pelaksana dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab
mereka.

EP 2 2. Ada mekanisme penelusuran kinerja


pelayanan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.

EP 3 3. Ada struktur organisasi Penanggung jawab


Upaya Puskesmas yang efektif.
EP 4 4. Ada mekanisme pencatatan dan pelaporan
yang dibakukan.

KRITERIA 2..3.8
EP 1 1. Ada kejelasan tanggung jawab Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan pelaksana kegiatan untuk
memfasilitasi kegiatan pembangunan
berwawasan kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

EP 2 2. Ada mekanisme yang jelas untuk


memfasilitasi peran serta masyarakat dalam
pembangunan berwawasan kesehatan dan
Upaya Puskesmas.

EP 3 3. Ada komunikasi yang efektif dengan


masyarakat dalam penyelenggaraan Upaya
Puskesmas.

KRITERIA 2.3.9.
EP 1 1. Dilakukan kajian secara periodik terhadap
akuntabilitas Penanggungjawab Upaya
Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas untuk
mengetahui apakah tujuan pelayanan tercapai
dan tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan,
kebijakan Puskesmas, maupun strategi
pelayanan.
EP 2 2. Ada kriteria yang jelas dalam
pendelagasian wewenang dari Pimpinan
dan/atau Penanggung jawab Upaya
Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan
apabila meninggalkan tugas.

EP 3 3. Ada mekanisme untuk memperoleh umpan


balik dari pelaksana kegiatan kepada
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan kinerja
dan tindak lanjut.

KRITERIA 2.3.10.
EP 1 1. Pihak-pihak yang terkait dalam
penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas diidentifikasi.

EP 2 2. Peran dari masing-masing pihak


ditetapkan.

EP 3 3. Dilakukan pembinaan, komunikasi dan


koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta


pihak terkait dalam penyelenggaraan Upaya
Puskesmas.

KRITERIA 2.3.11.
EP 1 1. Ada panduan pedoman (manual) mutu
dan/atau panduan mutu/kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Ada pedoman atau panduan kerja
penyelenggaraan untuk tiap Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada prosedur pelaksanaan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas sesuai kebutuhan.
EP 4 4. Ada kebijakan, pedoman, dan prosedur
yang jelas untuk pengendalian dokumen dan
pengendalian rekaman pelaksanaan kegiatan.

EP 5 5. Ada mekanisme yang jelas untuk


menyusun pedoman dan prosedur.

KRITERIA 2.3.12.
EP 1 1. Ada ketetapan tentang pelaksanaan
komunikasi internal di semua tingkat
manajemen.

EP 2 2. Ada prosedur komunikasi internal.

EP 3 3. Komunikasi internal dilakukan untuk


koordinasi dan membahas pelaksanaan dan
permasalahan dalam pelaksanaan
Upaya/Kegiatan Puskesmas.
EP 4 4. Komunikasi internal dilaksanakan dan
didokumentasikan.
EP 5 5. Ada tindak lanjut yang nyata terhadap
rekomendasi hasil komunikasi internal.

KRITERIA 2.3.13.
EP 1 1. Ada kajian dampak kegiatan Puskesmas
terhadap gangguan/dampak negatif terhadap
lingkungan.

EP 2 2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan


risiko akibat penyelenggaraan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap
lingkungan, untuk mencegah terjadinya
dampak tersebut.

KRITERIA 2.3.14.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi jaringan dan
jejaring faslitas pelayanan kesehatan yang
ada di wilayah kerja Puskesmas
EP 2 2. Disusun program pembinaan terhadap
jaringan dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan dengan jadual dan penanggung
jawab yang jelas

EP 3 3. Program pembinaan terhadap jaringan dan


jejaring fasilitas pelayan kesehatan
dilaksanakan sesuai rencana.
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
pembinaan

EP 5 5. Dilakukan pendokumentasian dan


pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan
pembinaan jaringan dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan
KRITERIA 2.3.15.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
pelaksana dalam pengelolaan anggaran
Puskesmas mulai dari perencanaan anggaran,
penggunaan anggaran maupun monitoring
penggunaan anggaran.

EP 2 2. Ada kejelasan tanggung jawab pengelola


keuangan Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan mekanisme penggunaan
anggaran dalam pelaksanaan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 4 4. Ada kejelasan pembukuan.

EP 5 5. Ada mekanisme untuk melakukan audit


penilaian kinerja pengelola keuangan
Puskesmas.
EP 6 6. Ada hasil audit/penilaian kinerja
keuangan.

KRITERIA 2.3.16.
EP 1 1. Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan

EP 2 2. Ada uraian tugas dan tanggung jawab


pengelola keuangan.

EP 3 3. Pengelolaan keuangan sesuai dengan


standar, peraturan yang berlaku dan rencana
anggaran yang disusun sesuai dengan
rencana operasional.

EP 4 4. Laporan dan Pertanggungjawaban


keuangan dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku.
EP 5 5. Dilakukan audit terhadap pengelolaan
keuangan dan hasilnya ditindaklanjuti.

KRITERIA 2.3.17.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi data dan informasi
yang harus tersedia di Puskesmas.

EP 2 2. Tersedia prosedur pengumpulan,


penyimpanan, dan retrieving (pencarian
kembali) data.

EP 3 3. Tersedia prosedur analisis data untuk


diproses menjadi informasi.
EP 4 4. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi
informasi kepada pihak-pihak yang
membutuhkan dan berhak memperoleh
informasi.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pengelolaan data dan informasi.

KRITERIA 2.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan hak dan kewajiban
pengguna Puskesmas.

EP 2 2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan


pihak-pihak yang terkait tentang hak dan
kewajiban mereka.

EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur


pemyelenggaraan Puskesmas mencerminkan
pemenuhan terhadap hak dan kewajiban
pengguna.

KRITERIA 2.4.2.
EP 1 1. Ada peraturan internal yang disepakati
bersama oleh pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
Pelaksana dalam melaksanakan Upaya
Puskesmas dan kegiatan Pelayanan
Puskesmas.

EP 2 2. Peraturan internal tersebut sesuai dengan


visi, misi, tata nilai, dan tujuan Puskesmas.

KRITERIA 2.5.1.
EP 1 1. Ada penunjukkan secara jelas petugas
pengelola Kontrak / Perjanjian Kerja Sama

EP 2 2. Ada dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja


Sama yang jelas dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
EP 3 3. Dalam dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja
Sama ada kejelasan, kegiatan yang harus
dilakukan, peran dan tanggung jawab
masing-masing pihak, personil yang
melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator
dan standar kinerja, masa berlakunya
Kontrak/Perjanjian Kerja Sama, proses kalau
terjadi perbedaan pendapat, termasuk bila
terjadi pemutusan hubungan kerja.

KRITERIA 2.5.2.
EP 1 1. Ada kejelasan indikator dan standar
kinerja pada pihak ketiga dalam
melaksanakan kegiatan.

EP 2 2. Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh


pengelola pelayanan terhadap pihak ketiga
berdasarkan indikator dan standar kinerja.
EP 3 3. Ada tindak lanjut terhadap hasil
monitoring dan evaluasi

KRITERIA 2.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan Penanggung jawab barang
inventaris Puskesmas.

EP 2 2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan


Puskesmas yang digunakan untuk pelayanan
maupun untuk penyelenggaraan Upaya
Puskesmas.
EP 3 3. Ada program kerja pemeliharaan sarana
dan peralatan Puskesmas.

EP 4 4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan


peralatan sesuai program kerja.

EP 5 5. Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana


dan peralatan yang memenuhi persyaratan.

EP 6 6. Ada program kerja kebersihan lingkungan


Puskesmas.

EP 7 7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan


Puskesmas sesuai dengan program kerja.

EP 8 8. Ada program kerja perawatan kendaraan,


baik roda empat maupun roda dua.

EP 9 9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan


sesuai program kerja
EP 10 10. Pencatatan dan pelaporan barang
inventaris.
BUKTI YANG YANG DIMINTAK DALAM PENILAIAN AKREDITASI BAB II

SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA


Rencana dan Jadwal
pemeliharaan.

Daftar inventaris peralatan medis


dan non medis

Jadwal dan Pelaksanaan


pemeliharaan peralatan medis
dan non medis.

Daftar peralatan yang perlu


dikalibrasi jadwal, dan

Profil kepegawaian Kepala


Puskesmas yang menunjukkan
bahwa kepala puskesmas adalah
tenaga kesehatan
Kebijakan tentang Persyaratan
kompetensi Kepala Puskesmas,
yang dapat dituangkan dalam
bentuk SK atau pada pola
ketenagaan
Uraian tugas Kepala Puskesmas

Dokumen profil kepegawaian dan


persyaratan Kepala Puskesmas
Kesesuaian profil kepegawaian
Kepala Puskesmas dengan
persyaratan

Kebijakan tentang Persyaratan


kompetensi untuk tiap jenis
tenaga yang ada

Uraian tugas untuk tiap tenaga


yang ada (uraian tugas untuk tiap
karyawan by name)
Kelengkapan surat izin sesuai
yang dipersyaratkan dan
dimasukkan dalam file
kepegawaian

Stuktur organisasi Puskesmas


yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota

SK Kepala Puskesmas tentang


penetapan Penanggung jawab
UKM dan UKP Puskesmas
Sebagai lampiran SK Kepala lengkapi dengan SOP
Puskesmas tentang penetapan
penanggung jawab, diatur alur
pertanggung jawaban dan
pelaporan, dan mekanisme
pengarahan, komunikasi dan
koordinasi antar posisi dalam
struktur dan antara penanggung
jawab dengan pelaksana,. amati
proses koordinasi antar unit kerja
selama pelaksanaan survei

Uraian jabatan mulai dari Kepala


Puskesmas, Penanggung jawab
program dan pelaksana kegiatan
sampai pada jabatan fungsional
yang ada. Uraian jabatan tsb
berisi: tugas, wewenang, dan
tanggung jawab
Persyaratan kompetensi Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab
program, dan Pelaksana kegiatan
yang merupakan bagian dari uraian
tugas atau dituangkan dalam SK
Kepala Puskesma

Rencana pengembangan
kompetensi

Pola ketenagaan, pemetaan


kompetensi
Kelengkapan file kepegawaian
untuk semua pegawai di
Puskesmas yang update

SK Kepala Puskesmas tentang


kewajiban mengikuti program
orientasi bagi Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab program dan
pelaksana kegiatan yang baru.

Kerangka acuan program


orientasi, bukti pelaksanaan
program orientasi. wawancara
pada karyawan baru ttg
pelaksanaan program orientasi
SK Kepala Puskesmas tentang visi,
misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas. Bukti pelaksanaan
lokakarya pembahasan visi, misi,
tujuan, dan tata nilai. wawancara
pada karyawan ttg proses
penyusunan visi, misi, tujuan, dan
tata nilai

SOP tentang sosialisasi visi, misi,


tujuan dan tata nilai Puskesmas.
Bukti pelaksanaan sosialisasi
visi, misi, tujuan, dan tata nilai,
flyer, brosur yang berisi visi, misi,
tujuan dan tata nilai. pemahaman
staf terhadap tata nilai dan tujuan
puskesmas

SOP tentang peninjauan kembali


tata nilai dan tujuan Puskesmas.

Kebijakan yang mewajibkan SOP pengarahan oleh Kepala


dilaksanakan pengarahan, Puskesmas maupun oleh
panduan dan Penanggung jawab program
dalam .

Kebijakan (SK), (lihat 1.1.5 dan panduan, SOP monitoring kinerja


1.3.1). dan evaluasi kinerja (lihat 1.1.5
dan 1.3.1).

SK ttg Struktur organisasi pada


tiap-tiap UKM dan unbit-unit
pelayanan UKP. bukti
penilaian/kajian efektivitas struktur
yang ada, dan tindak lanjutnya
(lihat 2.3.3. EP 2).
Kebijakan (SK) pencatatan dan panduan, dan SOP pencatatan
pelaporan.. dan pelaporan.. Bukti pencatatan
dan pelaporan.

Kebijakan yang menjelaskan


bahwa pimpinan puskesmas,
penanggung jawab, dan pelaksana
wajib memfasilitasi kegiatan
pembangunan berwawasan
kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat

Panduan dan SOP fasilitasi


peran serta masyarakat dalam
pembangunan berwawasan
kesehatan. Bukti pelaksanaan
fasilitasi, misalnya dalam
pelaksanaan SMD, MMD, dalam
pembentukan UKBM, bukti
pelayanan konsulatasi kesehatan
jika dibutuhkan oleh masyarakat.
pemahaman staf tentang
kewajiban untuk memfasilitasi
peran serta
masyarakat/pembanungan
berwawasan kesehatan

Kerangka acuan, SOP, instrumen


tentang penilaian kinerja
Penanggung jawab program dan
Penanggung jawab pelayanan
sebagai wujud akuntabilitas (bisa
menggunakan .
Kebijakan Kepala Puskesmas SOP tentang pendelegasian
tentang pendelegasian wewenang, wewenang, dengan kriteria yang
dengan kriteria yang jelas. jelas. bagaimana proses
bagaimana proses pendelengasian pendelengasian wewenang para
wewenang para manajerial manajerial dilakukan, dan apa
dilakukan, dan apa kriteria yang kriteria yang ditunakan dalam
ditunakan dalam pendelegasian pendelegasian wewenang
wewenang

Kebijakan (SK) tentang panduan dan SOP tentang


penyampaian umpan balik penyampaian umpan balik
(pelaporan) dari pelaksana kepada (pelaporan) dari pelaksana
Penanggung jawab program dan kepada Penanggung jawab
pimpinan Puskesmas untuk program dan pimpinan
perbaikan . Puskesmas untuk perbaikan .

SK penetapan peran masing-


masing pihak yang terkait (catatan
SK peran lintas sektor dapat
diminta ditetapkan oleh Camat).

Panduan (manual) mutu


Puskesmas
Pedoman dan panduan kerja
penyelenggaraan untuk masing-
masing Upaya Puskesmas

SOP pelaksanaan kegiatan-


kegiatan Upaya Puskesmas baik
UKM maupun UKP
Kebijakan (SK) pengendalian Pedoman, dan SOP
rekaman pengendalian dokumen dan SOP
pengendalian rekaman

Panduan penyusunan pedoman,


panduan, kerangka acuan, dan
SOP (panduan/pedoman tata
naskah). bukti pelaksanaan
penyusunan pedoman dan SOP
sesuai dengan prosedur yang
disusun. Bagaimana proses
penyusunan pedoman/panduan
dan SOP

Kebijakan Kepala Puskesmas


tentang komunikasi internal.
(komunikasi internal bisa dilakukan
melalui pertemuan/lokakarya
mini/pengarahan, maupun
pemanfaatan tehnologi informasi)
(lihat 1.2.5. EP 1)

SOP komunikasi internal (lihat


1.2.5. EP 1)
Kebijakan Kepala Puskesmas Panduan manajemen risiko.
tentang penerapan pengelolaan
risiko akibat penyelenggaraan
upaya puskesmas.
SOP audit penilaian kinerja
pengelola keuangan.

SK penetapan dan uraian tugas


dan tanggung jawab pengelola
keuangan.
SK dan uraian tugas dan tanggung
jawab pengelola keuangan.

Panduan pengelolaan keuangan,


dokumen rencana anggaran,
dokumen proses pengelolaan
keuangan..

Dokumen laporan dan


pertanggungjawaban keuangan.
SK Kepala Puskesmas tentang
jenis data dan informasi yang perlu
disediakan di Puskesmas.
Bagaimana proses pengelolaan
data dan informasi di puskesmas

Panduan pengelolaan
data/informasi, SOP pengelolaan
data dan informasi: SOP
pengumpulan, penyimpanan, dan
retrieving (pencarian kembali)
data.
SOP analisis data.

SOP pelaporan dan distribusi


informasi

SK Kepala Puskesmas tentang hak


dan kewajiban sasaran program
dan pasien pengguna pelayanan
Puskesmas.
Brosur, leaflet, poster ttg hak dan
kewajiban sasaran program dan
pasien/pengguna jasa
Puskesmas.
Kebijakan yang menyatakan
kewajiban karyawan puskesmas
untuk memberikan pelayanan
dengan memperhatikan hak dan
kewajiban
masyarakat/pengguna. Prosedur
pelayanan mencerminkan
perhatian terhadap hak dan
kewajiban pengguna, misalnya
hak akan privasi, hak untuk
dijaga kerahasiaan
SK Kepala Puskesmas dan
kesepakatan tentang peraturan
internal yang berisi peraturan bagi
karyawan dalam pelaksanaan
Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan di Puskesmas.

SK Kepala Puskesmas tentang


penyelenggaraan
kontrak/perjanjian kerja sama
dengan pihak ketiga, SK
Penetapan Pengelola Kontrak
Kerja
Dokumen kontrak/perjanjian
kerja sama dengan pihak ketiga.

lakukan pemeriksaan thd


dokumen kontrak apakah
memenuhi apa yang diminta
pada EP 3

Dokumen kontrak/PKS.
Kejelasan indikator dan standar
kinerja pada dokumen
kontrak. Cek dalam dokumen
kontrak kejelasan
standar/indikator kinerja pihak
ketiga
SK dan uraian tugas dan tanggung
jawab pengelola barang.

 Daftar inventaris

Program pemeliharaan dan bukti


pelaksanaan program
pemeliharaan. pemeriksaan
fasilitas ke seluruh unit
pelayanan di puskesmas

Ketersediaan tempat, dan


pemenuhan persyaratan
penyimpanan. pemeriksaan
fasilitas ke seluruh unit
pelayanan di puskesmas.
pemeriksaan fasilitas ke seluruh
unit pelayanan di puskesmas

Program kerja kebersihan


lingkungan puskesmas.
pemeriksaan fasilitas ke seluruh
unit pelayanan di puskesmas

Program kerja pemeliharaan


kendaraan. pemeriksaan
kendaraan, terutama ambulans
dan puskesling

Dokumen pencatatan dan


pelaporan barang inventaris. 
I

BLM BUKTI/HASIL ADA BLM


Bukti analisis kebutuhan pendirian
Puskesmas

Bukti pertimbangan tata ruang daerah


dalam pendirian puskesmas
Bukti pertimbangan rasio jumlah
penduduk dan ketersediaan pelayanan

Bukti izin operasional puskesmas 

FAKTA DAN ANALISIS


pengamatan surveior terhadap bangunan
puskesmas
Pengamatan surveior thd Bangunan fisik
puskesmas apakah tidak bergabung
dengan tempat tinggal atau unit kerja
yang lain
Hasil evaluasi thd bangunan fisik
puskesmas dan tindak lanjutnya.
Pengamatan surveior terhadap
pemenuhan bangunan puskesmas thd
persyaratan lingkungan sehat

FAKTA DAN ANALISIS


Hasil evaluasi pemenuhan persyaratan
minimal ketersediaan ruangan.
Pengamatan surveior thd ketersediaan
ruangan
Pengamatan surveior thd kemudahan
akses, keamanan, dan kenyamanan
ruangan
Hasil identifikasi orang dengan kebutuhan
khusus dan tindak lanjut dalam
pengaturan ruang. Pengamatan surveior
thd pengaturan ruang apakah
mengakomodasi orang dengan
kebutuhan khusus
FAKTA DAN ANALISIS
Bukti evaluasi dan tindaklanjut terhadap
kondisi prasaran puskesmas apakah
sesuai dengan kebutuhan pelayanan

Bukti pelaksanaan pemeliharaan.


pemeriksaan prasaran puskesmas
(sistem utilitas): listrik, air, gas medis, dsb

Bukti pelaksanaan monitoring, hasil


monitoring
Bukti monitoring fungsi prasarana

Bukti tindak lanjut monitoring 

FAKTA DAN ANALISIS


Bukti evaluasi dan tindak lanjut.
Ketersediaan peralatan medis dan non
medis
Bukti pelaksanaan pemeliharaan
peralatan medis dan non medis

Bukti pelaksanaan monitoring, hasil


monitoring, dan tindak lanjut. cek kondisi
peralatan medis puskesmas, sebagai
bukti bahwa pemeliharaan dilakukan
dengan baik
Bukti pelaksanaan monitoring fungsi, hasil
monitoring
Bukti tindak lanjut thd hasil monitoring

bukti pelaksanaan kalibrasi

Bukti izin peralatan yang memerlukan


izin 
FAKTA DAN ANALISIS
 Bukti analisis kebutuhan tenaga

Hasil evaluasi pemenuhan kebutuhan


tenaga terhadap persyaratan, rencana
pemenuhan kebutuhan, dan tindak lanjut.
bagaimana rencana pemenuhan
kebutuhan tenaga
Bukti pelaksanaan sosialisasi uraian
tugas, bukti pelaksanaan penjelasan
uraian tugas kepada karyawan baru

Bukti evaluasi terhadap pelaksanaan


uraian tugas 

Bukti pertemuan dan hasil kajian terhadap


struktur organisasi Puskesmas. apakah
pernah dilakukan pertemuan kajian thd
struktur organisasi, kapan dilakukan, dan
bagaimana proses/mekanismenya

Bukti tindak lanjut kajian struktur


organisasi: usulan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan perubahan struktur
internal yang dapat dilakukan oleh
puskesmas
Bukti pelaksanaan rencana
pengembangan kompetensi (STTPL,
sertifikat pelatihan, dsb) 
Bukti evaluasi dan tindak lanjut terhadap
penerapan hasil pelatihan 

Bukti sertifikat mengikuti seminar,


pendidikan, dan pelatihan. dukungan
kepala puskesmas dalam memberikan
kesempatan pada karyawan untuk
peningkatan kompetensi
Bukti pelaksanaan peninjauan ulang tata
nilai dan tujuan penyelenggaraan
program dan pelayanan. pernahkan
dilakukan tinjauan ulang, kapan, dan
bagaimana mekanismenya
Bukti pelaksanaan penilaian kinerja yang
dikaitkan dengan visi, misi, tujuan dan
tata nilai Catatan: Form penilaian kinerja
dapat juga ditambahkan kolom capaian
kinerja dan kesesuaian thd visi, thd misi,
thd tujuan, dan thd tata nilai

bukti pelaksanaan pengarahan oleh


kepala puskesmas dan penanggung
jawab. bagaimana pengarahan dilakukan
oleh pimpinan terhadap anak buah

bukti pelaksanaan monitoring dan


evaluasi kinerja sesuai dengan SOP yang
disusun. Bagaimaana proses monitoring
kinerja dilakukan
Bukti pencatatan dan pelaporan.

bukti pelaksanaan komunikasi dengan


masyarakat ttg penyelenggaraan upaya
puskesmas (lihat 1.1.1 EP 3 dan bukti-
bukti SMD/MMD pd 2.3.8. EP 2).
bagaimana penyampaian informasi dari
puskesmas kepada masyarakat, dan
sebaliknya bagaimana puskesmas
memperoleh umpan balik dari masyarakat
dalam

Bukti pelaksanaan penilaian akuntabilitas


kinerja para penanggung jawab dan
tindak lanjutnya. bagaimana proses
penilaian akuntabilitas para penanggung
jawab oleh pimpinan puskesmas
Bukti pelaksanaan pertemuan evaluasi
kinerja. Laporan/penyampaian umpan
balik pelaksanaan program kepada
pimpinan

Hasil lokakarya mini lintas program dan


lintas sektor tentang identifikasi pihak-
pihak terkait dalam penyelenggaran
program dan kegiatan Puskesmas. peran
lintas sektor (ditanyakan dalam
wawancara lintas sektor) dan bagaimana
peran lintas program (ditanyakan dalam
wawancara pimpinan)

Bukti identifikasi peran masing-masing


pihak terkait 

Bukti pelaksanaan koordinasi, pembinaan


dan komunikasi melalui lokakarya mini

Bukti evaluasi thd peran pihak terkait


dalam upaya puskesmas (evaluasi
misalnya dilakukan melalui forum rapat
lokakarya mini). Apakah peran lintas
sektor dan lintas program dievaluasi,
kapan dilakukan, dan bagaimana
melakukannya
Dokumentasi pelaksanaan komunikasi
internal dan bahasan yang dibahas

Bukti pendokumentasian pelaksanaan


komunikasi internal.
Bukti tindak lanjut rekomendasi hasil
komunikasi internal.
Hasil kajian dampak kegiatan puskesmas
terhadap lingkungan dan tindak lanjutnya 
(lihat ada tidak register risiko dan
bagaimana isinya)

Hasil kajian dan tindak lanjut terhadap


ganggung/dampak negatif thd lingkungan
dan pencegahannya, yang dituangkan
dalam register risiko. Bukti dokumentasi
jika terjadi kejadian yang berdampak
negatif terhadap lingkungan atau
masyarakat dilakukan analisis dan tindak
lanjut (register risiko). apakah pernah
terjadi kejadian akibat penyelenggaraan
pelayanan yang berdampak negatif pada
lingkungan atau masyarakat ? Bagaimana
analisis dan tindak lanjutnya

Daftar jejaring dan jaringan Puskesma

Perencanaan Program pembinaan


jaringan dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan, jadual dan penanggung jawab
tiap kegiatan pembinaan (perencanaan
program pembinaan bisa terintegrasi
dengan kegiatan masing-masing UKM
dan UKP)

Bukti pelaksanaan kegiatan pembinaan


jaringan dan jejaring 

Bukti kegiatan evaluasi dan bukti


tindaklanjut kegiatan pembinaan jejaring
dan jaringan
Bukti pelaksanaan pembinaan jaringan
dan jejaring dan pelaporannya 
Bukti pelaksanaan minilokakarya
perencanaan untuk penyusunan program
dan anggaran. Bukti keterlibatan
penanggung jawab UKM dan UKP dalam
monitoring dan evaluasi capaian kinerja
dan penggunaan anggaran

SK dan uraian tugas dan tanggung jawab


pengelola keuangan
Panduan penggunaan anggaran.

Panduan pembukuan anggaran.. Bukti


pelaksanaan pembukuan
Bukti pelaksanaan audit penilaian kinerja
pengelola keuangan

. Hasil audit kinerja keuangan.

Bukti pengelolaan keuangan. Bukti


pemeriksaan/audit keuangan yang
dilakukan oleh Kepala Puskesmas (yang
juga menyatakan kesesuaian/ketidak
sesuaian thd panduan/standar)

Bukti pelaksanaan dan tindak lanjut audit


keuangan
Bukti evaluasi dan tindak lanjut (kinerja)
pengelolaann data dan informasi.

Bukti pelaksanaan sosialisasi dan


pemahaman karyawan akan hak dan
kewajiban pengguna
Bukti pertemuan untuk menyusun dan
menyepakati peraturan internal

Dalam notulen rapat dapat dibukti bahwa


dalam pembahasan peraturan internal
karyawan mempertimbangkan visi, misi,
tata nilai dan tujuan Puskesmas

Bukti pelaksanaan monitoringdan


evaluasi kinerja pihak ketiga
Bukti tindak lanjut hasil monitoring dan
evaluasi kinerja pihak ketiga

Bukti pelaksanaan program


pemeliharaan. pemeriksaan fasilitas ke
seluruh unit pelayanan di puskesmas

Bukti pelaksanaan kebersihan lingkungan


puskesmas. pemeriksaan fasilitas ke
seluruh unit pelayanan di puskesmas

Bukti pelaksanaan pemeliharaan


kendaraan
BUKTI YANG YANG DIM

KRITERIA 3.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan
Penanggung jawab manajemen mutu.
EP 2 2. Ada kejelasan tugas, wewenang dan
tanggung jawab Penanggung jawab
manajemen mutu.
EP 3 3. Ada Pedoman Peningkatan Mutu dan
Kinerja disusun bersama oleh Penanggung
jawab manajemen mutu dengan Kepala
Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya
Puskesmas.
EP 4 4. Kebijakan mutu dan tata nilai disusun
bersama dan dituangkan dalam pedoman
(manual) mutu/Pedoman Peningkatan
Mutu dan Kinerja sesuai dengan visi, misi
dan tujuan Puskesmas.
EP 5 5. Pimpinan Puskesmas, Penanggung
jawab Upaya Puskesmas, dan Pelaksana
Kegiatan Puskesmas berkomitmen untuk
meningkatkan mutu dan kinerja secara
konsisten dan berkesinambungan.

KRITERIA 3.1.2.
EP 1 1. Ada rencana kegiatan perbaikan mutu
dan kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja
Puskesmas dilakukan sesuai dengan
rencana kegiatan yang tersusun dan
dilakukan pertemuan tinjauan manajemen
yang membahas kinerja pelayanan dan
upaya perbaikan yang perlu dilaksanakan.
EP 3 3. Pertemuan tinjauan manajemen
membahas umpan balik pelanggan,
keluhan pelanggan, hasil audit internal,
hasil penilaian kinerja, perubahan proses
penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas, maupun
perubahan kebijakan mutu jika diperlukan,
serta membahas hasil pertemuan tinjauan
manajemen sebelumnya, dan rekomendasi
untuk perbaikan

EP 4 4. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan


manajemen ditindaklanjuti dan dievaluasi.

KRITERIA 3.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas, Penanggung
jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana
Kegiatan memahami tugas dan kewajiban
mereka untuk meningkatkan mutu dan
kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan
aktif dalam peningkatan mutu dan kinerja
Puskesmas.

EP 3 3. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-


pihak terkait untuk meningkatkan mutu
dan kinerja Puskesmas ditindaklanjuti.

KRITERIA 3.1.4.
EP 1 1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis
dan digunakan untuk meningkatkan
kinerja Puskesmas.

EP 2 2. Dilakukan audit internal secara periodik


terhadap upaya perbaikan mutu dan
kinerja dalam upaya mencapai sasaran-
sasaran/indikator-indikator mutu dan
kinerja yang ditetapkan.
EP 3 3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit
internal kepada Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Manajemen mutu dan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas
untuk mengambil keputusan dalam strategi
perbaikan program dan kegiatan
Puskesmas.

EP 4 4. Tindak lanjut dilakukan terhadap


temuan dan rekomendasi dari hasil audit
internal.
EP 5 5. Terlaksananya rujukan untuk
menyelesaikan masalah dari hasil
rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan
sendiri oleh Puskesmas.

KRITERIA 3.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk mendapatkan
asupan dari pengguna tentang kinerja
Puskesmas.

EP 2 2. Dilakukan survei atau masukan melalui


forum-forum pemberdayaan masyarakat
untuk mengetahui bahwa kebutuhan dan
harapan pengguna terpenuhi.
EP 3 3. Asupan dan hasil survei maupun forum-
forum pemberdayaan masyarakat
dianalisis dan ditindaklanjuti.

KRITERIA 3.1.6.
EP 1 1. Ditetapkan indikator mutu dan kinerja
yang dikumpulkan secara periodik untuk
menilai peningkatan kinerja pelayanan.
EP 2 2. Peningkatan kinerja pelayanan tersebut
sebagai akibat adanya upaya perbaikan
mutu dan kinerja penyelenggaraan
pelayanan
EP 3 3. Ada prosedur tindakan korektif.

EP 4 4. Ada prosedur tindakan preventif.


EP 5 5. Hasil pelayanan/program dan kegiatan
yang tidak sesuai ditindaklanjuti dalam
bentuk koreksi, tindakan korektif, dan
tindakan preventif.

KRITERIA 3.1.7.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas
menyusun rencana kaji banding.

EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan


Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
pelaksana menyusun instrumen kaji
banding.
EP 3 3. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai
dengan rencana kaji banding.
EP 4 4. Hasil kaji banding dianalisis untuk
mengidentifikasi peluang perbaikan.
EP 5 5. Disusun rencana tindak lanjut kaji
banding.
EP 6 6. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut
kaji banding dalam bentuk perbaikan baik
dalam pelayanan maupun dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kaji banding, tindak lanjut
dan manfaatnya.
BUKTI YANG YANG DIMINTAK DALAM PENILAIAN AKREDITASI BAB III

SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA


SK Penanggung jawab mutu

SK Penanggung jawab mutu, dengan


kejelasan uraian tugas

Pedoman mutu dan kinerja. bukti


pertemuan penyusunan pedoman
mutu. Wawancara proses penyusunan
pedoman mutu

SK Kebijakan mutu dan tata nilai. bukti


pertemuan penyusunan kebijakan mutu
dan tata nilai. Wawancara proses
penyusunan kebijakan mutu dan tata nilai

rencana program perbaikan mutu dan


kinerja puskesamas
Kebijakan untuk mendapat umpan balik panduan, SOP untuk mendapat umpan
dari penggunan (lihat 1.1.1. EP 3 dan balik dari penggunan (lihat 1.1.1. EP 3
1.1.2. dan 1.2.6). bagaimana mekanisme dan 1.1.2. dan 1.2.6).
untuk mendapat masukan/umpan balik
dari pengguna

SK penentapan indikator mutu dan kinerja


(lihat 1.3.1)

Instrumen kajibanding. (lihat 1.3.1 dan


1.3.2.)

SOP tindakan korektif terhadap


masalah/ketidak sesuaian
SOP tindakan preventif terhadap
masalah yang berpotensi terjadi
rencana kajibanding. bukti proses
penyusunan rencana kajibanding yang
melibatkan kepala puskesmas dan para
penanggung jawab

rencana tindak lanjut kajibanding


B III

BLM BUKTI/HASIL ADA BLM

Bukti pertemuan penggalangan komitmen


Pernyataan komitmen bersama. Wawancara
bentuk-bentuk komitmen dan keterlibatan dalam
upaya perbaikan mutu dan kinerja

FAKTA DAN ANALISIS

bukti pelaksanaan program kegiatan perbaikan


mutu dan kinerja, bukti pelaksanaan pertemuan
tinjauan manajemen. bukti fisik hasil upaya
perbaikan yang dilakukan
notulen pertemuan tinjauan manajemen, bukti
tindak lanjut terhadap rekomendasi pertemuan
tinjauan manajemen. apa saja yang dibahas
dalam pertemuan tinjauan manajemen

bukti rekomendasi hasil pertemuan tinjauan


manajemen, bukti evaluasi thda tindak lanjut
yang dilakukan

pemahaman tugas dan kewajiban untuk


meningkatkan mutu dan kinerja

bukti keterlibatan intas sektor dan lintas program


dalam peningkatan mutu dan kinerja. peran lintas
sektor dan lintas program dalam peningkatan
mutu dan kinerja

bukti tindaklanjut terhadap ide-ide dari lintas


sektor dan lintas program dalam peningkatan
mutu dan kinerja. ide-ide yang pernah
disampaikan dan tindak lanjutnya

bukti pengumpulan data kinerja, bukti analisis,


dan bukti tindak lanjut dalam perbaikan kinerja
(lihat 1.3.1). tampilan grafik data kinerja

Adanya SK tim audit, Audit plan, kerangka acuan


kegiatan audit. bukti pelaksanaan audit dan
tindak lanjut audit dalam bentuk perbaikan
laporan audit internal kepada kepala puskesmas,
png jwb mutu

ada bukti tindak lanjut audit

bukti dilaksanakan rujukan untuk masalah yang


tidak dapat diselesaikan sendiri. ada atau tidak
adanya masalah yang dirujuk ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota

bukti pelaksanaan survei, bukti adanya umpan


balik dari forum-forum pemberdayaan
masyarakat (lihat 1.1.2 dan 1.2.6)

bukti analisis dan tindak lanjut terhadap masukan


atau umpan balik dari pengguna

bukti tindak lanjut hasil pengukuran indikator dan


hasil-hasil pelaksanaan tindak lanjut dalam
bentuk perbaikan (lihat 1.3.1 dan 1.3.2.)
bukti tindak lanjut dalam bentuk koreksi, tindakan
korektif, dan tindakan preventif

ada bukti proses penyusunan instrumen


kajibanding yang melibatkan kepala puskesmas
dan para penanggung jawab

bukti pelaksanaan kajibanding

bukti analisis hasil kajibanding

bukti pelaksanaan tindak lanjut kajibanding

bukti evaluasi pelaksanaan kajibanding


BUKTI YANG YANG DIMINTAK DALAM PENILAIAN AKREDITASI BAB IV

KRITERIA 4.1.1. Elemen Penilaian SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA BLM


EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan Panduan/SOP identifikasi kebutuhan
harapan masyarakat, kelompok dan harapan masyarakat/ sasaran
terhadap kegiatan UKM
masyarakat, dan individu yang
merupakan sasaran kegiatan.

EP 2 2. Identifikasi kebutuhan dan harapan Kerangka acuan kebutuhan dan


masyarakat, kelompok masyarakat, dan harapan masyarakat/sasaran kegiatan
UKM
individu yang merupakan sasaran
kegiatan dilengkapi dengan kerangka
acuan, metode dan instrumen, cara
analisis yang disusun oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas.

EP 3 3. Hasil identifikasi dicatat dan


dianalisis sebagai masukan untuk
penyusunan kegiatan.
EP 4 4. Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan Rencana (Kerangka acuan) kegiatan
oleh Kepala Puskesmas bersama dengan program UKM yang ditetapkan oleh
Penanggung jawab UKM Puskesmas kepala Puskesmas
dengan mengacu pada pedoman dan
hasil analisis kebutuhan dan harapan
masyarakat, kelompok masyarakat, dan
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.

EP 5 5. Kegiatan-kegiatan tersebut
dikomunikasikan kepada masyarakat,
kelompok masyarakat, maupun individu
yang menjadi sasaran.
EP 6 6. Kegiatan-kegiatan tersebut Pedoman/SOP koordinasi dan
dikomunikasikan dan dikoordinasikan komunikasi lintas program dan lintas
sektor.
kepada lintas program dan lintas sektor
terkait sesuai dengan pedoman
pelaksanaan kegiatan UKM
EP 7 7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun Rencana Kegiatan untuk tiap-tiap
dalam rencana kegiatan untuk tiap UKM program UKM
Puskesmas.

KRITERIA 4.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung Kerangka acuan untuk memperoleh
jawab UKM Puskesmas menyusun umpan balik (asupan) pelaksanaan
kerangka acuan untuk memperoleh program kegiatan UKM.
umpan balik dari masyarakat dan
sasaran program tentang pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.

EP 2 2. Hasil identifikasi umpan balik


didokumentasikan dan dianalisis.

EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap


umpan balik dari masyarakat maupun
sasaran oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas,
pelaksana, lintas program, dan jika
diperlukan dengan lintas sektor terkait.

EP 4 4. Hasil identifikasi digunakan untuk


perbaikan rencana dan/atau pelaksanaan
kegiatan.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut dan evaluasi
terhadap perbaikan rencana maupun
pelaksanaan kegiatan.

KRITERIA 4.1.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas, dan Pelaksana
mengidentifikasi permasalahan dalam
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan
UKM Puskesmas, perubahan regulasi,
pengembangan teknologi, perubahan
pedoman/acuan.

EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung


jawab UKM Puskesmas, dan Pelaksana
melakukan identifikasi peluang-peluang
inovatif untuk perbaikan pelaksanaan
kegiatan untuk mengatasi permasalahan
tersebut maupun untuk menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi,
regulasi, maupun pedoman/acuan.

EP 3 3. Peluang inovatif untuk perbaikan


dibahas melalui forum-forum
komunikasi atau pertemuan pembahasan
dengan masyarakat, sasaran kegiatan,
lintas program dan lintas sektor terkait.

EP 4 4. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan


UKM Puskesmas direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi.
KRITERIA 4.1.1. Elemen Penilaian SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA BLM
EP 5 5. Hasil pelaksanaan dan evaluasi
terhadap inovasi kegiatan
dikomunikasikan kepada lintas program,
lintas sektor terkait, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.

KRITERIA 4.2.1.
EP 1 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan
ditetapkan sesuai dengan rencana.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh
pelaksana yang kompeten.

EP 3 3. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan


diinformasikan kepada sasaran.
EP 4 4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan.

EP 5 5. Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut


terhadap pelaksanaan kegiatan.

KRITERIA 4.2.2.
EP 1 1. Informasi tentang kegiatan
disampaikan kepada masyarakat,
kelompok masyarakat, individu yang
menjadi sasaran.
EP 2 2. Informasi tentang kegiatan
disampaikan kepada lintas program
terkait.

EP 3 3. Informasi tentang kegiatan


disampiakan kepada lintas sektor terkait.

EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap kejelasan


informasi yang disampaikan kepada
sasaran, lintas program, dan lintas sektor
terkait.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap
evaluasi penyampaian informasi.

KRITERIA 4.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab dan pelaksana
kegiatan UKM Puskesmas memastikan
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
yang mudah diakses oleh masyarakat.

EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan


dengan metode dan teknologi yang
dikenal oleh masyarakat atau sasaran.
EP 3 3. Alur atau tahapan kegiatan
dikomunikasi dengan jelas kepada
masyarakat.

EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap akses


masyarakat dan/atau sasaran terhadap
kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap
evaluai akses masyarakat dan/atau
sasaran terhadap kegiatan dalam
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 6 6. Informasi tentang waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan UKM termasuk
jika terjadi perubahan diberikan dengan
jelas dan mmudah diakses oleh
masyarakat dan sasaran kegiatan UKM

KRITERIA 4.2.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan cara SOP tentang penyusunan jadual dan
untuk menyepakati waktu dan tempat tempat pelaksanaan kegiatan yang
pelaksanaan kegiatan dengan masyarakat mencerminkan kesepakatan bersama
dan/atau sasaran. dengan sasaran kegiatan UKM
dan/atau masyarakat
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan cara SOP tentang penyusunan jadual dan
untuk menyepakati waktu dan tempat tempat pelaksanaan kegiatan yang
pelaksanaan kegiatan dengan lintas mencerminkan kesepakatan bersama
program dan lintas sektor terkait. dengan lintas program dan lintas
sektor
KRITERIA 4.1.1. Elemen Penilaian SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA BLM
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memonitor pelaksanaan kegiatan tepat
waktu, tepat sasaran dan sesuai dengan
tempat yang direncanakan.

EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan evaluasi terhadap ketepatan
waktu, ketepatan sasaran dan tempat
pelaksanaan.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan Pelaksana menindaklanjuti hasil
evaluasi.

KRITERIA 4.2.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas, dan pelaksana
mengidentifikasi permasalahan dan
hambatan dalam pelaksanaan kegiatan.

EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung


jawab UKM Puskesmas, dan Pelaksana
melakukan analisis terhadap
EP 3 permasalahan dan hambatan dalam
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
pelaksanaan.
dan Pelaksana merencanakan tindak
lanjut untuk mengatasi masalah dan
EP 4 hambatan dalamjawab
4. Penanggung pelaksanaan kegiatan.
UKM Puskesmas
dan Pelaksana melaksanakan tindak
lanjut.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan Pelaksana mengevaluasi
keberhasilan tindak lanjut yang
dilakukan.

KRITERIA 4.2.6

EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan media SK/Ketetapan tentang


komunikasi untuk menangkap keluhan Media komunikasi yang
masyarakat/sasaran. digunakan untuk
menangkap keluhan
masyarakat atau sasaran
kegiatan UKM
ditetapkan dalam
kebijakan Kepala
Puskesmas

EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan media SK/Ketetapan tentang


komunikasi untuk memberikan umpan Media komunikasi yang
balik terhadap keluhan yang digunakan untuk umpan
disampaikan. balik terhadap keluhan
masyarakat atau sasaran
kegiatan UKM

EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung


jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana
melakukan analisis terhadap keluhan.

EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung


jawab UKM Puskesmas, dan Pelaksana
melakukan tindak lanjut terhadap
keluhan.
EP 5 5. Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas, dan pelaksana
memberikan informasi umpan balik
kepada masyarakat atau sasaran tentang
tindak lanjut yang telah dilakukan untuk
menanggapi keluhan.

KRITERIA 4.3.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan SK Kepala Puskesmas
indikator dan target pencapaian tentang indikator dan
berdasarkan pedoman/acuan. target pencapaian kinerja
UKM.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan Pelaksana mengumpulkan data
berdasarkan indikator yang ditetapkan.

EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung


jawab UKM Puskesmas, dan Pelaksana
melakukan analisis terhadap capaian
indikator-indikator yang telah
ditetapkan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas, dan Pelaksana
menindaklanjuti hasil analisis dalam
bentuk upaya-upaya perbaikan.
EP 5 5. Hasil analisis dan tindak lanjut
didokumentasikan.
REDITASI BAB IV

BUKTI/HASIL ADA BLM


Bukti dilaksanakannya identifikasi
kebutuhan dan harapan masyarakat,
kelompok masyarakat, dan individu
yang merupakan sasaran kegiatan UKM

Bukti Instrumen Analisis kebutuhan


masyarakat

Bukti Catatan hasil analisis dan


identifikasi kebutuhan kegiatan UKM
dan rencana kegiatan UKM

Bukti Catatan hasil analisis dan


identifikasi kebutuhan kegiatan UKM
dan rencana kegiatan UKM

Bukti pelaksanaan komunikasi dan


koordinasi lintas program dan lintas sektor

Dokumen hasil identifikasi umpan


balik, analisis dan tindak lanjut terhadap
hasil identifikasi umpan balik.
Bukti pelaksanaan pembahasan, hasil
pembahasan, tindak lanjut pembahasan.

Bukti perbaikan rencana pelaksanaan


program kegiatan UKM.

Bukti tindak lanjut dan evaluasi


terhadap perbaikan yang dilakukan

Hasil identifikasi masalah, perubahan


regulasi/kebijakan pemerintah,
perubahan tehnologi, perubahan
pedoman/acuan yang terkait dengan
pelayanan puskesmas (forum untuk
melakukan identifikasi misalnya dapat
dilakukan dalam lokakarya mini
perencanaan pada awal tahun)

Hasil identifikasi peluang-peluang


perbaikan inovatif untuk mengatasi
masalah atau tidak tercapainya kinerja

Bukti pembahasan melalui forum-forum


komunikasi dengan masyarakat, sasaran
kegiatan UKM, lintas program, dan
lintas sektor.

Bukti-bukti pelaksanaan program


inovasi, monitoring dan evaluasinya
BUKTI/HASIL ADA BLM
Bukti pelaksanaan evaluasi, dan
komunikasi hasil-hasil program inovasi.

Jadual kegiatan, rencana program


kegiatan.
Jadual pelaksanaan kegiatan dengan
kejelasan petugas yang bertanggung
jawab, check kompetensi petugas
Bukti pelaksanaan penyampaian jadual
kegiatan
Bukti evaluasi ketepatan waktu
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas

Bukti evaluasi dan tindak lanjut


terhadap pelaksanaan kegiatan tiap-tiap
UKM

Bukti penyampaian informasi kepada


masyarakat, kelompok masyarakat dan
sasaran kegiatan UKM. Check saat
wawancara lintas sektor
Bukti penyampaian informasi kepada
lintas program terkait. Check pada saat
wawancara pimpinan bagaimana proses
penyampaian informasi kegiatan
dilakukan secara lintas program

Bukti penyampaian informasi kepada


lintas sektor terkait

Bukti evaluasi tentang pemberian


informasi kepada sasaran, lintas
program, dan lintas sektor terkait

Bukti tindak lanjut terhadap evaluasi


penyampaian informasi

Hasil evaluasi dan tindak lanjutnya


terhadap pelaksanaan kegiatan UKM
untuk memastikan ketepatan waktu dan
pelaksanaan UKM Puskesmas,
kemudahan akses terhadap kegiatan
UKM Puskesmas

Hasil evaluasi tentang metode dan


teknologi dalam pelaksanaan program,
dan tindak lanjutnya.
Adanya alur dan tahapan kegiatan, dan
bukti penyamppaian informasi kepada
lintas sektor terkait. Lihat juga jadwal
sosialisasi, daftar hadir, notulen dalam
mengkomunikasikan alur dan tahapan
program kegiatan UKM dengan
masyarakat.

Hasil evaluasi terhadap akses.

Bukti tindak lanjut thd evaluasi akses

Dokumen bukti penyampaian informasi


tentang waktu dan tempat pelaksanaan,
termasuk jika terjadi perubahan jadwal.
Bukti evaluasi tentang kejelasan dan
kemudahan masyarakat/sasaran
mengakses informasi dari puskesmas
tentang kegiatan UKM, waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan UKM
BUKTI/HASIL ADA BLM

Bukti dan hasil pelaksanaan monitoring


ketepatan waktu, sasaran, dan tempat

Bukti dan hasil pelaksanaan evaluasi


ketepatan waktu, sasaran, dan tempat
pelaksanaan
Bukti tindak lanjut hasil evaluasi.

Hasil identifikasi masalah dan


hambatan pelaksanaan kegiatan UKM.

Bukti pelaksanaan analisis masalah dan


hambatan, rencana tindak lanjut. (bukti
PDCA)
Rencana tindak lanjut perbaikan
terhadap masalah yang dianalisis (bukti
PDCA)
Bukti pelaksanaan tindak lanjut
perbaikan (bukti PDCA)

Bukti dilaksanaakannya evaluasi


terhadap tindak lanjut perbaikan (bukti
PDCA)

Bukti analisis keluhan. (bukti PDCA)

Bukti pelaksanaan tindak lanjut


terhadap keluhan. (bukti PDCA)

Bukti penyampaian informasi tentang


umpan balik dan tindak lanjut terhadap
keluhan. Tanyakan pada Kepala
Puskesmas dan para penanggung jawab
bagaimana menyampaikan umpan balik
kepada masyarakat/sasaran ttg tindak
lanjut thd keluhan

Hasil pengumpulan data berdasarkan


indikator yang ditetapkan untuk tiap
UKM

Hasil analisis pencapaian indikator


pencapaian untuk kegiatan tiap UKM.

Bukti pelaksanaan tindak lanjut.

Dokumentasi hasil analisis dan tindak


lanjut terhadap capaian kinerja
KRITERIA 5.1.1. Elemen Penilaian
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
persyaratan kompetensi Penanggung jawab
UKM Puskesmas sesuai dengan pedoman
penyelenggaraan UKM Puskesmas.

EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan


Penanggung jawab UKM Puskesmas
sesuai dengan persyaratan kompetensi.
EP 3 3. Kepala Puskesmas melakukan analisis
kompetensi terhadap Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
EP 4 4. Kepala Puskesmas menindaklanjuti
hasil analisis kompetensi tersebut untuk
peningkatan kompetensi Penanggung
jawab UKM Puskesmas.

KRITERIA 5.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas mewajibkan
Penanggung jawab UKM Puskesmas
maupun Pelaksana yang baru ditugaskan
untuk mengikuti kegiatan orientasi.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan
kerangka acuan kegiatan orientasi untuk
Penanggung jawab maupun Pelaksana
yang baru ditugaskan.
EP 3 3. Kegiatan orientasi untuk Penanggung
jawab dan Pelaksana yang baru ditugaskan
dilaksanakan sesuai dengan kerangka
acuan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan orientasi
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana yang baru ditugaskan.

KRITERIA 5.1.3.
EP 1 1. Ada kejelasan tujuan, sasaran, dan tata
nilai dari tiap-tiap UKM Puskesmas yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.

EP 2 2. Tujuan, sasaran, dan tata nilai tersebut


dikomunikasikan kepada pelaksana,
sasaran, lintas program dan lintas sektor
terkait.
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap
penyampaian informasi yang diberikan
kepada sasaran, pelaksana, lintas program
dan lintas sektor terkait untuk memastikan
informasi tersebut dipahami dengan baik.

KRITERIA 5.1.4
EP 1 1. Penanggungjawab UKM Puskesmas
melakukan pembinaan kepada pelaksana
dalam melaksanakan kegiatan.
EP 2 2. Pembinaan meliputi penjelasan tentang
tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan, dan
teknis pelaksanaan kegiatan berdasarkan
pedoman yang berlaku.
EP 3 3. Pembinaan dilakukan secara periodik
sesuai dengan jadwal yang disepakati dan
pada waktu-waktu tertentu sesuai
kebutuhan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengkomunikasikan tujuan, tahapan
pelaksanaan kegiatan, penjadwalan kepada
lintas program dan lintas sektor terkait.

EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan koordinasi dalam pelaksanaan
kegiatan kepada lintas program dan lintas
sektor terkait.
EP 6 6. Ada kejelasan peran lintas program dan
lintas sektor terkait yang disepakati
bersama dan sesuai pedoman
penyelenggaraan UKM Puskesmas.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan komunikasi dan
koordinasi lintas program dan lintas
sektor.

KRITERIA 5.1.5
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan identifikasi kemungkinan
terjadinya risiko terhadap lingkungan dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan pelaksana melakukan analisis risiko.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan pelaksana merencanakan upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan pelaksana melakukan upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.
EP 6 6. Jika terjadi kejadian yang tidak
diharapkan akibat risiko dalam
pelaksanaan kegiatan, dilakukan
minimalisasi akibat risiko, dan kejadian
tersebut dilaporkan oleh Kepala
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

KRITERIA 5.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan yang mewajibkan Penanggung
jawab dan Pelaksana UKM Puskesmas
untuk memfasilitasi peran serta masyarakat
dan sasaran dalam survei mawas diri,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
menyusun rencana, kerangka acuan, dan
prosedur pemberdayaan masyarakat.
EP 3 3. Ada keterlibatan masyarakat dalam
survey mawas diri, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan UKM Puskesmas.

EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan komunikasi dengan masyarakat
dan sasaran, melalui media komunikasi
yang ditetapkan.
EP 5 5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan
UKM Puskesmas yang bersumber dari
swadaya masyarakat serta kontribusi
swasta.

KRITERIA 5.2.1.
EP 1 1. Rencana untuk tahun mendatang
terintegrasi dalam RUK Puskesmas.
EP 2 2. Rencana untuk tahun berjalan
terintegrasi dalam RPK Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan sumber pembiayaan baik
pada RUK maupun RPK yang bersumber
dari APBN, APBD, swasta, dan swadaya
masyarakat.
EP 4 4. Kerangka Acuan tiap UKM Puskesmas
disusun oleh Penanggung jawab UKM
Puskesmas.
EP 5 5. Jadwal kegiatan disusun oleh
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.

KRITERIA 5.2.2.
EP 1 1. Kajian kebutuhan masyarakat
(community health analysis) dilakukan.
EP 2 2. Kajian kebutuhan dan harapan sasaran
dilakukan
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
membahas hasil kajian kebutuhan
masyarakat, dan hasil kajian kebutuhan
dan harapan sasaran dalam penyusunan
RUK.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas membahas hasil kajian
kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian
kebutuhan dan harapan sasaran dalam
penyusunan RPK.
EP 5 5. Jadwal pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan dengan memperhatikan
usulan masyarakat atau sasaran.

KRITERIA 5.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring pelaksanaan
kegiatan.
EP 2 2. Pelaksanaan monitoring dilakukan
dengan prosedur yang jelas.
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap hasil
monitoring oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
EP 4 Pelaksana.
4. Dilakukan penyesuaian rencana
kegiatan oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas,
EP 5 lintas program dan
5. Pembahasan lintas
untuk sektor terkait
perubahan rencana
berdasarkan
kegiatan dilakukan berdasarkandan
hasil monitoring, jika ada
prosedur
perubahan
yang jelas. yang perlu dilakukan untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan dan
EP 6 6. Keseluruhan proses dansasaran.
hasil
harapan masyarakat atau
monitoring didokumentasikan.
EP 7 7. Keseluruhan proses dan hasil
pembahasan perubahan rencana kegiatan
didokumentasikan.

KRITERIA 5.3.1.
EP 1 1. Ada uraian tugas Penanggung jawab
UKM Puskesmas yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas.
EP 2 2. Ada uraian tugas Pelaksana yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
EP 3 3. Uraian tugas berisi tugas, tanggung
jawab, dan kewenangan.
EP 4 4. Uraian tugas meliputi tugas pokok dan
tugas integrasi.

EP 5 5. Uraian tugas disosialisasikan kepada


pengemban tugas
EP 6 6. Dokumen uraian tugas didistribusikan
kepada pengemban tugas.
EP 7 7. Uraian tugas disosialisasikan kepada
lintas program terkait.

KRITERIA 5.3.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas melakukan
monitoring terhadap Penanggung jawab
UKM Puskesmas dalam melaksanakan
tugas berdasarkan uraian tugas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring terhadap pelaksana
dalam melaksanakan tugas berdasarkan
uraian tugas.
EP 3 3. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas, Kepala
Puskesmas melakukan tindak lanjut
terhadap hasil monitoring.
EP 4 4. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh pelaksana,
Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.

KRITERIA 5.3.3.
EP 1 1. Periode untuk melakukan kajian ulang
terhadap uraian tugas ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas.
EP 2 2. Dilaksanakan kajian ulang terhadap
uraian sesuai dengan waktu yang
ditetapkan oleh penangung jawab dan
pelaksana.
EP 3 3. Jika berdasarkan hasil kajian perlu
dilakukan perubahan terhadap uraian
tugas, maka dilakukan revisi terhadap
uraian tugas.
EP 4 4. Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas berdasarkan usulan dari
Penanggung jawab UKM Puskesmas
sesuai hasil kajian.

KRITERIA 5.4.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengidentifikasi pihak-pihak terkait baik
lintas program maupun lintas sektor untuk
berperan serta aktif dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.

EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas


bersama dengan lintas program
mengidentifikasi peran masing-masing
lintas program terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama dengan lintas sektor
mengidentifikasi peran masing-masing
lintas sektor terkait.
EP 4 4. Peran lintas program dan lintas sektor
didokumentasikan dalam kerangka acuan.

EP 5 5. Komunikasi lintas program dan lintas


sektor dilakukan melalui pertemuan lintas
program dan pertemuan lintas sektor.

KRITERIA 5.4.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan dan prosedur komunikasi dan
koordinasi program.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi kepada pelaksana,
lintas program terkait, dan lintas sektor
terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan pelaksana melakukan koordinasi untuk
tiap kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas kepada lintas program terkait,
lintas sektor terkait, dan sasaran.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan.

KRITERIA 5.5.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
peraturan, kebijakan, dan prosedur yang
menjadi acuan pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Peraturan, kebijakan, prosedur, dan
format-format dokumen yang digunakan
dikendalikan.
EP 3 3. Peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang menjadi acuan dikendalikan
sebagai dokumen eksternal.
EP 4 4. Catatan atau rekaman yang merupakan
hasil pelaksanaan kegiatan disimpan dan
dikendalikan.

KRITERIA 5.5.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan monitoring kesesuaian
pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas terhadap peraturan, pedoman,
kerangka acuan, rencana kegiatan, dan
prosedur pelaksanaan kegiatan.

EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur


monitoring.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur
monitoring.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan monitoring sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur monitoring
dievaluasi setiap tahun.

KRITERIA 5.5.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan evaluasi kinerja tiap UKM
Puskesmas.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur
evaluasi kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur
evaluasi kinerja.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan evaluasi kinerja secara
periodik sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur evaluasi
terhadap UKM Puskesmas tersebut
dievaluasi setiap tahun.

KRITERIA 5.6.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung
jawab UKM Puskesmas melakukan
monitoring sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
EP 2 2. Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk
perbaikan dalam pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan.
EP 3 3. Hasil monitoring dan tindak lanjut
perbaikan didokumentasikan.

KRITERIA 5.6.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memberikan arahan kepada pelaksana
untuk pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan kajian secara periodik
terhadap pencapaian kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama pelaksana melakukan tindak
lanjut terhadap hasil penilaian kinerja.
EP 4 4. Hasil kajian dan tindak lanjut
didokumentasikan dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan pertemuan untuk membahas
hasil penilaian kinerja bersama dengan
Kepala Puskesmas.

KRITERIA 5.6.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung
jawab UKM Puskesmas melakukan
penilaian kinerja sesuai dengan kebijakan
dan prosedur penilaian kinerja.
EP 2 2. Dilaksanakan pertemuan penilaian
kinerja paling sedikit dua kali setahun.
EP 3 3. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti,
didokumentasikan, dan dilaporkan.

KRITERIA 5.7.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan hak dan
kewajiban sasaran sesuai dengan kerangka
acuan.
EP 2 2. Hak dan kewajiban sasaran
dikomunikasikan kepada sasaran,
pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait.

KRITERIA 5.7.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menentukan aturan,
tata nilai dan budaya dalam pelaksanaan
UKM Puskesmas yang disepakati bersama
dengan Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan Pelaksana memahami aturan tersebut.

EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas


dan Pelaksana melaksanakan aturan
tersebut.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut jika pelaksana
melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan aturan tersebut.
BUKTI YANG YANG DIMINTAK DALAM PENILAIAN AKREDITASI PER BAB

SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA


SK/Kebijakan persyaratan kompetensi
Penanggung jawab UKM Puskesmas.

SK penetapan Penanggung jawab


UKM

Rencana peningkatan kompetensi


(lihat 2.3.4 EP 2)

SK kebijakan Kepala Puskesmas


tentang kewajiban mengikuti program
orientasi.

Kerangka acuan program orientasi


yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.

Kerangka Acuan Kegiatan orientasi


penanggung jawab dan pelaksana
yang baru ditugaskan.
SK/Ketetapan tentang Tujuan, sasaran,
tata nilai UKM Puskesmas yang
dituangkan dalam kerangka acuan
program kegiatan UKM.
 SK Kepala Puskesmas tentang
kewajiban Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan pelaksana untuk
memfasilitasi peran serta masyarakat.
Rencana, kerangka acuan, SOP
pemberdayaan masyarakat. (lihat
juga 2.3.8)

Kerangka acuan kegiatan tiap


program UKM.

Jadwal kegiatan tiap program UKM.


Kebijakan, panduan, SOP monitoring
(lihat 1.1.5 EP 1)

Kebijakan, SOP perubahan rencana


kegiatan (1.1.5 EP 4).
BLM BUKTI/HASIL ADA BLM

Hasil analisis kompetensi para penanggung


jawab/koordinator program UKM (lihat 2.3.4.
EP 1)

Bukti pelaksanaan orientasi (laporan pelaksanaan


orientasi). (lihat 2.3.5)
Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan orientasi. (lihat 2.3.5). Tanyakan
pada kepala puskesmas bagaimana
pelaksanaan evaluasi thd kegiatan orientasi
Bukti pelaksanaan komunikasi tujuan, sasaran
dan tata nilai kepada pelaksana, sasaran, lintas
program, dan lintas sektor.

Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap


sosialisasi tujuan, sasaran, dan tata nilai.

Bukti pelaksanaan pembinaan

Bukti pembinaan yang berisi: penjelasan


tentang tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan,
dan tehnis pelaksanaan kegiatan

Bukti pelaksanaan pembinaan dan jadwal


pelaksanaan pembinaan.

Rencna/tahapan pelaksanaan, jadwal kegiatan


UKM, dan bukti sosialisasi.

Bukti pelaksanaan koordinasi lintas program


dan lintas sektor.

Bukti adanya kesepakatan peran lintas


program dan lintas sektor yang dibahas pada
lokmin lintas program dan lokmin lintas sektor
(lihat juga di 2.3.10)
 Bukti hasil evaluasi dan tindak lanjut
pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas
program dan lintas sektor.

Hasil identifikasi risiko terhadap lingkungan


dan masyarakat akibat pelaksanaan kegiatan
UKM.

Hasil analisis risiko

Rencana pencegahan dan minimalisasi risiko.

Rencana upaya pencegahan risiko dan


minimalisasis risiko dengan bukti
pelaksanaan.
Hasil evaluasi terhadap upaya pencegahan dan
minimalisasi risiko

Bukti pelaporan dan tindak lanjut.


Dokumentasi pelaksanaan SMD, dan hasil
SMD. Bukti keterlibatan masyarakat dalam
SMD, kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
UKM (lihat bukti-bukti pelaksanaan SMD,
MMD, bukti keikut sertaanya tokoh
masyarakat/kader dalam lokmin perencanaan,
dalam monitoring dan evaluasi kegiatan
UKM)

Bukti pelaksanaan komunikasi dengan


masyarakat

Bukti Identifikasi kegiatan UKM Puskesmas


yang bersumber dari swadaya
masyarakat/swasta.

RUK Puskesmas dengan kejelasan kegiatan


tiap UKM.
RPK Puskesmas, dengan kejelasan kegiatan
tiap UKM.
RUK dan RPK, check sumber pembiayaan
untuk tiap kegiatan

Hasil kajian kebutuhan masyarakat.


Hasil kajian kebutuhan dan harapan sasaran.

Hasil analisis kajian kebutuhan dan harapan


masayarakat dan sasaran.

Bukti lokakarya mini penyusunan RPK yang


salah satu agendanya adalah pembahasan hasil
kajian kebutuhan masyarakat sebagai dasar
penyusunan RPK

Jadwal pelaksanaan kegiatan apakah sesuai


dengan usulan masyarakat/sasaran.

Bukti pelaksanaan monitoring kegiatan UKM.

. Bukti pelaksanaan monitoring. 

Bukti pembahasan, rekomendasi hasil


monitoring

Bukti pelaksanaan lokakarya mini bulanan dan


lintas sektor untuk melakukan penyesuaian
rencana kegiatan berdasar hasil monitoring
dan
Buktijika ada perubahan
perubahan rencanayang perlu dilakukan
kegiatan

Dokumentasi hasil monitoring.

Dokumentasi proses dan hasil pembahasan


jika terjadi perubahan rencana kegiatan (lihat
dokumentasi lokakarya mini)

Dokumen uraian jabatan Penanggung jawab.


(lihat 2.3.2)
Dokumen uraian jabatan pelaksana. (lihat
2.3.2)
Kelengkapan isi uraian jabatan (lihat 2.3.2)

Kelengkpan isi uraian tugas tiap karyawan


yang berisi pokok dan tugas integrasi (lihat
2.3.1)
Bukti pelaksanaan sosialisasi uraian tugas. 

Bukti pendistribusian uraian tugas.

Bukti pelaksanaan sosialisasi/penyampaian


informasi tentang uraian tugas pada lintas
program.
BUKTI YANG YANG D

KRITERIA 6.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Ada komitmen Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana untuk
meningkatkan kinerja pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas secara
berkesinambungan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
peningkatan kinerja dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 3 3. Kepala Puskesmas menetapkan tata nilai dalam
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana memahami upaya perbaikan kinerja dan
tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana perbaikan kinerja yang merupakan bagian
terintegrasi dari perencanaan mutu Puskesmas.

EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas


memberikan peluang inovasi kepada pelaksana,
lintas program, dan lintas sektor terkait untuk
perbaikan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan
UKM Puskesmas.

KRITERIA 6.1.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
pelaksana melakukan pertemuan membahas
kinerja dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan.

EP 2 2. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan


indikator-indikator kinerja yang ditetapkan untuk
masing-masing UKM Puskesmas mengacu
kepada Standar Pelayanan Minimal
Kabupaten/Kota, dan Kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


Pelaksana menunjukkan komitmen untuk
meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana menyusun rencana perbaikan
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan
penilaian kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan pelaksana melakukan perbaikan kinerja
secara berkesinambungan.

KRITERIA 6.1.3.
EP 1 1. Keterlibatan lintas program dan lintas sektor
terkait dalam pertemuan monitoring dan evaluasi
kinerja.
EP 2 2. Lintas program dan lintas sektor terkait
memberikan saran-saran inovatif untuk perbaikan
kinerja.
EP 3 3. Lintas program dan lintas sektor terkait
berperan aktif dalam penyusunan rencana
perbaikan kinerja.

EP 4 4. Lintas program dan lintas sektor terkait


berperan aktif dalam pelaksanaan perbaikan
kinerja.

KRITERIA 6.1.4.
EP 1 1. Dilakukan survei untuk memperoleh masukan
dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat dan/atau sasaran dalam upaya untuk
perbaikan kinerja.
EP 2 2. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran untuk memberikan masukan
perbaikan kinerja.
EP 3 3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
perencanaan perbaikan kinerja.
EP 4 4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja.

KRITERIA 6.1.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan
prosedur pendokumentasian kegiatan perbaikan
kinerja.
EP 2 2. Kegiatan perbaikan kinerja didokumentasikan
sesuai prosedur yang ditetapkan.
EP 3 3. Kegiatan perbaikan kinerja disosialisasikan
kepada pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait.

KRITERIA 6.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana kaji banding.
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menyusun instrumen kaji banding.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan kegiatan kaji
banding.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana mengidentifikasi peluang
perbaikan berdasarkan hasil kaji banding yang
dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja.

EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama


dengan Pelaksana melakukan perbaikan kinerja.

EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan evaluasi kegiatan kaji banding.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap perbaikan kinerja
setelah dilakukan kaji banding.
BUKTI YANG YANG DIMINTAK DALAM PENILAIAN AKREDITASI BAB VI

SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA

SK kebijakan peningkatan kinerja UKM.

SK penetapan tata nilai

Kebijakan (SK) evaluasi kinerja, , SK Panduan evaluasi kinerja, SOP evaluasi


indikator kinerja UKM (lihat 1.3.1 dan kinerja, (lihat 1.3.1 dan 4.3.1).
4.3.1).
Kebijakan, dan SOP dokumentasi kegiatan
perbaikan kinerja
rencana kajibanding
I

BLM BUKTI/HASIL ADA BLM


bukti pertemuan penggalangan komitmen,
bukti pernyataan komitemen, bukti
keterlibatan dalam kegiatan peningkatan mutu
dan kinerja UKM.

Wawancara pemahaman tentang program


perbaikan mutu dan kinerja dan pemahaman
terhadap tata nilai dalam pelaksanaan kegiatan
UKM

rencana program mutu dan kinerja yang memuat


rencana program peningkatan mutu dan kinerja
UKM

Bukti-bukti pelaksanaan PDCA dan hasil-hasil


kegiatan inovatif yang dilakukan.

bukti pelaksanaan pertemuan pembahasan


capaian kinerja dan tindak lanjutnya

bukti pelaksanaan penilaian kinerja.

bukti-bukti keterlibatan dalam peningkatan


kinerja (PDCA)
bukti adanya pertemuan penyusunan rencana
perbaikan kinerja dan tindak lanjutnya berdasar
hasil analisis kinerja

bukti kegiatan PDCA yang dilakukan oleh masing-


masing program UKM

bukti pelaksanaan lokmin lintas program dan


lintas sektor

notulen rapat lokakarya mini, perhatikan usulan-


usulan yang disampaikan dalam rapat lintas
sektor

bukti-bukti keteribatan lintas program dan lintas


sektor dalam lokakarya mini monitoring dan
penilaian kinerja dan tindak lanjutnya

bukti bukti keterlibatan lintas program dan lintas


sektor dalam kegiatan perbaikan kinerja UKM

bukti pelaksanaan survei, dan bukti masukan dari


LSM maupun sasaran program

bukti pelaksanaan pertemuan dengan tokoh


masyarakat> LSM, dan sasaran untuk
memberikan masukan perbaikan kinerja UKM

bukti kehadiran dan keterlibatan tokoh


masyarakat, LSM, dan wakil dari sasaran dalam
perencanaan perbaikan kinerja UKM

bukti keterlibatan tokoh masyarakat, LSM, dan


sasaran dalam pelaksanaan perbaikan kinerja
UKM
bukti-bukti dokumentasi perbaikan kinerja (PDCA)

bukti sosialisasi perbaikan kinerja kepada


pelaksana, lintas program, dan lintas sektor.

instrumen kajibanding

bukti pelaksanaan kajibanding

bukti analisis hasil kajibanding

tindak lanjut kajibanding

bukti pelaksanaan evaluasi kajibanding

bukti pelaksanaan evaluasi terhadap tindak lanjut


pebrikan kinerja yang dilakukan
BUKTI YANG YANG D

KRITERIA 7.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Tersedia prosedur pendaftaran.

EP 2 2. Tersedia bagan alur pendaftaran.


EP 3 3. Petugas mengetahui dan mengikuti prosedur
tersebut.

EP 4 4. Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur


yang ditetapkan.

EP 5 5. Terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan


puas terhadap proses pendaftaran.
EP 6 6. Terdapat tindak lanjut jika pelanggan tidak
puas

EP 7 7. Keselamatan pelanggan terjamin di tempat


pendaftaran.

KRITERIA 7.1.2.
EP 1 1. Tersedia media informasi tentang pendaftaran
di tempat pendaftaran
EP 2 2. Semua pihak yang membutuhkan informasi
pendaftaran memperoleh informasi sesuai dengan
yang dibutuhkan
EP 3 3. Pelanggan dapat memperoleh informasi lain
tentang sarana pelayanan, antara lain tarif, jenis
pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat tidur
untuk Puskesmas perawatan/rawat inap dan
informasi lain yang dibutuhkan
EP 4 4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang
dibutuhkan ketika meminta informasi kepada
petugas

EP 5 5. Tersedia informasi tentang kerjasama dengan


fasilitas rujukan lain
EP 6 6. Tersedia informasi tentang bentuk kerjasama
dengan fasilitas rujukan lain

KRITERIA 7.1.3.
EP 1 1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diinformasikan selama proses pendaftaran dengan
cara dan bahasa yang dipahami oleh pasien
dan/keluarga
EP 2 2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diperhatikan oleh petugas selama proses
pendaftaran
EP 3 3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan
petugas memahami hak dan kewajiban masing-
masing
EP 4 4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang
terlatih dengan memperhatikan hak-hak pasien/
keluarga pasien

EP 5 5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas di


ruang pendaftaran

EP 6 6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien, ramah,


dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan

EP 7 7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas di


ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit terkait
agar pasien/ keluarga pasien memperoleh
pelayanan
EP 8 8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak dan
kewajiban pasien/keluarga, dan petugas dalam
proses pemberian pelayanan di Puskesmas

KRITERIA 7.1.4.
EP 1 1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan klinis
yang dipahami oleh petugas

EP 2 2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh


informasi dan paham terhadap tahapan dan
prosedur pelayanan klinis

EP 3 3. Tersedia daftar jenis pelayanan di Puskesmas


berserta jadwal pelayanan
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan
lain untuk menjamin kelangsungan pelayanan
klinis (rujukan klinis, rujukan diagnostik, dan
rujuakn konsultatif)

KRITERIA 7.1.5.
EP 1 1. Pimpinan dan staf Puskesmas mengidentifikasi
hambatan bahasa, budaya, kebiasaan, dan
penghalang yang paling sering terjadi pada
masyarakat yang dilayani
EP 2 2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi atau
membatasi hambatan pada waktu pasien
membutuhkan pelayanan di Puskesmas.

EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan.

KRITERIA 7.2.1.
EP 1 1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang
serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi
berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan
keluarga pasien mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan

EP 2 2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang


kompeten untuk melakukan kajian
EP 3 3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada
standar profesi dan standar asuhan

EP 4 4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin tidak


terjadi pengulangan yang tidak perlu

KRITERIA 7.2.2.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja yang
dibutuhkan dalam pengkajian dan harus dicatat
dalam rekam medis

EP 2 2. Informasi tersebut meliputi informasi yang


dibutuhkan untuk kajian medis, kajian
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan

EP 3 3. Dilakukan koordinasi dengan petugas


kesehatan yang lain untuk menjamin perolehan
dan pemanfaatan informasi tersebut secara tepat
waktu

KRITERIA 7.2.3.
EP 1 1. Petugas Gawat Darurat Puskesmas
melaksanakan proses triase untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.
EP 2 2. Petugas tersebut dilatih menggunakan kriteria
ini.

EP 3 3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi


kebutuhan.
EP 4 4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat stabil
terlebih dahulu sesuai kemampuan Puskesmas
sebelum dirujuk ke pelayanan yang mempunyai
kemampuan lebih tinggi

KRITERIA 7.3.1.
EP 1 1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
profesional dan kompeten
EP 2 2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika
diperlukan penanganan secara tim

EP 3 3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian


wewenang secara tertulis (apabila petugas tidak
sesuai kewenangannya)
EP 4 4. Petugas yang diberi kewenangan telah
mengikuti pelatihan yang memadai, apabila tidak
tersedia tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan

KRITERIA 7.3.2.
EP 1 1. Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan
yang memadai untuk melakukan pengkajian awal
pasien secara paripurna
EP 2 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di
tempat pelayanan

EP 3 3. Peralatan dan sarana pelayanan yang digunakan


menjamin keamanan pasien dan petugas

KRITERIA 7.4.1.
EP 1 1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas
untuk menyusun rencana layanan medis dan
rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.
EP 2 2. Setiap petugas yang terkait dalam pelayanan
klinis mengetahui kebijakan dan prosedur tersebut
serta menerapkan dalam penyusunan rencana
terapi dan/atau rencana layanan terpadu
EP 3 3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan
rencana terapi dan/atau rencana asuhan dengan
kebijakan dan prosedur
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi
ketidaksesuaian antara rencana layanan dengan
kebijakan dan prosedur
EP 5 5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil tindak lanjut.

KRITERIA 7.4.2.
EP 1 1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan
melibatkan pasien dalam menyusun rencana
layanan
EP 2 2. Rencana layanan disusun untuk setiap pasien
dengan kejelasan tujuan yang ingin dicapai
EP 3 3. Penyusunan rencana layanan tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya
pasien
EP 4 4. Bila memungkinkan dan tersedia,
pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk
memilih tenaga/ profesi kesehatan

KRITERIA 7.4.3.
EP 1 1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga
kesehatan dan pasien/keluarga pasien

EP 2 2. Rencana layanan tersebut disusun dengan


tahapan waktu yang jelas

EP 3 3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan dengan


mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan sumber
daya manusia
EP 4 4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien
dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun
rencana layanan
EP 5 5. Efek samping dan risiko pengobatan
diinformasikan

EP 6 6. Rencana layanan tersebut didokumentasikan


dalam rekam medis
EP 7 7. Rencana layanan yang disusun juga memuat
pendidikan/penyuluhan pasien.

KRITERIA 7.4.4.
EP 1 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
mengenai tindakan medis/pengobatan tertentu
yang berisiko yang akan dilakukan
EP 2 2. Tersedia formulir persetujuan tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
EP 3 3. Tersedia prosedur untuk memperoleh
persetujuan tersebut
EP 4 4. Pelaksanaan informed consent
didokumentasikan.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan informed consent.

KRITERIA 7.5.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta
jejaring fasilitas rujukan

EP 2 2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan


kebutuhan pasien untuk menjamin kelangsungan
layanan

EP 3 3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/


keluarga pasien untuk dirujuk
EP 4 4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk
memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk
menerima rujukan.

KRITERIA 7.5.2.
EP 1 1. Informasi tentang rujukan disampaikan dengan
cara yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga
pasien

EP 2 2. Informasi tersebut mencakup alasan rujukan,


sarana tujuan rujukan, dan kapan rujukan harus
dilakukan
EP 3 3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
asuhan

KRITERIA 7.5.3.
EP 1 1. Informasi klinis pasien atau resume klinis
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima
rujukan bersama pasien.

EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien.

EP 3 3. Resume klinis memuat prosedur dan tindakan-


tindakan lain yang telah dilakukan

EP 4 4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien akan


pelayanan lebih lanjut

KRITERIA 7.5.4.
EP 1 1. Selama proses rujukan secara langsung semua
pasien selalu dimonitor oleh staf yang kompeten.

EP 2 2. Kompetensi staf yang melakukan monitor


sesuai dengan kondisi pasien.

KRITERIA 7.6.1.
EP 1 1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
EP 2 2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan
mengacu pada pedoman dan prosedur yang
berlaku
EP 3 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan pedoman
dan prosedur yang berlaku

EP 4 4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana


layanan

EP 5 5. Layanan yang diberikan kepada pasien


didokumentasikan
EP 6 6. Perubahan rencana layanan dilakukan
berdasarkan perkembangan pasien.

EP 7 7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam medis

EP 8 8. Jika diperlukan tindakan medis,


pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
sebelum memberikan persetujuan mengenai
tindakan yang akan dilakukan yang dituangkan
dalam informed consent.

KRITERIA 7.6.2.
EP 1 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau berisiko
tinggi yang biasa terjadi diidentifikasi

EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan


pasien gawat darurat (emergensi)

EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan


pasien berisiko tinggi

EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan


yang lain, apabila tidak tersedia pelayanan gawat
darurat 24 jam
EP 5 5. Tersedia prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal) terhadap terjadinya infeksi yang
mungkin diperoleh akibat pelayanan yang
diberikan baik bagi petugas maupun pasien dalam
penanganan pasien berisiko tinggi.

KRITERIA 7.6.3.
EP 1 1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
obat/cairan intravena diarahkan oleh kebijakan
dan prosedur yang baku
EP 2 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai
kebijakan dan prosedur

KRITERIA 7.6.4.
EP 1 1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan
menilai pelaksanaan layanan klinis.

EP 2 2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan


klinis dilakukan secara kuantitatif maupun
kualitatif
EP 3 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan layanan klinis
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap indikator yang
dikumpulkan
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil analisis
tersebut untuk perbaikan layanan klinis
KRITERIA 7.6.5.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga pasien
sesuai dengan kebutuhan dan hak pasien selama
pelaksanaan asuhan
EP 2 2. Tersedia prosedur untuk menangani dan
menindaklanjuti keluhan tersebut

EP 3 3. Keluhan pasien/keluarga pasien ditindaklanjuti

EP 4 4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan dan


tindak lanjut keluhan pasien/keluarga pasien.

KRITERIA 7.6.6.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam
pelaksanaan layanan

EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk


menjamin kesinambungan pelayanan

EP 3 3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang yang


dibutuhkan dipadukan dengan baik, sehingga
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu.

KRITERIA 7.6.7.
EP 1 1. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan
pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk
menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.

EP 2 2. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan


pasien dan keluarganya tentang konsekuensi dari
keputusan mereka.

EP 3 3. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan


pasien dan keluarganya tentang tanggung jawab
mereka berkaitan dengan keputusan tersebut.
EP 4 4. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan
pasien dan keluarganya tentang tersedianya
alternatif pelayanan dan pengobatan.

KRITERIA 7.7.1.
EP 1 1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan sedasi
sesuai kebutuhan di Puskesmas

EP 2 2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi dilakukan


oleh tenaga kesehatan yang kompeten

EP 3 3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi dipandu


dengan kebijakan dan prosedur yang jelas

EP 4 4. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi


petugas melakukan monitoring status fisiologi
pasien
EP 5 5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi lokal
dan sedasi ditulis dalam rekam medis pasien

KRITERIA 7.7.2.
EP 1 1. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan
pembedahan minor melakukan kajian sebelum
melaksanakan pembedahan
EP 2 2. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan
pembedahan minor merencanakan asuhan
pembedahan berdasarkan hasil kajian.
EP 3 3. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan
pembedahan minor menjelaskan risiko, manfaat,
komplikasi potensial, dan alternatif kepada
pasien/keluarga pasien

EP 4 4. Sebelum melakukan tindakan harus


mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga
pasien
EP 5 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan prosedur
yang ditetapkan
EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
rekam medis
EP 7 7. Status fisiologi pasien dimonitor terus menerus
selama dan segera setelah pembedahan dan
dituliskan dalam rekam medis

KRITERIA 7.8.1.
EP 1 1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
mencakup aspek penyuluhan kesehatan
pasien/keluarga pasien

EP 2 2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan


mencakup informasi mengenai penyakit,
penggunaan obat, peralatan medik, aspek etika di
Puskesmas dan PHBS.
EP 3 3. Tersedia metode dan media
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien dan
keluarga dengan memperhatikan kondisi
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang
tidak bisa membaca

EP 4 4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas


penyampaian informasi kepada pasien/keluarga
pasien agar mereka dapat berperan aktif dalam
proses layanan dan memahami konsekuensi
layanan yang diberikan
KRITERIA 7.9.1.
EP 1 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien
tersedia secara reguler

EP 2 2. Sebelum makanan diberikan pada pasien,


makanan telah dipesan dan dicatat untuk semua
pasien rawat inap.
EP 3 3. Pemesanan makanan didasarkan atas status gizi
dan kebutuhan pasien
EP 4 4. Bila disediakan variasi pilihan makanan, maka
makanan yang diberikan konsisten dengan
kondisi dan kebutuhan pasien
EP 5 5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang
pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut
menyediakan makanan bagi pasien.

KRITERIA 7.9.2
EP 1 1. Makanan disiapkan dengan cara yang baku
mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan

EP 2 2. Makanan disimpan dengan cara yang baku


mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan

EP 3 3. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan


memenuhi permintaan dan/atau kebutuhan khusus

KRITERIA 7.9.3.
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada pada
risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
EP 2 2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk
merencanakan, memberikan dan memonitor
pemberian asuhan gizi
EP 3 3. Respons pasien terhadap asuhan gizi dimonitor
EP 4 4. Respons pasien terhadap asuhan gizi dicatat
dalam rekam medis

KRITERIA 7.10.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 2 2. Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan
proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut

EP 3 3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk


menetapkan saat pemulangan dan/tindak lanjut
pasien
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik
pada pasien yang dirujuk kembali sesuai dengan
prosedur yang berlaku, dan rekomendasi dari
sarana kesehatan rujukan yang merujuk balik.

EP 5 5. Tersedia prosedur dan alternatif penanganan


bagi pasien yang memerlukan tindak lanjut
rujukan akan tetapi tidak mungkin dilakukan

KRITERIA 7.10.2.
EP 1 1. Informasi yang dibutuhkan mengenai tindak
lanjut layanan diberikan oleh petugas kepada
pasien/keluarga pasien pada saat pemulangan atau
jika dilakukan rujukan ke sarana kesehatan yang
lain
EP 2 2. Petugas mengetahui bahwa informasi yang
disampaikan dipahami oleh pasien/keluarga
pasien
EP 3 3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap prosedur
pelaksanaan penyampaian informasi tersebut

KRITERIA 7.10.3.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan pilihan
pasien (misalnya kebutuhan transportasi, petugas
kompeten yang mendampingi, sarana medis dan
keluarga yang menemani) selama proses rujukan.

EP 2 2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang


dapat menyediakan pelayanan rujukan tersebut,
pasien/keluarga pasien diberi informasi yang
memadai dan diberi kesempatan untuk memilih
sarana pelayanan yang diinginkan
EP 3 3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan SOP
rujukan

EP 4 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari


pasien/keluarga pasien
BUKTI YANG YANG DIMINTAK DALAM PENILAIAN AKREDITASI BAB VII

SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA


SK Kepala Puskesmas tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis (mulai dari
pendaftaran sampai dengan Panduan pendaftaran, SOP
pemulangan dan rujukan), pendaftaran

Panduan/prosedur survey pelanggan.

SOP pendaftaran, SOP identifikasi


pasien. simulasi proses pendaftaran,
perhatikan proses identifikasi pasien,
dan proses pengambilan rekam
medis agar tidak terjadi kesalahan
identitas

Media informasi di tempat


pendaftaran

SPO penyampaian informasi pada


pasien/masyarakat (lihat 1.1.1).
Brosur, leaflet, poster,
ketersediaan informasi tentang
sarana pelayanan, antara lain tarif,
jenis pelayanan, rujukan,
ketersediaan tempat tidur untuk
Puskesmas perawatan/rawat inap
dan informasi lain yang
dibutuhkan
Ketersediaan media informasi ttg hak
dan kewajiban pasien

pemenuhan persyaratan kompetensi


petugas pendaftaran, bukti
pelatihan/sosialisasi ttg hak dan
kewajiban pasien

Persyaratan kompetensi petugas,


pola ketenagaan, dan kesesuaian
terhadap persyaratan kompetensi dan
pola ketenagaan, pelatihan yang
diikuti
observasi proses pendaftaran:
keramahan, sikap tanggap, dan efisiensi
dalam proses pendaftaran
SOP pengkajian awal klinis
(screening)

Persyaratan kompetensi, pola


ketenagaan, dan kondisi ketenagaan
yang memberikan pelayanan klinis.
SOP pelayanan medis, SOP asuhan
keperawatan, dan asuhan profesi
kesehatan yang lain.
Dalam kebijakan pelayanan klinis agar
tercantum keharusan praktisi klinis
untuk tidak melakukan pengulangan
yang tidak perlu baik dalam
pemeriksaan penunjang maupun .
telaah rekam medis tertutup maupun
terbuka: dilihat pencatatan yang tertib
thd pemeriksaan penunjang dtindakan
dan pengobatan yang
diberikanpemberian terapi. SOP pengkajian mencerminkan
pencegahan pengulangan yang tidak
perlu

Kebijakan yang menetapkan informasi


yang harus ada pada rekam medis.
Bukti pelaksanaan pertemuan dan
kesepakatan isi rekam medis
SOP kajian awal yang memuat
informasi apa saja yang harus
diperoleh selama proses pengkajian.
telaah rekam medis tertutup maupun
terbuka:Isi rekam medis meliputi
informasi untuk kajian medis, kajian
keperawatan, dan kajian profesi
kesehatan lain

Kebijakan, panduan, SOP


koordinasi dan komunikasi tentang
informasi kajian kepada petugas/unit
terkait. Koordinasi dan komunikasi
dalam pelayanan tercatat dalam
rekam medis. proses koordinasi antar
petugas pemberi pelayanan klinis
dan dengan petugas kesahatan yang
lain

Pedoman/SOP Triase. pemahaman thd


proses triasi
SOP rujukan pasien emergensi (yang
memuat proses stabilisasi, dan
memastikan kesiapan tempat rujukan
untuk menerima rujukan). Bukti
resume medis pasien yang dirujuk
yang menunjukkan kondisi stabil
pada saat dirujuk (telaah rekam
medis)

Dalam SK Ka Puskesmas tentang SOP penangan kasus yang


kebijakan membutuhkan penanganan secara tim
antar profesi bila dibutuhkan (termasuk
pelaksanaan perawatan kesehatan
masyarakat/home care) pelayanan
klinis memuat :”jika diperlukan
pananganan secara tim wajib dibentuk
tim kesehatan antar profesi”

SOP pendelegasian wewenang


klinis. Bukti rekam medis pada
kasus yang ditangani antar profesi
Persyaratan pelatihan yang harus
diikuti oleh petugas, jika tidak
tersedia tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi syarat. Bukti
mengikuti pelatihan:sertifikat,
kerangka acuan pelatihan

Daftar inventaris peralatan klinis di


Dokumen eksternal: Standar
peralatan klinis di Puskesmas
Puskesmas, Bukti evaluasi
kelengkapan peralatan
SOP pemeliharaan peralatan, SOP
sterilisasi peralatan yang perlu
disterilisasi, jadwal pemeliharaan
alat. Jadual pemeliharaan, jadual
kalibrasi Bukti pelaksanaan
pemeliharaan alat dan kalibrasi

Kebijakan pemeliharaan sarana dan


peralatan, dan kebijakan menjamin
keamanan peralatan yang digunakan SOP pemeliharaan sarana (gedung),
termasuk tidak boleh menggunakan ulang jadwal pelaksanaan, SOP sterilisasi
(reuse) peralatan yang disposable. peralatan yang perlu disterilkan.

SOP penyusunan rencana layanan


Kebijakan pelayanan klinis medis. SOP penyusunan rencana
memuat Kebijakan penyusunan layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.
rencana layanan.

panduan, dan SOP audit klinis.


Kebijakan audit klinis dengan rencana
terapi/rencana asuhan

proses penyusunan rencana asuhan:


keterlibatan pasien dalam penyusunan
rencana asuhan
SK Kepala Puskesmas tentang hak dan
kewajiban pasien yang di dalamnya
memuat hak untuk memilih tenaga
kesehatan jika dimungkinkan

SOP layanan terpadu, jika perlu


pelayanan dengan pendekatan tim.
bukti pelaksanaan layanan dengan
pendekatan tim

Kebijakan informed consent yang panduan dan SOP informed consent


diperlukan dalam pelayanan
Kebijakan, rujukan (dalam panduan panduan, dan SOP rujukan (dalam
rujukan disebutkan kriteria rujukan) panduan rujukan disebutkan kriteria
rujukan)

SOP periapan pasien/keluarga untuk


rujukan

Perhatikan dalam kebijakan/panduan


rujukan apakah ada ketentuan untuk
melakukan monitoring kondisi pasien
pada pasien yang dirujuk.
Perhatikan dalam kebijakan/panduan
rujukan apakah ada ketentuan untuk
melakukan monitoring kondisi pasien
pada pasien yang dirujuk.

Perhatikan dalam kebijakan/panduan


rujukan apakah ada persyaratan
kompetensi untuk petugas klinis yang
mendampingi selama proses rujukan.

Panduan Praktik Klinis dan SOP-SOP


klinis
Acuan yang digunakan untuk menyusun
PPK maupun SOP klinis
Daftar kasus-kasus gawat
darurat/berisiko tinggi yang biasa
ditangani. Bukti pelaksanaan
pertemuan untuk mengidentifikasi
kasus-kasus gawat darurat dan
berisiko tinggi

Kebijakan pelayanan klinis memuat


kebijakan tentang penanganan pasien
gawat darurat, SOP penanganan pasien gawat darurat
Kebijakan pelayanan klinis memuat
kebijakan tentang penanganan pasien
berisiko tinggi. SOP penanganan pasien berisiko tinggi

Kebijakan kewaspadaan universal thd


infeksi dan penanganan pasien berisiko
tinggi
panduan, dan SOP kewaspadaan
universal thd infeksi dan penanganan
pasien berisiko tinggi

Kebijakan,pemberian obat/cairan
intravena
panduan, dan SOP pemberian
obat/cairan intravena

SK ttg indikator untuk monitoring dan


evaluasi pelayanan klinis (dapat disatukan
dengan SK indikator kinerja, lihat 1.3.1)
Kebijakan. identifikasi keluhan pasien panduan dan SOP identifikasi keluhan
dan penanganan keluhan (lihat 1.2.6. pasien dan penanganan keluhan (lihat
EP 1) 1.2.6. EP 1)
Kebijakan untuk analisis dan tindak lanjut
terhadap keluhan (lihat 1.2.6. EP 2) panduan, dan SOP untuk analisis dan
tindak lanjut terhadap keluhan (lihat
1.2.6. EP 2)

SK Kepala Puskesmas tentang


kebijakan pelayanan klinis/pedoman
pelayanan kinis memuat kewajiban
untuk menghindari pengulangan yang
tidak perlu, antara lain dengan cara:
penulisan lengkap dalam rekam medis:
semua pemeriksaan penunjang
diagnostik tindakan dan pengobatan
Dalam SOP layanan klinis memuat jika
yang diberikan pada pasien dan terjadi pengulangan pemeriksaan
kewajban perawat dan petugas penunjang diagnostik, tindakan, atau
kesehatan lain untuk mengingatkan pemberian obat, petugas kesehatan
pada dokter jika terjadi pengulangan wajib memberitahu kepada dokter
yang tidak perlu. yang bersangkutan. Tanyakan
bagaimana proses/upaya untuk
mencegah terjadinya pengulangan yang
tidak perlu
Kebijakan, penolakan/tidak
melanjutkan pengobatan. Form
penyampaian informasi jika menolak panduan, SOP penolakan/tidak
melanjutkan pengobatan. Form
atau tidak melanjutkan pengobatan dan penyampaian informasi jika menolak
form penolakan atau tidak melanjutkan atau tidak melanjutkan pengobatan
pengobatan, dan bukti form yang terisi dan form penolakan atau tidak
jika ada pasien yang menolak atau melanjutkan pengobatan, dan bukti
tidak melanjutkan pengobatan. form yang terisi jika ada pasien yang
menolak atau tidak melanjutkan
Menanyakan bagaiaman proses jika pengobatan. Menanyakan bagaiaman
pasien menolak/tidak melanjutkan proses jika pasien menolak/tidak
pengobatan melanjutkan pengobatan
SOP pembedahan

Kebijakan/pedoman pelayanan klinis


memuat kewajiban praktisi klinis untuk
melakukan penyuluhan dan pendidikan
pasien.
SOP penyediaan makanan pada pasien.
bukti catatan pemesanan diit pasien

SOP penyiapan makanan dan


distribusi makanan mencerminkan
upaya mengurangi risiko terhadap
kontaminsasi dan pembusukan

Jadual pelaksanaan distribusi


makanan, catatan pelaksanaan
kegiatan distribusi makanan

SOP asuhan gizi. Bukti Pelaksanaan


asuhan gizi pada pasien dengan risiko
nutrisi
SOP pemulangan dan tindak lanjut

Kebijakan pelayanan klinis juga


memuat siapa yang
berhak/bertanggung jawab untuk
memulangkan pasien (DPJP)

SOP tindak lanjut terhadap umpan balik


dari sarana kesehatan rujukan yang
merujuk balik. Bukti pelaksanaan tindak
lanjut rujukan balik

SOP alternatif penanganan pasien


yang memerlukan rujukan tetapi
tidak mungkin dilakukan. Bukti
penyampaian informasi tentang (dan
penyediaan) alternative pelayanan
pada pasien yang semestinya dirujuk
tatapi tidak mungkin dirujuk

SOP pemulangan pasien/rujukan yang


didalamnya memuat penyampaian
informasi tindak lanjut pada saat
pemulangan atau rujukan.
Kebijakan/panduan/SOP rujukan
memuat kewajiban dilaksanakan
identifikasi kebutuhah/pilihan pasien
selama proses rujukan.

Kebijakan rujukan yang memuat kriteria


rujukan. bukti pelaksanaan rujukan sesuai
kriteria rujukan panduan/SOP rujukan yang memuat
kriteria rujukan. bukti pelaksanaan
rujukan sesuai kriteria rujukan
I

BLM BUKTI/HASIL ADA BLM

Bagan alur pendaftaran


Bukti pelaksanaan sosialisasi, bukti
pelaksanaan monitoring kepatuhan thd
prosedur pendaftaran.

Papan alur pasien, brosur, leaflet, poster, dsb.


Wawancara pemahaman pasien ttg prosedur
pendaftaran
 Hasil-hasil survey

Bukti pelaksanaan pertemuan pembahasan


hasil survey dan complain pelanggan. Bukti
pelaksanaan tindak lanjut

Hasil evaluasi terhadap penyampaian


informasi di tempat pendaftaran
Logbook (catatan) tanggapan petugas ketika
diminta informasi oleh pelanggan. Hasil
evaluasi terhadap tanggapan petugas atas
permintaan informasi

Ketersediaan informasi tentang fasilitas


rujukan, MOU dengan tempat rujukan
Ketersediaan informasi tentang bentuk
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain

Bukti sosialisasi hak dan kewajiban


pasien/pelanggan pada petugas

bukti-bukti pelaksanaan penyampaian


informasi ttg hak dan kewajiban pasien

bukti pelaksanaan koordinasi

Bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien


baik kepada pasien (misal brosur, leaflet,
poster) maupun karyawan (misal melalui
rapat)
Bukti sosialisasi SOP alur pelayanan. Hasil
evaluasi pemahaman petugas tentang alur
pelayanan. pemahaman petugas ttg prosedur
pelayanan klinis
Bukti penyampaian informasi ttg tahapan
pelayanan klinis kepada pasien. wawanara pasien
ttg pemahaman thd tahapan/prosedur pelayanan

Brosur, papan pengumuman tentang jenis dan


jadwal pelayanan
Perjanjian kerja sama dengan sarana kesehatan
untuk rujukan klinis, rujukan diganostik, dan
rujukan konsultatif, . Bukti-bukti pelaksanaan
rujukan.pelayanan klinis dengan fasiltas
pelayanan kesehatan yang bekerjasama

Bukti pelaksanaan pertemuan dan hasil


identifikasi hambatan bahasa, budaya, bahasa,
kebiasaan dan penghalang lain.
Bukti upaya tindak lanjut untuk mengatasi jika
ada pasien dengan hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang lain dalam
pelayanan.
Bukti adanya pelaksanaan tindak lanjut untuk
mengatasi jika ada pasien dengan hambatan
bahasa, budaya, kebiasaan, dan penghalang
lain dalam pelayanan.

Bukti hasil kesesuaian tenaga yang ada dengan


persyaratan kompetensi
wawancara pada petugas: acuan dalam
memberikan pelayanan/asuhan
Bukti pelaksanaan pelatihan dan bukti
sertifikat kompetensi petugas yang melayanai
di gawat darurat

proses pelaksanaan triase

bukti kelengkapan STR, SIP, SIK petugas pemberi


asuhan pelayanan klinis
Bukti pelaksanaan pemeliharaan sarana, dan
peralatan.Bukti pengecekan peralatan yang telah
disterilisasi.ukti monitoring penggunaan peralatan
disposable

Bukti Sosialisasi tentang kebijakan pelayanan


klinis, dan prosedur penyusunan rencana
layanan medis, dan layanan terpadu

Bukti evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan


rencana terapi/rencana asuhan (bukti
pelaksanaan audit klinis)

Bukti tindak lanjut terhadap hasil


evaluasi/audit klinis
Bukti evaluasi terhadap pelaksanaan tindak
lanjut

Bukti SOAP pada rekam medis


Dalam kebijakan pelayanan klinis memuat
bagaimana proses penyusunan rencana
layanan dilakukan dengan mempertimbangkan
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, . Bukti
kajian kebutuhan biologis, psikologis, social,
spiritual, dan tata nilai dalam rekam medis
pasien
Dokumentasi SOAP dari berbagai disiplin
praktisi klinis yang terkait dalam rekam
medis. bukti SOAP pada telaah rekam medis
dan tahapan waktu pelayanan
Dokumentasi pelaksanaan asuhan sesuai
dengan berbagai disiplin praktisi klinis yang
terkait dalam rekam medis.
Bukti identifikasi risiko pada saat kajian
pasien. Proses kajian awal pada
pasienpengobatan
Bukti catatan risiko pengobatan dalam rekam
medis. Bukti edukasi pasien ttg efek samping
dan risiko pengobatan. Proses edukasi pasien
ttg efek samping dan risiko.
Dokumentasi SOAP pada rekam medis

Bukti catatan pendidikan pasien pada rekam


medis

Bukti pelaksanaan informed consent.


Wawancara pada pasien/praktisi klinis ttg
pelaksanaan informed consent
Daftar tindakan yang memerlukan informed
consent, dan formulir informed consent

Bukti dokumentasi informed consent

Bukti evaluasi dan tindak lanjut thd pelaksanaan


informed consent (audit thd pelaksanaan
informed consent)
Bukti rujukan pasien (cocokan dengan kriteria
rujukan. Wawancara pada praktisi klinis ttg
bagaimana proses rujukan dilakukan, kriteria
rujukan, dan bagaimana memastikan pasien akan
diterima di tempat rujukan

Bukti pelaksanaan komunikasi dengan faskes yang


menjadi tujuan rujukan

Lakukan observasi proses rujukan, jika pada saat


survei ada pasien yang dirujuk ke faskes yang lain,
perhatikan cata penyampaian kepada
pasien/keluarga
Bukti catatan rujukan dalam rekam medis apakah
meliputi yang diminta pada EP 2. sda, perhatikan
isi informasi

Bukti perjanjian kerjasama dengan fasilitas


rujukan

Bukti resume klinis pada pasien rujukan


sda, periksa isi resume klinis apakah memuat
kondisi pasien
sda, periksa isi resume klinis apakah memuat
prosedur dan tindakan yang telah dilakukan

sda, periksa isi resume klinis apakah memuat


kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut
Bukti dalam rekam medis kegiatan monitoring
pasien pada rujukan. Bagaimana proses rujukan
pada pasien kritislangsung

Bukti bahwa monitoring dilakukan oleh staf yang


kompeten. Siapa petugas yang mendampingi,
adakah kriteria tertentu untuk petugas yang
boleh mendampingi, dan apa yang dilakukan
petugas selama mendampingi

Bukti pelaksanaan audit/compliance thd SOP.


Tanyakan acuan yang digunakan dalam proses
pelayanan baik pada dokter, bidan, perawat, dan
praktisi klinis yang lain

Bukti kelengkapan SOAP pada rekam medis,


cocokan kesesuaian dengan kondisi pasien (pada
saat telaah rekam medis tertutup/terbuka).
Observasi pada saat pelayanan pasien

Bukti dokumentasi SOAP pada rekam medis

Catatan dalam rekam medis tentang


perkembangan pasien, perubahanrencana
layanan, dan pelaksanaan layanan
Catatan dalam rekam medis tentang
perkembangan pasien, perubahanrencana
layanan, dan pelaksanaan layanan
Bukti pelaksanaan informed consent
Bukti PKS dengan sarana kesehatan lain, jika tidak
tersedia pelayanan gawat darurat 24 jam

Tanyakan bagaimana proses pemberian


obat/cairan intravena

Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi


terhadap layanan klinis dengan menggunakan
indikator yang ditetapkan

Bukti data hasil pengumpulan indikator

Bukti analisis thd indikator yang dikumpulkan

Bukti tindak lanjut terhadap hasil analisis hasil


monitoring/evaluasi pelayanan klinis. Tanyakan
bagaimana proses monitoring dan evaluasi
layanan klinis
Bukti tindak lanjut terhadap kelihan (lihat 1.2.6.
EP 3)
Bukti dikumentasi dan tindak lanjut thd keluhan
pelanggan

Tanyakan bagaimana proses/upaya untuk


menjamin kesinambungan pelayanan pada pasien
Kelengkapan pendokumentasian rekam medis
baik tindakan, pengobatan maupun pemeriksaan
penunjang sebagai upaya untuk mencegah
pengulangan yang tidak perl
bukti dokumentasi penyampaian informasi jika
pasien menolak/tidak melanjutkan pengobatan.
tanyakan informasi apa saja yang disampaikan
petugas pada pasien/keluarga jika menlak atau
tidak melanjutkan

sda

sda

Kebijakan dan SOP pemberian anestesi lokal dan


sedasi di Puskesmas. SK tentang jenis-jenis sedasi
yang dapat . Ketersediaan pelayanan sesuai
dengan kebijakan

bukti pelaksana adalah petugas yang kompeten.


tanyakan bagaimana pelaksanaan anestesi dan
monitoringnya

bukti pelaksanaan monitoring dalam rekam medis

bukti pencatatan dalam rekam medis memuat


jenis anestesi/sedasi, dan tehnis anestesi/sedasi
yang dilakukan
Catatan pada rekam medis yang membuktikan
pelaksanaan kajian sebelum dilakukan
pembedahan
Catatan pada rekam medis yang membuktikan
adanya rencana asuhan tindakan bedah

Catatan pada rekam medis yang membuktikan


adanya penjelasan oleh dokter ttg risiko, manfaat,
komplikasi postensial, dan alternatif kepada
pasien/keluarga. Tanyakan pada dokter
bagaimana proses asesmen, rencana
pembedahan, tindakan pembedahan, dan
penyampaian

bukti informed consent pada kasus pembedahan


(lihat pada saat telaah rekam medis)

Bukti catatan rekam medis berisi laporan operasi

Bukti catatan rekam medis berisi monitoring


selama dan setelah pembedahan

Bukti catatan dalam rekam medis thd


pelaksanaan penyuluhan/pendidikan
pasien/keluarga
Bukti catatan dalam rekam medis thd
pelaksanaan penyuluhan/pendidikan
pasien/keluarga yang berisi sebagaimana diminta
pada EP 2

cek ketersediaan panduan, dan cek catatan ttg


metoda yang digunakan dalam memberikan
penyuluhan/pendidikan pada pasien. Tanyakan
bagaimana melakukan penyuluhan/pendidikan
pada pasien jika pasien mempunyai
keterbatasan/kendala (bahasa, pendengaran,
penglihatan, dsb)

Bukti evaluasi thd efektivitas penyampaian


informasi/pendidikan/penyuluhan pada pasien
(cek dalam rekam medis apakah ada catatan
petugas menanyakan pemahaman thd apa yang
disampaikan).
Lakukan observasi proses penyediaan makanan
pada pasien rawat inap: perhatikan apakah
disediakan secara reguler

bukti catatan asesmen status gizi pasien pada


rekam medis (ADIME)
sda: cek apakah jika disediakan variasi menu,
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
pasien/hasil asesmen status gizi

Bukti catatan dalam rekam medis ttg edukasi


pasien terkait dengan pembatasan diit (pada
kasus-kasus yang memerlukan pembatasan diit),
jika keluarga menyediakan makanan sendiri.
Lakukan wawancara pada pasien/keluarga dan
petugas gizi: apakah dan bagaimana edukasi
tentang diit diberikan pada

proses penyimpanan makanan apakah


mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan

Bukti Pelaksanaan asuhan gizi pada pasien


dengan risiko nutrisi

Bukti pelaksanaan monitoring status gizi pada


rekam medis
Bukti catatan dalam rekam medis ttg respons
pasien thd asuhan gizi yang diberikan

Kebijakan pelayanan klinis yang memuat kriteria


pemulangan dan/tindak lanjut pasien

Bukti pemberian informasi tentang tindak


lanjut layanan pada saat pemulangan atau
rujukan
Bukti bahwa pasien paham tentang informasi
yang diberikan (dapat berupa paraf pada form
informasi yang disampaikan)

Bukti evaluasi thd pelaksanaan prosedur


penyampaian informasi tindak lanjut pada saat
pemulangan/rujukan
Bukti dilakukan identifikasi kebutuhan/pilihan
pasien pada saat rujukan
Catatan dalam rekam medis yang menyatakan
informasisebagaimana diminta pada EP 2
sudah diberikan
BUKTI YANG YANG DI

KRITERIA 8.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan
laboratorium yang dapat dilakukan di
Puskesmas
EP 2 2. Tersedia jenis dan jumlah petugas
kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan
dan jam buka pelayanan

EP 3 3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh


analis/petugas yang terlatih dan
berpengalaman

EP 4 4. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium


dilakukan oleh petugas yang terlatih dan
berpengalaman

KRITERIA 8.1.2.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpan
spesimen

EP 2 2. Tersedia prosedur pemeriksaan


laboratorium
EP 3 3. Dilakukan pemantauan secara berkala
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut

EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan


waktu penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium
EP 5 5. Tersedia kebijakan dan prosedur
pemeriksaan di luar jam kerja (pada
Puskesmas rawat inap atau pada Puskesmas
yang menyediakan pelayanan di luar jam kerja)

EP 6 6. Ada kebijakan dan prosedur untuk


pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya
spesimen sputum, darah dan lainnya)

EP 7 7. Tersedia prosedur kesehatan dan


keselamatan kerja, dan alat pelindung diri bagi
petugas laboratorium

EP 8 8. Dilakukan pemantauan terhadap


penggunaan alat pelindung diri dan
pelaksanaan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja

EP 9 9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan


berbahaya dan beracun, dan limbah medis
hasil pemeriksaan laboratorium

EP 10 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di


laboratorium
EP 11 11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut
terhadap pengelolaan limbah medis apakah
sesuai dengan prosedur

KRITERIA 8.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu
yang diharapkan untuk laporan hasil
pemeriksaan.

EP 2 2. Ketepatan waktu melaporkan hasil


pemeriksaan yang urgen/gawat darurat
diukur.
EP 3 3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam
kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan
pasien

KRITERIA 8.1.4.
EP 1 1. Metode kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan prosedur untuk pelaporan
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik

EP 2 2. Prosedur tersebut menetapkan nilai ambang


kritis untuk setiap tes

EP 3 3. Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa


dan kepada siapa hasil yang kritis dari
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan

EP 4 4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang


dicatat di dalam rekam medis pasien

EP 5 5. Proses dimonitor untuk memenuhi


ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil
monitoring

KRITERIA 8.1.5.
EP 1 1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan
lain yang harus tersedia

EP 2 2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia,


dan ada proses untuk menyatakan jika reagen
tidak tersedia

EP 3 3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi


sesuai pedoman dari produsen atau instruksi
penyimpanan dan distribusi yang ada pada
kemasan

EP 4 4. Tersedia pedoman tertulis yang


dilaksanakan untuk mengevaluasi semua
reagensia agar memberikan hasil yang akurat
dan presisi

EP 5 5. Semua reagensia dan larutan diberi label


secara lengkap dan akurat
KRITERIA 8.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap
pemeriksaan yang dilaksanakan
EP 2 2. Rentang nilai rujukan ini harus disertakan
dalam catatan klinis pada waktu hasil
pemeriksaan dilaporkan
EP 3 3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
laboratorium luar harus mencantumkan
rentang nilai
EP 4 4. Rentang nilai dievaluasi dan direvisi berkala
seperlunya

KRITERIA 8.1.7.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu pelayanan laboratorium

EP 2 2. Dilakukan kalibrasi atau validasi


instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh
pihak yang kompeten sesuai prosedur
EP 3 3. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku

EP 4 4. Apabila ditemukan penyimpangan dilakukan


tindakan perbaikan
EP 5 5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak
yang kompeten
EP 6 6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan
pasien bila pemeriksaan laboratorium tidak
dilakukan di Puskesmas, dan Puskesmas
memastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien

EP 7 7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya


pemantapan mutu internal dan eksternal

KRITERIA 8.1.8.
EP 1 1. Terdapat program keselamatan/keamanan
laboratorium yang mengatur risiko
keselamatan yang potensial di laboratorium
dan di area lain yang mendapat pelayanan
laboratorium.

EP 2 2. Program ini adalah bagian dari program


keselamatan di Puskesmas

EP 3 3. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan


pelaksanaan program keselamatan kepada
pengelola program keselamatan di Puskesmas
sekurang-kurangnya setahun sekali dan bila
terjadi insiden keselamatan

EP 4 4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis


tentang penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya

EP 5 5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak


lanjut risiko keselamatan di laboratorium

EP 6 6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk


prosedur dan praktik keselamatan/keamanan
kerja
EP 7 7. Staf laboratorium mendapat
pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru dan
penggunaan bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.

KRITERIA 8.2.1.
EP 1 1. Terdapat metode yang digunakan untuk
menilai dan mengendalikan penyediaan dan
penggunaan obat

EP 2 2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan


dan penggunaan obat
EP 3 3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab
EP 4 4. Ada kebijakan dan prosedur yang menjamin
ketersediaan obat-obat yang seharusnya ada

EP 5 5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama


tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada
Puskesmas yang memberikan pelayanan gawat
darurat

EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat


Puskesmas
EP 7 7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
ketersediaan obat dibandingkan dengan
formularium
EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
kesesuaian peresepan dengan formularium.

KRITERIA 8.2.2.
EP 1 1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak
memberikan resep

EP 2 2. Terdapat ketentuan petugas yang


menyediakan obat dengan persyaratan yang
jelas

EP 3 3. Apabila persyaratan petugas yang diberi


kewenangan dalam penyediaan obat tidak
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus

EP 4 4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan,


pemesanan, dan pengelolaan obat
EP 5 5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak
terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa
kepada pasien

EP 6 6. Dilakukan pengawasan terhadap


penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur

EP 7 7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak


menuliskan resep untuk obat-obat tertentu
(misal psikotropika dan narkotika)

EP 8 8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan


obat-obatan pasien rawat inap, yang dibawa
sendiri oleh pasien/ keluarga pasien

EP 9 9. Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan
secara ketat

KRITERIA 8.2.3.
EP 1 1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat

EP 2 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan


persyaratan

EP 3 3. Pemberian obat kepada pasien disertai


dengan label obat yang jelas (mencakup nama,
dosis, cara pemakaian obat dan frekuensi
penggunaannya)

EP 4 4. Pemberian obat disertai dengan informasi


penggunaan obat yang memadai dengan
bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien

EP 5 5. Petugas memberikan penjelasan tentang


kemungkinan terjadi efek samping obat atau
efek yang tidak diharapkan
EP 6 6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang
penyimpanan obat di rumah

EP 7 7. Tersedia kebijakan dan prosedur


penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak
EP 8 8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai
kebijakan dan prosedur.

KRITERIA 8.2.4.
EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping
obat
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan dalam
rekam medis
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mencatat, memantau, dan melaporkan bila
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat

EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD


ditindaklanjuti dan didokumentasikan

KRITERIA 8.2.5.
EP 1 1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi
dan melaporkan kesalahan pemberian obat
dan KNC
EP 2 2. Kesalahan pemberian obat dan KNC
dilaporkan tepat waktu menggunakan
prosedur baku
EP 3 3. Ditetapkan petugas kesehatan yang
bertanggung jawab mengambil tindakan untuk
pelaporan diidentifikasi

EP 4 4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian


obat dan KNC digunakan untuk memperbaiki
proses pengelolaan dan pelayanan obat.

KRITERIA 8.2.6.
EP 1 1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit
dimana akan diperlukan atau dapat terakses
segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi

EP 2 2. Ada kebijakan yang menetapkan bagaimana


obat emergensi disimpan, dijaga dan
dilindungi dari kehilangan atau pencurian

EP 3 3. Obat emergensi dimonitor dan diganti


secara tepat waktu sesuai kebijakan
Puskesmas setelah digunakan atau bila
kedaluwarsa atau rusak

KRITERIA 8.3.1.
EP 1 1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi
standar nasional, undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
EP 2 2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan secara
adekuat, teratur, dan nyaman untuk
memenuhi kebutuhan pasien.

KRITERIA 8.3.2.
EP 1 1. Terdapat program keamanan radiasi yang
mengatur risiko keamanan dan antisipasi
bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar
unit kerja

EP 2 2. Program keamanan merupakan bagian dari


program keselamatan di Puskesmas, dan wajib
dilaporkan sekurang-kurangnya sekali setahun
atau bila ada kejadian

EP 3 3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang


mengatur dan memenuhi standar terkait,
undang-undang dan peraturan yang berlaku.

EP 4 4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang


mengatur penanganan dan pembuangan
bahan infeksius dan berbahaya.
EP 5 5. Risiko keamanan radiasi yang diidentifikasi
diimbangi dengan prosedur atau peralatan
khusus untuk mengurangi risiko (seperti apron
timah, badge radiasi dan yang sejenis)
EP 6 6. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik
diberi orientasi tentang prosedur dan praktik
keselamatan

EP 7 7. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik


mendapat pendidikan untuk prosedur baru
dan bahan berbahaya

KRITERIA 8.3.3.
EP 1 1. Ditetapkan petugas yang melakukan
pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Tersedia petugas yang kompeten dan
pengalaman yang memadai melaksanakan
pemeriksaan radiodiagnostik

EP 3 3. Petugas yang kompeten dan pengalaman


yang memadai menginterpretasi hasil
pemeriksaan.
EP 4 4. Petugas yang kompeten yang memadai,
memverifikasi dan membuat laporan hasil
pemeriksaan
EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan pasien

KRITERIA 8.3.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang
harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.

EP 2 2. Ketepatan waktu pelaporan hasil


pemeriksaan diukur, dimonitor, dan ditindak
lanjuti
EP 3 3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan
dalam kerangka waktu untuk memenuhi
kebutuhan pasien

KRITERIA 8.3.5.
EP 1 1. Ada program pemeliharaan peralatan
radiologi dan dilaksanakan
EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan

EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing


peralatan

EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan


peralatan

EP 5 5. Program termasuk monitoring dan tindak


lanjut

EP 6 6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk


semua testing, perawatan dan kalibrasi
peralatan

KRITERIA 8.3.6.
EP 1 1. X-ray film, reagensia dan semua perbekalan
penting ditetapkan
EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan penting
lain tersedia

EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan


didistribusi sesuai dengan pedoman

EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara


periodik untuk akurasi dan hasilnya.
EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara
lengkap dan akurat

KRITERIA 8.3.7.
EP 1 1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan
seseorang yang kompeten

EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh


petugas yang kompeten.
EP 3 3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mengembangkan, melaksanakan,
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.

EP 4 4. Penanggung jawab pelayanan radiologi


melakukan pengawasan administrasi
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 5 5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mempertahankan program kontrol mutu
ditetapkan dan dilaksanakan.

EP 6 6. Penanggung jawab pelayanan memantau


dan me-review pelayanan radiologi yang
disediakan

KRITERIA 8.3.8.
EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk pelayanan
radiodiagnostik, dan dilaksanakan.

EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi


metode tes.

EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk


pengawasan harian hasil pemeriksaan.

EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan


cepat bila ditemukan kekurangan.

EP 5 5. Program kontrol mutu termasuk


pendokumentasian hasil dan langkah-langkah
perbaikan.

KRITERIA 8.4.1.
EP 1 1. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi lain yang konsisten
dan sistematis
EP 2 2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi yang disusun oleh
Puskesmas (minimal 10 besar penyakit)

EP 3 3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan


yang digunakan dalam pelayanan sesuai
dengan standar nasional atau lokal

KRITERIA 8.4.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses
petugas terhadap informasi medis

EP 2 2. Akses petugas terhadap informasi yang


dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab
EP 3 3. Akses petugas terhadap informasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur

EP 4 4. Hak untuk mengakses informasi tersebut


mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan
keamanan informasi

KRITERIA 8.4.3.
EP 1 1. Puskesmas mempunyai rekam medis bagi
setiap pasien dengan metoda identifikasi yang
baku
EP 2 2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan
dokumentasi memudahkan petugas untuk
menemukan rekam pasien tepat waktu
maupun untuk mencatat pelayanan yang
diberikan kepada pasien

EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan


berkas rekam medis dengan kejelasan masa
retensi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.

KRITERIA 8.4.4.
EP 1 1. Isi rekam medis mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan kontinuitas
asuhan yang diberikan

EP 2 2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut


kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis

EP 3 3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan


rekam medis

KRITERIA 8.5.1.
EP 1 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas dipantau
secara rutin.

EP 2 2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas dan


sistem lain yang digunakan dipantau secara
periodik oleh petugas yang diberi tanggung
jawab

EP 3 3. Tersedia sarana untuk menangani masalah


listrik/api apabila terjadi kebakaran
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi,
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan

EP 5 5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan


perbaikan alat dilakukan sesuai dengan
prosedur dan jadwal yang ditetapkan

EP 6 6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil


dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan.

KRITERIA 8.5.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
EP 2 2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya
EP 3 3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan
prosedur penanganan bahan berbahaya

EP 4 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak


lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan
prosedur penanganan limbah berbahaya

KRITERIA 8.5.3.
EP 1 1. Ada rencana program untuk menjamin
lingkungan fisik yang aman
EP 2 2. Ditetapkan petugas yang bertanggung jawab
dalam perencanaan dan pelaksanaan program
untuk menjamin lingkungan fisik yang aman
EP 3 3. Program tersebut mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan, dan evaluasi

EP 4 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak


lanjut terhadap pelaksanaan program
tersebut.

KRITERIA 8.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya

EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang


perlu disterilkan

EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap


pelaksanaan prosedur secara berkala
EP 4 4. Apabila memperoleh bantuan peralatan,
persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun
petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi

KRITERIA 8.6.2.
EP 1 1.      Dilakukan inventarisasi peralatan yang
ada di Puskesmas
EP 2 2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang
sejenis secara teratur, dan ada buktinya

EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan, testing,


dan perawatan secara rutin
EP 4 4. Hasil pemantauan tersebut
didokumentasikan
EP 5 5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penggantian dan perbaikan alat yang rusak
agar tidak mengganggu pelayanan

KRITERIA 8.7.1.
EP 1 1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis
di Puskesmas dengan persyaratan kompetensi
dan kualifikasi.

EP 2 2. Ada cara menilai kualifikasi tenaga untuk


memberikan pelayanan yang sesuai dengan
kewenangan

EP 3 3. Dilakukan proses kredensial yang mencakup


sertifikasi dan lisensi
EP 4 4. Ada upaya untuk meningkatkan kompetensi
tenaga klinis agar sesuai persyaratan dan
kualifikasi

KRITERIA 8.7.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan klinis secara
berkala

EP 2 2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut


terhadap hasil evaluasi
EP 3 3. Tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis berperan aktif dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis

KRITERIA 8.7.3.
EP 1 1. Tersedia informasi mengenai peluang
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis

EP 2 2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmas


bagi tenaga kesehatan untuk memanfaatkan
peluang tersebut

EP 3 3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti


pendidikan atau pelatihan, dilakukan evaluasi
penerapan hasil pelatihan di tempat kerja.

EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan


kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.

KRITERIA 8.7.4.
EP 1 1. Setiap tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis mempunyai uraian tugas dan
wewenang yang didokumentasikan dengan
jelas

EP 2 2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang


memenuhi persyaratan untuk menjalankan
kewenangan dalam pelayanan klinis,
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan
khusus
EP 3 3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi
kewenangan khusus, dilakukan penilaian
terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan

EP 4 4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


terhadap pelaksanaan uraian tugas dan
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
BUKTI YANG YANG DIMINTAK DALAM PENILAIAN AKREDITASI BAB VIII

SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA


SK tentang jenis-jenis pemeriksaan SOP pemeriksaan laboratorium, brosur
laboratorium yang tersedia, pelayanan laboratorium

Pola ketenagaan, persyaratan


kompetensi, ketentuan jam buka
pelayanan: perhatikan apakah jenis dan
jumlah tenaga sesuai dengan yang ada
pada pola ketenagaan

Persyaratan kompetensi analis/petugas


laboratorium. Pemenuhan persyaratan
kompetensi (cek profil kepegawaian
petugas laboratorium apakah memenuhi
persyaratan kompetensi yang
ditetapkan)

Tanyakan siapa petugas yang melakukan


interpertasi hasil, apakah sesuai dengan
persyaratan kompetensi: sudah
dilatih/berpengalaman

Kebijakan (SK) pelayanan laboratorium panduan pelayanan laboratorium dan


permintaan pemeriksaan, penerimaan SOP permintaan pemeriksaan,
spesimen, pengambilan dan penerimaan spesimen, pengambilan dan
penyimpanan specimen penyimpanan specimen

SOP pemeriksaan laboratorium


Kebijakan (SK) pelayanan lab SOP pelayanan di luar jam kerja
(didalamnya termasuk kebijakan
pelayanan di luar jam kerja) dan

Kebijakan (SK) pelayanan lab SOP pemeriksaan laboratorium yang


(didalamnya termasuk kebijakan berisiko tinggi
pemeriksaan lab yang berisiko tinggi)

Kebijakan (SK) pelayanan lab SOP kesehatan dan keselamatan kerja


(didalamnya termasuk kebijakan bagi petugas. bukti ketersediaan APD di
keselamatan kerja, dan kewajiban laboratorium
penggunaan APD)

SOP pengelolaan bahan berbahaya dan


beracun, SOP pengelolaan limbah hasil
pemeriksaan laboratorium

SOP pengelolaan reagen

SOP pengelolaan limbah

Kebijakan (SK) pelayanan lab memuat


waktu penyampaian laporan hasil
pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan lab cito
SOP pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis, Bukti
pertemuan kolaboratif untuk
menentukan kriteria hasil lab yang
krities, dan menyusun prosedur
pelaporan hasil lab kritis

panduan/SOP pelaporan hasil


pemeriksaan laboratorium yang kritis
memuat nilai ambang kritis untuk tiap tes

Panduan/SOP pelaporan hasil


pemeriksaan laboratorium yang kritis,
memuat siapa dan kepada siapa hasil
kritis dilaporkan

Panduan/SOP pelaporan hasil lab kritis


menyebutkan bagaimana pencatatan
hasil lab kritis tersebut pada rekam
medis

Kebijakan (SK) pelayana lab memuat


juga kebijakan tentang jenis reagensia
esensial dan bahan lain yang harus
tersedia

Kebijakan (SK) pelayanan lab memuat


juga tentang menyatakan kapan
reagensia tidak tersedia (batas buffer
stock untuk melakukan order)

SOP penyimpanan dan distribusi


reagensia.

Panduan tertulis untuk evaluasi reagensi,


bukti evaluasi dan tindak lanjut thd
pengelolaan reagen.

Kelengkapan Pelabelan reagensia sesuai


prosedur 
Kebijakan tentang rentang nilai yang
menjadi rujukan hasil pemeriksaan
laboratorium

Mewajibkan lab yang bekerja sama untuk


mencantumkan rentang nilai (lihat pada
dokumen PKS).
SOP rujukan laboratorium. bukti form
laporan hasil pemeriksaan lab
mencantumkan rentang nilai

Kebijakan/panduan pelayanan lab SOP pengendalian mutu laboratorium


memuat ketentuan tentang (prosedur PMI, prosedur PME, dan
pengendalian mutu laboratorium. Prosedur PDCA)

SOP rujukan laboratorium. Bukti


pelaksanaan rujukan lab
SOP pelaporan program keselamatan dan
SOP pelaporan insiden keselamatan
pasien di laboratorium,.

Kebijakan pelayanan lab didalamnya SOP tentang penanganan dan


memuat kebijakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
pembuangan bahan berbahaya.

Kebijakan/Panduan pelayanan farmasi, SOP penilaian dan pengendalian


yang didalamnya memuat metoda penyediaan dan penggunaan obat
untuk menilai, mengendalikan
penyediaan dan penggunaan obat.

SOP penyediaan dan penggunaan obat

SK Penanggung jawab pelayanan obat


Kebijakan Pelayanan farmasi yang SOP tentang penyediaan obat yang
didalamnya memuat kebijakan untuk menjamin ketersediaan obat (contoh:
menjamin ketersediaan obat. dalam SOP menyebutkan bila stok
minimal mencapai batas ambang, maka
pengadaan harus dilakukan, jika sampai
obat tidak ada dalam stok, apa yang
harus dilakukan)

Kebijakan pelayanan farmasi yang di


dalamnya memuat jam buka
pelayanan farmasi. Untuk puskesmas
dengan pelayanan gawat darurat buka
pelayanan obat 24 jam

Tersedia formularium obat

Kebijakan pelayanan farmasi yang


didalamnya memuat ketentuan
tentang siapa saja petugas yang
berhak memberi resep

Kebijakan pelayanan farmasi yang


didalamnya memuat tentang petugas
yang berhak menyediakan obat

Kebijakan pelayanan faramasi yang


didalamnya memuat ketentuan
tentang petugas yang diberi
kewenangan dalam penyediaan obat
jika petugas yang memenuhi
persyaratan tidak ada, dan kewajiban
untuk mengikuti pelatihan khusus

Kebijakan pelayanan farmasi memuat SOP peresepan, pemesanan, dan


ketentuan tentang peresepan, pengelolaan obat
pemesanan, dan pengelolaan obat.
Kebijakan pelayanan farmasi yang SOP penyiapan obat/pemberian obat
didalamnya memuat tentang larangan pada pasien,memuat: dilakukan
memberikan obat kadaluwarsa, dan pengecekan apakah obat yang diberikan
upaya untuk meminalkan adanya obat kadaluwarsa atau tidak untuk menjaga
kadaluwarsa dengan system FIFO dan tidak terjadinya pemberian obat
FEFO. kedaluwarsa,

Kebijakan pelayanan faramasi yang SOP peresepan psikotropika dan


didalamnya memuat ketentuan yang narkotika
berhak meresepkan obat-obat
psikotropika dan narkotika.

Kebijakan pelayanan farmasi yang SOP penggunaan obat yang dibawa


didalamnya memuat ketentuan sendiri oleh pasien/keluarga
tentang rekonsiliasi obat.

SOP pengawasan dan pengendalian


penggunaan psikotropika dan narkotika.
bukti pelaporan penggunaan obat
psiktropika dan narkotika

Kebijakan pelayanan farmasi yang SOP penyimpanan obat


didalamnya memuat tenteng
persyaratan penyimpanan obat.
Kebijakan penanganan obat panduan, SOP penanganan obat
kadaluwarsa/rusak kadaluwarsa/rusak

SOP pelaporan efek samping obat

Kebijakan pelayanan farmasi yang SOP pencatatan, pemantauan, pelaporan


didalamnya memuat ketentuan efek samping obat, KTD,
tentang pencatatan, pemantauan,
pelaporan efek samping obat, dan
KTD.

SOP identifikasi dan pelaporan kesalahan


pemberian obat dan KNC

SK Penanggung jawab tindak lanjut


terhadap pelaporan insiden kesalahan
pemberian obat (lihat juga pada Bab 9
ttg pelaporan insiden keselamatan
pasien)
Kebijakan pelayanan farmasi SOP penyediaan, penyimpanan,
didalamnya memuat ketentuan monitoring, dan penggantian obat-obat
tentang penyediaan dan emergensi di unit kerja. Daftar obat
penyimpanan, monitoring dan emergensi di unit pelayanan
penggantian obat emergensi.

Kebijakan pelayanan radiodiagnostik SOP pelayanan radiodiagnostik


(yang didalamnya memuat juga
tentang jenis-jenis pelayanan yang
disediakan).

Kerangka acuanpengamanan radiasi. panduan program SOP pengamanan


radiasi.

Kebijakan pelayanan radiodiagnostik SOP pelayanan radiodiagnostik yang


dan sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku

SK penangan dan pembuangan bahan SOP penangan dan pembuangan bahan


infeksius dan berbahaya infeksius dan berbahaya

SOP manajemen risiko pelayanan


radiodiagnostik, SOP penggunaan
peralatan khusus untuk mengurangi
risiko radiasi
Kerangka acuan program orientasi
pelayanan radiodiagnostik . Bukti
pelaksanaan FMEA dan penyusunan
register risiko pelayanan
radiodiagnostik .

SK penanggung jawab dan petugas


pemeriksaan radiodiagnostik

SK tentang ketetapan kerangka waktu


pelaporan hasil pemeriksaan

Rencana program pemeliharan peralatan


radiologi. bukti pelaksanaan
SK tentang film, reagensia, dan
perbekalan yang harus disediakan

Kebijakan pelayanan radiodiagnostik


didalamnya memuat persyaratan
penanggung jawab pelayanan
radiodiagnostik tentang persyaratan.
SK penetapan penanggung jawab
pelayanan radiodiagnostik
Kebijakan pelayanan radiodiagnostik. Pedoman pelayanan radiodiagnostik.
SOP-SOP pelayanan radiodiagnostik yang
disediakan.

Rencana program pengendalian mutu


pelayanan radiodiagnostik (yang
terintegrasi dengan rencana program
mutu puskesmas dan keselamatan
pasien).

Rencana program pengendalian mutu


radiodiagnostik.

SK tentang standarisasi kode klasifikasi


diagnosis dan terminologi yang
digunakan.
SK tentang standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi yang
digunakan

Keputusan tentang pembakuan


singkatan

Kebijakan pengelolaan rekam medis Pedoman pengelolaan rekam mdis, dan


yang didalamnya berisi tentang SOP tentang akses terhadap rekam medis
ketentuan akses terhadap rekam
medis,

Ketetapan tentang pemberian hak


akses kepada praktisi kesehatan yang
boleh mengakses

Kebijakan pengelolaan rekam medis


yang didalamnya berisi ketentuan
tentang keharus tiap pasien
mempunyai satu rekam medis dan
metode identifikasi pasien (minimal
dua cara identifikasi yang relative tidak
berubah).
SOP untuk menjaga kerahasiaan rekam
medis

Program/jadual pemantauan fisik


lingkungan puskesmas. SOP pemantauan
fisik lingkungan puskesmas. Bukti
pelaksanaan pemantauan lingkungan
fisik puskesmas

Program/jadual pemantauan sistem


utilitas/prasarana. SOP pemantauan.
Bukti pelaksanaan pemantauan sistem
utilitas/prasarana

Program pelatihan penanggulangan


kebakaran. SOP penanggulangan
kebakaran. Adanya pelatihan
penanggulangan kebakaran.
Ketersediaan APAR
SK pemantauan, pemeliharaan, SOP pemantauan, pemeliharaan,
perbaikan sarana dan peralatan. perbaikan sarana dan peralatan.
Pelaksanaan inspeksi, pemantauan, Pelaksanaan inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan, dan perbaikan alat pemeliharaan, dan perbaikan alat sesuai
sesuai prosedur prosedur

Program/jadual pemeliharaan alat.


Pelaksanaan inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan, dan perbaikan alat sesuai
prosedur

SK, Panduan pengelolaan bahan SOP inventarisasi, pengelolaan,


berbahaya penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya
SK pengendalian dan pembuangan Panduan, dan SOP pengendalian dan
limbah berbahaya. pembuangan limbah berbahaya.

Rencana program keamanan lingkungan


fisik Puskesmas
SK penanggung jawab pengelolaan
keamanan lingkungan fisik Puskesmas
Kebijakan pengelolaan alat yang habis .SOP memisahkan alat yang bersih dan
digunakan, yang didalamnya berisi alat yang kotor, SOP sterilisasi, SOP
ketentuan tentang pemilahan alat penanganan alat yang membutuhkan
yang bersih dan kotor, sterilisasi alat, perawatan khusus. SOP penyimpanan
peralatan yang membutuhkan alat. SOP penyimpanan alat yang
penanganan khusus, dan penempatan membutuhkan persyaratan khusus
alat

Kebijakan, panduan, dan SOP panduan, dan SOP sterilisasi. Tanyakan


sterilisasi. proses sterilisasi alat dilakukan

SOP tentang penanganan bantuan


peralatan. Jika puskesmas memperoleh
bantuan alat, cek dokumentasi apakah
persyaratan-perayaratan yang diminta
pada EP 4 dipenuhi baik persyaratan fisik,
tehnis, maupun kompetensi/pelatihan
untuk petugasnya

Daftar inventaris peralatan klinis di


Puskesmas.
SK penanggung jawab pengelolaan
peralatan dan kalibrasi

Rencana/Jadual pengendalian alat,


testing, dan perawatan secara rutin. SOP
kontrol peralatan, testing, dan
perawatan secara rutin untuk peralatan
klinis yang digunakan
Kebijakan pemeliharaan alat yang
didalamnya berisi ketentuan sesuai
dengan yang ada pada pokok pikiran
antara lain termasuk ketentuan
penggantian dan perbaikan alat yang
rusak.SOP penggantian alat yang rusak
dan SOP perbaikan alat yang rusak

Kebijakan, penilaian kualifikasi tenaga panduan, dan SOP penilaian kualifikasi


dan penetapan kewenangan tenaga dan penetapan kewenangan
(Kebijakan, panduan, dan SOP proses (Kebijakan, panduan, dan SOP proses
kredensial) kredensial)

Rencana pengembangan/peningkatan
kompetensi staf klinis. bukti pelaksanaan
diklat untuk meningkatkan kompetensi
klinis. bukti pelaksanaan diklat untuk
meningkatkan kompetensi klinis

SOP penilaian kinerja tenaga klinis.


Instrumen penilaian kinerja tenaga klinis.
Bukti pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga
klinis
Uraian tugas petugas pemberi pelayanan
klinis dan kewenangan klinis

SK tentang pemberian kewenangan


khusus jika tidak tersedia tenaga
kesehatan yang memenuhai
persyaratan.
SI BAB VIII

ADA BLM BUKTI/HASIL ADA BLM

FAKTA DAN ANALISIS

Bukti monitoring kepatuhan terhadap


prosedur pelayanan lab, dan tindak lanjutnya

Bukti Hasil evaluasi dan tindak lanjut hasil


evaluasi
Bukti monitoring penggunaan APD dan tindak
lanjutnya

Bukti Hasil pemantauan pelaporan hasil


pemeriksaan lab yang urgen/gawat darurat

Bukti Hasil pemantauan pelaporan hasil


pemeriksaan laboratorium
Bukti pertemuan kolaboratif untuk
menentukan kriteria hasil lab yang krities, dan
menyusun prosedur pelaporan hasil lab kritis

Bukti peletakan reagen sesuai dengan


prosedur

bukti evaluasi dan tindak lanjut thd


pengelolaan reagen
bukti form laporan hasil pemeriksaan lab
mencantumkan rentang nilai

Laporan hasil pemeriksaan laboratorium luar

bukti form laporan hasil pemeriksaan lab


mencantumkan rentang nilai

Bukti pelaksanaan kalibarasi dan catatan


validasi instrumen

Bukti-bukti catatan/dokumentasi pelaksanaan


kalibrasi atau validasi

Bukti pelaksanaan perbaikan

Bukti pelaksanaan PME

bukti pelaksanaan PMI dan PME


Kerangka acuan/rencana program
keselamatan/keamanan laboratorium, Bukti
pelaksanaan program

Program mutu puskesmas dan Keselamatan


Pasien di Puskesmas didalamnya memuat
program keselamatan/keamanan
laboratorium

Bukti pelaksanaan manajemen risiko di


laboratorium (bukti pelaksanaan FMEA dan
adanya risk register pelayanan lab)
Bukti pelaksanaan orientasi untuk prosedur
dan praktik keselamatan/keamanan kerja

Bukti pelaksanaan pendidikan dan pelatihan


bagi petugas lab jika ada prosedur baru atau
penggunaan bahan berbahaya atau peralatan
yang baru
Hasil evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan
obat terhadap formularium

Bukti Hasil evaluasi dan tindak lanjut


kesesuain peresepan thd formularium
Bukti pelaksanaan pengawasan dan tindak
lanjut puskesmas thd hasil pengawasan

lakukan observasi penyimpanan obat:


penyimpanan di tempat pelayanan, gudang
obat
cek bukti pelabelan obat yang memuat
sebagaimana diminat pada EP 3

lakukan observasi pada saat pemberian obat


pada pasien apakah disertai penjelasan
menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
oleh pasien

lakukan observasi pada saat pemberian obat


pada pasien apakah disertai penjelasan sesuai
dengan EP 5
lakukan observasi pada saat pemberian obat
pada pasien apakah disertai penjelasan ttg
penyimpanan obat di rumah

bukti penanganan obat kadaluwaras/rusak

Bukti catatan efek samping obat dalam rekam


medis

Bukti tindak lanjut terhdap kejadian efek


samping obat dan KTD

Bukti tindak lanjut terhdap kejadian efek


samping obat dan KTD

Laporan dan bukti perbaikan jika terjadi


kesalahan pemberian obat dan KNC
bukti ketersediaan obat emergensi pada unti
pelayanan

bukti pelaksanaan monitoring dan


penggantian obat emergensi

bukti pelaksanaan monitoring dan


penggantian obat emergensi

Bukti evaluasi thd pelayanan radiodiagnostik,


termasuk di dalamnya: monitoring
compliance rate prosedur pelayanan
radiodiagnostik

Bukti pelaksanaan program pengamanan


radiasi

Cek apakah program keamanan dan


keselamatan pelayanan radiodiagnotik masuk
dalam program mutu puskesmas dan
keselamatan pasien
bukti pelaksanaan program orientasi

bukti pelaksanaan pendidikan/pelatihan jika


ada prosedur baru atau bahan berbahaya
baru yang digunakan

Bukti pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga


yang kompeten (cek file kepegawaian,
cocokan dengan pola
ketenagaan/persyaratan petugas)

Bukti interpertasi oleh petugas yang


kompeten

Bukti verifikasi dan laporan oleh petugas yang


kompeten

Bukti pemenuhan kebutuhan staf (cek dengan


pola ketenagaan)

hasil monitoring, dan tindak lanjut monitoring


thd ketepatan waktu pelaporan hasil

sda: lihat hasil monitoring apakah memenuhi


kerangka waktu yang ditetapkan
Cek isi program apakah termasuk
inventarisasi. cek bukti pelaksanaan
inventarisasi: daftar inventarisasi
cek isi program apakah termasuk inspeksi dan
testing peralatan. bukti inspeksi dan testing

cek isi program apakah termasuk kalibrasi


dan perawatan peralatan. bukti kalibrasi dan
perawatan
Cek isi program apakah termasuk monitoring
dan tindak lanjut. bukti monitoring dan tindak
lanjut thd program pemeliharaan

dokumentasi pelaksanaan testing, perawatan,


dan kalibrasi

Hasil evaluasi terhadap ketersediaan X-ray


film, reagensia dan perbekalan yang lain.
Ketersediaan film, reagensia, dan perbekalan

Bukti monitoring penyimpanan dan distribusi


sesuai dengan SOP. cek penyimpanan dan
distribusi perbekalan
hasil monitoring.evaluasi, dan tindak lanjut

Pemberian label pada semua perbekalan

bukti profil kepegawaian petugas


radiodiagnostik sesuai persyaratan
kompetensi
Bukti pelaksanaan monitoring pelayanan
radiodiagnostik, hasil monitoring dan tindak
lanjut

Bukti pelaksanaan monitoring ketertiban


adminstrasi radiodiagnostik

Bukti pelaksanaan program pengendalian


mutu, pelaporan, tindak lanjut

Hasil pemantauan dan review pelayanan


radiologi, tindak lanjut hasil pemantauan dan
review

Bukti pelaksanaan program control mutu.


Lakukan wawancara: bagaimana kontrol mutu
dilakukan dalam pelayanan radiodiganostik

Cek apakah dalam rencana program


pengendalian mutu termasuk validasi metoda
tes. Bukti pelaksanaan program control mutu

Cek apakah dalam rencana program


pengendalian mutu termasuk pengawasan
harian hasil pemeriksaan. Bukti pelaksanaan
program control mutu

Cek apakah dalam rencana program


pengendalian mutu termasuk perbaikan
cepat bila ditemukan kekurangan. Bukti
pelaksanaan program control mutu

Cek apakah dalam rencana program termasuk


pendokumentasian hasil dan langkah-langkah
perbaikan

Cek dalam rekam medis (pada waktu telaah


rekam medis, bagaimana penggunaan kode
klasifikasi diagnosis dan terminologi yang
digunakan
Tanyakan pada petugas rekam medis tentang
siapa saja yang berhak mengakses rekam
medis, dan bagaimana melakukan proteksi
thd kerahasiaan isi rekam medis

Cek apakah dalam kebijakan atau pedoman


pengelolaan rekam medis bahwa ada
ketentuan bahwa hak akses
mempertimbangkan kerahasiaan dan
keamanan. Tanyakan pada petugas rekam
medis tentang siapa saja yang berhak
mengakses rekam medis, dan bagaimana
melakukan proteksi thd kerahasiaan isi rekam
medis

Tanyakan pada petugas rekam medis


bagaimana cara/metoda identifikasi rekam
medis
Cek apakah dalam Kebijakan pengelolaan
rekam medis didalamnya memuat tentang
sistem pengkodean, penyimpanan,
dokumentasi rekam medis

Cek apakah dalam Kebijakan pengelolaan


rekam medis didalamnya berisi tentang
ketentuan penyimpanan rekam medis, dan
SOP penyimpanan rekam medis

Cek apakah dalam Kebijakan pengelolaan


rekam medis didalamnya memuat tentang
ketentuan tentang isi rekam medis. Cek pada
telaah rekam medis, kelengkapan diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan
kontinuitas asuhan (SOAP)

bukti pelaksanaan penilaian kelengkapan dan


ketepatan isi rekam medis, hasil dan tindak
lanjut penilaian
Dokumen pelaksanaan pemantauan
pemeliharaan dan perbaikan

Bukti pelaksanaan penanganan bahan


berbahaya.Bukti pemantauan terhadap
pelaksanaan penanganan bahan berbahaya.
Mintalah simulasi bagaimana penanganan jika
terjadi tumpahan, ada jika terjadi paparan thd
bahan berbahaya

Bukti pelaksanaan penangana limbah


berbahaya. Bukti pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan limbah berbahaya
Cek apakah Rencana program keamanan
lingkungan fisik Puskesmas memuat:
perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan
pelatihan petugas, pemantauan, dan evaluasi

Bukti pelaksanaan program.Bukti monitoring,


evaluasi dan tindak lanjut

Tanyakan proses sterilisasi alat dilakukan

bukti pelaksanaan pemantauan, hasil


pemantauan, tindak lanjut pemantauan

Bukti penghitungan/analisis kebutuhan


tenaga
Bukti pelaksanaan perawatan dan uji fungsi.
Bukti monitoring

Pola ketenagaan dan persyaratan kompetensi


tenaga yang memberi pelayanan klinis. Bukti
penghitungan/analisis kebutuhan tenaga

Bukti pelaksanaan kredensial, bukti bukti


sertifikasi dan lisensi tenaga klinis

Bukti analisis, bukti tindak lanjut terhadap


hasil evaluasi kinerja tenaga klinis
Bukti-bukti keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan mutu puskesmas dan keselamatan
pasien. Bukti-bukti pelaksanaan perbaikan
mutu berkesinambungan di unit masing-
masing (PDCA). Lakukan wawancara,
bagaimana peran petugas dalam peningkatan
mutu layanan klinis

Bukti penyediaan informasi tentang peluang


pendidikan dan pelatihan

Bukti-bukti dukungan manajemen untuk


pendidikan dan pelatihan: memberi
kesempatan untuk mengikuti
diklat/seminar/workshop

bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut

Bukti-bukti dokumen pelaksanaan pendidikan


dan pelatihan. Cek file kepegawaian ttg
kelengkapan sertifikat pelatihan,
seminar/workshop
Cek dalam kebijakan/panduan kredensial
apakah juga mengatur pemberian
kewenangan khusus untuk tenaga kesehatan
yang diberi kewenangan khusus karena tidak
tersedia tenaga kesehatan yang memenuhi
persyaratan, dan bagaimana proses penilaian
thd pengetahuan dan keterampilan yang
bersangkutan. Bukti pelaksanaan penilaian
(kredensial) pengetahuan dan keterampilan
bagi petugas yang diberi kewenangan khusus

Bukti evaluasi dan tindak lanjut terhadap


pelaksanaan uraian tugas dan wewenagn
setiap tenaga kesehatan (yang terlibat dalam
pelayanan klinis)
BUKTI YANG YANG DIMINT

KRITERIA 9.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Adanya peran aktif tenaga klinis
dalam merencanakan dan mengevaluasi
mutu layanan klinis dan upaya
peningkatan keselamatan pasien.

EP 2 2. Ditetapkan indikator dan standar


mutu klinis untuk monitoring dan
penilaian mutu klinis.
EP 3 3. Dilakukan pengumpulan data,
analisis, dan pelaporan mutu klinis
dilakukan secara berkala.
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas bersama tenaga
klinis melakukan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap hasil monitoring dan
penilaian mutu klinis.

EP 5 5. Dilakukan identifikasi dan


dokumentasi terhadap Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak
Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera
(KPC), maupun Kejadian Nyaris Cedera
(KNC).

EP 6 6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur


penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan
risiko dalam pelayanan klinis.

EP 7 7. Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC


dilakukan analisis dan tindak lanjut.
EP 8 8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi
dalam pelayanan klinis diidentifikasi,
dianalisis dan ditindaklanjuti.

EP 9 9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-


upaya untuk meminimalkan risiko
pelayanan klinis
EP 10 10. Berdasarkan hasil analisis risiko,
adanya kejadian KTD, KTC, KPC, dan
KNC, upaya peningkatan keselamatan
pasien direncanakan, dilaksanakan,
dievaluasi, dan ditindaklanjuti

KRITERIA 9.1.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan
perilaku dalam pelayanan klinis oleh
tenaga klinis dalam pelayanan klinis
yang mencerminkan budaya
keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.

EP 2 2. Budaya mutu dan keselamatan pasien


diterapkan dalam pelayanan klinis

EP 3 3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam


kegiatan peningkatan mutu yang
ditunjukkan dalam penyusunan
indikator untuk menilai perilaku dalam
pemberian pelayanan klinis dan ide-ide
perbaikan

KRITERIA 9.1.3.
EP 1 1. Dialokasikan sumber daya yang cukup
untuk kegiatan perbaikan mutu layanan
klinis dan upaya keselamatan pasien.

EP 2 2. Ada program/kegiatan peningkatan


mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien yang disusun dan direncanakan
oleh tenaga klinis.

EP 3 3. Program/kegiatan tersebut
dilaksanakan sesuai rencana, dievaluasi,
dan ditindak lanjuti

KRITERIA 9.2.1.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi fungsi dan
proses pelayanan yang prioritas untuk
diperbaiki dengan kriteria yang
ditetapkan
EP 2 2. Terdapat dokumentasi tentang
komitmen dan pemahaman terhadap
peningkatan mutu dan keselamatan
secara berkesinambungan ditingkatkan
dalam organisasi

EP 3 3. Setiap tenaga klinis dan manajemen


memahami pentingnya peningkatan
mutu dan keselamatan dalam layanan
klinis

EP 4 4. Kepala Puskesmas bersama dengan


tenaga klinis menetapkan pelayanan
prioritas yang akan diperbaiki

EP 5 5. Kepala Puskesmas bersama dengan


tenaga klinis menyusun rencana
perbaikan pelayanan prioritas yang
ditetapkan dengan sasaran yang jelas

EP 6 6. Kepala Puskesmas bersama dengan


tenaga klinis melaksanakan kegiatan
perbaikan pelayanan klinis sesuai
dengan rencana

EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap


pelaksanaan kegiatan perbaikan
pelayanan klinis

KRITERIA 9.2.2.
EP 1 1. Standar/prosedur layanan klinis
disusun dan dibakukan didasarkan atas
prioritas fungsi dan proses pelayanan

EP 2 2. Standar tersebut disusun berdasarkan


acuan yang jelas

EP 3 3. Tersedia dokumen yang menjadi


acuan dalam penyusunan standar
EP 4 4. Ditetapkan prosedur penyusunan
standar/prosedur layanan klinis
EP 5 5. Penyusunan standar/prosedur
layanan klinis sesuai dengan prosedur
KRITERIA 9.3.1.
EP 1 1. Disusun dan ditetapkan indikator
mutu layanan klinis yang telah
disepakati bersama
EP 2 2. Ditetapkan sasaran-sasaran
keselamatan pasien sebagaimana
tertulis dalam Pokok Pikiran.
EP 3 3. Dilakukan pengukuran mutu layanan
klinis mencakup aspek penilaian pasien,
pelayanan penunjang diagnosis,
penggunaan obat antibiotika, dan
pengendalian infeksi nosokomial

EP 4 4. Dilakukan pengukuran terhadap


indikator-indikator keselamatan pasien
sebagaimana tertulis dalam Pokok
Pikiran

KRITERIA 9.3.2.
EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang akan
dicapai
EP 2 2. Target tersebut ditetapkan dengan
mempertimbangkan pencapaian mutu
klinis sebelumnya, pencapaian optimal
pada sarana kesehatan yang serupa, dan
sumber daya yang dimiliki

EP 3 3. Proses penetapan target tersebut


melibatkan tenaga profesi kesehatan
yang terkait

KRITERIA 9.3.3.
EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien dikumpulkan secara
periodik

EP 2 2. Data mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien didokumentasikan
EP 3 3. Data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien dianalisis untuk
menentukan rencana dan langkah-
langkah perbaikan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien

KRITERIA 9.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab untuk peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien

EP 2 2. Terdapat tim peningkatan mutu


layanan klinis dan keselamatan pasien
yang berfungsi dengan baik

EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas dan


tanggung jawab tim
EP 4 4. Ada rencana dan program
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang disusun

KRITERIA 9.4.2.
EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis
dan keselamatan dikumpulkan secara
teratur
EP 2 2. Dilakukan analisis dan diambil
kesimpulan untuk menetapkan masalah
mutu layanan klinis dan masalah
keselamatan pasien

EP 3 3. Dilakukan analisis penyebab masalah

EP 4 4. Ditetapkan program-program
perbaikan mutu yang dituangkan dalam
rencana perbaikan mutu
EP 5 5. Rencana perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien disusun
dengan mempertimbangkan peluang
keberhasilan, dan ketersediaan sumber
daya

EP 6 6. Ada kejelasan Penanggung jawab


untuk melaksanakan kegiatan perbaikan
yang direncanakan
EP 7 7. Ada kejelasan Penanggung jawab
untuk memantau pelaksanaan kegiatan
perbaikan
EP 8 8. Ada tindak lanjut terhadap hasil
pemantauan upaya peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien

KRITERIA 9.4.3.
EP 1 1. Petugas mencatat peningkatan
setelah pelaksanaan kegiatan
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien

EP 2 2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil


penilaian dengan menggunakan
indikator-indikator mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien untuk menilai
adanya perbaikan

EP 3 3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk


perubahan standar/prosedur pelayanan.

EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian
terhadap keseluruhan upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien

KRITERIA 9.4.4.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
distribusi informasi dan komunikasi
hasil-hasil peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien

EP 2 2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan


mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien disosialisasikan dan
dikomunikasikan kepada semua petugas
kesehatan yang memberikan pelayanan
klinis

EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap


pelaksanaan sosialisasi dan komunikasi
tersebut
EP 4 4. Dilakukan pelaporan hasil
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
BUKTI YANG YANG DIMINTAK DALAM PENILAIAN AKREDITASI BAB IX

SK ADA BLM KAK/SOP/PANDUAN/RENCANA ADA


Kebijakan kepala puskesmas yang
mewajibkan semua praktisi klinis
berperan aktif dalam upaya
peningkatan mutu mulai dari
perencanaan pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi..

SK penetapan indicator-indikator
mutu/kinerja klinis

Hasil pengumpulan data,

 SK penanganan KTD, KTC, KPC, KNC. SOP penanganan KTD, KTC, KPC,
KNC.
Pedoman pelaksanaan evaluasi
mandiri dan rekan (self evaluation,
peer review) terhadap perilaku
petugas klinis.

Kebijakan yang menetapkan tata nilai


budaya mutu dan keselamatan pasien.
penerapan tata nilai dalam pelayanan
klinis

Rencana program peningkatan


mutu dan keselamatan pasien
dengan kejelasan alokasi dan
kepastian ketersediaan sumber daya

Program peningkatan mutu klinis dan


keselamatan pasien, .

Kebijakan penetapan area prirotias


dengan mempertimbangkan 3 H + 1 P.
Keputusan Kepala Puskesmas tentang
area prirotias.

Rencana program peningkatan mutu


klinis pada area prioritas.

SOP klinis (medis, keperawatan,


kebidanan, farmasi, gizi, dsb).
Pertemuan-pertemuan penyusunan
sop klinis

Referensi yang digunakan untuk


menyusun sop
SOP tentang prosedur penyusunan
layanan klinis
SK tentang indikator mutu layanan
klinis.

SK tentang sasaran-sasaran
keselamatan pasien

SK Penetapan target yang akan dicapai


dari tiap indikator mutu klinis dan
keselamatan pasien
SK pembentukan tim peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
Uraian tugas, program kerja tim.

Rencana dan program tim peningkatan


mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien, bukti pelaksanaan program
kerja, monitoring, dan evaluasi.

kejelasan penanggung jawab untuk tiap


kegiatan program peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien
SK penanggung jawab untuk memantau
pelaksanaan kegiatan perbaikan (auditor
internal)

SK pendisribusian informasi hasil-hasil panduan, SOP pendisribusian informasi


peningkatan mutu klinis dan keselamatan hasil-hasil peningkatan mutu klinis dan
pasien keselamatan pasien
ASI BAB IX

BLM BUKTI/HASIL ADA BLM


Bukti pertemuan dengan agendanya. Bukti
kegiatan perbaikan mutu di tiap-tiap unit
pelayanan klinis. wawancara bagaimana
peran anda dalam peningkatan mutu

bukti analisis, dan pelaporan berkala


indikator mutu klinis 

Bukti kegiatan analisis dan tindak lanjut thd


hasil monitoring dan penilaian mutu/kinerja
klinis

Bukti identifikasi, dokumentasi dan pelaporan


kasus KTD, KTC, KPC, KNC, analisis dan tindak
lanjutnya

 Bukti analisis, dan tindak lanjut KTD, KTC,


KPC, KNC
Bukti identifikasi risiko, analisis, dan tindak
lanjut risiko pelayanan klinis (minimal
dilakukan FMEA untuk satu kasus), disusun
register risiko pelayanan klinis

Bukti analisis dan upaya meminimalkan risiko,


disusun register risiko pelayanan klinis
Bukti analisis dan Tindak lanjut terhadap insiden
keselamatan pasien, dan monitoring serta
evaluasi terhadap tindak lanjut yang dilakukan

FAKTA DAN ANALISIS


pelaksanaan evaluasi perilaku petugas dalam
pelayanan klinis, bukti pelaksanaan evaluasi, dan
tindak lanjut

Bukti keterlibatan praktisi klinis dalam


menyusun indicator perilaku petugas klinis

Bukti pertemuan penyusunan program


peningkatan mutu klinis yang melibatkan praktisi
klinis

Bukti Pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut


program peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien

Bukti penghitungan dengan kriteria 3 H + 1 P


untuk menentukan area prirotias Hasil
identifikasi pemilihan area prioritas. Bagaimana
proses penetapan area prioritas
Dokumentasi penggalangan komitmen,
Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi tentang
mutu klinis dan keselamatan pasien yang
dilaksanakan secara periodik

Bukti Sosialisasi dan pelatihan peningkatan


mutu klinis dan keselamatan pasien

Bukti keterlibatan praktisi klinis dalam proses


penetapan area prioritas pelayanan klinis

Bukti keterlibatan praktisi klinis dalam proses


penyusunan program peningkatan mutu pada
area priroitas

 Bukti pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu


klinis dan keselamatan pasien sesuai dengan
program yang disusun, dan pelaksanaan PDCA
di tiap-tiap unit

Bukti evaluasi terhadap pelaksanaan program


mutu klinis dan keselamatan pasien, dan
evaluasi terhadap pelaksanaan PDCA di tiap
unit pelayanan

Referensi yang digunakan untuk menyusun


sop.Dokumen SOP mencantumkan referensi
yang menjadi acuan

Bukti proses penyusunan standar/prosedur


layanan klinis. Proses penyusunan SOP klinis
Bukti pertemuan penyusunan indiaktor

Bukti pengukuran mutu layanan klinis yang


mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan
penunjang diagnosis, penggunaan obat
antibiotika, dan pengendalian infeksi
nosokomial, bukti monitoring dan tindak
lanjut pengukuran mutu layanan klinis

 Bukti pengukuran sasaran keselamatan


pasien, bukti monitoring dan tindak lanjut
pengukuran mutu layanan klinis

bukti pertemuan penyusunan indikator dan dasar


penetapan target pada pertemuan tersebut.
pertimbangan dalam menetapkan target untuk
tiap indikator

Bukti pertemuan penyusunan indikator


melibatkan praktisi klinis

Bukti pengumpulan data mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien secara periodik.
simulasi identifikasi pasien, simulasi cuci
tangan, simulasi asesmen jatuh, simulasi
pemasangan gelang, dsb

Bukti dokumentasi pengumpulan data


layanan klinis
Bukti analisis, penyusunan strategi dan
rencana peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien

Penetapan penanggung jawab mutu klinis dan


keselamatan pasien dengan kejelasan uraian
tugas

Bukti-bukti pelaksanaan kegiatan tim mutu

Uraian tugas dan tanggung jawab masing-


masing anggota tim
Bukti-bukti pelaksanaan program peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien. simulasi
identifikasi pasien, simulasi cuci tangan, simulasi
asesmen jatuh, simulasi pemasangan gelang, dsb

bukti pengumpulan data monitoring mutu/kinerja


pelayanan klinis dan keselamatan pasien

bukti analisis terhadap masalah mutu klinis dan


keselamatan pasien

bukti analisis penyebab masalah

rencana program perbaikan mutu klinis dan


keselamatan pasien

pertimbangan-perteimbangan dalam menyusun


program mutu klinis dan keselamatan pasien
Tindak lanjut hasil audit internal terhadap
pelayanan klinis

Bukti dokumentasi pelaksanaan kegiatan


peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien

bukti pelaksanaan evaluasi penilaian kinerja


pelayanan klinis dan keselamatan pasien

bukti tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja


pelayanan klinis dan keselamatan pasien dalam
bentuk perubahan/perbaikan SOP

bukti dokumentasi pelaksanaan kegiatan


peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien

bukti pelaksanaan sosialiasiasi

bukti pelaksanaan evaluasi terhadap kegiatan


sosialisasi
bukti pelaporan hasil peningkatan mutu ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai