Anda di halaman 1dari 6

Project Minggu ke-12

STUDI KELAYAKAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Mata Kuliah Desain Produk Pangan
Dosen Pengampu: Nursyawal Nacing, S.TP., M.SI dan Siti Aminah, S.Pt., M.SI

Disusun oleh:
Kelompok 8
1. Febia Permata (B.1910428)
2. Fitri Yani (B.1910467)
3. Marisa Hijjah Lustiani (B.1910197)
4. Mega Silpia (B.1910415)
5. Siti Amrillah (B.1910060)
6. Suryaningrum Citra Utami (B.1910606)

TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI


FAKULTAS ILMU PANGAN HALAL
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2022
CIJUKUYAM (Cireng Salju Kuah Tomyam)

A. Deskripsi Pasar
Salah satu makanan jadi atau instan Nusantara yang populer di Indonesia,
terutama di Jawa Barat adalah cireng. Cireng merupakan singkatan dari aci goreng
yang berasal dari bahasa Sunda untuk olahan tepung tapioka yang digoreng. Cireng
sebagai makanan instan Nusantara yang dapat dikonsumsi dikala pandemi. Namun
perlu adanya inovasi cireng yang dapat memberikan rasa dan kesan yang baru dalam
penyajiannya. Agar konsumen tidak bosan dalam mengonsumsi cireng ini, maka
diperlukan suatu inovasi yang bisa membuatnya semakin disukai oleh para konsumen
dan memiliki nilai fungsional bagi tubuh. Inovasi tersebut juga harus menghasilkan
produk dengan citarasa yang unik agar mempunyai daya tarik tersendiri dan mudah
diingat oleh para konsumen.

Cireng merupakan makanan ringan yang sangat popular khususnya di daerah


Jawa Barat dan disukai oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Cireng merupakan cemilan yang terbuat dari tepung tapioka atau biasa disebut dengan
tepung Aci yang diberi bumbu-bumbu tambahan lalu cara penyajiannya yaitu dengan
cara digoreng. Cireng biasanya dinikmati dengan dicocol dengan sambel atau sambal
rujak. Namun disini kami mempersembahkan sebuah inovasi cireng bernama
CIJUKUYAM yaitu sebuah inovasi cireng dengan kuah tomyam yang memiliki cita
rasa pedas dan asam, yang mana jika dinikmati saat hangat akan menghasilkan
perpaduan rasa yang luar biasa nikmat. Produk ini belum ada di daerah Ciawi
khususnya dan daerah Bogor secara umum dimana sebagai daerah pemasaran.
Kemudian produk ini memiliki umur simpan yang lebih lama, mudah untuk
dikonsumsi, dan harganya terjangkau untuk para pelajar sebagai salah satu target pasar
kami. Jumlah produk yang akan kami produksi yaitu sebanyak 100 pcs/produksi.
Analisis yang dijalankan dalam produk CIJUKUYAM meliputi analisis SWOT,
yaitu:
a. Strength (Kekuatan)
1. Harga produk terjangkau dan ekonomis
2. Produk di buat dari bahan yang terjamin dan higienis.
3. Produk memiliki inovasi dan citarasa yang baru dipasaran.
4. Produk dapat dikonsumsi untuk semua kalangan baik usia muda atau usia tua.
b. Weakness (Kelemahan)
1. Produk cireng sudah banyak dijual diberbagai tempat
c. Opportunity (Peluang)
1. Produk ini memiliki peluang usaha yang cukup tinggi karena menggunakan
kuah tomyam yang baru juga menarik dan produk ini belum ada dipasaran
serta belum pernah ada yang membuat.
2. Bisa menjadi cemilan yang tepat disaat kumpul dengan teman atau keluarga
besar.
d. Threat (Ancaman)
1. Produk mudah untuk ditiru
2. Banyaknya pesaing dengan inovasi lain yang lebih menarik
3. Selera konsumen yang selalu berubah-ubah, sehingga dapat berpengaruh
terhadap pembelian produk.
4. Produk merupakan makanan tradisional yang dapat tersingkir dengan semakin
banyaknya produk makanan barat.

B. Deskripsi Bisnis
Cireng merupakan salah satu makanan ringan yang berasal dari daerah Jawa
barat.Makanan ringan ini sangat populer dan diminati. Cireng memiliki tekstur yang
renyah dan rasa yang gurih sehingga cocok untuk generasi milenial dan generasi Z
sebagai penikmat makanan kaya rasa. Bisnis yang akan kami jalankan adalah makanan
ringan dalam bentuk cireng sebagai makanan tradisional yang dikemas dengan kuah rasa
kekinian yaitu rasa tomyam yang memiliki rasa pedas dan gurih. Cireng ini menjadi
pelopor sebuah cireng yang berinovasi dengan kuah tomyam, yang kami beri nama
CIJUKUYAM (Cireng Salju Kuah Tomyam). Sebuah inovasi baru yang unik dan belum
pernah diciptakan sebelumnya.
Kami juga akan menjual dengan harga yang terjangkau yaitu Rp.10.000 untuk produk
yang baru ada dan unik ini. Pemasaran yang akan kami lakukan yaitu di sekitar
Universitas Djuanda, Ciawi dan Bogor.

C. Teknologi yang
Diperlukan Pembuatan
Cireng
a. Pembersihan dan pencucian
Dalam proses ini bawang putih dan daun bawang dibersihkan serta di cuci
menggunakan air mengalir.
b. Penghalusan bawang putih dan pengirisan daun bawang
Bawang putih yang sudah bersih kemudian dihaluskan menggunakan blender.
Sedangkan daun bawang cukup diiris tipis tipis menggunakan pisau.
c. Pencampuran
Campurkan bawang putih yang telah dihaluskan, air, garam, bumbu penyedap,
lada bubuk ke dalam panci. Lalu diaduk sampai merata
d. Pemasakan
Campuran bahan tersubut kemudian dipanaskan dengan api sedang sambil
diaduk menggunakan spatula hingga menggumpal.
e. Pencampuran dan pengadukan adonan
Adonan yang sudah menggumpal kemudian dimasukan ke dalam wadah yang
berisi tepung tapioka dan daun bawang. Campuran adonan tersebut diaduk
menggunakan centong sampai rata atau mudah terbentuk.

f. Penimbangan dan pembentukan


Setelah tercampur rata adonan ditimbang dan dibentuk menjadi bulatan pipih.
Adonan cireng yang sudah dibentuk kemudian disimpan ke dalam nampan.

D. Detail Finansial dan Struktur Organisasi Bisnis


a. Detail Finansial
 Peralatan yang digunakan
Alat Jumlah Harga Total
Kompor gas 1 350.000 350.000
Tabung LPG 1 190.000 190.000
Panci 2 40.000 80.000
Wajan 2 35.000 70.000
Wadah/Baskom 5 25.000 100.000
Nampan 3 20.000 60.000
Spatula 2 15.000 30.000
Alat-alat lainnya 1 350.000 350.000
1.230.000

 Bahan yang digunakan


Bahan Jumlah Harga Total
Tepung Tapioka 5kg 15.000 75.000
Garam 1kg 20.000 20.000
Penyedap Rasa 1kg 40.000 40.000
Daun Bawang 1kg 15.000 15.000
Bawang Putih 1kg 35.000 35.000
Bahan kuah 1kg 250.000 250.000
tomyam
Bahan lain-lain - 200.000 200.000
Total 600.000

b. Struktur Organisasi Bisnis

Direktur Utama
(Mega Silpia)
Direktur Keuangan
(Marisa Hijjah L)

Direktur Warehouse Direktur Produksi Direktur QA/QC Direktur Marketing


(Suryaningrum C.U.) (Siti Amrillah) (Fitri Yani) (Febia Permata)

Ketua bertugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan, memantau pencapaian


luaran, serta mengelola administrasi dan keuangan. Bendahara bertugas untuk mengelola
keuangan masuk dan keluar juga mencatat semua hal yang berkaitan dengan administrasi
jugan keuangan perusahaan. Bagian warehouse bertugas memastikan penyimpanan bahan
dan produk terhindar dari kontaminasi kotoran dan najis. Bagian produksi bertugas
memastikan produk menggunakan bahan yang aman dan halal serta fasilitas produksi
bebas dari kotoran dan najis. Bagian quality assurance/quality control bertugas membuat
prosedur kemananan dan kehalalan pangan dan mengawasi implementasi CPPB IRT dan
SJH. Bagian marketing bertugas menyediakan media pemasaran, membentuk pasar, dan
membuat desain kemasan dan label.

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi kelayakan dalam pembuatan produk cireng CIJUKUYAM
terhadap pengambilan keputusan, dapat diambil kesimpulan bahwa produk ini memiliki
segmen pasar mulai dari remaja hingga orang tua karena banya orang menyukai cireng.
Penjualan produk ini akan berjalan dengan sistem penjualan sistem PO (Purchase Order)
pada awalnya dan juga melalui media online, namun seiring berkembangnya usaha
dimungkinkan akan mendirikan stand-stand atau menitipkan pada toko-toko disekitar
Ciawi ataupun di pasar. Produk CIJUKUYAM akan dijual dengan harga Rp.10.000.
Produk ini akan layak dipasarkan karena ini merupakan sebuah inovasi dalam bentuk
cireng dengan kuah tomyam yang memiliki cita rasa pedas dan asam, yang mana jika
dinikmati saat hangat akan menghasilkan perpaduan rasa yang luar biasa nikmat. Produk
ini belum ada di daerah Ciawi khususnya dan daerah Bogor secara umum dimana sebagai
daerah pemasaran. Kemudian produk ini memiliki umur simpan yang lebih lama, mudah
untuk dikonsumsi, dan harganya terjangkau untuk para pelajar sebagai salah satu target
pasar kami. Jumlah produk yang akan kami produksi yaitu sebanyak 100 pcs/produksi.

Anda mungkin juga menyukai