Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN

GEOHIDRO GPBF-01

Telah disahkan dan disetujui di :

Gunung Sari, 24 November 2020

Menyetujui,

Penanggung Jawab Kegiatan

Alang Tripamundi
PT BERKAH REZEKI IBNU

MENGETAHUI,

Ardian Syahputra Aswin Al Fajar Pakasi


PT GURUH BERSAMA GEOHIDRO
HASIL HIDROLOGI

1. Kajian Hidrologi
Kajian hidrogeologi merupakan kegiatan awal yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai potensi airtanah secara semi-kuantitatif yang
meliputi kajian dimensi, geometri, parameter, dan karakteristik akuifer maupun
non- akuifer serta mengkuantifikasi jumlah dan mutu airtanah yang terkandung di
dalamnya. Metode penyelidikan secara umum meliputi kegiatan pengumpulan
data sekunder dan data primer (pengukuran dan pengujian lapangan) yang
berkaitan dengan sistem air tanah, pengujian laboratorium, evaluasi, dan analisis
data.
Hasil dari penyelidikan ini adalah tersedianya data dan informasi
awal tentang potensi ketersediaan airtanah dan kondisi hidrolika pada sistem
akuifer utama. Data ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pekerjaan
perencanaan selanjutnya, baik dalam rangka upaya pemanfaatan airtanah
sebagai sumberdaya, maupun airtanah sebagai kendala bagi kegiatan
penambangan batubara.
Berdasarkan data pemboran, kondisi akuifer dan potensi air tanah dari
daerah sekitar lokasi penyelidikan untuk masing-masing formasi adalah lapisan
batupasir di daerah penyelidikan dapat bertindak sebagai akuifer karena
mempunyai porositas dan permeabilitas yang baik.
Di daerah penyelidikan secara umum terdapat akuifer bebas yang terdiri
dari pasir dan pasir lepas.

1. Pada titik bor GPBF-01 terdapat karakteristik batupasir, dimana


karakteristik pada lapisan batupasir ini mempunyai ukuran butir yakni
halus hingga sedang pada akuifer
pompa yang digunakkan yaitu Shimizu SPG20 321K dengan daya
dorong maksimal 90 m dengan debit air 2.4 m3/jam.
2. Peralatan Alat Uji Pemompaan (PUMPING TEST)
2.1 Daftar alat uji pemompaan (Pumping Test)
Alat-alat yang digunakan pada pekerjaan uji pemompaan adalah : Alat
muka air tanah, Alat Ukur Debit Air, Pompa Air, Alat Tulis dan
Kelengkapan
2.1.1 Alat ukur Muka Air Tanah
Alat yang digunakan untuk mengukur Muka Air tanah pada
statis/SWL (Statis Water Level) dan membaca perubahan muka air
tanah saat dipompa (Pumping Water Level) juga saat kambuh
(Recovery)
Persiapan alat ini dengan sederhana sebagai berikut :
i. indikator alat muka air tanah yaitu Avometer, kabel ganda merah
hitam (panjang 75 m), rol meter, pita, isolasi bening, isolasi
waterproof dan pemberat
ii. pada kabel ganda merah-hitam, pilih bagian mana yang akan
menjadi ujung bawah atas
iii.belah kabel sekitar 20-25 cm untuk di sambungkan ke alat
avometer sebagai indikator alat ukur muka air tanah
iv. untuk kabel bagian bawah di pasang alat pemberat/bandul
sebagai penanda sekaligus pertama kali air menyentuh air tanah
dan isolasi bagian kabel ganda merah-hitam.
v. Tanda setiap 10 cm pada bagian kabel ganda merah-hitam
vi. Pasang kabel ganda merah-hitam dan avo meter dengan isolasi
vii. Setelah itu lakukan uji coba alat ukur muka air tanah tersebut
dengan mencelupkan ke air bagian ujung bawah yang sudah
terlilit alat pemberat. Jika alat indikator muka air tanah/avometer
menunjukan respon maka pemasangan dicek atau di ulang
kembali
viii. Siapkan batrei cadangan untuk avometer dan perikasa kembali
keberfungsian dan ketelitian alat muka air tanah ini Dengan cara
menurukan ke dalam sumur dan kemudian uji pengukuran muka
air tanah. Jika berfungsi dan ketelitian alat bekerja dengan baik
dan tepat, maka alat siap dipakai. Jika tidak, maka evaluasi
perakitan alat sampai bisa bekerja dengan baik dan tepat
2.1.2 Alat Ukur Debit Air
Alat ukur debit air dengan menggunakan water meter

2.1.3 Pompa Air


Besar kapasitas pompa: Minimal Kapasitas sesuai target produksi
Pompa yang digunakan pada pekerjaan ini : pompa rendam
Shimizu SUBMERISBLE PUMP SP-321BIT dengan details :

i. Voltage 220V~240V
ii. Daya (kW) : 0.55
iii. Daya (Hp) : 0.75
iv. Head Max (m) : 91
v. Tipe Kabel : H05RN-F
vi. Diameter Kabel : 0.75MM2
vii. Dilengkapi dengan kabel
viii. Berat : 18 kg
2.1.4 Alat tulis dan Kelengkapan
Jam, betrei cadangan, meteran kain, papan kayu, pensil, penghapus,
tabel uji pemompaan.

2.2 Prosedur Pengukuran


Dalam pekerjaan Pumping tes, dilakukan pe Dalam pekerjaan
Pumping Tes, dilakukan pengambilan 2 (dua) data secara bersamaan
pada Interval Waktu Pengukuran yaitu data Muka Air Tanah dan Debit
Air. Untuk menjelaskan cara pengambilan akan dijelaskan prosedur
sebagai berikut.
- Turunkan kabel Alat ukur Muka Air Tanah ke dalam sumur secara
perlahan, posisikan menjuntai di samping pipa sumur, sampai
pertama kali Indikator Alat ukur Muka Air Tanah (Avometer)
merespon (artinya pemberat sudah menyentuh muka air tanah).
- Setelah kabel diturunkan dan indikator merespon segera dicatat
kedalaman muka air tanah yang ditunjukan meteran kabel, lalu tarik
Alat ukur Muka Air Tanah ke atas sekitar 20 cm agar bandul tidak
terendam air (Indikator Alat ukur Muka Air Tanah tak merespon).
Buat posisi Alat ukur Muka Air Tanah menggantung (Posisi Siap).
Jenis muka air tanah yang diukur:
i. Mengukur Static Water Level (SWL). Kedalaman
Muka Air Tanah dalam kondisi statis (normal), tidak
terganggu, dan tidak saat kondisi sumur sedang
dipompa. Pertama kali diukur saat sebelum pompa
belum dinyalakan.
ii. Mengukur Pumping Water Level (PWL), Kedalaman
Muka Air Tanah di dalam kondisi sumur sedang
dipompa. Diukur saat pompa sudah dinyalakan sampai
pompa dimatikan.
iii. Mengukur Recovery Water Level (RWL). Kedalaman
Muka Air Tanah di dalam kondisi sumur setelah
dipompa kembali ke Kedalaman Muka Air Tanah
Statis. Diukur saat pompa sudah dimatikan sampai
kembali ke SWL.

a. Jika Waktu Drawdown : Waktu Recovery = 1 : 1


Laju Penurunan Muka Air Tanah Pada Saat Pemompaan
berbanding Laju Kenaikan Muka Air Tanah Ketika Recovery Adalah 1
Maka Debit Sumber = Debit Air Yang Dikeluarkan Pompa (Output
Pompa).
b. Jika Waktu Drawdown > Waktu Recovery
Laju Penurunan Muka Air Tanah Pada Saat Pemompaan Lebih
Besar Terhadap Laju Kenaikan Muka Air Tanah Ketika Recovery
Maka Debit Sumber < Debit Air Yang Dikeluarkan Pompa (Output
Pompa).
c. Jika Waktu Drawdown < Waktu Recovery
Laju Penurunan Muka Air Tanah Pada Saat Pemompaan Lebih
Kecil Terhadap Laju Kenaikan Muka Air Tanah Ketika Recovery.
Maka Debit Sumber > Debit Air Yang Dikeluarkan Pompa (Output
Pompa) Untuk Mendapatkan Nilai Debit Sesungguhnya Dari Sumber
Dapat Diketahui Dengan Mengalikan Luas Area Sumber Dengan
Tinggi Kenaikan Muka Air Rata-Rata Pada Saat Recovery.

3. Sifat Hidrologi Batuan


Batuan sebagai komponen penyusun kulit bumi mempunyai sifat
bervariasi ditinjau dari sudut pandang air tanah.
Batuan penyusun kulit bumi ada yang bersifat mengandung air dan tidak,
disamping sifat tersebut, bila ditinjau dari sisi hidrogeologi juga mempunyai
karakter fisik, antara lain porositas, permeabilitas, transmisibilitas dan beberapa
sifat hidrolika lain
a) Akuifer (aquifer). Lapisan/ formasi batuan dapat bersifat sebagai
akuifer yang didefinisikan sebagai unit geologi permeabel yang jenuh,
yang cukup permeabel untuk menghasilkan air dalam jumlah yang
cukup ekonomis kedalam sumur. Akuifer yang paling umum adalah
pasir dan kerikil yang tidak konsolidasi, tetapi batuan sedimen yang
permeabel seperti batu pasir dan batu gamping, dan batuan vulkanik
dan kristalin yang sangat retak atau lapuk juga dapat diklasifikasikan
sebagai akuifer.
b) Akuiklud (aquiclude). adalah lapisan / formasi yang dapat
menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah besar,
seperti lempung, tuff halus dan silt.
Kruseman & de Ridder (2000) menyebutkan bahwa Aquiclude
adalah unit geologi kedap air yang sama sekali tidak melewatkan air.
Batu batuan beku dan batuan metamorf padat adalah aquicludes yang
khas. Di alam, unit geologi yang benar-benar kedap air jarang terjadi;
semua dapat bocor sampai batas tertentu, dan karenanya
diklasifikasikan sebagai aquitards. Namun, dalam praktiknya, unit
geologi diklasifikasikan sebagai aquicludes jika permeabilitasnya
beberapa kali lipat lebih rendah daripada pada akuifer yang berada di
atas atau yang dibawahnya. Definisi di atas memang bersifat relatif
jika dikaitkan dengan permeabilitas tidak betul betul tepat .
c) Akuitar (Aquitard), adalah lapisan / formasi batuan yang dapat
menyimpan air tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah yang
sangat terbatas. Atau unit geologi yang cukup permeabel untuk
mentransmisikan air dalam jumlah yang signifikan bila dilihat di area
yang luas dan dalam jangka waktu yang lama, namun
permeabilitasnya tidak cukup untuk membenarkan sumur produksi
yang ditempatkan di dalamnya. Lempung, loam atau lanau dan serpih
adalah akuitar khas.(Kruseman & de Ridder, 2000)
d) Akuifug (aquifuge), adalah lapisan / formasi batuan yang tidak dapat
menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan
yang kompak
Pukul dan Pukul dan KETERANGAN
No. Tanggal Tanggal
Pelaksanaan Tahap Uji Memulai Selesai
Pemompaan

1. Persiapan Uji 09.30(19/11/20) 10.00(19/11/20)


Pemompaan & &
08.00 (21/11/20) 08.30 (21/11/20)

2. Step drawdown 10.00 (19/11/20) 11.00(19/11/20)


pumping test & &
08.30 (21/11/20) 10.30 (21/11/20)

3. Recovery 11.00 (19/11/20) 12.00(19/11/20)


& &
10.30 (21/11/20) 11.30 (21/11/20)

No Pekerjaan Uji Pemompaan (Pumping Keterangan


Test)

1. Persiapan Uji Pemompaan ✓

2. Trial pumping test ✓

3. Step drawdown test


4 Sampling Air ✓

5. Recovery ✓

Data kedalaman akuifer

KEDALAMAN (METER) FORMASI


Sandstone 23.00-49.06 m
Tabel 1 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP -1

UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP – 1

Nomor sumur : GPBF 01 Pipa casing (Inchi) :4


Lokasi : Pipa Sedot (Inchi) : 1/2
Tanggal Mulai : 19/11/20 & Posisi Pompa (m) :
21/11/20 Pengamat : Aswin Al Fajar
Tipe pompa :SUBMERISBLE Alat Ukur Debit : Meteran air
PUMP SP- Debit pompa : 2.4m3/jam atau
321BIT 0.666667 l/s

Tanggal Time PWL S V Q REMARKS


Pumping (M)
(s)
19/11/20 0 14.77 Pompa Dinyalakan
19/11/20 300 20.82
19/11/20 600 25.12
19/11/20 900 27.1
19/11/20 1200 29.81
19/11/20 1500 30.90
19/11/20 1800 31.12
19/11/20 2100 31.72
19/11/20 2400 32.33
19/11/20 2700 32.7
19/11/20 3000 33
19/11/20 3300 33.2 Pump Trouble
Tabel 2 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP –RECOVERY

Tanggal Time RWL S’ SWL REMARKS


Pumping (s) (M)
19/11/20 0 33.2 Pompa Dimatikan
19/11/20 300 28
19/11/20 600 23.96
19/11/20 900 19.2
19/11/20 1200 16.72
19/11/20 1500 16.10
19/11/20 1800 15.72
19/11/20 2100 15.40
19/11/20 2400 15.11
19/11/20 2700 14.87
19/11/20 3000 14.77
Tabel 3 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP -2

Tanggal Time PWL S V Q REMARKS


Pumping (M)
(s)
21/11/20 0 14.77 POMPA DINYALAKAN
21/11/20 300 20.82
21/11/20 600 25.12
21/11/20 900 27
21/11/20 1200 29.82
21/11/20 1500 30.92
21/11/20 1800 31.12
21/11/20 2100 31.72
21/11/20 2400 32.30
21/11/20 2700 32.7
21/11/20 3000 33
21/11/20 3300 33.2
21/11/20 3600 33.1
21/11/20 3900 33.1
21/11/20 4200 33.1
21/11/20 4500 34.82
21/11/20 4800 34.81
21/11/20 5100 34.79
21/11/20 5400 34.8
21/11/20 5700 34.61
21/11/20 6000 34.60
21/11/20 6300 34.59
21/11/20 6600 34.60 Pompa dimatikan
Tabel 4 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP –RECOVERY 2

tanggal Time RWL S’ SWL REMARKS


Pumping (m)
(s)
21/11/20 0 34.60 Pompa dimatikan
21/11/20 300 28.20
21/11/20 600 23.8
21/11/20 900 19
21/11/20 1200 16.2
21/11/20 1500 16
21/11/20 1800 15.71
21/11/20 2100 15.41
21/11/20 2400 15.20
21/11/20 2700 14.87
21/11/20 3000 14.77
Note :
PWL : Pumping Water Level, kondisi muka air tanah sedang di pompa
SWL : Static Water Level, kondisi muka air tanah sebelum dipompa
RWL : Recovery Water Level, Kedalaman Muka Air Tanah di dalam kondisi
sumur setelah dipompa kembali ke Kedalaman Muka Air Tanah Statis
V : Volume
Q : DEBIT
S : besarnya penurunan muka air tanah selama pemompaan
S’ : residual drawdown/jarak antara kedudukan muka air semula

Mengetahui Penggung Jawab TABANG,


GEOHIDRO

ARDIAN SYAHPUTRA ALANG TRIPAMUNDI ASWIN AL FAJAR PAKASI


PT GURUH PUTRA BERSAMA PT. BERKAH REZEKI IBNU GEOHIDRO
GRAFIK PUMPING TEST 1

drawdown 1
35

30

25

20
depth

15

10

0
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300
time

Series 1
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000
10

15

20
Axis Title

Series 1

25

30

35
GRAFIK PUMPING TEST 2

drawdown 2
40

35

30
depth

25

20

15

10

5400

6600
300
600
900
1200
1500
1800
2100
2400
2700
3000
3300
3600
3900
4200
4500
4800
5100

5700
6000
6300
0

time

recovery 2
time
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000
10

15

20
depth

25

30

35

40
DOKUMENTASI
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai