KELLAS : MPI 2 B
NIM : 191022049
MK : BAHASA INDONESIA
Pengertian jurnal adalah sebuah publikasi periodik dalam bentuk artikel yang diterbitkan
secara berkala, dalam hal ini biasanya jurnal diterbitkan pada interval waktu tertentu seperti
setiap 4 bulan atau setiap 1 tahun. Jurnal memiliki beberapa jenis yang diantaranya adalah
umumnya jurnal memiliki cakupan materi yang luas namun sangat padat, hanya terdiri dari 6
hingga 8 halaman, namun di setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan. Tujuan pembuatan
jurnal adalah untuk mengembangkan sebuah penelitian yang telah dituliskan serta menjadi
acuan untuk para peneliti lainnya sedang melakukan kegiatan penelitian yang sejenis.Jurnal
pada umumnya berisi sejumlah referensi yang menjadi rujukan penulisan tiap artikel. Jenis
artikel yang ditulis tak sebatas laporan penelitian, namun bisa pula berupa review literatur
1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka
B. Sistematika Jurnal
1. Judul
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan
memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal
tersebut. Judul tidak boleh memiliki makna ganda. Disarankan tidak boleh lebih dari 12 kata
jurnal berbahasa Indonesia dan lebih dari 10 kata jurnal berbahasa Inggris. Judul ditulis di
2. Nama
Nama Penulis, Nama Pembimbing I, Nama Pembimbing II, tanpa gelar akademik dianjurkan
disertai nama lembaga (afiliasi : nama prodi, fakultas, dan universitas), serta dianjurkan
3. Abstrak
Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk
mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi penjelas tanpa
mengacu pada jurnal. Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum
tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak.
Pada abstrak harus berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir.
Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin-poin paling penting di setiap bagian
jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyususn deskripsi singkat tentang jurnal
4. Kata Kunci
Kata kunci sebanyak 3-5 kata, diambil dari inti yang akan dibahas dalam penelitian.
5. Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang mengapa penelitian dilakukan, uraian permasalahan yang
akan diteliti, dikaitkan dengan teori, dan diakhiri dengan tujuan dilaksanakan penelitian
6. Metode Penelitian
Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain
percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan
dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga
menjelaskan pekerjaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian ini
harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengantahuan dan
teknik dasar agar bisa dipublikasikan. Penulisan Metode diketik dengan 2 spasi, kurang lebih
1 halaman.
7. Pembahasan/Hasil Pembahasan
Pembahasan dapat dibagi dalam beberapa sub bagian. Diketik dalam 2 spasi. Penulisan
kurang lebih 4-6 halaman. Dalam pembahasan membandingkan hasil penelitian dengan
model atau teori yang diacu, dan menghubungkan hasil penelitian Anda dan penelitian
digunakan untuk hasil penelitian kualitatif, sedangkan Hasil dan Pembahasan digunakan
8. Simpulan
Dalam simpulan yang dibahas pembuktian hipotesis dari penelitian, ditulis ringkas yang
memuat informasi yang cukup sehingga pembaca mengetahui bahwa telah membuktikan
hipotesis yang telah dilakukan dan dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan metode. Dan
biasanya terdapat saran yang berisi kemungkinan penelitian lebih lanjut, dan potensi-potensi
9. Daftar Pustaka
Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu ganti
halaman baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah, buku, atau penelitian ditulis dengan
berganti halaman baru. Jenis penulisan daftar pustaka diberi judul DAFTAR PUSTAKA,
ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2)
tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
E-mail: dwiesti@yahoo.com
Abstrak
Abstract: Program peningkatan mutu guru yang efektif harus didasarkan pada need
assessment. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan program peningkatan kualitas guru
berdasarkan kebutuhan guru. Temuan penelitian menunjukkan ada dua program yang
kebutuhan guru, program ini harus mempertimbagkan aspek-aspek berikut. Pertama, program
harus menawarkan program sarjana (S1) dan program pasca sarjana (S2) dibidang pendidikan
dan relevan dengan mata pelajaran yang guru mengajar. Kedua, program harus mengambil
tempat didekat atau didalam lokasi dimana guru tinggal. Ketiga, program harus memberikan
dukungan bagi guru seperti pendanaan untuk mempelajari biaya kuliah dan biaya operasional,
dan izin belajar atau dispensasi bagi guru untuk bebas dari atau untuk mengurangi jam kerja
mereka.
Keywords:
Perencanaan SDM;
rekrutmen; seleksi;
pengembangan
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan keunggulan bangsa. Melalui pendidikan akan
studiHeyneman dan Loxley dalam (Supriadi, 1999)di 29 negara menemukan bahwa di antara
berbagai masukan (inputs) yang menentukan mutu pendidikan (yang ditunjukkan oleh
prestasi belajar siswa), ditentukan oleh guru. Peranan guru sangatlah penting dalam
berkembang guru memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 34%, sedangkan
manajemen 22%, waktu belajar 18%, sarana fisik26%. Sedangkan 13 negara industri
kontribusi guru adalah 36%, manajemen 23%, waktu belajar 22% dan sarana fisik 19%
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Berlandaskan UU tersebut, seorang guru profesional
harus memiliki: kualifikasi akademik yang memadai, menguasai standar kompetensi guru,
lolos sertifikasi, sehat jasmani dan rohani, serta kemampuan untuk mewujudkan pencapaian
tujuan pendidikan. Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru dijabarkan dalam
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007. Seorang guru yang memenuhi standar mutu
guru diharapkan mampu mewujudkan pembelajaran yang efektif dan juga menjadi
KESIMPULAN
Program peningkatan mutu guru dibutuhkan oleh para guru SMP se-Kabupaten
Banyumas. Program ini hendaknya berbasis pada kebutuhan guru agar efektif. Program
program, dan sumber daya pendukung bagi peserta untuk mengikuti program.
program penyetaraan D3 ke S1, studi lanjut S1 dan S2. Studi lanjut dilaksanakan di daerah
sendiri dan peserta mendapatan bantuan biaya pendidikan, biaya operasional selama
mengikuti pendidikan, dan ijin/ penugasan studi lanjut. Sedangkan program peningkatan
pada hasil analisis kebutuhan. Bentuk program yang diprioritaskan adalah diklat yang
dilaksanakan di daerah guru. Dukungan izin dan bantuan dana akan membantu peserta
mengikuti program dengan baik. Penelitian ini memberikan rekomendasi agar pengembangan
dan implementasi program peningkatan mutu guru selalu melalui tahap-tapah analisis
kebutuhan, kemudian pengembangan desain atau rencana, implementasi, evaluasi dan tindak
lanjut, serta dipadukan dengan manajemen guru. Oleh karenanya, perlu koordinasi dan
hendaknya memberikan dukungan baik moril maupun materil bagi para guru mereka yang
guru.
DAFTAR PUSTAKA
Darling, L. H. 2006. Constructing 21st Century Teacher Education. Journal of Teacher Education, 57:
300-314.
Supriadi, D. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Jakarta: Adicita Karya Nusantara.
Dessler, dan Gary. 2006. Manajemen Sumber Manusia Jilid 1 Edisi Kesepuluh. Jakarta: Indeks.
Jakarta: Depdiknas.