Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

PENCAK SILAT

DOSEN PENGAMPU:
IWAN SAPUTRA S.Pd ,M. Pd

DISUSUN OLEH:

WAWAN H.MANIK ( 6213111078 )

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada TuhanYang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report atau CBR mata
kuliah pencak silat. Penulis berterima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan dalam
memberikan bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih mempunyai kekurangan. Oleh karena itu,
penulis meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan tugas ini. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih, semoga tugas ini bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca.

Medan,09 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................... 3

IDENTITAS BUKU.................................................................................................................. 4

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang............................................................................................................................. 5

Tujuan........................................................................................................................................... 5

Manfaat......................................................................................................................................... 5

BAB II ISI BUKU

Buku 1........................................................................................................................................... 6

Buku 2........................................................................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN

Keunggulan.................................................................................................................................. 7

Kekurangan.................................................................................................................................. 8

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan................................................................................................................................... 9

Saran....................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA
IDENTITAS BUKU
A. Buku I

Judul Buku : Pencak Silat

Nama Penulis : Erwin Setyo Kriswanto , S.pd.,M.pd.,AIFO.

Jumlah Halaman :153

Penerbit, Kota : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2015

ISBN Buku : 978-602-72076-9-1

B. Buku II

Judul Buku : Olahraga Pencak Silat

Nama Penulis : Widhi Yunarisman

Jumlah Halaman : 135

Penerbit Kota : bandung

Tahun Terbit : 2013

ISBN Buku : 978-979-692-166-9


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


pencak silat adalah bela diri asli dari Indonesia. Teknik-teknik yang digunakan dalam pencak
silat sangatlah beranekaragam. Namun, penulis berusaha untuk membahasnya dengan bahasa
yang mudah dipahami. Buku ini akan membahas sejarah dan perkembangan pencak silat di
Indonesia, teknik-teknik yang digunakan, dan pengetahuan tentang pertandingan yang belum
banyak diketahui pembaca.

1.2 Tujuan
 Untuk memahami mengenal pencak silat.
 Untuk membandingkan keterkaitan kedua buku

1.3 MANFAAT

 Untuk mengetahui isi materi dari 2 buku tersebut


 Untuk memahami keterkaitan dari kedua buku
BAB II

ISI BUKU

1. BUKU 1

A. Sikap Hormat

Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi sikap hormat
adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat dengan jarijari tangan
menghadap ke atas.

B. Sikap Tegak

Sikap tegak merupakan posisi siap berdiri tegak pada pencak silat, posisi sikap tegak antara lain :

1. Sikap Tegak 1

Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di samping badan terbuka, tumit
rapat dan kaki bagian depan terbuka membentuk huruf “V”, pandangan lurus ke depan.

D. Sikap Pasang

Sikap pasang adalah sikap awal untuk melakukan serangan atau belaan. Sikap pasang antara lain:

1. Sikap Pasang Satu

Sikap pasang dengan posisi kedua kaki segaris/lurus, kaki depan dan belakang menghadap
depan, berat badan pada kaki depan.

KUDA-KUDA PENCAK SILAT

Istilah “kuda-kuda” berasal dari kata “kuda”, yang berarti posisi kaki seperti orang menunggang
kuda. Di dalam pencak silat, kuda-kuda diartikan sebagai suatu posisi yang menjadi tumpuan
untuk melakukan sikap pasang (sikap standart), teknik-teknik serangan, dan teknik pembelaan
diri. Berikut ini adalah kuda-kuda dalam pencak silat.

A. Kuda-Kuda Tengah

Kedua kaki dikangkangkan, sejajar. Lebar kangkangan kurang lebih 2 kali lebar bahu. Kedua
kaki ditekuk, badan tegap, berat badan terbagi rata di antara kedua kaki.
TEKNIK-TEKNIK SERANGAN LENGAN PENCAK SILAT

Pencak silat adalah beladiri yang menggunakan lengan dan tungkai. Lengan mempunyai peranan
penting baik sebagai alat serang maupun alat bela. Teknik penggunaan lengan sebagai alat serang
disebut pukulan. Jenis-jenis pukulan ada banyak macamnya, namun yang akan dibahas adalah
yang biasa dilakukan khususnya untuk tingkat dasar.

A. Pukulan Lurus

Pukulan lurus seperti pukulan tinjal dan tangan satunya lagi menutup atau melindungi dada. Cara
awal melakukan pukulan ini adalah dengan sikap kuda-kuda tengah. Kepalkan kedua tangan dan
letakkan di samping pinggang (kepalan tangan menghadap atas). Selanjutnya pukulkan tangan
lurus ke depan, pada saat memukul kepalan tangan menghadap ke bawah. Setelah dasar ini bisa
dilakukan, untuk sikap awal dapat menggunakan variasi pasang.

TEKNIK-TEKNIK SERANGAN TUNGKAI PENCAK SILAT

Dalam pencak silat, serangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan tungkai. Serangan
tungkai lebih dikenal dengan tendangan. Berikut adalah uraian teknik dasar tendangan yang
membutuhkan kekuatan dan kecepatan.

A. Tendangan lurus

Tendangan lurus yaitu tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan tungkai lurus.
Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai sampai ujung kaki.
Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian dalam jari-jari kaki. Posisi badan
menghadap ke sasaran.

TEKNIK BELAAN PENCAK SILAT

Pembelaan adalah upaya mempertahankan diri dari serangan lawan. Pada dasarnya membela
adalah menggerakkan anggota tubuh dari arah lintasan serangan lawan atau mengalihkan
serangan lawan hingga tidak mengenai tubuh/anggota tubuh. Penggunaan teknik belaan akan
bergantung pada kondisi serangan yang dihadapi, yang perlu diperhatikan dalam pembelaan
adalah bentuk, arah lintasan serangan lawan, posisi dan gerak untuk membela, dan bentuk belaan
yang sesuai dengan serangan lawan. Posisi tersebut meliputi pasangan, kuda-kuda, dan sikap
tubuh. Teknik belaan dibagi tiga, yaitu belaan dasar, lanjutan, dan tinggi.

Tangkisan
Tangkisan adalah belaan dengan cara kontak langsung bagian anggota badan dengan serangan.
Kontak langsung yang dilakukan bertujuan untuk memindahkan atau membendung serangan
lawan. Anggota badan yang dapat digunakan untuk menangkis adalah tangan, lengan, siku, dan
kaki. Sikap menangkis selalu disertai sikap kuda-kuda dan sikap tubuh dengan menggunakan: (1)
satu/dua lengan, (2) siku, dan (3) kaki/tungkai. Terhadap serangan yang mempunyai bentuk dan
arah/lintasan yang bervariasi, maka variasi tangkisannya antara lain posisi tinggi atau rendah,
dengan tangan terbuka atau tertutup, dan arah ke dalam atau keluar.

a. Tangkisan satu lengan

Tangkisan satu lengan terdiri dari:

1) Tangkisan dalam, yaitu tangkisan dari luar ke dalam menangkis serangan lurus
khususnya pukulan dengan perkenaan pada lengan bawah bagian luar, tangan yang
lainnya melindungi daddadTangkisan luar, yaitu tangkisan dari dalam ke luar
2) menangkis serangan lurus khususnya pukulan dengan perkenaan pada lengan bawah
bagian dalam, tangan yang lainnya melindungi dada.

PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT

Berdasarkan Munas PB IPSI Tahun 2012, ditetapkan peraturan pertandingan sebagai


perbaikan/revisi dari peraturan sebelumnya. Ditetapkan dalam rapat teknik negara pendiri
PERSILAT (Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam) tanggal 1-3 April 2012 di
Jakarta, dan disempurnakan pada pelaksanaan SEA Games 2013 di Myanmar. Pertandingan
pencak silat dilakukan berdasarkan rasa persaudaraan dan jiwa kesatria dengan menggunakan
unsur-unsur beladiri, seni, olahraga pencak silat, dan menjunjung tinggi PRASETYA PESILAT
INDONESIA. Ketegori pertandingan pencak silat terdiri dari: 1) kategori tanding, 2) kategori
tunggal, 3) kategori ganda, dan 4) kategori regu. Untuk dapat melaksanakan pertandingan pencak
silat sesuai dengan maksud dan tujuannya, ditetapkanlah peraturan pertandingan. Pada
pembahasan ini hanya dibahas pokok-pokok dari peraturan pertandingan sehingga memudahkan
dalam memahaminya.

A. Penggolongan Pertandingan dan Ketentuan tentang Umur

Penggolongan pertandingan pencak silat menurut umur, jenis kelamin, dan berat badan untuk
semua kategori terdiri atas:

1. Pertandingan golongan usia dini untuk putra dan putri, berumur lebih dari 10 tahun sampai 12
tahun.

2. Pertandingan golongan praremaja untuk putra dan putri, berumur lebih dari 12 tahun sampai
14 tahun.
3. Pertandingan golongan remaja untuk putra dan putri, berumur lebih dari 14 tahun sampai 17
tahun.

4. Pertandingan golongan dewasa untuk putra dan putri, berumur lebih dari 17 tahun sampai 35
tahun.

5. Pertandingan golongan master-I untuk putra dan putri, berumur lebih dari 35 tahun sampai 45
tahun (acara tersendiri).

6. Pertandingan golongan master-II untuk putra dan putri, berumur lebih dari 45 tahun keatas
(acara tersendiri).

B. Babak Pertandingan dan Waktu

Pertandingan dilangsungkan dalam 3 (tiga) babak. Di antara babak diberikan waktu istirahat 1
(satu) menit bersih. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu
bertanding. Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak termasuk
waktu bertanding. Waktu bertanding untuk usia dini dan praremaja tiap babak terdiri dari 1,5
(satu setengah) menit bersih, untuk remaja dan dewasa 2 (dua) menit bersih, dan untuk
master/pendekar I & II 1,5 (satu setengah) menit bersih.

C. Aba-Aba Pertandingan

Aba-aba yang digunakan untuk kategori tanding adalah sebagai berikut.

a. Aba-aba “BERSEDIA” digunakan dalam persiapan sebagai peringatan bagi pesilat dan seluruh
aparat pertandingan bahwa pertandingan akan segera dimulai. Aba-aba ini digunakan selama
pertandingan.

b. Aba-aba “MULAI” digunakan tiap pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan dan disertai
dengan isyarat.

c. Aba-aba “BERHENTI” atau “TI” digunakan untuk menghentikan pertandingan.

d. Aba-aba “PASANG”, ”LANGKAH” dan “SILAT” digunakan untuk pembinaan. Pada awal
dan akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan pemukulan gong.

D. Sasaran

Yang dapat dijadikan sasaran sah dan dinilai adalah “Badan” yaitu bagian tubuh kecuali leher ke
atas dan dari pusat ke kemaluan, seperti dada, perut (pusat ke atas), rusuk kiri dan kanan.
Punggung atau belakang badan (kecuali serangan langsung ke seluruh tulang belakang).
Tendangan sabit dari samping diperbolehkan termasuk untuk serangan balasan pada sapuan
gagal. Tungkai dapat dijadikan sasaran dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai
dan tidak ada unsur mencederai.
2. BUKU II

A. SIKAP DASAR PENCAK SILAT

Sikap dasar pencak silat merupakan bentuk gerakan yang harus dipahami oleh pesilat pemula
maupun profesional.Sikap dasar pencak silat ini berguna untuk melatih kekuatan otot-otot
tungkai, dari keadaan statis sebelum melakukan gerak dinamis. Hasilnya, otot-otot tungkai kaki
akan menjadi lebih kokoh.Dalam pembentukannya, sikap dasar ini terbagi menjadi dua, yakni
sikap jasmaniah dan sikap rohaniah. Sikap jasmaniah adalah kesiapan fisik, tujuan utamanya
mengarah ke teknik. Sementara sikap rohaniah merupakan kesiapan mental dan pikiran.Sikap
rohaniah bertujuan menyiapkan mental dan pikiran agar lebih waspada, siapa, praktis, dan
efisien.
Mengutip Modul Pembelajaran SMA PJOK (2020) yang disusun oleh Widyantoro, ada enam
sikap dasar pencak silat.
Adapun enam sikap dasar pencak silat tersebut sebagai berikut

 Sikap Berdiri
 Sikap Jongkok
 Sikap Duduk
 Sikap Berbaring
 Sikap Khusus
 Sikap Pasang

Berikut penjelasan singkat enam sikap dasar pencak silat di atas:Sikap BerdiriAda tiga macam
dalam sikap berdiri ini, yakni:

 Sikap berdiri tegak


 Sikap berdiri kangkang
 Sikap berdiri kuda-kuda
 Sikap Jongkok

Sikap jongkok dalam pencak silat bukan gerakan jongkok pada umumnya. Sikap ini meletakkan
pantat duduk pada ujung kedua tumit.Kemudian pinggan, punggung, leher, dan kepala tegak
lurus. Pandangan pesilat juga mengarah ke depan. Selain itu, pesilat juga harus menjaga
keseimbangan tubuh. Dalam sikap jongkok ini, ada dua macam yaitu sikap jongkok dan
jengkeng.

3. Sikap Duduk

Ada empat macam dalam sikap duduk ini, yakni:


 Sikap duduk
 Sikap Sila
 Sikap Simpuh
 Sikap Sempok/Dempok

4. Sikap Berbaring

Fungsi sikap berbaring ini sebagai dasar menjatuhkan diri sekaligus pembelaan seorang pesilat
ketika dijatuhkan lawan. Ada tiga macam sikap berbaring, di antaranya:
 Berbaring Miring
 Berbaring Telentang
 Berbaring Telungkup
5. Sikap Khusus

Sikap ini cukup berbeda dibanding sikap lainnya karena memiliki ciri khas. Salah satunya adalah
sikap tegak satu kaki.Sikap tegak satu kaki tidak hanya soal melatih keseimbangan, tetapi juga
bentuk pertahanan.Selain itu, jenis lain sikap khusus meliputi sikap rimau/merangkak, monyet,
naga, dll.

6. Sikap Pasang

Sikap ini sebagai bentuk kesiagaan seorang pesilat dalam bertarung. Unsur-unsur dalam sikap ini
di antaranya kuda kuda, sikap lengan, tangan, dan sikap tubuh.

Teknik Pukulan dalam Pencak Silat


1. Pukulan Depan/Lurus
Pukulan depan dilakukan dengan lintasan lurus ke depan. Untuk mencapai hasil yang
optimal, pukulan dapat dilakukan dengan bantuan pergerakan bahu putaran pinggang
yang mendukung untuk pemindahan berat badan ke depan (tangan yang menyerang).
Pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
 Pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan untuk menyerang, kemudian sejajar
dengan posisi kaki yang berada di depan (jab).
 Pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan untuk menyerang, namun tidak
sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (straight).
Berikut adalah cara melakukan pukulan depan pencak silat:
1. Kuda-kuda samping, kaki kiri di depan.
2. Kedua tangan berada di depan dada.
3. Kepal tangan untuk memukul.
4. Kedua telapak kaki sejajar.
5. Mengubah kepalan menjadi telungkup ketika memukul dengan tangan kanan.
6. Ganti posisi kaki dan kanan ketika pukulan lurus.
2. Pukulan Bandul/SengkolPukulan bandul dalam pencak silat dilakukan dengan posisi
tangan ditekuk (90%), kemudian diayun dari bawah ke atas.

Jenis-jenis Tangkisan dalam Pencak Silat


Cara pembelaan menahan serangan dengan mengadakan kontak langsung dengan lawan dalam
pencak silat disebut tangkisan.Tangkisan pada dasarnya merupakan usaha yang dilakukan
seorang pesilat untuk menggagalkan serangan lawan.Sesuai dengan maksud di atas, tujuan
gerakan menangkis adalah membendung serangan lawan dengan adanya fisik yang dikorbankan,
khususnya tangan maupun kaki.Tangkisan adalah pembelaan dengan mengadakan kontak
langsung dengan serangan.Kemudian dalam tangkisan dua tangan meliputi dengan telapak
tangan dan bawah lengan.Berikut penjelasan terkait jenis-jenis tangkisan dalam pencak silat:
Tangkisan Satu Lengan
 Tangkisan dalam, yaitu gerakan menangkis dari luar ke dalam. Tangkisan ini cocok
untuk membendung serangan lurus khususnya pukulan dengan perkenaan pada lengan
bawah bagian luar, tangan yang lainnya melindungi dada.
 Tangkisan luar, gerakannya kebalikan dari tangkisan dalam, yaitu dari dalam ke luar.
Tangkisan ini juga cocok untuk serangan lurus, khususnya pukulan dengan perkenaan
pada lengan bawah bagian dalam, tangan yang lain melindungi dada.
 Tangkisan atas, yaitu tangkisan untuk melindungi serangan yang mengarah ke kepala.
Gerakan tangkisan ini teknik yang dilakukan dari bawah ke atas, tangan lainnya
melindungi dada.
 Tangkisan bawah, berguna untuk melindungi bagian kaki dan paha. Gerakannya dengan
menarik salah satu tangan dari atas ke bawah, tangan lainnya melindungi dada.
Kemudian dalam tangkisan dua tangan meliputi dengan telapak tangan dan bawah lengan.Berikut
penjelasan terkait jenis-jenis tangkisan dalam pencak silat:
Tangkisan Satu Lengan
 Tangkisan dalam, yaitu gerakan menangkis dari luar ke dalam. Tangkisan ini cocok
untuk membendung serangan lurus khususnya pukulan dengan perkenaan pada lengan
bawah bagian luar, tangan yang lainnya melindungi dada.
 Tangkisan luar, gerakannya kebalikan dari tangkisan dalam, yaitu dari dalam ke luar.
Tangkisan ini juga cocok untuk serangan lurus, khususnya pukulan dengan perkenaan
pada lengan bawah bagian dalam, tangan yang lain melindungi dada.
 Tangkisan atas, yaitu tangkisan untuk melindungi serangan yang mengarah ke kepala.
Gerakan tangkisan ini teknik yang dilakukan dari bawah ke atas, tangan lainnya
melindungi dada.
 Tangkisan bawah, berguna untuk melindungi bagian kaki dan paha. Gerakannya dengan
menarik salah satu tangan dari atas ke bawah, tangan lainnya melindungi dada.
Teknik Dasar dan Peraturan Pencak Silat
1. Aturan Bertanding
 Kedua atlet silat harus memenuhi pembelaan (hindaran, elakan, dan tangkisan), serangan
pada sasaran (tangan dan kaki), menjatuhkan lawan, dan mengunci lawan.
 Dilakukan dalam tiga babak. Setiap babak memiliki durasi dua menit dan diselingi satu
menit istirahat
 Setiap atlet diwajibkan melakukan serangan berpola, mulai dari sikap awal, pasangan,
hingga koordinasi gerakan dan kembali ke sikap awal.
2. Peraturan Penskoran dalam Pencak Silat
 Nilai 1 jika elakan atau tangkisan berhasil dan disusul dengan pukulan yang berhasil
masuk ke dalam area tubuh lawan atau teknik jatuhan berhasil dilakukan.
 Nilai 2 jika serangan kaki berhasil mengenai lawan.
 Nilai 3 jika berhasil membuat lawan jatuh.
 Nilai 4 jika berhasil membuat lawan terkunci.
3. Sasaran
Hal yang dapat dijadikan sebagai sasaran sah dan bernilai adalah “Togok”, yaitu bagian
tubuh kecuali leher ke atas dan pusat kemaluan, seperti dada, perut (pusat ke atas), rusuk kiri dan
kanan, punggung atau badan belakang.Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran
serangan antara dalam usaha menjatuhkan, namun tidak memiliki nilai sebagai sasaran
perkenaan.

BAB III

PEMBAHASAN

KEUNGGULAN BUKU

Pada cover buku ini cukup menarik, sehingga dapat menarik perhatian para membaca.
Sistematika pengetikan juga baik, pemilihan font serta size-nya mudah dibaca oleh pembaca. Isi
dari buku sangatlah membantu untuk bahan rujukan untuk mengajar, karena didalamnya
dijelaskan drill-driil untuk latihan basket, serta ada evaluasinya. Buku ini juga memiliki gambar
disetiap penjelasan, jadi pembaca juga mudah memahaminya. Buku ini memiliki bahan rujukan
yang banyak, yang tentunya mampu menjad informasi tambahan.

KELEMAHAN BUKU
Kelemahan dari buku ini ialah susunan sistematika buku yang tidak lengkap. Seperti tidak
adanya daftar isi, tidak adanya pemisahan bab dan gambarnya masih hitam putih.

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Pencak silat merupakan beladari yang berasal dari indonesia yang harus dilestarikan melalui
pendidikan anak anak bangsa diharapkan mampu menguasai dan menghargai warisan leluhur
misalnya ini ialah pencak silat. Pencak silat memiliki beberapa bagian mulai dari awalan atau
sikap,pukulan,tangkisan, maupun jurusan.pada kedua buku ini sudah dijelaskan mulai dari
sejarah sampai ke jurus dari beladiri pencak silat itu sendiri.

Daftar pustaka

Alivea, NF, Arakin, V. D, Oglobin, A.K. 1991. Bahasa Indonesia Deskripsi dan Teori. Yogyakarta :
Kanisius
Aminudin. 1988. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung:
Angkasa.Aminudin. 1988. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna.
Bandung: Angkasa.
Arikunta, Suharsini. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.Arikunta,
Suharsini. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bahrudin dkk. 2006. Persiapan Menghadapi SPMB 2007. Bandung: Penerbit Epsilon
Grup.
Bahrudin. 2006. Kamus Pintar Plus Bahasa Indonesia. Bandung: Epsilon Grup.

Anda mungkin juga menyukai