LATAR BELAKANG
akibat pembedahan dapat dicegah, salah satunya dengan surgical safety checklist
yaitu sebuah daftar tilik untuk pembedahan yang aman dan berkualitas pada
Fase Sign In adalah fase sebelum induksi anestesi, koordinator secara verbal
memeriksa apakah identitas pasien telah dikonfirmasi, prosedur dan sisi operasi
sudah benar, sisi yang akan dioperasi telah ditandai, persetujuan untuk operasi telah
diberikan, pulse oksimeter pada pasien berfungsi. Koordinator dengan tim anestesi
mengkonfirmasi risiko pasien apakah pasien ada risiko kehilangan darah, kesulitan
Fase Time out adalah fase setiap anggota tim operasi memperkenalkan diri dan
peran masing-masing. Tim operasi memastikan bahwa semua orang di ruang operasi
saling kenal. Sebelum melakukan sayatan pertama pada kulit, tim mengkonfirmasi
dengan suara yang keras bahwa mereka melakukan operasi yang benar, pada pasien
yang benar. Mereka juga mengkonfirmasi bahwa antibiotik profilaksis telah diberikan
Fase Sign Out adalah fase tim bedah akan meninjau operasi yang telah
pemberian label pada spesimen, kerusakan alat atau masalah lain yang perlu
operator bedah juga sering terjadi, salah satunya adalah tertusuk jarum atau Needle
stick injury(NSI). NSI merupakan istilah untuk kecelakaan kerja yang dialami para
petugas kesehatan, yaitu tertusuk jarum suntik atau benda tajam lainnya sebelum,
setelah atau ketika memberikan pelayanan. Setiap tahun banyak petugas kesehatan
yang terpapar NSI atau luka akibat tertusuk jarum. Luka akibat tusukan jarum dalam
seperti HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C serta penyakit-penyakit lainnya yang dapat
ditularkan melalui darah dan cairan tubuh. Sebagian besar paparan ini adalah akibat
jejas percutaneus dengan benda tajam yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh.
risiko paling tinggi mengalami NSI. Bekerja dengan shift yang banyak dan waktu kerja
yang panjang juga merupakan faktor risiko. Tempat kejadian paling sering adalah di
dan mencegah terjadinya risiko NSI adalah Failure Modes and Effect Analysis
memperkirakan faktor kegagalan yang lain, sehingga diketahui bagian mana dari
suatu proses itu yang paling memerlukan pengembangan. Tim FMEA meliputi semua
pihak yang terkait dengan proses pemberian tindakan medis pasien di ruang operasi
Keperawatan, Kepala Instalasi OK, Kepala ruangan OK, Tim dari K3RS serta Tim
Tujuan
PEMBENTUKAN TIM
ANGGOTA :
Failure?
KAMAR OPERASI
RAWAT INAP 1. Menerima data pasien rencana
operasi
2. Menyusun jadwal operasi dan
asistensi
RUANG PEMULIHAN 3. Menghubungi ruangan untuk
1. Melakukan observasi pasien mengirim pasien
2. Memberikan O2 dan tindakan yg
diperlukan
3.Mengisi berkas RM pasien (Lap. operasi dll)
4. Memasukkan data pasien operasi di buku
register
5. Menghubungi perawat ruangan
6. Melakukan serah terima pasien
Failure?
RUANG PENERIMAAN
1. Menerima pasien/serah terima
pasien dengan perawat ruangan
Failure? 2. Melakukan konfirmasi ceklist
>>> persiapan operasi
RUANG OPERASI 3. Memeriksa persiapan fisik pasien
1. Pemeriksaan Vital Sign 4. Melakukan edukasi pre operasi
2. Melakukan Sign In
3. Menyiapkan Meja & Instrumen Operasi
4. Melakukan Anestesi
5. Melakukan Desinfeksi daerah operasi
6. Melakukan Time out
7. Melakukan Tindakan operasi
8. Melakukan sign out
9. Menutup luka dan membersihkan pasien
10. Dekontaminasi
11. Pemeliharaan alat medis
12. Membersihkan ruangan
13. Membuat askep kamar operasi
2.Melakukan Sign In
4. Melakukan anestesi
10. Dekontaminasi
Identitas tidak Prosedur tdk Tidak ada surat Pulse oksimetri risiko
sesuai sesuai, persetujuan rusak atau tdk perdarahan,
marking tdk tindakan berfungsi baik kesulitan nafas
sesuai dan alergi tidak
dikonfirmasi
Tidak dilakukan konfirmasi risiko efek samping dan dosis obat anestesi
Salah prosedur dan salah Tidak melakukan konfirmasi Lupa memberikan antibiotik
peran dalam proses operasi operasi benar dan pasien profilaksis
benar
Tindakan medis tidak sesuai SPO Kompetensi dan skill operator dan
asisteren tdk sesuai
Lupa menghitung kembali jumlah spons, instrumen serta tidak memberi label pada
spesimen
Detection
Prioritas
Sub proses
Severity
Potential Failure Potential causes for Potential effects of
RPN
Occ
Mode Failure failure
Tidak melakukan konfirmasi operasi benar dan pasien benar 448 11.34% 22.68%
Risiko perdarahan, kesulitan nafas dan alergi tidak dikonfirmasi 392 9.92% 43.94%
Lupa menghitung kembali jumlah spons, instrumen serta tidak 294 7.44% 78.66% Cut off
memberi label pada spesimen 80%
Pulse oksimetri rusak atau tdk berfungsi baik 180 4.56% 83.22%
Menutup luka dan membersihkan pasien tidak sesuai SPO 27 0.68% 96.40%
3 Tindakan medis tidak -Kepatuhan terhadap SPO Peningkatan Sosialisasi tentang Petugas Jan-Des Setiap Instalasi OK Daftar Setiap 3
sesuai SPO kurang kepatuhan terhadap SPO Tindakan instalasi hari Hadir bln
-Capek SPO Tindakan medis medis OK/Co-
-Beban kerja yang tinggi Ass
4 Risiko perdarahan, -Petugas terburu-buru atau Senantiasa melakukan Dibuat protap Petugas Jan-Des Setiap Instalasi OK Protap/ Setiap 3
kesulitan nafas dan lalai mengkonfirmasi konfirmasi terhadap konfirmasi terhadap instalasi hari SPO bln
alergi tidak segala macam risiko semua risiko OK
dikonfirmasi operasi pasien
operasi pada pasien
5 Tidak dilakukan -Lupa atau terburu-buru Senantiasa melakukan Dibuat protap Petugasin Jan-Des Setiap Instalasi OK Protap/ Setiap 3
konfirmasi risiko efek melakukan anestesi konfirmasi terhadap konfirmasi terhadap stalasi OK SPO
6 Kompetensi dan skill -Kurang pengalaman Peningkatan Skill -Orientasi sebelum Petugas Jan-Des Setiap Instalasi OK Daftar Setiap 3
operator dan asisteren -Kurang orientasi/ dengan meningkatkan melakukan tindakan instalasi hari hadir bln
tdk sesuai pembekalan sebelum latihan dan diskusi -Ronde/RTD OK
melakukan tindakan tentang teknik/ -Seminar/ workshop
prosedur tindakan
medis
7 Prosedur tdk sesuai, Senantiasa melakukan -Sosialisasi tentang Petugas Setiap Instalasi OK Daftar
marking tdk sesuai -Tidak mengikuti konfirmasi bagian SPO pasien operasi instalasi hari hadir
yang akan dioperasi OK
prosedur
-Tidak mengkonfirmasi (Konfirmasi letak
ulang posisi yg akan marker)
dioperasi
8 Lupa menghitung -Petugas lupa atau Senantiasa -Sosialisasi tentang Petugas Instalasi OK
kembali jumlah spons, terburu-buru menghitung kembali SPO pasien post instalasi
instrumen serta tidak jumlah spons, operasi OK
memberi label pada
instrumen serta
spesimen
memberi label pada
spesimen setiap
selesai tindakan
operasi Setiap Daftar
hari hadir