Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan kerangka konsep penelitian dalam suatu

uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap

konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang

lain dari permasalahan yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012).

Variabel bebas (Independent variable) adalah variabel yang dipandang

sebagai penyebab munculnya variabel terikat yang diduga sebagai

akibatnya. Sedngkan variabel terikat (Dependent variable) adalah variabel

yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti perubahan dari variabel-

variabel bebas.

Bagan 3.1 Kerang Konsep

Variabel Independent Variabel Dependen

Kontrol Berat Badan


Hipertensi

Kebiasaan Merokok

Keterangan:

: : Variabel yang diteliti

: Mencari hubungan

59
60

B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut, sehingga memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena. Pada definisi operasional dirumuskan untuk

kepentingan akurasi, komunikasi, dan replikasi (Nursalam, 2013)


61

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Independen Dan Dependen

Variabel Definisi Indikator Alat Hasil Ukur Skala

Operasional Ukur

Variabel Independen

Independen : Kontrol berat badan 1. Berat badan Lembar Klasifikasi IMT = Nominal

Kontrol berat adalah mempertahankan 2. Tinggi badan observasi 1. Kurus

badan. dan menjaga berat badan (kekurangan BB

agar sesuai atau ideal, tingkat berat) =

bisa juga sesuai dengan <17,0

apa yang diinginkan. Kurus

(kekurangan BB

tingkat ringan)

= 17,0 – 18,5

2. Normal =

>18,5-25,0

3. Gemuk (gemuk

kelebihan BB

tingkat ringan) =

>25,0 - 27,0

Gemuk

(kelebihan BB

tingkat berat) =
62

>27,0

(Supariasa, 2012).

Kebiasaan Tindakan dalam 1. Fungsi Kuesioner Klasifikasi perokok : Nominal

merokok mengkonsumsi rokok merokok 1. Perokok ringan, <

dalam sehari dalam 10 batang/hari.

kebiasaan 2. Perokok sedang, 10

sehari – hari – 20 batang/ hari.

2. Intensitas 3. Perokok berat,

merokok lebih dari 20

3. Tempat batang/hari

merokok

Variabel Dependen

Hipertensi Hipertensi merupakan Pengukuran Tensimete Klasifikasi tekanan Nominal

Peningkatan tekanan Tekanan r, darah :

darah di atas normal darah sistolik stetoskop, 1. Normal = 120

atau tekanan sistolik dan tekanan dan – 129/80-84

lebih tinggi dari 140 darah lembar Normal tinggi

mmHg dan tekanan diastolik observasi = 130-139/84-

diastolik di atas 89

90 mmHg. 2. Hipertensi

derajat 1 =

140-159/90-99

Hipertensi
63

derajat 2 = 160

– 179/100-109

Hipertensi

derajat 3 = >

180/>110

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pernyataan penelitian

yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat (Sujarweni,

2014). Hipotesis merupakan dugaan sementara dari 2 kemungkinan

jawaban yang disimbolkan dengan H. Dimana Ho merupakan hipotesis

nol dan Ha merupakan hipotesis alternatif (Sujarweni, 2014).

Ho : Hipotesis nol dalam penelitian ini yaitu: Tidak ada hubungan antara

kontrol berat badan dan kebiasaan merokok dengan penyakit hipertensi di

Puskesmas Pamulang Barat Kota Tangerang Selatan.

Ha ; Hipotesis alternatif dalam penelitian ini yaitu: Ada hubungan antara

kontrol berat badan dan kebiasaan merokok dengan penyakit hipertensi di

Puskesmas Pamulang Barat Kota Tangerang Selatan

Anda mungkin juga menyukai