Anda di halaman 1dari 4

1.

Tujuan
Sebagai pedoman dalam pengelolaan aspek K3L secara benar dan
menyeluruh bagi semua pihak terkait pelaksanaan Pekerjaan Pondasi
dan Pekerjaan Sipil BUILIDING LP SECTION, HP SECTION, H2 GAS
PLANT04 DAN PIPERACK PROJECT FAL#2 di PT. WINA Gresik,
seluruh tenaga kerja agar mempunyai persepsi sama, dan mampu
berperan aktif dalam mnerapkan program-program K3L, agar dapak
negatif aspek K3L dapat didicegah/dikurangi.

2. Ruang Lingkup
Sistem Manajemen Health, Safety & Environment ini berlaku di semua area
Pekerjaan Pondasi dan Pekerjaan Sipil BUILIDING LP SECTION, HP
SECTION, H2 GAS PLANT04 DAN PIPERACK PROJECT FAL#2 di
PT. WINA Gresik.

3. Kebijakan LK3
Kebijakan Manajemen tentang LK3 (K3L Policy) ditetapkan oleh Top
Management (direktur) dan ditandatangani bersama-sama perwakilan pekerja
terutama pada level Manager, sebagai bentuk Komitment untuk menerapkan
K3L Management System baik di Workshop maupun di Proyek

Kebijakan LK3 (K3L Policy) dibuat dengan berpedoman pada :

1. Adanya keselarasan antara K3L Policy dengan Visi & Misi perusahaan.
2. Adanya komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus
memperbaiki keefektifan dari K3L Management System.
3. K3L Policy dibuat sebagai kerangka kerja untuk menetapkan K3L Objective
(Sasaran K3LL).
4. K3L Policy akan selalu dikomunikasikan dan difahami oleh seluruh lapisan
organisasi serta Subkontraktor melalui Safety Induction, Safety Talk, Safety
Meeting, pemasangan di lokasi kerja dan program pr-training K3LL.

5. K3L Policy akan ditinjau ulang kesesuaiannya minimal 2 tahun sekali.


Perubahan K3L Policy akan dikomunikasi pada seluruh lapisan organisasi
(selanjutnya lihat point 3).

3.1 KEBIJAKAN TENTANG ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN TERLARANG


Perusahaan menetapkan kebijakan tentang alkohol dan obat-obatan
terlarang guna memelihara budaya kerja yang aman, sehat dan produktif
yaitu melalui:

1. Perusahaan melarang pemakaian dan penyalahgunaan alkohol,


atau minuman yang ber- alkohol serta obat-obatan terlarang
(psikotropika) di tempat kerja. Termasuk dalam hal ini adalah
memiliki dan mengedarkannya.

2. Karyawan yang terbukti menggunakan, menyimpan dan


mengedarkan di tempat kerja akan dikenai sanksi Pemutusan
Hubungan Kerja.
3. Random sampling akan dilakukan untuk memastikan karyawan
tidak mengkonsumsi alkohol, atau minuman yang ber- alkohol serta
obat-obatan terlarang (psikotropika) di tempat kerja dengan
melakukan medical checkup.
Kebijakan tentang alkohol dan obat-obatan terlarang tersebut selanjutkan
disosialisasikan dan dikomunikasikan pada pekerja melalui pemasangan
di tempat kerja, safety talk, dan safety briefing
3.1. Tugas dan Tanggung Jawab
3.1.1. Project Manajer
a) Sebagai Pimpinan Tertinggi (Top Management) dalam
menerapkan K3L Management System di proyek, maka
Project Manager menetapkan visi, misi Perusahaan, K3L
Policy dan K3L Objective.
b) Menetapkan K3L Manual & K3L Prosedur sebagai dasar
pedoman dalam pengelolaan K3L Management System di
Project.
c) Menetapkan Struktur Organisasi dan menyediakan SDM
yang memadai sebagai wujud komitmen untuk mencapai
tujuan sesuai Visi & Misi Perusahaan.
d) Menyediakan sumberdaya dalam implementasi K3L
Management System.
e) Mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan pengelolaan K3L Management System.
f) Melaksanakan pembinaan pada seluruh level organisasi
dalam upaya meningkatkan efektifitas pelaksanaan K3L
Management System.
3.1.2. Site Manajer
a) Site Manajer bertanggung jawab untuk kesesuaian dengan
sistem dan prosedur keselamatan proyek dari semua
personil konstruksi, termasuk subkontraktor jika ada di
bawah otoritasnya.
b) Site Manajer bertanggung jawab untuk memastikan semua
Material dan peralatan yang digunakan selama konstruksi
secara teratur diperiksa, disertifikasi dengan benar,
dipelihara dan digunakan atau dioperasikan sesuai dengan
rekomendasi pabrikan.
c) Site Manajer harus memastikan bahwa semua personel di
bawah otoritasnya memiliki kompetensi dan pengalaman
yang relevan untuk melaksanakan pekerjaan mereka
dengan aman.
d) Site Manajer harus memastikan prosedur kerja termasuk
persyaratan K3L dan identifikasi bahaya, ini dipahami oleh
pengawas atau pekerja sebelum dimulainya proses kerja.
e) Site Manajer harus melakukan pemeriksaan pribadi
terhadap lokasi kerja untuk memastikan kesadaran
keselamatan tingkat tinggi di antara para pekerja
dipertahankan.
f) Memastikan persyaratan untuk pemeriksaan peralatan dan
mesin di tempat kerja disesuaikan dengan, oleh orang yang
kompeten dan temuan pemeriksaan tersebut
didokumentasikan dan ditinjau dengan benar.
g) Site Manajer akan menghadiri pertemuan keamanan
(Toolbox) dan memastikan masalah keamanan lokasi
konstruksi ditangani.
h) Site Manajer harus mendukung dan mendorong
pengawasnya untuk mempertahankan praktik kerja yang
aman dalam semua kegiatan mereka.
i) Mengelola semua subkontraktor jika ada untuk memastikan
bahwa kepatuhan keselamatan secara keseluruhan
tercapai.
j) Site Manajer harus menegakkan tindakan disipliner yang
tepat terhadap setiap pelanggaran peraturan dan prosedur
proyek.
k) Site Manager harus meninjau analisis keselamatan kerja
dan penilaian bahaya.
l) Site Manajer harus memastikan bahwa semua karyawan
telah menghadiri Program Induksi Keselamatan sebelum
mereka mulai bekerja
3.1.3. EHS Officer
a) Menyiapkan dokumen K3L Manual dan K3L Prosedur
sebagai pedoman K3LL.
b) Melakukan Identifikasi bahaya, menilai resiko dan
menetapkan pengendalian (Hazard Identification, Risk
Assessment & Determining Control / HIRADC) atas seluruh
aktifitas pekerjaan yang di record dalam format JOB
SAFETY ANALYSIS (JSA).

Anda mungkin juga menyukai