Sosiologi 6 - Perceraian
Sosiologi 6 - Perceraian
Perceraian merupakan putusnya ikatan dalam hubungan suami istri berarti putusnya
hukum perkawinan sehingga keduanya tidak lagi berkedudukan sebagai suami-istri
dan tidak lagi menjalani kehidupan bersama dalam suatu rumah tangga.
3. MENGAPA ORANG-ORANG MELAKUKAN PERCERAIAN
SETELAH MENIKAH? APA FAKTOR YANG MENYEBABKAN
PERCERAIAN?
Karena dalam setiap pernikahan atau rumah tangga memiliki permasalahan tersendiri
seperti kebutuhan ekonomi yang kurang memadai,mental yang belum siap untuk berumah
tangga dan perbedaan prinsip dalam rumah tangga. Hal ini membuat hubungan suami dan
istri menjadi kurang harmonis dan memicu terjadinya perceraian.
Faktor-faktor penyebab perceraian:
1. Menikah karena terburu-buru.
2. Tidak punya pekerjaan tetap.
3. Masalah ekonomi
4. Memandang rendah pasangan
5. Prinsip yang berbeda
6. KDRT
7. Selingkuh
4. JELASKAN PENDAPATMU TENTANG PERCERAIAN
YANG DISEBABKAN OLEH KDRT? APAKAH KDRT
MENJADI HAL YANG NORMAL DALAM SEBUAH
KELUARGA?
Perceraian karena kdrt itu sangat wajar jika pasangan suami istri itu cerai
dikarenakan salah satu dari mereka yang melakukan kekerasan kepada suami/istri
dampaknya yaitu mengalami sakit fisik, tekanan mental, menurunnya rasa percaya
diri dan harga diri, mengalami rasa tidak berdaya, mengalami ketergantungan
pada suami/istri yang sudah menyiksa dirinya, mengalami stress pasca trauma,
mengalami depresi, dan keinginan untuk bunuh diri. Menurut saya KDRT dalam rumah
tangga itu juga tidak wajar dalam sebuah rumah tangga.
5. COBA JELASKAN PENDAPATMU SOAL PENGERTIAN
BEBAN GANDA DALAM RUMAH TANGGA DAN BEBAN
APA SAJA YANG DITERIMA OLEH PEREMPUAN SAAT
MENGALAMI PERCERAIAN?
Beban ganda (double burden) artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu
jenis kelamin lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya. Beban yang diterima
perempuan saat mengalami perceraian, antara lain yaitu tuntutan menikah lagi,
memegang peran sebagai ayah, ibu, pencari nafkah, dan pengasuh, diperlakukan
secara tak menyenangkan dan dihakimi secara tak adil, menanggung pandangan
merendahkan dari masyarakat.
6. JELASKAN URGENSI UU-TPKS DALAM MELINDUNGI
HAK-HAK KORBAN DARI PERCERAIAN?
Pemerintah telah membuat Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan
Seksual (RUU TPKS) untuk memperkuat pencegahan dan penanganan kekerasan
seksual di Indonesia. Urgensi RUU TPKS mutlak perlu untuk disahkan, karena dalam
regulasi KUHP hanya mencakup 2 hal, yaitu pemerkosaan dan pelecehan seksual
atau pencabulan. Sementara, dalam RUU TPKS mengklasifikasikan kekerasan seksual
dalam 9 kategori dengan definisi yang lebih luas dan mampu lebih menjerat pelaku.
Selain itu RUU TPKS memberikan perlindungan bagi korban, keluarga korban, dan
saksi. Selain itu pelaku kekerasan seksual diberikan rehabilitasi agar tindakan
kekerasan seksual tidak kembali terjadi.
7. SOLUSI YANG ANDA BERIKAN UNTUK KASUS
PERCERAIAN BAIK SECARA PREVENTIF MAUPUN
PERSUASIF.
SECARA PREVENTIF
1. Intropeksi
2. Tidak saling menyalahkan satu sama lain
3. Belajar memaafkan dan melupakan
4. Saling mendengarkan satu sama lain
SECARA PERSUASIF
1. Luangkan waktu sendiri jika memang butuh
2. Mau berkompromi satu sama lain
3. Mau mengutarakan perasaan
4. Temukan goals dalam berumah tangga
5. Ubah penampilan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH