Anda di halaman 1dari 3

No.

Dok:
SSE-SHE-PDN-09-F03 FORMULIR
Rev. 04 Hlm .. dari …

LAPORAN
Tanggal: 2-Maret -2022

Tanggal : 1 Juni 2022


Kepada : All Colleagues Medical Soka SSB Western Field SSR
Tembusan : dr. Diesriqa Andri H., dr. Agus S.,Abdul Latif
Perihal : Laporan Kegiatan Safety dan IH Campaign

Hari Rabu tanggal 1 Juni 2022, telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan P3K pada korban gigitan ular dan serangga
1. Biological Hazard dan Pelatihan P3K pada korban Gigitan Ular dan Serangga sebelum di bawa ke Faskes
Notulensi
No Topik IH Campaign Pemateri Peserta
1. Occupational Health (Biological Hazard – temuan Ular dan
Harmoko
serangga terbang di area Meta Station) OH Onshore Matra eastern

TEMUAN :
Pada saat para pekerja Crew Projek melaksanakan aktivitas
pekerjaan di lapangan untuk pembangunan Flaring di Meta Station
1. MEDICAL
seringnya ditemukan hewan berbisa khususnya ular cobra dan 2. RTR
serangga penyengat, oleh sebab itu diharapkan untuk semua 3. HSE
4. FMO
pekerja lebih hati2 dan waspada akan bahaya Biological Hazard
tersebut, dari informasi dan data yang dicatat telah sering sekali
para pekerja di seluruh wilayah Matra Eastern baik itu operator dan
Crew lainnya menemukan ular jenis Cobra ini baik di Station dan
Mess pekerja
2. Materi P3K pada korban gigitan ular dan serangga serta cara
penanganannya
WHO menyebutkan angka kematian akibat gigitan ular itu Harmoko
OH Onshore Matra eastern

mencapai 81.000 – 138.000 / pertahun nya. 1. MEDICAL


2. RTR
o Tempat yang di sukai Ular yaitu, Saluran Air, Sepatu, 3. HSE
Semak, Kamar Mandi, gelap kotor, dan lembab serta 4. FMO
hangat.
o Musim kawin ular : Mei, Juni, Juli.
Mengeluarkan Telur : Agustus, September, Oktober Bibit-
bibit Ular : November, Desember, dan januari
o Pencegahan yang bisa kita lakukan
o Menaruh Wewangian di sekitar tempat tinggal atau
Mess seperti Belerang.
o Menutup akses masuknya ular
o Menjaga kebersihan, seperti tempat sampah dan semak
o Jangan memasukan tangan di celah timbunan kayu dan
sampah
o Jika berjalan di semak ushakan membawa kayu dan
membuat suara berisik seperti menepuk-nepuk semak
supaya hewan melata lainnya lari.
No. Dok:
SSE-SHE-PDN-09-F03 FORMULIR
Rev. 04 Hlm .. dari …

LAPORAN
Tanggal: 2-Maret -2022

o Pergunakan senter jika berjalan di malam hari


o Pastikan selalu menggunakan sepatu ketika berjalan di
area Semak.
o Berdasarkan sifatnya pada tubuh mangsa, bisa
ular dapat dibedakan menjadi :
- Bisa hemotoksik, yaitu bisa yang mempengaruhi
jantung dan sistem pembuluh darah, contohnya ular Kobra,
King Kobra, Gadung Luwuk, Lular tanah, badotan bedor
- Bisa neurotoksik, yaitu bisa yang mempengaruhi
sistem saraf dan otak, contohnya ular Kobra, King Kobra,
Welang, Weling
- Bisa sitotoksik, yaitu bisa yang hanya bekerja pada
lokasi gigitan, contohnya Ular tali wangsa, hijau pucuk
o Gambar Bekas gigitanan ular :
o Ular tidak berbisatanpa bekas taring,
(B) Ular berbisa dengan bekas taring.
o Gambaran Klinis akibat Gigitan Ular Berbisa
o Timbul rasa nyeri daerah tusukan (muncul segera
setelah gigitan)
o Daerah gigitan bengkak, kemerahan, memar (dapat
cepat berkembang)
o Reaksi emosi yang kuat, penglihatan kembar
/ kabur, mengantuk, sakit kepala, pusing dan pingsan,
mual dan atau muntah dan diare,
o Rasa sakit atau berat didada dan perut, tanda-tanda
tusukan gigi, gigitan biasanya pada tungkai/kaki,
sukar bernafas dan berkeringat banyak, kesulitan
menelan serta kaku di daerah leher dan geraham.
o P3K pada gigitan ular
Pertolongan pertama, harus dilaksanakan secepatnya setelah
terjadi gigitan ular sebelum korban dibawa ke rumah sakit.
Hal ini dapat dilakukan oleh korban sendiri atau orang lain yang
ada di tempat kejadian.
Tujuan pertolongan pertama adalah
o Untuk menghambat penyerapan bisa,
o Mempertahankan hidup korban , dan
o Menghindari komplikasi sblum mendapatkan perawatan
medis di rumah sakit serta mengawasi gejala dini yang
membahayakan.
Langkah-langkah pertolongan pertama
o Pertolongan pertama yang harus dilakukan , Ingat DRABC
o JANGAN PANIK !!! , pastikan daerah sekitar aman dan ular
telah pergi
No. Dok:
SSE-SHE-PDN-09-F03 FORMULIR
Rev. 04 Hlm .. dari …

LAPORAN
Tanggal: 2-Maret -2022

o Segera cari pertolongan medis, jangan tinggalkan korban.


selanjutnya lakukan prinsip (RIGT)
R (Reassure) =Yakinkan kondisi korban, tenangkan dan
istirahatkan korban kepanikan akan menaikan tekanan
darah
I ( Immobilisation ) = Jangan menggerakan korban, perintahkan
korban untuk tidak berjalan atau lari.
 Usahakan korban Berbaring
G (Get) = Bawa korban ke rumah sakit sesegera.
T ( Tell the Doctor ) = Informasikan ke dokter tanda dan
gejala yang muncul pada korban.
 Lakukan tehnik balut tekan ( pressure-immoblisation ) pada
daerah sekitar gigitan
Prosedur Pressure Immobilization (balut tekan)
a. Istirahatkan (Immobilisasikan) Korban
b.Gunakan alat Bite & Sting Kit dan Keringkan luka gigitan
c.Gunakan pembalut elastis / kain
d.Jaga luka lebih rendah dari jantung
e.Jika bagian kaki yang di gigit biarkan jari kaki jangan dibalut
g. Jangan melepas celana atau baju korban
h. Balut dengan cara melingkar cukup kencang namun jangan
sampai menghambat aliran darah (dapat dilihat dengan
warna jari tangan / kaki yang tetap pink)
i. Beri papan/pengalas keras sepanjang tangan / kaki.
3 Penanganan pada korban gigitan serangga. Salam – Kompak - Selalu 5. MEDICAL
6. RTR
 Pada umumnya serangga di indonesi baik jenis serangga Sehat – Selamat - Bahagia 7. HSE
terbang, jenis hewan lipan, kalajengking, dan laba-laba itu tidak 8. FMO
mengakibatkan kematian tetapi dapat menimbulkan sensasi
nyeri yang hebat bahkan mengakibatkan demam akibat
racunnya tersebut.
 Penangannya yaitu dengan cara membersihkan luka gigitan
dengan menggunakan sabun dan air serta jika ada sepihan
tubuh dari hewan tersebut atau sengatnya itu kita buang.
 Langkah selanjutnya bawa korban ke Faskes terdekat untuk
penangan lebih lanjut.

Demikian yang bisa kami sampaikan,


Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Prepared by, Approved by,

Harmoko dr. Diesriqa Andri H / dr. Agus Susilo


Occupational Health Onshore SSB Eastern Occupational Health Doctor Onshore Field

Anda mungkin juga menyukai