Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan
berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Keracunan
sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia.Pada kenyataannya
bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan
keracunan.

Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa


tumbuhan dan hewan. Salah satunya adalah gigitan binatang berbisa yang
sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. Mengingat masih sering terjadi
keracunan akibat gigitan binatang berbisa seperti ular maka untuk dapat
menambah pengetahuan masyarakat kami menyampaikan informasi
mengenai bahaya dan pertolongan terhadap gigitan ular berbisa, binatang
darat, dan binatang laut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis binatang berbisa
2. Bagaimana tanda dan gejala binatang berbisa
3. Bagaimana penangan pertama gigitan binatang berbisa
4. Bagaimana pertolongan dirumah sakit pada pasien gigitan binatang
berbisa.
C. Tujuan
Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat secara umum dan
khususnya mahasiswa kesehatan tentang jenis-jenis hewan yang berbisa atau
beracun dan bagaimana cara memberikan pertolongan pertama secara
langsung atau dirumah sakit.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Binatang Berbisa
Baik Hewan yang beracun maupun Hewan yang berbisa, kedua-duanya
merupakan Hewan yang berbahaya bagi Manusia. Dalam hitungan beberapa menit
bahkan hitungan detik, racun ataupun bisa hewan tersebut dapat mematikan
nyawa manusia. Oleh karena itu, kita perlu hati-hati jika menemui hewan-hewan
tersebut. Berikut ini adalah 10 Hewan yang Paling Beracun dan Berbisa di Dunia ini :

1. Ubur-ubur Kotak (Box Jellyfish)


Ubur-ubur Kotak atau Box Jelly fish ini merupakan Hewan yang
paling berbisa di Dunia karena telah mematikan lebih dari 5000 nyawa
manusia sejak tahun 1954. Racun dari bisa Ubur-ubur Kotak ini
menyerang Jantung, sistem saraf dan sel-sel kulit. Korban yang terkena
sengatan Ubur-ubur kotak ini akan mengalami Syok dan serangan
jantung sehingga meninggal dunia sebelum mencapai tepi laut.
Panjang Tentakel yaitu organ Tubuh Ubur-ubur Kotak yang
memanjang dan fleksibel dapat mencapai hingga 3 meter dan memiliki
sekitar 5000 sel penyengat yang mematikan. Ubur-ubur Kotak biasanya
dapat ditemukan di perairan Indo-Pasific dan Australia.
2. Ular Sendok Raja (King Cobra)
Ular Sendok Raja atau King Cobra merupakan Ular yang paling
mematikan di dunia ini. Satu gigitan Ular Sendok Raja dapat mematikan
seorang dewasa sehat didalam jangka waktu 15 menit ataupun dapat
mematikan seekor Gajah Afrika yang besar dalam jangka waktu 3 jam.
Satu kali gigitan Ular King Cobra ini dapat menyuntik racun sebanyak 5
kali lipat dari ular jenis lainnya.
Ular Sendok Raja juga merupakan Ular berbisa terpanjang di Dunia
dengan kepanjangannya hingga 5,6 meter dan dapat menegakan
badannya hingga1,8 meter. Dikatakan Raja karena Ular King Cobra juga
memangsa jenis ular lainnya. Ular King Cobra atau Ular Sendok Raja ini
banyak ditemukan di kawasan perhutanan Asia Tenggara dan Asia
Selatan.

2
3. Kalajengking Deathstalker
Kalajengking Deathstalker merupakan jenis kalajengking yang
paling berbahaya di dunia. Sengatannya dapat menyebabkan rasa sakit
yang luar biasa, kejang dan demam tinggi serta koma. Pada umumnya
sengatan Kalajengking Deathstalker tidak menimbulkan kematian bagi
orang dewasa yang sehat. Namun akan sangat berbahaya bagi mereka
yang menderita alergi, penyakit jantung maupun anak kecil dan orang
tua.
Kalajengking Deathstalker atau Deathstalker Scorpion dapat
ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah.
4. Laba-laba Brazilian Wandering
Menurut pengakuan Buku Rekor Dunia Guinness pada tahun 2007,
Brazilian Wandering merupakan Laba-laba yang paling mematikan di
dunia karena telah menyebabkan banyak kematian manusia. Cukup
dengan Racun sebanyak 0.006mg dari laba-laba Brazilian Wandering ini
dapat membunuh seekor Tikus. Laba-laba sangat berbahaya karena
banyak dijumpai di tempat keramaian penduduk, di mobil, lemari baju
maupun di sepatu. Gigitan Laba-labaBrazilian Wandering akan
menimbulkan rasa sakit, peradangan dan kehilangan kendali pada otot.
Jika tidak dirawat segera akan menimbulkan kematian. Untungnya,
terdapat obat penawar terhadap racun laba-laba jenis ini.
Laba-laba Brazilian Wandering ini banyak ditemukan di kawasan
perhutanan Amazon dan Brasil.
5. Katak Panah Beracun (Poison Dart Frog)
Katak Panah Beracun atau Poison Dart Frog merupakan Katak
yang memiliki corak warna yang cerah dan terang. Dikatakan Katak
Panah karena racun katak ini sering digunakan sebagai racun yang
dioleskan pada ujung anak panah oleh pribumi Indian. Racun seekor
Katak Panah Beracun (Poison Dart Frog) dapat membunuh 10 orang
dewasa yang sehat atau sekitar 20.000 ekor tikus. Racun Katak Panah ini
terdapat pada kulitnya sehingga dapat membunuh hewan lain saat mereka

3
disentuh atau dimakan. Katak Poison Dart Frog dipercayai sebagai
Hewan Vertebrate yang paling beracun di Dunia ini.

Katak Panah Beracun ini dapat ditemukan di wilayah benua


Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
6. Ikan Buntal (Puffer Fish)
Ikan Buntal atau Puffer Fish merupakan Hewan Vertebrata paling
beracun kedua di Dunia setelah Katak Panah Beracun (Poison Dart Frog).
Ginjal, hati dan kulitnya mengandung racun Tetrodotoxin yang sangat
berbahaya bagi yang memakannya. Hanya dengan racun 1 Ekor Ikan
Buntal sudah dapat membunuh 30 orang dewasa yang sehat. Keracunan
Ikan Buntal dapat menyebabkan mati rasa di bibir dan lidah, muntal,
mual, sulit bernafas, pening, jantung berdetak dengan cepat, lumpuh dan
kematian. Kebanyakan mereka yang keracunan Ikan Buntal akan
meninggal dunia dalam waktu 4 hingga 24 jam. Namun di Jepang dan
Korea, daging beberapa spesis Ikan Buntal dijadikan sebagai makanan
tetapi harus disiapkan oleh juru masak yang berlisensi dan
berpengalaman sehingga mereka mengetahui bagian mana yang dapat
dimakan dan bagian manapula yang tidak dapat dimakan.
Menurut statistik yang dipublikasikan oleh Jepang, terdapat rata-
rata 6 kasus kematian dalam setahun yang dikarenakan oleh keracunan
Ikan Buntal.
B. Tanda dan Gejala Gigitan Binatang Berbisa
1. Pusing, kebingungan, pingsang, dan syok
2. Pendarahan dari mulut, hidung, dan area luka
3. Muntah darah atau terdapat darah dalam urin atau tinja
4. Kelumpuhan otot yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
5. Bengkak
6. Gatal-gatal disekitar area yang terkena gigitan
7. Nyeri
8. Sesak napas
9. Tampak kebiruan

4
C. Penanganan Pertama Gigitan Binatang Berbisa
Saat terkena gigitan bintang berbisa, tentu hal yang pertama kali
dirasakan jelas adalah panik dan cemas. Walaupun memang tak semua jenis
binatang itu berbisa, namun tak ada salahnya untuk mengkhawatirkan
efeknya. Gigitan bintang berbisa yang tak tertangani dengan cepat dan benar
maka bisa saja mengakibatkan kematian sehingga memang mampu membuat
orang-orang takut dengan mudah.
Berbisa atau tidak, Anda harus mengenali jenis binatang yang
menggigit lebih dulu di mana binatang jenis berbisa biasanya akan
meninggalkan bekas pada gigitan di anggota tubuh Anda. Bila memang
berbisa, jangan tunggu terlalu lama dan sebaiknya ditangani dengan cepat.
Upaya Penanganan Jika seseorang mengalami keracunan ikan fugu,
sebaiknya segera di bawa ke rumah sakit. Penanganan pertama yang
dilakukan biasanya adalah memompa perut pasien untuk mencegah masuknya
racun ke bagian tubuh yang lain. Penanganan ini harus dilakukan sebelum 30
menit pertama setelah makanan masuk ke dalam tubuh. Pada kasus-kasus
tertentu, racun ikan fugu ini bahkan masih dapat bereaksi 6 jam setelah proses
‘pemompaan’ selesai.
Pertolongan pertama pada gigitan ular berbisa dibutuhkan supaya
mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
1. Tetap Tenang
Setiap orang bertemu ular saja sudah panik, stres dan ketakutan
setengah mati, apalagi kalau sampai tergigit. Panik dan cemas adalah hal
yang wajar, terutama kita sering melihat di televisi bahwa kemungkinan
besar digigit ular maka akan mati. Namun, tetap tenang supaya
penanganan bisa dilakukan secara benar.
2. Menjauhi Lokasi
Ketika baru saja digigit ular, selain tetap tenang, Anda perlu
menjauhi lokasi tempat Anda digigit oleh si ular. Yang penting adalah
Anda berada di tempat yang aman lebih dulu karena selalu ada

5
kemungkinan untuk gigitan yang berikutnya. Sebelum hal tersebut terjadi,
lebih baik pindah dan menjauhlah.
Mungkin Anda adalah tipe orang yang berani, namun tidak
disarankan untuk membalas dendam pada ular yang sudah menggigit
Anda. Yang paling utama setelah tergigit adalah memikirkan keselamatan
diri sendiri lebih dulu. Jauhkan diri dari si ular dan lokasi tempat kejadian
perkara supaya ular tak mampu menjangkau Anda kembali.
3. Tidak Banyak Bergerak
Supaya dapat diatasi dengan baik, korban gigitan ular selalu
diharapkan untuk tenang dan tidak panik, dan ini juga termasuk untuk
tidak banyak bergerak. Membatasi gerakan adalah hal yang penting ketika
baru saja digigit oleh ular. Tujuan pembatasan gerak adalah agar racun tak
makin menyebar di dalam tubuh.
Ketika racun makin menyebar, maka otomatis tubuh Anda pun
semakin dalam bahaya. Penyebaran racun mampu memperbesar risiko
kematian apabila penanganannya pun terlambat. Aktivitas fisik yang tak
dibatasi bisa membuat racun menjalar ke pembuluh darah dengan cukup
cepat, maka tenangkan diri, menjauh dari lokasi dan hindari banyak
gerakan tubuh.
4. Memosisikan Tubuh dengan Benar
Selain membatasi gerakan, ada pula posisi tubuh yang dianggap
lebih tepat dan aman. Ketika gigitan ular ada pada area tangan, Anda perlu
mengupayakan supaya tangan tak terangkat tinggi-tinggi apalagi setara
dengan jantung. Jadi intinya, area gigitan perlu dipastikan untuk ada di
bawah level jantung.
5. Mengikat Area Atas yang Digigit Ular
Banyak orang tahu tentang cara pengikatan, namun tak terlalu
mengerti bagaimana harus melakukannya. Asalkan ada pita, kain panjang
atau tali yang cukup untuk mengikat, maka akan sangat membantu.
Gunakan salah satu dari benda tersebut sebagai pengikat area atas anggota
badan yang kena gigitan ular.
Pengikatan perlu dilakukan dengan kencang dan kendurkan setiap 15
menit sekali dengan lama waktu pengenduran ikatan 1 menit lamanya.

6
Hanya saja, memang langkah pertolongan pertama ini cukup berisiko pula
apabila dilakukan secara salah. Mengikat bagian tubuh yang terkena
gigitan ular sebetulnya tidak mudah.
Ada yang bisa saja tak tepat sasaran dan malah menjadi faktor yang
memperburuk kondisi. Pengikatan yang salah berpotensi untuk membuat
seluruh jaringan yang ada di bawah ikatan yang sangat kuat mati.
Matinhya seluruh jaringan adalah karena peredaran darah yang terhenti
secara total. Jangan bertindak gegabah karena amputasi adalah akibat dari
kematian jaringan.
6. Membersihkan Luka
Pertolongan pada gigitan ular juga bisa dilakukan dengan
membersihkan luka gigitannya. Namun Anda tak diperkenankan untuk
menggunakan air dalam membersihkan luka tersebut. Jangan coba-coba
untuk menyiram luka dengan air, melainkan cobalah untuk menggunakan
kain bersih dan kering untuk menutup luka tersebut.
7. Tidak Memotong Area Gigitan
Ada pula cara menangani gigitan ular dengan memotong area yang
digigit oleh ular, namun jangan kira bahwa ini adalah cara paling baik dan
bisa diandalkan. Lebih baik Anda tak mencoba-coba apabila bukan ahli
dalam hal tersebut. Memotong area gigitan menggunakan pisau atau alat
tajam lainnya tak diperkenankan karena sangat berisiko meningkatkan
kondisi yang lebih parah.
8. Tidak Mengisap Racun
Ada beberapa adegan pada film yang mungkin pernah Anda tonton
untuk mengisap darah yang kiranya mengandung racun akibat digigit
hewan berbisa, termasuk ular. Namun hal seperti ini justru tidaklah
disarankan untuk dilakukan, apalagi bila dilakukan dengan mulut. Hal ini
malah justru berisiko tinggi racun makin menyebar ke anggota tubuh lain
melalui mulut.
9. Tidak Memakai Es
Untuk menangani luka gigitan ular, jangan sekali-kali mengira
bahwa kompresan es akan sangat membantu. Walau memang timbul
pembengkakan pasca digigit ular dan es adalah bahan sederhana ampuh

7
yang mampu mencegah dan mengatasi pembengkakan, jangan memakai
es. Area gigitan ular justru tak boleh sampai terkena es.
10. Tidak Minum Obat Sembarangan
Sama halnya dengan poin sebelumnya, minum obat sembarangan
juga tak diperkenankan. Hal ini sebenarnya sama maknanya dengan poin
yang sudah disebutkan di atas, yakni korban tak boleh diberi apapun
melalui mulut. Obat tanpa resep dari dokter adalah langkah yang bisa-bisa
malah membahayakan diri korban.
11. Pergi ke IGD Terdekat
Instalasi Gawat Darurat sangat dibutuhkan oleh korban gigitan ular.
Membawa korban langsung ke IGD tentu merupakan langkah tepat,
apalagi bila ular yang menggigit adalah ular berbisa. Seperti yang sudah
disebutkan di awal, tak perlu mengejar atau membunuh ular tersebut
karena hanya membuang waktu Anda saja.
D. Pertolongan di Rumah Sakit Pada Pasien Gigitang Binatang Berbisa
Perawatan definitif meliputi pengecekan kembali ABC dan
mengevaluasi pasien atas tanda-tanda syok (seperti takipneu, takikardi, kulit
kering dan pucat, perubahan status mental, hipotensi). Rawat dahulu keadaan
yang mengancam nyawa. Korban dengan kesulitan bernafas mungkin
membutuhkan endotracheal tube dan sebuah mesin ventilator untuk menolong
korban bernafas. Korban dengan syok membutuhkan cairan intravena dan
mungkin obat-obatan lain untuk mempertahankan aliran darah ke organ-organ
vital.
Semburan bisa ular sendok, apabila mengenai mata, dapat
mengakibatkan iritasi menengah dan menimbulkan rasa pedih yang
hebat.Mencucinya bersih-bersih dengan air yang mengalir sesegera mungkin
dapat membilas dan menghanyutkan bisa itu, mengurangi iritasi dan
mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada mata.
Dalam beberapa jam, sindrom ringan awal dapat berkembang menjadi
sedang bahkan reaksi yang berat.
Beri antivenin pada korban gigitan ular koral sebagai standar perawatan jika
korban datang dalam 12 jam setelah gigitan, tanpa melihat adanya tanda-

8
tanda lokal atau sistemik. Neurotoksisitas dapat muncul tanpa tanda-tanda
sebelumnya dan berkembang menjadi gagal nafas.
Bersihkan luka dan cari pecahan taring ular atau kotoran lain.
Suntikan tetanus diperlukan jika korban belum pernah mendapatkannya
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.Beberapa luka memerlukan antibiotik
untuk mencegah infeksi.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan
berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Di sekeliling
kita ada racun alami yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan hewan. Salah
satunya adalah gigitan binatang berbisa yang sering terjadi di daerah tropis
dan subtropics. Banyak jenis-jenis binatang berbisa yang ditandai dengan
berbagai macam tanda dan gejala yang menyebabkan cedera fisik,
kelumpuhan bahkan kematian. Untuk itu diperlukan kewaspadaan dan
penanganan yang tepat baik di lapangan maupun di Rumah Sakit.
B. Saran
Diharapkan bagi pembaca, baik masyarakat maupun mahasiswa dapat
membedakan jenis-jenis hewan yang berbisa serta dapat memberikan
pertolongan pertama secara tepat

10
DAFTAR PUSTAKA
https://pulauherbal.com/jurnal/2489-racun-ikan-fugu-ikan-buntal-yang-
mematikan.html
https://halosehat.com/review/tindakan-medis/pertolongan-pertama-pada-gigitan-
ular
https://macrofag.blogspot.com/2013/03/askep-kegawat-daruratan-akibat-
gigitan_4.html
https://www.anehdidunia.com/2012/07/jenis-binatang-paling-berbisa-di-
dunia.html

11

Anda mungkin juga menyukai