Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ARTIKEL ANTI-AGING MEDICINE

“Manfaat Tretionin sebagai Anti-Aging”

Disusun Oleh :
Regina Jade Christabell. 42200478
Noki Otto K 42200479

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


RS BETHESDA YOGYAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2022
PENDAHULUAN
Penuaan kulit adalah proses biologis kompleks yang tak terelakkan secara intrinsik.
Penuaan kulit dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk genetika, paparan lingkungan
(radiasi UV, xenobiotik, dan stres mekanis), perubahan hormonal dan proses
metabolisme (pembentukan senyawa kimia reaktif seperti spesies oksigen aktif, gula dan
aldehida). Faktor-faktor ini bertindak atas perubahan struktur, fungsi, dan penampilan
kulit. Namun radiasi UV matahari tidak diragukan lagi adalah satu-satunya faktor utama
yang bertanggung jawab atas penuaan kulit. Photoaging terlibat dalam proses penuaan
dini yang terjadi karena paparan kumulatif radiasi ultraviolet. 
Berbagai retinoid alami dan sintetis telah diteliti mengobati penuaan yang menunjukkan
perbaikan histologis dan klinis dimana penelitian dilakukan pada pasien dengan kulit
photoaging. Obat topikal berbasis vitamin A yang disebut retinoid adalah senyawa anti-
penuaan yang paling banyak digunakan dan diteliti. Tretinoin merupakan retinoid
pertama. Tretionin digunakan sebagai pengobatan jerawat pada 1970-an, kemudian para
peneliti menemukan manfaat lainnya untuk memudarkan bintik-bintik keratosis aktinik,
meratakan pigmentasi, dan mempercepat pergantian sel-sel kulit superfisial. Retinoid
mengurangi garis-garis halus dan kerutan dengan meningkatkan produksi kolagen. 
Di antara berbagai jenis retinoid, tretinoin adalah retinoid yang paling poten dan paling
banyak diteliti untuk terapi photoaging. Meskipun retinoid dinilai baik dalam mengobati
penuaan kulit, reaksi iritan seperti terbakar, bersisik atau dermatitis merupakan efek
samping terapi retinoid sehingga penggunaannya dibatasi. Jenis retinoid lain yaitu
retinaldehid dan retinol dinilai tidak mengiritasi. Untuk meminimalkan efek samping
obat, bebagai obat baru telah dikembangkan. Nanopartikel menunjukkan potensi yang
baik dalam meningkatkan stabilitas, tolerabilitas dan kemanjuran retinoid seperti
tretinoin dan retinol.
Artikel ini akan membahas tentang peran retinoid sebagai anti-aging
ISI
Banyak studi menunjukkan efek positif tretinoin dalam meningkatkan tampilan klinis
dari photoaging. Penggunaan monoterapi tretinoin topikal secara signifikan dapat
mengurangi kerutan halus, hiperpigmentasi dan bintik hitam pada kulit. Tretinoin
memperlambat penghancuran kolagen dan serat elastis dengan dengan menghambat
regulasi dari MMPs. Tretinoin juga menginduksi MRC2 dan Prolidase yang akan
meningkatkan daur ulang kolagen.
Subjek yang menggunakan tretinoin topikal menunjukkan peningkatan yang signifikan
dalam indikator imunohistologis dari sintesis prokolagen. Hasil dari penggunaan
tretinoin adalah meningkatkan pemulihan matriks dermal, peningkatan kerutan, dan
ketahanan kulit.
Selain itu, sebagian besar artikel menemukan peran penting tretinoin dalam memperbaiki
dispigmentasi akibat sinar UV. Sebuah studi oleh Bagatin et al. pada 128 subjek
menunjukkan bahwa 71,9% subjek menunjukkan perbaikan melanosis setelah 24 minggu
aplikasi krim tretinoin 0,05%. Tretinoin telah terbukti memperbaiki dispigmentasi
dengan menghambat tirosinase, mengurangi transfer melanosom, dan meningkatkan
pelepasan keratinosit yang mengandung melanin.
Dosis tretinoin topikal bervariasi dari 0,025% hingga 0,1%. Penggunaan tretinoin dengan
dosis ini telah menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam tanda klinis photoaging.
Penelitian sebelumnya telah menyebutkan bahwa tretinoin topikal menghasilkan
perbaikan tergantung dosis pada epidermis, diantaranya pemadatan stratum korneum,
peningkatan ketebalan epidermis, dan penurunan kandungan melanin. Sebuah studi klinis
oleh Darlenski et al. menemukan bahwa krim tretinoin 0,02% efektif mengobati penuaan
dini dengan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan dosis yang lebih
tinggi. Sebaliknya, tretinoin 0,01% tidak menunjukkan perbaikan dalam photoaging. 
Selain tretionin terdapat beberapa jenis retinoid yaitu retinol, retinaldehid, adapalene,
tazarotene.

KESIMPULAN

Penuaan kulit dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk genetika, paparan lingkungan.
Tretinoin adalah jenis retinoid yang paling poten dan sering digunakan. Monoterapi
tretinoin topikal secara signifikan dapat mengurangi kerutan halus, hiperpigmentasi dan
bintik hitam pada kulit.  Peran penting tretinoin dalam memperbaiki dispigmentasi akibat
sinar UV. Dosis tretinoin topikal bervariasi dari 0,025% hingga 0,1% dengan dosis ini
telah menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam tanda klinis photoaging.

DAFTAR PUSTAKA

Al Mamun, F., Hosen, I., Misti, J.M., Kaggwa, M.M., Mamun, M.A., 2021. Mental disorders
of Bangladeshi students during the COVID-19 pandemic: a systematic review. Psychol. Res.
Behav. Manag. 14, 645–654. https://doi.org/10.2147/ PRBM.S315961.

Boyraz, G., Legros, D.N., Tigershtrom, A., 2020. COVID-19 and traumatic stress: the role of
perceived vulnerability, COVID-19-related worries, and social isolation. J. Anxiety Disord.
76, 102307. https://doi.org/10.1016/j.janxdis.2020.102307, 102307.

Birdee, G.S., Legedza, A.T., Saper, R.B., Bertisch, S.M., Eisenberg, D.M., Phillips, R.S.,
2008. Characteristics of yoga users: results of a national survey. J. Gen. Intern. Med. 23 (10),
1653–1658.

Breedvelt, J.J.F., Amanvermez, Y., Harrer, M., Karyotaki, E., Gilbody, S., Bockting, C.L.H.,
Ebert, D.D., 2019. The effects of meditation, yoga, and mindfulness on depression, anxiety,
and stress in tertiary education students: a meta-analysis. Front. Psychiatr. 10, 193.
https://doi.org/10.3389/fpsyt.2019.00193.

Chandran, V., Bermúdez, M.-L., Koka, M., Chandran, B., Pawale, D., Vishnubhotla, R.,
Sadhasivam, S., 2021. Large-scale genomic study reveals robust activation of the immune
system following advanced Inner Engineering meditation retreat. Proc. Natl. Acad. Sci. Unit.
States Am. 118 (51), e2110455118. https://doi.org/10.1073/ pnas.2110455118.

Sahni, P.S., Singh, K., Sharma, N., Garg, R., 2021. Yoga an effective strategy for self-
management of stress-related problems and wellbeing during COVID19 lockdown: a cross-
sectional study. PLoS One 16 (2), e0245214. https://doi.org/10.1371/ journal.pone.0245214.

Gopal, A., Mondal, S., Gandhi, A., Arora, S., Bhattacharjee, J., 2011. Effect of integrated
yoga practices on immune responses in examination stress - a preliminary study. Int. J. Yoga
4 (1), 26–32. https://doi.org/10.4103/0973-6131.78178.

Goyal, R., Lata, H., Walia, L., Narula, M.K., 2014. Effect of pranayama on rate pressure
product in mild hypertensives. Int. J. Appl. Basic Med. Res. 4 (2), 67–71. https://
doi.org/10.4103/2229-516X.136776.

Grover, S., Sahoo, S., Mehra, A., Avasthi, A., Tripathi, A., Subramanyan, A., Janardran
Reddy, Y.C., 2020. Psychological impact of COVID-19 lockdown: an online survey from
India. Indian J. Psychiatr. 62 (4), 354–362. https://doi.org/10.4103/
psychiatry.IndianJPsychiatry_427_20.

Pal, R., Singh, S.N., Halder, K., Tomer, O.S., Mishra, A.B., Saha, M., 2015. Effects of yogic
practice on metabolism and antioxidant–redox status of physically active males.
J. Phys. Activ. Health 12 (4), 579–587. https://doi.org/10.1123/jpah.2013-0059.

Pandya, A., Lodha, P., 2021. Social connectedness, excessive screen time during COVID- 19
and mental health: a review of current evidence. Front. Hum. Dynam. 45.

Park, J., Kim, S., 2016. Validity of muscle-to-fat ratio as a predictor of adult metabolic
syndrome. J. Phys. Ther. Sci. 28 (3), 1036–1045.

Pascoe, M.C., Thompson, D.R., Ski, C.F., 2017. Yoga, mindfulness-based stress reduction
and stress-related physiological measures: a meta-analysis. Psychoneuroendocrinology 86,
152–168. https://doi.org/10.1016/ j.psyneuen.2017.08.008.

Anda mungkin juga menyukai