Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN

OLEH:
ANDI NURUL AFIFAH PUTRI ANSI

05.01.19.1723

3A/ PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
meliimpahkan Hidayahnya dan memberikan kami kesempatan untuk
menyelesaikan Makalah yang telah kami buat. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan di dalam mata kuliah “PEMANFAATAN
LIMBAH PERTANIAN“ bagi Mahasiswa, Khususnya Prodi Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan Terima Kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberi dukungan moral serta bimbingan kepada
kami. Ucapan terimakasih kami tujukan kepada:
1. Orang Tua yang selalu memberi Semangat Dan Motivasi
2. Vandalisna, S.P.,M.Si , Ummu Aimanah, S.TP.,M.Si dan Munira,
S.TP., M.Si Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pemanfaatan
Limbah Pertanian
3. Muhammad Rizal,S.ST.,M.Si dan St. Latifah, S.TP Selaku PLP Mata
Kuliah Pemanfaatan Limbah Pertanian
4. Teman-teman yang saya banggakan.

Harapan saya Makalah ini dapat menambah ilmu tentang


“PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN” Makalah ini tentunya masih
banyak kekurangan, Oleh karena itu kami harapkan pembaca memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jeneponto , 23 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulis 2

II. PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Limbah 3
B. Macam macam Dan Sifat Limbah 4

C. Pengertian Limbah Pertanian 7

D. Klasifikasi Limbah Pertanian 8

E. Potensi Limbah Pertanian 11

F. Hubungan Limbah dengan Prpses pencemaran Lingkungan 12

III. PENUTUP 14

A. Kesimpulan 14

B. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa
dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop
cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya
dapat berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan
produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi
semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena
menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam
budidaya.Disamping menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya, kegiatan
pertanian juga menghasilkan produk sampingan yang berupa limbah
pertanian. !imbah pertanian yang semakin banyak lambat tahun akan
menimbulkan masalah besar bagi lingkungan disekitarnya. Pemanfaatan
limbah pertanian selama ini kurang maksimal hanya digunakan sebagai
campuran pakan ternak dan bahan bakar sehingga menjadi sumber
pencemaran lingkungan. Berdasarkan hal tersebut perlu upaya-upaya untuk
memanfaatkan limbah pertanian tersebut diantaranya untuk pupuk organik,
sebagai nutrisi untuk pakan lokal serta sebagai sumber energi bahan bakar
alternatif yang terbarukan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas sebagai mana yang telah penulis

jelaskan maka dapat ditarik beberapa masalah-masalah yang akan

1
dibahas dalam makalah ini yaitu:

1. Apa pengertian dari limbah?


2. Bagaimana macam macam dan sifat dari limbah?
3. Apa pengertian dari limbah pertanian?
4. Bagaimana pengklasifikasian dari limbah pertanian?
5. Apa potensi dari limbah pertanian?
6. Bagaimana hubungan limbah dengan proses pencemaran lingkungan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari limbah.
2. Mengetahui macam macam dan sifat dari limbah.
3. Mengetahui pengertian dari limbah pertanian.
4. Mengetahui pengklasifikasian dari limbah pertanian.
5. Mengetahui potensi dari limbah pertanian.
6. Mengetahui hubungan limbah dengan proses pencemaran lingkungan.

2
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Limbah

Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses
kegiatan manusia (Suharto, 2011:226).
Pengertian limbah adalah bahan pembuangan tidak terpakai yang
berdampak negatif bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah
merupakan sisa produksi, baik dari alam maupun hasil kegiatan manusia.
Keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang
prosedur impor limbah, menyebutkan bahwa limbah adalah barang atau
bahan sisa dan bekas dari kegiatan atau proses produksi yang fungsinya
sudahberubah. (Faqih Faqihah M Itsnaini, 2021),
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah
didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan
manusia. Dengan kata lain, limbah adalah barang sisa dari suatu kegiatan
yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di
sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air
kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik
lainnya (grey water).

Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan
dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga,
industri, pertambangan dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat
berupa gas dan debu, cair atau padat. Diantara berbagai jenis limbah ini ada
yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun ( Limbah B3 ).

3
B. Macam-Macam dan Sifat Limbah

1. Macam macam Limbah

a. Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair
terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam.

b. Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah
padat bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang
memindahkan. limbah padat tidak mudah larut dan sulit diuraikan.
sampah yang merupakan limbah yang terbanyak di lingkungan.
Istilah sampah diberikan kepada barang- barang atau bahan-bahan
buangan rumah tangga atau pabrik yang tidak digunakan lagi atau
tidak terpakai dalam bentuk padat. Limbah padat terdiri dari limbah
padat yang mudah tebakar, limbah padat sukar terbakar, limbah
padat yang mudah membusuk, limbah yang dapat didaur ulang,
limbah radioaktif, bongkaran bangunan, lumpur.

c. Limbah Gas
Limbah gas adalah zat buangan yang berwujud gas. Limbah
gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak
sehingga penyebarannya sangat luas.

2. Sifat Limbah

1. Mudah meledak (explosive)


Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan
tekanan standar dapat meledak karena dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi lewat reaksi fisika atau kimia
sederhana. Limbah ini sangat berbahaya baik saat penanganannya,

4
pengangkutan, hingga pembuangannya karena bisa menyebabkan
ledakan besar tanpa diduga-duga. Adapun contoh limbah B3
dengan sifat mudah meledak misalnya limbah bahan eksplosif dan
limbah laboratorium seperti asam prikat.

2. Pengoksidasi (oxidizing)
Limbah pengoksidasi adalah limbah yang dapat melepaskan
panas karena teroksidasi sehingga menimbulkan api saat bereaksi
dengan bahan lainnya. Limbah ini jika tidak ditangani dengan serius
dapat menyebabkan kebakaran besar pada ekosistem. Contoh
limbah b3 dengan sifat pengoksidasi misalnya kaporit.

3. Mudah menyala (flammable)


Limbah yang memiliki sifat mudah sekali menyala adalah limbah
yang dapat terbakar karena kontak dengan udara, nyala api, air,
atau bahan lainnya meski dalam suhu dan tekanan standar. Contoh
limbah B3 yang mudah menyala misalnya pelarut benzena, pelarut
toluena atau pelarut aseton yang berasal dari industri cat, tinta,
pembersihan logam, dan laboratorium kimia.

d. Beracun (moderately toxic)


Limbah beracun adalah limbah yang memiliki atau mengandung
zat yang bersifat racun bagi manusia atau hewan, sehingga
menyebabkan keracunan, sakit, atau kematian baik melalui kontak
pernafasan, kulit, maupun mulut. Contoh limbah b3 ini adalah
limbah pertanian seperti buangan pestisida.

e. Berbahaya (harmful)
Limbah berbahaya adalah limbah yang baik dalam fase padat,
cair maupun gas yang dapat menyebabkan bahaya terhadap

5
kesehatan sampai tingkat tertentu melalui kontak inhalasi ataupun
oral.
f. Korosif (corrosive)
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang memiliki ciri
dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan pengkaratan
pada baja, mempunyai pH ≥ 2 (bila bersifat asam) dan pH ≥ 12,5
(bila bersifat basa). Contoh limbah B3 dengan ciri korosif misalnya,
sisa asam sulfat yang digunakan dalam industri baja, limbah asam
dari baterai dan accu, serta limbah pembersih sodium hidroksida
pada industri logam.

g. Bersifat iritasi (irritant)


Limbah yang dapat menyebabkan iritasi adalah limbah yang
menimbulkan sensitasi pada kulit, peradangan, maupun
menyebabkan iritasi pernapasan, pusing, dan mengantuk bila
terhirup. Contoh limbah ini adalah asam formiat yang dihasilkan dari
industri karet.

h. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)


Limbah dengan karakteristik ini adalah limbah yang dapat
menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan ekosistem, misalnya
limbah CFC atau Chlorofluorocarbon yang dihasilkan dari mesin
pendingin.

i. Karsinogenik (carcinogenic), Teratogenik (teratogenic),


Mutagenik (mutagenic)
Limbah karsinogenik adalah limbah yang dapat menyebabkan
timbulnya sel kanker, teratogenik adalah limbah yang
mempengaruhi pembentukan embrio, sedangkan limbah mutagenik
adalah limbah yang dapat menyebabkan perubahan kromosom.

6
C. Pengertian Limbah Pertanian

Limbah pertanian adalah sisa dari proses produksi pertanian. Limbah


pertanian antara lain berupa kotoran ternak, jerami padi, jerami kacang-
kacangan, serasah dan ranting tumbuhan. Limbah pertanian yang mengalami
proses pelapukan atau fermentasi baik secara alami maupun melalui bantuan
activator akan menghasilkan pupuk organik. Pupuk organik dipercaya
sebagai pupuk yang lengkap walaupun dalam jumlah kecil tetapi
mengandung unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman.
Ketersediaan pupuk organik dalam jumlah dan kualitas yang memadai dapat
sebagai dasar dalam menuju terwujudnya pembangunan pertanian yang
berkelanjutan. Pengunaan pupuk organik selain dapat memperbaiki struktur
tanah juga dapat meningkatkan produktivitas lahan.

Limbah pertanian adalah sisa dari proses produksi pertanian. Limbah


pertanian antara lain berupa kotoran ternak, jerami padi, jerami kacang-
kacangan, serasah dan ranting tumbuhan.

Limbah pertanian adalah bagian tanaman pertanian diatas tanah atau


bagian pucuk, batang yang tersisa setelah dipanen atau diambil hasil
utamanya dan merupakan pakan alternatif yang digunakan sebagai pakan
ternak (Yani, 2011).

Produk pertanian segar dalam waktu singkat berubah menjadi limbah


dan mencemari lingkungan. Konsekuensinya, fokus bahasan limbah
pertanian akan mengikuti perjalanan produk tersebut mulai dari lokus prouksi
(lahan), pasar, pusat perdangan, indusri pengolahan hingga ke konsumen
akhir. Kontribusi pertanian dalam limbah perkotaan tercermin dari komposisi
sampah kota yang mengandung sekitar 60-70% bahan organik (Wikipedia,
2015; Damanhuri dan Padmi, 2010).

7
D. Klasifikasi Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat diklasifikasikan Berdasarkan waktunya yang


meliputi, limbah pra panen, panen dan pasca panen. Dan Berdasarkan
Bentuknya, dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu limbah padat, cair dan
juga limbah gas. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Klasifikasi limbah
pertanian berdasarkan waktu dan Bentuknya, berikut merupakan penjelasan

dari masing- masing Klasifikasi :

1. Klasifikasi Limbah Pertanian Berdasarkan Waktunya

a. Limbah Pertanian Pra Panen

Limbah pertanian pra panen merupakan materi- materi atau limbah


yang terkumpul ketika sebelum atau sementara hasil utama sedang
diambil. Beberapa contoh dari limbah pertanian pra panen antara lain
daun, ranting serta buah yang tidak sengaja gugur.

b. Limbah Pertanian Panen

Seperti namanya, limbah pertanian panen merupakan limbah yang


dihasilkan ketika panen sedang dilangsungkan. Beberapa contoh dari
limbah pertanian panen antara lain adalah jerami, batang padi dan juga
sekam padi.

c. Limbah Pertanian Pasca Panen

Selain limbah pertanian pra panen dan limbah pertanian panen,


selanjutnya ada limbah pertanian pasca panen. Limbah pertanian pasca
panen merupakan limbah yang dihasilkan setelah panen. Beberapa
contoh dari limbah pertanian pasca panen antara lain adalah Itulah
beberapa jenis atau klasifikasi limbah pertanian menurut waktunya.
Limbah- limbah ini muncul sebelum, saat atau setelah panen dilakukan.
Limbah- limbah pertanian semacam ini bersifat organik sehingga kita

8
bisa memanfaatkannya lagi untuk kepantingan- kepentingan yang
lainnya. Selain berdasar pada waktunya, limbah pertanian juga dapat
diklasifikasikan berdasar pada bentuknya.

2. Klasifikasi Limbah Pertanian Berdasarkan Bentuk atau Wujudnya

a. Limbah Padat

Limbah pertanian padat adalah limbah pertanian dari limbah pra


panen, panen dan pasca panen maupun industri pertanian yang
mempunyai bentuk padat atau bisa dipegang. Limbah ini sangat banyak
dihasilkan dari pertanian. Sebagai contoh adalah sisa batang, daun,
ranting, maupun buah busuk yang tidak diambil manfaat atau hasil
utamanya lagi. Limbah padat pertanian ini biasanya bersifat organik,
maka seringkali dimanfaatkan untuk kepentingan- kepentingan tertentu
seperti pakan ternak, pupuk kompos, dan lain sebagainya. Oleh karena
limbah ini biasanya bersifat organik, maka untuk penanganannya sendiri
tidak terlalu sulit karena lebih ramah lingkungan. Meski demikian,
penangan yang tepat harus dilaukan mengingat limbah organik ini
sangat mudah untuk busuk, sehingga jika tidak ditangani akan sangat
mudah menimbulkan bau yang tidak enak.

b. Limbah Cair

Limbah pertanian cair merupakan limbah yang bentuknya cair.


Ternyata bidang pertanian cukup banyak menghasilkan limbah cair
(baca: pengolahan limbah cair). Limbah cair dalam pertanian biasanya
dihasilkan oleh air yang digunakan untuk :

1) Menghanyutkan bahan- bahan yang tidak dikehendaki atau


kotoran yang menempel pada sayuran/ hasil panen, dan lain
sebagainya

9
2) Membersihkan bahan pangan serta peralatan pengolahan
3) Pupuk cair dihasilkan dari pertanian banyak mengandung
bahan- bahan organik seperti karbohidrat, lemak dan protein,
sehingga sangat mudah membusuk serta menimbulkan
masalah polusi udara atau bau dan juga polusi air. Dengan
demikian limbah pertanian cair harus ditangani dengan tepat
supaya tidak menimbulkan pencemaran udara maupun
pencemaran air.

c. Limbah Gas
Limbah pertanian gas merupakan limbah yang dihasilkan kegiatan
dan pengolahan pertanian yang memiliki bentuk gas. Limbah gas
(baca:pengolahan Limbah gas) ini dikeluarkan pada saat pengolahan
hasil- hasil pertanian, misalnya gas yang timbul berupa uap air pada
proses pengurangan kadar air selama proses pelayuan teh dan juga
proses pengeringannya. Penanganan limbah pertanian gas ini harus
hati- hati dan dilakukan dengan jeli supaya tidak menimbulkan
pencemaran udara yang dekat dengan manusia, salah satu contohnya
adalah dengan memasang cerobong asap.

10
E. Potensi Limbah Pertanian

1. Media Tumbuh
Limbah pertanian banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai media
dalam produksi pangan atau produk tertentu. Misalnya Jerami padi
digunakan dalam produksi jamur merang, serbuk gergaji dan bekatul
digunakan sebagai media jamur. Beberapa jenis jamur atau cendawan yang
dapat dimakan (edible fungi) dapat dibudidayakan pada pada media berbasis
limbah tekstil (kapas), limbah tebu (bagas), limbah tandan kosong (tankos)
dan limbah lainnya.

2. Pupuk organik
Limbah pertanian (tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perkotaan
dan peternakan) dan limbah perkotaan (domestic sewage) yang tersedia
berlimpah dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik atau kompos melalui
proses pengkomposan.

3. Bioenergi (biogas)
Pemanfaatan limbah organik sebagai bahan baku dalam produksi
bioenergi memiliki prospek yang baik. Saat ini berbagai teknologi telah
dikembangkan memanfaatkan limbah pertenakan, perkotaan maupun industri
perkebunan dalam produksi biogas yang ramah lingkungan. Limbah biogas,
baik dalam bentuk padat maupun cair dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
organik.

4. Pakan Ternak
Produk pertanian yang bersifat volumenous dan kaya akan energi
maupun nutrisi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, baik dalam bentuk
segar atau pakan olahan (fermentasi, silase, dan lain-lainnya). Teknik
pengolahan fermentasi sederhana telah terbukti mampu meningkatkan
kualitas pakan ternak (kandungan nutrisi).

11
F. Hubungan Limbah dengan Proses Pencemaran Lingkungan

Limbah adalah hasil buangan dari proses produksi baik yang dihasilkan
dari proses produksi maupun kegiatan rumah tangga (domestik) tak hanya
dari kedua hal tersebut. Limbah ternyata alam juga dapat menghasilkan
limbah-limbah jenis ini kehadirannya biasanya tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis.Indonesia merupakan salah satu negara
yang memiliki tingkat pengembahngan industri cukup tinggi. Hal ini membuat
Indonsia dapat dikatakan sebagai negara semi industri. Dengan status ini,
Indonesia akan ebih fokus dalam hal peningkatan hasil produksi,. Sementara,
hingga saat ini perhatian terhadap limbah hasil produksi. Sementara hingga
saat ini perhatian terhadap limbah hasil produksi masih dikesampingkan.
Akhir akhir ini, topik tentang pencemaran limbah terhadap lingkungan
menjadi pembicaraan yang hangat di berbagai media. Hal ini karena dampak
yang dihasilkan limbah berupa wabah penyakit yang menyerang penduduk di
sekitar lingkungan industri.Kehadiran limbah yang menimbulkan dampak
negatif bagi manusia maupun lingkungan maka perlu dilakukan penanganan
terhadap limbah tersebut. Para pelaku industri diharapkan tidak hanya
memikirkan keuntungan yang banyak saja dan mengesampingkan
pengolahan limbah hasil dan industri. Karena hal ini dapat berdampak negatif
bagi orang lain disekitar lingkungan industri tersebut. Berikut beberapa
dampak yang mencul akibat kurangnya penanganan limbah secara tepat:

1. Dampak Bagi Kesehatan


a. Dapat Menyebabkan timbulmnya jamur kulit,kudis maupun kurap.
b. Dapat menimbulkan infeksi cacing pita. Hal ini dapat berasal dari
daging hewan ternak yang dikomsumsi. Cacing pita dapat masuk
kedalam pencernaan hewan ternah melalui makanannya yang
kurang layak seperti sisa makanan.

12
c. Dapat berakibat pada kehilangannya nyawa seseorang. Hal ini
sempat terjadi di Jepang. Kira-kira ada 40.000 orang yang
meninggal akibat mengkomsumsi ikan terkontaminasi raksa yang
berasal dari buangan pabrik baterai dan AKI.
d. Penyebaran virus yang berasal dari sampah yang tidak diolah
dengan benar, jika tercampur dengan sumber air yang digunakan
untuk air minum sehari-hari dapat menyebabkan timbulnya penyakit
diare kolera tifus bahkan demam berdarah.
e. Dampak bagi kesehatan

2. Dampak bagi lingkungan

a. Limbah cair yang masuk ke sungai dapat membuat pencemaran


pada air yang mengandung banyak virus penyakit.
b. Ikan dan berbagai organisme air dapat mati atau bahkan punah. Hal
ini nantinya akan menyebabkan masalah pada ekosistem.
c. Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan
terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal ini
akan memberikan dampak buruk terhadap jalan, jembatan, tol dan
berbagai infrastruktur lainnya.
d. Pengolahan limbah yang kurang baik juga akan menyebabkan
lingkungan kurang nyaman ditinggali karena bau tidak sedap serta
tumpukan sampah yang tersebar dimana-mana.
e. Limbah yang dibuang kedalam air dapat menghasilkan asam
organik seperti metana yang dapat membahayakan.
f. Limbah indsutri yang mengandung logam, minyak, toksin organik
dan gas cair organik dan zat lainnya dapat mengurangi kandungan
oksigen dalam air sehingga mengganggu ekosistem dalam air.

13
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di
sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya
(grey water). Berikutjenis limbah berdasarkan sifatnya adalah sebagai
berikut:limbah padat,limbah cair,limbah organik,limbah daur ulang dan limbah
berbahaya. Potensi dan prospek pemanfaatan limbah pertanian sangat
besar. hal ini dikarenakan pemanfaatan limbah pertanian yang kurang
maksimal. Limbah pertanian dapat digunakan sebagai pakan ternak, pupuk
organik dan energi alternatif.Limbah pertanian jenisnya bermacam- macam
dan dapat diklasifikasikan menurut beberapa kategori. Kategori
pengklasifikasian limbah pertanian diantaranya meliputi waktu dan juga
bentuknya. Supaya lebih jelas, berikut ini akan dijelaskan beberapa macam
atau klasifikasi dari limbah pertanian yaitu menurut waktunya dan menurut
bentuk atau wujudnya. Agar tidak menimbulkan efek negative, maka kita
dapat ikut serta untuk menjaga lingkungan dan pencernaan limbah dengan
cara-cara yang mudah misalnya dengan mendaur ulang, menjual ke tukang
asongan dan dapat pula melakukan pembakaran pada limbah hasil kegiatan
rumah tangga. Selain itu, kita juga dapat mengurangi pencemaran pada air
dengan tidak membuang sampai ke sungai.

B. Saran
Perlu adanya peningkatan dan sosialisasi tentang pemanfaatanlimbah
pertanian untuk pakan ternak,pupuk organik dan energialternatif kepada para
petani.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah

https://logamjaya.co.id/pengertian-contoh-serta-sifat-dan-karakteristik-limbah-
b3/

Faqih Faqihah M Itsnaini (2021), https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-


5538767/pengertian-limbah karakteristik-dan-jenis-jenisnya.

Aldi Rizaldi (2020), https://farmel.co.id/mengenal-macam-limbah-


berdasarkan-sumbernya

Ani Mardatila (2020), https://www.merdeka.com/sumut/5-jenis-limbah-


berdasarkan-sifatnya-serta-dampaknya-jika-dibuang-sembarangan-
kln.html?page=4

Karyaningsih, Sri Herianti, Isnani,Suhendrata, Tota (2020),


http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/8423

Desy Fatma (2017), https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/macam-macam-


limbah-pertanian

15

Anda mungkin juga menyukai