Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN SKB PERAWAT

Perthitungan tetesan infus:

Perhitungan dosis obat

derajat luka ba kar


Tipe atau jenis keluarga

Menurut Frieman (1998) tipe keluarga dari dua tipe yaitu keluarga tradisional dan keluarga non
tradisional.

1)      Tipe keluarga tradisional terdiri dari :

a)      Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri
dan anak kandung atau anak adopsi.

b)      Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan keluarga lain
yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, bibi dan paman.

c)      Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal dalam satu
rumah tanpa anak.

 Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan anak (kandung
atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.

e)      Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.

f)       Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah lanjut
usia.

2)      Tipe keluarga non tradisional terdiri dari :

a)      Keluarga communy yang terdiri dari satu keluarga tanpa pertalian darah, hidup dalam satu
rumah.

b)      Orang tua (ayah, ibbu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam
satu rumah tangga.

c)      Homo seksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup bersama dalam satu
rumah dan berpefilaku layaknya suami istri.
pH darah Bikarbonat PaCO2 Kondisi Penyebab Umum
Asidosis Gagal ginjal, syok,
<7,4 Rendah Rendah
metabolik ketoasidosis diabetik.
Alkalosis Muntah yang bersifat
>7,4 Tinggi Tinggi
metabolik kronis, hipokalemia.
Penyakit paru,
Asidosis termasuk pneumonia atau
<7,4 Tinggi Tinggi
respiratorik penyakit paru obstruktif
kronis (COPD).
Alkalosis
>7,4 Rendah Rendah Saat nyeri atau cemas.
respiratorik
Macam Gangguan Proses Pikir

Flight of Ideas/ lompat gagasan/ pikiran melayang : pikiran yang sangat cepat, verbalisasi berlanjut atau
permainan kata yang menghasilkan perpindahan yang konstan dari satu ide ke ide lainnya, sehingga
suatu idea yang belum selesai diceritakan sudah disusul oleh idea yang lain. Ide biasanya berhubungan
dan dalam bentuk yang tidak parah, pendengar mungkin dapat mengikuti jalan pikirnya. Misal : seorang
pasien pernah bercerita, “Waktu saya datang ke rumah sakit kakak saya baru mendapat rebewes, lalu
untung saya pakai kemeja biru, hingga pak dokter menanyakan bila sudah makan…”.

2. Asosiasi longgar : gangguan arus pikir dengan ide-ide yang berpindah dari satu subyek ke subyek
lain yang tidak berhubungan sama sekali, dalam bentuk yang lebih parah disebut inkoherensia.
Misal : Saya yang menjalankan mobil kita harus membikin tenaga nuklir dan harus minum es krim…”.

3. Inkoherensi : pikiran yang secara umum tidak dapat kita mengerti, pikiran atau kata keluar bersama-
sama tanpa hubungan yang logis atau tata bahasa tertentu hasil disorganisasi pikir.
Misal : Seorang penulis pernah menerima surat antara lain sebagai berikut, “Saya minta dijanji, tidur,
lahir, dengan pakaian lengkap untuk anak saya satu atau lebih menurut pengadilan Allah dengan suami
jodohnya yang menyinggung segala percobaan…”.

4. Neologisme : membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum,


Misalnya “Saya radiltu semua partimun”

5. Bloking : jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti di tengah sebuah kalimat. Pasien tidak dapat
menerangkan kenapa ia berhenti.

6. Ekolali : Dorongan kuat yg tidak terkendalikan dari penderita gangguan jiwa untuk meniru ucapan atau
perbuatan yang dilakukan orang lain;

7. Miskin isi pembicaraan (alogia) : adalah tidak mau bicara atau minimal; misal. Membisu beberapa
hari.

8. Circumstansial : pembicaraan yang tidak langsung sehingga lambat mencapai point yang diharapkan,
tetapi seringkali akhirnya mencapai point atau tujuan yang diharapkan, sering diakibatkan keterpakuan
yang berlebihan pada detail dan petunjuk-petunjuk / menuju secara tidak langsung kepada idea pokok
dengan menambahakan banyak hal yang remeh-remeh, yang menjemukan, dan yang tidak relevant

9. Konkritisasi : sangat buruk kemampuan berpikir abstraknya.


Misal : disuruh mengartikan peribahasa ada udang dibalik batu. Pasien jawabnya : Udangnya ndak
kelihatan, sembunyi dok.

keluarga
1. Pengertian

UU Nomor 52 Tahun 2009


Menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Bab I Pasal 1 ayat 6, Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat
yang terdiri atas suami istri, atau suami, istri adan anaknya, atau ayah dengan anak (duda) atau
ibu dengan anaknya (janda).
2. Ciri-ciri
a. Terdiri atas orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka
membentuk suatu rumah tangga.
c. Mempunyai satu kesatuan orang yang terinteraksi dan saling terkomunikasi yang
memainkan peran sebagai suami istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
d. Mempertahankan suatu keudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari
kebudayaan umum yang lebih luas.

3. Fungsi keluarga
a.  Fungsi Biologis

 Untuk meneruskan keturunan


 Memelihara dan membesarkan anak
 Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
 Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
 Memberi kesempatan untuk berekreasi

b.  Fungsi Psikologis

 Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang


 Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya
 Perlindungan secara psikologis
 Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat

c. Fungsi Sosial Budaya

 Meneruskan nilai-nilai budaya


 Sosialisasi
 Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta
kehidupan keluarga
d. Fungsi Sosial

 Mencari sumber untuk memenuhi fungsi lainnya


 Pembagian sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
 Pengaturan ekonomi atau keuangan

e. Fungsi Pendidikan

 Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan


fungsi-fungsi lain.
 Persiapan untuk kehidupan dewasa.
 Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa.

Macam keluarga

Berdasarkan Pemukiman

 Patrilokal yaitu pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
keluarga sedarah dari suami.
 Matrilokal yakni pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
keluarga satu istri
 Neolokal yaitu pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri.

Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga

 Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan
anak-anak.
 Keluarga besar (Extended Family) yaitu keluarga inti ditambahkan dengan sanak
saudara seperti Nenek, kakek, keponakan, dan lain-lain.
 Keluarga Berantai (Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri atas wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu inti keluarga.
 Keluarga dari Duda/janda (Single Family) yakni merupakan keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
 Keluarga Kabitas (Cahabitation) yaitu keluarga yang terdiri atas dua orang yang
terjadi tanpa pernikahan namun membentuk suatu keluarga.

Berdasarkan Kekuasaan

 Patriakal yaitu keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam


keluarga berada dipihak ayah.
 Matrikal yaitu keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam
keluarga berada dipihak ibu.
 Equalitarium yaitu keluarga dimana ayah dan ibu yang memegang kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai