PELAYANAN
PASIEN PENYAKIT
MENULAR DAN
IMMUNO-
SUPPRESSED
i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MELINDA
NOMOR : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN PASIEN PENYAKIT MENULAR
DAN IMMUNO-SUPPRESSED
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MELINDA
Menimbang : a. bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu Anak
Melinda, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu
tinggi
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA :SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU ANAK
MELINDA TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
PELAYANAN PASIEN PENYAKIT MENULAR DAN
IMMUNOSUPPRESSED
KEDUA : Panduan ini menjadi acuan bagi Rumah Sakit untuk melaksanakan
asuhan pasien risiko tinggi dan pelayanan pasien risiko tinggi di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun.
Selanjutnya akan dievaluasi.
Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 6 Februari 2018
Direktur RSIA Melinda,
ii
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 137/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Februari 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugrahnya yang telah diberikan, sehingga buku Panduan Pelayanan Pasien Penyakit
Menular dan Immunosuppresed Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda dapat selesai disusun.
Buku panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal
yang kurang/tidak sesuai lagi dengan kondisi Rumah Sakit. Penyusun menyampaikan
terimakasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan pihak yang telah terlibat dalam
menyusun buku panduann ini .
iii
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 137/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Februari 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii
BAB I..................................................................................................................................... 1
DEFINISI ........................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 5
BAB IV ................................................................................................................................ 10
DOKUMENTASI ............................................................................................................ 10
iv
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
BAB I
DEFINISI
A. PENYAKIT MENULAR
Penyakit Menular merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit tertentu
atau oleh produk toxin yang didapatkan melalui penularan bibit penyakit atau toxin yang
diproduksi oleh bibit penyakit tersebut dari orang yang terinfeksi, dari binatang atau dari
reservoir kepada orang yang rentan; baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
tumbuh-tumbuhan atau binatang pejamu, melalui vektor atau melalui lingkungan.
Dalam medis, penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan
faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). Penyakit jenis ini
merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir semua negara berkembang karena
angka kesakitan dan kematiannya yang relatif tinggi dalam kurun waktu yang relatif
singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut (mendadak) dan menyerang semua
lapisan masyarakat. Penyakit jenis ini diprioritaskan mengingat sifat menularnya yang bisa
menyebabkan wabah dan menimbulkan kerugian yang besar. Penyakit menular merupakan
hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi. (Widoyono, 2011: 3).
Cara-cara penularan penyakit :
1. Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit)
Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain :
a. Penyakit kelamin
b. Rabies
c. Trakoma
d. Skabies
e. Erisipelas
f. Antraks
g. Gas-gangren
h. Infeksi luka aerobik
1
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
i. Penyakit pada kaki dan mulut pada penyakit kelamin seperti GO, sifilis, dan HIV,
agen penyakit ditularkan langsung dan seorang yang infeksius ke orang lain melalui
hubungan intim.
2. Melalui Media Udara Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung
maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai airborne disease.
Jenis penyakit yang ditularkan antara lain :
a. TBC Paru
b. Varicella
c. Difteri
d. Influenza
e. Variola
f. Morbili
g. Meningitis
h. Demam skarlet
i. Mumps
j. Rubella
k. Pertussis
3. Melalui Media Air Penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung maupun
tidak langsung melalui air. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air disebut
sebagai water borne disease atau water related disease.
4.
Agen Penyakit :
a. Virus : hepatitis virus, poliomielitis
b. Bakteri : kolera, disentri, tifoid, diare
c. Protozoa : amubiasis, giardiasis
d. Helmintik : askariasis, penyakit cacing cambuk, penyakit hidatid
e. Leptospira : penyakit Weil Pejamu akuatik :
1) Bermultiplikasi di air : skistosomiasis (vektor keong)
2) Tidak bermultiplikasi : Guinea’s worm dan fish tape worm (vektor cyclop)
5. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air, dapat dibagi dalam 4 kelompok
menurut cara penularannya, yaitu :
a. Waterborne mechanism
2
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
Kuman patogen yang berada dalam air dapat menyebabkan penyakit pada
manusia, ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh kolera,
tifoid, hepatitis virus, disentri basiler dan poliomielitis.
b. Water washed mechanism
Jenis penyakit water washed mechanism yang berkaitan dengan kebersihan
individu dan umum dapat berupa :
1) Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak.
2) Infeksi melalui kulit dan mata, seperti skabies dan trakoma.
3) Penyakit melalui gigitan binatang pengerat, seperti Ieptospirosis.
c. Water based mechanism
Jenis penyakit dengan agen penyakit yang menjalani sebagian siklus hidupnya
di dalam tubuh vektor atau sebagai pejamu intermediate yang hidup di dalam
air. Contoh skistosomiasis, Dracunculus medinensis.
d. Water related insect vector mechanism
Jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak
di dalam air. Contoh filariasis, dengue, malaria, demam kuning (yellow fever).
B. PENYAKIT IMUNOSUPPRESED
Gangguan imunodefisiensi dapat disebabkan oleh defek atau defisiensi pada
sel-sel fagositik, limfosit B, limfosit T atau komplemen. Imunodefisiensi dapat
diklasifikasikan sebagai kelainan yang primer atau sekunder dan dapat pula dipilah
berdasarkan komponen yang terkena pada sistem imun tersebut adalah sbb :
1. Imunodefisiensi Primer
Imunodefisiensi primer merupakan kelainan langka yang penyebabnya
bersifat genetik dan terutama ditemukan pada bayi serta anak-anak kecil.gejala
biasanya timbul pada awal kehidupan setelah perlindungan oleh antibodi maternal
menurun. tanpa terapi, bayi dan anak-anak yang menderita kelainan ini jarang
dapat bertahan hidup sampai usia dewasa. Kelainan ini dapat mengenai satu atau
lebih komponen pada sistem imun.
2. Imunodefisiensi Sekunder
3
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
4
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
BAB II
RUANG LINGKUP
5
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
BAB III
TATA LAKSANA
6
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
7
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
b. Bersihkan dengan clorine 0.5% semua dinding, mebelair ruangan yang kontak
dengan petugas dan pasien
c. Bersihkan exhaust fan
d. Masukkan linen kotor pada wadah linen non infeksius apabila tidak
terkontamionasi dengan cairan tubuh pasien
e. Dokumentasikan dalam Checklist Pembersihan Ruangan Bertekanan Negatif
setelah pelaksanaan selesai.
8
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
6. Lepas sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan dengan
antiseptik
7. Pakailah gaun/skort bersih saat masuk ruang pasien untuk melindungi baju dari
kontak pasien, permukaan lingkungan, barang di ruang pasien, cairan tubuh pasien.
Lepaskan gaun sebelum ke luar dari ruang pasien
8. Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien lain
9. Bila memungkinkan peralatan non kritikal dipakai untuk 1 pasien atau pasien
dengan mikroba yang sama
10. Bersihkan dan disinfeksi peralatan sebelum dipakai untuk pasien lain.
9. Pada saat akan memasuki dan meninggalkan kamar harus cuci tangan.
10. Semua alat yang terkontaminasi oleh sekresi pasien harus didesinfeksi.
10
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
Nomor : 139/SK DIR/RSIAM/II/2018
Tanggal : 6 Febuari 2018
BAB IV
DOKUMENTASI
11