Anda di halaman 1dari 7

DEMAM BERDARAH

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


006/PPK/YANMED 00 1

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2016
Dr. Intan Praweswari DL, MARS

Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit demam akut yang


PENGERTIAN disebabkan oleh virus genus Flavivirus, famili Flaviviridae, melalui perantara
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus
 Tanda utama : demam, terjadi mendadak tinggi selama 2-7 hari
 Lesu
 Tidak mau makan
ANAMNESIS
 Muntah
 Nyeri kepala, ulu hati, sendi, dan otot
 Dapat disertai nyeri tenggorok .
PEMERIKSAAN  Hepatomegali
FISIK  Perdarahan : rumple leed (+), petekie, epistaksis, melena, hematuria
 Tanda-tanda syok :
- Gelisah, sampai penurunan kesadaran
- Sianosis
- Nafas cepat, nadi teraba lembut kadang tak teraba
- Tekanan darah turun, tekanan nadi < 10mmHg
- Akral dingin, isi kapiler menurun
- Diuresis menurun sampai anuria
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


006/PPK/YANMED 00 2

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2016
Dr. Intan Praweswari DL, MARS

 Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus


menerus selama 2-7 hari.
 Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung positif, petekie,
ekimosis, epitaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan/melena
 Pembesaran hati
 Syok : nadi cepat dan lemah, penurunan tekanan nadi, hipotensi, akral
KRITERIA dingin, kulit lembab, dan penurunan kesadaran
DIAGNOSIS  Kriteria laboratorium
 Trombositopenia (100.000/µl atau kurang)
 Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥ 20% menurut standar umur
dan jenis kelamin)
Diagnosa Pasti :
Dua kriteria klinis pertama + trombositopenia dan hemomokonsentrasi, serta
dikonfirmasi secara uji serologic
DIAGNOSIS  Fase akut : demam dengue, penyakit virus lain di daerah tropis (campak,
BANDING rubela, demam chikungunya, leptospirosis, malaria, tifoid, penyakit darah
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


006/PPK/YANMED 00 3

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2016
Dr. Intan Praweswari DL, MARS

seperti ITP, leukemia, atau anemia aplastik).


 Penyakit infeksi lain : sepsis, meningitis meningokokus.
 Darah perifer : HB, hematokrit, leukosit, trombosit, hitung jenis
PEMERIKSAAN
 Uji serologis : NS-1 atau dengue blot anti dengue IgM dan IgG
PENUNJANG

 Pemeriksaan radiologis :
- Foto dada: dilakukan atas indikasi jika dicurigai adanya ada perembesan
cairan dan sebagai pedoman dalam pemberian cairan. Kelainan radiologi
yang mungkin ada adalah dilatasi pembuluh darah paru terutama daerah
hilus kanan, hemitoraks kanan, kubah diafragma kanan lebih tinggi, dan
efusi pleura
- USG abdomen: dapat ditemukan efusi pleura, kelainan dinding vesica
fellea, dan buli-buli.
TERAPI Terapi DBD dibagi menjadi 4 bagian :
1. Tersangka infeksi dengue
2. DBD derajad I atau II tanpa peningkatan hematokrit
3. DBD derajad II dengan peningkatan hematokrit ≥20%
4. DBD derajad III dan IV

1. DBD tanpa syok (Derajad I dan II)


DEMAM BERDARAH

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


006/PPK/YANMED 00 4

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2016
Dr. Intan Praweswari DL, MARS

a. Medikamentosa
1) Antipiretik: dianjurkan pemberian parasetamol bukan aspirin
2) Diusahakan tidak memberikan obat-obat yang tidak diperlukan
(antasid, antiemetik) untuk mengurangi beban detoksifikasi obat dalam
hati
3) Kortikosteroid hanya diberikan pada DBD ensefalopati, kecuali ada
perdarahan saluran cerna
4) Antibiotik hanya diberikan untuk DBD ensefalopati
b. Suportif
1) Mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan
permeabilitias kapiler dan perdarahan
2) Kunci keberhasilan : kemampuan untuk mengatasi masa peralihan dari
fase demam ke fase penurunan suhu dengan baik
Cairan intravena diberikan bila :
 Anak terus menerus muntah, tidak mau minum, demam tinggi,
dehidrasi
 Nilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan berkala

2. DBD disertai syok (sindrom syok dengue, derajad III dan IV )


a. Oksigen sekitar 2 L/menit/nasal
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


006/PPK/YANMED 00 5

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2016
Dr. Intan Praweswari DL, MARS

b. Penggantian volume plasma segera, cairan intravena larutan kristaloid


(RL, asering) 20 ml/kg bb secara bolus diberikan dalam waktu
secepatnya.. Apabila syok belum teratasi tetap berikan kristaloid 20
ml/kgbb ditambah koloid 10-30ml/kgbb iv (maksimal 30 ml/kgbb/24 jam)
c. Jika syok sudah teratasi pemberian cairan dapat diturunkan secara
bertahap (mulai dari 7ml/kgbb dan selanjutnya 5ml/kgbb, lalu 3ml/kgbb
atau maintenance kebutuhan cairan dalam 24 jam). Pada umumnya cairan
tidak diberikan lagi 48 jam setelah syok teratasi. Jumlah urin
≥2ml/kgbb/jam merupakan indikasi bahwa sirkulasi membaik.
d. Koreksi asidosis metabolik dan elektrolit pada DBD syok

Indikasi Pemberian Darah :


 Terdapat perdarahan masif secara klinis
 Setelah pemberian cairan kristaloid dan koloid, syok menetap,
hematokrit turun, diduga telah terjadi perdarahan  berikan darah
segar
 Apabila kadar hematokrit tetap>40 vol%, maka berikan darah
dalam volume kecil
 Plasma segar beku dan suspensi trombosit berguna untuk koreksi
gangguan koagulasi pada kadar trombosit <50.000 atau DIC pada
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


006/PPK/YANMED 00 6

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2016
Dr. Intan Praweswari DL, MARS

syok berat yang menimbulkan perdarahan massif


 Pemberian transfusi suspensi trombosit pada DIC harus selalu
disertai plasma segar (berisi faktor koagulasi yang diperlukan),
untuk mencegah perdarahan yang hebat

3. DBD ensefalopati
a. Pada ensefalopati cenderung terjadi edema otak dan alkalosis, maka
bila syok telah teratasi, cairan diganti dengan cairan yang tidak
mengandung HCO3 dan jumlah cairan segera dikurangi. Larutan RL
segera ditukar dengan NaCl (0,9%) : glukosa (5%) = 3:1

b. Monitoring :
1) apakah syok telah teratasi dengan baik, adakahTanda klinis
pembesaran hati, tanda perdarahan saluran cerna, tanda
ensefalopati.
2) Kadar hemogloboin, hematokrit, dan trombosit tiap 6 jam, minimal
tiap 12 jam
3) catat jumlah cairan yang masuk, diuresis, danBalans cairan
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


006/PPK/YANMED 00 7

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2016
Dr. Intan Praweswari DL, MARS

perdarahan
Pasien dirujuk ke ICU bila :
 Syok berkepanjangan (syok tidak teratasi lebih dari 60 menit)
 Syok berulang
 Perdarahan hebat saluran cerna
 DBD ensefalopati

EDUKASI  

PROGNOSIS  Dubia ad bonam

KEPUSTAKAAN  Pedoman Pelayanan Medis (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Jilid 1, 2010

Anda mungkin juga menyukai