LK. 2.
2 Menentukan Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi
1. Masalah yang terpilih:
Siswa berfikir bahwa beberapa
pelajaran itu sulit
Alternatif solusi:
Memberikan layanan klasikal.
Pendekatan yang digunakan
adalah REBT dan Konseling
Realita.
1. Pendekatan Konseling
Realita meyakini bahwa
tindakan manusia
merupakan hasil dari
pilihan yang dibuatnya.
2. Pendekatan REBT
merupakan pendekatan
yang berfokus kepada
kerja berfikir (thinking)
dan bertindak (acting).
Pendekatan ini digunakan
saat konseling individual
jika anak sampai bolos
dan menolak gurunya
3. Perdekatan person
centered merupakan
pendektan yang
meletakkan klien sebagai
Solusi yang relevan
1. Memberikan layanan dasar
dengan jenis layanan informasi
dan pendekatan konseling realita
dengan alasan:
a. Anak berfikir sulit tapi
sebenarnya kurang mampu
berfikir mengenai kenyataan
yang sebenarnya terjadi
(realita).
b. Konseling Realita dapat
terus membangun resiliensi
yang mengharuskan siswa
menghadapi kesulitan.
c. Resiliensi yang muncul
dapat membangun pola pikir
anak agar memiliki daya
juang.
d. Layanan informasi juga bisa
mengenalkan mereka dengan
hambatan-hambatan yang
harus mereka hadapi.
e. Setelah mendapatkan
hambatan, siswa dikenalkan
dengan perlindungan yang
dapat mengatasi
hambatannya.
f. Resiliensi yang dibangun
dan hambatan yang
Analisis penentuan solusi
Layanan informasi dilakukan dengan
cara:
1. Menciptakan kesiapan belajar.
2. Mempertanyan penyebab utama
pikiran negatif siswa.
3. Mengidentifikasi masalah siswa
4. Membrikan kesempat untuk
bercerita dan membangun proses
berfikir.
5. Menggunakan teknik untuk
mengungkapkan pertanyaan yang
tepat seperti kalimat “coba
ceritakan” agar pertanyaan jangan
sampai menyudutkan siswa.
6. Memberikan motivasi.
7. Menciptakan keharmonisan.
8. Menyelipkan humor sebagai transisi
pembelajaran.
9. Membangkitkan efek rasa malu.
10. Memberikan reword.
Layanan bimbingan kelompok
dilakukan dnegan cara:
1. Siswa diberi kesempatan untuk
mengungkapkan ide dan
perasaannya secara bebas.
2. Siswa mencoba memberikan
Analisis alternatif solusi
Pelaksanaan layanan
diharapkan dapat mencegah siswa
berfikir bahwa beberapa pejaran itu
sulit dan sebisanya mengubah
pikiran siswa agar lebih positif
terhadap pembelajaran. Layanan
konseling juga dapat menggunakan
teknik asosiasi bebas. Layanan juga
diarahkan untuk bagaimana
mengubah (merekonsiliasi) siswa
menjadi daya juang yang lebih
tinggi untuk belajar.
Layanan informasi dilakukan
dengan cara:
1. Memberikan motivasi
Menciptakan kesiapan belajar.
2. Mempertanyan penyebab utama
pikiran negatif siswa.
3. Menciptakan keharmonisan.
4. Menyelipkan humor sebagai
transisi pembelajaran.
5. Mengidentifikasi masalah siswa
6. Membrikan kesempat untuk
bercerita dan membangun
proses berfikir.
7. Menggunakan teknik untuk
mengungkapkan pertanyaan
pusat konseling, karena
klien adalah orang yang
paling tahu terhadap
dirinya dan dapat
menemukan tingkah laku
yang pantas bagi dirinya.
2. Memberikan layanan bimbingan
dimunculkan dapat
menumbuhkan daya juang
siswa untuk mau mengulang
pelajarannya
g. Layanan informasi bertujuan
untuk memecahkan masalah,
memelihara dan
mengembangkan potensi
yang ada serta
memungkinkan siswa
membuka diri mengenai
pikiran negatifnya terhadap
beberapa pelajaran.
h. Layanan informasi berusaha
memenuhi kekurangan
individu akan informasi yang
mereka perlukan mengenai
pentingnya pelajaran yang
mereka anggap sulit.
i. Layanan informasi diadakan
untuk membekali para siswa
dengan pengetahuan
mengenai data dan fakta di
bidang pendidikan sekolah,
agar mereka mampu
mengatur dan merencanakan
pembelajarannya sendiri.
kelopok, karena:
a. Bimbingan kelompok akan
mendorong terjadinya
tanggapan dan mendengarkan
tanggapan dari teman dnegan
penuh perhatian
3. Siswa dan guru BK membuat
perjanjian kesepakatan agar
kegiatan bisa dilaksanakan dan
berjalan sesuai tujuan.
4. Mengadakan evaluasi terhadap
proses pemecahan masalah yang
sudah dilaksanakan bersama.
yang tepat seperti kalimat “coba
ceritakan” agar pertanyaan
jangan sampai menyudutkan
siswa.
8. Membangkitkan efek rasa malu.
9. Memberikan reword.
Layanan bimbingan kelompok
1. Siswa dan guru BK
membuat perjanjian
kesepakatan agar kegiatan
bisa dilaksanakan dan
berjalan sesuai tujuan.
2. Siswa diberi kesempatan
untuk mengungkapkan ide
dan perasaannya secara
bebas.
3. Siswa mencoba memberikan
tanggapan dan
mendengarkan tanggapan
dari teman dnegan penuh
perhatian
4. Mengadakan evaluasi
terhadap proses pemecahan
masalah yang sudah
dilaksanakan bersama

2. Masalah yang terpilih:
Kemampuan problem solving
siswa rendah.
Alternatif solusi:
Memberikan layanan konseling
individual dengan pendekatan
konseling behavioral.
Konseling behavioral merupakan
pendekatan yang menggunakan
pembiasaan klasik dan
pembiasaan operant terhadap
penanganan berbagai masalah.
pertukaran pengalaman
antara anggota kelompok
mengenai pelajaran yang
dirasa sulit.
b. Siswa lebih berani untuk
mengemukakan pendapatnya.
c. Siswa dapat mengidentifikasi
dan bekerja sama dalam
mengatasi pikiran negatif
mengenai beberapa pelajaran.
d. Bimbingan kelompok dapat
melatih siswa untuk
berpendapat dan menghargai
pendapat orang lain serta
dapat melatih siswa untuk
menumbuhkan kerjasama
dalam memecahkan masalah.
Memberikan layanan Konseling Layanan konseling individu 1. Mengkondisikan siswa pada
individual karena: dilaksanakan dengan tahapan: lingkungan yang
1. Layanan konseling 1. Berusaha memahami dan memberikan dukungan
individual bertujuan untuk berfikir bersama siswa. untuk belajar mandiri
membantu klien 2. Melakukan open question untuk Berusaha memahami dan
merestruktur masalah yang menggali informasi lebih dalam berfikir bersama siswa.
dimiliki dan menyadari life terkait masalah kemadirian 2. Memberi kesempatan siswa
style yang kurang baik serta siswa untuk menemukan masalah
mengurangi penilaian negatif 3. Mengkondisikan siswa pada dirinya.
dan perasaan inferioriti lingkungan yang memberikan 3. Melakukan open question
terhadap diri prbadi. dukungan untuk belajar mandiri. untuk menggali informasi
2. Guru BK berinteraksi secara 4. memberikan tugas atau lebih dalam terkait masalah
lansung dengan siswa agar pertanyaan sederhana berupa kemadirian siswa..
dapat membantu penguatan seperti pujian yang 4. memberikan tugas atau
permasalahan siswa secara menjadikan siswa paham bahwa pertanyaan sederhana yang

3. Masalah yang terpilih:
Bimbingan dan Konseling di
sekolah belum dipahami siswa
secara komprehensif.
Alternatif solusi:
Memberikan layanan klasikal
dengan pendekatan konseling
person centered dan konseling
realita.
1. Pendekatan person
centered merupakan
pendektan yang
meletakkan klien sebagai
pusat konseling, karena
pribadi dan lebih rahasia.
3. Konseling individu dapat
dilaksanakan secara lebih
leluasa dengan menggunakan
bebagai macam teori untuk
membuat siswa lebih terbuka
dan mau menyelesaikan
masalahnya.
3. Memberikan layanan orientasi,
karena:
a layanan orientasi dapat
membantu siswa agar
mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungan atau
situasi baru.
b Layanan orientasi dapat
memberikan pengaruh
terhadap siswa untuk
memahami lingkungannya
c Memudahkan siswa
memahami peran BK
terhadap perkembangan
siswa di bidang pribadi,
sosial, belajar dan karier.
dirinya bisa menyelesaikan
masalah tanpa bantuan orang
lain.
5. Memberi kesempatan siswa
untuk menemukan masalah
dirinya.
6. Memberi bantuan pada siswa
yang baru belajar pemecahan
masalah.
7. Mengajarkan strategi pemecahan
masalah secara umum.
Layanan klasikal dilaksanakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menciptakan kondisi dan hubungan
fasilitatif dengan cara membina
hubungan baik dengan siswa,
mendengarkan dan memahami
sudut pandang siswa.
2. Memberikan kebebasan konseli
untuk mengekspresikan
perasaannya.
3. Siswa diberikan pertanyaan terbuka
mengenai pengalamannya dengan
guru BK selama di SMP.
4. Mengidentifikasi perasaan konseli.
Siswa diajak untuk menafsirkan
dapat dikerjakan siswa.
5. Memberi bantuan pada siswa
yang baru belajar pemecahan
masalah.
6. Mengajarkan strategi
pemecahan masalah secara
umum.
7. Memberikan penguatan
seperti pujian yang
menjadikan siswa paham
bahwa dirinya bisa
menyelesaikan masalah
tanpa bantuan orang lain.
1. Memberikan kebebasan konseli
untuk mengekspresikan
perasaannya.
2. Menciptakan kondisi dan
hubungan fasilitatif dengan cara
membina hubungan baik
dengan siswa, mendengarkan
dan memahami sudut pandang
siswa.
3. Siswa diberikan pertanyaan
terbuka mengenai
pengalamannya dengan guru
BK selama di SMP.
4. Mengidentifikasi perasaan
konseli. Siswa diajak untuk
 klien adalah orang yang 4. Memberikan layanan informasi, makna dari pengalaman yang menafsirkan makna dari
paling tahu terhadap karena: pernah dilaluinya. pengalaman yang pernah
dirinya dan dapat a Layanan informasi dilaluinya.
menemukan tingkah laku memungkinkan siswa 5. Mengembangkan pemahaman
yang pantas bagi dirinya. membuka diri mengenai konseli. Siswa diarahkan untuk 5. Mengembangkan pemahaman
2. Pendekatan konseling pikiran negatifnya terhadap mulai menerima pengalaman konseli. Siswa diarahkan untuk
realita meyakini bahwa Guru BK melalui informasi negatif yang dimiliki dan mulai mulai menerima pengalaman
tindakan manusia yang diberikan. memaafkan. negatif yang dimiliki dan mulai
merupakan hasil dari b Layanan informasi berusaha 6. Merefleksikan pengalaman untuk memaafkan.
pilihan yang dibuatnya. memenuhi kekurangan terbuka dengan perubahan. Siswa 6. Merefleksikan pengalaman
individu akan informasi yang diharapkan mulai memiliki persepsi untuk terbuka dengan
Layanan klasikal yang diberikan mereka perlukan mengenai positif dan memiliki perubahan perubahan. Siswa diharapkan
juga menggunakan strategi pentingnya peran BK di sikap untuk merasa lebih lega dan mulai memiliki persepsi positif
cognitive restructuring agar sekolah. lebih terbuka kepada guru BK di dan memiliki perubahan sikap
pesepsi siswa yang mucul dapat c Layanan informasi diadakan
SMA. untuk merasa lebih lega dan
dikonstruksi ulang agar muncul untuk membekali para siswa
lebih terbuka kepada guru BK
persepsi baru yang menggantikan dengan pengetahuan
persepsi lama. mengenai data dan fakta di SMA.
mengenai BK di sekolah,
agar mereka dapat mengubah
persepsi negatif menjadi
positif.