Anda di halaman 1dari 10

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd)

Vol 1 No 1Desember 2020


ISSN: 2746-2269
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/IJIGAEd

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK


DENGAN METODE ACTIVE LEARNING

Bagus Mahardika
Institut Ilmu Al-Qur’an An-Nur Yogyakarta, Indonesia
mahardika11@gmail.com

ABSTRACT

The objectives of this classroom action research are (1) increasing children's
interest in learning in Kindergarten Sulthoni, (2) Knowing how to use active
learning methods to increase children's learning interest, (3) Knowing how
children's perceptions and impressions of active learning methods in increasing
children's learning interest . This research is a Classroom Action Research (PTK).
The research subjects were students of group B TK Sulthoni. The data collection
techniques used were observation, documentation and interviews. The results of
the study concluded that active learning for treasure-seeking strategies can
increase children's interest in learning, especially calistung learning in students in
group B TK Sulthoni with an increase in cycle I 60%, cycle II 75%, cycle III to
90%, (2) The seriousness of students in the cycle I 45%, cycle II 60%, Cycle III to
75%, accuracy of sisawa in cycle I 25%, cycle II 50%, cycle III to 80%, (4)
Ability to arrange words into sentences in cycle I 45%, cycle II 60%, cycle III
becomes 80%.

Keywords: Interest in Learning, Children and Active Learning

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah (1) Meningktkan minat belajar
anak di TK Sulthoni, (2) Mengetahui bagaimana penggunaan metode active
learning dalam meningkatkan minat belajar anak, (3) Mengetahui bagaimana
persepsi dan kesan anak terhadap metode active learning dalam meningkatkan
minat belajar anak. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Subjek penelitian adalah siswa kelompok B TK Sulthoni. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil
penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran active learning strategi mencari harta
karun dapat meningkatkan minat belajar anak terutama pembelajaran calistung
pada sisawa kelompok B TK Sulthoni dengan peningkatan siklus I 60%, siklus II

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro
56 │Bagus Mahardika Upaya Meningkatkan Minat Belajar…

75%, siklus III menjadi 90%, (2) Keseriusan siswa pada siklus I 45%, siklus II
60%, Siklus III menjadi 75%, ketepatan sisawa pada siklus I 25%, siklus II 50%,
siklus III menjadi 80%, (4) Kemampuan menyusun kata menjadi kalimat pada
siklus I 45%, siklus II 60%, siklus III menjadi 80%.

Kata Kunci: Minat Belajar, Anak dan Active Learning

PENDAHULUAN mengenalkan konsepnya saja,


Dunia anak adalah dunia kalaupun ada penambahan dan
bermain. Dimana dalam bermain pengurangan masih dalam taraf yang
tersebut anak merasa senag dan sederhana. Karena di TK belum
enjoy. Anak aktif melakukan diperbolehkan diajarkan calistung,
kegiatan dan menikmati apa yang hanya mengenalkan konsep saja.
dilakukannya. Pendidikan di PAUD Seperti halnya di TK Sulthoni
dan TK pun seharusnya demikian. juga sudah menerapkan ini. Namun
Anak aktif melakukan kegiatan dan metode yang digunakan masih
bereksperimen untuk monoton dan guru lebih sering
mengembangkan segala aspek ceramah dari pada mengajak anak
perkembangannya. aktif melakukan kegiatan. Sehingga
Namun dalam kenyataan di anak cenderung pasif. Anak menjadi
lapangan, masih banyak lembaga kurang tertarik dan kurang berminat
pendidikan PAUD khususnya TK mengikuti proses pembelajaran.
tidak menerapkan system ini, Anak Anak lebih senang mencari aktifitas
di jejali dengan materi-materi yang mereka anggap lebih
pelajaran dengan system skolastik menyenangkan, seperti asyik
dan ini sangat bertentangan dengan bermain sendiri,ngobrol dengan
tahap perkembangan anak. Salah teman, mengganggu teman dan
satunya adalah di TK Sulthoni bahkan ada yang lebih senang
Minomartani Ngaglik Sleman. Di bermain di luar kelas tidak mau di
lembaga tersebut memang ajak masuk dalam kelas. Jika di beri
disediakan berbagai macam alat tugas untuk menyelesaikan suatu
peraga yang cukup menarik untuk kegiatan hanya sebagian siswa saja
anak. Namun sayangnya yang antusias mengerjakan dan
penggunaannya belum optimal dan sebagian lagi tidak tertarik dengan
metode yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Hal ini sangat
menyampaikan materi juga kurang tidak sesuai dengan harapan guru
tepat.Khususnya dalam pembelajaran dan orang tua. Dan apabila tidak
calistung (baca tulis hitung). segera diatasi maka akan berakibat
Calistung dalam hal ini adalah fatal pada masa-masa selanjutnya.
calistung sederhana hanya

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 1 Desember 2020
57 │Bagus Mahardika Upaya Meningkatkan Minat Belajar…

Berangkat dari permasalahan pengalaman belajar dapat bertahan


di atas, peneliti berkeinginan untuk lama, suasana belajar harus
mengkaji lebih dalam mengenai menyenangkan. Selain itu guru juga
penyebab permasalahan tersebut dan harus kreatif menciptakan suasana
menerapkan metode active learning belajar yang mampu memancing
di TK sulthoni kelompok B. Dengan anak untuk aktif dalam proses
metode active learning atau metode pembelajaran. Ana yang ikut
pembelajaran aktif diharapkan berpartisipasi aktif dalam proses
mampu memotivasi anak dan pembelajaran akan mendapat
meningkatkan minat belajar serta stiumulasi yang membuat otak
aktif melakukan kegiatan di dalam semakin berkembang membuat
kelas maupun di luar kelas. Aktif jaringan atau sirkuit baru yang akan
dalam hal ini adalah anak mau menyimpan penglaman baru. Jika
mengikuti kegiatan dan berperan ada pengetahuan dan pengalaman
aktif di dalamnya. Ketika di beri baru lalu dipahami dan di ulang lagi
materi anak memperhatikan dengan maka memori dalam siirkuit otak
seksama, ketika di beri tugas anak aakn semakin kuat. Jumlah sel-sel
mengerjakan tugas tersebut dengan saraf otak yang jumlahnya milyaran
bersemangat dan menyelesaikannya mampu menampung dan
dengan baik. Begitu juga ketika menciptakan ruang baru untuk
kegiatan tanya jawab anak antusias menampung pengetahuan yang juga
untuk menjawab pertanyaan dari baru. Saraf-saraf otak yang aktif
guru tersebut. Selain itu anak juga bagaikan pohon yang rimbun, yang
aktif bertanya dan mengemukakan saling berkaitan penuh dengan
gagasan.Aktif learning yang peneliti muatan ilmu dan
maksud adalah dengan menggunakan pengetahuan.Berdasar latar belakang
salah satu strategi aktif learning yaitu di atas, maka dapat dirumuskan
Strategi Mencari Harta Karun. dalam suatu rumusan masalah
Strategi untuk mengaktifkan siswa, sebagai berikut : (1)Apakah metode
tidak hanya menstimulasi otak saja Active learning dapat meningkatkan
namun juga membuat siswa aktif minat belajar anak di TK Sulthoni
bergerak. Selain itu juga merangsang Minomartani? (2) Bagaimana
perkembangan berbahasa anak penerapan metode Active Learning
apabila dilakukan dengan dalam meningkatkan minat belajar
berkelompok. Strategi ini dapat anak di TK Sulthoni Minomartani?
dilakukan secara kelompok maupun (3) Bagaimana persepsi dan kesan
individual. anak terhadap metode active learning
Metode yang peneliti dalam meningkatkan minat belajar
gunakan berdasar pada teori Mel anak di TK sulthoni Minomartani
Silberman (1996) bahwasanya agar

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 1 Desember 2020
58 │Bagus Mahardika Upaya Meningkatkan Minat Belajar…

KAJIAN TEORITIK pada gilirannya manusia dapat


Bagian ini berisi rangkuman memberikan respon terhadap
kajian teori terkait dengan masalah rangsangan tersebut. Semen-tara itu,
yang diteliti. Anak Usia Dini adalah belajar menurut pandangan
anak sekelompok individu yang konstuktivisme adalah membangun
berada pada rentang usia antara 0-8 pe-ngetahuan itu sendiri stelah
tahun. Anak usia dini adalah individu dipahamai, dicernakan, dan
yang unik dimana dapat merupakan per-buatan dari dalam
mengembangkan segala aspek yang diri seseorang. Dengan demikian
dimiliki secara optimal apabila proses pembelajaran perlu
mendapat rangsangan yang sesuai. memperhatikan aspek individu anak
Adapun aspek-aspek perkembangan dan faktor lingkungan.
pada anak usia dini adalah aspek Bredekamp dan Rosegrant
nilai-nilai agama, aspek social dalam sholehuddin (2002)
emosional dan kemandirian, aspek menjelaskan bahwa anak akan
fisik, kognitif, seni dan bahasa. belajar dengan baik dan bermakna
Praktek pembelajaran anak apabila. Anak merasa aman secara
usia dini yang berorientasi psikologis serta kebutuhan-
perkembangan amatlah diperlukan. kebutuhan fisiknya terpenuhi. Anak
Oleh karena itu, dapat dikemukakan mengkonstruksi pengetahuan. Anak
bahwa penye-lenggaraan belajar melalui interaksi sosial
pembelajaran bagi anak usia denagn orang dewasa dan anak-anak
diniyang di dalamnya termasuk usia lainnya. Kegiatan belajar anak
TK haruslah bertumpu atas merefleksikan suatu lingkaran yang
pemahaman yang jelas atas tak pernah putus yang mulai dengan
karakteristik peserta didik sehingga kesadaran kemudian beralih ke
proses pembelajaran memberikan eksplorasi, pencarian, dan akhirnya
dampak positif bagi perkembangan penggunaan. Anak belajar melalui
anak. bermain. Minat dan kebutuhan anak
Ada dua pendangan terhadap untuk mengetahui terpenuhi. Unsur
belajar, yaitu behaviorisme dan variasi individual anak diperhatikan
konstruktivisme (Seniawan, 2002). Menurut Mushtafa (2002)
Menurut pandangan behaviorisme praktik pendidikan dan pengajaran
belajar terjadi karena pengaruh anak usia dini selama beberapa
lingkungan. Belajar terjadi melalui dasawarsa belakangan ini sangat
proses stimulus dan respon yang dipengaruhi oleh teori perkembangan
bersifat mekanis. Oleh karena itu, Jean Piaget. Piaget mengkatagorikan
diperlukan lingkungan yang empat tahapan perkembangan
sistematis dan terencana sehingga kognitif dan afektif yang dilalui
dapat memberikan stimulus yang manusia. Menurut teori ini, anak-

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 1 Desember 2020
59 │Bagus Mahardika Upaya Meningkatkan Minat Belajar…

anak berkembang secara kognitif 5. Minat memperkecil kebosanan


melalui keterlibatan aktif dengan belajar belajar dalam diri sendiri.
lingkungannya. Dikaitkan dengan
teori ini, perkembangan anak usia Minat melahirkan perhatian
dini berada pada tahap berpikir spontan yang memungkinkan
praoperasional (usia 2-7 tahun). Pada terciptanya konsentrasi untuk waktu
tahap ini perkembangan anak sudah yang lama dengan demikian, minat
ditandai dengan perkembangan merupakan landasan bagi
bahasa dan berbagai bentuk konsentrasi. Minat bersifat sangat
representasi lainnya serta perkem- pribadi, orang lain tidak bisa
bangan konseptual yang pesat. menumbuhkannya dalam diri siswa,
Proses berfikir anak berpusat pada tidak dapat memelihara dan
penguasaan simbol-simbol seperti mengembangkan minat itu, serta
kata-kata yang mampu mengung- tidak mungkin berminat terhadap
kapkan pengalaman masa lalu. sesuatu hal sebagai wakil dari
Manipulasi symbol, termasuk kata- masing-masing siswa (Gie, 1995).
kata, merupakan karakteristik Pembelajaran aktif (active
penting dari tahap praoperasional. learning) dimaksudkan untuk
Minat merupakan salah satu mengoptimalkan penggunaan semua
faktor pokok untuk meraih sukses potensi yang dimiliki oleh anak
dalam studi. Penelitian-penelitian di didik, sehingga semua anak didik
Amerika Serikat mengenai salah satu dapat mencapai hasil belajar yang
sebab utama dari kegagalan studi memuaskan sesuai dengan
para pelajar menunjukkan bahwa karakteristik pribadi yang mereka
penyebabnya adalah kekurangan miliki. Di samping itu pembelajaran
minat (Gie, 1998). Menurut Gie aktif (active learning) juga
(1998), arti penting minat dalam dimaksudkan untuk menjaga
kaitannya dengan pelaksanaan studi perhatian siswa/anak didik agar tetap
adalah : tertuju pada proses pembelajaran.
1. Minat melahirkan perhatian Menurut L. Dee Fink, pembelajaran
yang serta merta. aktif terdiri dari dua komponen
utama yaitu: unsur pengalaman
2. Minat memudahnya terciptanya (experience), meliputi kegiatan
konsentrasi. melakukan (doing) dan pengamatan
(obeserving) dan dialogue, meliputi
3. Minat mencegah gangguan dari dialog dengan diri sendiri (self) dan
luar. dialog dengan orang lain (others).
4. Minat memperkuat melekatnya
bahan pelajaran dalam ingatan. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan
dengan pendekatan Penelitian

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 1 Desember 2020
60 │Bagus Mahardika Upaya Meningkatkan Minat Belajar…

Tindakan Kelas (PTK). Pada Hasil pelasanaan siklus I


hakikatnya PTK merupakan yang dilakukan diperoleh deskripsi
penelitian yang dilakukan oleh guru mengenai motivasi dan aktivitas
di kelas atau sekolah tempat ia anak selama kegiatan belajar
mengajar dengan penekanan pada mengajar berlangsung. Anak yang
penyempurnaan atau peningkatan aktif selama kegiatan pembelajaran
proses dan praktis pembelajaran. berlangsung sebesar 60%, sedangkan
PTK dilaksanakan dengan 40% lainnya tampakmasih kurang
strategi siklus yang berangkat dari bersemangat,bersikap ogah-ogahan
identifikasi masalah yang dihadapi ketika mencari harta karun. Dari
oleh guru, penyusunan rencana hasil wawancara dengan siswa yang
tindakan, pelaksanaan tindakan, kurang aktif selama kegiatan belajar
observasi tindakan, dan refleksi. mengajar berlangsung, diperoleh
Rangkaian kegiatan berurutan mulai penjelasan bahwa di antara mereka
dari rencana tindakan sampai dengan capek, bosan dan kurang enak badan.
refleksi disebut satu siklus Anak yang menunjukkan
penelitian.penelitian ini dilakukan keseriusannya selama kegiatan
dalam 3 siklus. belajar mengajar berlangsung
Perwujudan analisis data sebesar 45%, sedangkan 55%
dalam penelitian ini dengan lainnya kurang memperhatikan
perhitungan prossentase diperoleh ketika guru memberikan penjelasan
dari rumus sebagai: Jumlah siswa maupun saat siswa diminta untuk
yang mampu sesuai indicator / membaca dan menuliskan angka.
Jumlah seluruh siswa x 100% = Mereka melakukan kegiatan seperti
prosentase hasil. berbicara dengan teman, berbicara
sendiri, dan meletakkan kepala di
HASIL DAN PEMBAHASAN atas meja. Siswa tersebut berani
Berdasarkan hasil bersikap seperti itu ketika guru
pelaksanaan tindakan pada siklus I, lengah dan tidak memberikan
II, dan III dapat dideskripsikan pengawasan.
bahwa kualitas proses pembelajaran Berdasarkan hasil pekerjaan
calistung pada siswa kelompok B TK anak dapat diidentifikasi yang sudah
Sulthoni Minimartani mengalami mampu membaca dan menulis
peningkatan dari siklus I sampai dengan tepat sesuai dengan petunjuk
dengan siklus III. Sebelum guru sebesar 25%, sedangkan siswa
melaksanakan siklus I, terlebih yang lainnya asal mengerjakan.
dahulu peneliti melakukan survei Anak yang akif melakukan kegiatan
awal untuk mengetahui kondisi yang namun dalam mengerjaknnya masih
ada di lapangan. di bimbing guru sebesar 30%.
Sedangkan siswa lainnya belum tepat

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 1 Desember 2020
61 │Bagus Mahardika Upaya Meningkatkan Minat Belajar…

daam menuliskan angka dan Kekurangan-kekurangan


membaca. yang terjadi pada siklus sebelumnya
Hasil pelasanaksanaan siklus telah dapat diatasi. Siswa yang pada
II yang dilakukan diperoleh deskripsi awalnya sulit dikendalikan, akhirnya
terhadap proses pembelajaran. Anak mau mengikuti kegiatan
yang aktif selama kegiatan pembelajaran dengan tertib,
pembelajaran sebesar 75%, meskipun masih ada beberapa siswa
sedangkan 25% lainnya tampak yang bersikap kurang bersungguh-
sesekali berbicara dengan teman sungguh dalam mengikuti pelajaran.
sebangku dan terlihat tidak Guru tetap mengontrol siswa selama
memperhatikan pelajaran. Dari hasil kegiatan pembelajaran berlangsung.
wawancara dengan siswa yang Secara keseluruhan, proses belajar
kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar.
mengajar berlangsung, diperoleh Namun, masih ada sedikit
penjelasan bahwa di antara mereka kekurangan, yakni masih terdapat
tersebut merasa bosan dan capek. siswa yang belum dapat
Anak yang menunjukkan memahamiaturan dan petunjuk dari
keseriusannya selama kegiatan guru, akibatnya siswa kurang mampu
belajar mengajar berlangsung mengerjakan dengan tepat. Selain
sebesar 60%, sedangkan 40% itu, masih terdapat siswa yang belum
lainnya kurang memperhatikan bersemangat mengikuti kegiatan. Hal
ketika guru memberikan penjelasan. ini dapat dilihat pada saat
Peningkatan siswa yang aktif dalam pembelajaran anak masih ada yang
kegiatan pembelajaran ini main sendiri. Untuk mengatasi
disebabkan guru telah mampu beberapa kekurangan ini, guru dan
mengontrol siswa dan memotivasi peneliti akan mengganti media yang
siswa. digunakan pada siklus berikutnya,
Berdasarkan hasil pekerjaan menjelaskan materi dengan media
siswa dapat diidentifikasi anak yang langsung dan selalu memotivasi.
sudah mampu mengerjakan tugas Hasil pelasanaksanaan siklus
dengan tepat sesuai dengan petunjuk III yang dilakukan diperoleh
guru sebesar 50%, sedangkan siswa deskripsi tentang pelaksanaan
yang lainnya belum tepat dalam tindakan penelitian pada siklus III.
memberikan jawaban. Anak yang Anak yang aktif selama kegiatan
aktif mengikuti kegiatan dan tepat pembelajaran sebesar 90%, hampir
dalam menulis angka dan membaca semua siswa terlibat aktif, antusas
tulisan sebesar 45%, sedangkan dan bersemangat dalam proses
siswa yang lainnya belum sempurna pembelajaran. Anak yang serius
dalam mengerjakan. selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung sebesar 75%, sedangkan

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 1 Desember 2020
62 │Bagus Mahardika Upaya Meningkatkan Minat Belajar…

25% lainnyamasih kurang serius. dilakukan pada siklus I sampai siklus


Peningkatan siswa yang aktif dan III.
serius dalam kegiatan pembelajaran Tindakan pada siklus akhir
ini disebabkan guru telah mampu ini dilaksanakan dengan media
mengontrol siswa. Sebagian besar langsung. Siswa diajak jalan jalan ke
siswa sudah dapat dikendalikan. sunagai dan sawah sambil mencari
Selain itu, siswa lebih tertarik pola ikan yang telah ditempel
dengan materi yang baru karena sebelumnya oleh guu di sepanjang
lebih mudah dipahami dan bersifat jalan. Media langsung ini dipilih
konkrit. dengan pertimbangan bahwa siswa
Berdasarkan hasil pekerjaan akan mudah memahami sesuatu yang
siswa dapat diidentifikasi anak yang bersifat konkrit/nyata. Seperti pada
sudah mampu mengerjakan tugas kegiatan sebelumnya anak disuruh
dengan tepat sesuai petunjuk guru untuk menghitung berapa banyak
sebesar 80%, sedangkan siswa yang pola ikan yang didapat dan
lainnya belum mengerjakan tugas menuliskannya pada lembar kertas
dengan tepat. Anak yang dapat yang telah disediakan. Guru
membaca dan mengembangkannya memotivasi siswa dan memberikan
menjadi sebuah kalimat melalui reward kepada siswa serta
cerita sederhana sebesar 80%. membimbing siswa membaca tulisan
Secara umum semua “ikan” dan mengembangannya
kelemahan yang ada dalam proses menjadi kalimat dalam bentuk cerita
pembelajaran calistung dengan pengalaman pribadi (tidak menulis
metode active learnng pada siklus III kalimat).
ini telah dapat diatasi dengan baik. Berdasarkan hasil kegiatan
Guru telah berhasil mengontrol siswa ini, peneliti menemukan bahwa
untuk mengikuti kegiatan belajar minat belajar calistung di TK
mengajar dengan tertib. Guru telah Sulthoni masih tergolong rendah.
mampu memancing respons siswa Kemudian peneliti berkolaborasi
terhadap stimulus yang diberikannya. dengan guru kelas berupaya untuk
Siwa terlihat lebih semangat dan mengatasi masalah tersebut dengan
antusias dalam mengikuti proses menerapkan metode active learning
pembelajaran. Siswa telah dapat dalam proses pembelajaran calistung.
dikendalikan dan terkontrol. Siswa Kemudian peneliti dan guru kelas
juga telah mampu memahami menyusun rencana guna
petunjuk guru dengan baik dan melaksanakan siklus I. Siklus
mampu membaca, menulis dan pertama mendeskripsikan
berhitung secara sederhana. pembelajarancalistung dengan
Peningkatan indikator ini dapat metode active learning.
dilihat hasil kerja siswa yang

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 1 Desember 2020
63 │Bagus Mahardika Upaya Meningkatkan Minat Belajar…

Ternyata masih terdapat pembelaja


beberapa kekurangan/kelemahan ran
dalam pelaksanaannya. Siklus II 2. Keseriusa
merupakan siklus untuk memberikan n siswa
solusi yang dilaksanakan untuk dalam
mengatasi kekurangan/kelemahan mengikuti 45% 60% 75%
yang ada selama proses kegiatan
pembelajaran calistung dengan pembelaja
metode active learning pada siklus I. ran
Pada siklus II masih terdapat sedikit 3. Ketepatan
kekurangan/kelemahan. Sedangkan siswa
siklus III dilaksanakan untuk dalam 25% 50% 80%
mengatasi kekurangan/kelemahan mengerja
yang terjadi dalam proses kan tugas
pembelajaran calistung dengan 4. Kemampu
metode active learning pada siklus an siswa
II. Selain itu, siklus III juga dalam
merupakan siklus yang menguatkan menyusun 45% 60% 80%
hasil siklus I dan II bahwa metode kata
active learning terbukti dapat menjadi
meningkatkan minat belajar kalimat
calistung anak usia dini di TK
Sulthoni Minomartani.
Berdasarkan hasil KESIMPULAN DAN SARAN
pelaksanaan tindakan pada siklus I, Kesimpulan hasil penelitian
II, dan III dapat dinyatakan bahwa ini secara singkat yakni: (1)
terjadi peningkatan minat belajar terdapatnya peningkatan minat
calistung pada anak usia dini. Hal belajar calistung siswa kelompok B
tersebut dapat dilihat pada tabel TK Sulthoni Minomartani, dan (2)
berikut ini. terdapatnya peningkatan kemampuan
belajar calistung siswa kelompok B
Persentase Hasil Tindakan TK Sulthoni Minomartani.
Antarsiklus
Persentase Antar DAFTAR PUSTAKA
No Aspek Siklus Pendidikanku. Active Learning. 29
I II III Desember 2009: Internet
1. Keaktifan Qym. “Pengertian Minat”. Sabtu, 21
siswa Maret 2009 : internet
60% 75% 90%
selama
kegiatan

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 1 Desember 2020
64 │Bagus Mahardika Upaya Meningkatkan Minat Belajar…

Sardiman. 1994. Interaksi dan Suhadi, 2006. Meningkatkan Minat


Motivasi Belajar Mengajar. dan motivasi Belajar Siswa
Jakarta: RajaGrafindo Persada. Kelas II SMPN 4 Pemalang
Silberman,Mel. 2009.ACTIVE melalui Model Pembelajaran
LEARNING 101 Strategi Kooperatif Tipe TGT.
Pembelajaran Aktif Tarmizi Ramadhan. Pembelajaran
.Yogyakarta: Pustaka Insan Aktif, Inovatif, Kreatif dan
Madani. Menyenangkan. 11 November
Soetopo, Hendyat. 2005. Pendidikan 2008:
dan Pembelajaran Teori
Permasalahan dan
Praktek.Malang: UMM Press.

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 1 No 1 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai