Anda di halaman 1dari 16

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
1 Literasi : Kajian Literatur :
1. Sebagian 1.1 Mengapa sebagian besar Menurut Sakichi Toyoda, 5 Why
besar siswa siswa mengalami kesulitan adalah teknik tanya jawab
mengalami menuliskan soal cerita ke
sederhana untuk menyelidiki
kesulitan bentuk kalimat matematika
menuliska dalam mengerjakan soal hubungan sebab akibatyang
n soal cerita yang berhubungan menjadi suatu akar permasalahan
cerita ke dengan kehidupan sehari-hari
bentuk pada materi operasi pecahan Menurut Elizabeth Sulzby “1986”,
kalimat di Kelas 5 Mapel MTK ? literasi yaitu kemampuan
matematik Karena guru kurang berbahasa yang dimiliki oleh
a dalam memberikan penjelasan cara seseorang dalam berkomunikasi
mengerjaka mengidentifikasi informasi “membaca, berbicara, menyimak
n soal yang ada di soal cerita
dan menulis” dengan cara yang
cerita yang 1.2 Mengapa guru kurang
memberikan penjelasan cara berbeda sesuai dengan tujuan. Jika
berhubung
an dengan mengidentifikasi informasi didefinisikan secara singkat,
kehidupan yang ada di soal cerita ? definisi literasi yaitu kemampuan
sehari-hari Karena guru menulis dan membaca.
pada 1.3 Mengapa guru tidak
materi membiasakan memberikan Sutawidjaja dalam Deddy
operasi soal cerita? Krishananto (2009: 1) menyatakan
pecahan di Karena guru hanya bahwa soal cerita erat kaitannya
Kelas 5 menggunakan metode
dengan masalah kehidupan sehari-
Mapel ceramah dan langsung
menggunakan soal hari yang penting sekali diberikan
MTK.
berbentuk angka dalam pembelajaran Matematika
1.4 Mengapa guru menggunakan SD karena pada umumnya soal
metode ceramah dan cerita dapat digunakan (sebagai
langsung menggunakan soal cikal bakal) untuk melatih siswa
berbentuk angka? dalam menyelesaikan masalah.
Karena guru kurang kreatif.
1.5 Mengapa guru kurang kreatif? (Dewi, 2013, p.
Karena guru belum 284)mengungkapkan bahwa
menggunakan model dan
kemampuan koneksi matematis
media yang mendukung
siswa dalam memahami cara adalah kemampuan
menulis kalimat menghubungkan konsep-konsep
matematika dari soal cerita. matematika antara konsep
matematika itu sendiri dan
Kesimpulan: mengaitkan konsep-konsep
Jadi kesimpulan hasil eksplorasi matematika dengan bidang lainnya
penyebab masalah sebagian besar (luar matematika).
siswa mengalami kesulitan Model pembelajaran menurut Joyce
menuliskan soal cerita ke bentuk & Weil (1980: 4) adalah suatu
kalimat matematika dalam rencana atau pola yang dapat
mengerjakan soal cerita yang digunakan untuk membentuk
berhubungan dengan kehidupan kurikulum (rencana pembelajaran
sehari-hari pada materi operasi jangka panjang), merancang bahan-
pecahan di Kelas 5 Mapel MTK : bahan pembelajaran dan
membimbing pembelajaran di kelas
1.1 guru kurang memberikan atau yang lain.
penjelasan cara
mengidentifikasi informasi Menurut Hamdayama (2016, hlm.
yang ada di soal cerita
132-182) macam-macam model
1.2 guru tidak membiasakan
memeberikan soal cerita pembelajaran adalah sebagai
1.3 guru menggunakan metode berikut: Model Pembelajaran
ceramah dan langsung soal Inquiry, Model Pembelajaran
berbentuk angka Kontekstual, Model Pembelajaran
1.4 guru kurang kreatif Ekspositori, Model Pembelajaran
1.5 guru belum menggunakan Berbasis Masalah, Model
model dan media yang
Pembelajaran Kooperatif, Model
mendukung siswa dalam
memahami cara menulis pembelajaran PAIKEM, Model
kalimat matematika dari Pembelajaran Kuantum (Quantum
soal cerita. Learning)

Wawancara teman sejawat Bapak


Sugianto, S.Pd.:
Penyebab masalah adalah
kurangnya pengaitan konsep
matematika dengan kehidupan
sehari-hari / masalah yang terjadi
di lingkungannya

Wawancara Ibu Kepala Sekolah :


Guru belum maksimal dalam
menjelaskan cara menulis kalimat
matematika dari soal cerita dan
guru belum menggunakan model
dan media yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.

Kesimpulan :
Jadi kesimpulan hasil analisis
eksplorasi penyebab masalah guru
belum membiasakan kemampuan
siswa memecahkan masalah
konsep matematika terkait dengan
kehidupan sehari-hari dan
lingkungan sekitarnya, dan pada
saat pembelajaran guru belum
menggunakan model dan media
yang membantu siswa dalam
menulis kalimat matematika dari
soal cerita.

2 Numerasi : Kajian Literatur :


1. Sebagian 1.1 Mengapa sebagian besar siswa Menurut Sakichi Toyoda, 5 Why
besar siswa mengalami kesulitan dalam adalah teknik tanya jawab
mengalami mengerjakan perkalian dan
sederhana untuk menyelidiki
kesulitan pembagian angka
dalam besar(puluhan,ratusan,ribuan hubungan sebab akibatyang
mengerjaka ) di Kelas 5 Mapel MTK? menjadi suatu akar permasalahan
n perkalian Karena guru belum
dan memberikan penguatan dan Menurut Susanto, Han, dkk,
pembagian pengulangan materi Konsep kemampuan numerasi merupakan
angka perkalian dan pembagian kemampuan untuk menerapkan
besar yang sudah dipelajari di konsep bilangan dan keterampilan
(puluhan,r kelas 4. operasi hitung di dalam kehidupan
atusan,ribu 1.2 Mengapa guru belum
sehari-hari, misalnya, dirumah,
an) di Kelas memberikan penguatan dan
pengulangan materi Konsep pekerjaan dalam kehidupan
5 Mapel
MTK. perkalian dan pembagian masyarakat, dan kemampuan
yang sudah dipelajari.? untuk menjelaskan suatu informasi
Karena guru yang terdapat di sekitar kita.
menyamaratakan
kemampuan semua siswa. Pada proses kegiatan pembelajaran
1.3 Mengapa guru di kelas, siswa memiliki
menyamaratakan kemampuan karakteristik belajar yang beragam.
semua siswa ? Karakteristik siswa secara
Karena guru belum psikologi berkenaan dengan usia,
mengenal karakteristik jenis kelamin dan pengalaman
siswa. yang dimilikinya (Karimi, 2016)
1.4 Mengapa guru belum Dalam proses pembelajaran, yang
mengenal karakteristik siswa? perlu untuk diperhatikan adalah
Karena guru belum karakteristik gaya belajar
memberikan pembelajaran (Hassanet al., 2019; Stander,
yang sesuai dengan Grimmer, & Brink, 2019)
kebutuhan siswa. Karakteristik gaya belajar meliputi
1.5 Mengapa guru belum audio, visual dan kinestetik. Setiap
memberikan pembelajaran siswa memiliki karakteristik
yang sesuai dengan belajar yang berbeda. Maka,
kebutuhan siswa? untuk menjawab tantangan
Karena guru belum tersebut, guru perlu kreatif dalam
menggunakan strategi dan proses pembelajaran di kelas
media pembelajaran yang
cocok untuk siswa. Ruseffendi (dalam Heruman, 2007,
hlm. 5) membedakan antara belajar
Kesimpulan: menghafal dengan belajar
Jadi kesimpulan hasil eksplorasi bermakna. Pada belajar meng-hafal,
penyebab masalah Sebagian besar siswa dapat belajar dengan
menghafalkan apa yang sudah
siswa mengalami kesulitan dalam
diperolehnya. Sedangkan belajar
mengerjakan perkalian dan bermakna adalah belajar
pembagian angka besar memahami apa yang sudah
(puluhan,ratusan,ribuan) di Kelas diperolehnya, dan dikaitkan dengan
5 Mapel MTK adalah : keadaan lain sehingga apa yang ia
pelajari akan lebih dimengerti. Su-
1.1Guru belum memberikan parno (dalam Heruman, 2007,hlm.
penguatan dan pengulangan 5) menambahkan bahwa belajar
materi Konsep perkalian dan bermakna terjadi apabila siswa
pembagian yang sudah mencoba menghubungkan fe-
dipelajari. nomena baru ke dalam struktur
1.2Guru menyamaratakan pengetahuan mereka dalam setiap
kemampuan semua siswa. penyelesaian masalah.
1.3Guru belum mengenal
karakteristik siswa. faktor yang menyebabkan siswa
1.4Guru belum memberikan melakukan kesalahan dalam
pembelajaran yang sesuai menyelesaikan soal pembagian
dengan kebutuhan siswa. adalah faktor psikologis yaitu minat
1.5Guru belum menggunakan atau keinginan siswa terhadap
strategi dan media pelajaran matematika (Rosyadi,
pembelajaran yang cocok 2016; Fatuhrozi, 2014; Wulandari,
2. Sebagian 2019).
untuk siswa.
besar siswa
mengalami Pendapat (Arsyad, 2015) bahwa
kesulitan 2.1Mengapa Sebagian besar penggunaan media dalam
menyamak siswa mengalami kesulitan pembelajaran akan meningkatkan
an menyamakan penyebut
penyebut efektifitas pembelajaran.
menggunakan KPK pada
menggunak operasi penjumlahan dan
an KPK (Magdalena I. D., 2013) ada enam
pengurangan pecahan di
pada jenis dasar media pembelajaran,
Kelas 5 Mapel MTK?
operasi Karena guru belum antara lain: Media cetak, Media
penjumlah memberikan penguatan dan audio, Media visual, Media proyeksi
an dan pengulangan materi Konsep gerak Manusia, Benda tiruan
pengurang perkalian dan pembagian (miniatur).
an pecahan yang sudah dipelajari.
di Kelas 5 2.2Mengapa guru belum Wawancara teman sejawat:
Mapel memberikan penguatan dan Guru masih belum memperdalam
MTK. pengulangan materi Konsep konsep perkalian dan pengurangan
perkalian dan pembagian
yang sudah di ajarkan di kelas 4
yang sudah dipelajari.?
Karena guru Wawancara Kepala Sekolah :
menyamaratakan
Guru belum menggunakan model
kemampuan semua siswa.
2.3Mengapa guru dan media yang membantu siswa
menyamaratakan memahami konsep dasar perkalian
kemampuan semua siswa ? dan pembagian
Karena guru belum
mengenal karakteristik Kesimpulan :
siswa. Guru belum memperhatikan
2.4Mengapa guru belum karakteristik belajar siswa karena
mengenal karakteristik siswa? pembelajaran masih belum
Karena guru belum menggunakan media dan model
memberikan pembelajaran pembelajaran yang cocok dalam
yang sesuai dengan membantu siswa memahami
kebutuhan siswa. pelajaran. selain itu guru juga
2.5Mengapa guru belum belum melakukan pengulangan-
memberikan pembelajaran pengulangan materi yang sudah
yang sesuai dengan diajarkan sebelumnya
kebutuhan siswa?
Karena guru belum
menggunakan strategi dan
media pembelajaran yang
cocok untuk siswa.

Kesimpulan:

Jadi kesimpulan hasil eksplorasi


penyebab masalah sebagian besar
siswa kesulitan menyamakan
penyebut menggunakan KPK pada
operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan di Kelas 5
Mapel MTK:

2.1Guru belum memberikan


penguatan dan pengulangan
materi Konsep perkalian dan
pembagian yang sudah
dipelajari.
2.2Guru menyamaratakan
kemampuan semua siswa.
2.3Guru belum mengenal
karakteristik siswa.
2.4Guru belum memberikan
3. Sebagian pembelajaran yang sesuai
besar siswa dengan kebutuhan siswa.
mengalami 2.5Guru belum menggunakan
kesulitan strategi dan media
menyederh pembelajaran yang cocok
anakan untuk siswa.
pecahan di
kelas 5 3.1Mengapa Sebagian besar
mapel siswa mengalami kesulitan
MTK. menyederhanakan pecahan di
kelas 5 mapel MTK
Karena guru belum
memberikan penguatan dan
pengulangan materi Konsep
perkalian dan pembagian
yang sudah dipelajari.
3.2Mengapa guru belum
memberikan penguatan dan
pengulangan materi Konsep
perkalian dan pembagian
yang sudah dipelajari.?
Karena guru
menyamaratakan
kemampuan semua siswa.
3.3Mengapa guru
menyamaratakan
kemampuan semua siswa ?
Karena guru belum
mengenal karakteristik
siswa.
3.4Mengapa guru belum
mengenal karakteristik siswa?
Karena guru belum
memberikan pembelajaran
yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
3.5Mengapa guru belum
memberikan pembelajaran
yang sesuai dengan
kebutuhan siswa?
Karena guru belum
menggunakan strategi dan
media pembelajaran yang
cocok untuk siswa.

Kesimpulan:

Jadi kesimpulan hasil eksplorasi


penyebab masalah sebagian besar
siswa mengalami kesulitan
menyederhanakan pecahan di
kelas 5 mapel MTK adalah :

3.1Guru belum memberikan


penguatan dan pengulangan
materi Konsep perkalian dan
pembagian yang sudah
dipelajari.
3.2Guru menyamaratakan
kemampuan semua siswa.
3.3Guru belum mengenal
karakteristik siswa.
4. Sebagian 3.4Guru belum memberikan
besar siswa pembelajaran yang sesuai
mengalami dengan kebutuhan siswa.
kesulitan 3.5Guru belum menggunakan
mengurutk strategi dan media
an 7 organ pembelajaran yang cocok
untuk siswa. Menurut Susanto, Han, dkk,
pernapasa
n manusia kemampuan numerasi merupakan
di Kelas 5 kemampuan untuk menerapkan
Mupel IPA konsep bilangan dan keterampilan
Tema 2. operasi hitung di dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya, dirumah,
pekerjaan dalam kehidupan
4.1 Mengapa Sebagian besar masyarakat, dan kemampuan
siswa mengalami kesulitan
untuk menjelaskan suatu informasi
mengurutkan organ-organ
pernapasan manusia di Kelas yang terdapat di sekitar kita.
5 Mupel IPA Tema 2?
Pendapat (Arsyad, 2015) bahwa
Karena guru hanya
menjelaskan contoh yang penggunaan media dalam
ada di buku saja/Monoton. pembelajaran akan meningkatkan
4.2 Mengapa pembelajaran guru efektifitas pembelajaran.
monoton?
Karena pembelajaran yang (Magdalena I. D., 2013) ada enam
dilakukan guru masih jenis dasar media pembelajaran,
didominasi metode
antara lain: Media cetak, Media
ceramah.
4.3 Mengapa pembelajaran yang audio, Media visual, Media proyeksi
dilakukan guru masih gerak Manusia, Benda tiruan
didominasi metode ceramah? (miniatur).
Karena guru tidak
menggunakan model Wawancara dengan teman sejawat:
pembelajaran dan media eksplorasi penyebab masalah guru
berbasis TIK yang belum menggunakan media yang
mendukung siswa menarik minat belajar siswa
memahami pengurutan 7
organ pernapasan. Wawancara dengan kepala
4.4 Mengapa guru tidak sekolah : eksplorasi penyebab
menggunakan model
masalah guru belum menggunakan
pembelajaran dan media
berbasis TIK yang cocok ? media konkret yang sesuai dengan
Karena guru kurang kreatif kebutuhan siswa.
dalam pembelajaran
4.5 Mengapa guru kurang kreatif
dalam pembelajaran?
Kesimpulan :
Karena guru kesulitan
menentukan model dan
Guru belum menggunakan model
media yang mendukung
dan media yang mendukung siswa
siswa memahami
memahami pengurutan 7 organ
pengurutan 7 organ
pernapasan manusia di Kelas 5
pernapasan
Mupel IPA Tema 2
Kesimpulan:

Jadi kesimpulan hasil eksplorasi


penyebab masalah sebagian besar
siswa mengalami kesulitan
mengurutkan 7 organ pernapasan
manusia di Kelas 5 Mupel IPA
Tema 2 adalah :
4.1Guru hanya menjelaskan
contoh yang ada di buku
saja/Monoton.
4.2Pembelajaran yang dilakukan
guru masih didominasi metode
ceramah.
4.3Guru tidak menggunakan
model pembelajaran dan media
berbasis TIK yang mendukung
siswa memahami pengurutan
7 organ pernapasan.
4.4Guru kurang kreatif dalam
pembelajaran
4.5Guru kesulitan menentukan
model dan media yang
mendukung siswa memahami
pengurutan 7 organ
pernapasan

3 Motivasi : Kajian Literatur :


1. Sebagian 1.1 Mengapa Sebagian besar Menurut Sakichi Toyoda, 5 Why
besar Siswa mudah menyerah pada adalah teknik tanya jawab
Siswa saat menyamakan penyebut
sederhana untuk menyelidiki
mudah menggunakan KPK pada
menyerah materi operasi penjumlahan hubungan sebab akibatyang
pada saat dan pengurangan pecahan menjadi suatu akar permasalahan
menyamak campuran dan biasa di kelas
an 5 Mapel MTK ? Menurut Sardiman (1997:85)
penyebut Karena, guru kurang motivasi belajar ada 2 motivasi
menggunak membimbing anak-anak antara lain sebagai berikut:
an KPK yang membutuhkan 1) Motivasi intrinsik adalah
pada bimbingan. motivasi yang menjadi aktif atau
materi 1.2 Mengapa guru kurang
berfungsinya tidak perlu ada
operasi membimbingan anak-anak
yang membutuhkan perangsang dari luar, karena dalam
penjumlah
an dan bimbingan? diri setiap individu sudah ada
pengurang Karena, guru dorongan untuk melakukan
an pecahan menyamaratakan sesuatu. Dengan demikian, tingkah
campuran kemampuan anak. laku yang dilakukan seseorang
dan biasa 1.3 Mengapa guru disebabkan oleh kemauan sendiri
di kelas 5 menyamaratakan kemampuan
bukan dorongan dari luar.
Mapel anakk anak?
MTK. Karena, guru menganggap
2) Motivasi ekstrinsik merupakan
siswa sudah bisa konsep
dasar perkalian dan motif yang aktif dan berfungsi
pembagian. Sehingga guru karena adanya dorongan atau
tidak memberikan rangsangan dari luar. Tujuan yang
penguatan konsep perkalian diinginkan dari tingkah laku yang
dan pembagian. digerakkan oleh motivasi ekstrinsik
1.4 Mengapa guru tidak terletak diluar tingkah laku
memberikan penguatan
tersebut. Penguatan motivasi
konsep perkalian dan
pembagian? motivasi belajar tersebut berada
Karena guru belum ditangan para guru pendidik dan
memahami karakteristik anggota masyarakat yang lain.
siswa. Guru sebagai pendidik bertugas
1.5 Mengapa guru belum memperkuat motivasi belajar
memahami karakteristik selama minimum 9 tahun pada
siswa?
usia wajib belajar. Orang tua
Karena guru belum
melaksanakan tes bertugas memperkuat motivasi.
diagnostik siswa pada awal
Pada proses kegiatan pembelajaran
pembelajaran
di kelas, siswa memiliki
karakteristik belajar
Kesimpulan:
yang beragam. Karakteristik siswa
Jadi kesimpulan hasil eksplorasi secara psikologi berkenaan dengan
penyebab masalah Sebagian besar usia, jenis kelamin dan
Siswa mudah menyerah pada saat pengalaman yang dimilikinya
menyamakan penyebut (Karimi, 2016)
Namun dalam proses
menggunakan KPK pada materi
pembelajaran, yang perlu untuk
operasi penjumlahan dan diperhatikan adalah karakteristik
pengurangan pecahan campuran gaya belajar
dan biasa di kelas 5 Mapel MTK (Hassanet al., 2019; Stander,
adalah: Grimmer, & Brink, 2019)
Karakteristik gaya belajar meliputi
1.1Guru kurang membimbing audio,
anak-anak yang visual dan kinestetik. Setiap siswa
membutuhkan bimbingan. memiliki
1.2Guru menyamaratakan karakteristik belajar yang berbeda.
kemampuan anak. Maka,
1.3Guru menganggap siswa untuk menjawab tantangan
sudah bisa konsep dasar tersebut, guru perlu kreatif dalam
perkalian dan pembagian. proses pembelajaran di kelas.
Sehingga guru tidak
memberikan penguatan Menurut (Slameto, 2010) siswa
konsep perkalian dan dengan tingkat kecemasan yang
pembagian. tinggi tidak berprestasi sebaik siswa
1.4Guru belum memahami dengan tingkat kecemasan yang
karakteristik siswa. rendah.
1.5Guru belum melaksanakan tes Wawancara Kepala Sekolah :
diagnostik siswa pada awal Guru belum memancing minat
pembelajaran anak untuk aktif berpartisipasi
dalam pembelajaran,

Guru belum maksimal memberikan


reward untuk memupuk rasa
percaya diri siswa

Kesimpulan :
Guru belum maksimal dalam
membuat pembelajaran yang
mengakomodir minat dan
karakateristik belajar anak, selain
2. Ada itu juga guru dalam pembelajaran
beberapa terlalu terpaku pada hasil capaian
siswa yang akhir nilai yang menyebabkan
kurang
siswa takut berpartisipasi aktif
percaya 2.1Mengapa Ada beberapa siswa
diri pada karena takut salah dalam
yang kurang percaya diri pada
saat saat kegiatan inti menjawab.
kegiatan menyampaikan hasil kerja
inti berupa contoh bentuk usaha
menyampai di lingkungan sekitar di Kelas
kan hasil 5 Mupel IPS Tema 2?
kerja karena guru belum
berupa memperhatikan
contoh karakteristik beberapa siswa.
bentuk 2.2Mengapa guru belum
usaha di memperhatikan karakteristik
lingkungan beberapa siswa?
sekitar di Karena guru belum
Kelas 5 membiasakan beberapa siswa
Mupel IPS mempresentasikan hasil
Tema 2. kerjanya.
2.3Mengapa guru belum
membiasakan beberapa siswa
mempresentasikan hasil
kerjanya?
Karena guru hanya fokus
pada nilai hasil pencapaian
siswa.
2.4Mengapa guru hanya fokus
pada nilai hasil pencapaian
siswa?
Karena guru terlalu
menuntut nilai yang baik
dari siswa. Sehingga muncul
rasa takut siswa jika salah
menjawab.
2.5Mengapa guru terlalu
menuntut nilai sehingga siswa
takut jika salah menjawab?
Karena guru belum belum
maksimal mengapreasiasi
hasil pekerjaan siswa.
Kesimpulan:

Jadi kesimpulan hasil eksplorasi


penyebab masalah Ada beberapa
siswa yang kurang percaya diri
pada saat kegiatan inti
menyampaikan hasil kerja berupa
contoh bentuk usaha di
lingkungan sekitar di Kelas 5
Mupel IPS Tema 2 adalah:
2.1Guru belum memperhatikan
karakteristik beberapa siswa.
2.2Guru belum membiasakan
beberapa siswa
mempresentasikan hasil
kerjanya.
2.3Guru hanya fokus pada nilai
hasil pencapaian siswa.
3. Ada 2.4Guru terlalu menuntut nilai
beberapa yang baik darii siswa.
siswa yang Sehingga muncul rasa takut
kurang siswa jika salah menjawab.
aktif 2.5Guru belum maksimal
bertanya mengapresiasi hasil pekerjaan
pada saat siswa.
diberikan
kesempata 3.1Mengapa Ada beberapa siswa
n bertanya yang kurang aktif bertanya
di kegiatan pada saat diberikan
inti pada kesempatan bertanya di
materi kegiatan inti pada materi
penjumlah penjumlahan dan
an dan pengurangan pecahan berbeda
pengurang penyebut di Kelas 5 Mapel
an pecahan MTK?
berbeda Karena guru belum menarik
penyebut minat siswa.
di Kelas 5 3.2Mengapa guru belum menarik
Mapel minat siswa?
MTK. Karena guru belum
memancing rasa ingin tahu
siswa.
3.3Mengapa guru belum
memancing rasa ingin tahu
siswa?
Karena guru belum
mengenali karakteristik
belajar siswa.
3.4Mengapa guru belum
mengenali karakteristik belajar
siswa?
Karena guru
menyamaratakan
kemampuan siswa.
3.5Mengapa guru
menyamaratakan siswa?
Karena guru hanya
memberikan kesempatan
bertanya ke siswa yang
mengajukan diri saja.

Kesimpulan:

Jadi kesimpulan hasil eksplorasi


penyebab masalah Ada beberapa
siswa yang kurang aktif bertanya
pada saat diberikan kesempatan
bertanya di kegiatan inti pada
materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan berbeda
penyebut di Kelas 5 Mapel MTK
adalah :

3.1 guru belum menarik minat


siswa.
3.2 guru belum memancing rasa
ingin tahu siswa.
3.3 guru belum mempelajari
karakteristik belajar siswa.
3.4 guru menyamaratakan
kemampuan siswa.
3.5 guru hanya memberikan
kesempatan bertanya ke siswa
yang mengajukan diri saja.
4 Karakter : Kajian Literatur :
1. Ada 1.1 Mengapa ada beberapa siswa Menurut Sakichi Toyoda, 5 Why
beberapa tidak mengerjakan tugas adalah teknik tanya jawab
siswa tidak (pekerjaan rumah) pada
sederhana untuk menyelidiki
mengerjaka materi operasi penjumlahan
n tugas dan pengurangan pecahan hubungan sebab akibatyang
(pekerjaan campuran dan biasa di Kelas menjadi suatu akar permasalahan
rumah) 5 Mapel MTK?
pada Karena guru Menurut Suyanto dalam Barnawi
materi menyamaratakan dan M. Arifin (2012: 20)
operasi kemampuan siswa. menyatakan bahwa karakter adalah
penjumlah 1.2 Mengapa guru cara berfikir dan berperilaku yang
an dan menyamaratakan kemampuan menjadi ciri khas tiap individu
pengurang siswa ?
untuk hidup dan bekerjasama, baik
an pecahan Karena guru belum
memperhatikan kebutuhan dalam lingkup keluarga,
campuran
dan biasa siswa. masyarakat, bangsa maupun
di Kelas 5 1.3 Mengapa guru belum negara. Individu yang berkarakter
Mapel meperhatikan kebutuhan baik adalah individu yang bisa
MTK. siswa? membuat keputusan dan siap
karena masih kurangnya mempertanggungjawabkan tiap
interaksi antara guru
akibat dari keputusan yang ia buat.
dengan siswa
1.4 Mengapa kurangnya interaksi
Seorang pendidik harus bisa
guru dengan siswa?
membimbing, mengarahkan, dan
Karena guru belum mencari
menciptakan kondisi belajar siswa.
penyebab anak yang tidak
Belajar membutuhkan
mengerjakan tugas
keterlibatan mental dan tindakan
1.5 Mengapa guru belum
pelajar itu sendiri. Kegiatan belajar
mencari penyebab anak tidak
akan aktif apabila peserta
mengerjakan tugas?
didik melakukan kegiatan belajar
Karena guru hanya fokus
yang harus dilakukan. Mereka
pada sebagian besar siswa
menggunakan otak mereka untuk
yang sudah mengerjakan
mempelajari gagasan-gagasan
tugas.
memecahkan berbagai masalah dan
menerapkan apa yang mereka
Kesimpulan:
pelajari.(Jakarta :
Jadi kesimpulan hasil eksplorasi DirektoratPendidikan Keagamaan,
penyebab masalah Ada beberapa 2002), h. 80
siswa tidak mengerjakan tugas Wawancara teman sejawat :
(pekerjaan rumah) pada materi Guru belum memberi tugas yang
operasi penjumlahan dan sesuai dengan kemampuan siswa.
pengurangan pecahan campuran
Wawancara Kepala Sekolah :
dan biasa di Kelas 5 Mapel MTK.
Guru belum mencari penyebab
Mapel MTK adalah :
anak tidak mengumpulkan tugas,
1.1guru menyamaratakan karena bisa jadi anak tersebut tidak
kemampuan siswa. memahami konsep dasar dalam
1.2guru belum memperhatikan mengerjakan tugas yang diberikan.
kebutuhan siswa.
1.3masih kurangnya interaksi Kesimpulan :
antara guru dengan siswa Guru masih belum maksimal dalam
1.4guru belum mencari penyebab membimbing, mengarahkan dan
anak yang tidak mengerjakan menciptakan kondisi belajar siswa
tugas yang sesuai dengan kebetuhan
1.5guru hanya fokus pada
sebagian besar siswa yang
sudah mengerjakan tugas.

5 Kemampuan Kajian Literatur :


berfikir tingkat Menurut Sakichi Toyoda, 5 Why
tinggi (HOTS) : 1.1 Mengapa sebagian besar siswa
adalah teknik tanya jawab
1. Sebagian tingkat daya retensinya
kurang pada materi sederhana untuk menyelidiki
besar siswa
tingkat mengubah pecahan biasa ke hubungan sebab akibat yang
daya campuran dan sebaliknya di menjadi suatu akar permasalahan
retensinya Kelas 5 Mapel MTK ?
kurang Karena guru Menyelesaikan masalah pada
pada menyamaratakan pembelajaran
materi kemampuan siswa. matematika, perlu pemahaman
mengubah 1.2 Mengapa guru konsep yang jelas oleh siswa,
pecahan menyamaratakan kemampuan untuk memecahkan masalah
biasa ke siswa ? seperti apa sajakah yang dapat
campuran Karena guru belum diselesaikan dengan konsep yang
dan mengenal karakteristik dan didapatkan. Di sini peran guru
sebaliknya kebutuhan siswa. sangat
di Kelas 5 1.3 Mengapa guru belum dituntut dalam pemahaman konsep
Mapel mengenal karakteristik dan matematika. Guru harus
MTK. kebutuhan siswa? menyajikan mata pelajaran
Karena guru belum matematika agar siswa merasakan
memberikan pembelajaran manfaat dia mempelajari hal
yang memenuhi kebutuhan tersebut
siswa sesuai dengan untuk kehidupannya. Guru
karakteristiknya masing- diharapkan menguasai
masing. model, strategi pembelajaran
1.4 Mengapa guru belum matematika yang dapat membantu
memberikan pembelajaran siswa dalam pembelajaran, dapat
yang memenuhi kebutuhan melatih siswa mengembangkan
siswa sesuai dengan penelaran
karakteristiknya? berfikirnya dalam matematika.
Karena pembelajaran guru Guru harus
monoton, tidak membuat pembelajaran yang
menggunakan model dan berkesan, berbekas
media yang cocok untuk pada peserta didik
siswa. (Diah Ayu Indraningtias &
1.5 Mengapa pembelajaran guru Wijaya, 2017)
monoton, tidak menggunakan
model dan media yang cocok Facione (2006)menyatakan bahwa
untuk siswa? berpikir kritis sebagai pengaturan
Karena guru menganggap diri dalam memutuskan (judging)
semua siswa sudah bisa, sesuatu yang menghasilkan
Sehingga tidak melakukan interpretasi, analisis, evaluasi, dan
pengulangan dan inferensi, maupun pemaparan
pendalaman materi yang menggunakan suatu bukti, konsep,
sudah diajarkan.
metodologi, kriteria, atau
Kesimpulan: pertimbangan kontekstual yang
menjadi dasar dibuatnya
Jadi kesimpulan hasil eksplorasi keputusan
penyebab masalah Sebagian besar
siswa tingkat daya retensinya Scriven dan Paul (1996) dan Angelo
kurang pada materi mengubah (1995) memandang berpikir kritis
pecahan biasa ke campuran dan sebagai proses disiplin cerdas dari
sebaliknya di Kelas 5 Mapel MTK konseptualisasi, penerapan,
adalah : analisis, sintesis, dan evaluasi aktif
dan berketerampilan yang
1.1guru menyamaratakan dikumpulkan dari, atau dihasilkan
kemampuan siswa. oleh, observasi, pengalaman,
1.2guru belum mengenal refleksi, penalaran, atau
karakteristik dan kebutuhan komunikasi sebagai sebuah
siswa. penuntun menuju kepercayaan dan
1.3guru belum memberikan
aksi
pembelajaran yang memenuhi
kebutuhan siswa sesuai Beberapa tahapan yang sering
dengan karakteristiknya digunakan dalam menyelesaikan
masing-masing. soal cerita menurut Polya (1973),
1.4pembelajaran guru monoton, yaitu:
tidak menggunakan model dan a. Understanding the problem
media yang cocok untuk siswa. (memahami masalah)
1.5guru menganggap semua siswa Langkah pertama pada tahap ini
sudah bisa, Sehingga tidak peserta didik dituntut untuk
melakukan pengulangan dan memahami masalah. Memahami
pendalaman materi yang informasi yang diberikan dalam
sudah diajarkan. pernyataan masalah dan
memahami tujuan yang dimaksud.
b. Devising a plan (merencanakan
penyelesaian masalah)
Setelah memahami masalah,
peserta didik menuliskan rencana-
rencana yang akan
2.1Mengapa Sebagian besar siswa dilakukan untuk dapat
2. Sebagian mengalami kesulitan menyelesaikan masalah yang telah
besar siswa Menganalisis informasi yang diberikan
mengalami ada di soal cerita pada materi c. Carrying out the plan
kesulitan penjumlahan, pengurangan (Menyelesaikan masalah sesuai
Menganalis pecahan dan membuatnya rencana)
is informasi menjadi kalimat matematika di Pada tahap ketiga, peserta didik
yang ada di Kelas 5 Mapel MTK? harus mampu menyelesaikan
soal cerita Karena guru kurang rencana permasalahan. Tugas
pada memberikan penjelasan peserta didik pada tahap ini untuk
materi mengenai cara menganalisis menentukan strategi yang
penjumlah informasi soal cerita. akan dipilih untuk menghasilkan
an, 2.2 Mengapa guru kurang petunjuk yang berarti untuk
pengurang
an pecahan memberikan penjelasan mengungkapkan
dan mengenai cara menganalisis masalah.
membuatn soal cerita? d. Looking back (Melakukan
ya menjadi Karena guru belum pengecekan kembali)
kalimat membiasakan pembelajaran Setelah menyelesaikan masalah
matematik konsep Matematika yang sesuia rencana, tahap terakhir
a di Kelas 5 berkaitan dengan masalah di peserta didik meninjau kembali
Mapel kehidupan sehari-hari. terhadap proses solusi terdapat dua
MTK. 2.3 Mengapa guru belum alasan. Alasan pertama
membiasakan pembelajaran memberikan kesempatan bagi
konsep matematika yang peserta didik untuk mengevaluasi
berkaitan dengan masalah di dan memperbaiki hasil akhir.
kehidupan sehari-hari? Alasan kedua membawa proses
Karena guru hanya fokus solusi ke dalam fokus yang lebih
pada hasil belajar siswa. tajam.
Sehingga pada saat
pembelajaran guru belum Kesulitan belajar matematika
menggunakan model dan merupakan suatu kendala yang
media yang cocok untuk dialami siswa pada saat belajar
siswa. matematika yaitu dalam
2.4 Mengapa pembelajaran guru
menyelesaikan soal cerita materi
belum menggunakan model
dan media yang cocok untuk pecahan. Hal ini sesuai dengan
siswa? teori menurut Erny Untari (2014)
Karena guru kesulitan yang menyatakan bahwa kesulitan
menentukan model dan siswa dalam menyelesaikan soal
media yang cocok untuk yaitu kesulitan memahami maksud
siswa. soal cerita.
2.5 Mengapa guru kesulitan
menentukan model dan media Wawancara teman sejawat :
yang cocok untuk siswa? Guru belum memperdalam konsep
Karena pemahaman guru dasar matematika dan jarang
mengenai model dan media mengaitkan konsep matematika
yang cocok untuk tersebut ke masalah yang ada di
pembelajaran HOTS masih kehidupan sehari-hari.
kurang.
Wawancara Kepala sekolah : Guru
Kesimpulan: belum maksimal dalam penanaman
konsep karena tidak menggunakan
Jadi kesimpulan hasil eksplorasi model dan media pembelajaran
penyebab masalah Sebagian besar yang cocok
siswa mengalami kesulitan
Menganalisis informasi yang ada Kesimpulan :
di soal cerita pada materi Guru belum menggunakan model
dan media yang membiasakan
penjumlahan, pengurangan
siswa berpikir kritis memahami
pecahan dan membuatnya maksud soal cerita dalam
menjadi kalimat matematika di penanaman konsep yang
Kelas 5 Mapel MTK adalah : berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari
2.1Guru kurang memberikan
penjelasan mengenai cara
menganalisis informasi soal
cerita.
2.2 Guru belum membiasakan
pembelajaran konsep
Matematika yang berkaitan
dengan masalah di kehidupan
sehari-hari.
2.3 Guru hanya fokus pada hasil
belajar siswa. Sehingga pada
saat pembelajaran guru belum
menggunakan model dan
media yang cocok untuk siswa.
2.4 Guru kesulitan menentukan
model dan media yang cocok
untuk siswa.
2.5 Pemahaman guru mengenai
model dan media yang cocok
untuk pembelajaran HOTS
masih kurang.

Anda mungkin juga menyukai