Produksi
6.1 Teknologi Produksi
Faktor produksi adalah input pada proses produksi sepeti tenega kerja, modal dan bahan-bahan
lainnya.
Fungsi produksi
fungsi produksi sebagai berikut:
Q=F(K, L)
Persamaan ini menghubungkan jumlah output dari jumlah kedua input, modal dan benaga kerja.
Misalnya, fungsi produksi mungkin menggambarkan jumlah komputer pribadi yang dapat
diproduksi setiap tahun dengan pabrik seluas 10.000 kaki persegi dan sejumlah tenaga kerja
untuk ban berjalan yang dipekerjakan selarna setahun. Atau fungsi tersebut mungkin
menggambarkan panen yang dapat diperoleh seorang petani dengan jumlah mesin dan tenaga
kerja tertentu. Adalah suatu hal yang penting untuk mengetahui bahwa input dan output
merupakan arus (flows). Sebagai contoh, pembuat komputer pribadi menggunakan jumlah tenaga
kerja tertentu setiap tahurnya untuk memproduksi komputer pada Dalam bab ini dan bab-bab
selanjutnya kita akan melambangkan variable "q" untuk output sebuah perusahaan dan "Q" untuk
output industri.
Produksi Jangka Pendek versus Jangka Panjang
Jangka pendek: Periode waktu dimana jumlah satu atau lebih faktor produksi tidak dapat
dirubah.
Input tetap: Faktor produksi yang tidak dapat dirubah.
Jangka panjang: Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membuat semua variabel input produksi.
6.2 Produksi dengan Satu Input Variabel (Tenaga Kerja)
Bayangkan jika Anda adalah seorang manajer perusahaan/pabrik pakaian. Meskipun Anda
memiliki jumlah mesin dan peralatan produksi yang tetap, Anda dapat menambah tenaga kerja
untuk memproduksi lebih pakaian yaitu para tukang jahit dan operator mesin. Anda harus
memutuskan berapa banyak tenaga kerja yang akan dipekerjakan dan berapa potong pakaian
akan dibuat. Untuk membuat keputusan produksi tersebut, Anda harus mengetahui bagaimana
produksi pakaian akan bertarnbah jika penggunaan tenaga kerja juga bertambah. Tabel 6.1
memberi informasi ini. Tiga kolom pertama memperlihatkan jumlah output yang dapat
diproduksi dalam satu bulan dengan berbagai jumlah tenaga kerja dan dengan medal tetap
sebanyak 10 unit. Kolom pertama memperlihatkan jumlah tenaga kerja, yang kedua
memperlihatkan jumiah modal tetap, dan yang ketiga outpul total, Bila input tenaga kerja adalah
nol, maka outpul juga nol. Kemudian output meningkat bila tenaga kerja ditingkatkan terus
sampai 8 unit. Di luar jangkauan titik lu, sutpul total akan menurun. Meskipun pada awalnya
setiap unit tenaga kerja dapat engambil manfaat yang makin besar dari mesin dan pabrik yang
ada, setelah titik terlenha, tenaga kerja tambahan tidak lagi berguna dan menjadi tidak produktit
Lima orang dapat mengelola ban berjalan dengan lebih baik daripada dua, tetapi sepuluh ang
mungkin talah akan saling mengganggu.
Produk Rata-rata dan Produk Marjinal
Produk rata-rata tenaga kerja = Output/ Input tenaga kerja=q/L
Produk marjinal tenaga kerja = Perubahan dalam Output / perubahan dalam input tenaga kerja
∆q/∆L
Amount of Amount of Total output(q) Average product Marjinal product
labor capital(K) (q/L) (∆q/∆L)
0 10 0 - -
1 10 1 10 10
2 10 30 15 20
3 10 60 20 30
4 10 80 20 20
5 10 95 19 15
6 10 108 18 13
7 10 112 16 4
8 10 112 14 0
9 10 108 12 -4
10 10 100 10 -8
6.1 memperlihatkan produk rata-rata tenaga kerja (average product of labor) APL, yang
merupakan output per unit tenaga kerja. Produk rata-rata dihitung dengan membagi output total q
dengan total input tenaga kerja L. Produk rata-rata tenaga kerja mengukur produktivitas angkatan
kerja perusahaan dalam hal seberapa banyak output setiap pekerja yang dihasilkan berdasarkan
rata-rata. Dalam contoh kita pada awalnya produk rata-rata meningkat, tetapi turun bila input
tenaga kerja lebih besar dari 4. Kolom kelima adalah produk marjinal tenaga kerja (marginal
product of labor) MPL. Ini adalah tambahan outpuț yang diproduksi karena input tenaga kerja
meningkat 1 unit. Misalnya, dengan modal tetap sebesar 10 unit, apabila input tenaga keria
meningkat dari 2 ke 3, output total meningkat dari 30 ke 60, yang menghasilkan outowt
tambahan sebesar 30 (60-30) unit. Produk marjinal tenaga kerja dapat ditulis sebagai ag/AL
(yaitu perubahan dalam output Dq yang dihasilkan oleh peningkatan 1l unit dalam input tenaga
kerja AL). Ingat bahwa produk marjinal tenaga kerja tergantung kepada jumlah modal yang
dipakai. Jika input modal meningkat, misalnya dari 10 sampai 20, produk tenaga kerja marjinal
kemungkinan besar akan meningkat juga. Mengapa? Karena tenaga kerja akan lebih produktif
jika mereka mempunyai lebih banyak modal untuk dipakai. Seperti halnya produk rata-rata,
produk marjinal pertama-tama meningkat kemudian jatuk, setelah unit ketiga tenaga kerja.
Peta Isokuan. Apabila béberapa isokuan digabungkan bersama-sama dalam satu grafik, seperti
dalam Gambar 6.4, kita menyebut grafik itu sebagai peta isokuan (isoquant map). Peta isokuan
adalah cara lain untuk menggambarkan fungsi produks. seperti halnya peta indiferensi adalah
cara untuk menggambarkan fungsi utilitas. Setiap isokuan mengacu pada tingkat outpnut yang
berbeda dan tingkat oulput meningsat bila kita bergerak ke alas dan ke kanan seperti dalam
gambar.
Substitusi di Antara Input-input
Marginal Rate of Technical Substitusion (MRTS) Suatu jumlah dengan mana jumlah satu input
dapat dikurangi apabila tambahan satu unit input lain digunakan sehingga output tersebut
konstan.
MRTS = - Perubahan dalam input modal/perubahan dalam input tenaga kerja
- ∆K/∆L (untuk tingkat yang tetap Q)