Anda di halaman 1dari 5

Kepada Yth, Palembang, 12 Agustus 2022

Dewan Pimpinan Nasiona (DPN)


Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)
Di -
18 Office Park Lantai, Jl TB Simatupang Jakarta Selatan
Indonesia

Assalamualaikum Warohmatulloh Wabarokatuh

Dengan hormat,

Perihal : Permohonan Pembatalan Sanksi yang diberikan


oleh Dewan Penilai MAPPI

Perkenankanlah saya menyampaikan Permohonan Klarifikasi/Pertimbangan Pembatalan Putusan


DP sesuai yang termaksud dalam Surat kepada Dewan Pengurus Nasional (DPN) Masyarakat
Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) Nomor : 068/PB/KJPP-HJAR/VIII/2022, Tanggal 05 Agustus
2022, Perihal Penyampaian Putusan Dewan Penilai Masyarakat Profesi Penilai Indonesia Nomor:
087/SK/DP-MAPPI/VII/2022, tentang Rekomendasi sanksi saudara Henricus Judi Adrianto,
Dengan keanggotaan MAPPI Nomor : 96-S-00827, tanggal 26 Juli 2022. Dan surat Dewan
Pengurus Nasional (DPN) Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) Nomor : 069/PB/KJPP-
HJAR/VIII/2022, Tanggal 05 Agustus 2022, Perihal Penyampaian Putusan Dewan Penilai
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia Nomor: 088/SK/DP-MAPPI/VII/2022, tentang
Rekomendasi sanksi saudara Marleen Erna Dien dengan keanggotaan MAPPI Nomor: 13-T-
04317, tanggal 26 Juli 2022.

Surat yang saya sampaikan ini merupakan rangkuman atas konsideran : Menimbang, Dasar
Hukum, Mengingat dan Menetapkan, maka dengan ini saya perlu sampaikan bahwa :

a. Ketidakadilan ;

Saya sangat mencintai profesi yang saya banggakan yaitu MAPPI dan saya juga sangat
mendukung atas penanganan kasus pemalsuan tersebut untuk diselesaikan secara tuntas
supaya memberikan keadilan kepada seluruh anggota MAPPI baik saya dan beberapa orang
lainnya yang dipersangkakan bersalah dan seluruh anggota-MAPPI lainnya yang tidak
dipersangkakan dalam kasus tersebut. Namun saya sangat berharap bahwa proses
penyelesaian kasus tersebut selain diselesaikan secara tuntas juga tidak mengurangi prinsip-
prinsip keadilan sehingga penyelesaian kasus tersebut benar dan tidak salah menduga atau
bahwa menghukum orang yang tidak bersalah. Ketidak tepatan pengenaan sanski akan sangat
merugikan saya baik secara materiil maupun inmateriil. Saya perlu sampaikan dugaan-dugaan
ketidak adilan yang saya peroleh adalah sebagai berikut :
1. Sampai dengan saat ini saya tidak pernah diberitahu atau ditunjukkan bukti kesalahan saya
oleh Dewan Penilai MAPPI. Proses keadilan tidak akan tercapai apabila saya yang
dipersangkakan bersalah tidak pernah diberitahukan atau ditunjukkan bukti kesalahan saya.

2. Saya mendorong permasalahan ini untuk diselesaikan seadil-adilnya sehingga dapat


menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Saya merasa Poses pemeriksaan yang
dilakukan oleh Dewan Penilai merupakan klaim sepihak, dikarenakan proses Hukum Acara
yang Tidak Adil dan Tidak Wajar. Dewan Penilai yang diberi wewenang oleh Anggota
melakukan proses Hukum Acara tidak mencerminkan keadilan dan keterbukaan sehingga
rentan akan menyebabkan salah dugaan atas orang yang tidak bersalah. Meskipun memiliki
aturan yang berbeda-beda, umumnya Hukum Acara di seluruh dunia memiliki unsur-unsur
yang serupa. Hukum Acara memastikan hukum ditegakkan secara adil dan semestinya.
Hukum Acara mengatur tata cara pendakwaan, pemberitahuan, pembuktian, dan pengujian
hukum materil demi terlaksananya hukum. Perlu saya sampaikan bahwa Proses Peradilan
Etik Dewan Penilai tidak mencerminkan Keadilan dikarenakan proses yang dilakukan
Dewan Penilai hanya sebatas Pemeriksaan atau klarifikasi bukan Hukum Acara
sebagaimana mestinya. Hal tersebut tidak mencerminkan keadilan apabila yang
memeriksa, menuntut, mengadili dan memutuskan adalah hanya Dewan Penilai saja
bahkan saat banding/pembelaan pun hanya kepada Dewan Penilai. Kewenangan tersebut
tidak mencerminkan keadilan dan bisa ditafsirkan memiliki kewenangan penuh atas
tindakan yang mengakibatkan keputusan sanksi yang tidak objektif. Hukum Acara seperti
ini sangat rentan akan ke sewenang-wenangan tanpa mempertimbangkan objektifitas
Hukum Acara yang Adil. Bahkan Hukum Acara yang diterapkan oleh Dewan Penilai
kepada saya tidak Objektif dan hanya sepihak yaitu mengklafikasi bukti-bukti yang saya
sampaikan tanpa menunjukkan secara sah bukti-bukti yang menerangkan kesalahan saya.
Sepemahaman saya didalam Hukum Acara tentunya akan ada Hakim yang dapat
memberikan Keadilan bagi setiap permasalahan. Saya merasa didalam proses penyelesaian
kasus tersebut tidak ada Hakim yang dapat menilai secara Adil, semua dilakukan oleh
Dewan Penilai sepihak tanpa menerapkan proses Hukum Acara yang adil dan Objektif.
Dengan terkejut saya di putuskan bersalah tanpa saya tahu dimana letak kesalahan saya.

3. Saya memohon kepada DPN MAAPI agar perlu dilakukan perbaikan Metode dan Pola
pendidikan yang signifikan yang diselenggarakan Oleh MAPPI, karena hal inilah yang
menurut dugaan saya merupakan akar masalah tersebut. Dari hal tersebut, saya mohon agar
DPN melakukan penyelidikan secara menyeluruh atas dugaan–dugaan pemalsuan dari
tahun-tahun sebelumnya dan yang saya yakini ini hanya sebagian kecil pengusutan atas
masalah pemalsuan tersebut. Saya sangat mendorong dilakukan penyelesaian secara tuntas
tanpa tebang pilih atas permasalahan tersebut kepada pihak-pihak yang patut diduga secara
objektif dan dapat menjamin keadilan bagi seluruh Anggota MAPPI demi Perbaikan
Kedepan Organisasi MAPPI yang kita cintai.

b. Penyelesaian Permasalahan
Berdasarkan uraian-uaraian tersebut diatas bahwa saya merasakan ketidakadilan proses
penyelesaian permasalahan. saya menduga didalam permasalahan tersebut terdapat Unsur
Permasalahan Pidana dan Permasalahan Perdata berupa pelanggaran Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga yang dilakukan oleh Dewan Penilai. Untuk memperoleh Keadilan
bagi seluruh anggota baik yang dipersangkakan bersalah maupun tidak, saya sedang berproses
mencari keadilan baik secara Pidana dan Perdata untuk mencari keadilan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga keputusan tersebut merupakan
Keputusan yang Adil Bagi seluruh Anggota dan Organisasi. Upaya tersebut saya lakukan
dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Dalam proses penyelesaian DP MAPPI mencampur adukkan permasalahan Pidana dan


Perdata sehingga menimpulkan Putusan yang salah atau tidak adil. Saya meyakini bahwa
permasalahan tersebut adalah permasalahan Pidana, Bahwa dalam membuktikan perbuatan
Pidana tidak dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan pelanggaran Kode Etik, dan
berpedoman kepada Pedoman Kerja Dewan Penilai yang di tetapkan pada tanggal 23
Februari 2021 pada Rakernas MAPPI dan Penjelasan Penangan Kasus Pemalsuan Sertifikat
yang dikeluarkan tanggal 1 Maret 2021, namun untuk pembuktian perbuat pidana itu harus
sesuai dengan Pasal 184, ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(”KUHAP”) disebutkan bahwa alat bukti yang sah adalah: keterangan saksi, keterangan
ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa. Hal ini berarti bahwa di luar dari ketentuan
tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai alat bukti yang sah. Dengan penjelasan diatas
saya sedang melakukan pelaporan Kepolisian atas Penyelesaian permasalahan
tersebut sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku.

2. Dalam Proses Penanganan Permasalahan tersebut terdapat pelanggaran Aggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga yang dilakukan oleh Dewan Penilai. Dasar hukum sanksi kepada
personal anggota MAPPI kadaluwarsa karena dibuat dan disampaikan kepada kami pada
tanggal 26 Juli 2022, dimana Tanggal berlakunya Keputusan MAPPI yang menyangkut
Penyelesaiaan Pelangaran Pemalsuan Sertifikat seperti tercantum dalam Ketetapan
Musyawarah Nasional XII Tahun 2020 MAPPI Nomor X/MUNAS-MAPPI/2020 yang
ditetapkan pada tanggal 18 September 2020, pada poin IV. Rekomendasi atau Usulan
Lainnya, poin 3, yang seharusnya berakhir pada tanggal 17 September 2021. Terdapat
pelanggaran hukum, yaitu mengambil keuntungan untuk kepentingan sendiri/organisasi
dengan mengurangi Redaksi Keputusan Munas dengan menghapus kalimat “karena
menurut anggota belum tuntas, dan diberi waktu maksimal satu tahun”, sehingga
menimbulkan tafsir bahwa proses penyelesaian Pemalsuan Sertifikat yang diamanatkan
kepada DP menjadi tidak terbatas dan/atau sampai selesainya sampai masa kepengurusan
DP selama 4 tahun. Oleh karna itu saya akan mencari keadilan dengan cara
melakukan Gugatan Kepada Pengadilan Negeri setempat sesuai dengan Perundang-
undangan yang berlaku.

3. Dalam Proses Penanganan Permasalahan terdapat pelanggaran Aggaran Dasar dan


Anggaran Rumah Tangga yang dilakukan oleh Dewan Penilai. Sesuai dengan Anggaran
Rumah Tangga MAPPI Pasal 11 point 3.g yang menyatakan bahwa :

“ Tugas, Tanggung Jawab, dan wewenang DP adalah “Menyusun Pedoman Kerja DP


secara teknis sesuai dengan Tugas, Wewenang, dan tanggung Jawab yang disampaikan
kepada rakernas. Hasil pedoman kerja DP yang telah dibahas didalam rakernas selanjutnya
ditetapkan oleh presidium serta disosialisasikan kepada anggota melalui media yang
dimiliki organisasi.”

Perlu kami sampaikan bahwa Pedoman Kerja Dewan Penilai yang dimaksud diatas tidak
pernah disosialisasikan kepada Anggota, teruma terkait Matrik Penilaian atas Pengenaan
sanksi kepada Anggota. Oleh dan atas fakta-fakta tersebut diatas perlu kami tegaskan
bahwa Dewan Penilai (DP) MAPPI telah melanggar AD ART MAPPI dalam
menjalankan tugas. Oleh karna itu sesuai dengan Pasal 11 Point 5.g Anggaran Rumah
Tangga MAPPI yang berbunyi :

“ Keanggotaan DP berakhir apabila yang bersangkutan : Melanggar anggaran dasar /


Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan organisasi.”

Atas dasar tersebut diatas wajar kiranya Seluruh Anggota Dewan Penilai (DP) dapat
diberhentikan karna telah melanggar Anggara Rumah Tangga (ART) MAPPI. Apabila
kami tidak memperoleh keadilan didalam organisasi MAPPI dan Anngota Dewan
Penilai (DP) tidak diberhentikan atas pelanggaran AD ART maka saya akan
melakukan upaya memperoleh Keadilan dengan cara melakukan Gugatan Kepada
Pengadilan Negeri setempat sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku.
c. Penangguhan Sanksi
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut diatas bersama dengan surat ini, dengan tidak
mengurangi rasa hormat, saya memohon kepada DPN MAPPI, dapat menangguhkan Sanksi
yang diberikan oleh Dewan Penilai dan Dewan Pimpinan Nasional sampai dengan saya
memperoleh Keadilan yaitu berupa Putusan permasalahan baik secara Pidana maupun Perdata
yang sedang saya lakukan sehingga Putusan tersebut merupakan keputusan yang adil bagi
seluruh Pihak baik saya sebagai yang dipersangkakan, anggota MAPPI lainnya yang
menginginkan permasalahan ini selesai secara tuntas.

Oleh karena itu atas uraian-uraian saya diatas, DPN MAPPI agar dapat memberikan Penagguhan
Sanksi yang diberikan Oleh Dewan Penilai MAPPI sampai dengan seluruh upaya didalam proses
Pelaporan Pidana ke Pihak Kepolisian dan Gugatan Perdata ke Pengadilan Negeri selesai.
Sehingga diperoleh Kepastian Hukum Tetap dan Adil bagi seluruh Pihak baik bagi saya selaku
yang dipersangkakan, seluruh Anggota MAPPI lainnya.

Besar harapan saya, DPN MAPPI Mengambil keputusan yang bijaksana dan berkeadilan serta
mengabulkan permohonan saya, dan atas perkenannya saya mengucapkan terimakasih.

Demikian saya sampaikan dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.

Wassalamualaikum Waromatulloh Wabarokatuh

Hormat saya,

Dr.Dr. (Cnd).Henricus Judi Adrianto, S.E.,M.Ec.Dev.,M.H.,MAPPI (Cert).,CIB


MAPPI : 96-S-00827

Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia
2. PPPK Kemnkeu RI
3. Dewan Penilai MAPPI
4. Arsip

Anda mungkin juga menyukai