Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK DAN LAPORAN

PRAKTIKUM BIOLOGI

MORFOLOGI DAN ANATOMI KATAK


(Rana sp)

DIKERJAKAN OLEH

DEWI PUTRI W.
1----------------------------------------------------------
FAIZ STANIA
2----------------------------------------------------------
FITRIYAN SUPRAYOGI
3----------------------------------------------------------
IMMROATUSY SHOIMA
4----------------------------------------------------------
LAILATUL KARIMAH
5----------------------------------------------------------
NUR HIDAYAH
6----------------------------------------------------------
PUTRA NOVAN
7----------------------------------------------------------
EGA YURISTA (SAKIT)
8----------------------------------------------------------

LABORATORIUM BIOLOGI
SMA MUHAMMADIYAH 3 JEMBER
JL Mastrip No. 3 Jember, Telp (0331) 335127 Kode Post. 68126 Jember
Pebruari 2013

JUDUL : Mengamati Morfologi dan Anatomi Katak (Rana sp)

TUJUAN :
1. Mengamati morfologi dan anatomi katak
2. Mengamati organ pencernaan Katak
3. Mengamati organ Pernafasan katak
DASAR TEORI
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar dan di
darat. Sebagian besar mengalami metamofosis dari berudu (aquatis dan bernapas dengan insang)
ke dewasa (amphibius dan bernapas dengan paru-paru), namun beberapa jenis amphibius tetap
memilki insang selama hidupnya. Jenis-jenis sekarang tidak memiliki sisik luar, kulit biasanya
tipis dan basah (Djarubito, 1989: h. 194).
Sesuai dengan namanya, amfibia itu hanya separuh hidupnya di daratan (semiterrestial).
Mereka harus kembali ke air untuk bertelur, dan setidak-tidaknya keturunan masa kininya tidak
tahan lama terhadap udara kering. Peralihan berkala dari air ke daratan dan sebaliknya
menimbulkan masalah tambahan dalam mempertahankan keseimbangan air dan ekskresi limbah
nitrogen. Di dalam air, seperti pada ikan air tawar, pemasukan air secara terus menerus harus
dikeluarkan dari glomerulus. Di daratan, air harus dipertahankan, dan untuk ini amfibia
mengurangi masukan darah ke glomerulus, dan dengan demikian mengurangi laju filtrasi. Tentu
saja, hal ini juga mengurangi aliran darah dari glomerulus ke tubulus. Akan tetapi, fungsi tubulus
harus dipertahankan dan peningkatan aktivitas sistem portarenal tambahan memungkinkan hal ini
(Kimball, 2009: h. 931).
Amfibia menghasilkan panas sangat sedikit, dan sebagian besar dari mereka kehilangan
panas dengan sangat cepat melalui evaporasi dari permukaan tubuhnya, sehingga hewan tersebut
sangat sulit untuk mengontrol suhu tubuh. Akan tetapi, adaptasi perilaku memungkinkan amfibia
untuk mempertahankan suhu tubuhnya di dalam suatu kisaran yang memuaskan selama sebagian
besar waktu dengan cara berpindah ke lokasi di manapanas matahari tersedia atau ke dalam air,
misalnya. Ketika sekelilingnya terlalupanas, hewan akan mencari lingkungan yang lebih sejuk,
seperti daerah teduh. Beberapa amfibia seperti bullfrog, dapat memvariasikan jumlah mukus yang
disekresikan dari permukaannya, yang merupakan suatu respon fisiologis yang mengatur
pendinginan melalui evaporasi (Campbell, 2004: h. 103-104).
Waktu katak masih berbentuk larva, berudu hidup di air dan bernapas dengan insang.
Berudu memiliki 3 pasang insang luar yang terdapat dibelakang kepala. Insang luar terdiri atas
lembaran halus yang banyak mengandung kapiler darah. Apabila insang ini bergetar, maka air
disekelilingnya selalu berganti dan oksigen yang larut di sekeliling insang ini berdifusi masuk
kedalam pembuluh kapiler darah. Seiring dengan pertumbuhan berudu, timbul celah insang dan
terbentuk insang dalam. Insang dalam mempunyai tutup insang seperti pada ikan. Kemudian
berudu perlahan-lahan menjadi katak dewasa. Katak bernapas menggunakan paru-paru dan kulit.
Jika dari kulit oksigen dari udara berdifusi melalui kulit yang basah kemudian masuk ke
pembuluh kapiler darah. Oleh karena itu katak sering berada ditempat berair supaya kulitnya
tetap lembab. Selain itu selaput kulit pada rongga mulutnya juga digunakan untuk memasukkan
oksigen ke dalam darah secara difusi (Nurfalah, 2011).
Banyak amfibia memperlihatkan perilaku sosial yang kompleks dan beraneka ragam,
khususnya selama musim kawin. Katak umummya merupakan makhluk yang diam, tetapi banyak
spesies mengeluarkan suara-suara untuk memanggil pasangan kawin selam musim kawin. Jantan
bisa bersuara keras untuk mempertahankan daerah kawin atau untuk menarik betina. Pada
beberapa spesies darat, migrasi ke tempat kawin yang spesifik bisa melibatkan komunikasi suara,
navigasi angkasa, atau sinyal kimia (Campbell, 2003: h. 260).
Allah SWT berfirman Q.S Al Hajj / 22 : 18
     
     
  
   
   
      
    
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi,
matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian
besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya.
dan Barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang memuliakannya.
Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

ALAT DAN BAHAN

1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat seksi, toples, jarum pentul,
loupe, dan papan seksi.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah eter, kapas, katak sawah (Rana
cancarivora),

Alat - Alat seksi/ Alat Bedah


- Kertas manila
- Pines/ jarum pentul
- Bolpoin warna

Bahan - Katak sawah / Katak hijau/ Rana sp

CARA KERJA
1. Pengamatan bentuk luar
• Tusuk bagian kepala katak dua cm dari bagian mulut ke arah dorsal
• Putar jarum penusuk sampai kesadaran katak hilang
• Letakkan katak dengan posisi bagian ventral menghadap ke atas

2. Pembedahan untuk melihat alat-alat dalam tubuh


• Melentangkan katak di atas papan seksi
• Merentangkan kaki-kakinya dan menusuk telapak kaki dengan jarum pentul untuk
menahan agar tidak goyang atau tidak bergerak.
• Menjepit kulit pertengahan perut dengan pinset secara melintang. Menggunting lipatan
kulit yang terjepit sehingga terjadi sobekan
• Memasukan ujung gunting yang tumpul dalam sobekan kulit tersebut, gunting kulit
kearah kepala sampai gunting tertumbuk pada bagian dada.
• Melanjutkan pengguntingan kulit kearah ekor sampai tertumbuk pada pangkal paha.
• Mempelajari perlekatan kulit pada otot/daging.
• Merentangkan kaki-kaki dan pasang kembali dengan jarum pentul agar tidak mudah
goyang.
• Membuat torehan pada pertengahan otot perut secara membujur, sampai tembus.
• Memasukkan ujung gunting tumpul ke dalam celah yang terbentuk, dan menggunting otot
perut arah kepala sampai pada tulang dada. Melanjutkan irisan ini kearah ekor sampai
pangkal paha.
• Membuat irisan ke samping dan menahan dengan jarum pentul.
• Mengamati bagian jantung, hati, lambung, usus, kantong kencing, ovarium dan paru-paru.
• Tidak membongkar susunan alat-alat yang kelihatan tersebut lalu membuat ganbar
sederhana alat-alat yang nampak.

5. Sistem pencernaan
• Menyingkapkan jantung ke kanan dan mencari saluran di sebelah bawah saluran
pernafasan, pendek lunak.
• Mengamati alat pencernaan mulai dari mulut ,kerongkongan, lambung, usus dua belas
jari, usus halus, usus besar, poros yang bermuara di kloaka dan kloaka.
• Mengamati kelenjar pencernaan berupa hati, kantung empedu, dan pankreas.

6. Sistem pernafasan
• Mengamati gelembung paru-paru (sepasang
• Menyingkap hati dan mengamati jantung yang masih berdetak
• Amati bagian bagian organ viceral yang lain

HASIL PENGAMATAN
- Lampirkan 5 foto kegiatan dan 1 vidio hasil praktikum kelompok
- Berilah keterangan pada bagian bagian organ pada foto yang tampak
- Jelaskan fiungsi masing-masing bagian organ yang tampak

PEMBAHASAN
Diskusikan dengan anggota kelompok dan jawablah pertanyaan berikut :
1. Sebutkan ciri ciri Klas Amphibi
2. Jelaskan pengertian Pembuluh darah Arteri pulmokutaneus
3. Jelaskan perubahan ciri ciri morfologi dan fisiologi dari berudu ke katak dewasa
4. Jelaskan bagaimana cara membedakan ciri ciri katak jantan dan betina pada saat setelah
proses pembedahan
5. Jelaskan pengertian kloaca

Semua laporan dikirim ke alamat dibawah ini sebelum UTS


mz.mahfud@yahoo.co.id
JAWABAN :
1)
• Hidup di darat dan di air
• Memiliki 2 alat pernapasan yaitu insang
dan paru-paru
• Memiliki 2 serambi dan 1 bilik
• Hewan berdarah dingin
• Matanya memiliki selaput membrana
niktitans
• Pembuahan terjadi secara eksternal
• Kulit berlendir
• Mempunyai selaput renang di kakinya
• Mempunyai sistem pendengeran melalui
saluran auditori
2)
Arteri pulmonalis dari ventrikel kanan
yang menyalurkan darah ke paru-paru
untuk di oksigenasi lalu disalurkan ke
atrium kiri.
3)
Pada awalnya katak betina dewasa akan
bertelur,kemudian telur tersebut akan
menetas setelah 10 hari. Setelah menetas,
telur katak tersebut menetas menjadi berudu
, Berudu hidup di air Setelah berumur 2 hari.
Berudu mempunyai insang luar yang berbulu
untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu
insang berudu akan tertutup kemudian
memperbesar ketika kaki depan mulai
muncul umur 12 minggu, kaki depannya
mulai berbentuk, insang tak berfungsi lagi
ekornya menjadi pendek serta bernapas
dengan paru – paru. maka bentuk dari muka
akan lebih jelas setelah pertumbuhan
anggota badannya sempurna, katak tersebut
akan berubah menjadi katak dewasa dan
kembali berkembang biak.

4)
Pada betina, ovarium berjumlah sepasang,
pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan
lemak berwarna kuning (korpus adiposum).
Oviduk berkelok-kelok dan bermuara di
kloaka.
Pada katak jantan, testis berjumlah sepasang,
berwarna putih kekuningan yang
digantungkan oleh mesorsium. Sebelah
kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di
bagian posterior rongga abdomen.
5)
bagian akhir alat pencernaan makanan
tempat bermuaranya saluran kencing dan
saluran reproduksi (terdapat pd hewan
vertebrata, amfibi, dan unggas)
LAPORAN GAMBAR :

2.

8.

1.
3.

6.
5.

7.

1. lambung
2. empedu
3. hati
4. Usus besar
5. Usus halus
6. Testis
7. Kloaka
8. Jantung*

Anda mungkin juga menyukai