Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT KALBU INTAN MEDIKA

LAPORAN AUDIT KLINIS CLINICAL PATHWAY

2022
BAB I

PENDAHULUAN

Clinical pathway merukapan salah satu alat management penyakit yang dapat
mengurangi variasi pelayanan yang tidak perlu, meningkatkan outcame rumah sakit serta
efisiensi sumber daya. Dengan adanya clinical pathway pemberi pelayanan kesehatan dapat
memberikan pelayanaan kesehatan terbaik berdasarkan clinical guidline, sehingga dapat
menentukan prosedur pemeriksaan klinis apa saja yang dapat digunakan serta tatalaksana
yang tepat.

Clinical Pathways mulai dikembangkan di RS Kalbu Intan Medika sejak bulan Juli
2022, yang disusun berdasarkan Panduan Praktek Klinik, dimana PPK tersebut juga disusun
secara bersama - sama dan sesuai dengan kesepakatan dokter spesialis yang
bersangkutan.Clinical pathway yang ditetapkan di RS Kalbu Intan Medika meliputi kasus :
a. Dyspepsia
b. Hipertensi

Implementasi CP sudah dimulai pada bulan Juli 2022. Kemudian dilakukan audit
pasca implementasi CP pada setiap 3 bulan.
BAB II
PELAKSANAAN

2.1 Proses Implementasi Clinical Pathway


a. Implementasi: Juli 2022
Penerapan CP sudah dimulai Juli 2022, dan diadakan audit klinis CP setiap 3
bulan.
b. Evaluasi, Monitoring dan Rencana Tindak Lanjut Implementasi CP
Telah dilakukan evaluasi dan monitoring implementasi CP kasus prioritas ini,
setiap 3 bulan sekali, sehingga diharapkan dari hasil monitoring ini, dapat
ditemukan hambatan dan kesulitan dalam implementasi CP di RS Kalbu Intan
Medika. Dengan demikian, implementasi CP ini akan terus berjalan dan
ditingkatkan kualitasnya demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu.

2.2 Monitoring dan Evaluasi


1. Dilakukan oleh : Komite Medik, Komite PMKP, dan Komite lainnya yang
terkait.
2. Monitoring dilakukan dengan cara pengumpulan berkas CP yang terdapat di
dalam Rekam Medis, kemudian dilakukan verifikasi dengan membandingkan
catatan asuhan klinik pasien sesuai Clinical Pathways yang telah ditetapkan.
3. Apabila terdapat variabilitas dalam asuhan klinik pasien, misalnya karena
perjalanan alamiah penyakit atau adanya komplikasi, maka kasus ini tidak
digunakan sebagai populasi pengambilan data.
4. Proses Monitoring dan Evaluasi Awal, dilakukan dengan langkah - langkah,
sebagai berikut :
1) Penetapan Standar (Kriteria/ Indikator)
Kriteria yang dinilai pada monitoring dan evaluasi awal ini adalah :
a. Indikator A : Asesmen awal DPJP dalam 24 jam
b. Indikator B : Tindakan teraupetik
c. Indikator C: Length of stay
2) Pengumpulan Data (Observasi)
a. Penentuan besar sampel penderita kasus prioritas yang akan diaudit
b. Tabulasi kriteria kepatuhan CP untuk masing-masing penderita kasus
prioritas
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Audit Kepatuhan CP Dyspepsia bulan Juli-September


No Bulan Total pasien dyspepsia Kepatuhuan CP %
1 Juli 3 3 100%
2 Agustus 1 1 100%
3 September 2 2 100%

120

100

80

60

40

20

0
Assesment awal DPJP dalam 24 LoS Tindakan teraupetik
jam

Juli Agustus September

 Kepatuhan assessment awal oleh DPJP pada bulan Juli-Agustus mencapai angka 100 %
 Persentase angka LoS pada pada rentan bulan Juli-September mencapai 100 %, pada bulan
Juli LoS rata-rata 1,3 hari, bulan Agustus 2 hari, pada bulan September 2 hari.
 Ketepatan tindakan teraupetik pada kasus Dyspepsia rentang bulan Juli-September mencapai
angka 100%
Hasil Audit Kepatuhan CP Hipertensi bulan Juli-September
No Bulan Total pasien dyspepsia Kepatuhuan CP %
1 Juli 0 - -
2 Agustus 0 - -
3 September 0 - -

Chart Title
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Assesmen awal DPJP 24 LoS Tindakan teraupetik
jam pertama

Juli Agustus september

Tidak ada kasus hipertensi yang di rawat pada rentan bulan Juli-September
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Dari hasil Evaluasi dan Moniotring implementasi Clinical Pathways yang telah dilakukan
di RS Kalbu Intan Medika , maka dapat disimpulkan :

1. Kepatuhan terhadap Clinacal pathway sudah memenuhi pencapain .

B. Rekomendasi (Rencana Tindak Lanjut)


1. Perlu dilakukan re-sosialisasi CP kepada DPJP.
2. Perlu dilakukan re-sosialisasi pengisian CP kepada Petugas
3. Perlu di lakukan monitoring berkala

Anda mungkin juga menyukai