Pokja ini akan melakukan kajian, analisis, dan pemberian masukan terhadap kebijakan
program kesehatan lanjut usia dalam memberikan pelayanan yang komprehensif kepada
lansia. Selain itu juga mengkoordinir upaya meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat dalam meningkatkan kesehatan lanjut usia serta mengkoordinir pendataan
dan surveilans lansia.
“Saya harap koordinasi dan integrasi pelayanan kesehatan ini juga dapat dilaksanakan
para pengelola program di daerah baik di provinsi, kabupaten/kota dan Puskesmas serta
di fasilitas pelayanan kesehatan” ujar Dr. Kartini dihadapan peserta workshop yang
terdiri dari perwakilan tenaga kesehatan, organisasi profesi, LSM, akademisi, hingga
ormas yang bergerak dibidang kelanjut usiaan
drg. Kartini menjelaskan bahwa peningkatan usia Harapan Hidup (UHH) menjadi 72
tahun di tahun 2014 dari 70 tahun di tahun 2010 merupakan salah satu indikator
keberhasilan Pembangunan Kesehatan di Indonesia.
Seiring dengan hal tersebut, risiko penyakit degeneratif juga meningkat. Hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukan bahwa pola penyakit pada lansia yang
terbanyak adalah hipertensi 57,6%, artritis 51,9% dan stroke 46,1% diikuti masalah
kesehatan gigi dan mulut 19,2%. Sementara penyebab kematian terbanyak pada lansia
dari Laporan Badan Litbangkes tahun 2011 di 15 kab/kota adalah Stroke 24,6% dan
penyakit jantung iskemik 12%.
drg. Kartini berpesan bahwa, Pola hidup sehat sebagai upaya untuk mencapai tingkat
kesehatan prima dan tetap aktif di usia lanjut seharusnyadirancang sedini mungkin, yaitu
semenjak masih dalam kandungan, masa bayi, anak, remaja, dewasa, pra lansia dan masa
lansia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia